i
ii
DAFTAR ISI
Jurnal 1...............................................................................................................................1
PELAKSANAAN ANTENATAL CARE BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA
PADA KEHAMILAN TRIMESTER III............................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................3
Jurnal 2...............................................................................................................................5
HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN................5
DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN OLEH IBU HAMIL....................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6
Jurnal 3.............................................................................................................................10
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN.......................10
KEJADIAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN................................................................10
PENDAHULUAN...........................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
Jurnal 4.............................................................................................................................17
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERUBAHAN..................17
PSIKOLOGIS KEHAMILAN.........................................................................................17
PENDAHULUAN...........................................................................................................17
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
Jurnal 5.............................................................................................................................21
PERMASALAHAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN REMAJA....21
PENDAHULUAN...........................................................................................................21
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24
iii
Jurnal 1
ISSN2354-7642
JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia
PENDAHULUAN
Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hoo
Swie Tjiong dalam Manuaba menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada
trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada trimester III, sedangkan menurut
Saifudin menyebutkan angka anemia secara nasional untuk ibu hamil mencapai
angka 63,5%.
1
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang
berasal dari makanan yang dimakan setiap hari dan diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin sehingga disebut anemia kekurangan besi. Anemia
yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat menyebabkan risiko bayi berat
lahir rendah, prematuritas, cacat bawaan dan perdarahan pada waktu melahirkan.
Prevalensi terjadinya anemia pada wanita hamil di Indonesia cukup tinggi yaitu
berkisar 20%-80%, tetapi pada umumnya banyak penelitian yang menunjukan
prevalensi anemia pada wanita hamil yang lebih besar dari 50%. Sehingga dapat
dikatakan 5 dari 10 wanita hamil di Indonesia menderita Anemia. World Health
Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan
secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester III.
Penanganan anemia dengan pemberian suplemen tablet zat besi (Fe) yang
merupakan suatu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar zat besi (Fe)
dalam jangka waktu yang pendek pada ibu hamil. Pelayanan bidan dalam
mencegah terjadinya anemia melalui pemeriksaan antenatal care (ANC) kepada
setiap ibu hamil. Peran bidan mendukung peningkatan konsumsi tablet zat
besi.Tetapi, Kenyataannya pemberian tablet besi belum efektif menurunkan
prevalensi anemia. Alasan utama kurang efektif adalah rendahnya kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet besi. Sehingga peran bidan mendapatkan
tantangan yang lebih besar untuk meningkatkan kepercayaan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi, bidan mampu memberikan dukungan dan
mengurangi efek samping yang dapat terjadi pada ibu hamil jika mengkonsumsi
zat besi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
pelaksanaan ANC oleh bidan dengan kejadian anemia dalam kehamilan.
2
DAFTAR PUSTAKA
WHO. World Health Statistics [internet]. 2008 [cited 2015 Apr 13]. Available
from: http://www.who.int/whosis/whostat/Corrigenda_20080521.pdf
Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehetan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2007.
Jakarta: Depkes RI; 2008.
Darlina. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi pada Ibu
Hamil. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor; 2008.
3
Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Fe
dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta.
Yogyakarta: StiKes Alma Ata; 2012.
4
Jurnal 2
Fakultas Kedokteran
Email : mwerdhy43@gmail.com
PENDAHULUAN
Kematian ibu merupakan salah satu indikator status kesehatan penduduk yang
berguna untuk menggambarkan kesehatan ibu, lingkungan mereka, dan tingkat
kesehatan bagi ibu hamil, nifas dan post-partum (Patonah, 2012).
5
Salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu akibat komplikasi
kehamilan yaitu dengan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) Ibu Hamil (Dwijayanti, 2013). Diharapkan dengan berjalannya
program P4K dapat mengurangi angka kematian ibu. Karena semua ibu hamil
yang telah diberi stiker dapat terpantau oleh semua komponen masyarakat, suami,
keluarga, bidan dan perawat secara cepat dan tepat. Supaya pemantauan berhasil
dengan baik maka dari sisi masyarakat perlu dipersiapkan dengan sistem
kesiagaan desa oleh dan untuk masyarakat (Andira, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
6
http://www.who.int/gho/maternal_health/countries/usa.pdf . Diakses tanggal 1
Januari 2016.
Availableat:http://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregcom
plications.htm . Dilihat pada tanggal 5 Juni 2016.
7
Penolong Persalinan Oleh Ibu Hamil Di Desa Karangsari Kecamatan
KarangpawitanKabupaten Garut Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. Depok.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. (2013). Buku Saku Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012. Manado.
8
Notoadmojo (2007). dalam Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
ResikoTinggi Kehamilan di BPS
9
Jurnal 3
ISSN 2599-1841
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 3, No. 2, Oktober 2018
PENDAHULUAN
Kehamilan risiko tinggi merupakan suatu kehamilan yang memiliki risiko lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya) yang dapat mengakibatkan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan
(Christiyanti, dkk, 2014).
10
lebih awal sehingga bayi lahir prematur.Komplikasi ibu hamil dengan usia > 35
tahun memiliki risiko tinggi karena organ reproduksi telah mengalami penurunan
fungsi, sehingga dapat memudahkan terjadinya komplikasi pada saat kehamilan
dan persalinan misalnya hipertensi dalam kehamilan, persalinan lama karena
kehamilan yang tidak kuat dan perdarahan karena otot rahim tidak berkontraksi
dengan baik. Faktor kamplikasi pada ibu paritas akan mengganggu kesehatan ibu
misalnya anemia, perut ibu terlihat menggantung, kehamilan letak lintang,
persalinan lama, perdarahan paska persalinan, solusio plasenta dan plasenta
previa. Risiko tinggi pada Ibu hamil yang jarak kehamilan < 2 tahun sangat
memungkinkan terjadinya perdarahan karena kondisi ibu lemah, melahirkan
prematur dan melahirkan BBLR (Astuti, dkk, 2017).
Setiap tahun jumlah ibu hamil 210 juta, 30 juta orang diperkirakan mengalami
komplikasi, jumlah kematian ibu sebanyak 515.000 orang, jumlah kematian bayi
baru lahir sebanyak 3 juta bayi, Tragedi ini telah diakui sejak lama dan sebagian
besar dapat dicegah (WHO, 2001). Kajian UNICEF Indonesia seprti yang telah
diungkapkan dalam buku Kesehatan Masyarakat di Indonesia (2014) menyatakan
bahwa setiap 1 jam, satuwanita meninggal dunia saat melahirkan atau akibat hal
yang berhubungan dengan kehamilan (Astuti, dkk, 2017).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012, menegaskan setiap
tahun diseluruh dunia 358.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin dimana
11
355.000 ibu (99%) dan berasal dari negara berkembang termasuk Indonesia. Rasio
kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan grade tertinggi dengan 290
kematianibu per 100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio
kematian ibu di negara maju, yaitu 14 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
(Erlinawati dan Putri, 2014).
Hasil dari survei awal yang telah dilakukan peneliti di Klinik Pratama Sunggal
Medan Januari sampai Desember 2017 didapatkan ibu hamil umur< 19 tahun 4
orang, usia > 35 tahun 26 orang, paritas > 3 kali 26 orang, dekat jarak melahirkan
< 2 tahun 25 orang. Hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap 9
orang ibu hamil yang datang keklinik didapatkan 5 orang dari 9 orang ibu hamil
kurang mengetahui tentang kejadian risiko tinggi kehamilan. “Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kejadian Risiko Tinggi Kehamilan” di
Klinik Pratama Sunggal Medan.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi
melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi
terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjodalam Wawan dan Dewi, 2017).
12
dibandingkan dengan kehamilan normal. Kehamilan mempunyai risiko tinggi jika
dipengaruhi oleh faktor pemicu yang akan menyebabkan terjadinya komplikasi
selama kehamilan, bahkan saat persalinan berlangsung dan juga saat masa nifas.
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah ibu hamil memiliki risiko tinggi, maka
dilakukan deteksi dini dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan kehamilan dan
pemeriksaan penunjang jika dibutuhkan (Astuti, dkk, 2017).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Indrawati, Nuke Devi, dkk (2016),
populasi sebanyak 110 orang wanita hamil. Teknik sampling menggunakan
simple random sampling. Sampel 72 orang, hasil penelitian ada perbedaan
pengetahuan antara pra penyuluhan (LCD) dan post penyuluhan (LCD) tentang
peningkatan pengetahuan ibu hamil risiko tinggi dengan penyuluhan berbasis
media (p-value = 0,000), Ada perbedaan pengetahuan pra penyuluhan dengan post
penyuluhan (Leaflet) tentang peningkatan pengetahuan ibu hamil risiko tinggi
dengan penyuluhan berbasis media (p-value = 0,000).
Hubungan sikap ibu hamil dengan kejadian risiko tinggi kehamilann di Klinik
Pratama Sunggal MedanTahun 2018.
Dapat dilihat bahwa dari 15 responden yang memiliki sikap positif mayoritas
tidak berisiko tinggi terhadap kehamilan sebanyak 14 orang (93,3%), minoritas
tidak berisiko tinggi terhadap kehamilan sebanyak 1 orang (6,7%). Responden
yang memiliki sikap negatif mayoritas berisiko tinggi terhadap kehamilan
sebanyak5 orang (83,3%) dan minoritas tidak berisiko tinggi terhadap kehamilan
1 orang (16,7%).
Berdasarkan hasil uji Chi square hubungan sikap ibu hamil dengan kejadian risiko
tinggi kehamilan di Klinik Pratama Sunggal Medan Tahun 2018 dengan derajat
kemaknaan (α) = 0,05 dan df = 1 diperoleh hasil perhitungan yaitu p value = 0.000
(p< 0.005), dapat disimpulkan nilai yang berarti Ho ditolak Ha diterima.
Kesimpulannya ada hubungan sikap ibu hamil dengan kejadian risiko tinggi
kehamilan di Klinik Pratama Sunggal Medan Tahun 2018.Sikap merupakan
13
evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,orang lain, objek
atau isue.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap merupakan pandangan-pandangan atau perasaan yang
disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi (Wawan dan Dewi,
2017).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hidayah, Retna Nur, dkk. (2016) sikap ibu
hamil tentang kehamilan resiko tinggi memiliki sikap positif 37 orang (57,8%),
Sikap ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi memiliki sikap positif.
Menurut asumsi peneliti, sikap yang positif sangat berpengaruh terhadap risiko
tinggi kehamilan yang dapat mengurangi rasa kesakitan pada ibu hamil serta dapat
menurunkan Angka Kematian Ibu, ibu hamil yang masih memiliki sikap negatif
akan mempengaruhi jumlah kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kejadian risiko
tinggi Kehamilan di Klinik Pratama Sunggal.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri, dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa KehamilanBuku Ajar Kebidanan-
Antenatal Care; Erlangga, Yogyakarta.
14
http://manisanasam.files.ac.id .Diakseskan tanggal 24 Februari 2018.
Riyanto. 2015. Faktor Risiko Kejadian Retensio Plasenta Pada Ibu Bersalin.
15
Wawan, A. danDewi M. 2017.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia Dilengkapi Contoh Kuesioner; Nuha Medika, Yogyakarta.
Walyani, Elisabeth Siwi. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan; PT. Pustaka
Baru, Yogyakarta
16
Jurnal 4
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017,
hlm. 1-9
Email: lisa_rahmawati_ssit@yahoo.com
PENDAHULUAN
Masa kehamilan akan terjadi berbagai perubahan pada ibu, baik secara fisiologis
maupun psikologis. Perubahan tersebut sebagian besar adalah karena pengaruh
hormon yaitu peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan
korpus luteum yang berkembang menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan
sekresinya oleh plasenta setelah terbentuk sempurna. Hal ini menyebabkan ibu
merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stress yang di
tandainya ibu sering murung.
17
masa pembentukan, akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau
BBLR.
Adapun dampak psikologis pada ibu hamil di antaranya sensitif, cenderung malas,
minta perhatian lebih, gampang cemburu, dan ansietas (kecemasan). Wanita hamil
akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman kepada
orang lain. Ibu hamil akan merenungkan segala impiannya, angan-anganya,
fantasinya terhadap objek-objek, peristiwa, atau konsep abstrak, seperti kematian,
kehidupan, keberhasilan dan kebahagiaan selama hamil.
18
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Yuni. (2011), Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Pasangan
Usia Subur dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi AKDR di Puskesmas Sintuk
Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. KTI.
Badan Pusat Statistik. (2012), Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2011.
BP2KB Kota Pariaman. (2011), Laporan Peserta KB Aktif Kec. Batang Gasan
Tahun 2011.
19
Sudrajat Akhmad, 2012. Pendidikan Menurut Umur UU No.20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas. Di akses di http://www.Definisi Pendidikan Menurut UU No.
20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS _ AKHMAD SUDRAJAT TENTANG
PENDIDIKAN.htm Juli 2012
Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998), Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Rampai, Bunga. (2005), Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
20
Jurnal 5
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015,
hlm. 80-89
Email : ulees18@gmail.com
PENDAHULUAN
Kehamilan pada remaja adalah masalah yang serius dan sedang berkembang di
seluruh dunia dan juga di negara berkembang seperti Indonesia.Kehamilan pada
remaja mempunyai resiko yang tinggi, tidak hanya merusak masa depan remaja
yang bersangkutan tetapi juga sangat berbahaya untuk kesehatan remaja. Pada
usia remaja yaitu usia antara 15-19 tahun, memiliki faktor resiko kehamilan yang
lebih buruk seperti anemia, kehamilan preterm, dan berat bayi lahir rendah.
Komplikasi lain dapat terjadi karena belum berkembangnya tulang pelvis yang
bisa mengganggu proses persalinan dan kejadian preeklampsia, infeksi, serta
perdarahan pada ibu dengan kehamilan remaja (Yuditiya, 2013).
21
HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
22
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat prinsip – prinsip dasar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Rumini, Sri & Siti Sundari. (2004). Perkembangan anak dan remaja. Jakarta:
Rineka Cipta.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&q=pelaksanaan+antenatal+care+dengan+anemia+pada+kehamilan+trimest
er+III&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3Do-mQLnkotDUJ
https://schoolar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Hubungan+penerapan+program+perencanaan+persalin
an+dan+pencegahan+komplikasi+kehamilan+oleh+ibu+hamil&btnG=#d=gs_qabs
&u=%23p%3Dndy4pfk0UhoJ
https://schoolar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Hubungan+pengetahuan+dan+sikap+ibu+hamil+denga
n+kejadian+risiko+tinggi+kehamilan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DoRaEkXuIgakJ
https://schoolar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=gambaran+pengetahuan+
+ibu+tentang+perubahan+psikologis+kehamilan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DWGUYgmVkrzcJ
https://schoolar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Permasalahan+antenatal+care+pada+kehamilan+remaj
a+&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DjV4ymaT_EGOJ
24