LAPORAN PRAKTIK
MATA KULIAH DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR
DETEKSI DINI KURANG ENERGI KRONIK PADA WANITA USIA
SUBUR
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Deteksi Dini Permasalahan Kurang Energi Kronik (KEK)
pada Wanita Usia Subur (WUS)” guna memenuhi Tugas Praktik Mata Kuliah
Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular.
1. Bapak Nur Hidayat, SKM, M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Deteksi
Dini Penyakit Tidak Menular
2. Ibu Vitria Dwi Wulansari, S.ST selaku PLP Mata Kuliah Deteksi Dini
Penyakit Tidak Menular
3. Masyarakat di daerah Sleman, Kulonprogo, dan Kaliwedi yang
berkenan untuk menjadi subjek penelitian
4. Serta berbagai pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
penyusun juga bagi para pembaca.
Yogyakarta,
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................4
A. Latar Belakang ..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah .........................................................................................6
C. Tujuan ..........................................................................................................6
D. Manfaat .........................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................9
B. Khalayak Sasaran ..........................................................................................9
C. Metode...........................................................................................................9
D. Waktu dan Tempat ........................................................................................9
E. Sarana dan Alat .............................................................................................9
F. Prosedur ........................................................................................................9
G. Teknik Penarikan Kesimpulan ...................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil tahun 2013 secara
nasional yaitu sebesar 24,2% dan menurun menjadi 17,3% pada tahun 2018
(Riskesdas, 2018). Menurut data Dinas Kesehatan DIY, prevalensi ibu hamil yang
menderita Kurang Energi Kronis (KEK) di DIY tahun 2015 sampai dengan tahun
2017 mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
pada tahun 2015 adalah 9,11% danmeningkat pada tahun 2016 sebesar 10,39%
dan kembali naik menjadi 10,70% pada tahun 2017 (Dinkes DIY, 2018).
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) pada wanita usia subur (WUS)
dan ibu hamil merupakan salah satu cara deteksi dini untuk mengetahui kelompok
beresiko Kekurangan Energi Kronis (KEK), yang mudah dan dapat dilakukan oleh
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan penelitian ini adalah
seberapa besar kejadian KEK dengan menggunakan pendekatan indikator.
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular ini untuk
mengetahui besaran kejadian KEK dengan menggunakan pendekatan
indikator.
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mahasiswa
mengenai melakukan deteksi dini penyakit tidak menular yaitu KEK.
2. Bagi masyarakat
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi bagi masyarakat
tentang masalah kejadian KEK.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deteksi dini
Pengertian deteksi dini adalah sebuah proses pengungkapan akan adanya
kemungkinan mengidap suatu penyakit. Untuk menghindari terjadinya sakit,
maka perlu upaya sedini mungkin untuk mengenal kondisi, maka dari itu
harap diketahui faktor-faktor yang menimbulkan gangguan dan gejala-
gejalanya sebagai bentuk deteksi diagnosis. Deteksi yang biasa dilakukan
ialah mengenali gejala-gejala abnormalitas (ketidakwajaran) pada suatu
penyakit.
B. Kekurangan energi kronik (KEK)
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status
gizi seseorang buruk disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber
energi yang mengandung zat gizi makro yang berlangsung lama atau menahun
(Rahmaniar et al, 2011).
C. Dampak KEK
Menurut Lubis (2003) bahwa dampak yang dapat KEK, antara lain :
1. Seseorang yang KEK jika hamil, Dampak dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu, antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Sehingga
akan meningkatkan angka kematian ibu
2. Dampak pada Persalinan Pengaruh terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan premature atau
sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan
tindakan operasi caesar cenderung meningkat.
3. Dampak pada janin seseorang yang KEK dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan dan lahir dengan BBLR.
D. Faktor resiko KEK
1. Menurut penelitian hamid, dkk yang berjudul “Analisis Faktor Risiko
Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Wanita Prakonsepsi Di Kota
8
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Khalayak Sasaran
Sasaran pada kegiatan skrining ini yaitu wanita usia subur berusia 18-50
tahun
E. Prosedur
1. Persiapan formulir skrining dan alat yang akan digunakan
2. Melakukan kunjungan ke rumah responden dan melakukan penjelasan
mengenai kegiatan
3. Melakukan pencatatan identitas dan wawancara skrining
4. Melakukan pengukuran kegiatan pengukuran antropometri (LILA, BB,
TB)
10
BAB IV
A. Hasil
1. Penyakit infeksi
Menurut penelitian yang dilakukan Hamid dan Salam (2014)
wanita yang pernah menderita penyakit infeksi memiliki peluang yang
lebih besar untuk menderita KEK dibandingkan dengan responden
yang tidak pernah menderita penyakit infeksi. Hasil uji statistik
diperoleh perbedaan proporsi asupan gizi baik makro dan mikro
dengan KEK dengan nilai OR 10,71 artinya responden yang pernah
menderita infeksi beresiko KEK 10,71 kali dibandingkan responden
yang tidak pernah menderita penyakit infeksi dalam 3 bulan terakhir.
Jenis penyakit infeksi yang paling sering dialami responden adalah
diare, kecacingan dan ISPA
3. Konsumsi protein
Penelitian yang dilakukan oleh Furqi (2016) menyebutkan bahwa
asupan protein berpengaruh terhadap kejadian KEK dimana ibu hamil
beresiko KEK 14,5 kali lipat apabila tidak mendapatkan asupan
protein yang cukup. Perolehan protein yang cukup didapatkan apabila
mengonsumi lauk hewani dan nabati setiap kali makan sesuai dengan
anjuran isi piringku.
4. Pola makan utama 3x/hari (Makanan berpati, sayur, lauk hewani, lauk
nabati)
5. Pendapatan keluarga
Pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah biasanya sebagian
besar pendapatan akan dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan makan.
Status ekonomi keluarga akan menentukan jenis makanan yang dibeli.
13
Jenis Total
Nama Usia Kela TB BB LLA Skor Kesim
No (inisial) Alamat (th) min (cm) (kg) (cm) Skrining pulan
1 Gn Sleman 27 P 157 51,6 24,5 1 TBK
2 Ik Sleman 33 P 158 50,2 27,4 1 TBK
3 Ln Sleman 24 P 156 49,1 25 1 TBK
4 R Sleman 23 P 150,1 49,6 25,5 1 TBK
5 Ar Sleman 24 P 145 48,7 28 2 BK
6 RR Sleman 24 P 155 45 21,5 1 TBK
7 Nn Sleman 22 P 154 47,6 25 3 BK
8 Vc Sleman 24 P 158 56,4 26,5 1 TBK
9 FF Sleman 27 P 155 50 25 1 TBK
10 Id Sleman 50 P 152 58 28 1 TBK
11 AK Sleman 26 P 155 58 25 1 TBK
12 fc Kaliwedi 20 P 158 50 29 1 TBK
13 ct Kaliwedi 25 P 160 55 28,5 1 TBK
14 dff Kaliwedi 30 P 155 49 28 1 TBK
15 at Kaliwedi 35 P 153 47 25 1 TBK
16 kl Kaliwedi 27 P 150 40 23 1 TBK
17 nm Kaliwedi 31 P 151 46 24 1 TBK
18 ni Kaliwedi 30 P 155 43 22 2 BK
19 vau Kaliwedi 39 P 157 55 26 1 TBK
20 nfz Kaliwedi 45 P 150 56 27 1 TBK
21 ts Kaliwedi 19 P 159 51 25,5 1 TBK
22 kl Kaliwedi 26 P 155 49 24,5 1 TBK
23 s Kaliwedi 45 P 157 51 23,5 2 BK
15
B. Pembahasan
Tidak 36
3 (c) 39
Beresiko (d)
Total 6 44 50
1) Sensitivitas
2) Spesifisitas
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA