Anda di halaman 1dari 65

DEWAN REDAKSI JURNAL ILMIAH BIDAN

Penanggung Jawab / : Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes


Pimpinan Umum

Pemimpin Redaksi : Dr. Indra Supradewi, SKM., MKM

Dewan Redaksi : 1. Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes


2. Dr. Indra Supradewi, SKM., MKM
3. Laurensia Lawintono, MSc
4. Herlyssa, STT., M.Kes
5. Juli Oktalia, M.Keb
6. Bintang Petralina, SST., M.Keb
7. Zulvi Wiyanti, STT., MKM

Sekretaris Redaksi : 1. Ike Kurnia, S.Keb., Bd.


2. Siti Fatimah, S.Keb., Bd

Alamat Redaksi : Jl. Johar Baru V No. D13


Johar Baru, Jakarta Pusat
Telp. 021 – 424 77 89
Fax. 021 – 424 42 14
Email : jurnal@ibi.or.id

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 1i


DA F TA R I S I

Pengaruh Pendampingan Kader Pada Ibu Hamil Terhadap


Kepatuhan Minum Tablet Fe
Sri Wuwuh1, Sri Rahayu2, Krisdiana Wijayanti3...................................................................................................................................................................................... 1

Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil Terhadap


Perubahan Kadar Kortisol dan Lama Persalinan Kala I
Elok Sari Dewi1 , Ari Suwondo2 , Sri Wahyuni3......................................................................................................... 7

Hubungan Kecemasan Ibu Hamil Terhadap Kejadian Preeklampsia


Di RSUD Majalaya Kabupaten Bantung
Desi Trisiani, Rima Hikmawati.................................................................................................................................. 14

Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Ibu Hamil


Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Jetis Yogyakarta
Anjarwati, Ana Septiana................................................................................................................................................... 19

Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida


Trimester III di BPM Ranting 3 Kota Semarang
Bella Ami Ranita, Triana Sri Hardjanti, Hendri........................................................................................................ 26

Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin dan


Lama Persalinan di Bidan Praktek Mandiri Wilayah Kabupaten Malang
Yuseva Sariati, Era Nurisa Windari, Nur Aini Retno Hastuti* .......................................................................... 35

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri dan Jenis Lochea
Pada Primipara
Ineke, S`H*, Murti Ani** , Sri Sumarni***................................................................................................................... 45

Pengaruh Pendambingan dan Pemberian Modul Kangaro Mother Care Terhadap


Kemandirian Ibu Nifas Merawat BBLR di Rumah
Sri Rahayu1, Runjati2, Ida Ariyanti3................................................................................................................................ 55

ii2 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


SAMBUTAN
KETUA UMUM IKATAN BIDAN INDONESIA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita sekalian,
sehingga kita dapat menerbitkan Jurnal Ilmiah Bidan volume I nomor 3 di tahun 2016 sebagai kontribusi
ilmiah yang signifikan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI). Jurnal Ilmiah Bidan merupakan
salah satu sarana untuk menyajikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pelayanan
kebidanan.

Jurnal Ilmiah Bidan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, baik para bidan akademisi, bidan di
fasilitas pelayanan kesehatan, bidan yang ada di birokrasi dan di lembaga lainnya, mahasiswa kebidanan
maupun masyarakat umum yang tertarik dengan hal seputar kebidanan. Jurnal ini dapat menjadi wadah
berbagi ilmu teman sejawat bidan, sehingga kita dapat menjadi bidan yang profesional sebagaimana
diharapkan oleh masyarakat.

PP IBI mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak dalam menjaga eksistensi
dan keberlanjutan penerbitan jurnal ini. PP IBI menghimbau teman sejawat bidan agar menjadikan jurnal
ini sebagai media untuk membudayakan menulis ilmiah dengan berpartisipasi aktif mengirimkan tulisan
ilmiah sehingga dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pendidikan kebidanan.

Semoga jurnal ini secara terus menerus meningkat kinerjanya ditinjau dari kuantitas maupun kualitas
makalah yang dimuat. Semoga bidan bertambah maju.

Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Wa’alaikumsalam, Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2016

Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 iii


3
4 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016
Pengaruh Pendampingan Kader Pada Ibu Hamil

PENGARUH PENDAMPINGAN KADER


PADA IBU HAMIL TERHADAP
KEPATUHAN MINUM TABLET Fe

Sri Wuwuh1, Sri Rahayu2, Krisdiana Wijayanti3


1.
Citivas Akademika Jurusan Kebidanan Semarang
2.
Dosen Jurusan Kebidanan Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang

e-mail : sriwuwuh1973@gmail.com

Abstract

In Indonesia the incidence of anemia is high at 37.1%. Anemia prevention program in pregnant
women conducted by the government is giving 90 Fe tablets to pregnant women during pregnancy, but the
implementation of the program giving Fe tablets found many obstacles one compliance pregnant women
remains low in consuming Fe supplement.Community participation in improving the efficiency of the service
is very important is to engage cadre in the health program. The purpose of this research was to determine
the effect on pregnant women cadres assistance in drinking iron suplement.
This research is a quasi experiment with using post test only control group design. The study
population is pregnant women in the region Puskesmas Bogorejo Blora December 2015 through March
2016 some 98 people, while the number of samples of 52 people, divided into 2 groups: pregnant women
advocacy groups and the control group. The sampling technique is simple randoom sampling. Analysis of
the data by the statistical test Mann Whitney.
The results showed that there is a difference between compliance pregnant mothers who Fe supplement
accompanied by unaccompanied social worker, p value 0.001 <α 0:05. The expected implementation of the
program - which doing health programs need to involve cross-program and cross-sectoral especially social
worker as a partner with a midwife. Family or husband is also important to provide support and participate
in the monitoring of iron suplement that can improve compliance pregnant mothers drink during pregnancy
Fe suplement.
Keywords: Assistance, Compliance, Iron Suplement

ABSTRAK

Di Indonesia angka kejadian anemia cukup tinggi yaitu 37,1%. Program penanggulangan anemia
pada ibu hamil yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil
selama kehamilannya, namun pada pelaksanaaan program pemberian tablet Fe ditemukan berbagai
kendala salah satunya kepatuhan ibu hamil yang masih rendah dalam mengkonsumsi tablet Fe. Peran serta
masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan sangat penting yaitu dengan mengikutsertakan kader
dalam program kesehatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendampingan
kader pada ibu hamil dalam minum tablet Fe.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan post test only control group
design. Populasi penelitian adalah ibu hamil diwilayah Puskesmas Bogorejo Kabupaten Blora bulan

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 1


Pengaruh Pendampingan Kader Pada Ibu Hamil

Desember 2015 sampai Maret 2016 sejumlah 98 orang, sedangkan jumlah sampel 52 orang yang terbagi
dalam 2 kelompok yaitu kelompok pendampingan ibu hamil dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan
sampel yaitu simple randoom sampling. Analisa data dengan uji statistik Mann Whitney
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kepatuhan ibu hamil dalam minum tablet
Fe yang didampingi kader dengan yang tidak didampingi kader, nilai p value 0.001 < α 0.05.
Diharapkan pelaksanaan program-program kesehatan yang dilaksanakaan perlu untuk melibatkan
lintas program dan lintas sektoral terutama kader sebagai mitra kerja bidan. Keluarga atau suami juga
penting untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam pemantauan minum tablet Fe sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam minum tablet Fe selama kehamilannya.
Kata kunci: Pendampingan, Kepatuhan Minum Tablet Fe

Pendahuluan Tengah juga masih cukup tinggi yaitu pada tahun


2014 sebesar 126,55/100.000 (Profil Dinkes Prop
Organisasi kesehatan Dunia (WHO) Jateng). Di Kabupaten Blora pada tahun 2014
memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 858 ribu AKI sebesar 99,04 per 100.000 KH (12 kematian),
ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. sedangkan penyebab kematian salah satunya
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah perdarahan karena anemia selama kehamilan.
satu indikator untuk melihat derajat kesehatan Anemia pada kehamilan merupakan
perempuan. AKI juga merupakan salah satu target masalah yang umum karena mencerminkan
yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
millennium ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah disebut “Potensial Danger of Mother and
kematian ibu. Rendahnya kesadaran masyarakat Child” (potensial membahayakan ibu dan anak),
tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu sehingga memerlukan perhatian serius dari semua
angka kematian (Kemenkes, 2014). pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan
Hasil survey Demografi dan Kesehatan pada hari terdepan. Pengaruh anemia bagi ibu
Indonesia (SDKI) 2012, AKI sebesar 359 per maupun bagi janin antara lain: abortus, partus
100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan prematurus, partus lama, perdarahan intra partum
dibandingkan tahun 2007 sebesar 288 per 100.000 maupun post partum, terjadi kematian intra uteri,
kelahiran hidup. Menurut Ali Ghufron, tingginya persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir
AKI terutama keterlambatan penanganan kehamilan rendah, kelahiran dengan anemia, cacat bawaan,
sehingga pemerintah saat ini memfokuskan upaya bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian
perbaikan layanan primer sebagai ujung tombak perinatal, intelegensia rendah (Almatsier, (2010).
pelayanan kesehatan (Depkes, 2012). Menurut Program penanggulangan anemia pada ibu hamil
WHO, 4 % kematian ibu di Negara berkembang yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah dengan
berkaitan dengan anemia dalam kehamilan, memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama
sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi kehamilannya. Pada perkembangan pelaksanaan
dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya program pemberian tablet besi, ditemukan berbagai
berinteraksi (Sarwono, 2009). Anemia merupakan kendala, salah satunya adalah kepatuhan ibu hamil
suatu keadaan terjadi penurunan jumlah sel darah yang masih rendah dalam mengkonsumsi tablet besi
merah. Kejadian anemia berkisar antara 20 % yang diterimanya. Ketaatan ibu hamil minum tablet
- 89 % dengan menetapkan hemoglobin 11 gr % besi merupakan salah satu faktor penting dalam
sebagai dasarnya (Manuaba, 2012). AKI di Jawa peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil (Hamidah,

2 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Pendampingan Kader Pada Ibu Hamil

2009). Kader kesehatan sebagai salah satu tenaga Tabel 1.


sukarela yang dipilih masyarakat mempunyai Karakterisitik Responden
peran yang besar dalam upaya meningkatkan
kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk No Karakteristik Perlakuan Kontrol
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan n % n %
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh 1. Umur Ibu
pendampingan kader pada ibu hamil dalam minum >30 tahun 0 0 5 19
Fe dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet Fe. 20-35 tahun 20 78 18 69
<20 tahun 6 23 3 12
Metode Penelitian
2. Pendidikan
Jenis penelitian ini quasi eksperimen dengan Dasar 22 86 24 92
rancangan post test only control group design. Menengah 2 7 1 3
Populasinya adalah ibu–ibu hamil pada bulan Tinggi 2 7 1 3
Desember 2015 sampai Maret 2016 sejumlah
98 orang dan yang usia kehamilannya 28-36 3. Pekerjaan
mg di wilayah puskesmas Bogorejo Kabupaten Bekerja 1 3 1 3
Blora. Jumlah sampel sebanyak 52 orang terbagi Tidak Bekerja 25 96 25 96
menjadi dua kelompok, yaitu perlakuan dan
kontrol. Tehnik pengambilan sampel secara simple 4. Paritas
random sampling. Cara pengumpulan data yaitu Primipara 9 23 15 58
kedua kelompok sebelumnya diberikan tablet Multipara 17 61 11 42
Fe sebanyak 30 tablet, kemudian pada kelompok
perlakuan dilakukan pendampingan minum Fe oleh
2. Kepatuhan Ibu Hamil minum Tablet Fe
kader, sedangkan kelompok kontrol diberikan tablet
Fe tanpa pendampingan oleh kader. Pengumpulan
Tabel 2.
data dilakukan oleh enumerator yaitu bidan desa
Kepatuhan minum tablet Fe
dan peneliti. Pengukuran dilakukan setelah 1 bulan
minum tablet Fe dengan menghitung jumlah tablet
No Kelompok Rerata Min Maks SB
Fe yang habis diminum oleh responden. Analisa
data menggunakan uji Mann Whitney, sebelumnya 1 Perlakuan 27 19 30 3.4
dilakukan uji normalitas data dan didapatkan 2 Kontrol 22 6 30 5.7
distribusi data tidak normal p value<0.05.
Kepatuhan ibu hamil dalam minum tablet
Hasil Penelitian Fe tersebut dapat dilihat pada hasil perhitungan
seberapa banyak jumlah atau butir tablet Fe yang
1. Karakteristik Responden diminum oleh ibu setelah pemberian tablet Fe
Karakteristik Ibu hamil pada kelompok yang selama 30 hari. Dalam penelitian ini pada kelompok
mendapatkan pendampingan dari kader selama perlakuan rata-rata ibu hamil menghabiskan atau
minum tablet Fe sebagian besar adalah berumur minum tablet Fe sebanyak 27 butir, lebih tinggi
20-35 tahun, Pendidikannya adalah Dasar sebesar dibandingkan kelompok kontrol rata-rata 22 tablet
86 % dan tidak bekerja 96% serta paritas multipara Fe. Hal tersebut menandakan adanya peran kader
sebesar 61%. Jika dibandingkan dengan kelompok cukup efektif guna membantu berlangsungnya
kontrol, memiliki karakterisitk yang hampir sama. program kesehatan terutama pemberian tablet Fe

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 3


Pengaruh Pendampingan Kader Pada Ibu Hamil

kepada ibu hamil. Dalam pendampingan kader patuh dalam minum tablet Fe tersebut, terkait
ada banyak cara dalam melakukan yaitu melalui dengan pendidikan responden yang sebagian besar
kunjungan rumah ibu hamil untuk mengingatkan berpendidikan dasar pada kedua kelompok. Orang
dan mengecek ibu hamil dalam mengkonsumsi yang berpendidikan tinggi relatif mudah menerima
tablet Fe, komunikasi lewat jaringan pesan singkat. pengetahuan daripada orang yang berpendidikan
Menurut Safudin (2009), kunjungan kader dapat rendah. Sesuai dengan Notoatmodjo (2010),
membina hubungan kedekatan dengan ibu hamil faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
dan menimbulkan kepercayaan antara kader antara lain tingkat pendidikan, adalah upaya
dengan ibu hamil. untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi

Tabel 3
Pengaruh tingkat kepatuhan ibu hamil dalam minum tablet Fe

No Kelompok Mean Rank Total Ranking Mann Whitney Sig

1 Perlakuan 33,08 860,00


167,000 0,001
2 Kontrol 19,92 518,00

Tabel 3. menunjukkan bahwa kepatuhan ibu perubahan perilaku yang positif. Pengetahuan
hamil minum tablet Fe, pada kelompok perlakuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
dan kelompok kontrol berdasarkan uji Mann penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Whitney U test didapati p value 0,001 < 0,05 yang Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa
artinya bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
ada beda antara ibu hamil dalam minum tablet Fe bertahan daripada perilaku yang tidak didasari oleh
yang didampingi kader dengan ibu hamil yang pengetahuan. Pendampingan kader dalam minum
tidak didampingi kader dalam minum tablet Fe. tablet Fe merupakan suatu bentuk intervensi
untuk merubah perilaku pada ibu hamil dalam
Pembahasan mengkonsumsi tablet Fe. Dikatakan mendampingi
karena yang melakukan kegiatan pemecahan
Ibu hamil yang mendapatkan pendampimgan masalah itu bukan pendamping. Pendamping
dari kader dalam meminum tablet Fe ,memiliki hanya berperan untuk memfasilitasi bagaimana
kecenderungan lebih patuh dalam meminum tablet memecahkan masalah secara bersama-sama dengan
Fe. Hal ini sesuai dengan penelitian Namchar (2013) masyarakat (Safrudin,2009).
faktor yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi Dukungan kader pada ibu hamil memberikan
tablet Fe pada ibu hamil adalah pengetahuan, kontribusi kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet
dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan Fe, karena kader selalu memotivasi, mendorong,
ketersediaan tablet Fe sedangkan faktor yang menyadarkan ibu hamil mengenali potensi masalah
berhubungan dengan kepatuhan konsumsi tablet dan dapat mengembangkan potensi memecahkan
Fe adalah pengalaman dan sosial budaya. Dan masalahnya, dalam hal ini untuk mengkonsumsi
faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap tablet Fe sampai habis sesuai dengan program
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe yaitu pemerintah (Safrudin, 2009). Penelitian ini sejalan
peran petugas kesehatan. dengan penelitian Aditiani Yurista Permanasari
Masih ditemukannya ibu hamil yang kurang (2013), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

4 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Pendampingan Kader Pada Ibu Hamil

pemberian penyuluhan pada ibu hamil dengan meminimalkan kejadian anemia sehingga akan
anemia dapat meningkatkan kepatuhan minum mengurangi komplikasi perdarahan pada proses
tablet tambah darah (p < 0.05). persalinannya. Sesuai hasil penelitian (Dian L dkk,
Masih ditemukan adanya ibu hamil yang 2014), bahwa kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
sedikit minum tablet Fe dalam penelitian ini bisa dapat meningkatkan hemoglobin.
karena berbagai alasan. Alasan yang mungkin
menyebabkan ibu hamil tidak mengkonsumsi Kesimpulan
Fe secara teratur (patuh ) antara lain ibu hamil
takut terjadinya efek samping minum tablet Fe, 1. Karakteristik Responden.
seperti mual, sembelit, frustrasi tentang frekuensi Sebagian besar ibu hamil pada kelompok yang
dan jumlah pil yang diminum dan takut bayinya mendapatkan pendampingan kader berusia
besar. Alasan efek samping dari tablet Fe yang antara 20-35 tahun (78%), berpendidikan dasar
ditimbulkan tersebut dapat memicu seseorang untuk (86%), tidak bekerja atau sebagai ibu rumah
kurang mematuhi konsumsi tablet Fe secara benar, tangga (96 %) dan paritas multipara (61%).
sehingga tujuan dari pemberian Fe tersebut tidak 2. Rata-rata jumlah tablet Fe yang diminum
tercapai. Pendidikan responden sebagian besar selama 30 hari, pada kelompok ibu hamil yang
berpendidikan dasar, hal tersebut juga menjadi mendapat pendampingan kader sebanyak 27
kendala bagi kepatuhan ibu hamil dalam minum butir dan pada kelompok kontrol 22 butir.
tablet Fe, karena masih kurangnya pengetahuan 3. Ada pengaruh pendampingan kader pada ibu
tentang tablet Fe. Individu yang berpendidikan hamil dalam minum tablet Fe dengan kepatuhan
rendah relatif mengalami kesulitan untuk minum tablet Fe yang ditunjukkan dengan nilai
menyerap informasi, pengetahuan yang sifatnya p value 0,001 < α = 0,05.
baru. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, diantaranya Saran
pengetahuan ibu hamil, motivasi ibu hamil, peranan
keluarga, perilaku petugas kesehatan. Pengetahuan 1. Ibu hamil diharapkan dapat minum tablet Fe
ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia sesuai dengan aturan, yaitu diminum setiap
akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil hari, mengingat kepatuhan ibu hamil minum
terhadap program pencegahan anemia (BKKBN, tablet Fe merupakan faktor penting dalam
2012). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan peningkatan kadar haemoglobin selama
oleh Kutila Nur Aini (2010) menunjukkan hasil kehamilannya.
ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu 2. Diperlukan peningkatan peran kader dalam
hamil dengan kepatuhan mengkonsusmsi tablet memberikan motivasi pada ibu hamil dan
Fe. Selain itu juga penelitian lain oleh Robiatul adanya strategi program pengawasan minum
Adawiyani (2013) enunjukkan bahwa Pemberian tablet Fe secara terpadu melibatkan unsur-unsur
Booklet Anemia dapat meningkatkan pengetahuan, pemerintah terkait, peran serta masyarakat
kepatuhan minum tablet tambah darah dan kadar dimulai dari individu, keluarga maupun
hemoglobin ibu hamil. kelompok organisasi masyarakat tertentu.
Kepatuhan ibu hamil minum tablet Fe 3. Hasil penelitian ini bisa dikembangkan lagi
merupakan faktor penting dalam menjamin untuk penelitian selanjutnya dengan metode
peningkatan kadar haemoglobin ibu hamil. Tablet dan desain penelitian yang berbeda sehingga
Fe sebagai suplemen yang diberikan pada ibu intervensi program pemberian tablet Fe
hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap merupakan suatu program utama dalam
hari. Ibu hamil yang patuh minum tablet Fe dapat penanganan Ante Natal Care.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 5


Pengaruh Pendampingan Kader Pada Ibu Hamil

Daftar Pustaka Kutila Nur Aini. (2013). Hubungan tingkat


pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan
Aditianti, Yurista P dan Elisa DJ. (2015). mengkonsumsi tablet Fe di BPS Siti Hasunah
Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah Candi Sidorejo.
dapat Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. (2010). Ilmu
TTD Pada Ibu Hamil Anemia. Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB,
Almatsier, S. (2010). Prinsip dasar Ilmu Gizi. untuk pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Namchar. (2013). Kepatuhan Ibu Hamil Dalam
BKKBN. (2012). Siaran Pers: BKKBN, PEDULI Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (FE) di
SELAMATKAN IBU DI INDONESIA, Puskesmas Bara..
(online) (http;//www.bkkbn.go.id.diakses 5 Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi
Januari 2016). Kesehatan dan Ilmu Perilaku.. Jakarta: Rineka
Depkes RI. (2008). Buku Kader Posyandu Usaha Cipta.
Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta: Departemen Prawirohardjo, Sarwono, (2010). Buku Acuan
Kesehatan RI. Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Depkes RI. (2012). Survey Demografi dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Kesehatan Indonesia. http;// depkes.go.id Prawirohardo.
diakses 5 Januari 2016. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan Penelitian
Dian L, Agus S, Mufnaetty. (2014). Kepatuhan dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta:
Minum Tablet Zat Besi Dengan Peningkatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kadar Hb Ibu Hamil di Puskesmas Robiatul Adawiyani. (2013). Pengaruh Pemberian
Purwoyoso Semarang. Jurnal Gizi Universitas Booklet Anemia Terhadap Pengetahuan,
Muhamadiyah Semarang, Vol 3. Nomor 2. Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah Dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. (2015). Data Kadar Hemoglobin Ibu hamil di Unit Rawat
Kematian Ibu di Kabupaten Blora. Kesga DKK Jalan rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Blora. Syafrudin. (2009). Promosi Kesehatan Untuk
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2014). Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info
Buku Saku Kesehatan tahun 2013 Jateng. Media.
Semarang: Dinkes Propinsi Jawa Tengah. Zarianis. (2006). Efek suplemen besi dan vitamin
Erfandi, 2010. Puskesmas Oke: Kepatuhan C pada anak sekolah. http;//id.wikipedia.org/
mengkonsumsi tablet Fe ;http//puskesmas- wiki/hemoglobin.Diakses tanggal 20 Januari
oke.com.id/2010/06/10. diakses tanggal 18 2016.
Februari 2016.

6 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil

PENGARUH KOMBINASI YOGA


PRENATAL DAN SENAM HAMIL
TERHADAP PERUBAHAN KADAR
KORTISOL DAN LAMA PERSALINAN
KALA I

Elok Sari Dewi1, Ari Suwondo2 , Sri Wahyuni3

akbidkertosono@yahoo.co.id

Abstrak

Latar belakang: Wanita hamil primigravida hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan,
dan ketakutan baik selama hamil, saat menghadapi persalinan maupun setelah persalinan. Adaptasi
terhadap stres diatur oleh kapasitas hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) untuk mensekresikan
hormon seperti kortisol. Peningkatan kadar kortisol pada masa kehamilan merupakan indikator adanya
stress emosional. Hal ini mungkin akan berpengaruh terhadap lama persalinan. Yoga prenatal dan senam
hamil merupaka terapi untuk menurunkan tingkat stress pada ibu hamil.
Tujuan penelitian: Membuktikan pengaruh kombinasi yoga prenatal dan senam hamil terhadap
perubahan kadar kortisol dan lama persalinan kala I.
Metode penelitian: Metode penalitian quasy-experimental (experiment semu) rancangan
Non-Equivalen Group Desain. Populasi adalah ibu hamil trimester III di Kabupaten Nganjuk. Cara
pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling penelitian ini dilakukan pada 26 responden yang
terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Analisis data dengan menggunakan uji beda sampel
berpasangan yang sebelumnya dilakukan uji normalitas.
Hasil penelitian: Ada perbedaan yang bermakna kadar kortisol sebelum dan sesudah intervensi pada
kelompok perlakuan Hasil uji Mann- Whitney diperoleh nilai signifikasi 0,010 lebih kecil dari 0,05. Terjadi
penurunan sebesar -209.67 ng/ml pada kelompok perlakuan dan -129.96 ng/ml pada kelompok kontrol.
Rerata lama persalinan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah dilakukan uji statistik
dengan uji Wilcoxon di peroleh nilai p = 0,003 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh kombinasi yoga
prenatal dan senam hamil terhadap lama persalinan kala I.
Kesimpulan: Kombinasi yoga prenatal dan senam hamil terbukti lebih efektif dalam menurunkan
kadar kortisol pada ibu hamil dengan rerata lama persalinan lebih cepat.
Saran: Setiap ibu hamil trimester III disarankan melakukan latihan kombinasi yoga prenatal dan
senam hamil secara rutin

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 7


Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil

Pendahuluan merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim


mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin
Kehamilan merupakan salah satu tahap lama, semakin kuat, dan semakin sering yang
kehidupan yang harus dipersiapkan oleh seorang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan pada
perempuan, dalam proses kehamilan terjadi ibu bersalin kala I bisa berdampak meningkatnya
perubahan fisiologis dan psikologis karena adanya sekresi adrenalin. Salah satu efek adrenalin adalah
peningkatan hormon estrogen dan progesteron. konstriksi pembuluh darah sehingga suplai oksigen
Proses adaptasi untuk menghadapi perubahan ini ke janin menurun. Penurunan aliran darah juga
harus sudah disiapkan semenjak awal kehamilan. menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan
Persiapan yang matang akan mempunyai peran berakibat memanjangnya proses persalinan hingga
penting dalam kehamilan (Guyton, A.C., dan Hall, dapat menyebabkan persalinan lama. Rasa tidak
J.E. 2008). nyaman dan nyeri akan dirasakan oleh wanita
Bobak mengatakan kehamilan merupakan seiring kemajuan persalinan. Lamanya waktu
suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan yang diperlukan pada kala I dan Kala II akan
stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menambah bahaya kematian janin, sehingga perlu
menyiapkan diri untuk memberi perawatan menyelesaikan persalinan dengan tindakan segera
dan memiliki tanggungjawab yang lebih besar. baik induksi maupun Sectio Cesarea.
Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus Sebuah metode lama yang sampai sekarang
beradaptasi dari kebiasaan dirawat ibu menjadi masih digunakan dalam pelayanan kehamilan
seorang ibu yang melakukan perawatan. Seorang adalah senam hamil, dimana senam hamil juga
dewasa harus mengubah kehidupan rutin menjadi merupakan metode relaksasi dan latihan pada
suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi karena ibu hamil yang menjadi program tetap pada
merawat bayi. Perasaan cemas seringkali terjadi pelayanan antenatal, bertujuan agar ibu hamil siap
selama masa kehamilan terutama pada ibu yang mental dan jasmani dalam menghadapi proses
labil jiwanya akan mencapai kondisi klimaks persalinan. Dimana fisiologis dari latihan senam
pada saat persalinan. Rasa cemas dapat timbul hamil ini adalah latihan ini akan membalikkan
akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang efek stres yang melibatkan bagian parasimpatetik
aman untuk dirinya dan bayinya serta rasa nyeri dari sistem syaraf pusat (Domin, 2001). Relaksasi
pada proses persalinan (Bobak, 2005). Beberapa akan menghambat peningkatan syaraf simpatetik,
penelitian telah membuktikan bahwa wanita yang sehingga hormon penyebab disregulasi tubuh dapat
mengalami kecemasan sewaktu hamil akan lebih dikurangi jumlahnya. Sistem syaraf parasimpatetik,
banyak mengalami penyulit persalinan. yang memiliki fungsi kerja yang berlawanan
Proses persalinan dimulai dengan adanya dengan syaraf simpatetik, akan memperlambat
penipisan dan pembukaan servik. Penipisan dan atau memperlemah kerja alat internal tubuh.
pembukaan merupakan akibat langsung dari Akibatnya, terjadi penurunan detak jantung, irama
kontraksi. Kontraksi akan menjadi lebih sering, nafas, tekanan darah, ketegangan otot, tingkat
lebih lama, dan intensitasnya semakin kuat. metabolisme, dan produksi hormon penyebab
Kontraksi uterus pada persalinan bersifat unik, stres. Seiring dengan penurunan tingkat hormon
mengingat kontraksi ini merupakan kontraksi otot penyebab stres, maka seluruh badan mulai berfungsi
fisiologis yang menimbulkan nyeri pada tubuh pada tingkat lebih sehat dengan lebih banyak
(Varney, 2008). Kemajuan persalinan pada kala I energi untuk penyembuhan (healing), penguatan
fase aktif merupakan saat yang paling melelahkan, (restoration), dan peremajaan (rejuvenation)
berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan (Domin, 2001). Dengan demikian, ibu hamil akan
sakit atau nyeri, dalam fase ini kebanyakan ibu merasa rileks seiring dengan menurunnya gejala

8 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil

kecemasan. Senam hamil ini dibentuk dalam suatu masing kelompok adalah 12 responden. Sehingga
kelas ibu hamil yang menjadi program disetiap jumlah sampel yang seluruhnya untuk 2 kelompok
puskesmas di Indonesia. adalah 24 responden.
Di Kabupaten Nganjuk kejadian preterm
masih sering ditemui, data dari tahun 2012 terdapat 1) Tahap pra pemberian perlakuan
190 kasus kelahiran preterm, kasus tersebut a) Pengukuran sebelum perlakuan.
menurun hingga 173 kejadian pada tahun 2013,
sedangkan pada tahun 2014 terdapat 182 kasus Pretest Perlakuan Post test
kelahiran preterm, hasil studi pendahuluan yang O1 -----------------X------------------- O2
dilakukan di RSUD Nganjuk pada 07 September O ------------------ X0----------------- O4
2015 dari data sekunder didapatkan angka kejadian
sectio caesaria 1077 kasus pada tahun 2012, 1019 Gambar 1. Rancangan Penelitian
pada tahun 2013, sedangkan meningkat pada tahun
2014 terdapat 1681 kejadian, pada bulan September b) Memberikan penjelasan kepada masing-
2015 sudah tercatat 1533 kejadian. dimana faktor masing kelompok bahwa akan diambil sampel
yang mempengaruhi kejadian sectio caesaria darah untuk pemeriksaan kadar hormon kortisol
antara lain adalah adanya komplikasi dalam 5 menit sebelum perlakuan.
kehamilan, faktor lain adalah atas permintaan c) Pengambilan darah dilakukan oleh peneliti
pasien sendiri dengan alasan khawatir akan rasa d) Darah yang diambil adalah darah dari vena
sakit saat persalinan normal, dan sebagian memang mediana cubiti sebanyak 3 cc dengan spiut 3 cc
menginginkan operasi. Sedangkan kejadian dan needle G24, disimpan dalam vaccutainer
partus lama (prolonged active phase) pada tahun kemudian di sentrifuge dan disimpan dalam
2012 sebanyak 48 kasus. Kejadian partus lama kulkas yang bersuhu -800C, sambil menunggu
tertinggi selama dua bulan (September - Oktober jumlah sampel darah seluruhnya lengkap.
2013) adalah 18 kasus di RSUD Nganjuk. (Dinas e) Setelah jumlah sampel darah seluruhnya
Kesehatan Kabupaten Nganjuk, 2012). lengkap dilakukan pemeriksaan ELISA untuk
mengetahui kadar hormon kortisol sebelum
Metode Penelitian dilakukan perlakuan pada ketiga kelompok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan 2) Tahap pemberian perlakuan


metode penelitian quasy-experimental (experiment a) Kelompok perlakuan diberikan intervensi
semu) rancangan Non-Equivalen Group Desain, kombinasi yoga prenatal senam hamil masing-
Desain ini hampir mirip dengan pretest-postest masing 1 kali dalam seminggu dengan durasi
control group design, tetapi pada desain ini 60 menit selama 3 minggu
kelompok ekperimen dan kelompok kontrol b) Senam hamil diberikan pada 1 kelompok
tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, sampel dengan lama pemberian 3 minggu, 2
baik kelompok eksperimental maupun kelompok kali dalam satu minggu
kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut c) Follow up bagi sampel yang tidak bersedia, jika
dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. ada yang tidak bersedian sesuai dengan jadwal
Dua kelompok yang ada diberi pretest, kemudian yang telah ditentukan akan dihubungi oleh
diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan posttest peneliti untuk mengantisipasi drop out.
Rancangan penelitian ini sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan diatas, maka 3) Tahap pengukuran setelah perlakuan
jumlah sampel yang dibutuhkan untuk masing- a) Setelah menjalani perlakuan selama 3 minggu,

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 9


Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil

diambil darah kembali pada masing masing 4) Tahap Akhir


kelompok Pada tahap akhir ini, responden akan diikuti
b) Darah yang diambil adalah darah dari vena sampai inpartu untuk diobservasi lama persalinan
mediana cubiti sebanyak 3 cc dengan spiut 3 cc kala I fase aktif. Setelah data hasil pengisian
dan needle G24, disimpan dalam vaccutainer kuesioner kadar hormon kortisol selesai dianalisa
kemudian di sentrifuge dan disimpan dalam maka kegiatan selanjutnya meliputi tabulasi,
kulkas yang bersuhu -800C, sambil menunggu pengolahan, analisis data, pembahasan, serta
jumlah sampel darah seluruhnya lengkap. penarikan kesimpulan, penyusunan laporan hasil
c) Sementara menunggu terkumpulnya sampel penelitian berdasarkan data yang telah terkumpul
darah, sampel dicentrifuge di laboratorium RS dan dilanjutkan dengan seminar hasil penelitian.
Sumber Waras Kertosono Nganjuk.
d) Setelah jumlah sampel darah seluruhnya Hasil penelitian

Kadar kortisol

Kadar kortisol Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol p value


(n=13) (n=13)
Sebelum perlakuan
Mean ± SD, Median 219,82±48,58, 281,67 303,85± 198,53, 270,39 0,7391
Min- Mak 217,04, 373,47 81,36, 819, 72
Sesudah perlakuan
Mean ± SD, Median 82,15±27.046, 79,16 167.53±79.20, 153.19 0,0022
Min- Mak 56,00, 138, 34 56.63, 293.86
Perbedaan sebelum- 0,0003 0,0014
sesudah perlakuan
p value
Selisih kadar kortisol
Mean ± SD, Median -209.67±56.297, -195.82 -129.96±186.93, -62.76 0,0101
Min- Mak -317.47, -118.96 -673.51, 41.33

LAMA PERSALINAN KALA I


Lama Persalinan Kala I Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol p Value
(n=13) (n=13)
Sesudah Perlakuan
Mean ± SD, Median 4,08±1,29, 3,5 5,54±0,9005, 5,5 0,003*
Min- Mak 2.5, 6.5 4,5, 7,0

lengkap dilakukan pemeriksaan ELISA di Pembahasan


laboratorium Gaki Universitas Diponegoro
Semarang untuk mengetahui kadar hormon Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
kortisol setelah dilakukan perlakuan pada bahwa nilai p= 0,739 lebih besar dari 0,05 artinya
kedua kelompok. tidak ada perbedaan rerata kadar kortisol yang

10 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil

bermakna sebelum intervensi antara kelompok Perbedaan Lama Persalinan Kala I Pada
kontrol dan kelompok perlakuan. Setelah diberikan Kelompok Intervensi Dan
perlakuan selama 3 minggu didapatkan hasil
bahwa nilai p= 0,002 lebih kecil dari 0,05 artinya Kelompok Kontrol
ada perbedaan rerata kadar kortisol yang bermakna Berdasarkan hasil penelitian Rusmita (2011),
sesudah intervensi pada kelompok kontrol dan senam hamil yoga mampu meningkatkan kesiapan
kelompok perlakuan. fisik dalam menghadapi persalinan sebesar 60,8%.
Rerata kadar kortisol kelompok perlakuan Sedangkan dalam penelitian Putri (2013), angka
yang diberikan intervensi kombinasi yoga kejadian robekan perineum saat persalinan mencapai
prenatal dan senam hamil mengalami penurunan 90% pada ibu yang tidak melakukan senam hamil.
lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol, Menururt penelitian Widyawati & Syahrul (2013), ibu
yang hanya diberikan intervensi senam hamil. yang melakukan senam hamil mengalami persalinan
Rerata kadar kortisol pada kelompok perlakuan lebih cepat 1,80 kali dibandingkan ibu hamil yang
mengalami penurunan sebesar -209.67 ng/ml. tidak senam (Widyawati & Syahrul, 2013). Sedangkan
Rerata kadar kortisol pada kelompok kontrol dalam penelitian Maharana et al(2013), intervensi
juga mengalami penurunan sebesar -129.96 senam hamil yoga 1 jam perhari dari usia kehamilan
ng/ml. 19-20 minggu didapatkan hasil lama persalinan kala
Hasil penelitian ini didukung oleh I, lebih singkat dari pada kelompok kontrol. Selain itu
teori yang menunjukkan bahwa Latihan yoga menurut penelitian Almasyhur (2010), ada pengaruh
dihubungkan oleh adanya peningkatan Gamma senam hamil yoga terhadap kekuatan otot dasar
Amino Butyric Acid (GABA) (Streeter et al, panggul wanita primigravida postpartum pervaginam
2010). GABA merupakan neurotransmitter sebesar 1,75 mmHg pada kondisi tanpa kontraksi dan
yang memegang peranan penting dalam 1,5 mmHg pada kondisi kontraksi.
gejala-gejala pada gangguan jiwa. Fungsi Selain kondisi psikologis kekuatan otot-otot
utama GABA adalah menurunkan aurosal dan dasar panggul juga berperan dalam kelancaran dan
mengurangi agresi, kecemasan dan aktif dalam kenyamanan persalinan, diantaranya adalah otot
fungsi eksitasi (Subu, 2011). Brown et al (2005) perineum. Pada saat persalinan robekan perineum
menyatakan bahwa yoga merupakan suatu terjadi pada hampir semua persalinan (primigravida
metode yang unik untuk menyeimbangkan yaitu 73,53% dan multigravida 57,14%) (Juaria &
sistem saraf otonom dan memberikan pengaruh Istianawati, 2012). Di Indonesia robekan perineum
pada gangguan fisik dan gangguan yang juga merupakan penyebab kedua perdarahan
berhubungan dengan stress. Teknik pernafasan post partum. Menurut Rosdiana (2010), robekan
yoga menyebabkan terjadinya peningkatan persalinan dipengaruhi oleh paritas, jarak kehamilan,
kerja parasimpatis, memberikan efek tenang, riwayat persalinan dan berat bayi lahir. Berdasarkan
merangsang pelepasan oksitosin dan disebutkan hal tersebut sebaiknya ibu mempersiapkan
juga dengan latihan pernafasan yoga selama kenyamanan persalinan dimulai dari masa
tiga minggu menyebabkan penurunan produksi kehamilan. Salah satunya adalah dengan melakukan
hormon kortisol yang signifikan. senam hamil yoga (Wahyuni & Siswanto, 2010).

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 11


Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil

Daftar Pustaka Domin, V. (2001). Relaxation-How Good Are You at


Relaxing? www.hypnosisupdate.com
Adikusuma. (2003). Penatalaksanaan Stres. http://www. Duman RS, Malberg J and Nakagawa S. 2001.
kabefarma.com 123.htm (diakses 5 Maret 2015) Regulation of Adult Neurogenesis by Psychotropic
Aron DC, Tyrell JB. 1998. Glucocorticoid dan androgen Drugs and Stresss. Pharmacology and Experimental
adrenal. Dalam : Greenspan FS, Baxter D. Editor. Thera-peutics. 299:401-107
Endokrinologi dasar dan klinik. Edisi 4. Jakarta: Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi
Penerbit buku kedokteran EGC,;398-445 Kedokteran. Edisi 11.Jakarta: EGC
Bahiyatun. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Heardman.1996. Senam Hamil. Jakarta: Arcan.
Jakarta:EGC Indiarti. (2009). Panduan Lengkap Kehamilan,
Basford & Oliver, S. (2006). Teori dan Praktik Persalinan,dan Perawatan Bayi. Yogyakarta:
Keperawatan Pendekatan Integral Pada Asuhan Diglossia Media.
Pasien.Jakarta: EGC Jacoeb TZ. 2002 Organ Endokrin Ektragonad
Beddoe, A. E., Yang, C. P., Kennedy, H. P., Weiss, S. J., & Pada Reproduksi Wanita.Jakarta: Kursus
Lee, K. A. 2009, „The effects of mindfulness-based imunoendokrinologi reproduksi dasar,: 8-12
yoga during pregnancy on maternal psychological Kalil, K. M., Gruber, J. E., Conley, J. G., & LaGrandeur,
and physical distress‟, Journal of Obstetric, R. M. (1995). Relationships among Stress Anxiety,
Gynecologic, and Neonatal Nursing: JOGNN, Type A, and Pregnancy-Related Complications.
38(3), 310-319. Journal of Prenatal andPerinatal Psychology and
Brown et al. 2005. Sudarshan Kriya Yogic Breathing in Health. Vol. 9 (3), 221-232
The Treatment of Stress, Anxiety and Depression: Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita: Mengenal Wanita
Part I Neurophysiologic Model, (Online), (http:// Sebagai Ibu dan Nenek. Bandung: Mandar Maju
www.thevirafoundation.org/images/Trauma_ Kementerian Kesehatan RI, 2011. Profil Kesehatan
Treatment_Breathwork_Part_I.pdf, diakses : 10 Indonesia 2010. http://www.depkes.go.id.
Juni 2016). Krisnandi, Sofie Rifayani. 2010, Sinopsis Yoga Untuk
Cance Mc, Kathryn L, and Jane S. 1994. Stress and Kehamilan: Sehat Bahagia dan Penuh Makna. http//
Disease in “Pathophysiology”. USA: Mosby 304- bukukita. Jakarta. Diakses 18 Agustus 2015
307 Kushartanti, W., Soekamti, E. R., & Sriwahyuniati,
Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap Iii LC, C. F. (2004). Senam Hamil: Menyamankan
Hauth JC, Wenstrom KD. Kehamilan,Mempermudah Persalinan. Yogyakarta:
Williams obstetric. 21th ed. New York: Prentice-Hall Lintang Pustaka
International, 2001:262 66 LeUnes, A. & Nation, J. R. (2002). Sport Psychology.
Dariyo, A. (1997). Hubungan antara Percaya Diri dengan USA: Wadsworth.
Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi pada Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit
Wanita Hamil Pertama. Skripsi. tidak diterbitkan. Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mitchell, Jennifer L. (2012). Yoga Effects on Prenatal
Mada Depression. (Disertasi Doktor). Diakses dari:
Dahlan, Sopiyudin., 2014. Statistik Untuk Kedokteran ProQuest. UMI Number: 3518833
dan Kesehatan Edisi 6. Jakarta, Epidemiologi M. Satyapriya, R. Nagarathna, V. Padmalatha, H.R.
Indonesia. Nagendra. Efficacy of Yoga on Pregnancy Outcome
Davis, Kyle J. (2013). The Feasibility of Yoga in the . The Journal of Alternative and Complementary
Treatment of Antenatal Depression and Anxiety: A Medicine. April 2005, 11(2): 237-244.
Pilot Study. (Thesis Master). Diakses dari: ProQuest. Neuman, Inga D dan Landgraf, Rainer. 2008. Advances
UMI Number: 3592273 in Vasopressin and Oxytocin to Behaviour to

12 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam Hamil

Disease. British: Elsevier Publication Randomized Controlled MRS Study, (Online),


Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.Pendidikan Dan Perilaku (http://online.liebertpub.com, diakses: 18 Agustus
Kesehatan. Rineka. Cipta. Jakarta. 2015)
Priantono, H. (2003). Lanny Kuswandi: Terapi Stocker S. 2012. Studies Link Stress and Drug
Hypnobirhing, Melahirkan Tanpa Sakit. Dalam Addiction. NIDA Research Finding 14:1-4.
Kompas. 23 Januari 2003 Sttopard, M. (2008). Conception Pregnancy And
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Penerbit Birth: Ensiklopedia Kehamilan. Surabaya:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Erlangga
Jakarta. Stuart, 2001. Konsep Kecemasan.(online).Tersedia
Product information & manual, Human IgA Platinum di:http://morningcamp.com/?p=237/Konsep
ELISA, BMS2096/BMS2096TEN. Bender Kecemasan
MedSystems GmbH. Camus Vienna Biocenter 2 Subu, Arsyad. 2011. Anatomi Otak dan Neurophysio-
1030 Vienna, Austria.www.eBioscience.com pshycology dan Gangguan Jiwa, (Online), (http://
Reis, Pamela J. (2011). Prenatal Yoga Practice in Late www.google.co.id, diakses: 18 Agustus 2015).
Pregnancy and Pattering of Change in Optimism, Sumarah, dkk. 2008. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan
Power, and Well-Being. (Disertasi Doktor). Diakses Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta :
dari: ProQuest. UMI Number: 3456492 Fitramaya
Rokhmah, R, N. (2010), Hubungan Meditasi Dalam Susanti Ni Nengah, 2008. Psikologi Kehamilan.
Yoga Terhaadap Daya Tahan Terhadap Stres Jakarta : EGC.
Pada Paguyuban Yogiswaran Surakarta. http// Taylor,S.E,Peplau, L.A.,Sears,D.O.Social Psycology.
etd.eprints.ums.ac.id/858/. Diakses 18 Agustus Prentice Hall : New Jersey; 1997.
2015. (Skripsi) Thomas D Giles MD, Barry J. Materson MD, Jay N.
Sarafino,E.P.(1994), Health Psychology (2.Ed). New Cohn MD, John B. Kostis MD. Definition and
York; willey classification of hypertension: An Update. 2009.
Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismail. Dasar- dasar JCH. Volume 11. Issu 11. November 2009
metodologi Penelitian Klinis Edisi 4. Jakarta: Titian, Amalia. 2009. Adaptasi Psikologis Menjelang
Sagung Seto. 2011; 365 Persalinan. Dalam http://titianamalia.wordpress.
Selye, H. (1996).The Stress of Life. New York : com. Diakses 13 Maret 2015
McGraw Hill Veronica O’Keane, Michael S Marsh BMJ. Depression
Setyawan S. 2003. Mekanisme Cooping. Surabaya: during pregnancy.2007;334:1003-1005,
Lab Ilmu Faal Fakultas Kedokteran UNAIR. 1-4. doi:10.1136/bmj.39189.662581.55. 2007.
Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi Manusia. Wahyuni Dan Layinatul, 2013. Manfaat Senam Hamil
2ndEdition.Jakarta:Buku Kedokteran EGC Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil.
Silverthorne. 2001. Human Physiology an Inntegrated Jurnal Kesehatan Masyarakat. UNNES
Approach, 2th. Ed. San Francisco.Pearson Wiadnyana, M.S. (2010). The power of yoga for
Education, Inc. pregnancy and post pregnancy.Gramedia
Siska, Connie. 2009. Siapa Bilang Yoga Itu Sulit. widiasarana. Jakarta: Taruna Grafika.
Jakarta. Mediatama. Widdowson R. (2004). Yoga For Pregnancy. London:
Shindu, Pudjiati. Yoga untuk Kehamilan Sehat, Heron Quays Dockland.
Bahagia, dan Penuh Makna. Bandung. Penerbit Wulandari, PY. Efektifitas Senam Hamil Sebagai
Qanita. 2009; 23:4:26:28-29:34-35:38-44:46- Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan
47:96-111 Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama.
Streeter et al. 2010. Effects of Yoga Versus Walking INSAN Vol. 8 No. 2 Agustus, 2006
on Mood Anxiety, and Brain GABA Levels: A

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 13


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

HUBUNGAN KECEMASAN IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMPSIA
DI RSUD MAJALAYA KABUPATEN
BANDUNG

Desi Trisiani, Rima Hikmawati


STIKes Bhakti Kencana Bandung

desitrisiani@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kehamilan merupakan waktu transisi dari suatu masa sebelum mempunyai anak hingga janin
berada dalam kandungan dan kemudian lahir. Perubahan status yang radikal ini akan memerlukan
persiapan psikologis dan salah satu bentuk adaptasinya adalah kecemasan. Kecemasan merupakan unsur
kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat
menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya. Hal ini dapat membuat spasme pembuluh darah
menjadi memburuk sehingga terjadi kenaikan tekanan darah pada ibu hamil dan apabila tidak dikelola
dengan baik dapat menyebabkan hipertensi bahkan preeklampsia.
Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan antara kecemasan terhadap ibu hamil dengan
preeklampsia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitik korelatif, dengan pendekatan case control
jumlah sampel 90 responden (1:2) yang dikumpulkan secara accidental sampling.
Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara kecemasan pada ibu hamil dengan
kejadian preeklampsi. Dukungan psikologis yang diperlukan oleh ibu hamil salah satunya adalah dari
bidan yang diberikan pada saat kunjungan ANC, dengan memberikan informasi yang baik (konseling)
untuk mengatasi setiap kecemasan yang dirasakan klien serta mencegah kecemasan berkelanjutan yang
bisa menyebabkan stress dan depresi yang akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Kata Kunci: Kecemasan, Preeklampsia.

14 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

PENDAHULUAN Penelitian-penelitian yang hampir sama


yang menyertakan variabel anxiety (kecemasan)
Kehamilan merupakan waktu transisi dari sebagai salah satu faktor risiko dari kejadian
suatu masa sebelum mempunyai anak hingga janin preeklampsia pada ibu hamil mendapatkan hasil
berada dalam kandungan dan kemudian lahir. variabel kecemasan ini berkorelasi dengan kejadian
Perubahan status yang radikal ini akan memerlukan preeklampsia pada ibu hamil dan bahkan beberapa
persiapan psikologis dan salah satu bentuk penelitian mendapatkan OR (odds ratio)/ RR
adaptasinya adalah kecemasan (Varney, 2007). (relatives risk) bernilai tinggi (Isworo, 2012).
Kecemasan merupakan unsur kejiwaan Menurut data WHO (World Health
yang menggambarkan perasaan, keadaan Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus
emosional yang dimiliki oleh seseorang pada hipertensi ada 839 juta kasus. Kasus ini diperkirakan
saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam akan semakin tinggi pada tahun 2025 dengan
hidupnya. Kecemasan yang dirasakan oleh jumlah 1,15 milyar kasus atau sekitar 29% dari total
wanita yang sedang hamil, akan berdampak pada penduduk dunia. Secara global, 80% kematian ibu
janin yang dikandungnya. Banyak penelitian hamil yang tergolong dalam penyebab kematian
yang membuktikan bahwa pikiran negatif dapat ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena
berdampak buruk bagi ibu hamil dan janin yang terjadi perdarahan (25%) biasanya perdarahan
dikandungnya (Sijangga, 2010) pasca persalinan, hipertensi pada ibu hamil (12%),
Masa kehamilan merupakan waktu yang partus macet (8%), aborsi (13%) dan karena sebab
rentan beresiko terjadinya gangguan psikologis lain (22%) (WHO, 2012).
bagi seorang wanita hamil, bahkan dapat Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa
meningkat beberapa kali (Kumala, 2015). Depresi hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya,
dan kecemasan pada awal kehamilan berhubungan terutama apabila terjadi pada wanita yang sedang
dengan risiko preeklamsia. Preeklamsia merupakan hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi
komplikasi utama dalam kehamilan, sebagai ibu dan bagi bayi yang akan dilahirkan. Karena
etiologi komplikasi ini sebagian besar tidak tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan
diketahui (Kurki, 2010). dini. Hipertensi dalam kehamilan atau yang disebut
Penelitian tentang suasana hati dan dengan preeklampsia, kejadiannya 12% dari
gangguan kecemasan relatif sedikit, namun telah kematian ibu di seluruh dunia. Kemenkes tahun
dievaluasi sejauh mana hal tersebut menjadi faktor 2013 menyatakan bahwa hipertensi meningkatkan
risiko terjadinya preeklamsia. Hasil dari studi angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil
yang dilakukan, risiko preeklamsia ada kaitannya (Kemenkes, 2014).
dengan riwayat kesehatan ibu dari suasana hati dan Hipertensi dalam kehamilan menempati
gangguan kecemasan. Kesimpulannya Ibu dengan urutan pertama penyebab kematian ibu di Jawa Barat
gangguan kecemasan berkaitan dengan risiko yaitu 31%, menggantikan perdarahan sebanyak 30%
preeklamsia meningkat (Qiu, et all. 2009). yang biasanya menempati urutan teratas. Jumlah
Kurki et al. (2010) melaporkan bahwa kasus preeklampsia dan eklampsia di RS.Hasan
depresi dan kecemasan antenatal terkait dengan Sadikin Bandung dari 2009-2013 sebanyak 1811
ekskresi vasoaktif hormon atau neuroendokrin (21,8%) dari 8275 persalinan. Jumlah kematian ibu
lainnya, yang pada gilirannya meningkatkan selama periode tersebut 106 kasus dan 61 kasus
risiko hipertensi, hal ini juga memicu perubahan (57,5%) diantaranya preeklampsia dan eklampsia.
pembuluh darah dan peningkatan resistensi arteri Preeklampsia dan eklamsi mulai merayap naik
uterina yang sama halnya terjadi pada kasus menjadi penyebab kematian utama diindonesia dan
preeklampsia. dijawa barat khususnya. Berabgai faktor menjadi

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 15


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

penyebab utama meningkatnya kematian ibu akibat Hubungan Kecemasan pada ibu hamil
preeklampsi dan eklampsi. Mulai dari karakteristik Terhadap Kejadian Preeklampsi
ibu , riwayat penyakit sebelumnya ataupun factor di RSUD Majalaya Kab.Bandung Periode
social yang lainnya (Hidayat, 2015). Bulan Januari-Agustus 2016
RSUD Majalaya merupakan salah satu
Rumah Sakit Rujukan yang ada di Wilayah Pre Kecemasan Total Pv
Kabupaten Bandung dengan angkat kejadian eklampsia Ringan Sedang Berat
preeklampsi yang cukup tinggi. Pada tahun 2013
diketahui kejadian Preeklampsi 146 kasus dari Ya 0 29 11 30
2137 ibu bersalin (6,83%). Pada tahun 2014 (Kasus) 0% 63,4% 36,6% 100%
kejadian preeklampsi 136 kasus dari 2217 ibu 0,000
bersalin (6,13%) dan pada tahun 2015 terdapat 141 Tidak 26 26 8 60
kasus dari 2425 ibu bersalin (5,81%). Meskipun (Kontrol) 43,3% 43,3% 13,4% 100%
terdapat penurunan angka kejadian preeklampsi
namun hal tersebut tidaklah signifikan mengingat Jumlah 26 45 19 90
dampak yang ditimbulkan hingga pada kematian 28,9% 50% 21,1 100%
ibu dan janin.

METODE PENELITIAN kecemasan dalam menghadapi kelahiran,


ketidakpahaman mengenai apa yang akan terjadi di
Desain penelitian yang digunakan dalam waktu persalinannya. Gejala-gejala tersebut akan
penelitian ini yaitu metode analitik korelatif, dengan mempengaruhi kondisi ibu hamil hipertensi baik
pendekatan case control. Variabel dalam penelitian secara fisik maupun psikis (Sijangga, 2010)
ini adalah kecemasan dan kejadian preeklampsi. Meskipun dibeberapa teori tidak
Populasi dan sampel adalah seluruh pasen ibu pernah disinggung kaitannya dengan kejadian
hamil yang datang berkunjung ke RSUD Majalaya preeklampsia, namun pada teori kecemasan yang
baik rawat inap maupun rawat jalan yang datang terjadi dalam waktu panjang dapat mengakibatkan
selama bulan april – Mei 2016, yang dikumpulkan gangguan seperti pada tekanan darah. Manifestasi
secara accidental sampling dengan perbandingan fisiologi dari kecemasan diantaranya meningkatnya
1:2 dengan jumlah sampel 90 responden, yaitu tekanan darah berhubungan dengan kontraksi
30 responden kasus dan 60 responden kontrol. pembuluh darah reservoar seperti kulit, ginjal dan
Diagnosis Preeklampsi didapatkan berdasarkan organ lain, Sekresi urin meningkat sebagai efek
data rekam medik, sedangkan untuk kecemasan dari norepinefrin, retensi air dan garam meningkat
menggunakan kuesioner baku dari Hamilton. akibat produksi mineralokortikoid sebagai akibat
meningkatnya volume darah curah jantung
HASIL DAN PEMBAHASAN meningkat. (Rozikhan, 2007).
Kehamilan merupakan anugerah Tuhan
Ibu hamil hipertensi mempunyai kecemasan yang Maha Kuasa. Setiap wanita menginginkan
tinggi dalam menghadapi persalinan, dikarenakan kehamilan berjalan sesuai harapan, akan tetapi
risiko yang besar yang akan dihadapi oleh dirinya pada beberapa kasus kehamilan mengalami
maupun bayi yang dilahirkan. Kondisi tersebut akan komplikasi, baik dari sisi ibu maupun bayi (Lubis,
bertambah sulit jika ibu hamil hipertensi memiliki 2010).
perasaan-perasaan yang mengancam seperti Hasil wawancara dengan responden,
munculnya perasaan khawatir yang berlebihan, penyebab kecemasan dan ketakutan yang terjadi

16 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

pada ibu hamil preeklampsia menjelang persalinan Cemas dapat mempengaruhi kesehatan dan
antara lain: kecemasan terhadap diri sendiri yang menjadi faktor penting dalam kesehatan janin.
meliputi: takut mati, takut berpisah dengan bayi, Kecemasan pada ibu hamil dapat terkendali dengan
cemas terhadap kesehatan, cemas terhadap rasa baik apabila terdapat peran keluarga yang saling
nyeri saat persalinan, kemungkinan komplikasi saat mendukung. Terdapat hubungan peran keluarga
hamil atau bersalin, khawatir tidak segera mendapat terhadap kecemasan ibu hamil di poli kandungan
pertolongan dan perawatan saat melahirkan. RSUDZA Banda Aceh (Banita, 2015)
Kecemasan tidak langsung berhubungan dengan Apabila menemukan tanda gejala Ibu hamil
kehamilan dan persalinan, seperti: takut suami tidak dengan masalah atau gangguan kejiwaan yang
hadir saat persalinan, takut beban hidup semakin dapat mempengaruhi kesehatan/keselamatan ibu
berat dan takut akan tanggung jawab sebagai ibu. maupun janin yang dikandungnya, maka dugaan
Kecemasan terhadap anaknya, yang meliputi: bayi kehamilan dengan gejala cemas, panik, obsesif-
cacat, bayi mengalami kelainan alat-alat tubuh, bayi kompulsif, depresi, mania atau skizofrenia harus
mengalami gangguan pertukaran zat dalam tubuh, ditegakkan untuk mendapatkan upaya apa yang
takut keguguran dan kematian dalam kandungan. harus dilakukan. Di tingkat Polindes upaya yang
Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan dilakukan diantaranya : kenali, rujuk, observasi
stres dapat mengakibatkan tekanan darahnya naik. dan pascaterapi. Di Puskesmas : Diagnosis,
Hipertensi pada ibu hamil termasuk preeklampsia Terapi psikoterapi, sedatif, rujuk bila gejala tetap
dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki memburuk dan observasi pasca rujukan. Di Rumah
berat lahir rendah, bahkan kematian. Janin dalam sakit diagnosis psikoanalis dan terapi sedatif,
rahim dapat merespon apa yang sedang dirasakan konsultasi dengan Psikolog/psikiater (Priyanto,
ibunya, seperti detak jantung ibu, semakin cepat 2009).
detak jantung ibu, semakin cepat pula pergerakan
janin dalam rahim. Ibu hamil yang mengalami KESIMPULAN
kecemasan dapat meningkatkan detak jantung, dan
ibu hamil yang hipertensi memiliki rasa cemas karena Kecemasan merupakan bentuk adaptasi
senantiasa berfikir tentang kelangsungan kehidupan psikologis yang normal terhadap perubahan
janin hingga masa persalinan (Alder, 2007). psikologis yang terjadi pada perempuan selama
Lingkungan emosional diketahui hamilnya. Kecemasan adalah salah satu bentuk
mempengaruhi morbiditas perinatal meskipun hal perubahan psikologis yang apabila berlangsung
tersebut masih jauh dari penyebab atau penentu terus menerus dapat menyebabkan stress hingga
faktor utama, dan belum adayang menyebutkan depresi.
bahwa stres di berbagai rekomendasi global Dukungan psikologis yang diperlukan
berhubungan dengan masih tingginya angka oleh ibu hamil selain dari diri sendiri, pasangan
kematian perinatal. Lebih dari setengah wanita dan lingkungan keluarganya, adalah dari bidan
hamil terkena stres, faktor risiko utama terjadinya yang diberikan pada saat kunjungan ANC dengan
stress yaitu dukungan keluarga dan orang memberikan informasi yang baik (konseling)
terkait (mitra-orang). Stres meningkatkan risiko untuk mengatasi setiap kecemasan yang dirasakan
morbiditas pada ibu, seperti : gangguan organik klien serta mencegah kecemasan berkelanjutan
(infeksi, gastritis dan gangguan hipertensi) atau yang bisa menyebabkan stress dan depresi yang
non organik (insomnia dan depresi) (Umba, 2014). akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 17


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

DAFTAR PUSTAKA Kurki, et all. 2010. Depression and anxiety in


early pregnancy and risk for preeclampsia.
Alder Judith, et all. 2007. Depresion and Anxiety The American college of Obstetricians and
during Pregnancy : a risk factor for obstetric, Gynecologist, Volume 95 issue 4 p 487-490.
fetal and neonatal outcome? A critical review Lubis Lumongga Namora & Pieter Zan Herri, 2010.
of the literature. The Journal of Maternal – Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta
Fetal and Neonatal Medicine 20 (3) : 189-209. Priyanto A,. 2009. Komunikasi dan Konseling
Banita Sephtia. 2015. Hubungan antara peran Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan
keluarga terhadap kecemasan ibu hamil di Poli untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba
Kandungan RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Medika. Halaman 49, 73-4
Aceh. Skripsi FK. Universitah Syah Kuala Qiu Chunfang, et all. 2009. Preeclampsia Risk
Darrusalam banda Aceh. in Relation to Maternal Mood and Anxiety
Hidayat Dini, 2015. Epidemiologi Preeklampsi, Disorders Diagnosed Before or During
dalam Prosiding Simposium What’s New in Pregnancy. American Journal of Hypertension
Preeclampsia. Pengembangan Pendidikan (AJH), Volume 22 ; issue 4 > 397-402.
Keprofesian Berkelanjutan Obstetri Gynekologi Rozikhan. 2007. Faktor - Faktor Risiko Terjadinya
FK. UNPAD, 12 Desember 2015 Preeklampsia Berat di RS. Dr. H Soewondo
Hamilton. 1959. The Assesment of Anxiety Kendal. Universitas Diponogoro Semarang.
States By Rating. British Journal of Medical Sijangga, WN. 2010. Hubungan Antara Strategi
Psychology. Coping dengan kecemasan Menghadapi
Isworo. 2012. Hubungan antara kecemasan dengan Persalinan pada Ibu Hamil Hipertensi. Skripsi
kejadian preeklampsia di Kabupaten Banyumas Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat Umba Tandu Barthelemy, 2014. Maternal Stress
;Vol. 28:no 1. and Pregnancy Outcomes. Departement of
Kemenkes RI, 2014. Situasi Kesehatan Ibu. obstetric and gynaecology, University Clinics
Infodatin - Pusat Data dan Informasi of Kinshasa, Democratif Republic of Congo.
Kementerian Kesehatan RI. http:/www.depkes. Open Journal of obstetric and gynaecology
go.id Vol.4 361-370
Kumala Fatma Tiara, 2015. Hubungan antara Varney, H. 2006. buku ajar asuhan kebidanan,
kejadian Preeklampsia dan resiko depresi Jakarta, EGC. WHO.Millenium Development
Antenatal. Di RSI Sunan Kudus. Tesis Goals.2012[Accessed 06 Desember 2015].
Universitas Sebelas Maret Surakarta

18 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI


DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL
DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PUSKESMAS JETIS YOGYAKARTA

Anjarwati, Ana Septiana


Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Abstract

Maternal mortality ratio in Indonesia is 359 of 100,000 living births. One of indirect causes of
maternal mortality is anemia. Anemia can be avoided by consuming Fe tablet. Husbands’ support is one
of the factors which can increase pregnant women’s obedience in consuming Fe tablet. Disobedience in
consuming Fe tablet can impact anemia to pregnant women.
The objective research is to investigate the correlation between husbands’ support and obedience
in consuming Fe tablet.
The study employed observational analytical method with cross sectional approach. The samples
of the study were 50 trimester II and III pregnant women from 12-20 July 2016 by purposive sampling
technique. Instruments using a questionnaire and analyzed using chi square.
The result showed that pregnant women with high support from the husbands were 30 people (60%),
medium 10 people (20%), and low 10 people (20%). Pregnant women who were obedient in consuming Fe
tablet were 36 people (72%) the result of chi square test got x2calculation value with 28.836. significant
value of fisher exact test on 0.000 (p value < 0.05), and the contingency coefficient was 0.605 with strong
closeness rate.
There was positive influence between husbands’ support and the obedience in consuming Fe tablet
at Primary Health Center of Jetis Yogyakarta in 2016. It is expected that pregnant women understand the
importance of consuming Fe tablet, and husbands should give support to pregnant women.
Keywords : Husbands’ support, obedience, pregnant women, Fe tablet

Abstrak

Angka Kematian Ibu di Indonesia 359 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah anemia. Anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi tablet Fe. Dukungan
suami merupakan salah satu faktor yang meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
Fe. Ketidakpatuhan mengkonsumsi tablet Fe berdampak pada anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe.
Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 19


Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil

penelitian ini sebanyak 50 ibu hamil trimester II dan III pada tanggal 12-20 Juli 2016 dengan teknik
purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan chi
square.
Ibu hamil yang memperoleh dukungan suami baik 30 orang (60%), cukup 10 orang (20%), dan
kurang 10 orang (20%). Ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 36 orang (72%). Hasil
uji chi square diperoleh nilai x2 hitung sebesar 28,836 nilai fisher exact test signifikan pada 0,000 (p
value<0,05), dan koefisien kontingensi sebesar 0,605 dengan tingkat keeratan kuat.
Kata kunci: dukungan suami, kepatuhan, ibu hamil, tablet Fe

LATAR BELAKANG Berdasarkan studi pendahuluan yang


dilakukan di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta
Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan didapatkan data kunjungan ibu hamil Januari 2016,
data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia data ibu hamil 94 orang dan cakupan ibu hamil
(SDKI) tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 75 orang
kelahiran hidup. Penyebab dari kematian ibu (79,7%). Berdasarkan 10 ibu hamil yang melakukan
diantaranya adalah perdarahan sebanyak 32%. pemeriksaan kehamilan (ANC) menyatakan sering
Salah satu penyebab perdarahan adalah anemia lupa, tidak rutin, kadang meminum tablet Fe dengan
pada ibu hamil. Penyebab paling umum dari air teh dan suami jarang yang mengingatkan terkait
anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.
besi, sehingga ibu hamil selain memperbaiki
asupan nutrisi juga perlu mengkonsumsi zat besi TUJUAN PENELITIAN
secara tepat untuk mencegah anemia (KemenKes
RI, 2012). Kepatuhan adalah perilaku pasien sesuai Diketahui hubungan dukungan suami
dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
kesehatan (Niven, 2008). Salah satu faktor yang tablet Fe di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta
berpengaruh terhadap terwujudnya perilaku adalah
reinforcing factors yang berupa fasilitas dan METODE PENELITIAN
pemberdayaan keluarga atau suami.
Target cakupan tablet Fe 90 tablet di Daerah Jenis penelitian ini adalah observasional,
Istimewa Yogyakarta adalah 82, 81 %. Cakupan dengan pendekatan waktu cross sectional,
tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil di Daerah menggunakan teknik purposive sampling dengan
Istimewa Yogyakarta masih belum mencapai jumlah sampel 50 responden. Analisis data
target 90% ( Dinkes, 2015). Kurangnya cakupan menggunakan chi square.
tablet Fe 90 tablet salah satu penyebabnya adalah
ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe. HASIL DAN PEMBAHASAN
Upaya pemerintah dalam mengatasi anemia
defisiensi besi ibu hamil yaitu terfokus pada 1. Karakteristik Responden
pelaksanaan program penanggulangan anemia Tabel 4.1 Karakteristik Responden
defisiensi besi pada ibu hamil dengan membagikan Tabel 4.1 menunjukkan sebagaian besar
tablet besi atau tablet tambah darah kepada ibu hamil ibu hamil berusia 20-35 tahun sebanyak 42 orang
sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama (84%), pendidikan ibu hamil sebagian besar
kehamilan dan pemerintah juga melakukan upaya berpendidikan menengah yaitu sebesar 32 orang
penyuluhan terkait tablet Fe (Depkes RI, 2014). (64%). Berdasarkan Usia Kehamilan, sebagian

20 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil

No Karakteristik Frekuensi Presentase No Dukungan Suami Frekuensi Presentase


(orang) (%) (orang) (%)
1. Baik 30 60,0
Umur Ibu Hamil
2. Cukup 10 20,0
1 <20 tahun 2 4,0
3. Kurang 10 20,0
2 20-35 tahun 42 84,0
Total 50 100,0
3 >35 tahun 6 12,0
4 Total 50 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 sebagian besar

suami memberikan dukungan yang baik sebanyak
Pendidikan ibu hamil
30 orang (60%) terhadap ibu hamil dalam
1 Dasar 5 10,0
mengkonsumsi tablet Fe. Dukungan suami yang
2 Menengah 32 64,0
baik dengan karakteristik pendidikan suami yaitu
3 Tinggi 13 26,0
18 orang (94,7%) berpendidikan tinggi. Suami
4 Total 50 100,0
yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih
mudah menerima informasi, sehingga suami dapat
Usia kehamilan
menerima informasi yang diberikan oleh bidan
1 Trimester II 8 16,0
terkait pentingnya memperhatikan ibu hamil dalam
2 Trimester III 42 84,0
mengkonsumsi tablet Fe, dan suami memberikan
dukungan baik kepada ibu hamil.
Umur Suami
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
1 <20 tahun 2 4%
Nursalam (2008), bahwa semakin tinggi tingkat
2 20-35 tahun 38 76%
pendidikan seseorang, maka semakin mudah pula
3 >35tahun 10 20%
menerima informasi.
4 Total 50 100%
Dukungan suami cukup sebanyak 10 orang

(20%) dan dukungan kurang 10 orang (20%) dengan
Pendidikan Suami
karakteristik peran suami yang kurang mendukung
1 Dasar 5 10%
pada item dukungan informasi dan dukungan
2 Menengah 26 52%
emosional, karena sebagian besar suami tidak
3 Tinggi 19 38%
mendukung pada item dukungan informasi sebesar
Total 50 100,0
62,5 % dan 87,5%, dukungan emosional sebesar
30% dan 60%. Cukup dan kurangnya dukungan
besar usia kehamilan ibu trimester III sebanyak informasi dan emosional yang diberikanoleh suami
42 orang (84%). Usia Suami sebagaian besar 20- dipengaruhi oleh pendidikan suami yaitu 9 orang
35 tahun sebanyak 38 orang (76%), sebagian besar (60%) dan 6 orang (40 %) berpendidikan dasar.
suami berpendidikan menengah yaitu sebesar 26 Hal ini sejalan dengan Sulistyawati (2009) tingkat
orang (52%). pendidikan yang rendah, ketika mendapatkan
informasi akan lebih sulit menerima atau
2. Deskripsi Variabel Penelitian mengetahui informasi yang telah diberikan.
a. Dukungan Suami Dukungan informasi dan emosional
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dukungan merupakan peran penting suami, dukungan
Suami terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam informasi yaitu membantu individu menemukan
Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Jetis Kota alternative yang terdapat bagi penyelesaian
Yogyakarta. masalah, misalnya menghadapi masalah ketika

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 21


Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil

istri menemui kesulitan selama hamil, suami dapat melakukan ANC tepat waktu ketika tablet Fe telah
memberikan informasi berupa saran, petunjuk, habis sebelum jadwal kunjungan berikutnya. Hal
pemberian nasehat, mencari informasi lain yang ini sesuai dengan Niven (2008) patuh tidaknya
bersumber dari media cetak/elektronik, dan juga seseorang tidak terlepas dari faktor-faktor yang
tenaga kesehatan; bidan dan dokter. Dukungan mempengaruhi kepatuhan yaitu pendidikan,
emosional adalah kepedulian dan empati yang akomodasi, modifikasi faktor lingkungan dan
diberikan oleh orang lain atau suami yang dapat sosial, pengetahuan, usia, dan dukungan suami.
meyakinkan ibu hamil bahwa dirinya diperhatikan Ketidakpatuhan ibu hamil dalam
(Kunjtoro, 2012). mengkonsumsi tablet Fe juga dipengaruhi oleh
peran bidan yang masih kurang optimal terhadap
b. Kepatuhan Ibu hamil dalam Mengkonsumsi konseling pentingnya mengkonsumsi tablet Fe
Tablet Fe ibu hamil dan kurangnya pemanfaatan buku
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan KIA kepada ibu hamil. Hal ini sesuai dengan
Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di penelitian Amaliana (2015) Peran bidan yang
Puskesmas Jetis Yogyakarta. kurang, mempengaruhi ketidakpatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe karena
No Kepatuhan Frekuensi Presentase bidan merupakan tenaga kesehatan pertama yang
mengkonsumsi Fe (orang) (%) langsung berhubungan dengan ibu hamil, sehingga
patuh atau tidak patuhnya ibu hamil dalam minum
1. Patuh 36 72,0
obat memang sangat dipengaruhi oleh bidan.
2. Tidak patuh 14 28
Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
Total 50 100,0
tablet Fe memberikan peluang lebih besar untuk
terjadinya anemia, hal ini sesuai dengan penelitian
Berdasarkan tabel 4.6 bahwa sebagian besar
Gebre (2015) ibu yang patuh mengkonsumsi tablet
ibu hamil patuh mengkonsumsi tablet Fe yaitu
Fe tidak mengalami anemia dan janin sejahtera,
sebanyak 36 orang (72%). Keberhasilan pemenuhan
tetapi jika ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi
zat besi pada ibu hamil dapat terjadi apabila ibu
tablet Fe akan beresiko mengalami anemia lebih
hamil patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan
tinggi.
aturan yang diberikan. Kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet zat besi sangat penting karena
c. Hubungan Dukungan Suami dengan
akan menghindarkan ibu dari anemia yang dapat
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe
meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pasca
Tabel 4.8 Hasil Uji Tabulasi Silang dan
persalinan. Berdasarkan penelitian Wiradyani
Chi-square Hubungan Dukungan Suami dengan
(2013) salah satu faktor yang mempengaruhi
Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Tablet Fe di
kepatuhan ibu hamil adalah dukungan suami.
Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta.
Dukungan yang diberikan pada ibu hamil
Tabel 4.8 menunjukkan ada hubungan
mempengaruhi psikologi ibu sehingga ibu merasa
dukungan suami dengan kepatuhan ibu hamil
senang dengan kehamilannya dan mementingkan
dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Jetis
kehamilannya sehingga akan lebih memahami
Kota Yogyakarta dengan nilai x2 hitung sebesar
anjuran yang diberikan tenaga kesehatan.
28,836 dan nilai fisher exact test sebesar 0,000
Beberapa ibu mengatakan ibu hamil tidak
(P value < 0,005), hasil koefisiensi kontingensi
patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 14
sebesar 0,605 (0,60-0,799) yang menunjukan
orang (28%) dikarenakan merasa malas atau lupa
tingkat keeratan kuat. Berdasarkan hasil penelitian
mengkonsumsi tablet Fe, merasa malas untuk
tersebut sesuai dengan penelitian Amanda (2012)

22 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil

Kepatuhan Total X2 Fisher Contingency


Hitung Exact Tset coeficient
Tidak Patuh patuh

Kurang Jumlah 9 1 10
(orang)
% 18% 2% 20%
Dukungan Cukup Jumlah 4 6 10
Suami (orang)
% 8% 12% 20% 28,836 0,000 0.605

Baik Jumlah 1 29 30
(orang)
% 2% 58% 60%

Total Jumlah 14 36 50
(orang)
% 28% 72% 100%

bahwa dukungan suami merupakan salah satu yang mendapatkan dukungan kurang dan cukup dari
faktor yang berpengaruh positif dan signifikan karakteristik suami berpendidikan dasar. Kepatuhan
terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dapat
tablet Fe. Ibu hamil yang mendapatkan dukungan dipengaruhi dari pendidikan suami. Penelitian
baik tetapi tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe Yenita (2011) menyatakan bahwa pendidikan
sebesar 1 orang (2%). Ibu hamil yang tidak patuh yang lebih tinggi dapat menjamin pengetahuan
mengkonsumsi tablet Fe suami berpendidikan itu lebih baik dibandingkan dengan pendidikan
tinggi dan ibu berpendidikan menengah. Kepatuhan rendah. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe tidak akan semakin mudah seseorang untuk memahami
hanya dipengaruhi oleh dukungan suami yang dan mempengaruhi perubahan perilaku termasuk
baik, kesadaran ibu dan peran bidan juga berperan bidang kesehatan.
penting dalam kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Ketidakpatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Kurangnya motivasi dan konseling bidan terkait dapat dipengaruhi oleh peran bidan di Puskesmas
mengkonsumsi tablet Fe mempengaruhi ibu hamil Jetis Kota Yogyakarta dalam memberikan konseling
dalam mengkonsumsi tablet Fe, hal ini sesuai terkait mengkonsumsi tablet Fe belum optimal
dengan penelitian Retnaningtyas (2014) bahwa juga dalam pemanfaatan buku KIA dimungkinkan
peran bidan sebagai motivator dan fasilitator karena ketersediaan waktu untuk setiap pasien
mempunyai peran yang paling dominan terhadap yang hanya sedikit dan jarang didampingi suami
kepatuhan jumlah tablet yang diminum dan saat ANC, sehingga ibu hamil kurang memahami
peran bidan sebagai komunikator paling dominan pentingnya mengkonsumsi tablet Fe. Hal ini
berpengaruh terhadap cara minum tablet besi. sejalan dengan penelitian Amaliana (2015) bidan
Ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi mempunyai peran yang penting dalam kepatuhan
tablet Fe sebagian besar mendapatkan dukungan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.
yang kurang dari suami yaitu 9 orang (18%) dan Ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet
dukungan cukup sebesar 4 orang (8%). Ibu hamil Fe sebagian besar ibu hamil yang mendapatkan

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 23


Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil

dukungan baik dari suami yaitu sebesar 29 orang kuat, dengan hasil uji chi-square diperoleh x2 hitung
(58%). Dukungan dan peran serta suami dalam sebesar 28,836 dan fisher exact test sebesar 0,000
masa hamil terbukti meningkatkan kesiapan ibu (P value < 0,005), dengan koefisien kontingensi
hamil dalam mengahadapi kehamilan. Suami sebesar 0,605 (0,60-0,799).
mempunyai tugas penting diantaranya memberikan
perhatian dan membina hubungan baik dengan Saran
istri, sehingga pasangan akan mengkonsultasikan Ibu hamil lebih tertib mengkonsumsi tablet
setiap ada masalah yang dialaminya dalam Fe, meminum tablet Fe terjadwal denganmembuat
menghadapi kesulitan-kesulitan selama hamil alaram pengingat minum tablet Fe, melakukan
(Astuti, 2012). kunjungan ANC rutin sehingga selalu juga
mendapatkan tablet Fe.
SIMPULAN DAN SARAN Suami meningkatkan dukungan informasi
terkait mengkonsumsi tablet Febaik melalui bidan
Simpulan ataupun media informasi dari internet atau buku
Suami memberikan dukungan baik terhadap pendukung.
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Bidan untuk dapat meningkatkan pemberian
Fe, sebanyak 30 orang (60%), ibu hamil patuh informasi dan motivasi pada ibu tentang tablet Fe,
mengkonsumsi tablet Fe sebesar 36 orang (72%), dan optimalisasi pemanfaat buku KIA sehingga
ada hubungan dukungan suami dengan kepatuhan ibu hamil pahamdalam pentingnya mengkonsumsi
mengkonsumsi tablet Fe dengan tingkat keeratan tablet Fe.

24 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil

DAFTAR PUSTAKA Kunjtoro, ZA. 2012. Dukungan Sosial Pada Lansia


dalam http//www.e-psikologi.com, diakses
Amaliana, R., 2015. Hubungan Peran Bidan dengan tanggal 15 desember 2015.
Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe pada Ibu Niven., 2008. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Perawat dan Profesional, EGC, Jakarta.
Kabupaten Semarang. Skripsi. Semarang: Purwandari, A. 2008. Konsep Kebidanan Sejarah
Program Studi D IV Kebidanan Sekolah Tinggi dan Profesionalisme. EGC: Jakarta.
Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo. Wiradyani, LAA, Khusnun H, Achadi EL. 2011.
Astuti, HP., 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan
IBU I, Rohima Press, Yogyakarta. Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Tablet Besi
Departemen Kesehatan, RI., 2011. Asuhan Folat Selama Kehamilan. Jurnal Gizi dan
Kebidanan Post Partum,Departemen Pangan vol 3.
Kesehatan, Jawa Tengah.
.........., 2014. Profil Kesehatan Indonesia Retnaningtyas, E., 2014. Hubungan Persepsi Ibu
dalamhttp://www.Depkes. go.id, diakses Hamil tentang Peran Bidan dalam Pencegahan
tanggal 10 Desember 2015. Anemia denganKepatuhan Jumlah dan Cara
Dinkes, DIY., 2015. Profil Kesehatan Kota Minum Tablet Besi di Kota Kediri Tahun 2014.
Yogyakarta, Dinas Kesehatan, Yogyakarta. Jurnal Volume 2.
Gebre, A. 2015.Assessment of Factors Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan pada
Associated with Adherence to Iron-Folic Masa kehamilan. Jakarta: Salemba Merdeka.
Acid Supplementation Among Urban and Yenita, S. 2011. Faktor Determinan Pemilihan
Rural Pregnant Women in North Western Tenaga Penolong Persalinan di Wilayah
Zone of Tigray, Ethiopia: Comparative Study, KerjaPuskesmas Desa Baru Kabupaten
International Journal of Nutrition and Food Pasaman Barat Tahun 2011. Thesis. Universitas
Sciences. 4 (2). Andalas Padang.
Kementrian Kesehatan, RI., 2012. Profil Kesehatan
Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 25


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

PENGARUH BELLY DANCE TERHADAP


TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BPM
RANTING 3 KOTA SEMARANG

Bella Ami Ranita, Triana Sri Hardjanti, Hendri

email: amie1511@gmail.com

ABSTRACT

Anxious in pregnant women will affect to mother even the fetus, if it is untreated. Therefore, a
pregnant woman should maintain her body and mind balance to facilitate comfort to achieve comfortable
and cheerful pregnancy and labor. Dancing is one way to reach it.. Belly dance is a belly exercise that
stimulate relaxation and handle pain. This study was to examine the effect of belly dance to reduce anxiety
among primigravide women during third trimester of pregnancy. A Quasy eksperiment study with pretest
dan postest control group desing was conducted to investigate the effect of belly dance among 22sample
collected through probability randomsampling. HRSA was administered to measure anxiety, and a family
support questioner assessed the support from family.Hypothesis test result showed significant discrepancy
between intervention and control group (p=,001). It concluded that Belly Dance affect significantly on
alleviating anxiety among primigravide during third trimester of pregnancy
Keywords: belly dance, anxiety, third trimester, pregnant women

ABSTRAK

Ibu hamil yang mengalami kecemasan bila tidak ditangani akan membawa dampak dan pengaruh
pada ibu maupun janin. Ibu hamil harus menjaga keseimbangan tubuh dan pikirannya untuk menciptakan
pikiran tenang dan nyaman sehingga keduanya bisa bekerja seimbang yang akan mengarah pada kehamilan
dan persalinan yang tenang dan membahagiakan. Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi gangguan
psikologis adalah dengan menari. Belly dance adalah gerakan tari perut yang mempunyai peranan penting
sebagai tarian melahirkan. Belly dance dapat membuat pikiran menjadi rileks dan mengatasi rasa sakit.
Penelitian ini bertujuan menguji Belly Dance terhadap penurunan tingkat kecemasan pada ibu primigravida
trimester III. Penelitian Quasy eksperimen rancangan pretest dan postest with control group dilakukan
pada 22 sampel yang dipilih secara acak. HRSA digunakan untuk mengukur kecemasan, dan dukungan
dikaji dengan kuesioner dukungan keluarga. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada perbedaan bermakna
rerata kecemasan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=,001). Disimpulkan Belly Dance
berpengaruh terhadap perbaikan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III.
Kata kunci: Belly dance, kecemasan, ibu hamil trimester III

26 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

PENDAHULUAN pencernaan (Videbeck SL, 2008). Ketika ibu


menghadapi persalinan dan masih diliputi rasa
Kecemasan ibu hamil adalah reaksi ibu hamil takut, cemas dan stres maka tubuhnya sudah dalam
terhadap perubahan dirinya dan lingkungannya sikap defensif dan terjadi pengeluaran hormon stres
yang membawa perasaan tidak senang atau tidak katekolamin yang akan dikeluarkan dalam jumlah
nyaman yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya besar sebelum dan selama persalinan (Maulana,
atau frustasi yang mengancam, membahayakan 2007).
rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang Faktor-faktor risiko penyebab timbulnya rasa
individu atau kelompok sosialnya (Hawari, 2011) cemas pada ibu hamil adalah karakteristik ibu yang
Kecemasan dan kekhawatiran pada ibu meliputi pendidikan, umur, status pekerjaan, faktor
hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan reproduksi yang meliputi kehamilan yang tidak
membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik diinginkan/kehamilan yang tidak direncanakan,
dan psikis baik ibu maupun janinnya. Kecemasan pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya,
pada ibu hamil akan bertambah besar ketika jadwal status kesehatan ibu, hubungan ibu dengan
persalinan semakin dekat yaitu memasuki trimester pasangan, dan dukungan keluarga. Dukungan
ke III, ibu mulai memikirkan proses melahirkan keluarga merupakan suatu strategi intervensi
serta kondisi bayi yang akan dilahirkan. Ibu yang preventif yang paling baik dalam membantu
menderita stres dan cemas saat kehamilan usia anggota keluarga yang mengalami masalah yang
trimester III akan mengalami peningkatan lepasnya berdampak pada kecemasan yang bertujuan untuk
hormon-hormon stres sehingga menyebabkan meningkatkan dukungan keluarga yang adekuat.
gangguan aliran darah di dalam rahim dan Salah satu terapi obat yang digunakan untuk
mengakibatkan lemahnya kontraksi otot rahim. mengatasi masalah kecemasan adalah dengan
Kejadian tersebut menyebabkan makin lamanya benzodiazepine sedangkan beberapa alternatif
proses persalinan (partus lama), risiko sectio terapi yang dapat mengatasi kecemasan ibu
caesaria, dan persalinan dengan alat.Risiko untuk hamil adalah dengan pemijatan dan terapi energi
bayi dapat menyebabkan kelainan bawaan berupa seperti massage, acupressure, therapeutic touch,
kegagalan akan penutupan celah palatum, kelahiran dan healing touch, mind body healing seperti
prematur, melahirkan bayi dengan berat badan imagery, meditasi/yoga, berdoa dan refleksi
lahir rendah (BBLR), kegawatan (fetal distres) dan biofeedback (Campbell, 2002). Menari juga
dalam jangka panjang berkaitan dengan gangguan merupakan salah satu cara untuk mencegah dan
prilaku dan emosi anak (Evan, 2002). mengurangi gangguan psikologis. Tari merupakan
Kecemasan ibu hamil muncul disebabkan seni pertunjukkan akan tetapi menari juga dapat
oleh rasa takut dan salah satu rasa takut yang paling menyembuhkan dan mengobati orang yang
banyak dialami oleh ibu hamil adalah rasa cemas menderita gangguan psikologis, keterbelakangan
dan takut dalam menghadapi persalinan (Videbeck mental, autisme, kanker dan kondisi lainnya. Tari
SL, 2008). Emosi yang dirasakan oleh ibu tidak dapat membebaskan seseorang khususnya pada ibu
akan mampu melewati plasenta, tetapi hormon hamil yang menderita gangguan psikologis. Sampai
ibu yang melakukannya. Ibu yang stres akan saat ini masih sangat relatif sedikit penelitian yang
menghasilkan hormon katekolamin yang berlimpah berfokus pada efek terapi/gerakan pada penderita
yang berdampak pada emosi. Bahan pemicu stres gangguan psikologis. Namun, beberapa penelitian
ini akan melewati plasenta dan membuat sistem menunjukkan hasil ke arah yang positif (Pericleous,
tubuh “merasa takut”. Jika terjadi terus-menerus 2011).
janin akan terbiasa stres dan akan terlahir demikian Belly dance atau tari perut merupakan salah
dan akhirnya mengalami gangguan emosi dan satu tarian yang berasal dari Timur Tengah. Saat ini

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 27


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

tarian timur tengah telah berkembang dari waktu pendekatan Pretest-Posttest Control Group Design.
ke waktu, menyebar ke banyak negara dan sudah Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
menyatu dengan gaya tarian lainnya. Belly dance ini menggunakan teknik random (Probabilyty
sangat ideal di lakukan oleh seorang perempuan samples). Jumlah sampel dalam penelitian ini
karena dapat memberikan ketenangan, kelenturan adalah 22 responden yang terbagi dalam dua
dan kekuatan selama kehamilannya, selain itu juga kelompok, yaitu kelompok kontrol (11 responden)
ibu hamil dapat menggunakan energinya secara dan perlakuan (11 responden). Penelitian ini
seimbang dan memiliki efek yang positif dalam dilakukan pada bulan Januari-Februari 2016.
menghadapi permasalahan atau keluhan yang Lokasi penelitian adalah BPM ranting 3 Kota
muncul saat hamil. Belly dance adalah gerakan Semarang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini
tari perut yang mempunyai perananan sebagai yaitu:1) Ibu dengan kehamilan yang tidak berisiko
tarian untuk melahirkan. Tarian ini aman, efektif 2) Ibu dengan kehamilan pertama 3) Ibu dengan
dan mendukung wanita selama kehamilan dan kehamilan trimester III 4) Usia ibu 20-35 tahun
persalinan. Belly dance dapat membuat pikiran 5) Pendidikan terakhir SMP/ MTS, SMA/MA 6)
menjadi rileks dan mengatasi rasa sakit (Mardshana, Ibu yang belum pernah mendapat perlakuan untuk
1999). mengurangi tingkat kecemasan. Kriteria eksklusi
Studi penelitian menujukkan bahwa tari dalam penelitian ini yaitu: 1) Ibu yang menarik diri
perut juga merupakan bentuk olahraga yang sangat dari penelitian (drop out) 2) Ibu yang di tiba-tiba
baik untuk membantu ibu hamil menguatkan kehamilannya menjadi beresiko 3) Ibu yang tidak
otot-otot yang digunakan selama persalinan mengikuti perlakuan sampai akhir 4) Ibu yang
(Waldrop, 2002). Semakin banyak penelitian berhalangan hadir atau tidak ada di tempat ketika
yang menunjukkan bahwa olahraga yang teratur pengambilan data dilakukan.
mempunyai manfaat bagi ibu dan bayi. Seperti Penelitian ini memberikan perlakuan
halnya yoga dan tai chi, belly dance merupakan terapi dengan teknik belly dance yang dilakukan
bentuk dari latihan yang menyelaraskan pikiran sebanyak 3 kali dalm 3 minggu.Analisis data
dan tubuh yang merupakan elemen penting bagi untuk mengetahui pengaruh penurunan tingkat
wanita hamil dalam menghadapi kehamilannya kecemasan antara kedua kelompok. Dilihat dari
(Moore, 2002). jumlah sampel yang digunakan, maka uji distribusi
Kecemasan pada ibu hamil merupakan hal data dengan menggunakan tes of normality
penting yang sering terlupakan. Bidan mempunyai Shapiro- Wilk. Untuk kelompok berpasangan jika
peran cukup besar dalam mengatasi masalah tersebut. data berdistribusi normal maka menggunakan uji t
Bidan harus dapat mengenali gejala kecemasan ibu test paired, tapi jika data berdistribusi tidak normal
hamil dan menguranginya dengan memberikan maka menggunakan uji Wilcoxon. Untuk kelompok
penjelasan mengenai kehamilan, persalinan, tidak berpasangan, jika data berdistribusi normal
kecemasan, dan efek kecemasan pada ibu hamil maka menggunakan uji tindependent, namun jika
dan janin. Dukungan emosional sangat dibutuhkan data tidak berdistribusi normal maka dipilih uji
oleh ibu hamil untuk mempersiapkan diri baik fisik Mann Whitney.
maupun mental dalam menghadapi kehamilan dan
persalinan sebagai salah satu proses yang alamiah. Prosedur penelitian

METODE PENELITIAN Peneliti membuat Surat ijin penelitian


dan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota
Desain penelitian yang digunakan dalam Semarang dan IBI Kota Semarang.
penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan Peneliti mengumpulkan data tentang ibu

28 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

hamil primigravida trimester III dari catatan yang pengisian kuesioner kepada responden.
ada di BPM ranting 3 Kota Semarang. Peneliti Responden diberikan kuesioner tentang
dimulai dengan memilih sampel dari data yang dukungan keluarga terlebih dahulu kemudian baru
di dapat di BPM dan yang memenuhi kriteria dilakukan pengukuran tingkat kecemasan sebelum
kemudian melakukan penapisan terhadap calon pelaksanaan penelitian dengan memberikan
sampel untuk memenuhi kriteria inklusi yang telah kuesioner pre test pada kelompok intervensi
ditetapkan. Sampel kemudian di bagi menjadi 2 maupun kelompok kontrol.
kelompok. Setelah itu responden baru diberikan
Pengambilan sampel menggunakan random perlakuan 1 kali per minggu secara teratur selama 3
sesuai kiteria yang telah dibuat, kemudian minggu baru kemudian dilakukan penilaian tingkat
dilakukan pengundian untuk menentukan kelompok kecemasan responden menggunakan kuesioner
perlakuan dan kelompok kontrol. post test.
Ibu hamil primigravida trimester III dibagi Pada kelompok intervensi sebelum diberikan
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan perlakuan tetap dilakukan pemeriksaan ANC
(belly dance) dan kelompok kontrol (pemeriksaan terlebih dahulu oleh peneliti setelah itu responden
ANC). Pada kelompok intervensi responden dikumpulkan menjadi satu di studio belly dance
dikumpulkan menjadi 1 kelas untuk diberikan untuk diberikan perlakuan oleh enumerator
perlakuan dan apabila responden berhalangan yaitu seorang instruktur belly dance profesional,
hadir maka akan diganti pada hari yang lain di pemeriksaan ANC dilakukan langsung oleh peneliti
minggu yang sama, sedangkan pada kelompok di BPM.
kontrol responden diambil dari ibu hamil yang
sedang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM HASIL PENELITIAN
Suryanti, BPM Endang dan BPM Dewi. Untuk
pelaksanaan selanjutnya peneliti dan responden Tabel 1 disimpulkan bahwa kedua kelompok
membuat kesepakatan jadwal pemeriksaan ANC mempunyai kesetaraan umur yang sama. Tingkat
selanjutnya. pendidikan responden pada kelompok belly dance
Peneliti menemui calon responden, dan kelompok ANC mayoritas adalah menengah
kemudian memperkenalkan diri, menjelaskan dengan prosentase masing-masing kelompok 90,9
tujuan, manfaat dan prosedur penelitian. Peneliti % dan 81,1%. Pada kelompok belly dance maupun
meminta ibu menandatangani lembar informed kelompok kotrol semua responden di dukung oleh
consent bagi yang bersedia menjadi responden keluarga dengan skor dukungan keluarga tinggi
penelitian.Peneliti menjelaskan tentang cara (75-100%).

Karakteristik Belly Dancea) ANCb)

Umur (tahun) Mean: 25,1: Median: 25; Mean: 24,7; Median: 25;
Range: 21 – 33 Range: 20 – 33
n (%) n (%)
Pendidikan
Dasar (SMP/MTS) 1 (9,1) 2 (18,2)
Menengah Atas(SMA/MA) 10 (90,9) 9 (81,1)
Dukungan Keluarga
Tinggi (76-100%) 11(100,0) 11(100,0)

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 29


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Variabel Sebelum Setelah Selisih p



Belly Dance 34,27 21,00 -13,27 0,001a)

ANC 28,45 28,18 -0,27 0,082a)

Perbedaan Selisih Mean 0,012c)

Pada tabel 2 hasil analisis menunjukkan kelompok belly dance dan ANC adalah dengan
rerata selisih penurunan tingkat kecemasan sebelum menggunakan Independent Samples Test.
dan sesudah pada kelompok belly dance lebih baik. Pada tabel 2 dilihat ada perbedaan
Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai rerata selisih bermakna kecemasan antara kelompok belly
dari sebelum dan sesudah (13,27). dance dan kelompok ANC p value 0,012. Terlihat
Hasil uji normalitas data dengan pengaruh belly dance pada kelompok belly dance
menggunakan Shapiro Wilks didapatkan hasil p terlihat penurunan kecemasan yang lebih besar
value kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah dibandingkan dengan kelompok ANC.
perlakuan baik kelompok ANC maupun kelompok
belly dance > 0,05 sehingga disimpulkan data PEMBAHASAN
terdistribusi normal atau homogen. Untuk
mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata Usia
yang bermakna masing-masing kelompok sebelum Usia merupakan salah satu faktor
perlakuan dan sesudah perlakuan adalah dengan predisposisi kecemasan, semakin bertambah usia
menggunakan Paired Samples Test. semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang
Pada tabel 2 menunjukkan adanya perbedaan serta kemampuan dalam menghadapi persoalan.
yang bermakna pada kelompok belly dance Walaupun usia termasuk faktor risiko yang tidak
sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan dapat dimodifikasi, kita dapat mengendalikan faktor
perlakuan dengan nilai p value < 0,05. Sedangkan risiko tersebut dengan merencanakan umur yang
pada kelompok ANC menunjukkan bahwa tidak ideal bagi wanita untuk hamil yaitu 20-35 tahun
adanya perbedaan yang bermakna sebelum dan yang juga merupakan rentang umur reproduksi
sesudah pemeriksaan ANC dengan nilai p value sehat. Selain itu seorang wanita yang berumur
>0.05 walaupun terlihat adanya penurunan 20-35 tahun sudah dianggap siap secara fisik dan
rata-rata selisis kecemasan sebelum dan setelah psikologi untuk melahirkan dan merawat anak.
pemeriksaan ANC. Karena pada umur seperti ini tingkat kedewasaan,
Untuk mengetahui perbedaan tingkat cara berfikir dan berprilaku juga akan mengalami
kecemasan pada kelompok belly dance dan peningkatan seiring dengan bertambahnya umur.
kelompok ANC, maka dilakukan uji normalitas Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan
data untuk menentukan uji yang akan dilakukan bahwa usia seseorang dapat mempengaruhi
selanjutnya. Hasil uji normalitas data dengan keadaan kehamilannya dimana bila wanita tersebut
menggunakan Shapiro Wilks didapatkan hasil p hamil pada masa reproduksi kecil kemungkinan
value kecemasan ibu hamil sesudah perlakuan baik untuk mengalami komplikasi dibandingkan dengan
kelompok ANC maupun kelompok belly dance wanita hamil di bawah atau di atas usia reproduksi
> 0,05 sehingga disimpulkan data terdistribusi (Pillitteri,2003). Hal sependapat juga diungkapkan
normal. Untuk mengetahui adakah perbedaan mean oleh Asri yang menyatakan bahwa ada hubungan
atau rerata yang bermakna sesudah perlakuan pada yang signifikan antara umur dengan kecemasan ibu

30 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

hamil. Wanita dengan usia reproduksi tidak sehat sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi
memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai
dikarenakan usia <20 tahun organ reproduksinya ketergantungan terhadap orang lain disekitarnya
masih dalam tahap perkembangan sedangkan terutama pada ibu primigravida.
usia >35 tahun masuk dalam kategori kehamilan Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian
berisiko terhadap kelainan bawaan dan penyulit Reta yang menyatakan bahwa semakin tinggi
pada persalinan (Wanda, 2011). dukungan keluarga maka akan semakin rendah
tingkat kecemasan ibu hamil demikian pula
Tingkat Pendidikan sebaliknya. Dukungan keluarga terhadap ibu hamil
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka dapat menyebabkan adanya ketenangan batin
akan semakin berkualitas pengetahuannya dan dan perasaan senang dalam diri ibu hamil, maka
semakin matang intelektualnya. Mereka cenderung diharapkan ibu dapat menjaga kehamilannya dengan
lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan baik sampai saat persalinan. Dengan memiliki
keluarganya. Hal senada juga diungkapkan oleh dukungan keluarga diharapkan ibu hamil dapat
Susanti dimana semakin tinggi tingkat pendidikan mempertahankan kondisi kesehatan psikologisnya
seseorang semakin besar peluang untuk mencari dan lebih mudah menerima perubahan fisik serta
pengobatan ke pelayanan kesehatan. Sebaliknya, mengontrol gejolak emosi yang timbul (Saiffudin,
rendahnya pendidikan akan menyebabkan 2006).
seseorang mengalami stres, dimana stres dan
kecemasan yang terjadi disebabkan kurangnya Tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
informasi yang didapat orang tersebut. perlakuan pada kelompok intervensi dan
Tingkat pendidikan formal yang dimiliki kontrol.
memungkinkan seseorang untuk meningkatkan Pada kelompok kotrol hasil penelitian
konsep dirinya dalam penyelesaian masalah setelah dilakukan pemeriksaan ANC sebanyak 3
yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan penelitian kali, dapat memberikan pengaruh penurunan rerata
Sjolstrolm et al., penelitian Dieler et al, bahwa tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida
kecemasan dan depresi yang dimiliki oleh ibu hamil trimester III walupun kecil.
risiko tinggi dipengaruhi oleh status pendidikan ibu Ibu hamil trimester III dianjurkan untuk
hamil tersebut (Sjolstrom, 2010). memeriksakan kehamilannya minimal 2 kali selama
kehamiannya. ANC adalah periode persiapan baik
Dukungan keluarga secara fisik maupun secra psikologis. Keteraturan
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa dalam melakukan kunjungan ANC akan
seluruh responden mendapat dukungan keluarga meningkatkan pemahaman ibu tentang kahamilan,
di dalam menghadapi kehamilannya hal ini dilihat persalinan dan nifas, sehingga mereka mampu
dari hasil kuesioner dukungan keluarga tinggi (76- megurangi kecemasan yang dialami selama proses
100%). Dukungan selama masa kehamilan sangat kehamilan dan proses persalinan.
dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang Pada kelompok belly dance diperoleh hasil
hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi bahwa teknik belly dance yang diberikan selama 3
ibu yang baru pertama kali hamil. Dukungan kali, dapat memberikan pengaruh penurunan rerata
peran serta suami dalam masa kehamilan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida
terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam trimester III. Kecemasan merupakan respon
mengahadapi kehamilan dan proses persalinan. individu terhadap suatu keadaan yang tidak
Selain dukungan suami keluarga yang harmonis menyenangkan dan dialami oleh semua mahluk
ataupun lingkungan tempat tinggal yang kondusif hidup dalam kehidupan sehari-hari

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 31


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam keadaan bayi di dalam perutnya. Hal ini cukup
mengatasi kecemasan ibu hamil, salah satunya membawa pengaruh relaksasi sesuai dengan
adalah dengan belly dance yang merupakan salah pendapat Primatia yang menyatakan bahwa dengan
satu jenis tarian yang sangat ideal dilakukan oleh membayangkan dapat membuat tubuh menjadi
seorang perempuan karena dapat memberikan rileks (Bobak., 2005)
ketenangan, kelenturan dan kekuatan selama Secara keseluruhan belly dance membawa
kehamilannya. Selain itu juga ibu hamil dapat efek relaksasi pada tubuh ibu hamil, baik yang
menggunakan energinya secara seimbang dan bersifat relaksasi pernafasan maupun relaksasi
memiliki efek yang positif dalam menghadapi otot. Para responden penelitian merasakan keadaan
permasalahan atau keluhan yang muncul saat yang tenang, santai, rileks, dan nyaman dalam
hamil. menjalani minggu-minggu terakhir kehamilannya.
Hal itu sesuai dengan pernyataan Inka bahwa jika
Perbedaan penurunan tingkat kecemasan ibu hamil merasa rileks maka ia telah melakukan
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada sesuatu yang bermanfaat pada bayinya.
kelompok belly dance dan kelompok ANC. Sedangkan pada kelompok kontrol ada
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perbedaan yang tidak signifikan terhadap penurunan
ada perbedaan yang signifikan pada kelompok tingkat kecemasan yang dapat dilihat melalui nilai
intervensi terhadap penurunan tingkat kecemasan. signifikasi 0,082. Walaupun tidak mempunyai
Hal ini dapat dilihat melalui prosentase penurunan pengaruh akan tetapi jika dilihat melalui perbedaan
tigkat kecemasan pada kelompok intervensi sebesar rerata terdapat penurunan tingkat kecemasan.
30% dan nilai signifikasi 0,001 yang juga dapat Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna Purwanto yang menyatakan bahwa pelayanan ANC
pada kelompok intervensi sebelum diberikan merupakan pelayanan yang melibatkan psikologis
perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. ibu hamil yang juga merupakan salah satu faktor
Dalam penelitian ini, belly dance terbukti yang berkontribusi terhadap tingkat kecemasan ibu
memiliki dampak positif dalam menyeimbangkan hamil primigravida dalam menghadapi persalinan.
kondisi psikologis ibu hamil. Gerakan dalam Ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC yang baik
tarian ini umumnya menenangkan dan dilakukan akan mempunyai tingkat kecemasan yang rendah
berulang-ulang sehingga membutuhkan konsentrasi dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan
yang dapat mengurangi cemas dan membantu pelayanan ANC yang tidak berkualitas.
mengurangi rasa nyeri punggung. Di samping itu Hal ini karena ANC merupakan pelayanan
gerakan di dalam belly dance juga dapat membantu kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu
dalam penguatan otot lengan, dada, perut dan selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
panggul, selain itu juga memberikan efek relaksasi dengan standart pelayanan kebidanan minimal 4
pada otot perut dan panggul sehingga persalinan kali kunjungan. ANC adalah periode persiapan,
akan jauh lebih lancar. Beberapa responden baik secara fisik maupun secara psikologis (Wanda,
penelitian ternyata mampu merasakan efek 2011)
psikologis terhadap keluhan yang dirasakan seperti Keteraturan dalam melakukan kunjungan
rasa pegal di punggung. ANC akan meningkatkan pemahaman ibu tentang
Di dalam gerakan belly dance, terdapat kehamilan, persalinan dan nifas sehingga mereka
latihan relaksasi yang menggabungkan antara akan mampu mengurangi kecemasan yang dialami
ralaksasi otot dan relaksai pernafasan. Pada latihan selama proses kehamilan dan proses persalinan. Hal
ini, ibu hamil diajarkan untuk memberikan energi ini sesuai dengan penelitian Iriani yang menyatakan
positif ke dalam bayinya sambil membayangkan bahwa ada hubungan keteraturan kujungan ANC

32 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

dengan kecemasan ibu dalam menghadapi kala I gerakan belly dance, hal ini penting karena dengan
(Aprianawati, 2010). adanya energi dapat mengontrol fisik maupun
emosi dalam kehidupan sehari-hari seseorang.
Perbedaan penurunan tingkat kecemasan Selain itu hal ini juga penting dalam menghadapi
antara kelompok belly dance dan kelompok kehamilan dan persalinan bagi seorang wanita.
ANC Pada saat melakukan belly dance ibu hamil harus
Belly dance dan ANC merupakan hal yang berkonsentrasi pada daerah panggul sehingga dapat
bisa diberikan kepada ibu hamil guna meningkatkan meningkatkan aliran darah dan memungkinkan
kesehatannya.. Hasil analisis diperoleh nilai lebih banyak oksigen yang dapat meningkatkan
signifikansi 0,012 (p<0,05), yang artinya ada kesehatan fungsi tubuh. Fisik yang baik mengarah
perbedaan rerata selisih skor kecemasan yang kepada kesejahteraan emosional yang baik pula
bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok (Moore,2005).
intervensi pada ibu hamil primigravida trimester Hal ini diperkuat dari pernyataan Julia et.al
III. yang menyatakan bahwa terapi pribadi seperti
Dalam penelitian ini belly dance lebih besar berolahraga dapat menurunkan tingkat kecemasan
pengaruhnya dalam menurunkan skor kecemasan saat hamil maupun saat menyusui. Pernyataan
dibandingkan dengan hanya mendapatkan tersebut diperkuat dari hasil penelitian Barthel
pemeriksaaan ANC saja. Hal ini menunjukkan et.al yang menyatakan bahwa kesehatan mental
bahwa responden menikmati gerakan belly dance seseorang dipengaruhi oleh dukungan keluarga
yang diajarkan sehingga membawa dampak yang maupun keadaan sosilanya salah satunya adalah
positif dalam menghadapi rasa cemas selama kemampuan ekonomi (Martini, 2014)
kehamilannya dan bukan membawa dampak
sebaliknya. Selain itu belly dance juga menghasilkan KESIMPULAN
keuntungan yang lain yaitu kesehatan fisik
responden menjadi meningkat, setelah mengikuti Dukungan keluarga terhadap ibu hamil
belly dance 27 % responden menjadi lebih bugar, primigravida trimester III tinggi.Tingkat kecemasan
sehat dan keluhan nyeri punggung juga berkurang. ibu hamil primigravida trimester III mengalami
Berdasarkan studi penelitian oleh Sheri penurunan pada kelompok perlakuan maupun
disampaikan bahwa wanita yang berolahraga kelompok ANC, tetapi penurunan drastis terjadi
secara teratur dapat meningkatkan energi, mood pada kelompok perlakuan. Perbedaan penurunan
dan meningkatkan harga dirinya. Belly dance juga kecemasan pada kelompok perlakuan bermakna.
dapat meningkatkan kesadaran seorang ibu hamil .
terhadap kesehatannya, dengan sadar terhadap SARAN
tubuhnya, belly dance membantu memperkuat fisik
dan fungsi tubuh secara alami sehingga saat seorang Tenaga kesehatan khususnya bidan
wanita memasuki kehamilan dan persalinan dengan diharapkan dapat mengikuti pelatihan belly dance
kekuatan fisik dan pikiran seorang wanita tersebut sehingga mampu mengajarkan kepada ibu hamil
akan menjalaninya dengan lebih baik (Waldrop, demi meningkatkan status kesehatannya karena
2002). terbukti efektifitasnya dalam menurunkan tingkat
Hal ini juga sesuai dengan artikel yang kecemasan ibu hamil.
menyatakan bahwa hubungan pikiran dan tubuh Bagi Pelayanan Kesehatan diharapkan belly
yang dikembangkan dalam seni tari perut adalah dance menjadi salah satu program baru dalam
sama dengan prinsip Yoga. Energi yang dihasilkan meningkatkan kesehatan ibu dan anak sehingga
harus bisa dibawa saat melakukan melakukan dapat di terapkan di berbagai fasilitas kesehatan

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 33


Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

demi memberikan pelayanan kebidanan yang Davinson, et. al. (2010). Psikologi abnormal.
profesional dan berkualitas. Jakarta: Raja Wali Pers.
Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Bagi Hawari, D. (2011). Manajemen stres cemas dan
peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
terapi sugesti dan menilai status mental awal Mardshana, G. (1999). Belly dance through
setiap responden serta menggunakan sampel yang pregnancy.International Journal of Childbirth
lebih besar dan waktu penelitian yang lebih lama. Education14 (3).
Dimulai sejak umur kehamilan memasuki trimester Martini, J., Petzoldt, J., Einsle, F., Beesdo-Baum,
II sampai menjelang persalinan sehingga hasil yang K., Höfler, M., & Wittchen, H. U. (2015). Risk
diharapkan nantinya lebih efektif. factors and course patterns of anxiety and
Ibu hamil hendaknya terus mencari informasi depressive disorders during pregnancy and
tentang hal yang berhubungan dengan kecemasan after delivery: a prospective-longitudinal study.
yang dialami pada saat kehamilan sampai persalinan Journal of affective disorders, 175, 385-395.
sehingga ibu lebih siap menghadapi persalinannya Moore, C. (2005), Belly Dance for Pregnancy and
dengan mencari solusi untuk mengatasi kecemasan Birth. Boston. CNM.
yang berhubungan dengan persalinan salah satunya Musa, MA. (2008). Dance of the womb. Australia:
dengan melakukan belly dance National Library of Australia Cataloguing.
Pericleous I. (2011). Healing through movement..
DAFTAR PUSTAKA New York: Human Sciences Press.
Pillitteri. (2003). Maternal and child health nursing
Aprianawati, RB. (2010).Hubungan antara care of the childbearing and childbearing family
dukungan keluarga dengan kecemsan ibu hamil (4 thed). Philadelphia: Lippincot.
mengahadapi kelahiran anak pertama pada Safari, E N,Triantoro dan Saputra. (2012).
masa triwulan ketiga. Magister Kebidanan. Manajemen emosi. Jakarta : Bumi Aksara.
Universitas Padjajaran Bandung. Saiffudin, A. (2006)/ Pelayanan Kesehatan
Barthel, D., Kriston, L., Barkmann, C., Appiah- Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Poku, J., Te Bonle, M., Doris, K. Y. E., ... & Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Fordjour, D. (2016). Longitudinal course Sjolstrolm, et.al. (2010). Maternal distress. Jurnal
of ante-and postpartum generalized anxiety of Advance Nursing.:1365
symptoms and associated factors in West- Waldrop , S. (2002). The Benefits of Belly Dance
African women from Ghana and Côte d’Ivoire. As a Prenatal Exercise. Discover Belly Dance
Journal of affective disorders, 197, 125-133 Journal.
Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen, M. Wanda A, Bidjuni, H, Kallo, V. (2011). Hubungan
D. (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. karateristik ibu hamil trimester iii dengan
Jakarta: EGC. tingkat kecemasan dalam menghadapi
Chaplin, JP. (2009). Kamus lengkap psiklogi. persalinan.Magister Kebidanan. Universitas
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Padjajaran Bandung.

34 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

PENGARUH HYPNOBIRTHING
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU
BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN DI
BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH
KABUPATEN MALANG

Yuseva Sariati, Era Nurisa Windari, Nur Aini Retno Hastuti*


* Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya

ABSTRAK

Latar belakang: Ibu primipara biasanya mengalami rasa kecemasan yang tinggi dalam menghadapi
proses persalinan, hal tersebut dapat mempengaruhi kekuatan kontraksi ibu untuk mendorong janin keluar
selama proses persalinan. Persalinan dapat berjalan lancar jika ibu mampu menyelaraskan antara pernafasan
dengan kontraksi uterus yang dirasakan, hal tersebut dapat dilakukan jika ibu dalam kondisi yang rileks.
Aplikasi hipnosis dalam obstetri saat ini menjadi trend, khususnya dalam merencanakan persalinan yang
fisiologis tanpa disertai gangguan psikologis seperti cemas yang berlebihan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh Hypnobirthing terhadap
tingkat kecemasan ibu bersalin dan lama persalinan di Bidan Praktek Mandiri wilayah Kabupaten Malang.
Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain postest only control group design.
Jumlah sampel seluruhnya dalam penelitian ini sebanyak 30 ibu primipara yang dibagi dalam 2 kelompok,
yaitu 15 ibu bersalin dengan hypnobirthing dan 15 ibu bersalin tanpa menggunakan hypnobirthing.
Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember 2015. Analisis data
dilakukan dengan uji Mann Whitney dengan p value 0,05.
Hasil: Ibu bersalin dengan hypnobirthing sebanyak 11 orang (73,3%) tidak mengalami gejala
kecemasan dan 8 orang (53,3%) dalam katagori lama persalinan normal (4-8 jam). Sedangkan ibu bersalin
tanpa hypnobirthing sebanyak 6 orang (40%) termasuk dalam katagori gejala kecemasan sedang dan 6 orang
(40%) dengan proses persalinan normal. Hasil analisis dengan mann whitney terhadap lama persalinan
signifikasi sebesar 0,229. Dan nilai signifikasi terhadap tingkat kecemasan sebesar 0,001. Karena nilai
signifikasi < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
kecemasan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Tingkat kecemasan pada ibu bersalin dengan hypnobirthing lebih rendah dari pada
tanpa hypnobirthing, namun tidak ada perbedaan terhadap lama persalinan
Kata Kunci : Hypnobirthing, Kecemasan, Lama Persalinan

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 35


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

PENDAHULUAN pergeseran paradigma tentang sebuah persalinan


yang menakutkan dan menegangkan membuat para
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang ibu bersalin lebih memilih persalinan tanpa rasa
memungkinkan serangkaian perubahan yang besar sakit yang identik dengan tindakan operasi sectio
pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui caesaria.
jalan lahir. Ini didefinisikan sebagai pengeluaran Dalam menjalani profesinya bidan memiliki
hasil konsepsi dimulai dari pembukaan serviks yang peran historis yang cukup kuat dalam masalah
progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi kesehatan ibu dan anak di Indonesia karena
rahim teratur yang terjadi sekurang-kurangnya sebagian besar kelahiran di tanah air dibantu oleh
setiap 5 menit dan berlangsung 30 sampai 60 detik, tangan-tangan trampil dan terdidik dari seorang
terjadi pada kehamilan 37-42 minggu.1,2,3,4,5 bidan. Posisi geografis serta sebaran penduduk
Keberhasilan sebuah proses persalinan membuat bidan dituntut untuk semakin berperan
sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu dan tidak hanya dalam pertolongan persalinan namun
bayi, kondisi psikis maupun penolong yang juga harus berinovasi dan memiliki pengetahuan
membantu proses persalinan. Bila salah satu dari baru untuk mewujudkan asuhan sayang ibu dan
faktor tersebut ada yang tidak sesuai bisa terjadi bayi.
masalah dalam proses persalinan, baik terhadap ibu Keberadaan bidan yang tersebar di seluruh
atau bayinya. Hal ini sangat penting, mengingat pelosok tanah air membuat bidan memiliki
beberapa kasus kematian ibu dan bayi diakibatkan peran khas dan menjadi salah satu sosok kunci
oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah untuk membantu peningkatan kesehatan ibu dan
satu dari faktor-faktor tersebut, sehingga terjadi anak di Indonesia baik melalui upaya preventif
keterlambatan penanganan. Bila persalinan (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan),
dimulai, interaksi antara passanger, passage, termasuk merubah paradigma bahwa persalinan
power, dan psikis harus sinkron untuk terjadinya normal (pervaginam) merupakan suatu proses
kelahiran pervaginam spontan.6 yang “dapat dinikmati setiap detiknya” tanpa harus
Fenomena yang di beberapa lahan praktek dibayang- bayangi rasa sakit.
pelayanan kesehatan, tidak sedikit ibu bersalin Untuk itu teknik pengurangan rasa sakit
yang berteriak-teriak dan merasa kebingungan sepanjang persalinan perlu dikuasai Bidan untuk
menghadapi proses persalinan yang sedang lebih menekankan melahirkan dengan cara positif,
dialaminya, dan umumnya para pelayan kesehatan lembut, aman dan bagaimana mencapainya
lebih menganggap hal itu adalah lumrah dirasakan dengan mudah.7 Salah satu management nyeri
oleh setiap ibu bersalin. Bidan sebagai tenaga non farmakologi yang dikenal di dunia kesehatan
pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang sebagai imajinasi terbimbing yang dikembangkan
kesehatan ibu dan anak, merupakan salah satu dengan berbagai teknik salah satunya adalah terapi
faktor penting dalam proses persalinan sebagai hypnosis.
penolong persalinan. Sudah merupakan tuntutan Hipnosis adalah bentuk tertua dari penyatuan
jika bidan juga dapat menjadi pelaku inovasi tubuh dan pikiran untuk penyembuhan termasuk
dengan menggunakan metode-metode terbaru mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin di Kala
untuk melakukan asuhan sayang ibu, salah satunya 1 dan 2. Catatan tertua terkait dengan hipnosis
yaitu metode hypnobirthing. ditemukan di kuil-kuil mesir kuno yaitu dengan
Keterampilan dan kepiawaian penolong melakukan induksi kepada pasien untuk tidur
persalinan merupakan salah satu yang berpengaruh selama proses perawatan dengan menggunakan
dalam keberhasilan proses persalinan normal. Di era sugesti. Aplikasi hipnosis dalam proses obstetri
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, saat ini sedang menjadi trend, khususnya dalam

36 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

mendukung proses persalinan, yang lebih dikenal orang responden dintaranya mengalami kecemasan
dengan istilah hypnobirthing.8 sedang.11
Di beberapa negara seperti Amerika Serikat Metode hypnobirthing yang dapat dilakukan
telah dikembangkan metode non-farmakologis mulai masa kehamilan dapat membantu menurunkan
untuk menghadapi persalinan yaitu metode tingkat kecemasan Teknik hypnobirthing dapat
hypnobirthing. Metode ini merupakan metode membantu merilekskan otot-otot sehingga ibu
alamiah yang digunakan untuk menghilangkan rasa terhindar dari kecemasan dan dapat membantu ibu
takut, panik, tegang dan tekanan-tekanan lain yang lebih tenang dalam menghadapi persalinan.
menghantui ibu selama persalinan. Hypnobirthing Teknik hypnobirthing merupakan salah satu
di sinyalir banyak memberikan manfaat karena cara yang dapat di aplikasikan oleh ibu hamil,
melatih ibu hamil untuk selalu rileks, bersikap bersalin, dan Nifas untuk memperoleh ketenangan
tenang dan menstabilkan emosi. Hypnobirthing saat menghadapi kehamilan dan persalinan. Metode
bertujuan agar ibu dapat melahirkan dengan ini dapat diajarkan pada ibu hamil sebagaimana
nyaman dan menghilangkan rasa sakit melahirkan intervensi bidan dengan metode manajemen
tanpa bantuan obat bius apapun.9 kecemasan yang lain. Hal ini sangat sesuai dengan
Hypnobirthing mengekspolarasi mitos peran bidan sebagai health education dimana bidan
bahwa rasa sakit adalah hal yang wajar dan dapat mengajarkan ketrampilan tertentu kepada
dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat wanita pasien. Jumlah tenaga kesehatan terutama bidan
yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot desa sangat terbatas yaitu dalam satu dusun hanya
tubuhnya, termasuk otot rahim, akan mengalami terdapat satu orang bidan. Dengan keterbatasan
relaksasi yang membuat proses kelahiran jadi lebih jumlahini informasi yang seharusnya disampaikan
mudah dan bebas stres. tentang pengetahuan baru pada proses kehamilan
Ibu bersalin yang diberikan latihan dan persalinan menjadi tidak maksimal.
hypnobirthing dapat lebih cepat dalam mencapai Saat ini metode hypnobirthing mulai
pembukaan lengkap dibandingkan dengan ibu berkembang di Indonesia salah satunya yaitu di
bersalin yang tidak diberikan. Manfaat tersebut beberapa klinik dan praktek swasta di Jawa timur.
juga berlanjut sampai tahap post partum yaitu pada Untuk itu penulis tertarik untuk mengambil judul
ibu bersalin yang diberikan latihan hypnobirthing, ”Pengaruh Metode Hypnobirthing Terhadap
secara psikologis dapat lebih tenang dalam Tingkat Kecemasan dan Lama Persalinan di BPM
menjalani adaptasi selama post partum dan wilayah kabupaten Malang”.
tidak ditemukan permasalahan dalam proses
adaptasinya.10 METODE PENELITIAN
Berdasarkan beberapa hasil penelitian,
diketahui sekitar 118 ibu bersalin 75% nya Desain Penelitian, dalam penelitian ini
mengalami kecemasan yang sangat tinggi pada peneliti menggunakan desain Postest only control
saat kala I aktif. Dari jumlah tersebut mengalami group design atau yang lebih sering disebut
kecemasan dan menyatakan rasa takut dengan rancangan postest dengan kelompok kontrol.12
kehamilan dan proses persalinan yang akan Desain ini memenuhi syarat dalam eksperimen
berlangsung baik pada ibu primipara maupun sesungguhnya yaitu adanya perlakuan, kelompok
multipara. Penelitian lain dengan judul ”Pengaruh kontrol dan adanya pengambilan sampel secara
Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat acak. Kelompok eksperimen adalah kelopok ibu
Kecemasan Ibu Primigravida dalam Menghadapi bersalin dengan hypnobirthing, dan kelompok
Rasa Nyeri Persalinan di Layanan Primer” dengan kontrol adalah ibu bersalin normal tanpa
jumlah populasi ibu hamil sebanyak 24 orang 18 menggunakan metode hypnobirthing.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 37


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

Variabel, variabel bebas dalam penelitian bersalin yang melakukan latihan hypnobirthing
ini adalah latihan hypnobirthing, sedangkan untuk pada proses persalinannya dan persalinan normal
variabel terikatnya adalah tingkat kecemasan Ibu tanapa dilakukan latihan hypnobirthing. Pengujian
Bersalin dan lama persalinan. dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney
Populasi, Sampel dan Sampling, Populasi U yaitu uji statistik untuk mengetahui perbedaan
dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di dua variabel dalam skala ordinal.
Bidan Praktek Mandiri (BPM) wilayah kabupaten
Malang, dengan jumlah 6 BPM. Adapun kriteria HASIL PENELITIAN
BPM yang digunakan adalah sebagai berikut:1).
BPM yang berada di wilayah kabupaten Malang, Penelitian yang dilaksanakan pada bulan
2). BPM dengan sertifikasi “Bidan Delima”, 3). Januari – Desember 2015 di BPM Wilayah
BPM yang melayani persalinan dengan latihan Kabupaten Malang, Pada 15 orang ibu bersalin yang
hypnobrithing. diberikan Hypnobirthing (Kelompok Eksperimen)
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dan 15 orang ibu bersalin yang tidak diberikan
adalah semua ibu hamil di Bidan Praktek Mandiri Hypnobirthing (Kelompok Kontrol) diketahui lama
wilayah kabupaten Malang , dengan kriteria sampel persalinan dan tingkat kecemasan sebagai berikut :
yang dipilih adalah :
1. Kriteria Inklusi Kelompok Eksperimen
a. Primigravida dengan resiko rendah menurut
SPR Tabel 4.1
b. Ibu bersalin dengan kehamilan cukup bulan Hasil Lama Persalinan yang Telah Diberikan
c. Ibu bersalin pada fase aktif (pembukaan > 4 cm) Teknik Hypnobirthing

2. Kriteria Eksklusi Lama Persalinan Frekuensi Prosentase


a. Ibu hamil dengan penyulit dan/ memiliki resiko Cepat 6 40%
tinggi menurut SPR Normal 8 53,3%
b. Ibu bersalin yang dalam 2 bulan terakhir Lama 1 6,7%
mengkonsumsi obat analgetik/ antipiretik/
NAPZA/ Anti konfulsan secara teratur dalam 1 Total 15 100%
minggu berturut- turut
Teknik sampling yang digunakan adalah Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas
metode purposive sampling yaitu pengambilan dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
sampel sesuai dengan kriteria peneliti.12 Jumlah termasuk dalam kategori lama persalinan normal
sampel pada penelitian ini adalah 30 dengan rincian (4-8 jam) yaitu sebanyak 8 orang (53,3%).
15 sampel untuk kelompok control dan 15 sampel
untuk kelompok eksperimen. Tabel 4.2
Pengambilan Data, untuk memperoleh data Hasil Tingkat Kecemasan yang Telah
tentang data umum dan khusus dilakukan penilaian Diberikan Teknik Hypnobirthing
melalui observasi. Tingkat Kecemasan Frekuensi Prosentase
Analisa Data, Analisa univariate dilakukan
Tidak ada Gejala 11 73,3%
dengan cara menghitung nilai frekuensi dan
Gejala Ringan 3 20%
prosentase dari masing – masing kelompok. Analisa
Gejala Sedang 1 6,7%
Bivariate dilakukan,Untuk mengetahui perbedaan
tingkat kecemasan dan lama persalinan pada ibu Total 15 100%

38 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas Uji Hasil Analisis


dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
termasuk dalam kategori tidak ada gejala kecemasan Tabel 4.5
yaitu sebanyak 11 orang (73,3%). Hasil Uji Analisis Perbedaan Pengaruh Teknik
Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan
Kelompok Kontrol
Kelompok Mean Sig 2 Keterangan
Tabel 4.3 Rank tailed
Hasil Lama Persalinan yang Tidak Diberikan
Eksperimen 17,20 Tidak ada
Teknik Hypnobirthing
0,229 perbedaan
Lama Persalinan Frekuensi Prosentase Kontrol 13,80

Cepat 9 60% Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas


dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji mann
Normal 6 40%
whitney sebesar 0,229, karena nilai signifikansi
Lama 0 0% > 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pada lama
Total 15 100% persalinan antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan Hi
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas ditolak dengan tidak ada perbedaan yang signifikan
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden lama persalinan antara persalinan dengan metode
termasuk dalam kategori lama persalinan cepat (<4 hypnobirting dan tanpa hypnobirthing.
jam) yaitu sebanyak 9 orang (60%).
Tabel 4.6
Tabel 4.4 Hasil Uji Analisis Perbedaan Pengaruh Teknik
Hasil Tingkat Kecemasan yang Tidak Hypnobirthing terhadap Tingkat Kecemasan
Diberikan Teknik Hypnobirthing
Kelompok Mean Sig 2 Keterangan
Tingkat Kecemasan Frekuensi Prosentase Rank tailed

Tidak ada Gejala 2 13,3% Eksperimen 10,30 Ada


0,001 perbedaan
Gejala Ringan 5 33,3% Kontrol 20,70

Gejala Sedang 6 40% Berdasarkan hasil analisis pada tabel di


atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
Gejala Berat 2 13,3%
uji mann whitney sebesar 0,001, karena nilai
Total 15 100% signifikansi < 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen
dapat diketahui bahwa seluruh responden termasuk dengan kelompok kontrol. Hi diterima dan
dalam kategori gejala kecemasan sedang yaitu persalinan dengan metode hypnobirthing
sebanyak 6 orang (40%). menurunkan kecemasan daripada persalinan
tanpa metode hypnobirthing.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 39


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

PEMBAHASAN mendorong janin ke arah jalan lahir dengan


membuka mulut rahim. Ibu yang tidak rileks karena
Tingkat Kecemasan dan Lama Persalinan Ibu tegang menghadapi proses persalinan, maka otot-
Bersalin yang Diberikan Latihan Hypnobirhting otot dalam punggung akan menjadi kaku sehingga
Tabel 4.2 menjelaskan prosentase proses lahirnya janin menjadi lebih lama.7
kecemasan ibu hamil setelah dilakukan latihan
relaksasi hipnobirthing adalah 73,3% tidak ada Tingkat Kecemasan dan Lama Persalinan
gejala kecemasan. Hal ini menunjukkan penurunan Ibu Bersalin yang Tidak Diberikan Latihan
tingkat kecemasan pada ibu hamil setelah dilakukan Hypnobirhting
latihan relaksasi hipnobirthing. Penurunan Tabel 4.4 menjelaskan prosentase kecemasan
tingkat kecemasan ini dikarenakan hypnobirthing ibu hamil tanpa dilakukan latihan relaksasi
membawa kerja otak pada gelombang alfa yaitu hipnobirthing adalah 40% menunjukkan gejala
gelombang yang memiliki frekuensi14-30 HZ. kecemasan sedang dan 33,3% menunjukkan gejala
Pada kondisi ini otak dalam keadaan relaks, santai, kecemasan berat. Hal ini menunjukkan tingginya
antara sadar dan tidak dan nyaris tertidur, saat kecemasan pada ibu bersalin. Kecemasan pada ibu
tubuh mulai mengeluarkan hormon serotonin dan bersalin di karenakan persepsi ibu yang kurang
endorfin.9,13 tepat mengenai proses persalinan. Persalinan
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada dipersepsikan sebagai proses yang menakutkan
kelompok yang dilakukan hypnobrithing, sebanyak dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
53,3% responden menjalani lama persalinan normal Sebagian ibu merasa trauma karena pada saat
(4-8 jam). Hal ini menunjukkan bahwa pasien proses persalinan pertamanya mengalami berbagai
yang dilakukan hypnobrithing lama persalinannya macam kesulitan dan rasa nyeri yang ditimbulkan
semakin cepat. Teori yang ada menyatakan bahwa saat persalinan masih terngiang di benak ibu
lama persalinan kala I fase aktif pada primigravida tersebut. Beberapa hal diatas membuat ibu hamil
yaitu berlangsung 6 jam, dibagi atas : 1) Akselerasi: merasakan kecemasan yang hebat menjelang
berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm. kelahiran bayinya.14.15
2) Dilatasi maksimal (stedy) : selama 2 jam Adanya pikiran-pikiran seperti melahirkan
pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm. 3) yang akan selalu diikuti dengan nyeri kemudian
Deselerasi: berlangsung lambat dalam waktu 2 jam akan menyebabkan peningkatan kerja sistem syaraf
pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.4 simpatetik. Dalam situasi ini, sistem endokrin,
Sedangkan pada multigravida fase aktif terdiri dari kelenjarkelenjar, seperti adrenal,
berlangsung 2 jam, dibagi atas 3 sub fase : 1) tiroid, dan pituitary (pusat pengendalian kelenjar),
akselerasi, berlangsung 1 jam, pembukaan melepaskan pengeluaran hormon masing masing
menjadi 4 cm, 2) Dilatasi maksimal, selama 0,5 ke aliran darah dalam rangka mempersiapkan
jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm, badan pada situasi darurat. Akibatnya, system
3) Deselerasi, berlangsung lambat dalam waktu 0,5 syaraf otonom mengaktifkan kelenjar adrenal yang
jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.4 mempengaruhi sistem pada hormon epinefrin.
Lama Persalinan kala satu dipengaruhi Peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin
oleh psikologi pasien. Persalinan dapat berjalan atau epinefrin dan norepinefrin menimbulkan
secara wajar dan lancar apabila didukung dengan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul
ketenangan dan relaksasi, sehingga otot rahim ketegangan fisik pada diri ibu hamil.
berkontraksi dengan baik, ritmis dan adekuat. Dampak dari proses fisiologis ini dapat
Apabila ibu dalam keadan rileks selama persalinan, timbul pada perilaku sehari-hari. Ibu hamil menjadi
maka kontraksi yang terjadi akan aman, efektif mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak

40 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan Analisa Perbedaan Teknik Hypnobirthing


kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup.16 terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin dan
Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan Lama Persalinan
ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk Dalam penelitian ini diketahui bahwa
suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
intensitas emosional secara keseluruhan. kontrol dan kelompok eksperimen terhadap tingkat
Tabel 4.3, menjelaskan bahwa 60% kecemasan ibu saat bersalin. Kecemasan terjadi
responden pada kelompok yang tidak dilakukan dikarenakan adanya suatu kondisi yang menandakan
hypnobirthing memiliki lama persalinannya suatu keadaan yang mengancam keutuhan serta
cepat dan 40% dengan lama persalinan normal. keberadaan dirinya dan dimanifestasikan dalam
Lama persalinan kala I dipengaruhi oleh banyak bentuk perilaku seperti rasa tidak berdaya, rasa
hal antara lain umur, paritas, dan psikologi ibu. tidak mampu, rasa takut. Kecemasan muncul bila
Keterlambatan dalam pembukaan kala I persalinan ada ancaman ketidakberdayaan, kehilangan kendali
merupakan ancaman bagi nyawa ibu maupun perasaan, kehilangan fungsi – fungsi dan harga diri,
bayinya. Wanita yang mengalami keterlambatan kegagalan, pertahanan, perasaan terisolasi (Stuart
pembukaan kala I fase aktif berdampak juga &Sundeen , 1999).
terhadap psikologisnya.17 Kecemasan juga dipengaruhi oleh beberapa
Pada fase persalinan juga terjadi peningkatan faktor yang salah satunya adalah keadaan fisik.
kecemasan dengan makin meningkatnya Keadaan yang terjadi pada ibu hamil adalah
kecemasan akan semakin meningkatnya intensitas terjadinya perubahan fisik, penampilan kurang
nyeri. Dengan makin majunya proses persalinan, menarik, mual muntah karena perubahan hormon
menyebabkan perasaan ibu hamil semakin cemas sehingga menyebabkan munculnya emosi.
dan rasa cemas tersebut menyebabkan rasa nyeri Apabila hal tersebut terus dipermasalahkan
semakin intens demikian pula sebaliknya. Sensasi saat hamil, maka ibu hamil akan menjadi stress
nyeri yang diderita ibu bersalin tersebut berasal saat proses persalinannya, sehingga dapat
dari sinyal nyeri yang timbul saat otot rahim mempengaruhi tingkat kecemasan ibu saat
berkontraksi dengan tujuan untuk mendorong bayi bersalin.18
yang ada didalam rahim keluar.17 Untuk mengatasi kecemasan yang terjadi
Kondisi psikologis yang sering terjadi pada pada ibu bersalin, maka diperlukan adanya
wanita dalam persalinan kala I yaitu kecemasan hypnobirthing. Manfaat dari hypnobirthing untuk
dan ketakutan pada dosa- dosa atau kesalahan- ibu bersalin adalah untuk mengurangi rasa sakit,
kesalahan sendiri, timbulnya rasa tegang, mengurangi kemungkinan adanya komplikasi
ketakutan, kecemasan dan konflik- konflik batin kehamilan, proses persalinan akan berjalan aman
dan Muncul ketakutan menghadapi kesakitan dan dan lancar dan relatif lebih cepat, mengurangi
resiko bahaya melahirkan bayinya yang merupakan kemungkinan dilakukan episiotomi, ibu akan lebih
hambatan- hambatan dalam proses persalinan.17 merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin,
Keterlambatan pembukaan kala I fase aktif ibu merasakan ketenangan dan kenyamanan proses
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang melahirkan, ibu akan lebih dapat mengontrol
penting adalah kecemasan dan kurangnya rasa emosi dan perasaannya, mencegah kelelahan yang
nyaman klien (nyeri). Keterlambatan pembukaan berlebih saat melakukan proses persalinan, bayi
kala I fase aktif yang paling dominan disebabkan yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga
oleh karena faktor psyche, meskipun ada faktor lain menjadi lebih sehat.13,19
seperti power, passage, passenger, dan provider Metode relaksasi hypnobirthing membantu
yang telah diidentifikasi sebagai suatu stressor.4 memusatkan perhatian berdasarkan pada keyakinan

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 41


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

bahwa perempuan dapat mengalami persalinan eksperimen, didapatkan bahwa tidak ada perbedaan
melalui insting untuk melahirkan secara alami yang signifikan terhadap lama persalinan. Salah
dengan tenang, nyaman, dan percaya diri. Latihan satu yang mempengaruhi persalinan lama adalah
ini mengajarkan ibu hamil menjalankan teknik tidak adekuatnya kontraksi uterus (his) selama kala
relaksasi yang alami, sehingga tubuh dapat bekerja I proses persalinan. Hal ini dapat menyebabkan
dengan seluruh syaraf secara harmonis dan dengan terjadinya perdarahan intrapartum dan postpartum
kerjasama penuh. Rangkaian teknik relaksasi yang merupakan penyebab terbesar tingginya
mulai dari relaksasi otot, relaksasi pernafasan, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Kondisi
relaksasi pikiran dan penanaman kalimat positif lain yang mempengaruhi lama persalinan adalah
yang dilakukan secara teratur dan konsentrasi akan kondisi psikologis meliputi persepsi ibu pada rasa
menyebabkan kondisi rileks pada tubuh sehingga nyeri dan cemas saat persalinan nyeri bersalin dapat
tubuh memberikan respon untuk mengeluarkan menimbulkan respon fisiologis yang mengurangi
hormon endorfin yang membuat ibu menjadi kemampuan rahim saat kontraksi, sehingga bisa
rileks dan menurunkan rasa nyeri terutama ketika memperpanjang waktu persalinan.21
otak mencapai gelombang alfa atau saat istirahat. Nyeri bersalin juga dapat mempengaruhi
Pada kondisi ini saat tubuh mengeluarkan hormon ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa
serotonin dan endorfin sehingga manusia dalam takut. Selain itu, nyeri dalam persalinan juga
kondisi rileks tanpa ketegangan dan kecemasan menyebabkan respon psikologis pada ibu berupa
Relaksasi mendalam, memusatkan rasa cemas dan gelisah yang semakin menggangu
perhatian (focus), dan hypnosis berguna untuk respon fisiologis pada organ-organ kardiovaskuler,
mengistirahatkan alam sadar dan memasukkan pernapasan, maupun neuroendokrin.4,21
sugesti pada alam bawah sadar sehingga tindakan Dalam mengatasi rasa nyeri saat bersalin
yang dilakukan banyak dipengaruhi oleh alam yang dapat berpengaruh terhadap lama persalinan,
bawah sadar. Hal ini akan menjadikan jiwa diberikan suatu metode nonfarmakologis yang
seseorang lebih tenang, terpusat dan tidak stres.9 dapat digunakan untuk menurunkan nyeri
Pada Penelitian pengaruh hypnobirthing persalinan dengan latihan hypnobirthing atau
terhadap tingkat kecemasan ibu hamil pada masa hipnosis. Hal ini sesuai dengan beberapa manfaat
persiapan persalinan didapatkan bahwa tingkat hypnobirthing sebagai berikut: 1) meminimalkan
kecemasan ibu sebelum dilakukan hypnobirthing bahkan menghilangkan rasa takut, ketegangan,
adalah 25% dengan kecemasan sedang, 63% bahkan sindrom rasa sakit dan kepanikan
kecemasan ringan, dan 12% tidak cemas. Namun selama proses persalinan dan periode setelahnya
setelah dilakukan hypnobirthing didapatkan bahwa sehingga tidak menjadi trauma, 2) meminimalkan,
56% ibu tidak cemas.20 dan bahkan menghilangkan keinginan untuk
Dapat disimpulkan bahwa hypnobirthing menggunakan obat bius dan obat penghilang rasa
berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada sakit saat bersalin, 3) mempersingkat fase awal
ibu hamil pada masa persiapan persalinan.20 proses persalinan yaitu pembukaan, yang biasanya
Sehingga dalam penelitian ini, pemberian bias memakan waktu 10 sampai 24 jan (terutama
latihan hypnobirthing mempunyai pengaruh dalam untuk kelahiran anak pertama), 4) menghilangkan
menurunkan tingkat kecemasan ibu saat bersalin, keletihan yang amat sangat sehinga setelah proses
bahkan dapat mengatasi dan menghilangkan kelahiran bayinya ibu masih tetap bertenaga, 5)
kecemasan ibu saat bersalin. mengurangi kemungkinan terjadinya hiperventilasi
Berdasarkan uji analisis Mann Whitney yang (pernafasan yang cepat dan pendek karena
dilakukan terhadap perbedaan lama persalinan bagi menahan rasa sakit) saat persalinan berlangsung,
ibu hamil pada kelompok kontrol dan kelompok 6) mempercepat masa pemulihan pascapersalinan,

42 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

membuat proses kelahiran menjadi sesuatu yang didapatkan hasil bahwa 40% responden
lebih indah dan tidak traumatis, serta mempercepat menunjukkan gejala kecemasan sedang dan
ikatan batin antara ibu, bayi, dan suami.9 sebanyak 60% responden memiliki lama
Lama persalinan kala I juga dipengaruhi persalinan <4jam (persalinan cepat) dan 40%
oleh banyak hal antara lain umur, paritas, dan dengan lama persalinan normal.
psikologi ibu. Keterlambatan dalam pembukaan 3. Terdapat perbedaan antara kelompok kontrol
kala I persalinan merupakan ancaman bagi nyawa dan kelompok eksperimen terhadap tingkat
ibu maupun bayinya. Wanita yang mengalami kecemasan ibu bersalin di Bidan Praktek
keterlambatan pembukaan kala I fase aktif Mandiri wilayah kabupaten Malang dengan
berdampak juga terhadap psikologisnya.17 nilai signifikasi p = 0,001. Serta tidak terdapat
Keterlambatan pembukaan kala I fase aktif perbedaan antara kelompok kontrol dan
yang paling dominan disebabkan oleh karena kelompok eksperimen terhadap lama persalinan
faktor psyche, meskipun ada faktor lain seperti di Bidan Praktek Mandiri wilayah kabupaten
power, passage, passenger, dan provider yang telah Malang dengan nilai signifikasi p = 0,229.
diidentifikasi sebagai suatu stressor. Persalinan dengan metode hypnobirthing akan
Penggunaan hypnobirthing dapat lebih baik menurunkan tingkat kecemasan persalinan
dalam menurunkan tingkat kecemasan dalam dan tidak ada perbedaan terhadap lama
persalinan normal dan lama persalinan pada kala persalinannya.
I, kala II dan kala III, tingkat nyeri yang dirasakan
oleh ibu bersalin lebih rendah, ritme kontraksi yang SARAN
lebih teratur dibandingkan dengan ibu bersalin 1. Diharapkan bagi para bidan yang Praktik
yang diberikan terapi dengan metode Bradley.22 Mandiri, lebih memperkenalkan atau
Sehingga teknik hypnobirthing yang mensosialisasikan Persalinan dengan teknik
digunakan tidak terlalu berpengaruh terhadap Hypnobirthing dan pemberian informasi
lama persalinan pada penelitian ini sehingga tidak melalui KIE pada saat Ante Natal care,
didapatkan perbedaan yang signifikan dikarenakan pemberian brosur / leaflet, pemasangan banner
faktor yang mempengaruhi lama persalinan tidak ditempat Bidan Praktik Mandiri
dapat dilihat hanya dari segi psikologis saja akan 2. Diharapkan agar para bidan meningkatkan
tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor power, keterampilan (mengikuti pelatihan dan
passage, passenger, dan provide. seminar) dalam upaya pertolongan persalinan
dengan menggunakan metode Hypnobirthing.
KESIMPULAN 3. Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengembangkan penelitian
1. Tingkat kecemasan dan lama persalinan Ibu dengan menggunakan variable yang berbeda
Bersalin yang diberikan latihan hypnobirthing seperti factor yang mempengaruhi tingkat
di Bidan Praktek Mandiri wilayah kabupaten kesakitan / nyeri pada saat persalinan, sehingga
Malang masing-masing didapatkan hasil bahwa dapat diketahui factor lain tingkat kecemasan
73,3% responden tidak menunjukkan gejala yang dapat mempengaruhi proses persalinan.
kecemasan dan sebanyak 53,3% responden Sampel yang digunakan juga dapat diperbanyak
memiliki lama persalinan normal (4-8 jam). sehingga penelitian lebih valid. Pengambilan
2. Tingkat kecemasan dan lama persalinan data juga dapat dilakukan dengan teknik
Ibu Bersalin yang tidak diberikan latihan berbeda yang memungkinkan eksplorasi ilmiah
hypnobirthing di Bidan Praktek Mandiri secara kualitatif.
wilayah kabupaten Malang, masing-masing

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 43


Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin

DAFTAR PUSTAKA 12. Notoatmodjo. (2010). Ilmu Kesehatan Masyarakat


Teori dan Praktis. Jakarta : Rinneka Cipta.
1. Farer, Helen. 2001. Keperawatan Maternitas. 13. Wong, Willy & Andri Hakim. (2010).
Jakarta : EGC.. Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta: Visimed
2. Waspodo, Joko. 2002. Buku Acuan Pelayanan 14. Stuart dan Sundeen. 1999. Principles and
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Practice of Psychiatric Nursing Fifty Eddition.
Sagung Seto. Missouri: Mosby.
3. Winkjosastro. 2002. Ilmu Kandungan. Jakarta : 15. Kuswandi. (2010). Keajaiban Hypno-Birthing.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Pustaka Bunda
4. Winkjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : 16. Dariyo, A. 1997. Hubungan antara Percaya Diri
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. dengan Kecemasan Menghadapi Kelahiran
5. JNPK-KR. 2007. Asuhan Persalinan Normal. Bayi pada Wanita Hamil Pertama, Skripsi, tidak
Jakarta : Depkes RI. diterbitkan. Yogyakarta, Fakultas Psikologi
6. Llewellyn-Jones. 2002. Fundamental Obstetri Universitas Gajah Mada.
dan Ginekologi. Jakarta : EGC. 17. Yanti, 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan,
7. Aprillia, Yesie. (2010). Hipnostetri, Rileks, Yogyakarta : Pustaka Rihama
nyaman, dan aman saat hamil dan melahirkan. 18. Stuart & Sundden. 1998. Keperawatan Jiwa.
Jakarta : Gagas Media Jakarta : EGC
8. Wilson, D.R. dan Dillard, D.M. (2012). 19. Chandyy,M.D. (2011). Petunjuk-Petunjuk Mudah
Use of Hypnosis in the Childbearing Year. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jogjakarta : Buku Biru
International Journal of Childbirth Education 20. Ilmiasih, R, & Susanti. 2010. Pengaruh
Volume 27 Number 3 July 2012. Teknik Hypnobirthing terhadap Tingkat
9. Adriana,E. (2007). Melahirkan tanpa Rasa kecemasan Ibu Hamil pada Masa persiapan
Sakit. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer Menghadapi Persalianan. Malang : Universitas
10. Guse, Wissing, & Hartman. (2006). A Prenatal Muhammadiyah Malang. dilihat 22 Desember
Hypnotherapeutic Programme to Enhance 2015, (http://research-report.umm.ac.id)
Postnatal Psychological Wellbeing. Australian 21. Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2004. Buku Ajar
Journal Of Clinical And Experimental Hypnosis Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Volume 34 Number 1 May, 2006. 22. Varner, C.A. (2014). Comparison Of The
11. Maramis, W. F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Bradley Method® And Hypnobirthing
Edisi kelima. Jakarta: Erlangga University Childbirth Education Classes. California :
Press. 1990 Southern California CSU DNP Consortium.

44 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP


TINGGI FUNDUS UTERI DAN JENIS
LOCHEA PADA PRIMIPARA

Ineke, S H*, Murti Ani**, Sri Sumarni***


* Midwive at Public Health Care of Rembang, ** dan ***Lecturer at
Health Polytechnic of Semarang

hestisupriyanti81@gmail.com. marninugroho@yahoo.com

ABSTRACT

Background: One of causes of the high maternal mortality rate by IDHS (Indonesia Demographic
Health Survey) is post-partum haemorrhage (20%). No smooth involution adversely affects postpartum
bleeding. Early ambulation such as postpartum exercise facilitates a normal involution. This study aims
to determine the effect of post postpartum exercise with the high fundal uterine and the types of lochea on
primiparous woman.
Method: This is a “quasy experimental study” with pre-postes with control group design. This study
was taken at Kaliori Public Health care of Rembang. The sample of this study gained from 46 primiparaous
women which was selected by a simple random sampling. The samples were devided into two groups. A
control group consisted by 23 normal primiparaous women. Furthermore, another 23 women were given
by a series of postpartum exercise as an intervension groups. Data were tested by Wilcoxon test, Mann
Whytney, and Spearman Rho.
Result: There is an effect of postpartum exercise with the high fundal uterine with p = 0.000 (<0.05).
Moreover, there is an influence on the kinds of lochea by postpartum exercise on day 4th and 7th with p =
0.000 (<0.05). There is an effect of postpartum exercise on the high fundal uterine on day 2nd, 4th, and 7th
with p = 0.000 (<0.05). There is an influence of postpartum exercise on the types of lochea on day 7 with
a value of p = 0.001 (<0.05).
Conclusion: there is a positive effect of postpartum exercise on fastering the uterine involusion and
delivering a normal types of lochea. It is a need that a caregiver especially midwives should encourage
postpartum mother to do postpartum exercise.
Kata Kunci: postpartum exercise, High fundal uterine ; Types of Lochea

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 45


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

ABSTRAK

Latar Belakang: Salah satu penyebab kematian ibu berdasarkan SDKI adalah perdarahan pasca salin
(20%). Ketidaklancaran involusi berakibat buruk pada ibu nifas seperti perdarahan yang bersifat lanjut.
Ambulasi dini dengan senam nifas bertujuan memperlancar involusi. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri dan jenis lochea pada ibu nifas primipara.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah “quasy experimenal study” dengan desain pre test –
post test with control group. Lingkup penelitian di wilayah UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten Rembang.
Sampel sebanyak 46 ibu nifas yang dipilih secara simple random sampling. Sampel terdiri 2 kelompok
yaitu 23 ibu kelompok kontrol, dan 23 ibu kelompok perlakuan dengan senam nifas selama seminggu. Data
dianalisis dengan Wilcoxon test, Mann Whytney, dan Spearman Rho.
Hasil penelitian: Ada pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri dengan p=0,000 (< 0,05).
Ada pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea pada hari ke-4 dan ke-7 dengan p=0,000 (< 0,05). Ada
pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri hari ke-2, ke-4, dan ke-7 dengan p=0,000 (<
0,05). Ada pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea pada hari ke-7 dengan nilai p=0,001 (< 0,05).
Simpulan: Ada pengaruh positif senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri dan pengeluaran
jenis lochea pada ibu primipara. Disarankan bahwa pelayanan kesehatan khususnya bidan menganjurkan
ibu postpartum untuk melakukan senam nifas.
Kata Kunci: Senam Nifas ; Tinggi fundus uteri ; Lochea

Pendahuluan plasenta, infeksi, dan perdarahan lanjut (late


postpartum haemorrhage)4. Untuk mempercepat
Pelayanan kesehatan maternal dan proses involusi uteri, salah satu latihan yang
neonatal merupakan salah satu unsur penentu dianjurkan adalah senam nifas2
status kesehatan masyarakat. Indikator kesehatan Senam nifas adalah latihan jasmani yang
maternal dan neonatal dapat diketahui dari Angka dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan setelah
Kematian Ibu (AKI). Penyebab kematian maternal keadaan tubuhnya pulih kembali. Fungsinya adalah
di Indonesia dengan komplikasi kebidanan paling untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk
sering terjadi adalah hipertensi dalam kehamilan mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya
(32%), infeksi (31%), perdarahan pasca bersalin komplikasi, memulihkan dan memperbaiki
(20%), abortus (4%), dan lain-lain (13%)1. regangan pada otot-otot setelah kehamilan,
Masa nifas berlangsung selama lebih kurang terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar
6 minggu. Masa ini ibu membutuhkan latihan- panggul, dan perut5.
latihan tertentu yang dapat mempercepat proses Manfaat melakukan senam nifas adalah
involusi2. Involusi uterus meliputi reorganisasi dan memulihkan kembali kekuatan otot dasar panggul,
pengeluaran desidua/ endometrium dan eksfoliasi mengencangkan otot-otot dinding perut dan
tempatperlekatan plasenta yang ditandai dengan perinium, membentuk sikap tubuh yang baik dan
penurunan ukuran dan berat serta perubahan lokasi mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi
uterus yang ditandai dengan warna dan jumlah yang dapat dicegah sedini mungkin dengan
lokia3. Apabila terjadi kegagalan involusi uterus melaksanakan senam nifas adalah perdarahan post
untuk kembali pada keadaan tidak hamil maka akan partum. Saat melaksanakan senam nifas terjadi
menyebabkan sub involusi. Penyebab sub involusi kontraksi otot-otot perut yang akan membantu
uteri yang paling sering adalah tertahannya fragmen proses involusi yang mulai setelah plasenta keluar

46 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

segera setelah proses involusi. simple random sampling yaitu dimana sampel
Hasil penelitian yang dilakukan Pramandari diperoleh secara acak dari bagian populasi yang
pada tahun 2014 tentang “Pengaruh Senam ditemui9.
Nifas Terhadap Involusi Uteri Ibu Post Partum Pengumpulan data ini meliputi data primer
Primigravida di RSIA Srikandi Jember”, dan data sekunder. Data primer yaitu penurunan
menunjukkan ada pengaruh signifikan senam TFU dan jenis lochea, di dapatkan dari observasi,
nifas terhadap involusi uteri pada ibu post partum sedangkan data sekunder yaitu karakteristik
primigravida di RSIA Srikandi Jember7. responden meliputi paritas, umur, pendidikan,
Di wilayah UPT Puskesmas Kaliori pekerjaan di dapatkan dari melihat status pasien dan
Kabupaten Rembang, pada bulan Desember 2015 dicatat pada format pencatatan. Setelah menemukan
didapatkan data jumlah persalinan normal sebanyak sampel yang sesuai, peneliti memasukkannya
34 persalinan. Dari 34 ibu nifas yang melahirkan dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
normal, 3 orang melakukan senam nifas, dan 31 Analisis bivariat dilakukan terhadap
orang tidak melakukan senam nifas. Fenomena dua variabel yang diduga berhubungan atau
yang nampak pada ibu post partum merasa takut, berkorelasi9. Dalam penelitian ini analisa bivariat
malas dan merasa capek setelah melahirkan. digunakan untuk menguji perbedaan penurunan
Masyarakat juga memiliki beberapa pantangan tinggi fundus uteri dan menguji perbedaan jenis
yang merupakan warisan orang tua, salah satunya lochea antara ibu postpartum yang melakukan
adalah tidak melakukan ambulasi dini. Berdasarkan senam nifas dengan yang tidak melakukan senam
rasional serta latar belakang di atas, penulis tertarik nifas. Dilakukan uji normalitas data dengan
untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh menggunakan uji Shapiro-Wilk karena besarnya
Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri dan sampel kurang dari 50. Didapatkan nilai p ada
Jenis Lochea Pada Ibu Nifas Primipara di Wilayah yang < 0,05, sehingga menggunakan uji Wilcoxon,
UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten Rembang diperoleh untuk kelompok perlakuan pada hari
Tahun 2016”. kedua, keempat, dan ketujuh nilai p 0,000 (< 0,05),
artinya ada pengaruh pada kelompok perlakuan
Metode Penelitian terhadap Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari kedua,
keempat, dan ketujuh.
Penelitian ini merupakan penelitian Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-
kuantitatif jenis “quasy experiment”, rancangan ini Whytney, dengan hasil hari kedua nilai p 0,001
berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab (< 0,05), hari keempat nilai p 0,000 (< 0,05),
akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol hari ketujuh nilai p 0,000 (< 0,05) maka terdapat
disamping kelompok eksperimental8. perbedaan yang signifikan penurunan tinggi fundus
Populasi dalam penelitian ini adalah semua uteri antara kelompok kontrol dan kelompok
ibu nifas primipara normal di wilayah UPT perlakuan. Berdasarkan uji korelasi Spearman Rho
Puskesmas Kaliori pada bulan Maret-Juni 2016. terhadap jenis lochea pada hari ketujuh didapat
Kriteria sampel adalah Ibu nifas primipara, bersedia nilai p 0.001 < (0.05), yang berarti ada hubungan
menjadi responden, ibu nifas yang menyusui yang positif antara senam nifas terhadap jenis
bayinya, ibu nifas dengan kehamilan normal/aterm, lochea pada ibu nifas primipara di UPT Puskesmas
ibu nifas yang tidak pantangan makanan, ibu nifas Kaliori Kabupaten Rembang.
yang tidak mengalami komplikasi nifas, ibu nifas
yang melakukan kegiatan ringan (mengambil Hasil dan Pembahasan
makanan, minum, mandi sendiri, merapikan
pakaian bayi). Teknik pengambilan sampel adalah Karakteristik Responden berdasarkan umur,

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 47


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

pendidikan, dan pekerjaan dapat dilihat pada tabel Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
dibawah ini: bahwa usia sebagian besar responden pada
Tabel 1. kelompok kontrol adalah 20-35 tahun yaitu 22
Distribusi Responden Berdasarkan Usia, orang. Sedangkan pada kelompok perlakuan
Pendidikan, Pekerjaan Kelompok Kontrol dan menunjukkan bahwa usia sebagian besar
Kelompok Perlakuan responden adalah 20-35 tahun yaitu 20 orang.
Menurut Prawirohardjo pada tahun 2009 usia
Variabel Frekuensi Persentase mempunyai pengaruh terhadap proses involusi
(f) (%) uteri, elastisitas otot uterus pada usia lebih
Usia 35 tahun ke atas berkurang, dengan adanya
Kelompok Kontrol penurunan regangan otot akan mempengaruhi
- <20 tahun 1 21,7 pengecilan otot rahim setelah melahirkan, serta
- 20-35 tahun 22 78,3 membutuhkan waktu yang lama dibandingkan
- >30 tahun 0 0 dengan ibu yang mempunyai kekuatan dan
Total 23 100 regangan otot yang lebih baik10. Hal ini sejalan
Kelompok Perlakuan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi di
- <20 tahun 3 30,4 ruang kebidanan RSUD Toto Kabila menunjukan
- 20-35 tahun 20 69,6 bahwa ada hubungan antara usia dengan
- >35 tahun 0 kecepatan involusi uteri post partum (p=0,021),
Total 23 100 rata-rata distribusi responden ibu dalam kategori
Pendidikan usia resiko rendah (20-35 tahun) dengan
Kelompok Kontrol presentase mengalami involusi uteri cepat
- SD 1 4,3 sebesar 88,2 %11.
- SMP 4 17,4 Berdasarkan pendidikan responden pada
- SMU 16 69,6 kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
- SARJANA 2 8,7 sebagian besar adalah SMU, yaitu 16 orang
Total 23 100 pada kelompok kontrol dan 12 orang pada
Kelompok Perlakuan kelompok perlakuan. Pendidikan diperlukan
- SD 0 0 untuk mendapatkan informasi, pada umumnya
- SMP 7 30,4 makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
- SMU 12 52,2 menerima informasi12.
- SARJANA 4 17,4 Pekerjaan adalah serangkaian tugas
Total 23 100 atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau
Pekerjaan diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan
Kelompok Kontrol atau profesi masing-masing9. Berdasarkan
- Ibu Rumah Tangga 13 56,5 pekerjaan responden pada kelompok kontrol dan
- Swasta 9 39,2 kelompok perlakuan sebagian besar adalah ibu
- PNS 1 4,3 rumah tangga, yaitu 13 orang pada kelompok
Total 23 100 kontrol dan 14 orang pada kelompok perlakuan.
Kelompok Perlakuan Perubahan tinggi fundus uteri pada
- Ibu Rumah Tangga 14 60,9 kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dapat
- Swasta 7 30,4 dilihat pada tabel di bawah ini:
- PNS 2 8,7
Total 23 100

48 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

Tabel 2
Perubahan Tinggi Fundus Uteri Responden Sebelum dan
Sesudah Diberikan Senam Nifas (n=23)

Variabel Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan


Mean Median Modus Min-Max Mean Median Modus Min-Max
TFU Hari 1 11,2 11,5 11 10-12,4 11,2 11 11 10-12,2
TFU Hari 2 10,2 10 10 9-11,5 10 10 10 9-11
TFU Hari 4 8,2 8,5 8,5 6,6-9,5 7,3 7,4 7,5 6,5-8,5
TFU Hari 7 5,2 5,2 5 3,8-6,5 3,5 3,5 3,5 3-4,8

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan kedua terdapat selisih rata-rata penurunan 0,144
bahwa dari 23 responden yang tidak mengikuti cm, pada hari keempat terdapat selisih rata-rata
senam nifas, rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) penurunan 0,839 cm, pada hari ketujuh terdapat
hari pertama responden adalah 11,2 cm, rata-rata rata-rata selisih penurunan 1,678 cm. Hal ini
Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari kedua responden sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
adalah 10,2 cm, rata-rata Tinggi Fundus Uteri Rullinyl pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh
(TFU) hari keempat responden adalah 8,2 cm, Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus
rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari ketujuh Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M.
responden adalah 5,2 cm. Sedangkan 23 responden Djamil Padang” bahwa terdapat perbedaan yang
yang mengikuti senam nifas, rata-rata Tinggi signifikan penurunan tinggi fundus uteri antara
Fundus Uteri (TFU) hari pertama responden adalah kedua kelompok pada hari ke-3 (p=0,00) dan
11,2 cm. Rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari hari ke 6 (p=0,00), penurunan tinggi fundus uteri
kedua responden adalah 10,0 cm, rata-rata Tinggi pada kelompok intervensi lebih turun dibanding
Fundus Uteri (TFU) hari keempat adalah 7,3 cm. kelompok kontrol13.
Rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari ketujuh Rata-rata tinggi fundus uteri antara kelompok
responden adalah 3,5 cm. kontrol dan kelompok perlakuan terjadi penurunan.
Sedangkan penurunan tinggi fundus uteri Hal ini sesuai dengan teori bahwa adanya proses
pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan involusi uterus yaitu adanya perubahan retrogresif
dapat dilihat pada tabel di bawah ini: pada uterus yang menyebabkan berkurangnya
Tabel 3
Penurunan Tinggi Fundus Uteri (n=23)

Variabel Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan


Mean Median Modus Min-Max Mean Median Modus Min-Max

TFU Hari ke-2 1.056 1.000 1.00 0.90-2.00 1.200 1.200 1.00 1.00-1.50
TFU Hari ke-4 3.017 3.000 3.00 2.40-3.50 3.856 3.800 3.50 3.00-4.50
TFU Hari ke-7 5.987 6.000 6.00 5.00-6.50 7.665 7.700 7.00 7.00-8.50

Berdasarkan tabel di atas, dari nilai rata-rata ukuran uterus, Tinggi Fundus Uteri (TFU) ini akan
penurunan tinggi fundus uteri kelompok perlakuan berkurang 1-2 cm setiap harinya dan pada hari ke 9
lebih turun dibanding kelompok kontrol. Pada hari uterus tidak dapat teraba.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 49


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

Menurut Brayshaw (2008) penurunan Tinggi 23 responden (100%), hari kedua lochea rubra
Fundus Uteri (TFU) ini terjadi secara gradual, dengan 23 responden (100%), hari keempat lochea
artinya tidak sekaligus tetapi setingkat demi sanguinolenta dengan 23 responden (100%) dan
setingkat. Saat melaksanakan senam nifas terjadi hari ketujuh lochea serosa dengan 23 responden
kontraksi otot-otot perut yang akan membantu (100%).
proses involusi yang mulai setelah plasenta keluar Pada kelompok kontrol maupun kelompok
segera setelah proses involusi6. perlakuan semua mengalami perubahan jenis
Perubahan jenis lochea pada kelompok lochea karena adanya proses involusi uterus. Hal
kontrol dan kelompok perlakuan senam nifas di ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa dengan
wilayah UPT Puskesmas Kaliori dapat dilihat pada adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari
tabel di bawah ini: decidua yang mengelilingi situs plasenta akan
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lochea Kelompok Kontrol
dan Kelompok Perlakuan

Variabel Rubra Sanguinolenta Serosa


Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(f) (%) (f) (%) (f) (%)
Kelompok Kontrol
Lochea Hari 1 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 2 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 4 0 0.0 23 100,0 0 0
Lochea Hari 7 0 0,0 8 34,8 15 62,2

Kelompok Perlakuan
Lochea Hari 1 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 2 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 4 0 0,0 23 100,0 0 0
Lochea Hari 7 0 0,0 0 0,0 23 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa menjadi nekrotik15. Decidua yang mati akan keluar
dari 23 responden yang tidak mengikuti senam bersama dengan sisa cairan. Menurut penelitian
nifas, pada hari pertama jenis lochea adalah rubra Anggraini tahun 2010 umumnya jumlah lochea
dengan 23 responden (100%), hari kedua lochea lebih sedikit bila wanita postpartum berada dalam
rubra dengan 23 responden (100%), hari keempat posisi berbaring daripada berdiri. Hal ini terjadi
lochea sanguinolenta dengan 23 responden (100%) akibat pembuangan bersatu di vagina bagian atas
dan hari ketujuh jenis lochea sanguinolenta saat wanita dalam posisi berbaring dan kemudian
sebanyak 8 responden (34,8%) dan lochea serosa akan mengalir keluar saat berdiri16.
sebanyak 15 responden (65,2%). Sedangkan dari Pengaruh senam nifas terhadap Tinggi
23 responden yang mengikuti senam nifas, pada Fundus Uteri (TFU) pada kelompok perlakuan
hari pertama jenis lochea adalah rubra dengan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

Tabel 5. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi bahwa penurunan tinggi fundus uteri hari kedua
Fundus Uteri (TFU) berdasarkan uji wilcoxon dapat diketahui bahwa nilai mean penurunan tinggi
pada Kelompok Perlakuan fundus uteri kelompok perlakuan lebih besar dari
kelompok kontrol (29,20>17,80) dan didapatkan
Variabel N Sig.
hasil nilai sig 0,001 (>0,05) yang artinya Ho
TFU hari 2-TFU hari 1 0,000 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian berarti
TFU hari 4-TFU hari 1 23 0,000 ada pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus
TFU hari 7-TFU hari 1 0,000 uteri hari kedua. Penurunan tinggi fundus uteri hari
keempat dapat diketahui bahwa nilai mean tinggi
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa fundus uteri kelompok perlakuan lebih besar dari
ada perbedaan nilai antara Tinggi Fundus Uteri hari kelompok kontrol (34,39>12,61) dan didapatkan
ke-1 (sebelum perlakuan senam nifas) dengan nilai hasil nilai sig 0,000 (< 0,05) yang artinya Ho
tinggi fundus uteri setelah senam yaitu hari ke-2, ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian berarti
hari ke4 dan hari ke-7 dengan nilai sig. 0,000 (<
0,005) baik pada hari ke-2, hari ke-4, hari ke-7. ada pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus
Dengan demikian berdasarkan uji wilcoxon, dapat uteri pada hari keempat. Penurunan tinggi fundus
disimpulkan ada pengaruh senam nifas terhadap uteri hari ketujuh dapat diketahui bahwa nilai
tinggi fundus uteri pada hari ke-2, hari ke-4, dan hari mean tinggi fundus uteri kelompok perlakuan
ke-7 pada ibu nifas primipara di UPT Puskesmas lebih besar dari kelompok kontrol (35,00>12,00)
Kaliori Kabupaten Rembang. Hal ini sesuai dengan dan didapatkan hasil nilai sig sebesar 0,000 (<
penelitian yang dilakukan Pramandari pada tahun
2014 tentang “Pengaruh Senam Nifas Terhadap 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
Involusi Uteri Ibu Post Partum Primigravida Dengan demikian berarti ada pengaruh senam nifas
di RSIA Srikandi Jember”, menunjukkan ada terhadap tinggi fundus uteri pada hari ketujuh pada
pengaruh signifikan senam nifas terhadap involusi ibu nifas primipara di UPT Puskesmas Kaliori
uteri pada ibu post partum primigravida di RSIA Kabupaten Rembang.
Srikandi Jember7. Berkaitan dengan hasil penelitian ini maka
Pengaruh senam nifas terhadap penurunan dengan melakukan senam nifas akan merangsang
tinggi fundus uteri pada kelompok kontrol dan kontraksi uterus sehingga proses involusi berjalan
kelompok perlakuan menggunakan uji Mann- cepat. Terdapat pengaruh pemberian senam nifas
Whytney, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri
pada ibu post partum. Sehingga pada ibu yang
Tabel 6. senam nifas penurunan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan berlangsung lebih cepat dari pada yang tidak senam.
Tinggi Fundus Uteri (TFU) Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa untuk
Penurunan TFU N Mean Sig. mempercepat proses involusi uteri, salah satu
latihan yang dianjurkan adalah senam nifas2.
Hari ke-2 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
- Kontrol 23 17.80 0,001
- Perlakuan 23 29.20 penelitian yang dilakukan Fadlina pada tahun 2015
tentang pengaruh senam nifas terhadap penurunan
Hari ke-4
- Kontrol 23 12.61 0,000 tinggi fundus uteri, didapatkan hasil bahwa Senam
- Perlakuan 23 34.39 nifas terbukti memberikan pengaruh terhadap
Hari ke-7 penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post
- Kontrol 23 12.00 0,000 partum17.
- Perlakuan 23 35.00 Menurut Brayshaw manfaat melakukan

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 51


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

senam nifas adalah memulihkan kembali kekuatan wilcoxon kelompok perlakuan dapat disimpulkan
otot dasar panggul, mengencangkan otot-otot ada pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea
dinding perut dan perinium, membentuk sikap pada hari hari ke-4 dan hari ke-7 pada ibu nifas
tubuh yang baik dan mencegah terjadinya primipara di UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten
komplikasi. Komplikasi yang dapat dicegah sedini Rembang. Hal ini sejalan dengan penelitian
mungkin dengan melaksanakan senam nifas adalah Ikhtiarinawati dan Dwi (2012), membuktikan
perdarahan post partum. Saat melaksanakan senam dengan banyaknya keuntungan dari mobilisasi dini
nifas terjadi kontraksi otot-otot perut yang akan dalam masa nifas, maka ibu nifas yang malas atau
membantu proses involusi yang mulai setelah takut melakukan mobilisasi dini akan berakibat
plasenta keluar segera setelah proses involusi6. buruk diantaranya keterlambatan penurunan
Menurut Maritalia tahun 2014 bahwa dengan tinggi fundus uteri, perdarahan berkepanjangan,
mengikuti senam nifas, gerakan-gerakan yang ada pengeluaran lochea tidak lancar, serta peredaran
dapat melatih dan mengencangkan otot-otot perut darah menjadi tidak lancar karena ibu hanya tidur
sehingga secara tidak langsung dapat merangsang terlentang di tempat tidur.
otot-otot rahim agar berfungsi secara optimal dan
tidak terjadi perdarahan post partum2. Dengan Hubungan senam nifas terhadap jenis lochea
demikian tujuan dilakukannya senam nifas bagi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
ibu nifas yaitu memperbaiki elastisitas otot-otot menggunakan uji Spearman’s Rho.
yang telah mengalami peregangan, meningkatkan
ketenangan dan memperlancarkan sirkulasi darah, Tabel 8.
dan mengembalikan rahim pada posisi semula Hubungan Senam Nifas Terhadap Jenis Lochea
(involusi).
Pelaksanaan P engeluaran lochea Total p
Pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea senam nifas Cepat Lambat
dapat dilihat pada tabel dibawah ini: n % n % n %

Tabel 7. Senam 23 100,0 0 100,0 23 100,0


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Jenis Lochea
Tidak senam 15 38,4 8 62,2 23 100,0 0,001
berdasarkan uji wilcoxon pada Kelompok
Perlakuan Jumlah 38 82,6 8 17,4 46 100,0

Variabel N z Sig. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji


Spearman’s Rho, didapatkan nilai p=0.001 < α
Loche hari 2- Lochea hari 1 1.50 1.000
= 0.05, yang berarti ada hubungan yang positif
Loche hari 4- Lochea hari 1 23 1.50 .000 antara senam nifas terhadap jenis lochea ibu nifas
primipara di UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten
Loche hari 7- Lochea hari 1 3.00 .000
Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ibu yang melaksanakan senam nifas memiliki
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa
pengeluaran lochea cepat sebanyak 23 orang
tidak ada pengaruh senam nifas dengan jenis lochea
(100 %). Pada penelitian ini penilaian terhadap
hari ke-2 dengan nilai sig. 1,000 (> 0,005). Ada
pengeluaran lochea dilakukan pada hari ketujuh
pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea hari
masa nifas. Pada penelitian ini berdasarkan hasil
ke-1 dengan jenis lochea hari ke-4 dan hari ke-7
uji Spearman’s Rho, didapatkan nilai p=0.001
dengan nilai sig. 0,000 (< 0,005) baik pada hari ke-4
< α = 0.05, dimana r = 0.459, yang berarti ada
dan hari ke-7. Dengan demikian berdasarkan uji

52 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

hubungan yang positif antara senam nifas terhadap tubuh, membantu kelancaran pengeluaran ASI,
pengeluaran lochea. Senam nifas pada penelitian mempercepat proses involusi uteri dan pemulihan
terdiri dari 7 gerakan yang dilakukan secara teratur fungsi alat kandungan, memperlancar pengeluaran
mulai hari pertama sampai dengan hari ketujuh lochea, serta meminimalisir timbulnya kelainan dan
masa nifas. komplikasi nifas, misalnya emboli dan trombosis18.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Berdasarkan hasil di atas maka untuk lebih
yang dilakukan Hasrani pada tahun 2015 pada mempercepat pengeluaran lochea diharapkan
penelitian ini berdasarkan hasil uji Spearman’s ibu nifas untuk melakukan senam nifas secara
Rho, didapatkan nilai p=0,003 < α = 0,05, dimana terstruktur, sistematis dan berkelanjutan.
r = 0.377, yang berarti ada hubungan yang positif
antara senam nifas modifikasi terhadap pengeluaran Simpulan
lokia. Senam nifas modifikasi pada penelitian
terdiri dari 7 gerakan yang dilakukan secara teratur Ada pengaruh senam nifas terhadap Tinggi
mulai hari pertama sampai dengan hari ketujuh Fundus Uteri (TFU) pada hari kedua, hari keempat,
masa nifas18. dan hari ketujuh dan ada pengaruh senam nifas
Pada penelitian ini didapatkan bahwa terhadap jenis lochea pada ibu nifas primipara
perbedaan jenis lochea pada responden yang di wilayah UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten
mengikuti senam nifas dan tidak mengikuti Rembang Tahun 2016.
senam nifas hanya terjadi pada hari ketujuh. Hal
ini disebabkan karena pada hari pertama secara Saran
fisiologis tahapan jenis lochea masih berada pada
jenis lochea rubra. Lochea rubra merupakan lochea Ibu post partum tetap melakukan senam
yang muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 masa nifas di rumah sampai masa nifas selesai, karena
postpartum. Warnanya merah dan mengandung dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi
darah dari perobekan/ luka pada plasenta dan serabut rahim selama masa nifas dan menjaga kesehatan
dari decidua dan chorion. Terdiri dari sel desidua, bagi ibu dan anak.
verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekoneum
dan sisa darah15. Jenis lochea hari ketujuh sudah Acknowledgement
mulai timbul perbedaan jenis lochea antara yang
ikut senam dengan yang tidak mengikuti senam, Penelitian ini mendapatkan surat persetujuan
dimana yang ikut senam jenis lochea adalah serosa atau ethical Clearance dari Komite Etik Penelitian
sedangkan yang tidak ikut senam terdiri dari lochea Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
sanguinolenta dan lochea serosa. dengan nomor 20/KEPK/Poltekkes-Smg/EC/2016
Tujuan dilakukan senam nifas yaitu pada tanggal 18 Mei 2016. Ucapan terimakasih
memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah disampaikan kepada Direktur, Ketua Jurusan
mengalami peregangan, memperlancarkan Kebidanan, Ketua Prodi, Kepala Dinas kesehatan
sirkulasi darah, mencegah pembuluh darah yang Kab Rembang, Ka. Puskesmas Kaliori Rembang,
menonjol terutama kaki, mencegah kesulitan responden, dan semua pihak yang terlibat dalam
buang air kecil, mengembalikan kerampingan penelitian ini.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 53


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri

Daftar Pustaka 11. Pratiwi, Sophia (2014). FAaktor-faktor yang


Berhubungan Dengan Pervepatan Involusi Uteri
1. Survei Demografi dan Kesehatan Pada Ibu Post Partum Pervaginam di Ruang
Indonesia (SDKI). (2012). Angka Kebidanan RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone
Kematian Ibu. Diakses tanggal 2 Desembar Bolango. Jurnal Keperawatan Fakultas Ilmu
2015. Dari alamat website: http:// Kesehatan dan Keolahragaan. 2014.
surveidemografidankesehatanindonesiaSDKI. 12. Dewi, M, A, Wawan. (2010). Teori dan
com. Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
2. Maritalia, D. (2014). Asuhan Kebidanan Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika.
Nifas dan Menyusui. Editor Sujono Riyadi. 13. Rullynil Nurniati Tianastia, 2015. Pengaruh Senam
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri
3. Varney, Helen. dkk. (2007). Buku Ajar Asuhan pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M. Djamil
Kebidanan. Jakarta: EGC. Padang. Jurnal kesehatan andalas, 2015 : 318.
4. Maryunani, Anik. (2009). Asuhan Pada Ibu 14. Bobak, Lowdermik, Jansen. (2009). Buku Ajar
dalam Masa Nifas. Jakarta: Trans info Media. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
5. Widianti, A. Proverawati. (2010). Senam 15. Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
6. Brayshaw, Eileen. (2008). Senam Hamil & Nifas 16. Anggraini,Y. (20 10). Asuhan Kebidanan Masa
Pedoman Praktik Bidan. Jakarta: EGC. Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihamma.
7. Pramandari, Andrianti Wulan (2015). Pengaruh 17. Fadlina, Amelia (2015). Pengaruh Senam Nifas
Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada
Post Partum Primigravida di RSIA Srikandi Ibu Post Partum. Skripsi. Surakarta. Fakultas
Jember. Skripsi, Jember : Universitas Jember. Ilmu Kesehatan Universitas Surakarta.
8. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu 18. Hasrani. (2015). Pengaruh Senam Nifas
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Modifikasi Terhadap ASI dan Pengeluaran Lokia
9. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Ibu Nifas di Puskesmas Mar’rang Kabupaten
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pangkep. Tessis. Makassar. Program Pasca
10. Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono 19. Suherni, S. dkk. (2008). Perawatan Masa Nifas.
Prawirohangan rdjo. Jakarta. Yogyakarta: Fitramaya.

54 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Pendamping Dan Pemberian Modul Kangaro Mother Care

Pengaruh Pendampingan dan


Pemberian Modul Kangaro
Mother Care terhadap
Kemandirian Ibu Nifas Merawat
BBLR di Rumah

Sri Rahayu1, Runjati2, Ida Ariyanti3


yayoek SR_74@yahoo.com

1,2,3
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRACT

Babies with low birth weight (LBW) is one of the risk factors that contribute to infant mortality,
especially in the perinatal period, thus requiring special attention and care. The proximity of the baby and
his parents were very help improve infant growth. LBW often require intensive care until stable and ready
to get treatment dirumah.Salah an alternative method incubator to keep the baby warm is Kangaroo Care
Method (PMK). The aim of research to determine the independence of Kangaroo Mother Care home in
comparison to the control group.
This research is Quasi-experimental with Nonequivalent Control Group Design With Pre-Post Test
Design. The population of all LBW were treated in hospitals and hospitals Ambarawa Ungaran at 57 LBW.
Sample in each group of 25 LBW, the data is taken by accidental sampling. Data collection treatment
groups: postpartum mothers accompanied LBW and given health education about the PMK using the
module for 3 sessions while the control group was given LBW postpartum mothers verbally about PMK
when going home from the hospital. Measurements were made prior to the administration module and after
one month return hospital. Analysis of the data by the Mann Whitney and Wilcoxon.
There is a difference between the independence of mothers whose mothers had received assistance
and Kangaroo Care module and a control group with p value <0.0001. Mothers who are given assistance
and module about kangaroo care method, women are more independent compared to the control group.
The need for health workers in the room perinatology improve and implement kangaroo care method
proposed operasioanl standard procedure, the policy of the hospital to implement the provision of education
modules PMK and followed up to the patient’s home.
Keywords: Postpartum, Kangaroo Care, Independence Mother

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 55


Pengaruh Pendamping Dan Pemberian Modul Kangaro Mother Care

ABSTRAK

Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang berkontribusi
terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal, sehingga membutuhkan perhatian dan perawatan
khusus. Kedekatan bayi dan orang tuanya sangat membantu peningkatan tumbuh kembang bayi. BBLR
seringkali memerlukan perawatan intensif sampai stabil dan siap untuk mendapatkan perawatan dirumah.
Salah satu metode alternative incubator untuk menjaga kehangatan bayi adalah Perawatan Metode Kanguru
(PMK). Tujuan penelitian untuk mengetahui kemandirian ibu dalam Perawatan Metode Kanguru dirumah
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Jenis penelitian Quasi eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Design With Pre-Post
Test Design. Populasinya semua BBLR yang dirawat di RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran sebesar
57 BBLR. Sampel pada masing-masing kelompok 25 BBLR, data diambil secara accidental sampling.
Pengumpulan data kelompok perlakuan: ibu nifas BBLR didampingi dan diberikan pendidikan kesehatan
tentang PMK menggunakan modul selama 3 kali pertemuan sedangkan kelompok kontrol ibu nifas BBLR
diberikan penjelasaan secara verbal tentang PMK saat akan pulang dari rumah sakit. Pengukuran dilakukan
sebelum pemberian modul dan setelah 1 bulan pulang Rumah sakit. Analisa data dengan uji Mann Whitney
dan Wilcoxon.
Ada perbedaan kemandirian ibu antara kelompok ibu yang diberikan pendampingan dan modul
Perawatan Metode Kanguru dan kelompok kontrol dengan p value <0.0001. Kelompok ibu yang diberikan
pendampingan dan modul tentang perawatan metode kanguru, ibu lebih mandiri dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
Perlunya bagi tenaga kesehatan di ruang perinatologi meningkatkan dan melaksanakan perawatan
metode kanguru mengusulkan adanya standar operasioanl prosedur tentang PMK, kebijakan dari rumah
sakit untuk menerapkan edukasi dengan pemberian modul PMK dan ditindaklanjuti ke rumah pasien.
Kata Kunci : Ibu Nifas, Perawatan Metode Kanguru, Kemandirian Ibu

PENDAHULUAN dalam inkubator. Perawatan bayi dalam inkubator,


menyebabkan adanya pemisahan ibu dengan bayi
Bayi dengan BBLR merupakan salah satu sangat membutuhkan sentuhan sebagai stimulus
faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap bagi perkembangannya. Dampak kelahiran BBLR
kematian bayi khususnya pada masa perinatal, berpengaruh terhadap kualitas generasi mendatang,
sehingga membutuhkan perhatian dan perawatan ditandai dengan lambatnya pertumbuhan dan
khusus (Indrasanto, 2009). Data Riskesdas 2013 perkembangan anak sehingga berpengaruh
menunjukkan bahwa prevalensi BBLR adalah terhadap kecerdasannya (Kemenkes RI,2009).
10,2 %, meskipun mengalami penurunan dari Sebuah upaya yang mendekatkan bayi dan ibunya
tahun 2007 sebesar 11.1 %, namun masih menjadi di ruang perinatologi Rumah Sakit maupun
perhatian, karena sebagian besar BBLR <2000 dirumah adalah Kangaroo Mother Care (KMC)
gram meninggal pada masa neonatal. Penelitian atau Perawatan Metode Kanguru (PMK). Metode
Flacking, Ewald bayi, sedang & Walin (2011), PMK dapat dilakukan secara intermiten maupun
bayi prematur yang mempunyai berat badan lahir kontinu, menyesuaikan stabilitas bayi. PMK
rendah cenderung mengalami hipotermi, karena disarankan dilakukan secara kontinu, akan tetapi
tipisnya lemak sub cutan pada bayi sehingga pada rumah sakit yang tidak menyediakan fasilitas
sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Pada rawat gabung, bisa menggunakan perawatan secara
umumnya bayi premature dan BBLR harus dirawat intermiten. Perawatan secara intermiten juga

56 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Pendamping Dan Pemberian Modul Kangaro Mother Care

memberi manfaat sebagai pelengkap perawatan Metode Kanguru dirumah dibandingkan dengan
konvensional atau incubator (Shetty,2007). kelompok kontrol.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan
bahwa PMK efektif dalam mengontrol suhu METODE PENELITIAN
tubuh, pemberian ASI, kedekatan ibu dengan bayi,
peningkatan berat badan dan perbaikan klinis Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen,
bayi (WHO, 2008). Endyarni (2010) menyatakan dengan Nonequivalent Control Group Design With
bahwa PMK mempunyai beberapa kelebihan Pre-Post Test Design. Populasinya semua BBLR
antara lain merupakan cara yang efektif untuk yang dirawat di RSUD Ambarawa dan Ungaran 57
memenuhi kebutuhan bayi paling mendasar, BBLR. Sampel tiap kelompok 25 BBLR diambil
memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari secara accidental sampling. Pengumpulan data
infeksi, stimulasi, keselamatan, kasih sayang. PMK kelompok perlakuan: dirumah sakit ibu nifas BBLR
dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, didampingi dan diberikan pendidikan kesehatan
masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta menggunakan modul selama 3 kali materi tentang
meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta perawatan metode kanguru, cara menyusui selama
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan posisi kanguru, sedangkan kelompok kontrol ibu
bayi (Perinasia,2009). Untuk mencegah hipotermi nifas BBLR diberikan penjelasaan secara verbal
dan meningkatkan kemandirian ibu dirumah dalam tentang penggunaan baju kanguru dan manfaatnya
perawatan metode kanguru, perlu kiranya ibu saat akan pulang dari rumahsakit. Pengukuran
dibekali dengan modul perawatan metode kanguru dilakukan sebelum diberikan modul dan setelah 1
sebagai acuan sejak mendapatkan pelayanan bulan pulang Rumah sakit. Analisa data dengan uji
kesehatan. Faktor budaya, tingkat pengetahuan Mann Whitney dan Wilcoxon.
dan kebijakan tempat pelayanan kesehatan dapat
berpengaruh terhadap pelaksanaan metode kanguru HASIL PENELITIAN
dimasyarakat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui kemandirian ibu dalam Perawatan 1. Karakteristik Responden

Tabel 1. Karakteristik BBLR

No Karakteristik Perlakuan Kontrol


n % n %
1. Jenis Kelamin bayi
Laki-laki 11 44 9 64
Perempuan 14 56 16 36
2. Jenis kelahiran
Spontan 20 80 21 84
Secio Caesaria 5 20 4 16
3. Usia gestasi bayi (minggu)
≥ 37 minggu 6 24 8 32
< 37 minggu 19 76 17 68
4. Berat Badan Lahir
1500-2000 gram 11 44 7 28
≥ 2000-2400 gram 14 56 18 72

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 57


Pengaruh Pendamping Dan Pemberian Modul Kangaro Mother Care

Dari Tabel 1. menunjukkan bahwa pada metode kanguru, dapat dilihat dari kenaikan skor
kelompok perlakuan sebagian besar bayi berjenis rata-rata pada kelompok perlakuan. Kemandirian
kelamin perempuan dan kelompok kontrol berjenis merupakan keadaan seseorang yang dapat berdiri
kelamin laki-laki sedangkan rata-rata usia gestasi kedua sendiri, tumbuh dan berkembang karena disiplin dan
kelompok sebagian besar < 37 minggu. Kelahiran yang komitmen sehingga dapat menentukan diri sendiri yang
terjadi pada sekitar usia kehamilan 28-36 minggu, disebut dinyatakan dalam tindakan dan perilaku yang dapat
dengan persalinan prematur (Varney,2007). Beberapa dinilai (Bahara, 2008). Lima komponen kemandirian
kondisi yang berhubungan dengan prematuritas adalah yang utama yaitu bebas progresif, ulet, inisiatif,
adanya sindrom gangguan pernafasan idiopatik, pengendalian dari dalam (internal focus of control) dan
pneumonia aspirasi karena reflex menelan dan batuk kemantapan diri (self esteem confidence). Pada ibu yang
belum sempurna, hipotermi dan hipoglikemi. Beberapa diberikan modul tentang perawatan metode kanguru
upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hal lebih mandiri dan percaya diri dalam merawat bayinya.
tersebut adalah dengan mempertahankan suhu tubuh, Sehingga ketika sudah pulang dari rumah sakit tetap
pengawasan nutrisi (ASI), penimbangan berat badan menerapkan perawatan dengan skin to skin. Dalam
secara ketat karena perubahan berat badan mencerminkan penelitian sebelumnya oleh Erna Rahma yani (2010)
kondisi gizi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh menyebutkan bahwa ibu yang mempunyai bayi BBLR
(Saifuddin, 2009). Penelitian Ashish and Johan (2015) di yang diberikan paket pendidikan kesehatan RINDU
Nepal menunjukkan BBLR resiko mengalami kematian (respon, interakasi dan dekapan ibu) sejak dari rumah
44% lebih tinggi dibandingkan kelahiran aterm, setelah sakit memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan
dilakukan perawatan metode kanguru dan support ekstra skill yang lebih baik dalam merawat bayi premature
nutrisi dengan baik terjadi penurunan kematian BBLR. di rumah. Hal ini mendukung hasil penelitian ini
bahwa ibu BBLR dengan didampingi sejak dari rumah
2. Kemandirian Ibu sebelum dan sesudah sakit dan bekali modul tentang perawatan metode
Pendampingan dan Pemberian Modul kanguru memiliki wawasan dan kepercayaan diri serta
Perawatan Metode Kanguru pada kelompok ketrampilan yang lebih baik dalam merawat bayinya.
perlakuan dan kontrol. Hasil uji statistik pada kedua kelompok sebelum
perlakuan didapatkan p value = 0, 194 artinya tidak
Tabel 2. ada perbedaan kemandirian ibu antara kelompok yang
Kemandirian Ibu sebelum dan sesudah diberikan modul dan edukasi PMK, ini berarti kedua
Pendampingan dan Pemberian Modul PMK kelompok memiliki kondisi kemandirian yang sama,
sehingga datanya homogen. Pada uji statisitk sebelum
Kemandirian Sebelum Sesudah
dan sesudah perlakuan diuji wilcoxon didapatkan p
Ibu Rerata skor SB Rerata SB value 0.0001 artinya ada perbedaan kemandirian ibu
Perlakuan 15 1.4 20 1.53 sebelum dan sesudah pendampingan dan pemberian
Kontrol 15 1.42 16 1.53 modul tentang perawatan metode kanguru. Selain itu
hasil uji statistik sesudah perlakuan antara kelompok
Uji Mann Whitney Sebelum (perlakuan dan kontrol) kontrol dan perlakuan didapatkan ada perbedaan
µ =0.194 kemandirian ibu antara kelompok yang diberikan
Uji Mann Whitney Sesudah (perlakuan dan kontrol) pendampingan dan modu Perawatan Metode Kanguru
µ =0.0001 sedangkan kelompok kontrol dengan p value
Uji Wilcoxon sebelum dan sesudah (perlakuan)
µ=0.0001 <0.0001. Pendampingan merupakan kegiatan untuk
Tabel 2. menunjukkan ibu yang diberikan membantu individu maupun kelompok agar punya
pendampingan dan diberikan modul perawatan PMK kemampuan dengan mengembangkan proses interaksi
cenderung lebih mandiri dalam melakukan perawatan dan komunikasi dalam rangka tumbuhnya kesadaran

58 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Pengaruh Pendamping Dan Pemberian Modul Kangaro Mother Care

sebagai manusia yang utuh, sehingga dapat berperan ibu untuk merawat bayi BBLR setelah pulang dari
dalam kehidupan (Safrudin,2009). Ibu yang diberikan rumah sakit. Hasil penelitian ini didukung penelitian
pendampingan dan modul cenderung lebih mandiri oleh Wobil& Yakubu di Ghana tahun 2011, bahwa ibu-
dalam melakukan perawatan metode kanguru. Hasil ibu yang mempunyai bayi BBLR sejak di Rumah sakit
penelitian ini juga mendukung penelitian Bang et.al ibu diwawancarai untuk memastikan pengetahuan
(2005) di Gadchiroli, India yang menyatakan bahwa mereka tentang KMC, dan praktek tentang KMC,
”home based neonatal care” dapat menurunkan didapatkan hasil 95,5% berpikir KMC adalah
morbiditas neonatal hingga mencapai setengahnya. bermanfaat bagi mereka dan 96,0% bermanfaat bagi
Kesulitan ibu merawat bayi prematur bayi serta 98,0% akan merekomendasikan KMC untuk
dirumah juga berkaitan dengan masih kurangnya ibu-ibu lain dan 71,8% bersedia untuk berlatih KMC
keterlibatan ibu selama perawatan di rumah sakit. outdoors. Selanjutnya menindaklanjuti kunjungan
Ibu yang dibekali modul tentang perawatan metode kerumah didapatkan hasil 99,5% (181 responden)
kanguru akan lebih percaya diri karena dapat masih berlatih baik intermiten atau kontinu KMC.
mengulang langkah yang ada didalam modul dalam Pengetahuan ibu tentang KMC yang rendah diawal,
melakukan perwatan metode kanguru. Menurut dengan diberikan intervensi ibu di latih KMC di rumah
Parker (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi sakit dan di rumah ibu jadi lebih mantap melakukan
kemandirian ibu adalah adanya rasa tanggung KMC sehingga berat badan bayi jadi optimal. Hal
jawab untuk merawat bayinya agar dapat tumbuh ini berarti dengan adanya dukungan dari petugas, dan
dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap pemberian informasi tentang perawatan kanguru secara
usianya, ibu menjadi lebih percaya diri sehingga terus menerus akan meningkatkan kemampuan ibu
akan melakukan perawatan bayinya dengan baik. dalam merawat bayinya sehingga akan meningkatkan
Kepercayaan pada petugas yang memberikan rasa percaya diri dan lebih mandiri dalam merawat
pendidikan kesehatan, adanya otonomi ibu untuk bayinya. (Wobil& Yakubu, 2011)
merawat atau mendekap bayinya sejak perawatan
dirumah sakit akan meningkatkan kemandirian ibu KESIMPULAN
selanjutnya sampai pulang ke rumah. 1. Karaktersitik bayi pada kelompok perlakuan
sebagian besar bayi berjenis kelamin
3. Kemandirian Ibu Merawat BBLR dirumah perempuan dan kelompok kontrol berjenis
antara Kelompok Perlakuan dan Kontrol kelamin laki-laki, usia gestasi kedua kelompok
sebagian besar kurang dari 35 minggu dan
Tabel 3.
rata-rata berat badan lahir 2000-2400 gram.
Kemandirian Ibu dalam Merawat BBLR
2. Kelompok perlakuan yang diberikan
pendampingan dan modul tentang perawatan
Kelompok n ∆ scor Uji
kemandirian Mann metode kanguru memiliki skor kemandirian
Rerata/SB Whitney lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
Perlakuan 25 4/1.76 P value : 3. Ada perbedaan kemandirian ibu antara
kelompok yang diberikan pendampingan
Kontrol 25 2/1.005 0.0001
dan modul Perawatan Metode Kanguru dan
Pada Tabel 3. menunjukkan bahwa ada Kelompok Kontrol dengan p value <0.0001.
perbedaan kemandirian ibu antara kelompok Ibu yang diberikan pendampingan dan modul
yang diberikan pendampingan dan modul PMK cenderung lebih mandiri dalam melakukan
dibandingkan kelompok kontrol. Pendampingan dan perawatan metode kanguru setelah pulang dari
pemberian modul efektif meningkatkan kemandirian rumah sakit.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 59


Pengaruh Pendamping Dan Pemberian Modul Kangaro Mother Care

SARAN Dekapan) terhadap kesiapan ibu merawat bayi


1. Bagi Tenaga Kesehatan premature setelah pulang dari rumah Sakit
Perlunya bagi tenaga kesehatan khususnya Kediri. Jurnal Penelitian Kesehatan Forikes,
bidan ataupun perawat di ruang perinatologi Vol.1 No.3 Juli tahun 2010
untuk meningkatkan dalam mendampingi ibu Flacking,Ewald &Walin.(2011).Positive Effect
nifas BBLR untuk perawatan metode kanguru of Kangaro Mother Care on long-term breast
dan mengusulkan kepada kepala ruang adanya feeding in very pretem infant. Diunduh from
SOP dan Modul tentang PMK. Ibu Nifas yang e-Journal Ebsco: Poltekkes-smg.net/library
melakukan PMK secara mandiri setelah pulang Indrasanto, Dharmasetiawani,N,dkk.(2008). Pelayanan
dari rumah sakit akan meminimalisir angka Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif
morbiditas dan mortalitas BBLR. (PONEK).Jakarta:IDI,POGI dan PPNI.
2. Bagi Rumah Sakit Kemenkes RI (2009) Manajemen Bayi Berat Lahir
Perlu ditingkatkan dukungan dan kebijakan dari Rendah untuk Bidan dan Perawat. Buku Acuan.
rumah sakit untuk menerapkan pendampingan Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat: Jakarta.
dan pemberian modul PMK di rumah sakit Riskesdas .(2013). Riset Kesehatan Dasar
serta folowup lanjutan ke rumah pasien. Kementrian Kesehatan RI: LitbangKes.
3. Bagi Masyarakat Saifuddin. (2009) Buku Acuan Nasional Pelayanan
Perlu adanya dukungan dari petugas Maternal Neonatal . PT Bina Pustaka Sarwono
kesehatan, suami atau keluarga terdekat dalam Prawirohardjo: Jakarta.
mendampingi ibu untuk kesinambungan Syafrudin. (2009). Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa
perawatan Metode Kanguru setelah pulang dari Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
rumah sakit, sehingga ibu bayi lebih percaya Shetty.A.(2007). Kangaroo Mother Care Journal of
diri dan lebih mandiri dalam merawat bayinya. India,98(11),249-50.Retrived Januari 2015,from
4. Peneliti Selanjutnya e-Journal Ebsco: Poltekkes-smg.net/library.
Bagi peneliti selanjutnya perlu dikembangkan Rulina, S,Pratomo,H. dkk.(2009) Perawatan
penelitian ini dengan desain dan metode Bayi Berat Lahir Rendah dengan Metode
Randon Control Trial dan dengan jumlah Kanguru,Cetakan ke-2.Jakarta: Perinasia.
responden yang lebih besar. World Health Organization. (2008). Pedoman berat
badan bayi untuk pelaksanaan metode kanguru.
DAFTAR PUSTAKA Diakses tanggal 14 juli 2014 dari http://whqlibdoc.
who.int/publications/2003/9241590351.pdf
Ashish and Johan .(2015). Level of mortality risk (kangaroo mother care).
for babies born preterm or with a small weight Bang, A.T., Bang, R. A., Reddy, H. M., Deshmukh,
for gestation in a tertiary hospital of Nepal;Bio M.D., & Baitule, S. B. (2005). Reduced
Med Central Public health;15:887. incidence of neonatal morbidities: effect of
Bahara dalam Fatimah (2006). Psikologi home based neonatal care in rural Gadchiroli,
Perkembangan; Bandung , CV Pustaka India. Journal of Perinatilogy, 25, S51 S61.
Endyarni,B.Roeslani,R.D.et.al.(2009). Mothers Wobil & Yakubu (2011). Perception and practice
Respon on Kangaroo Mother Care Intervention of Kangaroo Mother Care after discharge from
for Preterm infants, Http://www.Pediatrica hospital in Kumasi, Ghana: a longitudinal
Indonesia.org/journal.asp?q=851.49(4).224-228. study. BioMed Central Country of Publication
Diunduh 28 Januari 2015. Journal: England NLM ID: 100967799
Erna Rahma Yani (2010) Pengaruh paket Pendidikan Varney, Helen., et al. 2007. Buku Saku Bidan.
Kesehatan “RINDU”( Respon, Interaksi dan Jakarta : Buku Kedokteran EGC

60 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016

Anda mungkin juga menyukai