Anda di halaman 1dari 103

SKRIPSI

TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI


TABLET FE DAN ASAM FOLAT DI TINJAU DARI PENGETAHUAN IBU
HAMIL DAN DUKUNGAN SUAMI DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI
WILAYAH KROMENGAN KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh:
Fani Astiandita Aprilia Sofyan
NIM. 2281A0227

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI


TABLET FE DAN ASAM FOLAT DI TINJAU DARI PENGETAHUAN IBU
HAMIL DAN DUKUNGAN SUAMI DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI
WILAYAH KROMENGAN KABUPATEN MALANG

PENELITIAN

Diajukan Oleh:
Fani Astiandita Aprilia Sofyan
NIM. 2281A0227

TELAH DISETUJUI

Kediri, Oktober 2023


Dosen Pembimbing

Bd. Anggrawati Wulandari, SST., M.Kes


NIDN. 1019029702

MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep., Ns., M.Kep


NIDN. 072008503

ii
LEMBAR PENGESAHAN

TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI


TABLET FE DAN ASAM FOLAT DI TINJAU DARI PENGETAHUAN IBU
HAMIL DAN DUKUNGAN SUAMI DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI
WILAYAH KROMENGAN KABUPATEN MALANG

Oleh:
Fani Astiandita Aprilia Sofyan
NIM. 2281A0227

Skripsi ini telah disetujui dan dinilai


Oleh Panitia Penguji
Pada Hari, 27 November 2023

PANITIA PENGUJI

Pembimbing : Bd. Anggrawati Wulandari, SST., M.Kes (………………………)

Penguji : 1. (………………………)
2. (………………………)

MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep., Ns., M.Kep


NIDN. 072008503

iii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya peneliti
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat di tinjau dari pengetahuan ibu hamil dan
dukungan suami di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang” ini
dapat terselesaikan tepat waktu.

Peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada yang
terhormat:
1. Dr. Sentot Imam Suprapto, dr., MM, selaku ketua Rektor Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia Kediri yang memberikan kesempatan dan fasilitas untuk

mengikuti dan menyelesaikan Studi Sarjana Ilmu Keperawatan???.

2. Agusta Dian Ellina, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan

Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia Kediri, yang telah

menyediakan fasilitas untuk mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu Kebidanan.

3. Riza Tsalatsatul Mufida,.SST,.Bd,.M.Keb selaku ketua Prodi Sarjana Kebidanan

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia Kediri yang telah menyediakan fasilitas

untuk mengikuti pendidikan Program Studi S1 Kebidanan

4. Bd. Anggrawati Wulandari, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran dalam penyusunan Skripsi

5. Segenap dosen dan staf administrasi Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Institut

Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia Kediri yang telah banyak sekali memberikan

pengarahan, dan motivasi dalam pembuatan penelitian.

iv
6. Terima kasih untuk orang tua saya tercinta, yang tidak pernah berhenti memberikan

dukungan moril, doa dan material dalam setiap perjuangan dan perjalanan hidupku.

7. Teman-temanku Program Studi S1 Kebidanan yang selalu kompak, dan semua pihak

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberi banyak dukungan

serta empati pada peneliti.

Penelitian ini disusun oleh peneliti masih jauh dari sempurna, peneliti menyadari bahwa

masih ada keterbatasan dari peneliti dan berharap semoga usulan penelitian ini dapat

memberikan manfaat dan peneliti berharap ada saran, arahan, dan koreksi yang bersifat

membangun dari pembaca akan memberikan perbaikan penelitian ini kemudian hari.

Kediri, Oktober 2023

Peneliti

v
Abstrak

Pendahuluan: Selama kehamilan, tubuh wanita memerlukan lebih banyak nutrisi untuk
mendukung pertumbuhan bayi. Asupan Zat besi ibu hamil jika terpenuhi dapat membawa
hal positif, dapat mencegah terjadinya anemia (tinggi/rendahnya masalah). Penelitian
bertujuan mengetahui tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dan
asam folat di tinjau dari pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami. Metode: Penelitian
menggunakan desain study correlation dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel saja
Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang berada di Praktek Bidan Mandiri
Wilayah Kromengan Kabupaten Malang sebanyak 46 ibu, menggunakan teknik
Purposive Sampling, dengan kriteria inklusi dan eksklusi(hapus saja). Variabel
independent adalah pengetahuan dan dukungan suami, variabel dependent adalah
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat. Pengambilan data menggunakan
kuesioner, skala data ordinal.(dihapus saja.) Analisis menggunakan uji spearman rank
correlation (alpha 0,05). Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden
(65.9%) memiliki pengetahuan baik, mayoritas responden (87.8%) memiliki dukungan
positif terhadap mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat dan hampir seluruh responden
(90.2%) memiliki kepatuhan tinggi. Uji spearman rank correlation menunjukkan ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami dengan
tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat. Pengetahuan ibu hamul (p =
0.000 < 0,05 maka H0 ditolak), (r hitung) 0,539, maka kekuatan korelasi kedua variabel
sedang, dan dukungan suami (p = 0.000 < 0,05 maka H0 ditolak), (r hitung) 0,882, maka
kekuatan korelasi kedua variabel sangat kuat. Kesimpulan: pengetahuan ibu dan
dukungan suami memiliki peran penting dalam membantu ibu hamil mematuhi
mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat, agar kesehatan ibu dan janin terjaga dengan
baik.

Kata kunci : Dukungan Suami, Ibu Hamil, Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dan
Asam Folat, Pengetahuan

vi
Abstract (sesuaikan)

Introduction: During pregnancy, a woman's body requires more nutrients to support the
baby's growth. Iron intake of pregnant women if fulfilled can bring positive things, can
prevent the occurrence of anemia. This study aims to determine the level of compliance
of pregnant women in consuming Fe and folic acid tablets in terms of pregnant women's
knowledge and husband's support. Methods: The research used a correlation study
design with a Cross Sectional approach. The study population was all pregnant women
who were in the Independent Midwife Practice of Kromengan Region, Malang Regency
as many as 46 mothers, using purposive sampling technique, with inclusion and
exclusion criteria. The independent variable is knowledge and husband support, the
dependent variable is compliance with taking Fe and Folic Acid tablets. Data collection
using a questionnaire, ordinal data scale. Analysis using spearman rank correlation test
(alpha 0.05). Results: The results showed that most respondents (65.9%) had good
knowledge, the majority of respondents (87.8%) had positive support for taking Fe and
Folic Acid tablets and almost all respondents (90.2%) had high compliance. Spearman
rank correlation test showed that there was a significant relationship between the
knowledge of pregnant women and husband's support with the level of compliance with
taking Fe and folic acid tablets. Knowledge of pregnant women (p = 0.000 < 0.05 then
H0 is rejected), (r count) 0.539, then the strength of the correlation between the two
variables is moderate, and husband support (p = 0.000 < 0.05 then H0 is rejected), (r
count) 0.882, then the strength of the correlation between the two variables is very
strong. Conclusion: maternal knowledge and husband support have an important role in
helping pregnant women comply with taking Fe and Folic Acid tablets, so that the health
of the mother and fetus is well maintained.

Keywords: Husband Support, Pregnant Women, Adherence to Taking Fe and Folic Acid
Tablets, Knowledge

vii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
Abstrak............................................................................................................................vi
Abstract...........................................................................................................................vii
DAFTAR ISI.................................................................................................................viii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus..................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................7
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................................7
1.4.2 Manfaat Praktis.................................................................................................7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................9


2.1 Konsep Pengetahuan................................................................................................9
2.1.1 Definisi Pengetahuan........................................................................................9
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan.....................................................................................9
2.1.3 Faktor-faktor Pengetahuan..............................................................................10
2.1.4 Indikator Tingkat Pengetahuan.......................................................................12
2.2 Konsep Dukungan Suami.......................................................................................13
2.2.1 Definisi Dukungan Suami...............................................................................13
2.2.2 Bentuk dan Fungsi Dukungan Keluarga.........................................................14
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga...........................................16
2.2.4 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan......................................................17
2.2.5 Instrumen Dukungan Keluarga.......................................................................18
2.3 Konsep Zat Besi.....................................................................................................18
2.3.1 Definisi............................................................................................................18
2.3.2 Sasaran pemberian tablet zat besi...................................................................19
2.3.3 Ketepatan cara konsumsi.................................................................................20
2.3.4 Kebutuhan zat besi pada ibu hamil.................................................................21
2.3.5 Efek samping...................................................................................................22
2.4 Konsep Kepatuhan.................................................................................................22
2.4.1 Definisi............................................................................................................23
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan...............................................23
2.4.3 Tipe Kepatuhan...............................................................................................25
2.4.4 Penyebab ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi...............26
2.4.5 Dampak ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi.................27

viii
2.4.6 Cara Mengukur Kepatuhan.............................................................................27
2.5 Kerangka Konsep...................................................................................................29
2.6 Hipotesi..................................................................................................................30

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN......................................................................31


3.1 Desain Penelitian....................................................................................................31
3.2 Kerangka Kerja......................................................................................................32
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.................................................................33
3.3.1 Populasi...........................................................................................................33
3.3.2 Sampel dan Besar sampel................................................................................33
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel (Teknik Sampling)...........................................34
3.4 Identifikasi Variabel...............................................................................................35
3.4.1 Variabel Independent......................................................................................35
3.4.2 Variabel Dependent.........................................................................................35
3.5 Definisi Operasional...............................................................................................35
3.6 Instrumen/Alat Ukur..............................................................................................36
3.6.1 Kuesioner Dukungan suami............................................................................37
3.6.2 Pengetahuan Ibu Hamil...................................................................................37
3.6.3 Tingkat Kepatuhan Kontrol............................................................................37
3.7 Pengumpulan Data dan Analisis Data....................................................................37
3.7.1 Pengumpulan Data..........................................................................................37
3.7.2 Analisis Data...................................................................................................45
3.8 Etika Penelitian......................................................................................................46
3.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)........................................................46
3.8.2 Anonymity (Tanpa Nama)...............................................................................47
3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan).........................................................................47

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................48


4.1 Hasil.......................................................................................................................48
4.1.1 Data Univariate...............................................................................................48
4.1.2 Data Bivariate.................................................................................................50

BAB 5 PEMBAHASAN................................................................................................53
6.1 Pembahasan............................................................................................................53
5.1.1 Pengetahuan ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri..........................................53
5.1.2 Dukungan suami ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri....................................57
5.1.3 Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat pada ibu hamil..............60
5.1.4 Pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan
asam folat.................................................................................................................63
5.1.5 Dukungan suami dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam
folat .........................................................................................................................64

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................68


6.1 Kesimpulan............................................................................................................68

ix
6.2 Saran.......................................................................................................................68

Daftar Pustaka...............................................................................................................70
Lampiran........................................................................................................................74

x
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan kondisi khusus bagi wanita hamil, karena perubahan

fisik selama kehamilan mempengaruhi hidupnya (Novelani et al., 2021). Selama

kehamilan, tubuh wanita memerlukan lebih banyak nutrisi untuk mendukung

pertumbuhan bayi (Pratiwi & Safitri, 2021). Salah satu nutrisi yang dibutuhkan

ibu hamil adalah zat besi. Asupan Zat besi pada ibu jika terpenuhi dapat

membawa hal positif yaitu dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil.

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh buruk baik pada ibu dalam

kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya (Laia, 2018).

World Health Organization (WHO) (2020), memperkirakan bahwa 42%

anak di bawah usia 5 tahun dan 40% wanita hamil di seluruh dunia menderita

anemia. Berdasarkan data Riskesdas (2018), prevalensi anemia pada ibu hamil di

Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia dan sebanyak 84,6%

anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun. Jumlah ibu

hamil di Jawa Timur, pada tahun 2020 dilaporkan jumlah ibu hamil sebanyak

618,207 ibu hamil, dari jumlah tersebut sebanyak 549,805 (88,9%) mendapatkan

Fe3 (90 tablet). Kabupaten Malang, pada tahun 2020 dilaporkan jumlah ibu

hamil sebanyak 41,614 ibu hamil, dari jumlah tersebut yang mendapatkan Fe3

(90 tablet) sebanyak 40,266 ibu hamil (96,8%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Timur, 2021). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Praktek

1
Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang pada bulan Juli –

September 2023 didapatkan data ibu hamil sebanyak 46 ibu hamil, dengan

jumlah yang mendapatkan Fe sebanyak 23 ibu hamil.

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia

terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi. Bagi ibu hamil, anemia berperan

pada peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu, dan bagi bayi dapat

meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi, serta Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) (Kusumasari et al., 2021). Anemia yang tidak diatasi

membahayakan ibu hamil dan janin yang dikandungnya, karena anemia dalam

kehamilan dapat menyebabkan abortus, hambatan tumbuh kembang, mudah

terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis, ketuban pecah dini, persalinan

anterparum (Zhafirah & Palupi, 2019). Selain membahayakan pada masa

kehamilan, anemia juga bahaya pada saat persalinan dan kala nifas, sehingga

penting pemenuhan zat besi pada ibu hamil untuk menghindari anemia (Arisanti

et al., 2022).

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi

diantaranya : kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya

gangguan absorbsi usus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya

kebutuhan zat besi pada wanita hamil, masa pertumbuhan dan masa

penyembuhan dari penyakit (Omasti et al., 2022). Anemia yang terjadi pada ibu

hamil dapat dicegah dan ditanggulangi dengan program pemberian tablet tambah

darah (TTD). Tablet Tambah Darah (TTD) diberikan kepada ibu hamil dan

wanita usia subur. Selama masa kehamilan ibu hamil setidaknya diberikan tablet

2
tambah darah 90 tablet (Arisanti et al., 2022). Upaya pemerintah dalam

mengatasi anemia defisiensi besi ibu hamil yaitu terfokus pada pemberian tablet

tambahan darah (Fero Sulfat) pada ibu hamil. Departemen Kesehatan masih terus

melaksanakan program penanggulangan anemia defisiensi besi pada ibu hamil

dengan membagikan tablet fero sulfat atau tablet tambah darah kepada ibu hamil

sebanyak satu tablet setiap satu hari berturut-turut selama 90 hari selama masa

kehamilan (Samsinar & Susanti, 2022).

Upaya yang dapat dilakukan secara mandiri pada ibu hamil untuk

menurunkan resiko terjadinya anemia adalah dengan cara mengkonsumsi

makanan tinggi nutrisi, mengkonsumsi tablet Fe / suplemen besi dan

menghindari terjadinya stress. Namun masih sering ditemukan ibu hamil yang

tidak teratur dalam mengkonsumsi tablet Fe untuk menghindari terjadinya

anemia (Indawati & Sumini, 2019). Masih adanya ibu hamil yang tidak patuh

untuk mengkonsumsi tablet Fe pada masa kehamilan menjadikan resiko

terjadinya anemia selama masa kehamilan semakin sulit untuk diatasi dan

memicu terjadinya tanda bahaya kehamilan akibat anemia yang terjadi pada masa

kehamilan. Hal ini menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, pusing,

dan sesak napas. Kadar hemoglobin optimal yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan fisiologis bervariasi menurut usia, jenis kelamin, tempat tinggal,

kebiasaan merokok dan status kehamilan (Chandra et al., 2019 ; Harna et al.,

2020).

Pencegahan Anemia Gizi pada ibu hamil dilakukan suplementasi TTD

dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 (satu) tablet (60 mg Elemental Iron

3
dan 0,4 mg Asam Folat) berturut-turut minimal 90 hari selama masa kehamilan.

Kepatuhan minum tablet zat besi dapat diukur dari ketepatan cara meminum

tablet zat besi, ketepatan jumlah tablet zat besi yang diminum, dan frekuensi

minum tablet zat besi per hari (Hardaniyati & Ariendha, 2018). Kepatuhan

minum tablet zat besi dapat diukur dari ketepatan cara meminum tablet zat besi,

ketepatan jumlah tablet zat besi yang diminum, dan frekuensi minum tablet zat

besi per hari (Arisanti et al., 2022). Salah satu faktor penyebab terjadinya anemia

pada ibu hamil adalah kurangnya pengetahuan tentang pentingnya

mengkonsumsi makanan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan ibu dan

bayinya selama kehamilan (Laia, 2018).

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat dari

anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan

yang baik sehingga diharapkan dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko

terjadinya anemia dalam kehamilan (Samsinar & Susanti, 2022). Faktor-faktor

yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, umur, informasi/media

massa, social budaya dan ekonomi, lingkungan dan pengalaman (Ni Wayan

Mursi, 2018). Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dan asam

folat dipengaruhi oleh banyak faktor, selain pengetahuan ibu hamil salah satuya

adalah dukungan suami (Indawati & Sumini, 2019).

Dukungan suami berupa dukungan emosional, dukungan informasional,

dukungan instrumental dan dukungan penghargaan akan memberikan motivasi

bagi ibu hamil untuk dapat patuh dalam mengkonsumsi tablet FE sesuai dengan

4
anjuran tenaga kesehatan (Rahmawati, 2019). Dukungan suami kepada ibu hamil

terkait kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet FE menjadi sangat penting

mengingat anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur,

kematian ibu dan anak, serta penyakit infeksi. Anemia defisiensi besi pada ibu

dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin/bayi saat kehamilan

maupun setelahnya. Dukungan suami menjadi penting karena suami merupakan

inS1idu yang hampir selalu ada di dekat ibu hamil (Indawati & Sumini, 2019).

Studi awal yang dilakukan peneliti di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang pada bulan September 2023, melalui wawancara

didapatkan 7 dari 13 ibu hamil mengalami anemia, dan mereka menyatakan

bahwa sering mual, pusing dan ketika mencium aroma makanan atau tablet Fe

semakin mual, sehingga enggan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat. Selain

itu ada beberapa ibu menyatakan ketidaktahuan manfaat mengkonsumsi tablet Fe

dan asam folat selama masa kehamilan. Berdasarkan hasil studi awal peneliti

menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil sangat mempengaruhi kepatuhan

dalam mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat, sehingga perlu adanya peran

petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan edukasi atau memberikan

informasi terkait pentingnya mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat selama

masa kehamilan, selain itu perlu adanya dukungan suami atau motivasi suami

untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat untuk menjaga kesehatan

ibu dan anak.

Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tabel Fe dan asam folat sangat

dibutuhkan untuk kesehatan dan keselamatan ibu dan janin, sehingga derajat

5
kesehatan pada ibu dan anak akan tercapai. Berdasarkan uraian latar belakang di

atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tingkat

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat di tinjau dari

pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi dan dirumuskan

suatu pertanyaan sebagai berikut: “Adakah tingkat kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat di tinjau dari pengetahuan ibu hamil dan

dukungan suami di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten

Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dan

asam folat di tinjau dari pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami di Praktek

Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang

2. Mengidentifikasi dukungan suami ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri

Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

6
3. Mengidentifikasi kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat pada

ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten

Malang

4. Menganalisis pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kepatuhan

mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang

5. Menganalisis dukungan suami dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi

tablet Fe dan asam folat pada ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memberikan

masukan terhadap pihak Bidan Praktek Mandiri dan keluarga terkait tingkat

kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat pada ibu hamil, sehingga

dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan ibu dan anak

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan di bidang asuhan kebidanan, khususnya pengetahuan terkait

asuhan kebidanan pada ibu hamil

2. Bagi responden

7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

pengetahuan dan kesadaran ibu hamil serta keluarga khususnya suami terkait

kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat

3. Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan data untuk

melakukan upaya–upaya dalam peningkatan dalam pengetahuan kepada

mahasiswi dalam kesehatan khususnya tentang perawatan pada ibu hamil.

8
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses

sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan

merupakan domain yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau

open behaviour (J. D. T. Donsu, 2017).

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Mubarak et al. (2015), menyatakan bahwa pengetahuan memiliki enam

tingkatan, yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu merupakan suatu upaya seseorang untuk mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya, dalam hal ini tingkat pengetahuan tingkat

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Maka, tahu merupakan

tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan dalam menjelaskan sesuatu secara

benar terhadap obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar, dengan menjelaskan, menyebutkan contoh,

9
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap suatu obyek yang

telah dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi adalah kemampuan dalam menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi yang nyata, seperti penggunaan hukum-

hukum, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang dalam menguraikan suatu materi

atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen yang lebih kecil, namun

masih berada di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya

antara satu sama lain.

e. Sinskripsi (synthesis)

Sinskripsi adalah kemampuan seseorang dalam menyusun atau

menghubungkan bagian-bagian atau formulasi yang baru dalam suatu bentuk

keseluruhan.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap

suatu materi atau objek, yang didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.3 Faktor-faktor Pengetahuan

Budiman & Riyanto (2013), menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

10
a. Umur

Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang, akan

membuat seseorang lebih matang dalam berpikir dan bekerja dari segi

kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa dan lebih percaya dari pada

orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya.

b. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik (experience is the best

teacher), yang berarti bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan, atau

pengalaman adalah cara untuk memperoleh suatu kebenaran pengetahuan.

c. Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin banyak pula

pengetahuan yang dimiliki, dan sebaliknya semakin rendah pendidikan yang

didapatkan akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-

nilai yang baru diperkenalkan.

d. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sumber kebutuhan yang harus dilakukan dalam

menunjang kehidupan dan kehidupan keluarga. Pekerjaan merupakan cara

mencari nafkah yang membosankan berulang dan banyak tantangan yang

dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan secara langsung maupun

tidak langsung pada seseorang.

11
e. Informasi

Informasi merupakan suatu hal yang dapat dalam menentukan

pengetahuan seseorang. Informasi dapat diperoleh melalui media social,

televise, radio, surat kabar, majalah dan sebagainya

f. Lingkungan dan sosial budaya

Lingkungan dan sosial budaya merupakan salah satu aspek penting

yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yang bersumber dari

agama, kelompok etnis yang dapat mempengaruhi proses mendapatkan

informasi. Kebudayaan memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan

sikap seseorang dalam proses tumbuh kembang seseorang pada suatu daerah.

g. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan dan keinginan yang berasal dari dalam diri

seseorang untuk melakukan sesuatu, dan untuk mencapai tujuan, motivasi

memerlukan rangsangan dari dalam diri sendiri dan dari luar (pengaruh dari

orang lain).

2.1.4 Indikator Tingkat Pengetahuan

Menurut Nursalam (2014), cara mengukur tingkat pengetahuan seseorang

dibagi menjadi tiga kategori yaitu :

Baik : 76%-100%

Cukup : 56%-75%

Kurang : <56%

12
2.2 Konsep Dukungan Suami

2.2.1 Definisi Dukungan Suami

Dukungan suami menurut Friedman (2013) adalah sikap, tindakan

penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan

informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan

emosional. Jadi dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal

yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga,

sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan. Orang yang

berada dalam lingkungan sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang

lebih baik dibandingkan rekannya yang tanpa keuntungan ini, karena dukungan

keluarga dianggap dapat mengurangi atau menyangga efek kesehatan mental

inS1idu.

Dukungan suami adalah bantuan yang dapat diberikan kepada anggota

keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat

penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram. Dukungan

ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita

yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat

mendukung akan selalu siap memberi pertolongan dan bantuan yang

diperlukan. Dukungan keluarga yang diterima salah satu anggota keluarga dari

anggota keluarga yang lainnya dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi yang

terdapat dalam sebuah keluarga. Bentuk dukungan keluarga terhadap anggota

keluarga adalah secara moral atau material. Adanya dukungan keluarga akan

13
berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada penderita dalam

menghadapi proses pengobatan penyakitnya (Misgiyanto & Susilawati, 2014).

2.2.2 Bentuk dan Fungsi Dukungan Keluarga

Friedman (2013) membagi bentuk dan fungsi dukungan keluarga menjadi 4

dimensi yaitu:

1) Dukungan Emosional

Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan

damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap

emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang

diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian,

mendengarkan dan didengarkan. Dukungan emosional melibatkan ekspresi

empati, perhatian, pemberian semangat, kehangatan pribadi, cinta, atau

bantuan emosional (Friedman, 2013). Dengan semua tingkah laku yang

mendorong perasaan nyaman dan mengarahkan inS1idu untuk percaya bahwa

ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa orang lain bersedia untuk

memberikan perhatian (Sarafino & Smith, 2013).

2) Dukungan Instrumental

Dukungan instrumental adalah keluarga merupakan sumber pertolongan

praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal kebutuhan keuangan,

makan, minum, dan istirahat (Friedman, 2013).

3) Dukungan Informasional

Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai pemberi

informasi, dimana keluarga menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,

14
informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Aspek-aspek

dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian

informasi (Friedman, 2013).

4) Dukungan Penilaian atau Penghargaan

Dukungan penghargaan atau penilaian adalah keluarga bertindak

membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan

validator identitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,

penghargaan, dan perhatian (Friedman, 2013).

Sedangkan menurut Indriyani (2013) membagi dukungan keluarga

menjadi 3 jenis, yaitu:

(1) Dukungan Fisiologis

Dukungan fisiologis merupakan dukungan yang dilakukan dalam

bentuk pertolongan-pertolongan dalam aktivitas seharihari yang mendasar,

seperti dalam hal mandi menyiapkan makanan dan memperhatikan gizi,

toileting, menyediakan tempat tertentu atau ruang khusus, merawat

seseorang bila sakit, membantu kegiatan fisik sesuai kemampuan, seperti

senam, menciptakan lingkungan yang aman, dan lain-lain

(2) Dukungan Psikologis

Dukungan psikologis yakni ditunjukkan dengan memberikan perhatian

dan kasih sayang pada anggota keluarga, memberikan rasa aman,

membantu menyadari, dan memahami tentang identitas. Selain itu meminta

pendapat atau melakukan diskusi, meluangkan waktu bercakap-cakap

15
untuk menjaga komunikasi yang baik dengan intonasi atau nada bicara

jelas, dan sebagainya.

(3) Dukungan Sosial

Dukungan sosial diberikan dengan cara menyarankan inS1idu untuk

mengikuti kegiatan spiritual seperti pengajian, perkumpulan arisan,

memberikan kesempatan untuk memilih fasilitas kesehatan sesuai dengan

keinginan sendiri, tetap menjaga interaksi dengan orang lain, dan

memperhatikan norma-norma yang berlaku.

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga

Menurut Friedman (2013) ada bukti kuat dari hasil penelitian yang

menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif

menggambarkan pengalaman-pengalaman perkembangan. Anak-anak yang

berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian daripada anak-

anak yang berasal dari keluarga yang lebih besar. Selain itu dukungan keluarga

yang diberikan oleh orang tua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Ibu

yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali

kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih

tua. Friedman (2013) juga menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi

dukungan keluarga adalah kelas sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan

atau pekerjaan dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu

hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam

keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas dan otokrasi. Selain itu

orang tua dan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan

16
keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah.

Faktor lainnya adalah tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan

kemungkinan semakin tinggi dukungan yang diberikan pada keluarga yang

sakit.

2.2.4 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Menurut Romadoni (2016) tugas kesehatan keluarga adalah sebagai

berikut:

1) Mengenal masalah kesehatan.

2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

5) Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan

masyarakat.

Menurut Donsu (2015) tugas keluarga adalah:

1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya

masing-masing.

4) Sosialisasi antar anggota keluarga.

5) Pengaturan jumlah anggota keluarga.

6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

17
2.2.5 Instrumen Dukungan Keluarga

Untuk mengungkap variabel dukungan keluarga, dapat menggunakan skala

dukungan keluarga yang diadaptasi dan dikembangkan dari teori Friedman

yang telah dimodifikasi oleh (Nurwulan, 2017).

Tabel 1. Indikator Alat Ukur Dukungan Keluarga


No. Indikator

1. Dukungan emosional

2. Dukungan instrumental

3. Dukungan penilaian/ penghargaan

4. Dukungan informasional

Sumber: Nurwulan (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat


Kecemasan Pada Pasien Pre Anestesi Dengan Tindakan Spinal Anestesi Di
Rsud Sleman

2.3 Konsep Zat Besi

2.3.1 Definisi

Tablet zat besi atau dapat disebut juga dengan tablet tambah darah adalah

tablet bulat atau lonjong berwarna merah tua yang sekurangnya mengandung

zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang

disediakan oleh pemerintah maupun diperoleh sendiri (Dinas Kesehatan

Provinsi Bali, 2020).

18
Tablet zat besi diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil. Bagi

wanita usia subur diberikan sebanyak satu kali seminggu dan satu kali sehari

selama haid sedangkan untuk ibu hamil diberikan setiap hari satu tablet selama

masa kehamilannya atau minimal 90 tablet (Kementerian Kesehatan RI, 2014)

2.3.2 Sasaran pemberian tablet zat besi

Sasaran pemberian tablet zat besi menurut (Pertiwi, 2016) yaitu:

a. Ibu hamil sampai nifas

Ibu hamil merupakan prioritas utama pemberian tablet besi karena

prevalensi anemia pada kelompok ini tertinggi yaitu 63,5%. Ibu hamil

merupakan kelompok yang paling rentan, karena anemia dapat

membahayakan kesehatan ibu dan bayi.

b. Balita (6 – 60 bulan)

Balita memerlukan zat besi untuk proses tumbuh kembang.

c. Anak usia sekolah (6-12 tahun)

Anak usia sekolah mempunyai aktivitas fisik yang cukup tinggi dan

masih dalam proses belajar. Agar kondisi anak tetap prima dan prestasi

belajar meningkat kadar hemoglobin harus normal. Untuk menjaga

kondisi hemoglobin tetap normal maka dibutuhkan tablet besi.

d. Remaja putri (12 – 18 tahun) dan wanita usia subur (WUS)

Pemberian tablet besi pada kelompok ini bermanfaat untuk

mempersiapkan diri sebelum masa kehamilannya dan dapat

meningkatkan kapasitas kerjanya. Pemberian tablet besi pada remaja

putri dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

19
e. Tujuan pemberian tablet zat besi

Pemberian suplementasi zat besi secara rutin selama jangka waktu

tertentu bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat,

dan perlu dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi di dalam

tubuh. Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri

dan wanita usia subur merupakan salah satu upaya pemerintah

Indonesia untuk memenuhi asupan zat besi. Pemberian TTD dengan

dosis yang tepat dapat mencegah anemia dan meningkatkan cadangan

zat besi di dalam tubuh (Kementerian Kesehatan RI, 2016).

2.3.3 Ketepatan cara konsumsi

Meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya TTD dikonsumsi bersama

dengan (Kementerian Kesehatan RI, 2016):

a. Air putih.

b. Buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, pepaya, mangga, jambu biji dan

lain-lain).

c. Sumber protein hewani, seperti hati, ikan, unggas dan daging.

Hindari mengonsumsi TTD bersamaan dengan (Kementerian Kesehatan

RI, 2016):

a. Susu, karena susu hewani umumnya mengandung kalsium dalam

jumlah yang tinggi sehingga dapat menurunkan penyerapan zat besi di

mukosa usus.

20
b. Teh dan kopi, karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat

mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks sehingga tidak

dapat diserap.

c. Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat

penyerapan zat besi. Susu hewani umumnya mengandung kalsium

dalam jumlah yang tinggi sehingga dapat menurunkan penyerapan zat

besi di mukosa usus.

d. Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga

penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan semakin

terhambat jika menggunakan obat maag yang mengandung kalsium.

Apabila ingin mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat

menghambat penyerapan zat besi, sebaiknya dilakukan dua jam

sebelum atau sesudah mengonsumsi TTD (Kementerian Kesehatan RI,

2016).

2.3.4 Kebutuhan zat besi pada ibu hamil

Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada setiap umur

kehamilannya, pada trimester I naik dari 0,8 mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari pada

trimester III. Dengan demikian kebutuhan zat besi pada trimester II dan III

tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan

cukup baik kualitasnya dan ketersediaan zat besinya tinggi, namun zat besi juga

harus disuplai dari sumber lain agar memenuhi kebutuhan ibu hamil

(Susiloningtyas, 2013).

21
Untuk itu pemberian suplemen Fe disesuaikan dengan usia kehamilan atau

kebutuhan zat besi tiap semester, yaitu sebagai berikut:

a. Trimester I : kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8

mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah

merah.

b. Trimester II : kebutuhan zat besi ±5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8

mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus

115 mg.

c. Trimester III : kebutuhan zat besi 5 mg/hari,) ditambah kebutuhan sel

darah merah 150 mg dan conceptus 223 mg.

2.3.5 Efek samping

Pemberian zat besi secara oral dapat menimbulkan efek samping pada

saluran gastrointestinal bagi sebagian orang, seperti rasa tidak enak di ulu hati,

mual, muntah dan diare. Pemberian suplementasi tablet Fe, pada sebagian

wanita, menyebabkan sembelit. Mual pada masa kehamilan adalah proses

fisiologi sebagai dampak dari terjadinya adaptasi hormonal. Selain itu mual

dapat terjadi pada ibu hamil sebagai efek samping dari minum tablet besi. Ibu

hamil yang mengalami mual sebagai dampak kehamilannya dapat merasakan

mual yang lebih parah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami

keluhan mual sebelumnya (Susiloningtyas, 2013). Untuk mengurangi gejala di

atas sangat dianjurkan minum tablet zat besi setelah makan (perut tidak kosong)

atau malam sebelum tidur. Bagi remaja putri dan wanita usia subur yang

22
mempunyai gangguan lambung dianjurkan konsultasi kepada dokter

(Kementerian Kesehatan RI, 2016).

2.4 Konsep Kepatuhan

2.4.1 Definisi

Kepatuhan adalah salah satu perilaku pemeliharaan kesehatan yaitu usaha

seseorang untuk memelihara kesehatan atau menjaga kesehatan agar tidak sakit

dan usaha penyembuhan apabila sakit (Soekidjo Notoatmodjo, 2014).

Selain itu pengertian kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju

pada instruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang

ditentukan baik diet, latihan, pengobatan, atau menepati janji pertemuan dengan

dokter (Stanley & Beare, 2012).

Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi merupakan suatu

kesadaran juga ketaatan didalam mengkonsumsi tablet besi setiap hari (Kenang,

Maramis, & Wowor, 2018). Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur

dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi

tablet zat besi, dan frekuensi konsumsi perhari (Wulandini & Triska, 2020)..

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Menurut Kamidah (2015), kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu :

1) Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

23
panca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengar, pencium, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2014)

2) Motivasi

Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya

untuk berperilaku. Motivasi yang baik dalam mengkonsumsi tablet kalsium

untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin, keinginan ini biasanya hanya

pada tahap anjuran dari petugas kesehatan, bukan atas keinginan diri

sendiri. Semakin baik motivasi maka semakin patuh ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet kalsium karena motivasi merupakan kondisi internal

manusia seperti keinginan dan harapan yang mendorong inS1idu untuk

berperilaku agar mencapai tujuan yang dikehendakinya (Budiarni &

Subagio, 2012)

3) Dukungan keluarga

Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta keluarga

adalah sebagai faktor dasar penting yang ada berada disekeliling ibu hamil

dengan memberdayakan anggota keluarga terutama suami untuk ikut

membantu para ibu hamil dalam meningkatkan kepatuhannya

mengkonsumsi tablet kalsium.

Upaya ini sangat penting dilakukan, sebab ibu hamil adalah seorang

inS1idu yang tidak berdiri sendiri, tetapi ia bergabung dalam sebuah ikatan

perkawinan dan hidup dalam sebuah bangunan rumah tangga dimana faktor

24
suami akan ikut mempengaruhi pola pikir dan perilakunya termasuk dalam

memperlakukan kehamilannya (Amperaningsih, 2011)

4) Kunjungan ANC (Antenatal Care)

Menurut penelitian dari Fitri (2015) bahwa suplemen besi didapat ibu

hamil saat kegiatan ANC. Semakin tinggi usia kehamilan, semakin besar

kemungkinan ibu melakukan kontak dengan fasilitas pelayanan kesehatan

serta mendapatkan suplemen besi dan penjelasan dari petugas kesehatan,

sehingga apabila ibu semakin sering melakukan kunjungan ANC

diharapkan ibu semakin patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Yunita

et al., 2018).

5) Efek samping

Efek samping setelah mengkonsumsi tablet zat besi ibu hamil

mengalami mual dan muntah sehingga membuat mereka merasa bosan dan

tidak mau melanjutkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi (Yunita et al.,

2018). Rasa mual dalam mengkonsumsi tablet besi tidak hanya disebabkan

oleh efek samping dari tablet besi yang dikonsumsi namun juga dapat

diakibatkan oleh kehamilan itu sendiri. Tenaga kesehatan perlu

menjelaskan bahwa rasa mual yang mungkin muncul sebagai akibat efek

samping obat tablet besi umumnya bersifat ringan dan berangsur angsur

berkurang seiring dengan pertambahan waktu (Kertiasih & Ani, 2015)

2.4.3 Tipe Kepatuhan

Menurut Triwibawa (2018), terdapat lima tipe kepatuhan, yaitu:

25
1) Otoritarian

Suatu kepatuhan tanpa reserve, kepatuhan yang “ikut-ikutan” atau

sering disebut “bebekisme”.

2) Conformist

Kepatuhan tipe ini mempunyai 3 bentuk meliputi :

(1) Conformist yang directed, yaitu penyesuaian diri terhadap masyarakat atau

orang lain,

(2) Conformist hedonist, kepatuhan yang berorientasi pada “untung-ruginya”

bagi diri sendiri, dan

(3) Conformist integral, adalah kepatuhan yang menyesuaikan kepentingan diri

sendiri dengan kepentingan masyarakat.

a. Compulsive deviant

Kepatuhan yang tidak konsisten, atau apa yang sering disebut “plinplan”.

b. Hedonic psychopathic

Kepatuhan pada kekayaan tanpa memperhitungkan kepentingan orang

lain.

c. Supra moralist

Kepatuhan karena keyakinan yang tinggi terhadap nilai-nilai moral.

2.4.4 Penyebab ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi

Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan ibu hamil meminum

tablet zat besi adalah inS1idu merasa dirinya tidak sakit, ketidaktahuan akan

gejala atau tanda-tanda dan dampak yang ditimbulkan, kelalaian ibu hamil atau

rendahnya motivasi ibu hamil dalam meminum zat besi setiap hari sampai

26
waktu yang cukup lama, adanya efek samping seperti rasa mual, dan rasa nyeri

pada lambung, merasa kurang diterimanya rasa, warna dan beberapa

karakteristik lain dari suplemen besi (Sulistiyanti, 2015). Ketidakpatuhan ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi juga disebabkan faktor lupa, takut bayi

menjadi besar, kesadaran yang kurang mengenai pentingnya tablet besi,

kesadaran yang kurang mengenai ancaman bahaya anemia 16 bagi ibu hamil

dan bayi, serta adanya efek samping seperti mual atau pusing yang ditimbulkan

setelah minum tablet besi (Sivanganam & Weta, 2017).

2.4.5 Dampak ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi

Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dapat

mengakibatkan tujuan dari pemberian tablet zat besi tidak tercapai (Natalia,

2017). Akibatnya, resiko terjadinya anemia kehamilan terutama anemia

defisiensi besi semakin meningkat. Anemia secara tidak langsung dapat

menyebabkan kematian maternal. Ibu dengan anemia beresiko untuk

mengalami perdarahan postpartum dan melahirkan bayi prematur atau bayi

dengan berat lahir rendah (Erwin et al., 2013).

2.4.6 Cara Mengukur Kepatuhan

Menurut Feist & Feist (2014), terdapat lima cara yang dapat digunakan

untuk mengukur kepatuhan pada pasien, yaitu :

1) Menanyakan pada petugas klinis

Metode ini adalah metode yang hampir selalu menjadi pilihan terakhir

untuk digunakan karena keakuratan atas estimasi yang diberikan oleh

dokter pada umumnya salah.

27
2) Menanyakan pada inS1idu yang menjadi pasien

Metode ini lebih valid dibandingkan dengan metode yang sebelumnya.

Metode ini juga memiliki kekurangan, yaitu: pasien mungkin saja

berbohong untuk menghindari ketidaksukaan dari pihak tenaga kesehatan,

dan mungkin pasien tidak mengetahui seberapa besar tingkat kepatuhan

mereka sendiri. Jika dibandingkan dengan beberapa pengukuran objektif

atas konsumsi obat pasien, penelitian yang dilakukan cenderung

menunjukkan bahwa para pasien lebih jujur saat mereka menyatakan

bahwa mereka tidak mengkonsumsi obat.

3) Menanyakan pada inS1idu lain yang selalu memonitor keadaan pasien.

Metode ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, observasi

tidak mungkin dapat selalu dilakukan secara konstan, terutama pada hal-hal

tertentu seperti diet makanan dan konsumsi alkohol. Kedua, pengamatan

yang terus menerus menciptakan situasi buatan dan seringkali menjadikan

tingkat kepatuhan yang lebih besar dari pengukuran kepatuhan yang

lainnya. Tingkat kepatuhan yang lebih besar ini memang sesuatu yang

diinginkan, tetapi hal ini tidak sesuai dengan tujuan pengukuran kepatuhan

itu sendiri dan menyebabkan observasi yang dilakukan menjadi tidak

akurat.

4) Menghitung banyak obat Dikonsumsi Pasien Sesuai Saran Medis Yang

Diberikan Oleh Dokter.

Prosedur ini mungkin adalah prosedur yang paling ideal karena hanya

sedikit saja kesalahan yang dapat dilakukan dalam hal menghitung jumlah

28
obat yang berkurang dari botolnya. Tetapi, metode ini juga dapat menjadi

sebuah metode yang tidak akurat karena setidaknya ada dua masalah dalam

hal menghitung jumlah pil yang seharusnya dikonsumsi. Pertama, pasien

mungkin saja, dengan berbagai alasan, dengan sengaja tidak

mengkonsumsi beberapa jenis obat. Kedua, pasien mungkin mengkonsumsi

semua pil, tetapi dengan cara yang tidak sesuai dengan saran medis yang

diberikan.

5) Memeriksa bukti-bukti biokimia

Metode ini mungkin dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada

pada metode-metode sebelumnya. Lima cara untuk melakukan pengukuran

pada kepatuhan pasien yaitu menanyakan langsung kepada pasien,

menanyakan pada petugas medis, menanyakan pada orang terdekat pasien,

menghitung jumlah obat dan memeriksa bukti-bukti biokimia. Pada kelima

cara pengukuran ini terdapat beberapa kekurangan dan keunggulan masing-

masing dalam setiap cara pengukuran yang akan diterapkan.

Menurut Arikunto (2019), mengkategorikan kepatuhan berdasarkan

cut off point dari skor yang telah dijadikan persentase sebagai berikut:

a. Tinggi : skor 67-100%

b. Sedang : skor 35-66%

c. Rendah : skor 0-34%

2.5 Kerangka Konsep

Faktor predisposisi:
− Pendapatan
− Pekerjaan
29
− Pendidikan
− Umur
Pengetahuan Ibu Hamil
Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi
Tablet Fe
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil dalam


Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asam Folat di Tinjau dari
Pengetahuan Ibu Hamil Dan Dukungan Suami di Praktek Bidan
Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

2.6 Hipotesi

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian setelah

melakukan kajian keilmuan yang berisi hubungan antar variable.

Hipotesis dalam penlitian ini adalah

Ada pengaruh tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe

dan asam folat di tinjau dari pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami di

Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang.

30
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Rancangan penelitian adalah suatu hal yang sangat penting dalam

penelitian, memungkinkan kontrol yang maksimal dari beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi akurasi hasilnya (Nursalam, 2014).

Penelitian ini menggunakan study correlation (correlation study) yaitu

untuk mengetahui korelasi antara satu variabel dengan variabel lain dengan

mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu obyek, kemudian pula di

identifikasi pula variabel lain yang ada pada obyek yang sama dan dilihat

apakah ada korelasi antara keduanya. Dengan menggunakan rancangan

penelitian Cross Sectional yaitu dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach)

(Notoatmodjo, 2012)

Pendekatan Cross Sectional yaitu penelitian dengan melakukan

pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara

faktor resiko atau paparan dengan penyakit atau antara dua variabel (Hidayat,

2012).

31
3.2 Kerangka Kerja
Populasi:
Semua ibu hamil yang berada di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan
Kabupaten Malang sebanyak 46 ibu hamil pada bulan Juli – September 2023

Pengambilan sampel dengan


teknik Purposive sampling

Sampel Penelitian :
Ibu hamil yang berada di Praktek Bidan Mandiri Wilayah
Kromengan sebanyak 41 pasien pada bulan Juli – September 2023

Variabel independent : Variabel dependent :

Pengetahuan & Dukungan Suami Tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe


dan Asam Folat

Pengumpulan data:
Variabel independen: lembar Kuesioner
Kuesioner kuesioner
Variabel dependen: lembar kuesioner

Pengolahan data

Analisa data : spearman rank corelation

Penyajian hasil penelitian

Membuat kesimpulan
P Value ≤ α, maka H1 diterima
P Value > α, maka H1 ditolak
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Dalam
Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asam Folat di Tinjau dari
Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami di Praktek
Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

32
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh subyek atau obyek yang mempunyai

karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek

yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki

subyek atau obyek tersebut (Hidayat, 2012). Populasi dalam penelitian ini

adalah ibu hamil yang berada di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang sebanyak 46 ibu pada bulan Juli –

September 2023.

3.3.2 Sampel dan Besar sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2012). Sampel

terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai

subyek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2014). Sampel dalam

penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di Praktek Bidan Mandiri

Wilayah Kromengan Kabupaten Malang sebanyak 41 pasien pada bulan Juli

– September 2023.

Pada penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel menggunakan

rumus Slovin sebagai berikut :

N
n= 2
1+ N (e)

Keterangan

n = ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persentase kelonggaran (0,05)

33
46
n= 2
1+152(0 ,05)

n=4 1

Berdasarkan penghitungan rumus slovin, besar sampel minimal dalam

penelitian ini adalah 41 responden

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel (Teknik Sampling)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non probability sampling berupa purposive sampling, yaitu

penentuan jumlah sampel berdasarkan kebutuhan peneliti yang sesuai ciri

atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya yang disajikan

dalam kriteria inklusi dan eksklusi penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di Praktek

Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang yang memenuhi

kriteria inklusi.

1) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan suatu kriteria umum subjek penelitian

dari suatu populasi yang terjangkau dan akan dilakukan penelitian

(Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini yang termasuk kriteria inklusi

meliputi :

a. Ibu hamil yang tinggal satu rumah dengan suaminya

b. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden tanpa adanya paksaan

c. Ibu hamil yang berada di rumah saat dilakukan penelitian

2) Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek

yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena berbagai sebab

34
(Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini yang termasuk kriteria eksklusi

meliputi :

a. Ibu hamil yang mengalami komplikasi

b. Ibu hamil yang tidak kooperatif saat di ajak komunikasi

3.4 Identifikasi Variabel

3.4.1 Variabel Independent

Variabel yang nilainya dapat untuk menentukan variabel lain.

Merupakan suatu stimulus atau intervensi yang diberikan untuk

menciptakan suatu dampak pada klien. Variabel ini dimanipulasi, diamati

dan diukur untuk mengetahui hubungan atau pengaruhnya terhadap variabel

lain (Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini variabel independent adalah

pengetahuan ibu dan dukungan suami.

3.4.2 Variabel Dependent

Variabel yang nilainya ditentukan variabel lain. Atau faktor yang

diamati dan diukur tersebut terdapat ada tidaknya hubungan atau pengaruh

dari variabel bebas (Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini variabel

dependent adalah tingkat kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet fe.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2014).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

35
Variabel
Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Penelitian

Variabel Dukungan suami Indikator Dukungan Lembar Likert Skor:


Independen: merupakan faktor terpenting Keluarga Nurwulan, 2017: kuesioner
dukungan suami dalam meningkatkan a. Positif:
kepatuhan ibu hamil dalam 1. Dukungan penghargaan tidak pernah :1
melakukan kelas ibu hamil 2. Dukungan emosional kadang-kadang :2
selama masa kehamilan 3. Dukungan instrumental sering :3
4. Dukungan informasional selalu :4
b.
c. Negatif:
tidak pernah :4
kadang-kadang :3
sering :2
selalu :1

Kriteria

Positif :>50

Negatif : ≤50

(Sumber: Anwar, 2013)

Pengetahuan Pengetahuan ibu tentang Tingkat pengetahuan ibu Ordinal Skor:


manfaat mengkonsumsi dalam menjaga kesehatan
tablet fe dan dampak tidak ibu dan janin selama masa Benar :1
mengkonsumsi tablet fe ibu kehamilan dan manfaat
Salah :0
selama menjalani kehamilan mengkonsumsi tablet fe.

Interpretasi :

Baik : 76%-100%

Cukup : 56%-75%

Kurang : <56%

(Sumber: Nursalam, 2014)

Variabel Suatu usaha ibu selama 5. Lupa mengkonsumsi fe & Lembar Ordinal Skor
Dependent: masa kehamilan dalam asam folat Kuesioner Ya =1
tingkat menjaga kesehatan ibu dan 6. Tidak mengkonsumsi fe & Tidak =0
kepatuhan anak selama masa asam folat
mengkonsumsi kehamilan dengan mencari 7. Berhenti mengkonsumsi fe Kriteria:
tablet fed dan berbagai informasi & asam foalt Tinggi :>67%
asam folat mengenai kesehatan ibu dan 8. Terganggu oleh efek Sedang : 35-66%
anak. mengkonsumsi fe & asam Rendah : 0-34%
foalt (Sumber: Arikunto, 2019)

3.6 Instrumen/Alat Ukur

Pengumpulan data dalam penelitian diperlukan adanya alat dan cara

pengumpulan data yang baik, sehingga data yang dikumpulkan merupakan

data valid, andal dan actual (Nursalam, 2014). Instrumen yang digunakan

36
dalam penelitian ini yaitu lembar kuesioner pengetahuan ibu hamil,

dukungan suami, dan kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet fe.

3.6.1 Kuesioner Dukungan suami

Kuesioner ini memiliki 12 item pertanyaan yang mencakup 3 domain

dukungan keluarga. Domain tersebut meliputi domain dukungan

informasional, dukungan instrumental, serta dukungan emosional dan harga

diri.

3.6.2 Pengetahuan Ibu Hamil

Kuesioner ini memiliki 21 item pertanyaan yang mencakup manfaat,

dampak, dan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan dengan

mengkonsumsi tablet fe.

3.6.3 Tingkat Kepatuhan Kontrol

Tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet fe dengan kuesioner yang

terdiri dari 12 pertanyaan. Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah item

kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet fe dan asam folat dengan pilihan

iya dan tidak.

3.7 Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.7.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek yang

diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulan

data bergantung pada rancangan penelitian dan teknik instrument yang

digunakan (Nursalam, 2014). Selama proses pengumpulan data, peneliti

memfokuskan pada penyediaan subyek, melatih tenaga pengumpul data

37
(jika diperlukan), memperhatikan prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas,

serta menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data dapat

terkumpul sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

a. Proses Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Proses pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner pada

responden dengan cara sebagai berikut :

1) Melakukan persiapan penelitian dimulai dari proses pengajuan ijin

penelitian.

2) Pengajuan ijin kepada Ketua Prodi S1 Kebidanan Institut Ilmu

Kesehatan Kediri.

3) Pengajuan ijin kepada kepala Puskesmas Kromengan dan Praktek

Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang.

4) Identifikasi subjek dengan meminta data populasi di tempat

penelitian, dilanjutkan disesuaikan kriteria inklusi dan eksklusi.

5) Melakukan informed consent kepada responden dan menerangkan

maksud, tujuan, dan prosedur penelitian.

6) Pasien yang bersedia menjadi responden dan sesuai dengan kriteria

diminta menandatangani surat kesediaan menjadi responden.

7) Melakukan pengukuran tingkat pengetahuan ibu hamil, dukungan

suami, dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet fe dan asam folat.

Dengan cara memberikan kuesioner pada ibu hamil di Praktek Bidan

Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang dengan

38
memberikan informed consent kepada pasien (calon responden) dan

menerangkan maksud, tujuan penelitian dengan memberikan

kuesioner, dan prosedur penelitian.

b. Jenis Pengumpulan

Data Jenis pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2

jenis, yaitu data primer dan data sekunder:

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian dengan alat pengukuran atau alat pengambilan data,

langsung pada subjek sebagai sumber yang dicari (Saryono &

Anggraeni, 2013). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari

kuesioner atau daftar pertanyaan yang disebarkan atau diberikan

pada ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan

Kabupaten Malang. Data primer secara umum dalam penelitian ini

meliputi kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan ibu

hamil, dukungan suami dan kepatuhan mengkonsumsi tablet fe, usia,

pendidikan terakhir, agama, pekerjaan, dan paritas.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak

diperoleh peneliti secara langsung dari subjek peneliti (Saryono &

Anggraeni, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan

melalui Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten

Malang.

39
c. Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilaksanakan selama 2 minggu pada bulan

November 2023, bertempat di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu

metode. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar

kuesioner (Arikunto, 2010).

e. Pengujian Instrumen

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah lembar kuesioner (Nursalam, 2014). Penelitian ini

membutuhkan instrumen penelitian, sehingga sebelum instrumen

tersebut disebar pada responden perlu adanya uji validitas dan

reliabilitas dalam artian instrumen ini harus valid dan handal. Instrumen

yang valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk alat

ukur valid. Pengujian instrumen ini dibagi menjadi dua yaitu

(Sugiyono, 2012):

1) Uji Validitas

Instrumen dilakukan untuk mendapatkan kuesioner yang tepat. Uji

validitas terhadap kuesioner pengetahuan ibu hamil, dukungan

suami, dan kepatuhan mengkonsumsi tablet fe dilakukan untuk

menghitung corrected item-Total correction dengan menggunakan

40
uji Pearson product moment dengan nilai signifikansi 5% (0.05)

(tingkat kepercayaan 95%).

2) Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten atau tetap asas (sama) bila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat

ukur yang sama (Notoatmodjo, 2014). Pengujian instrumen

dikatakan reliabel jika r alpha > 0.6.

f. Pengolahan data

Setelah pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah melakukan

pengolahan data. Pengolahan data adalah upaya dalam menyiapkan data

agar lebih mudah dilakukan analisis, disajikan dan di interpretasikan.

Menurut Nursalam (2014), tahap-tahap pengolahan data yaitu terdiri

dari:

1) Editing

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2012). Kegiatan mengedit

data dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelengkapan,

konsistensi, dalam kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan

untuk menguji hiposkripsi atau menjawab pertanyaan penelitian.

41
2) Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012). Pemberian

kode dalam penelitian ini meliputi pemberian kode pada responden

yaitu :

1) Usia (Riskesdas, 2013) :

18-25 Tahun =1

26-35 Tahun =2

36-45 Tahun =3

2) Pendidikan terakhir :

SD =1

SMP-SMA = 2

PT =3

3) Agama :

Islam =1

Katolik =3

Kristen =2

Budha =4

4) Pekerjaan :

PNS/TNI =1

Swata/Wiraswasta = 2

Guru =3

IRT =4

42
5) Paritas :

Primipara = 1

Multipara = 2

3) Scoring

Scoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban dan

menentukan nilai terendah dan tertinggi. Penilaian data dengan

memberikan skor pada hasil penilaian dengan kriteria sebagai

berikut:

Variabel Independent :

Σf
P= x 100%
n

Keterangan :

P : persentase

Σf : Frekuensi jawaban benar

n : Jumlah jawaban responden

Setelah itu hasil pengolahan diinterpretasikan dengan

menggunakan skala sebagai berikut :

Kategori:

Seluruhnya : 100%

Hampir seluruhnya : 76% - 99%

Sebagian besar : 51% - 75%

Setengahnya : 50%

Hampir setengahnya : 26% - 49%

Sebagian kecil : 1% - 25%

43
Tidak satupun : 0% (Arikunto, 2010).

Variabel Dependent :

Skor

Ya =1

Tidak =0

Kriteria Kepatuhan :

Tinggi : skor 67-100%

Sedang : skor 35-66%

Rendah : skor 0-34%

Menurut Triwibawa (2018), tipe kepatuhan yaitu:

1. Otoritarian

2. Conformist

3. Compulsive deviant

4. Hedonic psychopathic

5. Supra moralist

4) Tabulating

Tabulasi adalah penyajian data dalam bentuk tabel dilakukan

terhadap variabel umum (untuk menjawab tujuan umum) maupun

variabel khusus (untuk menjawab tujuan khusus).

5) Cleaning

Tahap ini, peneliti melakukan proses pengecekan dan pencocokan

kembali terhadap data yang ada di program, dengan data pada

kuesioner sebelumnya, kemudian proses koreksi dilakukan apabila

ditemukan kesalahan dalam memasukkan data

44
3.7.2 Analisis Data

Data yang telah terkumpul melalui tahap-tahap pengolahan data

tersebut selanjutnya di analisis dengan menggunakan analisis univariate, dan

bivariate

a. Analisis univariate

Analisis yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik

(Dahlan, 2014). Distribusi karakteristik responden dan distribusi

karakteristik masing-masing variabel independen (pengetahuan ibu

hamil dan dukungan suami) dan dependen (kepatuhan mengkonsumsi

tablet fe) pada penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis

univariate dengan distribusi frekuensi dan prosentase.

b. Analisis Bivariate

Analisis bivariate pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

analisis pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami dengan tingkat

kepatuhan mengkonsumsi tablet fe. Uji statistik yang digunakan pada

penelitian ini adalah uji Spearman rank, karena jenis hiposkripsi dalam

penelitian ini adalah hiposkripsi asosiatif dengan skala variabel

kategorik yaitu ordinal. Uji statistik dilakukan melalui program SPSS

dengan interval kepercayaan 95% atau α ≤ 0,05, H1 diterima jika p

value < 0,05 dan H0 diterima jika p value > α atau p value > 0,05.

Berdasarkan variabel dan skala yang digunakan, peneliti menguji

dengan menggunakan program Windows SPSS Versi 20 dengan uji

Analisa hipotesa dilakukan dengan cara membandingkan nilai ρ

dengan nilai α. Jika nilai ρ < nilai α maka Ho ditolak dan Ha diterima.

45
Jika nilai ρ > nilai α maka Ho diterima dan Ha ditolak. Penentuan

tingkat korelasi dilakukan dengan melihat nilai r dengan

menginterpretasikan korelasi hipotesa menurut kategori berikut :

Nilai 0,00 – 0,199 : tingkat korelasi sangat rendah

Nilai 0,20 – 0,399 : tingkat korelasi rendah

Nilai 0,40 – 0,599 : tingkat korelasi sedang

Nilai 0,60 – 0,799 : tingkat korelasi kuat

Nilai 0,80 – 1,00 : tingkat korelasi sangat kuat

3.8 Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subyek manusia

menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu

keperawatan karena hampir 90% subyek yang digunakan adalah manusia,

maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Prinsip-

prinsip etika dalam penelitian antara lain:

3.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar ini diberikan kepada subjek yang akan diteliti, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia diteliti

maka harus bersedia menandatangani persetujuan tersebut. Jika responden

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati

hak-haknya.

46
3.8.2 Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)

yang diisi oleh subjek, lembar tersebut hanya diberi nomer kode tertentu.

3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan / dilampirkan sebagai hasil

riset.

47
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Data Univariate

1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia, pekerjaan, pendidikan,

dan paritas di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten

Malang

Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia, pekerjaan, pendidikan,


dan paritas di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan
Kabupaten Malang

No
Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
.
1. Usia:
18 - 25 tahun 11 26.8
26 - 35 Tahun 20 48.8
36 - 45 Tahun 10 24.4
Total 41 100.0
2. Pendidikan:
SD/MI 10 24.4
SMP-SMA 21 51.2
Perguruan Tinggi 10 24.4
Total 41 100.0
3. Pekerjaan:
PNS 2 4.9
IRT 20 48.8
Swasta/Wiraswasta 9 22.0
Pedagang 10 24.4
Total 41 100.0
4. Paritas
Primipara 33 80.5
Multipara 8 19.5
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa karakteristik

responden berdasarkan usia ibu nifas di Praktek Bidan Mandiri

Wilayah Kromengan Kabupaten Malang hampir setengah responden

(48.8%) berusia 25 - 35 tahun, karakteristik responden berdasarkan

48
pendidikan responden sebagian besar responden (51.2%)

berpendidikan SMP dan SMA, karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan responden hampir setengah responden (48.8%) bekerja

sebagai IRT, dan karakteristik responden berdasarkan paritas

mayoritas responden (80.5%) memiliki paritas primipara.

2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu

mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat di Praktek Bidan Mandiri

Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

Tabel 4. 2 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu


mengkonsumsi tablet Fe dan Asan Folat Praktek Bidan Mandiri
Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

Frekuensi
Pengetahuan Persentase (%)
(f)
Baik 27 65.9
Cukup 9 22.0
Kurang 5 12.2
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa karakteristik

responden berdasarkan pengetahuan mengkonsumsi tablet Fe dan

Asam Folat di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan

Kabupaten Malang sebagian besar responden (65.9%) memiliki

pengetahuan baik.

3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan suami ibu nifas di

wilayah Puskesmas Kalipare Kabupaten Malang

Tabel 4. 3 Distribusi frekuensi berdasarkan dukungan suami


mengkonsumsi tablet Fe dan Asan Folat Praktek Bidan Mandiri
Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

Frekuensi
Dukungan Suami Persentase (%)
(f)
Positif 36 87.8
Negatif 5 12.2

49
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa karakteristik

responden berdasarkan dukungan suami pada ibu untuk

mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat di Praktek Bidan Mandiri

Wilayah Kromengan Kabupaten Malang mayoritas responden

(87.8%) memiliki dukungan positif dalam mengkonsumsi tablet Fe

dan Asam Folat.

4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kepatuhan mengkonsumsi

tablet Fe dan Asan Folat Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan

Kabupaten Malang

Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi berdasarkan kepatuhan mengkonsumsi


tablet Fe dan Asan Folat Praktek Bidan Mandiri Wilayah
Kromengan Kabupaten Malang

Kepatuhan
Frekuensi
Mengkonsumsi Teblet Fe Persentase (%)
(f)
& Asam Folat
Tinggi 37 90.2
Sedang 0 00.0
Rendah 4 9.8
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa karakteristik

responden berdasarkan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan

Asam Folat di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan

Kabupaten Malang hampir seluruh responden (90.2%) memiliki

kepatuhan tinggi.

50
4.1.2 Data Bivariate

1. Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kepatuhan

mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang

Tabel 4. 5 Hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan tingkat


kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat di Praktek
Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang
Tingkat Kepatuhan
Pengetahuan Total
Tinggi Sedang Rendah
Ibu
N % N % N % N %
Baik 27 65.9 0 0.0 0 0.0 27 65.9
Cukup 8 19.5 0 0.0 1 2.4 9 22.0
Kurang 2 4.9 0 0.0 3 7.3 5 12.2
Total 37 90.2 0 0.0 4 9.8 41 100.0
P= 0.000<0.005 r= 0.539

Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis hubungan pengetahuan ibu

hamil dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam

folat diketahui bahwa dari 27 responden yang mempunyai

pengetahuan baik, sebagian besar responden 65.9% memiliki tingkat

kepatuhan tinggi. Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan 0.000

(p value < 0.05), maka H0 ditolak, berarti ada hubungan yang

bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kepatuhan

mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat. Hasil dari koefisien korelasi

(r hitung) 0.539, berarti kekuatan korelasi kedua variabel sedang.

2. Hubungan dukungan suami dengan tingkat kepatuhan ibu mengkonsumsi

tablet Fe dan asam folat di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan

Kabupaten Malang

Tabel 4. 6 Hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kepatuhan ibu


mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat di Praktek Bidan
Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

51
Tingkat Kepatuhan
Dukungan Total
Tinggi Sedang Rendah
Suami
N % N % N % N %
Positif 36 87.8 0 0.0 0 0.0 36 87.8
Negatif 1 2.4 0 0.0 4 9.8 5 12.2
Total 37 90.2 0 0.0 4 9.8 41 100.0
P= 0.000<0.005 r= 0.882

Berdasarkan tabel 4.6 hasil analisis hubungan dukungan suami

dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat

diketahui bahwa dari 36 responden yang mempunyai dukungan

suami positif, mayoritas responden 87.8% memiliki tingkat

kepatuhan tinggi. Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan 0.000

(p value < 0.05), maka H0 ditolak, berarti ada hubungan yang

bermakna antara dukungan suami dengan tingkat kepatuhan

mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat. Hasil dari koefisien korelasi

(r hitung) 0.882, berarti kekuatan korelasi kedua variabel sangat

kuat.

52
BAB 5

PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan

5.1.1 Pengetahuan ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan

Kabupaten Malang

Berdasarkan hasil analisis pengetahuan mengkonsumsi tablet Fe dan

Asam Folat sebagian besar responden (65.9%) memiliki pengetahuan baik.

Hasil temuan ini sejalan dengan temuan Nurdin et al. (2019), menyatakan

bahwa Responden yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak

dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini juga

didukung oleh Samsinar & Susanti (2022), menunjukkan bahwa ibu yang

mengkonsumsi tablet Fe terbanyak pada ibu dengan pengetahuan tinggi.

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat

dari anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku

kesehatan yang baik sehingga diharapkan dapat terhindar dari berbagai

akibat atau risiko terjadinya anemia dalam kehamilan (Chandra et al., 2019).

Pengetahuan yang baik tersebut didapatkan melalui berbagai faktor, media

massa, pengalaman serta lingkungan informasi orang yang dipercaya

(keluarga, saudara dan lain-lain) serta petugas kesehatan selama responden

melakukan kunjungan yang memberitahukan tentang penyakit tuberculosis.

Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam terbentuknya

perilaku terbuka atau open behavior (J. D. T. Donsu, 2017). Pengetahuan

dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil suatu keputusan terhadap

53
tindakan yang akan dilakukan. Arsenijević et al. (2017), menyatakan bahwa

baik buruknya pengetahuan setiap individu dipengaruhi oleh beberapa

aspek, seperti usia, pengalaman pribadi dan tingkat pendidikan . Tingkat

pendidikan diharapkan memiliki kontribusi yang tinggi terhadap

pengetahuan seseorang dalam memahami bagaimana cara hidup bersih dan

sehat salah satunya terkait upaya keluarga maupun ibu dalam menjaga

kesehatan diri dan janin selama masa kehamilan. Kurniawan & Susanti

(2022), menyatakan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor-faktor, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan dan status

sosial ekonomi.

Beberapa faktor yang berperan dalam meningkatkan pengetahuan

seseorang adalah tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuan. Pendidikan merupakan

suatu proses pembelajaran bagi individu, khususnya keluarga, untuk

mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi terhadap suatu

objek tertentu (Notoadmojo, 2014). Hasil analisis univariate diketahui

bahwa sebagian besar responden (51.2%) berpendidikan SMP dan SMA.

Vellyana et al. (2017), mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan individu

berpengaruh terhadap kemampuan berfikir. Hal tersebut sependapat dengan

Cumayunaro & Hidayati (2020), menyatakan bahwa pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup

terutama dalam motivasi untuk berperan serta dalam pembangunan, pada

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi dan kategori tingkat pendidikan rendah yaitu SD-SMP dan tinggi

54
yaitu SMA-Perguruan Tinggi ke atas. Semakin tinggi tingkat pendidikan

maka individu semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi

baru, sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi

pula pengetahuan seseorang dan memudahkan seseorang dalam menghadapi

masalah yang terjadi dan hal ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang

dalam melakukan suatu tindakan, salah satunya adalah dalam upaya

menjaga kesehatan ibu dan anak pada masa kehamilan. Pengetahuan

spesifik tentang perawatan kesehatan ibu dan anak, serta kesadaran akan

pentingnya tindakan-tindakan preventif yang juga memengaruhi perilaku

individu dalam konteks kesehatan. tingkat pendidikan memegang peranan

penting, pendekatan holistik yang mencakup aspek-aspek lainnya seperti

akses terhadap informasi kesehatan yang benar, dukungan sosial, dan

pemahaman mendalam tentang pentingnya perawatan kesehatan ibu dan

anak juga merupakan faktor penting dalam menentukan perilaku kesehatan

individu selama masa kehamilan.

Berdasarkan hasil analisis terkait umur responden diperoleh hampir

setengah responden (48.8%) berusia 25-35 tahun. Umur seseorang juga

dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Hal tersebut sejalan

dengan Nursalam (2014), menjelaskan bahwa semakin cukup umur

seseorang, maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang lebih percaya

diri dari pada orang-orang yang belum cukup umur. Semakin bertambahnya

usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya

sehingga pengetahuan yang diperoleh juga akan semakin membaik dan

bertambah. Hal ini didukung oleh penelitian Jaya & Mediarti (2017),

55
menyatakan bahwa selain pengetahuan yang lebih luas, usia juga dapat

meningkatkan kewaspadaan dan daya tahan tubuh agar lebih baik. Hal ini

sependapat dengan Abulyatama (2021), yang menyatakan bahwa umur

seseorang akan mempengaruhi kematangan dan kekuatan seseorang dalam

berfikir sehingga lebih mampu memahami atau menerima informasi yang

telah di berikan. Umur seseorang yang semakin tinggi dapat meningkatkan

pengetahuan ibu dan keluarga dalam menjaga kesehatan ibu dan anak

selama hamil. Pengalaman hidup yang lebih banyak, kemampuan untuk

lebih tenang dan kritis dalam memproses informasi, serta tingkat kepedulian

yang lebih tinggi yang seringkali terkait dengan usia yang lebih matang,

dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan

kesehatan selama masa kehamilan. usia bisa menjadi faktor yang

berpengaruh, pendekatan yang holistik dalam mempertimbangkan aspek-

aspek lain seperti pendidikan, akses terhadap informasi kesehatan, serta

kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan ibu dan anak juga perlu

diperhatikan dalam memahami dampak usia terhadap pengetahuan dan

tindakan kesehatan selama masa kehamilan.

Selain pendidikan dan usia, faktor pengalaman dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang. Pengalaman dalam hal ini terkait berapa kali

menjalani kehamilan atau jumlah anak. Hasil analisis didapatkan mayoritas

responden (80.5%) memiliki paritas primipara. Hal ini sejalan dengan

Mubarak et al. (2015), menjelaskan bahwa pengalaman diri sendiri maupun

melihat atau mendengar pengalaman orang lain dapat dijadikan sebagai

acuan untuk meningkatkan pengetahuan. Pernyataan tersebut didukung oleh

56
temuan Andriani & Sukardin (2020), menyatakan bahwa pengalaman

memiliki pengaruh terhadap pengetahuan seseorang, dengan mengamati

atau melihat secara langsung apa yang dirasakan oleh ibu dalam masa

kehamilan, sehingga akan menambah wawasan dan pengetahuan.

Pengalaman memiliki peran yang penting dalam memperluas wawasan dan

pengetahuan seseorang. Ketika seseorang mengalami langsung atau melihat

pengalaman orang lain, seperti pengalaman seorang ibu selama masa

kehamilan, itu bisa menjadi sumber informasi yang sangat berharga. Hal ini

memungkinkan individu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam

tentang perawatan kesehatan yang diperlukan selama kehamilan dan dapat

meningkatkan pengetahuan serta kesiapan untuk menghadapi situasi yang

mungkin terjadi. Pengalaman memegang peranan penting dalam

meningkatkan pengetahuan, upaya untuk menyediakan informasi yang

akurat, akses yang mudah terhadap layanan kesehatan, serta meningkatkan

kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan selama kehamilan juga

merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam membantu ibu

hamil menjaga kesehatan mereka sendiri dan bayi yang dikandungnya.

Tambahkan opini dari peneliti

5.1.2 Dukungan suami ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang

Berdasarkan hasil univariate membuktikan mayoritas responden

(87.8%) memiliki dukungan positif terhadap mengkonsumsi tablet Fe dan

Asam Folat. Hal tersebut sependapat dengan temuan Nurdin et al. (2019),

mengungkapkan bahwa ibu selama hamil memiliki dukungan positif dari

57
suami dalam mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat. Hal ini bertolak

belakang dengan temuan Hardaniyati & Ariendha (2018), menyatakan

bahwa sebagian besar ibu tidak mendapat dukungan dari suami dalam hal

mengkonsumsi tablef fe. Ningrum (2018) mengatakan dukungan suami

dapat mempengaruhi kepuasan seseorang dalam menjalani kehidupan

sehari-hari dimana peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek

perawatan kesehatan keluarga mulai dari strategi hingga fase rehabilitasi.

Dukungan suami terhadap istri dipengaruhi oleh informasi yang

didapatkan oleh suami. Informasi atau pengetahuan seorang dapat

dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya adalah tingkat pendidikan

baik dari suami maupun istri, karena hal tersebut akan saling melengkapi

satu sama lain. Berdasarkan hasil analisis univariate membuktikan sebagian

besar responden (51.2%) berpendidikan SMP dan SMA. Temuan tersebut

sejalan dengan temuan Damayanti & Kurniawan (2014), mengungkapkan

mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan yang berada pada rentang

menengah (SMP dan SMA). Friedman (2013), informasi merupakan

dukungan yang diberikan dengan cara memberi nasihat, saran, dan diskusi

tentang bagaimana cara atau memecahkan masalah yang ada. Keluarga

berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar) informasi

tentang dunia yang mencakup dengan memberi nasehat, petunjuk, sarana

atau umpan balik. Bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga adalah

dorongan semangat, pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan

sehari-hari dan pengobatan. Hal tersebut sejalan dengan temuan Susanti &

Sulistyarini (2013), mengungkapkan bahwa keluarga berfungsi sebagai

58
sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi tentang dunia, dan

menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat

digunakan mengungkapkan suatu masalah. Dukungan informasional sangat

penting untuk meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan Asam

folat karena dengan informasi secara lengkap mengenai kesehatan ibu dan

bayi serta tumbuh kembang bayi selama dikandungan.

Dukungan suami adalah komunikasi verbal dan non-verbal, saran,

bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh suami terhadap

ibu hamil di dalam lingkungan sosialnya (Indawati & Sumini, 2019).

Dukungan suami pada ibu hamil sangat membantu ibu dalam memelihara

dan rutin mengkonsumsi tablet Fe dan Asam folat. Suami merupakan

dukungan pertama ibu untuk patuh dalam kontrol kondisi kesehatan selama

hamil baik dari diri sendiri maupun janin secara rutin di pelayanan

kesehatan, sehingga ibu selama hamil dapat mengontrol kondisi kesehatan

ibu dan anak secara berkala dan rutin. Semakin banyak informasi yang di

peroleh suami terhadap kondisi kesehatan ibu dan anak, akan

mempengaruhi perilaku suami dalam memberikan dukungan untuk

memberikan nutrisi dan vitamin penunjang bagi ibu dan anak selama di

kandungan dengan mengkonsumsi tablet Fe dan Asam folat (Notoadmojo,

2014). Dukungan suami terhadap istri selama kehamilan tidak hanya

penting secara emosional, tetapi juga merupakan bagian dari asuhan

kebidanan yang diberikan oleh tenaga profesional kesehatan. Suami dapat

membantu mengurangi kekhawatiran dan beban emosional pada ibu hamil.

Dukungan suami sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi,

59
termasuk dalam mengontrol dan memastikan ibu rutin mengonsumsi tablet

Fe dan Asam Folat. Dukungan suami memiliki peran signifikan dalam

memastikan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe dan Asam

Folat. Namun, kompleksitas peran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor

seperti pendidikan, informasi yang diperoleh, dan dinamika keluarga.

Tambahkan opini dari peneliti

5.1.3 Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat pada ibu hamil di

Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan Kabupaten Malang

Berdasarkan hasil univariate membuktikan hampir seluruh responden

(90.2%) memiliki kepatuhan tinggi mengkonsumsi tablet Fe dan Asam

Folat. Hal ini didukung oleh penelitian Indawati & Sumini (2019),

mengemukakan bahwa sebagian besar responden patuh dalam

mengkonsumsi tablet Fe dan Asam folat. Hal tersebut didukung oleh Nadiya

et al. (2023), bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki kepatuhan baik

dalam mengkonsumsi tablet Fe. Berbeda dengan temuan Omasti et al.

(2022), menjelaskan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak patuh

mengonsumsi tablet Fe dan Asam folat. Kusumasari et al. (2021),

menyatakan bahwa sebagian besar responden tidak patuh dalam

mengkonsumsi tablet Fe. Keadaan ini dapat dipengaruhi oleh efek samping

yang dirasakan responden setelah mengonsumsi tablet besi yaitu munculnya

rasa mual bahkan sampai muntah setelah konsumsi tablet Fe. Adanya efek

samping gastrointestinal seperti mual, rasa nyeri lambung, kurang

diterimanya warna, rasa dan beberapa karateristik lain dari suplemen besi

60
dapat mempengaruhi kemauan ibu dalam konsumsi tablet besi (Omasti et

al., 2022). Banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan

mengkonsumsi tablet Fe dan Asam diantaranya tidak tahu mengenai aturan

mengkonsumsi, dosis, manfaat dari tablet Fe dan Asam Folat serta

kurangnya komunikasi dengan petugas kesehatan, ketidakmampuan

ekonomi, serta kompleksitas regimen terapi.

Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu

hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi

tablet zat besi. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari

ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi

tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari (Nadiya et al., 2023). Beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe

dan Asam Folat yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan

motivasi (Ni, 2018). Berdasarkan hasil analisis univariate membuktikan

besar responden (51.2%) berpendidikan SMP dan SMA. Hasil temuan

tersebut sejalan dengan temuan Samsinar & Susanti (2022), menyatakan

bahwa pendidikan seseorang dapat mempengaruhi pemahaman atas suatu

prosedur, maka semakin tinggi pendidikan ibu, makin semakin banyak

informasi dan pengetahuan dimiliki sehingga kepatuhan semakin tinggi.

Elmita et al. (2019), mengungkapkan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka dapat meningkatkan kepatuhan, karena

pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memberikan

penilaian, termasuk mengartikan akan pentingnya patuh dalam konsumsi

tablet Fe dan Asam folat. Pendidikan adalah salah satu usaha untuk

61
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah

dan berlangsung seumur hidup, serta perlu ditekankan bahwa seseorang

yang berpendidikan rendah tidak berarti berpengetahuan rendah pula.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal

akan tetapi dapat juga diperoleh pada pendidikan non formal (Yuliastanti &

Nurhidayati, 2021). Peluang untuk meningkatkan pengetahuan dapat

didapatkan melalui pendidikan non formal atau pengalaman langsung.

Menggabungkan edukasi, motivasi, dukungan komunitas, dan informasi

yang tepat dari petugas kesehatan adalah langkah-langkah yang dapat

membantu memperbaiki kesadaran dan kepatuhan ibu hamil, sehingga dapat

memberikan manfaat kesehatan yang optimal bagi mereka dan bayi yang

dikandungnya.

Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun

melalui pengalaman orang lain. Perilaku yang dilakukan atas dasar

pengetahuan akan lebih bertahan dari pada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan (Ni, 2018). Berdasarkan hasil univariate membuktikan

sebagian besar responden (73,3%) memiliki paritas primipara atau hamil

pertama kali. Situmorang & Pujiyanto,(2021), menyatakan bahwa Samsinar

& Susanti (2022), menyatakan bahwa pengalaman yang banyak pada ibu

hamil, memiliki tingkat kematangan jiwa serta emosi dalam mengambil

suatu keputusan dalam mengkonsumsi tablet setiap hari secara rutin.

Pengalaman memainkan peran penting dalam membantu ibu hamil

mengatasi ketidakpastian dan kecemasan yang terkait dengan kehamilan

serta membuat keputusan yang lebih sadar dan informasi yang di dapatkan.

62
Pengalaman memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk sikap dan

perilaku ibu hamil terkait dengan kepatuhan dalam mengonsumsi tablet Fe

dan Asam Folat. Pengalaman, baik yang diperoleh secara langsung maupun

melalui orang lain, dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi

ibu hamil dalam menjaga kesehatan mereka sendiri serta perkembangan

janin yang dikandungnya.

Ada 1 responden dukungan suami negative, tetapi kepatuhan tinggi,

kenapa?? Jelaskan!!

Tambahkan opini dari peneliti

5.1.4 Pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet

Fe dan asam folat di Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kromengan

Kabupaten Malang

Berdasarkan hasil analisis bivariate membuktikan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan tingkat

kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat, dengan nilai p = 0.000 <

α (0.05) dan r hitung = 0.539, berarti kekuatan korelasi kedua variabel

sedang. Hal ini didukung oleh temuan Purnamasari et al. (2016), bahwa

hubungan antara pengetahuan ibu dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet

Fe. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Nurdin et al. (2019),

mengemukakan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan ibu

hamil dalam mengonsumsi tablet Fe dan Asam Folat. Samsinar & Susanti

(2022), menyatakan bahwa ibu yang memiliki kepatuhan mengkonsumsi

tablet Fe terbanyak pada ibu dengan pengetahuan tinggi. Notoatmodjo

63
(2014), menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan merupakan

akumulasi dari pengalaman dan pendidikan yang didapat oleh orang

sebelumnya, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin tinggi pula

pengetahuannya tentang sesuatu.

Pengetahuan menjadi faktor yang penting dalam menentukan kepatuhan

konsumsi tablet Fe pada ibu hamil dikarenakan mempengaruhi sikap ibu

hamil untuk mengonsumsi tablet Fe dan Asam folat setiap hari (Samsinar &

Susanti, 2022). Pengetahuan ibu memainkan peran yang sangat penting agar

ibu hamil dapat patuh minum zat besi (Fe) dan Asam folat. Secara umum,

ketidakpatuhan dapat menyebabkan peningkatan risiko masalah kesehatan

atau memperburuk rasa sakit yang diderita (Pratiwi & Safitri, 2021).

Pengetahuan yang tinggi maka ibu hamil akan termotivasi untuk mengikuti

anjuran petugas mengkonsumsi tablet Fe dan Asam folat (Arisanti et al.,

2022). Tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dan

Asam folat yang masih rendah dapat disebabkan karena masih banyak ibu

hamil yang memiliki pengetahuan kurang mengenai zat besi (Nurdin et al.,

2019). Upaya untuk meningkatkan pengetahuan mengenai manfaat dan

pentingnya tablet Fe dan asam folat pada ibu hamil dapat menjadi strategi

penting dalam meningkatkan kepatuhan mereka terhadap konsumsi

suplemen tersebut. Pengetahuan ibu hamil memainkan peran yang

signifikan dalam kepatuhan ibu selama hamil dalam mengonsumsi tablet Fe

dan asam folat. Meningkatkan pengetahuan mengenai manfaat suplemen

64
tersebut dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan kepatuhan

dan kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.

5.1.5 Dukungan suami dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe

dan asam folat pada ibu hamil di Praktek Bidan Mandiri Wilayah

Kromengan Kabupaten Malang

Berdasarkan hasil analisis bivariate membuktikan bahwa terdapat ada

hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan tingkat kepatuhan

mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat, dengan nilai p = 0.000 < α (0.05)

dan r hitung = 0.882, berarti kekuatan korelasi kedua variabel sangat kuat.

Hal ini sejalan dengan temuan Indawati & Sumini (2019), menyatakan

bahwa ada hubungan dukungan suami dengan kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi suplemen besi. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian

Arisanti et al. (2022), menunjukkan bahwa ibu hamil yang mendapatkan

dukungan dari pasangan untuk mengkonsumsi suplemen memiliki peluang

lebih tinggi untuk mematuhi mengkonsumsi suplemen dibandingkan ibu

hamil yang tidak mendapatkan dukungan dari pasangan untuk

mengkonsumsi suplemen. Notoadmojo (2014), menjelaskan bahwa ada 3

faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang salah satunya faktor

pendorong dimana adanya dukungan suami. Suami memegang peranan yang

paling penting bagi seorang wanita hamil. Dukungan suami dapat menjadi

faktor pendorong yang memotivasi ibu hamil untuk mematuhi anjuran

kesehatan, termasuk mengonsumsi suplemen yang diperlukan untuk

kesehatan ibu dan janinnya. peran dan dukungan suami dalam

65
meningkatkan kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi tablet Fe dan asam

folat.

Memberikan dukungan yang positif dan proaktif dari pasangan dapat

menjadi strategi penting dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil serta

kesehatan janin yang dikandungnya. Dukungan yang diberikan oleh suami

pada istrinya yang sedang hamil dalam mengambil keputusan mengenai

kehamilan istrinya dan mempengaruhi tingkah laku istrinya dalam

mengkonsumsi tablet Fe dan Asam folat (Bekele et al., 2016). Semakin

tinggi dukungan yang diberikan oleh suami pada ibu untuk mengkonsumsi

tablet Fe dan Asam folat semakin tinggi pula keinginan ibu hamil untuk

mengkonsumsi tablet Fe dan Asam folat (Tulu et al., 2019). Ibu hamil yang

mendapatkan perhatian dan dukungan suami dan keluarga cenderung lebih

mudah menerima dan mengikuti nasihat yang diberikan oleh petugas

kesehatan dibandingkan dengan ibu hamil yang kurang mendapatkan

perhatian dan dukungan dari suami dan keluarga (Hardaniyati & Ariendha,

2018). Dukungan yang diberikan oleh suami memiliki dampak yang

signifikan pada keputusan dan perilaku ibu hamil dalam mengonsumsi tablet

Fe dan asam folat. Dukungan tersebut tidak hanya mempengaruhi keinginan

ibu hamil untuk patuh dalam konsumsi suplemen, tetapi juga memengaruhi

keterbukaan dan kemampuan ibu hamil untuk menerima nasihat kesehatan

dari petugas kesehatan. Peran suami dalam memberikan dukungan,

perhatian, dan keterlibatan pada kehamilan istri sangatlah penting dalam

menjaga kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, terutama dalam hal

66
kepatuhan terhadap asupan tablet Fe dan asam folat yang penting untuk

kesehatan ibu dan janinnya.

Ada 2 responden pengetahuan kurang tetapi kepatuhannya tinggi,

kenapa?? Jelaskan!!

67
68
BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1) Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik

2) Mayoritas responden memiliki dukungan positif terhadap

mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat.

3) Hampir seluruh responden memiliki kepatuhan tinggi

4) Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil

dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat.

5) Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan

tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan asam folat.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Keilmuan

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan di bidang kebidanan, khususnya pengetahuan terkait manfaat

dan patuh mengkonsumsi tablet Fe dan Asam Folat

6.2.2 Bagi Responden

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai

pengetahuan dan kesadaran ibu hamil serta keluarga khususnya suami

terkait kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe dan Asam folat secara

teratur

69
6.2.3 Bagi Institusi

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan data

untuk melakukan upaya–upaya dalam peningkatan dalam pengetahuan

kepada mahasiswi dalam kesehatan khususnya tentang perawatan pada ibu

hamil

70
Daftar Pustaka

Abulyatama, U. (2021). Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan


Masyarakat Terhadap Covid-19 Di Desa Ie Masen Kayee Adang Kota Banda
Aceh. Saufa Yarah, 9623(2), 36–46.
Amperaningsih, Y. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Kota Bandar
Lampung. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung, 8, 1–7.
Andriani, D., & Sukardin, S. (2020). Pengetahuan dan Sikap Keluarga Dengan
Pencegahan Penularan Penyakit Tuberculosis (TBC) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Penana’e Kota Bima. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia,
10(03), 72–80. https://doi.org/10.33221/jiiki.v10i03.589
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Paraktek. Rineka
Cipta.
Arisanti, A. Z., Wulandari, C. L., & Anggraini, D. Y. (2022). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe:
Literature Review Factors Affecting the Compliance of Pregnant Mothers in
Consuming Fe Tablets: Literature Review. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 9(2),
131–141. https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/oksitosin/article/view/1676
Arsenijević, O., Trivan, D., Podbregar, I., & Šprajc, P. (2017). Strategic Aspect of
Knowledge Management. 50(2). https://doi.org/10.1515/orga-2017-0011
Budiarni, W., & Subagio, H. W. (2012). HUBUNGAN PENGETAHUAN,
SIKAP, DAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI
TABLET BESI FOLAT PADA IBU HAMIL. Journal of Nutrition College,
1(1), 99–106. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jnc.v1i1.364
Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan (1st ed.). Salemba Medika.
Chandra, F., Junita, D. D., & Fatmawati, T. Y. (2019). Tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan Ibu Hamil dengan Status Anemia. Jurnal Ilmiah Ilmu
Keperawatan Indonesia, 9(04), 653–659.
https://doi.org/10.33221/jiiki.v9i04.398
Cumayunaro, A., & Hidayati, R. (2020). Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan
Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Pada Keluarga Diwilayah Kerja
Puskesmas …. Journal Of Social And Economics Research, 2(1), 31–40.
http://idm.or.id/JSER/index.php/JSER/article/view/13
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2021). Profil Kesehatan 2021 (Vol. 3).
Donsu, J. D. (2015). Psikologi Kesehatan. Pustaka Rihama.
Donsu, J. D. T. (2017). METODOLOGI PENELITIAN KEPERAWATAN (1st ed.).
Pustaka Baru Press. http://inlis.bojonegorokab.go.id/opac/detail-opac?
id=19213
Feist, & Feist, J. (2014). Teori Kepribadian. Salemba Humanika.
Hardaniyati, H., & Ariendha, D. S. R. (2018). Hubungan Dukungan Suami
Terhadap Status Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sengkol Kabupaten
Lombok Tengah. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 6(2), 41–48.
https://doi.org/10.37824/jkqh.v6i2.2018.44

71
Harna, Muliani, E. Y., Sa’pang, M., Dewanti, L. P., & Irawan, A. M. A. (2020).
Prevalensi Dan Determinan Kejadian Anemia Ibu Hamil Prevalence and
Determinant of Anemia Pregnant Women. JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan),
4(2), 78–83.
Hidayat, A. A. A. (2012). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba
Medika.
Indawati, & Sumini, G. T. (2019). STUDI KORELASI DUKUNGAN SUAMI
DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI
SUPLEMEN BESI. Journal of Chemical Information and Modeling, 15(2),
9–25.
Indriyani, D. (2013). Keperawatan Maternitas pada Area Keperawatan Antenatal.
Graha Ilmu.
Jaya, H., & Mediarti, D. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Tuberkulosis Paru Relaps pada Pasien di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2015-2016. Jurnal Kesehatan Palembang, 12(1), 1–
12. https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/19
Kamidah. (2015). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Simo Boyolali. Gaster, XII(1), 36–
45.
Kurniawan, V. E., & Susanti, I. D. (2022). Hubungan Pengetahuan Tentang Covid
19 Dengan Kepatuhan Keluarga Pasien Dalam Penggunaan APD (Masker) di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ngimbang Lamongan. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(1), 4700–4710. https://doi.org/2614-6754
Kusumasari, R. A., Putri, N. I., Riansih, C., & Ratnaningsih, D. (2021).
Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet FE dengan Kejadian Anemia di
Puskesmas Sleman Yogyakarta. Jurnal Permata Indonesia, 12(2), 49–55.
Laia, N. S. (2018). Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe
Dengan Anemia Di Klinik Rb Hanum Jl. Yos Sudarso Tj. Mulia Medan
Tahun 2018 Skripsi Niat Setia Laia 1701032353. In Digilib.Unhas.Ac.Id.
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
M2Q4MDI2NGM5NWZkMzBiZmZkYzU3YzFhNTRkNjQzNDNmZDIyY
mZiZg==.pdf
Marylyn M. Friedman. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,
&amp; Praktik. EGC. http://perpustakaan.hafshawaty.ac.id//index.php?
p=show_detail&id=1775%0A
Misgiyanto, & Susilawati, D. (2014). Determinan Epidemiologi Penyakit Pada
Mahasiswa Akademi Keperawatan Di Garut, Jawa Barat Tahun 2015. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 5(1), 01–15. https://doi.org/10.7454/jki.v22i2.647
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan. Salemba Medika.
Ni Wayan Mursi. (2018). Kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi
tablet FE di puskesmas Besulutu kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2018. In Karya tulis ilmiah. Politeknik kesehatan kendari
jurusan kebidanan prodi D-III.
Notoadmojo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

72
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Novelani, A., Fatimah, S., & Septiane, A. (2021). Overview Of Compliance With
Pregnant Women In Consume Tablet Iron (Fe) In Clinic Partner Delima Sub
Banjarsari District Ciamis. Journal of Midwifery and Public Health, 3(2), 61.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/mj/article/view/6823
Nurdin, M., Aritonang, E. Y. &, & Anto. (2019). Kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet Fe di Poli Kebidanan RSU Mitra Medika Medan. Prima
Medika Sains, 01(1), 57–63.
Nursalam. (2014). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan (2nd ed.). Salemba Medika.
Nurwulan, D. (2017). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN
TINDAKAN SPINAL ANESTESI DI RSUD SLEMAN. Politeknik Kesehatan
Yogyakarta.
Omasti, N. K. K., Marhaeni, G. A., & Dwi Mahayati, N. M. (2022). Hubungan
Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas
Klungkung II. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 10(1),
80–85. https://doi.org/10.33992/jik.v10i1.1636
Pratiwi, Y., & Safitri, T. (2021). Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi
Tablet Fe (Ferrum) Terhadap Kejadian Anemia Di Desa Langgenharjo
Kecamatan Juwana. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 2(1), 125.
https://doi.org/10.31764/lf.v2i1.3857
Rahmawati, T. (2019). Dukungan Informasi Suami Dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil. Jurnal Persada Husada Indonesia, 6 (22)(22), 50–59.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Kementerian RI. In Proceedings,
Annual Meeting - Air Pollution Control Association (Vol. 6).
https://doi.org/1 Desember 2013
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia.
Romadoni, S. (2016). KARAKTERISTIK DAN DUKUNGAN KELUARGA
DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI MAYOR DI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG. 4(1), 108–115.
Samsinar, & Susanti, D. (2022). Analisis Karakteristik Ibu Hamil Terhadap
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Di Bps Kokom. Jurnal Ilmu Kesehatan
Karya Bunda Husada, 8(2), 27–32. https://doi.org/10.56861/jikkbh.v8i2.100
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2013). Health Psychology: Biopsychosocial
Interactions (8th ed.). Wiley.
Stanley, M., & Beare, P. G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. EGC.
Triwibawa, P. (2018). HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG
MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG RAJAWALI RSUP DR. KARIADI
SEMARANG. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Vellyana, D., Lestari, A., & Rahmawati, A. (2017). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Preoperative di RS
Mitra Husada Pringsewu. Jurnal Kesehatan, 8(1), 108.

73
https://doi.org/10.26630/jk.v8i1.403
Zhafirah, nahdah shofi, & Palupi, L. M. (2019). Jurnal Media Keperawatan:
Politeknik Kesehatan Makassar. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik
Kesehatan Makassar, 10(2), 85–91.

74
Lampiran 1

INFORMED CONSENT

Kepada Yth :
..........................................
Di tempat

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir program studi SI


Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Nama : Fani Astiandita Aprilia Sofyan

NIM : 2281A0227

Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Tingkat Kepatuhan


Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asam Folat di Tinjau dari
Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami di Praktek Bidan Mandiri
Wilayah Kromengan Kabupaten Malang”, saya berharap waktu dan kesediaan
saudara sebagai responden.

Apabila saudara setuju terlibat menjadi responden dalam penelitian ini di


harapkan untuk mengisi lembar persetujuan yang telah disediakan. Atas kesediaan
saudara menjadi responden, peneliti mengucapkan terimakasih.

Malang, November 2023


Hormat Saya,

Fani Astiandita Aprilia


Sofyan
NIM: 2281A0227

75
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai “Tingkat Kepatuhan Ibu


Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asam Folat di Tinjau dari
Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami di Praktek Bidan Mandiri
Wilayah Kromengan Kabupaten Malang”, dengan ini saya telah menyetujui
untuk berperan menjadi responden dalam penelitian tersebut secara sukarela dan
tanpa paksaan dari siapapun. Namun selama melakukan penelitian saya boleh
mengundurkan diri untuk tidak melanjutkan sebagai responden dalam penelitian
saya boleh mengundurkan diri untuk tidak melanjutkan sebagai responden dalam
penelitian tersebut diatas tanpa adanya sanksi atau kehilangan hak, bila penelitian
ini mengganggu ketenangan dan kenyamanan saya. Semua berkas yang
mencantumkan identitas saya hanya digunakan untuk mengolah data dan apabila
penelitian telah selesai semua data milik rsponden akan di musnahkan.

Jika saudara bersedia menjadi responden pada penelitian ini, silahkan


menandatangani lembar persetujuan ini.

Kediri, November 2023

Peneliti Responden

(Fani Astiandita Aprilia Sofyan) (.........................................)

76
Lampiran 2
Kisi-Kisi Kuesioner

Pengetahuan Mengkonsumsi Tablet Fe & Asam Folat

Kategori Nomor & Jenis Soal


Jumlah Soal
Benar Salah

Dosis penggunaan/konsumsi tablet


1, 2 14 3
Fe & Asam Folat

Jadwal dan aturan mengkonsumsi


5, 6, 12, 13 15 5
tablet Fe & Asam Folat

Makanan pendamping proses 4, 7, 8, 10, 11, 16,


3, 9, 19, 20 13
penyerapan tablet Fe & Asam Folat 17, 18, 21

Dukungan Suami dalam Mengkonsumsi Tablet Fe & Asam Folat

Kategori Nomor & Jenis Soal


Jumlah Soal
Positif (+) Negatif (-)

Dukungan
2, 3, 4, 5, 6, 7 1, 5, 8 8
Penghargaan

Dukungan 10, 11, 12, 13, 14 9 6


Instrumen

Dukungan Informasi 15-27 - 13

Dukungan 28, 29, 30, 31, 32, 33 8


Emosional 34, 35

77
Lampiran 3

Kuesioner Pengetahuan Mengkonsumsi Tablet Fe & Asam Folat

Jawaban
No. Pernyataan
Benar Salah
1. Selama kehamilan ibu minimal diberikan 90 tablet.
2. Tablet tambah darah (Fe) dan asam folat diminum 1 kali sehari.
3. Teh adalah minuman yang meningkatkan penyerapan tablet Fe
dan asam folat.
4. Minum tablet Fe dan asam folat lebih baik bersamaan dengan jus
atau vitamin C agar lebih cepat diserap oleh tubuh.
5. Tablet Fe dan asam folat yang diberikan saat hamil harus
dihabiskan.
6. Sebaiknya tablet Fe dan asam folat diminum sesudah makan jika
merasa mual
7. Apel adalah buah yang dapat meningkatkan penyerapan tablet Fe
dan asam folat pada tubuh
8. Protein hewani dapat meningkatkan penyerapan tablet besi dalam
tubuh.
9. Tablet Fe dan asam folat lebih baik diminum bersamaan dengan
susu agar lebih cepat diserap oleh tubuh.
10. Kopi adalah minuman yang menghambat penyerapan saat minum
tablet Fe dan asam folat.
11. Minum air putih dapat meningkatkan penyerapan tablet Fe dan
asam folat.
12. Selama trimester I kehamilan, kebutuhan tablet zat besi diminum
pada malam hari untuk menghindari mual.
13. Tablet Fe dan asam folat sebaiknya diminum pada malam hari
14. Tablet zat besi dan asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil,
sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengkonsumsi tablet Fe
minimal sebanyak 60 tablet selama kehamilan.
15. Sebaiknya minum tablet Fe setelah bangun tidur.
16. Menggunakan tablet Fe bersamaan dengan antasida, dapat
menghambat penyerapan tablet Fe di dalam tubuh.

78
17. Ikan makanan yang dapat meningkatkan penyerapan tablet Fe
18. Minum air jeruk dapat menghambat penyerapan tablet Fe di
dalam tubuh.
19. Bayam dapat meningkatkan penyerapan pada tubuh saat minum
tablet Fe.
20. Beras merah adalah makanan yang dapat menghambat
penyerapan tablet Fe
21. Pisang ambon dapat mengurangi rasa mual setelah meminum
tablet Fe.
(Sumber: Iskandar, 2023)

Kuesioner Dukungan Suami

Selalu : Jika pernyataan tersebut selalu dilakukan oleh keluarga


Sering : Jika pernyataan tersebut sering dilakukan oleh keluarga
Jarang : Jika pernyataan tersebut jarang dilakukan oleh keluarga
Tidak pernah : Jika pernyataan tersebut tidak pernah dilakukan oleh keluarga

Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah

Dukungan Penghargaan
Dalam mengambil keputusan/menyelesaikan
1. masalah keluarga, tidak melibatkan ibu dalam
musyawarah keluarga?
Dalam mengambil keputusan/menyelesaikan
masalah keluarga meminta pendapat ibu dalam
2.
menentukan tempat berobat atau memeriksakan
kesehatannya?
3. Suami mendengarkan saran yang diberikan ibu?
Suami mengikutsertakan ibu dalam setiap acara
4.
keluarga?
Suami meminta ibu untuk mengerjakan semua
5.
pekerjaan di rumah?
Suami mengajak ibu apabila ada acara di luar
6.
rumah?
Suami menerima ibu dengan segala
7.
keterbatasannya?
8. Suami membiarkan ibu untuk makan apa saja yang

79
disukai selama hamil?
Dukungan Instrumental

Suami membawa ibu berobat apabila kondisi sangat


9.
menurun saja?
Suami mempersiapkan dana khusus untuk biaya
10.
berobat atau kontrol ibu selama masa kehamilan?
Suami menyediakan makanan khusus tinggi protein
11.
bagi ibu selama masa kehamilan?
Suami memberikan suasana ketenangan dan
12. nyaman kepada ibu selama masa kehamilan di
rumah?
Suami meluangkan waktu untuk mendengar keluh
13.
kesah yang ingin disampaikan ibu?
14. Suami menemani ibu berolahraga?
Dukungan Informasi
Suami menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya
15.
menjaga kesehatannya?
Suami menjelaskan kepada ibu tentang bahaya
16. minuman manis, bersoda dan beralkohol selama
masa kehamilan?
Suami menjelaskan tentang bahaya menghirup asap
17.
rokok selama masa kehamilan?
Suami menjelaskan kepada ibu selama masa
18.
kehamilan tentang pentingnya makan sayur?
Suami menjelaskan tentang pentingnya makan buah
19.
bagi kesehatan selama masa kehamilan?
Suami menjelaskan tentang pantangan makan
20.
makanan selama masa kehamilan?
Suami menjelaskan tentang bahaya makanan
21.
berlemak selama masa kehamilan?
Suami menjelaskan tentang pentingnya berolah raga
22.
secara teratur?
Suami menjelaskan pentingnya mengkonsumsi
23.
tablet fe selama kehamilan?
Suami menjelaskan pentingnya melakukan
24. pemeriksaan kondisi kesehatan di pelayanan
kesehatan?
Suami menjelaskan tentang pentingnya minum
25.
vitamin secara teratur?
Suami menjelaskan kepada ibu pentingnya
26. melakukan kontrol secara rutin di pelayanan
kesehatan selama masa kehamilan?
Suami menjelaskan kepada ibu akibat tidak rutin
27.
mengkonsumsi tablet fe selama masa kehamilan?
Dukungan Emosional

80
Suami menunjukkan wajah menyenangkan saat
28.
membantu ibu?
Suami merawat ibu dengan penuh kasih sayang
29.
selama masa kehamilan?
30. Suami membantu ibu dengan tulus dan ikhlas?
31. Suami mau mendengar keluhan yang ibu rasakan?
Suami sering menanyakan keluhan yang ibu
32.
rasakan?
Suami membiarkan ibu sendiri saat menghadapi
33.
masalah?
34. Suami mengingatkan ibu dalam jadwal kontrol?
Suami mengetahui jadwal pemeriksaan
35.
kesehatan ibu selama masa kehamilan?
(Sumber: Nurwulan, 2017)

Kuesioner Tingkat Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe & Asam Folat

Jawaban
No. Pernyataan
Iya Tidak
1. Apakah ibu mengkonsumsi tablet fe dan asam folat secara rutin
setiap hari?
2. Apakah ibu meminum tablet Fe dan asam folat pada malam hari
sebelum tidur?
3. Apakah bidan memberitahukan ibu cara meminum tablet Fe dan
asam folat?
4. Apakah ibu meminum tablet Fe dan asam folat dengan air putih?
5. Apakah ibu meminum tablet Fe dan asam folat sesuai dosis yang
disarankan bidan?
6. Apakah ibu merasa gejala mual saat mengkonsumsi tablet zat
besi (Fe) dan asam folat?
7. Apakah ibu menghabiskan tablet zat besi (Fe) dan asam folat
yang diberikan oleh bidan?
8. Apakah ibu pergi ke puskesmas/BPS untuk mendapatkan tablet
zat besi (Fe) dan asam folat?
9. Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) dan asam folat
dengan kopi, teh dan susu?
10. Ibu mengonsumsi tablet tambah darah dan asam folat hanya
ketika ibu merasa lemas, lelah, letih, dan lesu

81
11. Ibu pernah merasakan susah buang air besar setelah
mengonsumsi tablet tambah darah dan asam folat kemudian
berhenti untuk mengonsumsi tablet tersebut
12. Perubahan warna tinja, mempengaruhi Ibu untuk berhenti
mengonsumsi tablet tambah darah dan asam folat
(Sumber: Misriani, 2018 ; Jerika, 2021)

82
Lampiran 4
Tabulasi Data
No. Usia Pendidikan Pekerjaan Paritas
1 3 1 3 1
2 3 1 3 1
3 3 1 3 1
4 3 1 3 1
5 3 1 3 1
6 3 1 4 1
7 2 1 4 1
8 3 1 4 1
9 3 1 4 1
10 1 1 4 1
11 1 3 4 1
12 1 3 4 1
13 1 3 4 1
14 1 3 4 1
15 1 3 4 1
16 1 3 4 1
17 1 3 4 1
18 1 3 2 1
19 1 2 2 1
20 1 2 2 1
21 2 2 2 1
22 2 2 2 1
23 2 2 2 1
24 2 3 2 1
25 2 2 4 1
26 2 2 2 1
27 2 2 2 2
28 2 2 1 1
29 2 2 1 1
30 2 2 3 2
31 2 2 3 1
32 2 2 3 1
33 2 2 3 1
34 2 2 3 1
35 2 2 4 1
36 2 2 4 2
37 2 2 4 2
38 3 3 4 2
39 2 2 4 2
40 3 2 4 2

83
41 2 2 4 2

84
Pengetahuan Ibu
No. 1 2 3 4 1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total Skor
1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 13 52
2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 72
3 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 68
4 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 12 48
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
6 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 19 76
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
14 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 68
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
16 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 68
17 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 68
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
22 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 13 52
23 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88
24 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 68
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100

85
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
27 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 68
28 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 72
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
30 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 16 64
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
32 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88
33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 19 76
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
31 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 13 52
36 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 20 80
37 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 13 52
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 20 80
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
41 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 19 76

Dukungan Suami
N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 Tot Sk
1 2 3 4 5 6 7 8 9
o. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 al or
1 2 4 2 1 4 2 2 4 3 2 2 2 1 1 3 4 4 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 68 49
2 4 3 3 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 3 1 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 73 52
3 4 4 3 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 123 88

86
4 3 2 1 2 2 3 1 1 3 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 2 2 1 2 66 47
5 4 3 4 4 4 1 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 119 85
6 4 4 3 1 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 115 82
7 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 126 90
8 4 3 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 2 2 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 111 79
9 4 4 4 2 4 1 3 3 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 119 85
10 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 120 86
11 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 122 87
12 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 123 88
13 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 119 85
14 3 2 2 2 1 2 1 1 3 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 3 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 67 48
11 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 113 81
16 4 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 114 81
17 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 3 113 81
18 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 114 81
19 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 118 84
20 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 122 87
21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 127 91
22 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 125 89
23 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 125 89
24 3 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 2 4 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 68 49
21 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 1 1 1 2 2 1 2 2 97 69
26 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 1 2 2 1 1 1 1 1 101 72
27 4 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 1 3 2 78 56
28 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 1 4 2 3 1 1 2 2 1 2 2 78 56
29 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 117 84
30 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 119 85

87
31 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 121 86
32 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 111 79
33 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 114 81
34 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 118 84
31 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 119 85
36 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 115 82
37 3 2 2 1 3 1 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 1 1 2 2 1 2 68 49
38 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 110 79
39 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 119 85
40 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 129 92
41 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 124 89

88
89
Uji Statistik

Frequencies
Pengetahuan Ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 27 65.9 65.9 65.9

Cukup 9 22.0 22.0 87.8

Kurang 5 12.2 12.2 100.0

Total 41 100.0 100.0

Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asam Folat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tinggi 37 90.2 90.2 90.2

Rendah 4 9.8 9.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Dukungan Suami

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Positif 36 87.8 87.8 87.8

Negatif 5 12.2 12.2 100.0

Total 41 100.0 100.0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 18-25 Tahun 11 26.8 26.8 26.8

26-35 Tahun 20 48.8 48.8 75.6

36-45 Tahun 10 24.4 24.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

90
Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 10 24.4 24.4 24.4

SMP-SMA 21 51.2 51.2 75.6

Perguruan Tinggi 10 24.4 24.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid PNS 2 4.9 4.9 4.9

Swasta 9 22.0 22.0 26.8

Pedagang 10 24.4 24.4 51.2

IRT 20 48.8 48.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Paritas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Primipara 33 80.5 80.5 80.5

Multipara 8 19.5 19.5 100.0

Total 41 100.0 100.0

91
Crosstabs
Pengetahuan Ibu * Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asam Folat Crosstabulation

Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe


dan Asam Folat

Tinggi Rendah Total

Pengetahuan Ibu Baik Count 27 0 27

% of Total 65.9% 0.0% 65.9%

Cukup Count 8 1 9

% of Total 19.5% 2.4% 22.0%

Kurang Count 2 3 5
% of Total 4.9% 7.3% 12.2%
Total Count 37 4 41

% of Total 90.2% 9.8% 100.0%

Crosstabs
Dukungan Suami * Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asam Folat Crosstabulation

Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe


dan Asam Folat

Tinggi Rendah Total

Dukungan Suami Positif Count 36 0 36

% of Total 87.8% 0.0% 87.8%

Negatif Count 1 4 5

% of Total 2.4% 9.8% 12.2%


Total Count 37 4 41

% of Total 90.2% 9.8% 100.0%

92
Nonparametric Correlations
Correlations

Pengetahuan Kepatuhan

Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .539**

Sig. (2-tailed) . .000

N 41 41
**
Kepatuhan Correlation Coefficient .539 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 41 41

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nonparametric Correlations
Correlations

Kepatuhan Dukungan

Spearman's rho Kepatuhan Correlation Coefficient 1.000 .882**

Sig. (2-tailed) . .000

N 41 41
**
Dukungan Correlation Coefficient .882 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 41 41

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dokumentasi dan lampiran lainnya

93

Anda mungkin juga menyukai