Anda di halaman 1dari 154

SKRIPSI

PENGARUH KIE TENTANG PRENATAL YOGA DENGAN MINAT IBU


HAMIL DALAM MELAKUKAN PRENATAL YOGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MELATA KABUPATEN LAMANDAU
KALIMANTAN TENGAH

Oleh :
EMMI HERAWATI
NIM. 2281A0704

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KEDIRI 2023
SKRIPSI

PENGARUH KIE TENTANG PRENATAL YOGA DENGAN MINAT IBU


HAMIL DALAM MELAKUKAN PRENATAL YOGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MELATA KABUPATEN LAMANDAU
KALIMANTAN TENGAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam


Program Studi S-1 Kebidanan Institut Ilmu Kebidanan STRADA Indonesia

Oleh :
EMMI HERAWATI
NIM. 2281A0704

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KEDIRI 2023

i
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum

pernah dikumpulkan oleh orang lainuntuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang

pendidikan di Perguruan Tinggi manapun.

Kediri, Januari 2024

Yang menyatakan

MATRAI 10000

EMMI HERAWATI
NIM. 2281A0704

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KIE TENTANG PRENATAL YOGA DENGAN MINAT IBU


HAMIL DALAM MELAKUKAN PRENATAL YOGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MELATA KABUPATEN LAMANDAU
KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2023

Diajukan Oleh :

EMMI HERAWATI
NIM. 2281A0704

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

Pada tanggal, Januari 2024


Pembimbing

Bd. Anggrawati Wulandari, SST, M.Kes.


NIDN. 1019028702

Mengetahui
Dekan Fakultas Keperawatan & Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIDN. 0720088503

iii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KIE TENTANG PRENATAL YOGA DENGAN MINAT IBU


HAMIL TM II DAN TM IIL DALAM MELAKUKAN PRENATAL YOGA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELATA KABUPATEN
LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2023

Oleh :

EMMI HERAWATI
NIM. 2281A0704

Skripsi ini telah disetujui dan dinilai oleh Panitia Penguji


Pada Program Studi S-1 Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Pada hari, Tanggal Januari 2024

DOSEN PENGUJI

Ketua Penguji
Bd. Miftakhur Rohmah, SST., M.Keb. (.....……….……….)
Anggota Penguji
Asruria Sani Fajriah, SST., M.K.M (.....……….……….)

Bd. Anggrawati Wulandari, SST, M.Kes. (.....……….……….)

Mengetahui
Dekan Fakultas Keperawatan & Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIDN. 0720088503

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak

nikmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh KIE Tentang

Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam Melakukan Prenatal Yoga di

Wilayah Kerja Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan

Tengah” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam Program

Studi S-1 Kebidanan IIK STRADA Indonesia. Begitu banyak doa dan dukungan

serta peran penting dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi, oleh karena itu pada kesempatan kali ini sebagai ucapan syukur, peneliti

ingin menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. Dr. Sentot Imam Suprapto, MM., selaku Rektor IIK STRADA Indonesia

yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan di Program Sudi S1 Kebidanan.

2. Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Dekan Fakultas

Kebidanan dan Keperawatan IIK STRADA Indonesia sekaligus pembimbing

yang telah memberikan arahan dan berbagai kemudahan kepada penulis.

3. Riza Tsalatsatul Mufida, SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi S1

Kebidanan yang telah memberikan arahan dan berbagai kemudahan kepada

penulis.

4. Segenap Dosen Program Studi S1 Kebidanan IIK STRADA Indonesia yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

v
5. dr. Anang Argo Yuwono selaku Kepala Puskesmas Melata yang telah

memberikan ijin untuk peneliti menyelesaikan kegiatan penelitian.

6. Orang tua tersayang, adikku, keluargaku tercinta yang selalu mendo’akanku

serta orang yang aku sayangi terima kasih atas semua do’a, dukungan serta

semangat yang telah diberikan kepada peneliti.

7. Teman-teman seperjuangan penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu

atas dukungan berupa kritik dan saran yang diberikan pada peneliti.

8. Pihak-pihak yang membantu, mendukung dan memotivasi dalam

penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun ke arah yang lebih baik pada skripsi ini.

Kediri, Januari 2024

Peneliti

vi
ABSTRAK

PENGARUH KIE TENTANG PRENATAL YOGA DENGAN MINAT IBU


HAMIL DALAM MELAKUKAN PRENATAL YOGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MELATA KABUPATEN LAMANDAU
KALIMANTAN TENGAH

Emmi Herawati, Anggrawati Wulandari


Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
emmiherawati99@gmail.com, anggrawulandari64@gmail.com

Kondisi ibu hamil yang kurang aktivitas atau kurang bergerak akan
menyebabkan masalah kehamilan yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Berlatih yoga pada masa ini merupakan salah satu self help yang akan mengurangi
ketidaknyaman selama masa hamil, membantu proses persalinan, dan bahkan
mempersiapkan mental untuk masa-masa awal setelah melahirkan dan saat
membesarkan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh KIE
tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga.
Penelitian ini menggunakan metode pra-experimental dengan rancangan
Pretest-Postest with group control design. Menggunakan teknik sampling
purposive sampling didapatkan sampel 30 responden kelompok intervensi dan 30
responden kelompok kontrol, variabel independen pada penelitian ini adalah KIE
tentang prenatal yoga dan variabel dependen adalah minat dalam melakukan
prenatal yoga. Digunakan uji statistik Mann Whitney test untuk mengetahui
pengaruh kedua variabel.
Hasil penelitian menunjukkan minat ibu hamil dalam
melakukan prenatal yoga sebelum diberikan KIE pada kelompok intervensi 6,7%
rendah dan 36,7% sedang kemudian pada kelompok kontrol 23,3% rendah dan
21,7% sedang. Sedangkan minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga
setelah diberikan KIE pada kelompok intervensi 1,7% rendah dan 20,0% sedang
kemudian pada kelompok kontrol 16,7% rendah dan 30,0% sedang (data
terbanyak saja yg dijelaskan)
Analisis menggunakan uji statistik Mann Whitney test didapatkan hasil
terdapat pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam
melakukan prenatal yoga dengan p = 0,000 (p < 0,05).
Adanya pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil
dalam melakukan prenatal yoga, peneliti mendapatkan informasi dan gambaran
tentang ada pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam
melakukan prenatal yoga.

Kata kunci: ibu hamil, KIE, minat, prenatal yoga.

vii
ABSTRACT sesuaikan dg abstrak b.indonesia nya

THE INFLUENCE OF INFORMATION COMMUNICATION AND


EDUCATION(IEC) ABOUT PRENATAL YOGA WITH THE INTEREST
OF PREGNANT WOMEN TO DOING PRENATAL YOGA
IN MELATA COMMUNITY HEALTH CENTE
WORKING AREA, LAMANDAU REGENCY,
CENTRAL KALIMANTAN

Emmi Herawati, Anggrawati Wulandari


Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
emmiherawati99@gmail.com, anggrawulandari64@gmail.com

By : Emmi Herawati

The condition of pregnant women who lack activity or lack of movement


will cause pregnancy problems that endanger the health of the mother and fetus.
Practicing yoga at this time is one of the self-help that will reduce discomfort
during pregnancy, help the labor process, and even prepare mentally for the early
days after giving birth and when raising children. This study aims to determine
the influence of IEC about prenatal yoga with the interest of pregnant women in
doing prenatal yoga.
This study used a pre-experimental method with a Pretest-Postest design
with group control design. Using purposive sampling technique, a sample of 30
intervention group respondents and 30 control group respondents was obtained,
the independent variable in this study was IEC about prenatal yoga and the
dependent variable was interest in doing prenatal yoga. The statistical Mann
Whitney test is used to determine the effect of the two variables.
The results showed that pregnant women's interest in doing prenatal yoga
before IEC in intervention group was 6.7% low and 36.7% moderate, then in the
control group 23.3% low and 21.7% moderate. The interest of pregnant women in
doing prenatal yoga after being given IEC in the intervention group was 1.7%
low and 20.0% moderate, then in the control group 16.7% was low and 30.0%
was moderate.
The analysis using statistical Mann Whitney test found that there was an
influence of IEC about prenatal yoga with the interest of pregnant women in
doing prenatal yoga with p = 0.000 (p < 0.05).
The influence of IEC about prenatal yoga with the interest of pregnant
women in doing prenatal yoga, researchers get information and an overview of
the influence of IEC about prenatal yoga with the interest of pregnant women in
doing prenatal yoga.

Keywords: IEC, interest, prenatal yoga

viii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i
Surat Pernyataan..............................................................................................ii
Halaman Persetujuan.......................................................................................iii
Halaman Pengesahan........................................................................................iv
Kata Pengantar..................................................................................................v
Abstrak...............................................................................................................vii
Abstract...............................................................................................................viii
Daftar Isi............................................................................................................ix
Daftar Gambar..................................................................................................x
Daftar Tabel.......................................................................................................xi
Daftar Lampiran...............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................6
C. Tujuan Penelitian....................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..................................................................................7
1. Manfaat teoritis...................................................................................7
2. Manfaat praktis....................................................................................7
E. Keaslian Penelitian..................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori........................................................................................11
1. Konsep KIE.........................................................................................11
2. Konsep Kehamilan..............................................................................14
3. Konsep Minat......................................................................................28
4. Konsep Prenatal Yoga.........................................................................39
B. Kerangka Teori........................................................................................54
C. Hipotesis..................................................................................................55

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian....................................................................................56
B. Kerangka Kerja.......................................................................................58
C. Populasi, Sampel dan Sampling..............................................................59
1. Populasi...............................................................................................59
2. Sampel.................................................................................................59
3. Sampling..............................................................................................59
D. Variabel Penelitian..................................................................................60
E. Definisi Operasional................................................................................61
F. Lokasi Penelitian.....................................................................................62
G. Teknik Pengumpulan Data......................................................................62
H. Analisis Data...........................................................................................69
I. Etika Penelitian.........................................................................................70

ix
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian.....................................................................72
B. Hasil penelitian........................................................................................75
1. Data Umum Karakteristik Responden................................................75
2. Data Khusus Karakteristik Respondenl..............................................76
3. Hasil Analisis Data.............................................................................77

BAB V PEMBAHASAN
A. KIE tentang Prenatal yoga......................................................................79
B. Minat Ibu Hamil dalam Melakukan Prenatal Yoga................................81
C. Pengaruh KIE tentang Prenatal Yoga dengan Minat Ibu Hamil dalam
Melakukan Prenatal Yoga.......................................................................82
D. Keterbatasan Penelitian...........................................................................85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan.............................................................................................86
B. Saran........................................................................................................86

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................88
LAMPIRAN.......................................................................................................93

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Latihan Pemusatan Perhatian…………………….. 44
Gambar 2.2 Mountain Pose………………………………………... 46
Gambar 2.3 Tree Pose……………………………………………… 46
Gambar 2.4 Cow Pose - Cat 47
Pose………………………………….
Gambar 2.5 Peregangan Otot Leher…………………………… 48
Gambar 2.6 Standing Lateral Stretch…………………………….. 48
Gambar 2.7 Triangle Pose…………………………………………. 49
Gambar 2.8 Revolved Head to Knee 49
Pose………………………...
Gambar 2.9 Twisting Variation……………………………………. 50
Gambar 2.10 Peregangan Otot Pinggang……………………….. 50
Gambar 2.11 Peregangan Lutut………………………………… 50
Gambar 2.12 Peregangan Otot Kaki……………………………. 51
Gambar 2.13 Bound Angle Pose………………………………... 52
Gambar 2.14 Garland Pose…………………………………….. 52
Gambar 2.15 Melting Heart Pose………………………………. 53
Gambar 2.16 Posisi Tidur Yang Nyaman………………………. 54
Gambar 2.17 Kerangka Teori…………………………………... 54
Gambar 3.1 Desain Penelitian………………………………… 57
Gambar 3.2 Kerangka Kerja…………………………………... 58

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya……………………..…………..….. 8
Tabel 3.1 Definisi Operasional……………………………..……........ 61
Tabel 4.1 Gambaran Data Umum Karakteristik Responden................. 75
Tabel 4.2 Gambaran Data Khusus Karakteristik Responden................ 76
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas……………………. 77
Tabel 4.4 Hasil Uji Mann Whitney Test Pengaruh KIE Tentang
Prenatal Yoga dengan Minat Ibu Hamil…………………… 78

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal…………………..…… 94
Lampiran 2 Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal……………… 95
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian………………………………………. 96
Lampiran 4 Surat Balasan Ijin Penelitian……………………………... 97
Lampiran 5 Lembar Informasi Penelitian (Inform Consent)………….. 98
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden………................ 99
Lampiran 7 Lembar Kisi-Kisi Kuesioner……………………............... 100
Lampiran 8 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner…………………. 101
Lampiran 9 Lembar Kuesioner………………………………………... 105
Lampiran 10 Satuan Acara Penyuluhan………………………………... 108
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Penelitian…………………………….. 126
Lampiran 12 Hasil Penelitian Analisis SPSS…………………………... 129
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian………………………………….. 138
Lampiran 14 Lembar Konsultasi……………………………………….. 139

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu mengalami banyak perubahan selama masa kehamilan, yang

merupakan peristiwa yang unik dan alami. Perubahan ini adalah adaptasi dari

kondisi tidak hamil ke kondisi kehamilan yang dirasakan secara fisiologis dan

mental. Ibu hamil mengalami perubahan fisiologis setelah konsepsi, yang

mempengaruhi setiap sistem organ dalam tubuh (Yunita, Husnul & Vini,

2021). Proses adaptasi harus dimulai sejak Ibu mengalami banyak perubahan

selama masa kehamilan, yang merupakan peristiwa yang unik dan alami.

awal kehamilan (Siti, Luvi & Mi'anah, 2022). Penyesuaian ini dapat

menyebabkan perubahan fisik dan mental. Selain itu, salah satu peristiwa

yang paling membuat resah dalam hidup seorang wanita adalah kehamilan.

Perubahan ibu hamil ini karena dapat memengaruhi kesehatan fisik dan

mental mereka, menurunkan kualitas hidup mereka (Meda Yuliana, 2021).

Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Sustainable

Development Goals (SDGs), yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

2030. Sekitar 287.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan

persalinan pada tahun 2020. Ini adalah angka kematian ibu yang sangat

tinggi. Hampir 95% kematian ibu di negara berpenghasilan rendah dan

menengah pada tahun 2020 dapat dicegah. Angka kematian ibu terus

meningkat setiap tahun. Pada tahun 2021, terjadi 7.389 kematian ibu di
2

Indonesia, meningkat dari 4.627 kematian tahun sebelumnya (Kemenkes,

2022).

Yoga selama kehamilan sangat membantu menjaga kesehatan fisik

dan emosi, serta mengurangi rasa sakit, stres, risiko gangguan prenatal, dan

usia kehamilan yang lebih pendek. Yoga juga dianggap lebih baik daripada

berjalan kaki atau jenis latihan prenatal lainnya. Dengan meningkatkan

kekuatan otot, cadangan energi, dan fleksibilitas, yoga prenatal membantu

proses persalinan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan alami bagi

ibu. Yoga mempersiapkan tubuh wanita untuk persalinan. Hal ini

meningkatkan kepercayaan diri wanita dan meningkatkan keyakinan mereka

bahwa mereka dapat melahirkan anak dengan cara normal. Yoga dan meditasi

dapat membantu mengurangi rasa sakit, kecemasan, dan ketidaknyamanan

yang terkait dengan kehamilan dan persalinan (Siti, Luvi & Mi’anah, 2022).

Berlatih yoga pada masa ini merupakan salah satu self help yang akan

mengurangi ketidaknyaman selama masa hamil, membantu proses

persalinan, dan bahkan mempersiapkan mental untuk masa-masa awal setelah

melahirkan dan saat membesarkan anak (Ningrum et al., 2022). Teknik olah

napas yang telah dilakukan ibu hamil sedari awal masa kehamilan akan

membantu ibu lebih mudah memusatkan pikiran saat bermeditasi yang akan

sangat berguna untuk menguatkan mental, mengatasi kecemasan,

danmenghemat energi pada detik-detik persalinan kelak (Aswitami, 2017).

Baik kehamilan maupun persalinan adalah proses fisiologis.

Perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan


3

ketidaknyamanan, terutama selama trimester ketiga, seperti sering buang air

kecil, sesak napas, nyeri punggung, nyeri ulu hati, konstipasi, insomnia,

ketidaknyamanan pada perineum, kram otot betis, varises, edema pergelangan

kaki, mudah lelah, mood yang tidak menentu, dan peningkatan kecemasan.

Ketidaknyamanan yang muncul pada ibu hamil meliputi 20% bengkak pada

kaki, 10% kram kaki, 60% sesak napas, 20% sakit kepala, dan 70% sakit

punggung. Selain itu, 21% ibu hamil menunjukkan gejala kecemasan, dan

64% akan berlanjut selama nifas (Dewi, Nasution & Napitupulu, 2020).

Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar serta

pikiran yang rileks; pola makan yang teratur, istirahat yang cukup, dan

aktivitas fisik adalah cara untuk mencapainya. Yoga adalah salah satu latihan

olah tubuh yang baik untuk wanita hamil karena merupakan bentuk olah

tubuh, psikologis, dan mental yang menggabungkan teknik seperti pernafasan

(pranayama), posisi (asana), meditasi, dan relaksasi (Parwati & Wulandari,

2020).

Berdasarkan data di Wilayah Kerja Puskesmas Melata Kabupaten

Lamandau Kalimantan Tengah terkait jumlah ibu hamil TM II dan TM III

pada tahun 2021 yaitu 286 orang, tahun 2022 yaitu 298 orang, dan pada tahun

2023 sebanyak 243 orang. Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 25

September 2023 dengan mewawancarai 5 orang ibu hamil TM II dan TM III

didapatkan bahwa 3 dari 5 orang ibu hamil tersebut memiliki minat dalam

melakukan prenatal yoga karena di wilayah mereka belum pernah ada

kegiatan tersebut. Program yang sudah dilaksanakan di Puskesmas Melata


4

adalah kelas ibu hamil dengan kegiatan senam hamil sedangkan prenatal yoga

belum pernah ada sehingga perlu dijadikan pertimbangan untuk mengadakan

program tersebut.

Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan seorang ibu

pada trisemester satu, dua maupun tiga. Khususnya pada tri semester tiga ibu

akan menjadi lebih protektif terhadap kehamilannya, ibu akan mulai

menghindari keramaian atau seseorang yang dianggap berbahaya untuk

kehamilannya. Ibu akan merasakan cemas dengan kehidupan bayi nantinya

seperti apakah bayi akan lahir abnormal, apakah bayi akan dilahirkan secara

normal atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan

bayi. Hal ini akan membuat ibu memilih untuk tidak melakukan aktivitas

karena kecemasan yang dirasakannya (Elisabeth, 2020). Kondisi ibu yang

kurang aktivitas atau kurang bergerak akan menyebabkan masalah kehamilan

yang membahayakan kesehatan ibu dan janin. Akitivitas fisik menimbulkan

perasaan sehat pada ibu hamil, membantu relaksasi dan istirahat serta dapat

meningkatkan sirkulasi yang terjadi di dalam tubuh ibu (Kadek, 2021).

Pemberian yoga pada masa kehamilan memiliki manfaat yang besar

dalam menjaga kesehatan baik emosi maupun fisik serta menunjukkan

penurunan rasa sakit, stress, terjadinya gangguan prenatal dan usia kehamilan

yang kecil. Prenatal yoga juga membantu proses persalinan ibu menjadi

sebuah pengalaman positif yang ibu alami dengan cara meningkatkan

kekuatan otot, peningkatan cadangan energi dan fleksibilitas. Yoga bekerja

dengan cara mempersiapkan tubuh wanita untuk menjalani proses persalinan


5

yang akan dilaluinya. Hal ini membantu wanita untuk merasa lebih percaya

diri dan mendapatkan keyakinan akan kemampuan tubuhnya untuk untuk

bersalin normal. Meditasi dan yoga dapat mengurangi cidera fisik dan stress

psikologis selama menjalani masa kehamilan dan persalinan, termasuk

kecemasan dan rasa sakit selama masa persalinan (Siti, Luvi & Mi’anah,

2022).

Latihan yoga tidak mempunyai efek negatif pada ibu dan

perkembangan janinnya. Senam yoga merupakan senam yang sangat aman,

mudah, praktis dan perlu diterapkan secara mandiri dan berkesinambungan

untuk dapat meningkatkan kesehatan (Situmorang et al., 2020). Mengikuti

senam prenatal yoga secara teratur dan intensif dapat menjaga kesehatan

tubuh dan psikologis ibu hamil serta janin (Nurvitasari & Margiyati, 2020).

Terapi prenatal yoga secara signifikan mampu mengurangi kejadian

hipertensi dalam kehamilan, diabetes meliitus gestasional, gangguan

pertumbuhan janin, kehamilan kurang bulan dan lahir dengan APGAR score

yang rendah (Yayuk & Ika, 2022).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh KIE Tentang Prenatal Yoga Dengan

Minat Ibu Hamil Dalam Melakukan Prenatal Yoga di Wilayah Kerja

Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun 2023”.

B. Rumusan Masalah
6

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh KIE

tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam

melakukan prenatal yoga di wilayah kerja Puskesmas Melata Kabupaten

Lamandau Kalimantan Tengah Tahun 2023?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat

ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga di wilayah kerja Puskesmas

Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun 2023.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga

sebelum diberikan KIE tentang prenatal yoga di wilayah kerja

Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun

2023.

b. Mengidentifikasi minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga

setelah diberikan KIE tentang prenatal yoga di wilayah kerja

Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun

2023.

c. Menganalisis pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat ibu

hamil dalam melakukan prenatal yoga di wilayah kerja Puskesmas

Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun 2023.


7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat dipakai sebagai dasar dan dijadikan bahan

perbandingan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya,

khususnya mengenai prenatal yoga pada ibu hamil.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Setelah mengetahui minat ibu hamil dalam

melakukan prenatal yoga setelah diberikan KIE tentang prenatal

yoga, peneliti dapat mendapatkan informasi dan gambaran

tentang minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga setelah

diberikan KIE tentang prenatal yoga.

b. Bagi Petugas Kesehatan

Setelah mengetahui minat ibu hamil dalam

melakukan prenatal yoga setelah diberikan KIE tentang prenatal

yoga, petugas kesehatan dapat memberikan konseling tentang

manfaat melakukan prenatal yoga.

c. Bagi Ibu Hamil

Setelah mengetahui adanya minat ibu hamil dalam

melakukan prenatal yoga setelah diberikan KIE tentang prenatal

yoga, para ibu hamil dapat melakukan prenatal yoga.

d. Bagi Instansi
8

Setelah mengetahui adanya minat ibu hamil dalam

melakukan prenatal yoga setelah diberikan KIE tentang prenatal

yoga, institusi dapat menetapkan kebijakan dan peraturan tentang

kesehatan ibu hamil.


9

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya

Variabel
Nama Peneliti, Metode
No Judul Nama Jurnal Independen Dependen Desain Sampling Hasil
Tahun Penelitian
(X) (Y)
1 Yayuk Puji Prenatal Yoga Jurnal Media Prenatal Tingkat Ekperimental Total sampling Prenatal yoga memberika
Lestari dan Ika terhadap Tingkat Informasi yoga kedehatan dampak berbeda terhada
Friscila Kesehatan Mental mental ibu kesehatan mental ibu ham
2022 Ibu Hamil hamil Rerata ibu hamil yang mengiku
kelas prenatal yoga memili
kesehatan mental yang norma
Prenatal yoga sangat baik.

2 Kadek Dwitya Prenatal Yoga Jurnal Yoga dan Prenatal Kondisi Literatul review - Latihan prenatal yoga pada ib
Widi Adnyani Untuk Kondisi Keseatan Yoga Kesehatan dapat membantu meningkatka
2021 Kesehatan Ibu Ibu Hamil kesehatan ibu hamil. Latiha
Hamil postur dan pernafasa
memberikan efek rileks da
membantu mengurangi stres fis
3 Darwitri dan Prenatal Yoga Jurnal Sains dan Prenatal Menurunkan quasi experimen Purposive sampling prenatal yoga dapat menurunka
Rahmadona Menurunkan Kesehatan Yoga Keluhan keluhan fisik Ibu ham
2021 Keluhan Fisik pada Fisik pada Trimester II dan III. Diharapka
Ibu Hamil Trimester Ibu Hamil prenatal yoga dapat dilakuka
II dan III Trimester II secara rutin pada kelas ibu ham
dan III
10

Variabel
4 Aris Noviani1, Hubungan Jurnal ilmiah Ilmu Pengetahuan Minat Analitik Proporsional Random Ada hubungan pengetahua
Siskana Dewi Pengetahuan Kebidanan dan terhadap korelasional Sampling dengan minat ibu hamil TM
Rosita Dengan Minat Ibu Kesehatan prenatal dan III terhadap prenatal gent
Nama Peneliti, Metode
No 2021 Judul
Hamil TM II Dan III Nama Jurnal gantle yoga Desain Sampling yoga Hasil
Tahun Penelitian
Terhadap Prenatal
Gentle Yoga

5 Rully Fatriani Gambaran Jurnal Ilmu Pengetahuan Ketidaknyaman Deskriptif Purposive sampling tingkat pengetahuan ibu ham
2023 Pengetahuan Ibu Kesehatan Dan Ibu Hamil an Fisik Dan tentang ketidaknyamanan fis
Hamil Tentang Kedokteran Yoga Prenatal pada kehamilan trimester I
Ketidaknyamanan sebagian besar kategori kuran
Fisik Dan Yoga yaitu sebesar 46,7 % dan tingk
Prenatal Selama pengetahuan ibu hamil tentan
Kehamilan yoga prenatal sebagian bes
Trimester III kategori baik yaitu sebesar 55
%
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep KIE

a. Pengertian KIE

Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung atau tidak

langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk

mendapatkan tanggapan. Tanggapan (respon) diperoleh karena telah terjadi

penyampaian pesan yang dimengerti oleh masing-masing pihak.

Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu

diketahui masyarakat (pesan yang disampaikan) dan dimanfaatkan

seperlunya.

Edukasi adalah sesuatu kegiatan yang mendorong terjadinya

penambahan pengetahuan, perubahan sikap, perilaku dan ketrampilan

seseorang/ kelompok secara wajar.

(Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2018)

b. Kategori KIE

KIE dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian :

1) KIE individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara

petugas KIE dengan individu sasaran program, misalnya terjadi

meditasi, refleksi diri, berdoa. Media KIE yang digunakan bisa

merupakan alat peraga, bahan bacaan

2) KIE kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara

petugas KIE dengan kelompok (2-15) orang, misalnya melalui diskusi


12

kelompok (FGD). Media yang digunakan bisa berupa alat peraga,

video, buku panduan, modul, film-film pendek

3) KIE massa : Suatu proses KIE tentang sesuatu program yang dapat

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat

dalam jumlah besar. Penyampaian Pesan Kepada Kelompok besar/

sebagian besar populasi. Bisa dalam bentuk seminar, kempanye akbar,

seruan moral/ pernyataan sikap, dll.

Media yang digunakan bisa melalui; stiker, poster, siaran radio, TV,

surat kabar, leaflet/ brosur, media sosial, dll

c. Tujuan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE)

1) Menambah Pengetahuan, mengubah sikap, kepercayaan, nilai- nilai

dan perilaku individu atau kelompok.

2) Secara aktif mendukung suatu masalah/issu dan mencoba untuk

mendapatkan dukungan dari pihak lain

3) Meletakan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin

berlangsungnya proses penerimaan masyarakat terhadap isu

perlindungan anak

4) KIE mendidik individu dan masyarakat tentang keberadaan dan

manfaat perlindungan anak berbasis Masyarakat

d. Prinsip Pelaksanaan

Prinsip yang harus dipilih dalam penggunaan/pelaksanaan KIE adalah:

1) JELAS, menggunakan alat peraga yang menarik perhatian dan atau

mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari

2) LENGKAP, informasinya lengkap dan utuh, menyesuaikan

materi KIE dengan latar belakang kelompok sasaran


13

3) SINGKAT/SEDERHANA, memberikan penjelasan dengan bahasa

sederhana dan mudah dipahami

4) BENAR/ TEPAT; memahami, menghargai dan menerima kedaan

kelompok sasaran (status pendidikan, sosial ekonomi dan situasi

emosional) sebagaimana adanya

5) SOPAN; memperlakukan kelompok sasaran dengan sopan, baik dan

ramah

(Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2018)

e. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi KIE


6)
Menurut Effendi dalam Kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak (2018), faktor-faktor yang mempengaruhi KIE

terbagi dalam dua bagian besar yaitu :

1) Faktor penunjang :

Faktor yang menunjang kelancaran proses KIE antara lain

pengetahuan, ketrampilan dan komunikator/pelaksana kegiatan

(fasiliattor, aktifis, relawan). Jika seorang komunikator memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam proses KIE akan

membawan hasil yang lebih baik

2) Faktor penghambat:

a) Faktor Penerima Pesan (Komunikan)

- Kecurigaan

- Pendengaran kurang sempurna

b) Faktor Isi Pesan

- Bahasa tidak lazim

- Memiliki arti ganda


14

c) Pengirim Pesan (Komunikator)

- Gagap

- Kurang percaya diri

2. Konsep Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisologis.

Setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi yang sehat, telah

mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang

pria yang sehat maka besar kemungkinan akan terjadi kehamilan. Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari

atau 40 minggu yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (Nugrawati &

Amriani, 2021).

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada

perempuan akibat adanya pembuahan antara sel kelamin laki-laki dan sel

kelamin perempuan. Dengan kata lain, kehamilan adalah pembuahan ovum

oleh spermatozoa, sehingga mengalami nidasi pada uterus dan berkembang

sampai kelahiran janin (Pratiwi dan Fatimah, 2019). Menurut Ambar, dkk

(2021) kehamilan biasanya berlangsung 40 minggu (280 hari), dari hari

pertama haid terakhir. Kehamilan yang melewati 294 hari (42 mi nggu)

adalah kehamilan postdate, diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu

dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri.

b. Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan yang

terdiri dari (Nugrawati & Amriani, 2021):


15

1. Ovum
Meiosis pada wanita menghasilkan sebuah telur atau ovum.

Proses ini terjadi di dalam ovarium, khususnya pada folikel ovarium.

Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.

2. Sperma
Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi normal

mengakibatkan pengeluaran satu sendok teh semen, yang mengandung

200-500 juta sperma, ke dalam vagina. Saat sperma berjalan tuba

uterina, enzim-enzim yang dihasilkan disana akan membantu kapasitas

sperma. Enzim-enzim ini dibutuhkan agar sperma dapat menembus

lapisan pelindung ovum sebelum fertilisasi.

3. Fertilisasi
Fertilisasi berlangsung di ampula (seperti bagian luar) tuba

uterina. Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang

mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada di dalam

membran dan membran tidak lagi dapat ditembus oleh sprema lain.

Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot.

4. Implantasi
Zona peluzida berdegenerasi dan trofoblas melekatkan dirinya

pada endometrium rehim, biasanya pada daerah fundus anterior atau

posterior. Antara 7 sampai 10 hari setelah konsepsi, trofoblas

mensekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam

endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup.


16

c. Tanda – Tanda Kehamilan

Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang

timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologis dan

psikologi pada masa kehamilan (Cookson & Stirk, 2019) sebagai berikut:

1. Tanda−tanda mungkin hamil (presumtif signs)

a. Amenorea Amenorhoe (tidak dapat haid), pada wanita sehat

dengan haid yang teratur, amenorohe menandakan kemungkinan

kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita

hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama

haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan

tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele

(Cookson & Stirk, 2019).

b. Nausea dan vomitus (mual dan muntah)

Keluhan yang sering dirasakan wanita hamil sering disebut

dengan morning sicknes. Secara fisik, keadaan ini disebabkan

oleh perubahan hormon di dalam tubuh, dimana hormon estrogen

dan progesteron meningkat sehingga berdampak menekan sistem

syaraf pusat dan membuat penciuman ibu lebih peka (Yulizawati,

2020).

c. Mengidam

Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu),

sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan

makin tuanya kehamilan (Cookson & Stirk, 2019).

d. Fatique (kelelahan) dan sinkope (pingsan)


17

Sebagian ibu hamil dapat mengalami kelelahan hingga

pingsan terlebih lagi apabila berada di tempat ramai. Keluhan ini

akan meghilang setelah 16 minggu. hal ini karena tubuh bekerja

secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk

kehamilan. Peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur

(Yulizawati, 2020).

e. Perubahan pembesaran payudara

Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal

pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang

menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi

pada jaringan payudara (Yulizawati, 2020).

f. Perubahan berat badan

Berat badan meningkat pada awal kehamilan karena

perubahan pola makan dan adanya timbunan cairan berebihan

selama hamil (Cookson & Stirk, 2019).

g. Quickening

Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang pertama kali.

Sensasi ini bisa juga karena peningkatan peristaltik usus, kontraksi

otot perut, atau pergerakan isi perut yang dirasakan seperti janin

bergerak (Yulizawati, 2020).

2. Tanda tidak pasti kehamilan (probable signs)

a. Amenorea (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan

folikel de Graaf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid


18

terakhir dengan perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan

perkiraan persalinan (Yulizawati, 2020).

b. Nyeri payudara

Pada awal kehamilan mamae dirasakan membesar dan sakit

karena tingginya kadar hormon esterogen dan progesteron. Keluhan

nyeri ini terjadi pada kasus mastitis, ketegangan prahaid,

penggunaan pil KB (Yulizawati, 2020).

c. Balotement

Pada kehamilan 16 sampai 20 minggu pemeriksaan palpasi

kesan seperti ada masa yang keras, mengapung dan memantul di

uterus. Dapat terjadi pada tumor uterus, mioma, acites, dan kista

ovarium (Yulizawati, 2020).

d. Gangguan sering kencing

Sering kencing, terjadi karena kandung kencing pada bulan-

bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.

Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus

yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan

gekala bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga

panggul dan menekan kembali kandung kencing (Cookson & Stirk,

2019).

e. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit, terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas.

Pada pipi, hidung, dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen

yang berlebihan, dikenal sebaga kloasma gravidarum (topeng

kehamilan). Aerola mamae juga menjadi lebih hitam karena


19

didapatkan deposit pigmen yang berlebihan (Cookson & Stirk,

2019).

3. Tanda pasti kehamilan (positive signs)

a. Teraba bagian−bagian janin pada kehamilan 22 minggu janin dapat

diraba pada wanita kurus dan otot perut relaksasi. Kehamilan 28

minggu jelas bagian janin dapat diraba demikian pula gerakan janin

dapat dirasakan oleh ibu.

b. Gerakan janin pada kehamilan 20 minggu gerakan janin dapat

dirasakan oleh pemeriksa.

c. Terdengar denyut jantung janin dengan menggunakan ultrasound

denyut jantung janin dapat terdengar pada usia 6 sampai 7 minggu.

Jika menggunakan dopler pada usia 12 minggu sedangkan jika

menggunakan stetoskop laennec 18 minggu. Frekuensi deyut jantung

janin antara 120 sampai dengan 160 kali permenit yang akan jelas

terdengar bila ibu tidur terlentang atau miring dengan punggung bayi

di depan.

d. Ultrasonografi (USG) dapat digunakan umur kehamilan 4 sampai 5

minggu untuk memastikan kehamilan dengan melihat adanya

kantong gestasi, gerakan janin dan deyut jantung janin (Cookson &

Stirk, 2019).

d. Klasifikasi Usia Kehamilan

Periode dalam kehamilan terbagi dalam 3 triwulan/ trimester: 1)

Trimester I: 0 – 12 minggu; 2) Trimester II: 12 – 18 minggu, 3) Trimester III:

18 – 40 minggu (Nugrawati & Amriani, 2021).


20

1. Trimester I

Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan dan adaptasi pada

ibu hamil dan pasangan. Trimester pertama sering dianggap sebagai

periode penyesuaian, penyesuaian seorang ibu hamil terhadap kenyataan

bahwa dia sedang hamil. Fase ini sebagian ibu hamil merasa sedih dan

ambivalen. Ibu hamil mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan,

dan depresi teruma hal itu serign kali terjadi pada ibu hamil dengan

kehamilan yang tidak direncanakan. Namun, berbeda dengan ibu hamil

yang hamil dengan direncanakan dia akan merasa senang dengan

kehamilannya. Masalah hasrat seksual ditrimester pertama setiap wanita

memiliki hasrat yang berbedabeda, karena banyak ibu hamil merasa

kebutuhan kasih sayang besar dan cinta tanpa seks (Nugrawati &

Amriani, 2021).

2. Trimester II

Trimester kedua sering dikenal dengan periode kesehatan yang

baik, yakni ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari segala

ketidaknyamanan. Di trimester kedua ini ibu hamil akan mengalami dua

fase, yaitu fase pra-quickening dan pascaquickening. Di masa fase pra-

quickening ibu hamil akan mengalami lagi dan mengevaluasi kembali

semua aspek hubungan yang dia alami dengan ibunya sendiri. Di

trimester kedua sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan dalam

hubungan seksual. Hal itu disebabkan di trimester kedua relatif terbebas

dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan, kekhawatiran yang

sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai mereda


21

dan menuntut kasihsayang dari pasangan maupun daeudari keluarganya

(Nugrawati & Amriani, 2021)

3. Trimester III

Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase

penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil mulai

menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah sehingga dia

menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu hamil kembali

merasakan ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung, merasa

dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan sangat

dibutuhkan. Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester kedua

menjadi menurun karena abdomen yang semakin membesar menjadi

halangan dalam berhubungan (Nugrawati & Amriani, 2021).

e. Perubahan Fisiologi Kehamilan

1. Uterus

Uterus membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh

estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu

normal lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat

uterus itu menjadi 1.000 gram, (berat naik 20x50 gram dan volume 10

ml) (Dartiwen, 2019).

2. Serviks

Satu bulan setelah kondisi serviks akan menjadi lebih lunak dan

kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan

terjadi edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya

hipertrofi dan hyperplasia pada kelenjar serviks sehingga memberikan

gejala keputihan (Dartiwen, 2019).


22

3. Sistem darah

Pada Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum

darah lebih banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi

semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada

umur hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar

25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% (Bano,

2018).

4. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan

folikel baru juga tertunda. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama

6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai

penghasil progesterone dalam jumlah yang relatif minimal (Cookson &

Stirk, 2019).

5. Vagina dan perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia

terlihat jelas pada kulit dan otot-otot diperineum dan vulva, sehingga

vagina akan terlihat berwarna keunguan. Perubahan ini meliputi lapisan

mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipetrofi pada sel-sel

otot polos (Yulizawati, 2020).

6. Payudara

Pada perubahan payudara ini terjadi pembesaran payudara dan

tegang akibat hormone somatoomatropin, esterogen dan progeesteron,

akan tetapi masih belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan 12

minggu keatas keluar cairan berwarna putih jernih (colostrum) melalui

putting susu. Payudara akan terus tumbuh selama masa kehamilan dan
23

ukuran beratnya meningkat hingga mencapai 500gr untuk masing

masing payudara (Dartiwen, 2019).

7. Sistem Kardiovaskuler

Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat, perubahan

ini terjadi karena untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain

itu, juga terjadi peningkatan denyut jantung. Antara minggu ke-10 dan

20 terjadi peningkatan volume plasma (Dartiwen, 2019).

8. Sistem Endoktrin

Jika sekresi kelenjar hipofise menurun maka sekresi kelenjar

endokrin (kelenjar tyroid, paratiroid, adrenal) meningkat (Dartiwen,

2019).

9. Sistem Kekebalan

Kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun aktif.

Keduanya dapat diperoleh secara alami maupun buatan. Kekebalan

pasif yaitu kekebalan yang dipeoleh secara alami adalah dari

transplasenta, yaitu antibody yang diberikan ibu melalui plasenta

kepada janinya (Yulizawati, 2020).

10. Sistem Perkemihan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih akan

tertekan oleh uterus yang makin membesar sehingga timbul rasa ingin

kencing. Biasanya terjadi pada malam hari karena tekanan uterus.

Menghilang jika semakin tuanya kehamilan, tetapi pada akhir

kehamilan bila kepala janin mulai masuk atau turun ke PAP keluhan

kecing akan muncul kembali (Dartiwen, 2019).


24

11. Sistem Pencernaan

Pada perubahan ini, masalah hemoroid cukup sering terjadi

pada kehamilan, kelainan ini sebagian besar disebabkan oleh konstipasi

dan naiknya tekanan vena dibawah uterus. Reflex asam lambung

(heartburn) disebabkan oleh regurgitasi isi lambung esophagus bagian

bawah. Heartburn terjadi pada 1 atau 2 bulan terahir kehamilan

(Dartiwen, 2019).

12. Sistem Integument

Perubahan pada keseimbangan hormone dan mekanis

menyebabkan timbulnya perubahan pada system integument pada masa

kehamilan. Perubahan tersebut yaitu peningkatan ketebalan kulit dan

lemak sub dernal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku,

percepatan aktifitas kelenjar keringat dan rebasen, dan peningkatan

sirkulasi dan aktifitas, pada jaringan kulit yang elastis mudah pecah

maka mengakibatkan strie gravidarum dan akan menghilang pada

setelah persalinan (Dartiwen, 2019).

13. Perubahan Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh

Perubahan berat badan pada wanita hamil akan mengalami

kenaikan sekitar normal 11,5-16 kg, gemuk 7-11,5 kg, ringan 12,5-18

kg menurut Munthe,J.,dkk (2019). Selama kehamilan akan mengalami

kenikan berat badan (BB) sekitas 0,5 kg/minggu. Perkiraan peningkatan

BB menurut Velawati Ela (2018): a) Berat janin : 3-3,5 kg; b) Plasenta

: 0,5 kg; c) Air ketuban : 1 kg; d) Rahim : 1 kg; e) Timbunan lemak :

1,5 kg; f) Timbunan protein : 2 kg; g) Retensi cairan : 1,5 kg


25

14. Pada wanita hamil bernafas lebih dalam tetapi frekuensi nafasnya hanya

sedikit meningkat. Peningkatan pernafasan hanya berhubungan dengan

frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volum nafas satu

menit (hiperventilasi) sekitar 26 % yang mengakibatkan kosentrasi

karbon dioksida di alveoli menurun (Dartiwen, 2019).

15. Perubahan system persyarafan selama hamil, selain perubahan

neurohormonal hipotalapi-hiposis. Perubahan psesifik akibat kehamilan

mengakibatkan, antara lain: a) Kompresi saraf panggul (statis vascular);

b) Ladorsis dorsi lumbal; c) Edema; d) Akroestesia (gatal di tangan); e)

Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, bahwan bisa pingsan (sikop);

dan f) Hipoklasemia (Dartiwen, 2019).

f. Perubahan Psikologi Kehamilan

1. Perubahan psikologis pada Trimester I (periode penyesuaian)

a. Ibu merasa kurang sehat dan merasa tidak bisa menerima

kehamilanya

b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan,

kadang berharap tidak ingin hamil.

c. Ibu selalu mencari tanda-tanda apakah dirinya benar hamil yang

dilakukan untuk meyakinkan dirinya sendiri.

d. Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya akan mendapatkan

perhatian bersama dan juga akan mengalami kekuatan fantasi selama

kehamilan.

e. Ketidak stabilan emosi dan sesuasana hati (Yulizawati, 2020).

2. Perubahan psikologis Trimester II (periode kesehatan yang baik)


26

a. Pada perubahn ini keadaan ibu sudah lebih baik atau sudah merasa

ebih sehat, tubuh sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi.

b. Ibu sudah bisa menerima kehamilanya

c. Ibu mulai merasakan gerakan janin (fase pasca quickening)

d. Merasa bebas dari rasa ketidaknyamanan dan kekhaawatiran.

e. Merasa bahwa bayi bagian dari dirinya

f. Hubungan sosial meningkat sesama wanita hamil lainya/ orang lain.

g. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilanya, kelahiran

dan persiapan untuk peran barunya.

h. Dengan perut yang belum terlalu besar ibu, sehingga belum dirasa

bebannya (Yulizawati, 2020).

3. Perubahan psikologis Trimester III (periode penantian)

Pada periode ini ibu mulai menyadari bahwa kehadiran bayinya

merupakan makhluk terpisah sehingga ibu tidak sabar menunggu atau

menanti kehadiran bayinya. Ibu juga merasa cemas mmengingat

bayinya bisa lahir kapanpun sehingga membuat ibu lebih waspada

menunggu dan memperhatikan tanda gejala persalinan muncul

(Dartiwen, 2019).

g. Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu gejala yang muncul akibat

adanya infeksi atau gangguan yang terjadi selama hamil (Yulizawati, 2020).

Tanda-tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai adalah sebagai

berikut :

1. Bengkak di kaki, tangan, wajah dan sakit kepala yang terkadang disertai

kejang. Keadaan ini sering disebut keracunan kehamilan/eklampsia.


27

2. Perdarahan per vaginam merupakan penyebab kematian pada ibu hamil

paling sering. Perdarahan pada kehamilan muda sebelum kandungan 3

bulan bisa menyebabkan keguguran. Apabila mendapatkan pertolongan

secepatnya, janin mungkin dapat diselamatkan. Apabila tidak, ibu tetap

harus mendapatkan bantuan medis agarkesehatannya terjaga.

3. Demam tinggi biasanya disebabkan karena infeksi atau malaria. Apabila

dibiarkan, demam tinggi pada ibu hamil membahayakan keselamatan

ibu dan dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.

4. Keluar air ketuban sebelum waktunya. Pecahnya ketuban sebelum

waktunya merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan yang

dapat membahayakan keselamatan janin dalam kandungan.

5. Ibu muntah terus dan tidak mau makan, serta sebagian besar ibu hamil

merasa mual dan kadang-kadang muntah pada umur kehamilan 1-3

bulan. Kondisi ini normal dan akan hilang pada usia kehamilan

>3bulan. Namun, jika ibu tetap tidak mau makan, muntah terus-

menerus, lemah dan tidak bisa bangun, maka keadaan ini berbahaya

bagi kesehatan ibu dan keselamatan janin.

6. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.

Keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin. Hal ini disebabkan

adanya gangguan kesehatan pada janin, bisa juga karena penyakit atau

gizi yang kurang (Yulizawati, 2020).

sebaya menjadi suatu jalinan ikatan yang sangat kuat.


28

3. Konsep Minat

a. Pengertian Minat

Purwanto dalam Sari (2018), menyatakan bahwa minat adalah

suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan

kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik.

b. Macam-Macam Minat

Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam (Wahab,

2012):

1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi:

a) Minat primitif
Minat primitif adalah minat yang timbul karena

kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh misalnya

kebutuhan akan makanan, perasaan enak atau nyaman,

kebebasan beraktivitas dan seks.

b) Minat kultural atau minat sosial

Minat kultural atau minat sosial adalah minat yang

timbulnya karena minat ini tidak secara langsung

berhubungan dengan diri kita. Sebagai contoh minat

belajar, individu punya pengalaman bahwa masyarakat atau

lingkungan akan lebih menghargai orang-orang terpelajar

dan pendidikan tinggi, sehingga hal ini akan menimbulkan

minat individu untuk belajar dan berprestasi agar

mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini

mempunyai arti yang sangat penting bagi harga dirinya.


29

2. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi :

a) Minat intrinsik

Minat intrinsik adalah minat yang langsung

berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan

minat yang lebih mendasar atau minat asli. Ada beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam

melakukan pemeriksaan kesehatan antara lain :

1) Menjaga Kesehatan

Dorongan seseorang untuk menjaga kesehatan akan

memunculkan minat melakukan pemeriksaan

kesehatan.

2) Cita-cita atau keinginan untuk sehat

Cita-cita adalah sesuatu yang diharapkan tercapai

oleh seseorang di masa yang akan datang. Individu

yang bercita-cita tentang kesehatan, maka ia akan

menaruh minat pada kesehatan.

3) Kebutuhan akan kesehatan

Kecenderungan minat timbul apabila individu tertarik

kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhan atau

merasakan bahwa sesuatu akan dipelajari bermakna dari

dirinya.

4) Minat untuk mengisi waktu luang


30

Diketahui juga bahwa dalam mengisi waktu luang

mereka juga didasari karena adanya faktor kesenangan,

mendapatkan teman, waktu luang, dan untuk menjaga

Kesehatan.

b) Minat ekstrinsik.

Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan

dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila

tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut

hilang.

1) Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan merupakan unsur manusiawi dalam

dunai kesehatan yang mempunyai fungsi, peran dan

tugas yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu tenaga kesehatan dengan segala

penampilan, kepribadian dan kualifikasi

profesionalismenya merupakan faktor eksternal yang

dapat mempengaruhi minat seseorang melakukan

pemeriksaan kesehatan.

2) Pelaksanaan kegiatan/program kesehatan

Pelaksanaan kegiatan atau program kesehatan kepada

masyarakatakan suatu penyakit dapat mendorong

seseorang untuk berminat melakukan pemeriksaan

kesehatan tersebut.
31

3) Media

Bentuk-bentuk mass media antara lain adalah

buku-buku tentang kesehatan, majalah, surat kabar,

radio, televisi dan bentuk-bentuk lain yang sangat

berpengaruh terhadap minat seseorang dalam menjaga

dan melakukan pemeriksaan kesehatan

4) Keluarga

Keluarga dengan segala kondisi dan karakteristiknya

menjadi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

minat seseorang terhadap pemeriksaan kesehatan.

Pengaruh keluarga ini dapat diasumsikan relatif besar,

karena selain ada hubungan biologis juga seseorang

lebih banyak waktunya dan berkomunikasi di

lingkungan keluarga.

5) Masyarakat

Lingkungan masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa

maupun di sekitar sekolah juga termasuk salah satu

faktor eksternal yang dapat mempengaruhi minat siswa

terhadap kegiatan olahraga. Hal ini logis karena setiap

individu hidup berkembang di lingkungan masyarakat,

bahkan memiliki hasrat untuk beradaptasi dengan

kondisi dan karakteristik masyarakatnya.


32

3. Berdasarkan cara mengungkapkan minat dapat dibedakan

menjadi:

a) Expressed interest Minat yang diungkapkan dengan cara

meminta kepada subjek untuk menyatakan atau

menuliskan kegiatan baik yang berupa tugas maupun

bukan tugas yang disenangi dan paling tidak disenangi.

Dari jawabannya dapatlah diketahui minatnya.

b) Manifest interest adalah minat yang diungkapkan dengan

cara mengobservasi atau melakukan pengamatan secara

langsung terhadap aktivitas yang dilakukan subjek atau

dengan mengetahui hobinya.

c) Tested interest adalah minat yang diungkapkan cara

menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang

diberikan, nilai-nilai yang tinggi pada suatu objek atau

masalah biasanya menunjukkan minat yang tinggi pula

terhadap hal tersebut.

d) Inventoried interest adalah minat yang diungkapkan

dengan menggunakan alat yang sudah distandarkan,

dimana biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang

ditujukan kepada subjek apakah ia senang atau tidak

senang terhadap sejumlah aktivitas atau sesuatu objek yang

ditanyakan.

c. Proses Minat
33

Menurut Purwanto dalam Sari (2018), adapun proses minat

terdiri dari:

1. Motif (alasan, dasar, pendorong)

2. Perjuangan motif

Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa

motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini harus dipilih.

3. Keputusan

Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-

motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab

tak mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan

pada waktu yang sama.

4. Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil

Keputusan kata hati merupakan perbuatan kemampuan untuk

memilih dan mengambil keputusan dengan ciri-ciri

mempertahankan seluruh kepribadiannya, sifatnya irrasional,

berlaku perseorangan dan pada suatu situasi dan timbulnya

dari lubuk hati. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan minat

yaitu:

a) Jika pekerjaan tidak jelas dan tidak menentu.

b) Makin sulit suatu tugas makin besar minat dan tenaga untuk

menyelesaikan tugas itu.

c) Pekerjaan yang dilakukan secara tepat dan bersama-sama

menimbulkan minat.
34

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Menurut Nursalam (2015), berpendapat ada tiga faktor yang

menjadi timbulnya minat, yaitu:

1) Dorongan dari dalam diri individu

Faktor ini adalah faktor dorongan dari dalam, dititik

beratkan pada kebutuhan biologis. Faktor ini akan menumbuhkan

minat seseorang apabila ada dorongan dari dalam dirinya

sendiri bukan dari dorongan dari orang lain, misalnya dengan

melihat iklan atau tayangan televisi kemudian berminat untuk

melakukan sesuatu. Informasi adalah penerangan, pemberitahuan,

kabar atau berita tentang sesuatu keseluruhan makna yang

menunjang amanat.

Pengetahuan diperoleh melalui informasi yaitu kenyataan

(fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri. Sumber informasi

diantaranya dapat diperoleh dari media elektronik, media massa,

petugas kesehatan, tetangga atau saudara dan masih banyak lagi.

2) Motif Sosial

a) Lingkungan Hubungan Sosial

Lingkungan hidup dimana individual hidup bersama

teman, keluarga, tetangga. Apabila dalam lingkungan

sosialnya kebetulan mempunyai keinginan dan minat yang


35

sama pada suatu tertentu maka faktor ini akan memperkuat

minat mereka.

b) Penghasilan

Penghasilan juga berperan penting dalam pembentukan

minat seseorang, apabila seseorang yang berpenghasilan

rendah maka akan berkurangnya minat seseorang untuk

melakukan apa yang diinginkan.

3) Faktor Emosional

Dalam faktor ini dinyatakan bahwa suatu aktifitas yang

dilaksanakan oleh individu yang dapat dicapai dengan sukses

akan menyebabkan perasaan yang menyenangkan. Sebaliknya

apabila individu menemui kegagalan dapat mengakibatkan

perasaan yang kecewa, tak puas dan akhirnya dapat pula

menghilangkan atau mengurangi minat.

e. Aspek Minat

Purwanto dalam Sari (2018), mengemukakan bahwa minat

termasuk dalam afektif (istilahnya Bloom). Taksonomi Bloom dalam

meliputi lima kategori

1) Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran

kemauan untuk menerima perhatian yang terpilih.

Merupakan masa dimana kita menerima rangsangan

melalui panca indra.


36

2) Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori

persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasan.

3) Penilaian (valuting) yang terdiri dari sub-kategori

penerimaan, pemilihan dan komitmen terhadap nilai-nilai

tertentu.

4) Organisasi (organization) yaitu kemampuan dalam

melakukan penyusunan langkah terhadap nilai baru yang

diterima.

5) Pencirian (characterization) kemampuan dalam

memahami ciri dari nilai baru yang diterima.

f. Kondisi Yang Mempengaruhi Minat

Menurut Hurlock dalam Sari (2018), ada beberapa kondisi

yang mempengaruhi minat, diantaranya:

1) Status Ekonomi

Status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas

minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mereka

laksanakan. Sebaiknya, kalau status ekonomi mengalami

kemunduran karena tanggung jawab keluarga tatu usaha yang

kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit

minat mereka.

2) Pendidikan
37

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan

yang dimiliki seseorang maka semakin besar kegiatan bersifat

intelek yang dilakukan

3) Situasional (orang dan lingkungan)

Berhubungan dengan ancaman konsep diri terhadap

perubahan status, adanya kegagalan, kehilangan benda yang

dimiliki, dan kurang penghargaan dari orang lain.

4) Keadaan Psikis

Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh paling besar

terhadap minat adalah kecemasan. Kecemasan merupakan suatu

respon terhadap stres, seperti putusnya suatu hubungan yang

penting atau bencana yang mengancam jiwa.

g. Kriteria Minat

Menurut Nursalam dalam Sari (2018), minat seseorang

dapat digolongkan menjadi :

1) Rendah : Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat.

2) Sedang : Jika seseorang menginginkan obyek minat akan

tetapi tidak dalam waktu segera.

3) Tinggi : Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat

dalam waktu segera.

h. Cara Mengukur Minat

Menurut I. Ajzen dalam Baiti Firdausin Nisak (2016),

minat diukur dengan menggunakan kuesioner atau dengan


38

menggunakan wawancara. Dalam TRA (Theory of Reasoned

Action), minat merupakan bagian dari intense sehingga belum

nampak kegiatannya dan tidak dapat dilakukan observasi secara

langsung

Dalam pengukuran atau penilaian minat ada beberapa jenis

inventori yang terkenal, diantaranya:

1) The strong vocational interest blank

Inventori ini terdiri dari 400 item. Responden diminta

untuk memberikan jawaban dengan jalan memberi tanda (L)

terhadap aktivitas-aktivitas atau obyek-obyek yang disenangi,

memberi tanda (I) apabila ia ragu-ragu dan memberi tanda (D)

apabila ia tidak menyenangi aktivitas atau obyek tersebut.

2) Kuder Preference Record

Inventori ini mula-mula diterbitkan pada tahun 1939.

kemudian mengalami revisi dan tambahan item-item baru.

Kuder memulai dengan mengadakan analisa item tunggal

berdasarkan kelompok- kelompok minat (cluster of interest) dan

menyusun item-item tersebut dalam skala deskriptif.

Kuesioner yang digunakan dalam pengukuran minat

dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dengan

pertanyaan terstruktur yang diajukan langsung kepada subyek,


39

subyek tinggal memilih jawaban yang telah tersedia ya dan

tidak.

Hasil jawaban yang telah diberi skor

dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah yang tertinggi

lalu dikalikan 100 % :

P = Sp x 100%
Sm

Keterangan :

P = Persentasi

Sp = Skor yang didapat

Sm= Skor maksimal

Hasil pengukuran minat, menurut I. Ajzen dalam Baiti

Firdausin Nisak (2016), dikategorikan menjadi :

a) Minat tinggi (67–100%)

b) Minat sedang (34 – 66%)

c) Minat rendah (0 – 33%)

Melakukan pengukuran dengan menggunakan skala

Guttman menurut (A. Aziz Alimul Hidayat, 2009) bahwa skala

ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari

pertanyaan/pernyataan: ya, dan tidak, positif dan negatif, setuju


40

dan tidak setuju, benar dan salah. Skala Guttman ini pada

umumnya diuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian

apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan

analisisnya dapat dilakukan seperti skala Likert.

4. Konsep Prenatal Yoga

a. Pengertian Prenatal Yoga

Yoga prenatal adalah gerakan senam diperuntukkan ibu hamil

dengan tujuan sebagai persiapan mental, fisik, dan spiritual bagi ibu

hamil (Riawati, Budihastuti dan Prasetya, 2021). Yoga kehamilan

sering disebut dengan prenatal gentle yoga adalah suatu bentuk

modifikasi dari yoga klasik yang telah disesuaikan untuk kondisi ibu

hamil dengan tingkat intensitas gerakan asana yang lebih perlahan dan

lembut. Modifikasi ini sangat penting diperlukan saat berlatih

prenatal yoga sehingga diharapkan ibu hamil terhindar dari cidera,

dan diharapkan gerakan prenatal yoga ini dapat memberikan rasa

nyaman dan aman bagi ibu hamil (Apsari, dkk. 2022).

Prenatal yoga (yoga hamil) merupakan suatu jenis modifikasi

gerakan dari hatha yoga yang telah disesuaikan dengan kondisi ibu

hamil. Adapun tujuan dari prenatal yoga ini adalah untuk

mempersiapkan ibu hamil baik secara fisik, mental maupun spiritual

dalam menghadapi proses persalinan. Persiapan yang matang dan baik

akan menciptakan rasa lebih percaya diri dan keyakinan pada ibu
41

hamil dalam menjalani proses persalinan dengan nyaman dan lancar

(Yuniza, dkk.2021).

b. Manfaat Prenatal Yoga

Menurut Sindhu dalam Cahyani (2019), menyebutkan terdapat

beberapa manfaat jika melakukan yoga selama kehamilan, yaitu:

1. Dapat meningkatkan stamina dan tubuh saat hamil

2. Memperlancar sirkulasi darah sekaligus asupan oksigen ke janin

3. Mengatasi sakit punggung dan pinggang, konstipasi (sembelit),

saluran urine yang lemah, sendi yang pegal dan bengkak

4. Melatih otot perineum agar lebih kuat sehingga dapat

mempermudah proses melahirkan

5. Mempersiapkan mental ibu agar tidak cemas dapat menghadapi

persalinan

6. Sebagai bentuk menjalin komunikasi antara ibu dan anak yang

ada dikandungnya

7. Pemulihan fisik lebih cepat dan dapat mengatasi stress pasa

persalinan

c. Prinsip Prenatal Yoga

Menurut Nugraheni & Romdiyah (2019), terdapat beberapa

prinsip dalam tindakan prenatal yoga, yaitu:

1. Napas dengan penuh kesadaran

Napas dalam yang dilakukan secara teratur dapat

menenangkan. dengan teknik napas dalam yang benar, serta ibu


42

dapat merilekskan tubuhnya, sehingga dapat mengontrol tubuh

dan pikirannya dengan baik dan tenang.

2. Gerakan yang lembut dan perlahan

Gerakan yang lembut dapat membuat tubuh ibu lebih

lentur sekaligus menjadi lebih kuat. Gerakan prenatal yoga

berfokus pada beberapa bagian, yaitu otot-otot panggul, pinggul,

paha dan punggung.

3. Relaksasi dan meditasi

Ketika ibu melakukan relaksasi dan meditasi, ibu dapat

mengontrol tubuh dan pikirannya dalam keadaan yang tenang dan

damai.

4. Ibu dan bayi

Tindakan kegiatan prenatal yoga, ibu dan bayi yang

dikandungnya dapat membentuk bounding yang kuat. Sehingga

ketika ibu merasa senang dan rileks, bayi pun akan merasakan hal

yang sama dengan sang ibu.

d. Indikasi Prenatal Yoga

Pada prinsipnya yoga aman dilakukan oleh semua wanita

hamil dan dapat dilakukan oleh semua wanita hamil, hanya saja pada

trimester awal perlu penatalaksanaan khusus karena kandungannya

masih rentan, meliputi (Cahyani, 2019):

1. Tidak memiliki riwayat komplikasi selama kehamilan termasuk

pertumbuuhan janin terhambat (PJT)


43

2. Tidak memiliki riwayat persalinan preterm atau persalinan

prematur dan BBLR.

3. Pada wanita dengan riwayat abortus boleh melakukan yoga

setelah usia di atas 20 minggu atau setelah dinyatakan kehamilan

baik.

e. Kontraindikasi Prenatal Yoga

Menurut Cahyani (2019), Walaupun prenatal yoga dianggap

sebagai olahraga yang aman namun terdapat beberapa keadaan dimana

ibu hamil memerlukan persetujuan dari tenaga, yaitu:

1. Tekanan darah pada ibu hamil rendah

2. Ibu hamil yang memiliki riwayat obstetrik buruk seperti

perdarahan dalam kehamilan dan KPD (Ketuban Pecah Dini)

3. Selain keadaan tersebut, prenatal yoga juga harus diberhentikan

jika saat pelaksanaan, ibu mengalami keluhan seperti:

a. Rasa pusing, mual, dan muntah yang brekelanjutan

b. Gangguan pengelihatan

c. Kram pada perut bagian bawah

d. Pembengkakan pada tangan dan kaki

e. Tremor pada ekstrimitas atas maupun bawah

f. Jantung berdebar-debar

g. Gerakan janin yang melemah

f. Frekuensi dan Persiapan Prenatal Yoga


44

Prenatal yoga dapat dilakukan secara bertahap, belum terdapat

rekomendasi mengenai perlakuan optimal prenatal yoga, tetapi

perlakuan setidaknya 2 minggu lebih bermakna pada ibu hamil (Chen

et al, 2008 dalam Nugraheni & Romdiyah, 2019). Melakukan yoga

pada pagi hari merupakan cara yang sangat bagus untuk merevitalisasi

pikiran dan tubuh.Sesi yoga tidak perlu lama-lama. Latihan yoga 15

menit dan pernapasan serta meditasi 15 menit setiap hari sudah

mendatangkan manfaat besar (Ira Tri Onggo, 2019). Pelaksanaan

kegiatan prenatal yoga memiliki persiapan sebagai berikut:

1. Memakai pakaian yang nyaman dan longgar agar memudahkan

ibu jika bergerak

2. Melepaskan alas kaki ketika berlatih yoga

3. Melakukan prenatal yoga dalam keadaan perut tidak terlalu

kenyang dan lapar

4. Menggunakan bantal, guling atau kursi sebagai alat bantu ketika

penatalaksanaan yoga.

5. Setelah melakukan yoga, meminum air yang cukup agar tidak

dehidrasi

g. Cara Melakukan gerakan Prenatal Yoga

Cara melakukan gerakan prenatal yoga menurut Suananda

dalam Cahyani (2019), yaitu :

1. Latihan pemusatan perhatian (centering)


45

Pemusatan perhatian penting untuk mengawali latihan.

Ketika memulai yoga, kemungkinan ibu masih memikirkan

banyak hal, jadi ibu perlu memusatkan perhatian, memenangkan

pikiran dan fokus pada yoga. Selalu gunakan kata-kata positif

untuk mengembalikan ketenangan, semangat, kepercayaan diri,

dan kenyamanan ibu.

Gambar 2.1 Latihan Pemusatan Perhatian

2. Pernapasan (pranayama)

Pranayama perlu dilatih karena pernapasan merupakan

salah satu faktor penting untuk berhasil menenangkan pikiran dan

mengejan saat melahirkan. Pernapasan yang nyaman membawa

oksigen ke dalam tubuh dan membuat ibu tetap segar. Setiap

gerakan yoga disertai dengan pernapasan, yaitu dengan menutup

mulut, lalu tarik napas, lalu hembuskan dengan lembut.

3. Gerakan pemanasan (warming up)

Pemanasan merupakan persiapan pada tubuh untuk

melakukan tindakan yoga. Hindari gerakan berat tubuh belum


46

siap. Pemanasan adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan

bagian tubuh.

4. Gerakan inti

1) Stabilisasi

Perubahan beban di dalam tubuh akan membuat

perubahan dalam kestabilan badan. Gerakan ini berfungsi

untuk menstabilkan rongga panggul, postur tubuh,

memperkuat otot punggung dan kaki. Gerakan stabilisasi

adalah sebagai berikut:

1) Mountain pose

Postur berdiri yang nyaman dan stabil selama

hamil, beri jarak antar kaki sesuai kenyamanan ibu.

Gambar 2.2 Mountain Pose

2) Tree pose

Menekuk lutut kiri dan letakkan telapak kaki kiri

di betis atau paha di dalam kaki kanan. Satukan kedua


47

telapak tangan di depan dada. Tahan agar tubuh tetap

seimbang.

Gambar 2.3 Tree Pose

3) Cow pose-cat pose

Melakukan posisi seperti merangkak. Tarik

napas, mengangkat kepala sedikit, jauhkan bahu dan

telinga, lalu tulang ekor diarahkan sedikit ke atas.

Setelah itu keluarkan napas, menundukkan kepala,

menurunkan tulang ekor ke arah dalam. Posisi ini dapat

membantu ibu menstabilkan tulang belakang.

Gambar 2.4 Cow Pose - Cat Pose

2) Peregangan
48

Peregangan penting dilakukan untuk merelaksasi otot

karena dapat menjaga kelenturan sendi pada tulang belakang

dan memberi ruang pada rongga dada. Gerakan peregangan

diantaranya yaitu :

a) Peregangan otot leher

Peregangan ini dapat dilakukan dengan posisi

duduk maupun berdiri. Pertama mengangkat tangan

kanan dan meletakkan di telinga kiri. Regangkan ke sisi

kanan lalu lakukan ke sisi sebaliknya. Gerakan ini dapat

meregangkan otot yang berada dibagian leher.

Gambar 2.5 Peregangan Otot Leher

b) Standing lateral stretch

Posisi berdiri dengan membuka kedua kaki

selebar panggul. Tarik napas, mengaitkan jari pada

tangan kanan dan kiri lalu angkat ke atas. Mengeluarkan

napas dan tangan diarahkan ke kanan dan kiri tubuh lalu

tahan beberapa saat.


49

Gambar 2.6 Standing Lateral Stretch

c) Triangle pose

Buka kedua kaki lebar, salah satu kaki

menghadap ke depan. Putar kaki lainnya ke arah luar,

panggul dan perut tidak ikut berputar. Lalu tarik napas

dan buka kedua tangan ke samping.

Gambar 2.7 Triangle Pose

d) Revolved head to knee pose

Duduk dan lebarkan kedua kaki. Tekuk lutut kiri

ke arah dalam lalu dekatkan tumit ke paha bagian dalam.

Letakkan tangan kiri di lantai. Tarik napas dan angkan

tangan kanan ke atas lalu arahkan ke kiri. Setelah itu

lakukan kearah sebaliknya.


50

Gambar 2.8 Revolved Head to Knee Pose

e) Twisting variation

Duduk dan lebarkan kedua kaki. Tekuk lutut

kanan ke arah dalam, letakkan tangan kanan di depan

lutut kanan. Tarik napas, tegakkan tulang belakang lalu

keluarkan napas dan secara perlahan putar badan ke kiri

dan kanan.

Gambar 2.9 Twisting Variation

f) Peregangan otot pinggang

Tidur dengan posisi terlentang dan menekuk

lutut, telapak tangan arahkan ke bawah di samping

badan. Angkat pinggang secara perlahan, dilakukan

sebanyak 8 kali.
51

Gambar 2.10 Peregangan Otot Pinggang

g) Peregangan lutut

Tidur dengan posisi terlentang terlentang, tekuk

lutut kanan. Gerakan lutut kanan secara perlahan ke arah

kanan lalu kembalikan. Lakukan sebanyak 8 kali dan

lakukan hal yang sama sebaliknya.

Gambar 2.11 Peregangan Lutut

h) Peregangan otot kaki

Posisi duduk dengan kaki diluruskan dengan

tubuh rileks. Tarik jari dan telapak kaki kearah tubuh

secara perlahan lalu arahkan kedepan. Lakukan sebanyak

10 kali.
52

Gambar 2.12 Peregangan Otot Kaki

i) Persiapan proses persalinan

Selama persalinan, daerah panggul dan sekitarnya

akan menjadi area yang perlu mendapatkan perhatian.

Karena posisi dan proses mengejan saat persalinan

membutuhkan kekuatan dan kelenturan otot dasar

panggul. Latihan berikut dirancang untuk meregangkan

otot-otot dasar panggul, melenturkan otot panggul dan

paha. Sehingga memberikan ruang bagi janin untuk

memasuki panggul, meredakan nyeri punggung dan

panggul.

j) Bound angle pose

Posisi duduk, tekuk kedua kaki kearah dalam,

satukan kedua telapak kaki dan pegang dengan tangan.

Tegakkan tulang belakang dan tarik napas. Gerakan ini

dapat dikombinasikan dengan senam kegel.

Gambar 2.13 Bound Angle Pose

k) Garland pose
53

Posisi jongkok, dengan membuka kedua kaki,

pastikan lutut membuka lebar untuk memberi ruang yang

cukup bagi janin. Satukan kedua telapak tangan didepan

dada.

Gambar 2.14 Garland Pose

l) Latihan mengedan dan posisi persalinan

Latihan ini hanya dilakukan jika usia kehamila

ibu 37 minggu atau lebih. Geraka ini dilakukan dengan

posisi seperti saat persalinan dan mengatur napas saat

mengejan.

m) Restorative (gerakan relaksasi)

Gerakan yang bertujuan membantu tubuh dan

pikiran menjadi lebih tenang dan rileks sehingga

mengembalikan stamina, meregangkan otot yang kaku,

dan memberikan posisi yang nyaman.

n) Melting heart pose

Posisi berlutut, letakkan kedua tangan di lantai

dan jalankan kedua tangan di sampai lurus di depan

kepala. Rebahkan kepala, pipi dan dada di bantal.


54

Biarkan kedua panggul terangkat, relaks dan nikmati

peregangan pada pinggang. Gerakan ini dapat dilakukan

pada ibu hamil dengan letak janin sungsang untuk

membantu mengembalikan poisisi janin letak kepala.

Gambar 2.15 Melting Heart Pose

o) Posisi tidur yang nyaman

Posisi ini merupakan saat yang tepat untuk

menjalin hubungan ibu dengan janin karena ibu dalam

posisi relaks dan tenang sehingga dapat merasakan tiap

gerakan janin. Pastikan miring kiri untuk menghindari

tekanan pada vena cava inferior.

Gambar 2.16 Posisi Tidur Yang Nyaman

B. Kerangka Teori

KIE Prenatal Yoga

Ibu Hamil:
1. Tahu
2. Memahami
55

Faktor Minat:
1. Dorongan
Minat 1. Tinggi
individu
melakukan 2. Sedang
2. Motif sosial
3. Rendah
3. Emosional Prenatal Yoga
(Nisak, 2016)

Keterangan :

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.17 Kerangka Teori

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil

sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut.

Setelah melalui pembuktian hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar

atau salah, dapat diterima atau ditolak (Notoatmodjo, 2015). Hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

H1 : Ada pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil

dalam melakukan prenatal yoga di wilayah kerja Puskesmas

Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun 2023.


BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu urutan langkah dalam melakukan penelitian.

Pada bagian ini akan diuraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian,

meliputi desain penelitian, kerangka kerja, populasi, sampel dan sampling,

identifikasi variabel, definisi operasional, lokasi dan waktu penelitian, prosedur

pengambilan dan pengumpulan data, cara analisis data, masalah etika, serta

keterbatasan penelitian (Nursalam, 2016).

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan strategi dalam mengidentifikasi

permasalahan sebelum perancangan akhir pengumpulan data (Nursalam,

2016). Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra-experimental

dengan rancangan penelitian Pretest-Postest with group control design, yaitu

rancangan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh KIE prenatal

yoga terhadap minat ibu hamil dalam melaksanakan prenatal yoga perlakuan

(pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Pre dan post test design digunakan

karena adanya pengukuran/penilaian terlebih dahulu sebelum diberikan

treatment dan penilaian ulang setelah diberikan treatment, sehingga sudah

bisa mencari selisih antara sebelum dan sesudah percobaan/ treatment

(Sugiyono, 2014).
57

Q1 X1 Q2

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan :

X1 : Treatment berupa KIE prenatal yoga

Q1 : Minat Ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga sebelum diberikan

KIE

Q2 : Minat Ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga setelah diberikan KIE
58

B. Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah bagian kerja terhadap rancangan kegiatan yang

akan dilakukan (Sugiyono, 2014).


Populasi
Seluruh ibu hamil TM II dan TM III di wilayah kerja Puskesmas Melata
Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah yaitu 243 responden tahun 2023

Purposive sampling

Sampel
Sebagian ibu hamil TM II dan TM III di wilayah kerja Puskesmas Melata
Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah yaitu 60 responden

Pengumpulan Data

Variabel Independen Variabel Dependen


KIE tentang prenatal yoga (SAP) Minat dalam melakukan prenatal yoga
(kuesioner)

Pengolahan data
Editing, Coding, Tabulating

Analisa data
T Test independen

Hasil

Kesimpulan

Gambar 3.2 Kerangka Kerja Penelitian pengaruh KIE tentang prenatal yoga
dengan minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga di
wilayah kerja Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau
Kalimantan Tengah Tahun 2023
59

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti (Nursalam,

2016). Dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM II dan TM III di

Wilayah Kerja Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan

Tengah yaitu 243 responden.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai atau karakteristiknya

diukur dan yang nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari

populasi (Nursalam, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian

ibu hamil TM II dan TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Melata

Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah yaitu 60 responden.

3. Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi posisi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam, 2016). Dengan menggunakan rumus, maka

besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil TM II dan

TM III diberi KIE tentang prenatal yoga dengan perbandingan 1:1, yaitu

ibu hamil TM II dan TM III yang diberi KIE (30 responden) dan tidak

diberi KIE tentang prenatal yoga (30 responden) di Wilayah Kerja

Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah. Sampel

yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling untuk memilih ibu hamil TM II dan TM III.

Kriteria inklusi dalam penelitian, yaitu:


60

a. Kasus

1) Ibu hamil TM II dan TM III yang tidak memiliki penyulit

kehamilan/ Riwayat kegawatdaruratan kehamilan

2) Ibu hamil TM II dan TM III yang bisa membaca dan menulis

3) Ibu hamil TM II dan TM III yang bersedia menjadi responden pen

elitian.

4) Ibu hamil TM II dan TM III yang berada di wilayah penelitian.

b. Kontrol

1) Ibu hamil TM II dan TM III yang tidak memiliki penyulit

kehamilan/ Riwayat kegawatdaruratan kehamilan

2) Ibu hamil TM II dan TM III yang bisa membaca dan menulis

3) Ibu hamil TM II dan TM III yang bersedia menjadi responden

penelitian.

4) Ibu hamil TM II dan TM III yang berada di wilayah penelitian.

Kriteria eksklusi dalam penelitian, yaitu Ibu hamil TM II dan TM III y

ang tidak bersedia menjadi responden penelitian.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2015).


61

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel independen pada penelitian ini

adalah KIE tentang prenatal yoga.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah minat dalam melakukan prenatal yoga.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang dapat diamati dari suatu yang didefinisikan

tersebut yang memungkinkan peneliti untuk melakukan secara cermat

terhadap obyek atau fenomena (Sugiyono, 2017).


62

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Kategori


Operasional ukur data
KIE tentang Menyampaikan 1. Pengertian SAP - -
prenatal informasi tentang prenatal yoga
yoga prenatal yoga kepada 2. Manfaat
ibu hamil TM II dan prenatal yoga
TM III untuk 3. Prinsip
mendapatkan respon prenatal yoga
yaitu berupa 4. Indikasi
penambahan prenatal yoga
pengetahuan, 5. Kontraindikas
perubahan sikap, i prenatal
perilaku dan yoga
keterampilan
Minat Ketertarikan atau 1. Minat Kuesioner Ordinal 1. Tinggi: 11-15
dalam kecenderungan ibu Intrinsik 2. Sedang: 6-10
melakukan hamil dalam 2. Minat 3. Rendah: 0-5
prenatal penerapan prenatal ekstrinsik
yoga yoga

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Melata

Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan akan penelitian dilakukan pada bulan Desember tahun

2023.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karateristik subjek yang diperlukan dalam suatu


63

penelitian (Nursalam, 2016). Langkah langkah yang ditempuh peneliti

dalam pengumpulan data yaitu :

a. Pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti datang ke Wilayah

Kerja Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah

menjelaskan maksud serta tujuan penelitian.

b. Setelah mendapatkan ijin penelitian, peneliti melakukan apersepsi

kepada tempat penelitian sebelum mulai pengambilan data penelitian.

c. Responden diminta kesediaannya untuk menjadi responden dengan

menandatangani informed concent.

d. Responden menyetujui dan menandatangani lembar persetujuan untuk

menjadi responden tersebut, setelah ditanda tangani lembar

persetujuan dikumpulkan kembali.

e. Peneliti memberikan penjelasan dan arahan cara pengisian kuesioner

sampai responden jelas.

f. Kuesioner dibagikan kepada responden, kemudian responden diberi

waktu untuk menjawab dan mengisi lembar kuesioner yang dibagikan

oleh peneliti.

g. Setelah semua responden selesai mengerjakan lembar kuesioner yang

diberikan, kemudian lembar kuesioner tersebut dikumpulkan kembali.

h. Responden yang telah mengisi kuesioner kemudian diberikan KIE

tentang prenatal yoga pada ibu hamil

i. Setelah itu responden diberikan questioner yang sama untuk diisi

Kembali sesuai jawaban responden masing-masing


64

j. Setelah proses diatas maka kuesioner yang terkumpul dari responden

tadi dikembalikan ke peneliti.

k. Kemudian peneliti melakukan input data dan melanjutkan pengolahan

data.

2. Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan

tahapan sebagai berikut :

a. Editing

Mengedit data, bertujuan mengevaluasi kelengkapan, konsistensi

dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menjawab

tujuan penelitian. Dalam penelitian ini seluruh kuesioner diseleksi

apakah jawaban yang diberikan oleh responden sudah lengkap atau

belum, jika belum responden diminta untuk melengkapinya.

b. Coding

Mengkode data, pemberian kode pada penelitian ini dengan

memberikan kode pada responden dengan kode 1, dan diurutkan

berdasarkan nomor urut, misal responden pertama 1 dan seterusnya.

Kode pada variable dijelaskan sebagai berikut:

a) Data Umum

Kode Responden

- Responden 1 =1

- Responden 2 =2
65

- Responden 3 =3

- dst

Kode Umur

- 20-30 tahun =1

- 31-40 tahun =2

- > 40 tahun =3

Kode Pendidikan

- SD/MI =1

- SMP/MTS =2

- SMA/SMK/MA =3

- Perguruan Tinggi =4

Kode Pekerjaan

- IRT =1

- Petani =2

- Swasta =3

- PNS =4

Pernah mendapatkan informasi prenatal yoga

- Tidak Pernah =1

- Pernah =2

Kode Sumber Informasi tentang senam yoga untuk

kehamilan

- Tenaga kesehatan (Dokter, Bidan) =1

- Media Cetak (Koran, Majalah, Leaflet) =2


66

- Media Elektronik (TV, Radio, Internet) =3

- Teman, saudara, kader =4

b) Data Khusus

Kode Pengetahuan tentang senam yoga untuk kehamilan

- Kurang =1

- Cukup =2

- Baik =3

Kode Minat tentang senam yoga untuk kehamilan

- Rendah =1

- Sedang =2

- Tinggi. =3

c. Scoring

Pada kuesioner yaitu dengan memberikan skor terhadap item

yang perlu diberikan skor. Skor pada variable dijelaskan sebagai

berikut:

1) KIE ibu hamil tentang Prenatal Yoga

Pernyataan positif

- Skor 0 = salah

- Skor 1 = benar

Pernyataan negative

- Skor 0 = benar

- Skor 1 = salah
67

2) Minat dalam melakukan prenatal yoga

Pernyataan positif

- Skor 1 = Ya

- Skor 0 = Tidak

Pernyataan negatif

- Skor 1 = Ya

- Skor 0 = Tidak

d. Tabulating

Tabulating adalah proses pengelompokan data yang telah

diperoleh dengan tujuan untuk membantu peneliti dalam menarik

kesimpulan yang disajikan dalam bentuk tabel.

3. Instrumen atau Alat Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu

metode (Arikunto, 2013). Dalam penelitian alat ukur yang dipakai adalah

kuesioner. Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan

baik, matang, dimana responden memberikan jawaban atau dengan

memberikan tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012). Kuesioner dibuat untuk

variabel usia, pendidikan terakhir remaja, pendidikan ibu, pendidikan

ayah, pekerjaan ayah, pengetahuan remaja, peran orang tua dan peran

teman sebaya.
68

4. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Untuk mengukur validitas suatu kuesioner dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel

dengan total skor. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid

bilaskor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor

totalnya (Murti, 2013). Jumlah responden yang digunakan dalam uji

validtas adalah 20 responden. Ketentuannya apabila r hitung ≥ 0,20

berarti valid, sebaliknya apabila r hitung < 0,20 berarti tidak valid.

Item yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian

sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah

diuji validitas dari peneliti sebelumnya yaitu lembar kuesioner

tentang minat ibu hamil dalam penerapan senam yoga, yaitu oleh

Pepy Lovitasari (2018) berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan

Minat Ibu Hamil dalam Penerapan Senam Yoga” (terlampir).

b. Reliabilitas

Alat dikatakan reliabel jika digunakan berulang-ulang nilai sama.

Sedangkan pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan kuesioner atau stabil dari waktu ke waktu. Uji

reliabilitas yang digunakan adalah uji Cronbach’s Alpha. Jika nilai

Alpha > 0,60 maka dikatakan reliable (Murti, 2013). Perhitungan


69

reliabilitas kuisioner dengan menggunakan program komputer yaitu

berupa SPSS. Suatu instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang

semakin tinggi apabila nilai reliabilitasnya semakin mendekati 1.

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah diuji reliabilitas

dari peneliti sebelumnya lembar kuesioner tentang minat ibu hamil

dalam penerapan senam yoga, yaitu oleh Pepy Lovitasari (2018)

berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Hamil dalam

Penerapan Senam Yoga” (terlampir).

H. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah metode yang digunakan untuk menganalisis

variabel tunggal secara terpisah sehingga diperoleh gambaran mengenai

variabel tersebut dalam bentuk presentasi atau proporsi. Pada umumnya

dalam analisis univariat hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentasi tiap variable (Sugiyono, 2014).

Hasil presentase dalam penelitian diinterpretasikan dengan

menggunakan kriteria (Notoatmodjo, 2012), yaitu :

a. 100% : Seluruhnya dari responden

b. 76%-99% : Hampir seluruhnya dari responden

c. 51%-75% : Sebagian besar dari responden

d. 50% : Setengah dari responden

e. 26%-49% : Hampir setengah dari responden


70

f. 1%-25% : Sebagian kecil dari responden

g. 0% : Tidak satupun dari responden

2. Analisis Bivariat

Setelah semua data terkumpul, diperiksa kelengkapannya, kemudian

peneliti melakukan analisa data menggunakan uji normalitas dan

homogenitas terlebih dahulu kemudian jika distribusi data normal

menggunakan T test independent dan jika distribusi data tidak normal

menggunakan uji Mann whitney yaitu untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh antara dua variabel (Sugiyono, 2014).

a. Jika p < 0,05 maka H1 diterima atau H0 ditolak.

b. Jika p > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak.

I. Etika Penelitian

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian, berupa

lembar persetujuan untuk menjadi responden dengan tujuan agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang akan terjadi

selama pengumpulan data.

2. Anonimity (tanpa nama)

Menjaga kerahasiaan identitas responden dalam lembar pengumpulan

data, sehingga peneliti hanya memberikan kode pada lembar tersebut.


71

3. Confidentiallity (kerahasiaan)

Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan

oleh responden atas informasi yang telah dikumpulkan dengan cara tidak

menyebarluaskan jawaban responden kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan.
72

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian akan diuraikan pada bab ini yaitu tentang pengaruh KIE

tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga di

Wilayah Kerja Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah yang

dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2023 dengan jumlah responden

sebanyak 60 responden yang dibagi menjadi 30 responden kelompok intervensi

yaitu mendapatkan KIE tentang prenatal yoga dan 30 responden kelompok

kontrol. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu deskripsi lokasi

penelitian dan hasil penelitian. Hasil penelitian disajikan dalam tiga bagian yaitu

1) data umum karakteristik responden yang meliputi usia ibu, tingkat pendidikan

ibu, pekerjaan ibu, informasi tentang prenatal yoga dan sumber informasi; 2) data

khusus karakteristik variabel meliputi minat ibu hamil dalam melakukan prenatal

yoga; dan 3) hasil analisis data penelitian. Pengambilan data dalam penelitian ini

dilakukan menggunakan kuesioner minat. Data yang telah terkumpul selanjutnya

dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariate.

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Administrasi Pemerintahan

Administrasi Pemerintahan Kec. Menthobi Raya, resmi terbentuk

pada tanggal 24 Januari 2005 dengan luas wilayah 620,88 km2 dengan

mencakup 11 desa wilayah kecamatan Menthobi Raya.berdasarkan UU

No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah

Kabupaten Lamandau No. 05 Tahun 2005 tentang pemekaran kecamatan

72
73

Bulik Timur, Kecamatan Menthobi Raya, Kecamatan Sematu Jaya,

Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan Batang Kawa.

2. Gambaran Geografis dan Demografi

Puskesmas Melata berkedudukan di desa Melata kecamatan

Menthobi Raya kabupaten Lamandau dengan jumlah penduduk 10.101

jiwa. Wilayah kecamatan Menthobi Raya merupakan wilayah dengan

dataran tinggi perbukitan dan ada sebagian yang dataran rendah, dari desa

ke desa transportasi yang biasa digunakan adalah jalan darat.

Puskesmas Melata terletak di Kecamatan Menthobi Raya Kab.

Lamandau, dengan kondisi geografis berada pada dataran tinggi. Batas –

batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Desa Toka, Kec. Bulik Timur

b. Sebelah Selatan : Desa Bukit Raya, Kec. Menthobi Raya

c. Sebelah Timur : Desa Nanuah, Kec. Menthobi Raya

d. Sebelah Barat : Desa Sungkup, Kec. Bulik Timur

3. Visi

“ Masyarakat Menthobi Raya yang mandiri dalam bidang kesehatan”

4. Misi

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya keselamatan

persalinan dan keselamatan ibu hamil, bayi baru lahir dan anak balita

b. Memberikan pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang dalam

upaya menciptakan generasi yang sehat dan cerdas

c. Mendorong peran serta msyarakat dalam upaya prilaku kesehatan dan

desa bebas dari buang air besar sembarangan


74

d. Meningkatkan peran aktif masyarakat Menthobi Raya dalam

penanggulangan penyakit menular.

5. Tata Nilai

Tata nilai yang diterapkan pada Puskesmas adalah “ Jujur,

Disiplin, profesional , kerja sama dan bertanggung jawwab ”

a. Jujur

Merupakan modal utama karyawan dalam menjalankan tugas di

Puskesmas dalam melayani klen

b. Disiplin

Disiplin adalah nafas dari semua pekerjaan yang bertujuan baik,

meningkatkan kemampuan setiap karyawan dalam pelayanan sesuai

bidangnya masing-masing.

c. Kerja sama

Semua Karyawan yang bekerja di Puskesmas Melata diharuskan

menjalin kerja sama antar personal, antar program dan antar sektor

dan mempunyai komitmen yang kuat dalam pelayanan masyarakat

baik kegiatan di dalam gedung maupun luar gedung

d. Profesional

Semua karyawan bekerja secara profesional, sesuai kompetensi

dan segala kegiatan yang bukan bidang keilmuannya dilakukan

dengan prinsip kehati-hatian dan sesuai prosedur yang sudah ada.

e. Tanggung Jawab

Karyawan yang diberikan tugas harus selalu dapat

mempertanggungjawabkan dari pekerjaan yang dilakukannya,


75

bertanggungjawab secara moral dan bertanggungjawab secara standar

hasil.

B. Hasil Penelitian

1. Data Umum Karakteristik Responden

Data umum karakteristik responden berdasarkan usia ibu, tingkat

pendidikan ibu, pekerjaan ibu, informasi tentang prenatal yoga dan

sumber informasi di Wilayah Kerja Puskesmas Melata Kabupaten

Lamandau Kalimantan Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Gambaran Data Umum Karakteristik Responden

Kelompok
Karakteristik Kategori Intervensi Kontrol
n (%) n (%)
Usia 20-30 tahun 24 40,0 18 30,0
31-40 tahun 4 6,7 11 18,3
> 40 tahun 2 3,3 1 1,7
Tingkat pendidikan SD/ MI 10 16,7 11 18,3
SMP/ MTS 6 10,0 8 13,3
SMA/ SMK/ MA 13 21,7 9 15,0
Perguruan Tinggi 1 1,7 2 3,3
Pekerjaan IRT 15 25,0 16 26,7
Petani 3 5,0 4 6,7
Swasta 11 18,3 9 15,0
PNS 1 1,7 1 1,7
Mendapatkan informasi Tidak pernah 16 26,7 17 28,3
Pernah 14 23,3 13 21,7
Sumber informasi Tidak pernah 16 26,7 17 28,3
Tenaga kesehatan 4 6,7 4 6,7
(dokter, bidan)
Media cetak 0 0 0 0
(koran, majalah,
leaflet)
Media elektronik 10 16,7 9 15,0
(TV, radio,
internet)
Teman, saudara, 0 0 0 0
76

kader
Sumber : Data Primer (2024)
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari 60 responden dibagi

menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pada kelompok intervensi dari

30 responden sebagian besar berusia 20-30 tahun yaitu 24 responden

(40,0%), tingkat pendidikan SMA/ SMK/ MA yaitu 13 responden

(21,7%), pekerjaan IRT yaitu 15 responden (25,0%), tidak pernah

mendapatkan informasi yaitu 16 responden (26,7%) dan sumber

informasi sebagian besar dari media elektronik (TV, radio, internet) yaitu

10 responden (16,7%). Pada kelompok kontrol dari 30 responden

sebagian besar berusia 20-30 tahun yaitu 18 responden (30,0%), tingkat

pendidikan SD/ MI yaitu 11 responden (18,3%), pekerjaan IRT yaitu 16

responden (26,7%), tidak pernah mendapatkan informasi yaitu 17

responden (28,3%) dan sumber informasi sebagian besar dari media

elektronik (TV, radio, internet) yaitu 9 responden (15,0%).

2. Data Khusus Karakteristik Variabel

Data umum karakteristik responden berdasarkan minat ibu hamil

sebelum dan sesudah di Wilayah Kerja Puskesmas Melata Kabupaten

Lamandau Kalimantan Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Gambaran Data Khusus Karakteristik Responden

Kelompok
Karakteristik Kategori Intervensi Kontrol
N (%) n (%)
Minat sebelum Rendah 4 6,7 14 23,3
Sedang 22 36,7 13 21,7
Tinggi 4 6,7 3 5,0
Minat sesudah Rendah 1 1,7 10 16,7
Sedang 12 20,0 18 30,0
77

Tinggi 17 28,3 2 3,3


Sumber : Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 60 responden dibagi

menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Minat pada kelompok

intervensi dari 30 responden sebelum perlakuan sebagian besar sedang

yaitu 22 responden (36,7%), sedangkan minat pada kelompok intervensi

sesudah perlakuan adalah sebagian besar tinggi 17 responden (28,3).

Minat pada kelompok kontrol dari 30 responden sebelum sebagian besar

rendah yaitu 14 responden (23,3%), sedangkan minat pada kelompok

kontrol sesudah adalah sebagian besar sedang 18 responden (30,0%).

3. Hasil Analisis Data

Tabel berikut menyajikan hasil analisis korelasi antara variabel

pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam

melakukan prenatal yoga. Tabel terdiri atas hasil uji normalitas, uji

homogenitas dan analisis pengaruh.

Uji normalitas data dikatakan normal apabila hasil ujinya

menunjukkan nilai p ≥ 0,05. Uji homogenitas dikatakan homogen apabila

hasil ujinya menunjukkan nilai p ≥ 0,05. Hasil uji normalitas dan

homogenitas pada variable yang akan diteliti yaitu kompetensi perawat.

Dijelaskan dalam table berikut, yaitu;

Nilai
Nilai Hasil Uji signifikansi Hasil Uji Uji Statistic
Variable
signifikansi Normalitas pada Homogenitas yang digunakan
Levene Test
Minat 0,039 Tidak 0,164 Homogen Uji mann
sebelum normal whitney
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas
78

Sumber : Data Primer (2024)

Tabel 4.3 pada uji normalitas menunjukkan hasil nilai p pada skor

minat sebelum adalah 0,039 (p < 0,05), hal ini menunjukkan data tidak

normal. Sedangkan, pada uji homogenitas menunjukkan hasil nilai p pada

skor minat adalah 0,164 (p ≥ 0,05), hal ini menunjukkan data homogen.

Dikarenakan data tidak normal namun homogen maka menggunakan uji

alternatif yaitu Mann Whitney test.

Tabel 4.4 Hasil Uji Mann Whitney Test Pengaruh KIE Tentang Prenatal

Yoga dengan Minat Ibu Hamil

Kelompok N Mean Asymp.Sig. (2-


Rank tailed)
Intervensi 30 41,38 0,000
Kontrol 30 19,62
Total 60
Sumber : Data Primer (2024)

Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji beda pengaruh KIE tentang

prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga.

Hasil yang didapat menunjukkan nilai mean rank pada kelompok

intervensi yaitu 41,38 dan kelompok kontrol yaitu 19,62. Nilai p = 0,000

(p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh KIE tentang

prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga.
BAB V

PEMBAHASAN

Sesuai dg tujuan khusus, ada 3.

1. Minat sebelum

2. Minat sesudah

3. Pengaruh KIE….

Isi pembahsan : fatkta (hasil dari penelitian). Teori (perbedaan/persamaan

dg penelitian sebelumnya), Opini dari peneliti)

Silahkan disesuaikan

A. KIE tentang Prenatal Yoga

Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan permasalahan

dalam persalinan yang menjadi akibat dari proses kehamilan, persalinan,

dan pasca persalinanyang tidak normal. Cara untuk menurunkan AKI dapat

dilakukan dengan pendampingan promotif dan preventif sejak hamil hingga

masa nifas melalui konseling, informasi dan edukasi (KIE), deteksi dini dan

rujukan (Yuliyanik, et al., 2023).

Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pada program Kesehatan

memiliki bertujuan meningkatkan kewaspadaan, perubahan sikap ke

perilaku yang sehat. Maksud dari KIE adalah membagi informasi dan ide

dengan cara pendekatan yang sensitif dan dapat diterima oleh masyarakat

(Novianti, et al, 2018). Pelaksanaan KIE mengenai prenatal yoga pada ibu
80

hamil dilaksanakan karena prenatal yoga memiliki manfaat yang sangat baik

untuk kesehatan ibu dan janin sehingga dapa menurunkan angka AKI.

KIE tentang prenatal yoga bertujuan untuk merubah pengetahuan ibu

hamil dan sikap mental serta perubahan perilaku untuk melaksanakan

prenatal yoga. Namun tidak semua ibu hamil mempunyai pengetahuan yang

baik mengenai prenatal yoga. Pada Penelitian ini didapatkan data bahwa

dari seluruh responden penelitian sebagian besar 55% yang terdiri dari

26,7% kelompok intervensi dan 28,3% kelompok ontrol belum pernah

mendapatkan informasi mengenai prenatal yoga. Seperti yang diungkapkan

pada penelitian Situmorang, dkk (2021), yang menyatakan bahwa masih ada

sekitar 20% ibu yang pengetahuannya tentang prenatal yoga masuk dalam

kategori kurang. Hal tersebut juga ditemui dalam penelitian Asmarah, dkk

(2021) yang menyatakan masih terdapat sekitar 67% ibu hamil yang

pengetahuannya kurang tentang prenatal yoga. Ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Melata banyak yang belum mengetahui tentang prenatal yoga

untuk ibu hamil yang memiliki banyak manfaat.

Prenatal yoga merupakan suatu gerakan rileksasi olah tubuh yang

dapat di terapkan pada ibu hamil pada kehamilan trimester II -III, gerakan

yoga yang lembut dan santai dapat membuat ibu hamil melenturkan

persendian dan menenangkan pikiran terutama dalam trimester II dan III,

yoga bisa dilakukan ibu saat dirumah atau dengan mengikuti kelas yoga

untuk ibu hamil, di dalam setiap gerakan yoga ada manfaat tersendiri untuk

ibu dan janin. Yoga hamil merupakan olahraga yang dapat meningkatkan
81

kebugaran dan membantu dalam meningkatkan kesehatan psikis dan

spiritual. Yoga juga memiliki efek positif untuk ibu hamil yaitu mengurangi

stress, kecemasan, rasa sakit saat kehamilan, ketidaknyamanan dan

mengurangi nyeri persalinan (Wulandari dkk, 2020).

Berlatih senam prenatal yoga merupakan solusi yang tepat untuk

menolong ibu hamil sendiri yang bisa membantu dalam proses kehamilan,

kelahiran dan bahkan memudahkan kegiatan pengasuhan anak nantinya

yang bisa didapat dengan mengikuti kelas antenatal. Senam yoga pada tahap

prenatal ibu hamil membantu fokus ibu hamil terhadap pengaturan ritme

nafas, yang tetap berfokus pada perasaan nyaman, aman dan tenang yang

dirasakan ibu hamil dalam berlatih (Rusmita, 2015).

B. Minat Ibu Hamil dalam Melakukan Prenatal Yoga

Minat merupakan suatu keadaan di mana seseorang mempunyai

perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan

memperlajari maupun membuktikannya lebih lanjut. Menurut Hurlock

dalam Oktya (2022) berpendapat bahwa minat sebagai sumber motivasi

yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila

diberi kebebasan untuk memilihnya.

Menurut Suharyat dalam Nurbaiti dan Nurita (2020), pada setiap

orang, minat berperan sangat penting dalam kehidupannya. Minat

mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap seseorang. Didalam
82

belajarpun minat dapat menjadi sumber motivasi yang kuat dalam

mendorong seseorang untuk belajar.

Kehamilan yang sehat sangat diinginkan oleh ibu hamil. Salah satu

cara untuk mencapai kehamilan yang sehat adalah dengan berlatih yoga.

Kenyataannya, meski sudah ada senam yoga untuk ibu hamil namun masih

banyak yang belum tahu tentang senam yoga untuk kehamilan (Oktya,

2022). Penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki minat

rendah sebanyak 30% dari total responden yang mana dari kelompok

intervensi sebanyak 6,7% dan kelompok kontrol sebanyak 23,3%.

Selanjutnya responden dengan minat sedang dari kelompok intervensi

sebanyak 36,7% dan kontrol 21,7%. Angka 6,7% untuk kelompok intervensi

dan 5% kelompok kontrol merupakan angka responden dengan minat tinggi.

Dapat dikatakan bahwa para responden kurang berminat dalam melakukan

prenatal yoga.

Husin dalam Oktya (2022), mengatakan bahwa hampir semua di

pelayanan sudah menjalankan kegiatan untuk ibu hamil seperti diadakannya

kelas ibu hamil disetiap desa namun pendidikan kesehatan yang diberikan

hanya sampai senam hamil dan belum banyak yang mengetahui tentang

senam yoga karena senam yoga mempunyai banyak manfaat baik untuk ibu

maupun bayinya dan merupakan salah satu cara terbaik bagi ibu hamil untuk

tetap fit selama kehamilan dan sangat menunjang proses persalinan, selain

itu latihan yoga mencangkup berbagai relaksasi, mengatur postur,

mengelola nafas dan meditasi selama satu jam rutin setiap hari, dengan
83

senam yoga yang dilakukan secara teratur dapat menjaga elastisitas dan

kekuatan ligament panggul, pinggul, dan otot kaki.

C. Pengaruh KIE tentang Prenatal Yoga dengan Minat Ibu Hamil dalam

Melakukan Prenatal Yoga

Menurut Rohman dalam Situmorang (2021), minat dapat

dibangkitkan dengan cara-cara membangkitkan adanya suatu kebutuhan,

menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang baik, memberikan

kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan menggunakan berbagai

macam bentuk mengajar.

Perlu dilakukan upaya promosi kesehatan kepada ibu hamil melalui

upaya peningkatan pemahaman tentang pentingnya perawatan terhadap

kehamilan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan juga melakukan

prenatal yoga untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental dan

spiritual untuk mencapai proses persalinan yang aman dan lancar. Upaya

promosi tentang pentingnya melakukan prental yoga terhadap ibu hamil

merupakan suatu kegiatan atau tindakan untuk menginformasikan,

mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pengetahuan dan

perilaku ibu hamil dalam mengikuti kelas prenatal yoga. Promosi

dilaksanakan dengan prinsip yang sesuai dengan sosial budaya, terintegrasi

sehingga mudah dipahami oleh ibu hamil (Situmorang, 2021). Promosi

Kesehatan dapat dilakukan dalam bentuk KIE tentang prenatal yoga.


84

Menurut Hayati dalam Nurbaiti dan Nurita (2020), minat merupakan

keinginan individu untuk melakukan perilaku tertentu sebelum perilaku

tersebut dilaksanakan. Adanya niat/ minat untuk melakukan suatu tindakan

akan menentukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan.

Kegiatan yang dilakukan inilah yang disebut dengan perilaku. Dengan

demikian perilaku merupakan ‘niat/minat’ yang sudah direalisasikan dalam

bentuk tingkah laku yang tampak. Dalam teori Tindakan Beralasan

diuraikan bahwa kehendak/minat dipengaruhi oleh sikap dan norma

subyektif. Teori ini menghubungkan keyakinan (belief), sikap (attitude),

kehendak/ niat/minat (intention) dan perilaku. Keyakinan terhadap manfaat

suatu kegiatan atau hal tertentu akan menimbulkan sikap positip terhadap

kegiatan atau hal tersebut. Sikap positif akan mempengaruhi niat/minat

seseorang untuk melakukan kegiatan tersebut. Sikap ini merupakan hasil

pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut.

Minat mengandung unsur-unsur yang terdiri dari kognisi

(mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Unsur kognisi, dalam

arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek

yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi karena dalam partisipasi atau

pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (perasaan senang)

sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut

yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan

suatu kegiatan. Hal ini berarti untuk meningkatkan minat ibu hamil untuk
85

mengikuti kelas prenatal yoga, perlu terlebih dahulu untuk meningkatkan

pengetahuannya mengenai prenatal yoga (Nurbaiti dan Nurita, 2020)

Pemberian KIE pada ibu hamil tentang prenatal yoga akan

mempengaruhi minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga seperti yang

ditunjukkan dalam penelitian ini. Penelitian Ronalen Br. Situmorang, Yatri

Hilinti (2020) menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dengan minat Ibu Hamil Dalam Penerapan Senam

Prenatal Yoga. Dimana nilai P-value 0,001 < 0.05. Sejalan dengan hasil ini

yang mana didapat menunjukkan nilai mean rank pada kelompok intervensi

yaitu 41,38 dan kelompok kontrol yaitu 19,62. Nilai p = 0,000 (p < 0,05),

hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan

minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga.

Penelitian lain juga sejalan seperti yang dilakukan Nurbaiti dan

Nurita tahun 2020 didapatkan hasil uji statistik p-value 0,006 (p-value <

0,05) yang berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan prenatal

yoga dengan minat ibu dalam mengikuti kelas prenatal yoga.

Untuk menerapkan senam yoga pada ibu hamil dapat diadakan kelas

hamil terkhusus untuk senam yoga 2 kali dalam seminggu dengan

didampingi bidan/tenaga kesehatan lainnya yang sudah pernah mendapatkan

atau melakukan pelatihan senam prenatan yoga (Situmorang et al, 2021).

D. Keterbatasan Penelitian
86

4. Tidak semua ibu hamil dapat diminta untuk jadi responden karena ada

beberapa responden yang memiliki riwayat obestetri dengan

kegawatdaruratan.

5. Pengambilan data hanya dilakukan sekali sewaktu pada responden,

tidak dilakukan observasi lebih lanjut.

6. Peneliti tidak menganalisa dan mengendalikan factor-faktor yang

mempengaruhi minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga sebelum diberikan KIE

tentang prenatal yoga pada kelompok intervensi 6,7% rendah dan 36,7%

sedang kemudian pada kelompok kontrol 23,3% rendah dan 21,7%

sedang di wilayah kerja Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau

Kalimantan Tengah.

2. Minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga setelah diberikan KIE

tentang prenatal yoga pada kelompok intervensi 1,7% rendah dan 20,0%

sedang kemudian pada kelompok kontrol 16,7% rendah dan 30,0%


87

sedang di wilayah kerja Puskesmas Melata Kabupaten Lamandau

Kalimantan Tengah.

3. Ada pengaruh KIE tentang prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam

melakukan prenatal yoga di wilayah kerja Puskesmas Melata Kabupaten

Lamandau Kalimantan Tengah dengan p = 0,000 (p < 0,05).

B. Saran

1. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan peneliti lain dapat memperluas area penelitian atau

menambah pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan minat ibu

hamil dalam melakukan prenatal yoga.

2. Bagi Ibu Hamil 86


Diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar dalam menambah

pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan ibu hamil serta dapat

meningkatkan kewaspadaan diri dalam upaya pencegahan terhadap

komplikasi dalam kehamilan agar proses persalinan dapat berjalan lancar

3. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan lebih terbuka mengenai pengetahuan tentang prenatal

yoga untuk kesehatan ibu hamil dan dapat menjadikan penelitian ini

sebagai acuan untuk mengajukan program pelaksanaan prenatal yoga di

kelas ibu hamil yang belum pernah dilaksanakan di Puskesmas Melata

oleh petugas yang sudah terlatih.


88

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, S., W. Trisnadewi., W. Oktavia., dkk. (2021). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Ahmad, M. (2020). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Bandung: Media Sains


Indonesia.

Ashari, Gabriellyn Sura Pongsibidang, & Andi Mikhrunnisai. (2019). Pengaruh


Senam Prenatal Yoga terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Trimester
III. JURNAL MKMI, Vol. 15 No. 1, DOI :
http://dx.doi.org/10.30597/mkmi. v15i1.5554

Astuti, Y. L., Chou, H., Liu, C., & Kao, C. (2021). The Effect of Prenatal Gentle
Yoga on Maternal-Fetal Attachment among First-time Expectant Mothers in
Indonesia. Journal of Midwifery & Reproductive Health, 3(2), 1–10.
https://doi.org/10.22038/jmrh.2021.54803.1670

Aswitami, N. G. A. P. (2017). ‘Pengaruh Yoga Antenatal Terhadap Tingkat


Kecemasan Pada Ibu Hamil TM III dalam Menghadapi Proses Persalinan
Di Klinik Yayasan Bumi Sehat’, Jurnal Kesehatan Terpadu, 1(1), pp. 1–5. doi:
10.36002/jkt.v1i1.155

Ayuningtyas, I. F. (2019). Terapi Komplementer Dalam Kebidanan. Pustaka Baru


89

Press

Azward, H., Ramadhany, S., Pelupessy, N., Usman, A. N., & Bara, F. T. (2021).
Prenatal yoga exercise improves sleep quality in the third trimester of
pregnant women. Gaceta Sanitaria, 35, S258–S262.
https://doi.org/10.1016/j.gaceta.2021.10.030.

Darwin, Muhammad, dkk. (2021). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif.


Bandung: CV. Media Sains Indonesia.

Darwitri dan Rahmadona (2021). Prenatal Yoga Menurunkan Keluhan Fisik pada
Ibu Hamil Trimester II dan III. Jurnal Sains dan Kesehatan, Vol.4(2),
Hal.812818, e-ISSN : 2579-5953 dan p-ISSN: 2087-393x.

Fidora, I. (2019). Ibu Hamil dan Nifas dalam Ancaman Depresi, Banyuman : CV.
Prna Persada.

Fitra Duhita, Tifa Pascariyanti Sujarwanta, & Indriana Widya Puspitasari. (2021).
The Differences of Maternal Quality of Life between Mother in Late
Pregnancy and Early Puerpurium in Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan
Reproduksi, 12(1), 2021:65 – 76, DOI: 10.22435/kespro.v12i1.3618.65-76

Fitriana. (2017). Pengaruh prenatal yoga terhadap ketidaknyamanan ibu. Medan:


Universitas Sumatera Utara.

Hairil, A., Q. Muhammad., W. R. Hidayani, dan A. Sri. (2021). Teori Kesehatan


reproduksi. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Hardani, dkk. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.
Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu.

Islami, I., & Ariyanti, T. (2019). Prenatal Yoga dan Kondisi Kesehatan Ibu Hamil.
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(1), 49-56. doi.org/10.26751

Kadek Dwitya Widi Adnyani (2021). Prenatal Yoga Untuk Kondisi Kesehatan Ibu
Hamil. Jurnal Yoga dan Keseatan, Vol.4 (1), Hal. 35-48, ISSN : 2621-0185
(Cetak) dan ISSN : 2722-9440 (Online).

Katili et.al (2022). Quality of Life of Women with High-Risk Pregnancy during
the COVID-19 Pandemic Year 2022. Health Information Jurnal Penelitian
(HIJP), Vol.14 (2), Hal 219-228, ISSN: 2085-0840 dan ISSN-e: 2622-5905.

Kemenkes, R. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas dan Bayi


Baru Lahir di Era Adaptasi Baru. Jakarta: Kemenkes,RI.
90

Lastri Mei Winarni, Marthia Ikhlasiah, dan Rini Sartika (2020). Dampak latihan
yoga terhadap kualitas dan psikologis ibu nifas. Jurnal Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Tangerang, Vol.6 (1), Hal.8-16, E-ISSN :
2827-8410 dan P-ISSN : 2828-1454.

Mubarak, Zaki. (2021). Penelitian Kuantitatif Dan Statistik Pendidikan: Cara


Praktis Meneliti Berbasis Contoh Aplikasi dengan SPSS. Tasikmalaya: CV.
Pustaka Turats Press.

Ningrum, N. P., Andarwulan, S., & Rihardini, T. (2022). Soft Prenatal Yoga
Dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil Di Wilayah Keputran
Surabaya. Locus Abdimas, 1(1), 113–118.
https://journal.tritunas.ac.id/index.php/LoA/article/view/55

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novria, Dwi & Nur. (2023). Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
prenatal yoga. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.7(1), ISSN
2623-1581 (Online), ISSN 2623-1573 (Print).

Notoatmodjo, P. 2015. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Biomass Chem


Eng. Vol.49. 23. Hal.4–28.

Novianti, R., Hodikoh, A., Nugroho, N. 2018. Komunikasi, Informasi dan


Edukasi (KIE) Meningkatkan Pengetahuan tentang Pencegahan Perilaku
Seksual Pranikah pada Remaja. Jurnal STIKes Kharisma Karawang. DOI:
1p.33123.jkk.v8i1.4

Nurbaiti dan Suci Rahmani Nurita. 2020. Hubungan Tingkat Pengetahuan


Prenatal Yoga dengan Minat dalam Mengikuti Kelas Prenatal Yoga di
Puskesmas Putri Ayu Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9,
No.1 Maret 2020 Doi: 10.36565/jab.v9i1.179 p-ISSN :2302-8416 e-ISSN:
2654-2552

Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis


Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Oktya, Tita. 2022. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Ibu Hamil
dalam Penerapan Senam Yoga di PMB Bidan E Tahun 2022. Journal
Stikespid. https://journal.stikespid.ac.id/index.php/jspid/article

Prabawati, S., Purwandari, R., & Lusa Rochmawati. (2022). Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Prenatal Yoga. Indonesian Health Journal, Vol.1(1), Hal.22–
28.
Rafika . (2018). Prenatal Yoga. Yogyakarta: EGC
91

Rusmita, E. 2015. Pengaruh Senam Hamil Yoga Terhadap Kesiapan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan Di RSIA Limijati Bandung. Jurnal Ilmu
Keperawatan.

Sellvinia Azulla & Vinami Yulian. (2023). Pengaruh kelas ibu hamil terhadap
pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak. Jurnal Keperawatan
Silampari, Vol.6 (2), e-ISSN: 2581-1975.

Setyani, R. A. (2018). Pengetahuan Ibu Hamil tentang Prenatal Yoga Exeecise di


Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Ar-Rum Salatiga, 17.

Situmorang, Lemsa. 2021. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sosial Budaya


dengan Minat Ibu Hamil dalam Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik
Santa Lusia Sipeapea 2021. Skripsi. Repository Universitas Aufa Royhan.
https://repository.unar.ac.id/jspui/bitstream

Situmorang, R. B., Rossita, T., & Rahmawati, D. T. (2020). Hubungan Senam


Prenatal Yoga dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,9(3), 178–183.
https://doi.org/10.33221/jikm.v9i03.620

Situmorang, Rolen BR. Yatri Hilinti. Jumita. Vitrilina Hutabarat. 2021. Hubungan
Pengetahuan dengan Minat Ibu Hamil dalam Penerapan Senam Prenatal
Yoga di BPM Jumita, S.ST., M.Kes Kota Bengkulu. Journal of Midwifery
Volume 9 No. 1 (April 2021). P-ISSN: 2338-7068 E-ISSN: 2722-4228

Sugiyono. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung.


Alfabeta.

Sulastri, A., Syamsuddin, S., Idris, I., & Limoa, E. (2021). The effectiveness of
gentle prenatal yoga on the recovery of anxiety level in primigravid and
multigravid pregnant women. Gaceta Sanitaria, 35(2015), S245–S247.
doi.org/10.1016/
Sulistiyaningsih, S. H., & Rofika, A. (2020). Pengaruh Prenatal Gentle Yoga
terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III. Jurnal
Kebidanan, 12(1), 34–45. https://doi.org/10.35872/jurkeb.v12i01.363

TIM Fasilitator Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)


Pusat. 2018. Buku saku : Penggunaan Media KIE. Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jakarta

Triyana, dkk. (2022). Gambaran kualitas hidup selama pandemi COVID-19.


Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia,
Volume 10 No 3, Agustus 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090

WHO. (2022). Maternal Mortality. WHO.


92

Williams, A. N. (2015). The impact of mindfulness-based prenatal yoga on


maternal attachment (Issue May). California State University, Stanislaus.
Yayuk Puji Lestari dan Ika Friscila (2022). Prenatal Yoga terhadap Tingkat
Kesehatan Mental Ibu Hamil. Jurnal Media Informasi, Vol. 19 (1), Hal. 97-
102, P-ISSN : 2086-3292 dan E-ISSN : 2655-9900.

Yohanna, W. S. (2018). Hubungan Senam Yoga prenatal dengan Lamanya Proses


Persalinan Kala II pada Ibu Bersalin di BPS Nengah SriniatiKabupaten
Mesuji Tahun 2017. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram,
3(1), 30–33. https://doi.org/10.31764/mj.v3i1.122

Yulianti, I., Respati, S. H., & Sudiyanto, A. (2018). The Effect of Prenatal Yoga
on Anxiety and Depression in Kudus, Central Java. International Journal of
Preventive Medicine, 3(2), 100–104. https://doi.org/10.4103/ijpvm.
IJPVM_242_16

Yuliyanik, Jiarti Kusbandiyah, Erika Agung Mulyaningsih. 2023. Implementasi


Soft Prenatal Yogapada Ibu Hamil di PMB Caecilia Yunita, Amd.Keb
Buring, Kota Malang. Open Community Service Journal 02 (01): 35-41
2023. https://opencomserv.com/index.php/OCSJ/article/view/26/26

Yunita, Khusnil & Vini (2022). Yoga Prenatal Meningkatkan Kebugaran Fisik
dan Psikis pada Ibu Hamil. INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi, Vol.1
(3), Hal.280-290, ISSN 2828-4992.

Zainul Arifin. (2023). Implementasi Pelayanan Kesehatan dalam Penurunan


Angka Kematian Ibu. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
Vol.14(1), p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778

Zuchro, F., Zaman, C., Suryanti, D., Sartika, T., & Astuti, P. (2022). Analisis
Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(1),
Article 1. https://doi.org/10.36729/jam.v7i1.828
93

LAMPIRAN
94

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal


95

Lampiran 2 Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal


96

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian


97

Lampiran 4 Surat Balasan Ijin Penelitian


98

Lampiran 5 Lembar Informasi Penelitian (Inform Consent)

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan di bawah ini mahasiswa S1 Kebidanan Program


Studi Sarjana Kebidanan IIK STRADA Indonesia :
Nama : EMMI HERAWATI
NIM : 2281A0704
Bersama ini, saya selaku peneliti mengajukan permohonan kepada lansia
untuk berkenan menjadi responden pada penelitian ini. Keterangan secara terinci
dan jelas mengenai penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Judul penelitian: “Pengaruh KIE Tentang Prenatal Yoga Dengan Minat
Ibu Hamil Dalam Melakukan Prenatal Yoga di Wilayah Kerja Puskesmas
Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun 2023”.
2. Manfaat ikut sebagai responden penelitian: Dengan terlibat dalam
penelitian ini bisa diketahui tentang pengaruh KIE tentang prenatal yoga
dengan minat ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga, sehingga
responden diharapkan rutin melakukan prenatal yoga.
3. Bahaya yang akan timbul: Tidak ada bahaya potensial bagi responden.
4. Hak undur diri: Responden memiliki hak untuk bersedia atau tidak
bersedia menjadi responden tanpa ada paksaan apapun.
Jawaban yang akan diberikan dijamin kerahasiaannya sepenuhnya. Oleh
sebab itu peneliti mohon agar ibu memberikan jawaban yang sesuai dengan apa
yang dikehendaki. Atas kerjasamanya dan partisipasi responden, peneliti
mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

EMMI HERAWATI
NIM. 2281A0704
99

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT )

Saya yang bertandatangan di bawah ini :


Nama :
Alamat :
Dengan ini saya menyatakan Bersedia / Tidak Bersedia *) untuk ikut
berperan serta dalam penelitian sebagai responden dengan mengisi lembar
persetujuan responden yang disediakan peneliti.
Sebelum mengisi lembar persetujuan responden saya diberi keterangan
atau penjelasan mengenai tujuan penelitian, dan saya telah mengerti bahwa
penulis akan merahasiakan identitas, maupun informasi yang diberikan. Apabila
ada pernyataan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan memberikan hak kepada saya
untuk mengundurkan diri dari penelitian tanpa resiko apapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sukarela dan tanpa unsur
paksaan dari siapapun.

Ketapang, Oktober 2023


Responden

(……………………………..)
100

Lampiran 7 Kisi-kisi Kuesioner


KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH KIE TENTANG PRENATAL YOGA DENGAN MINAT IBU
HAMIL DALAM MELAKUKAN PRENATAL YOGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MELATA KABUPATEN LAMANDAU
KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2023”

Pernyataan
Jumlah
No Parameter
Soal
Positif Negatif
Minat Ibu hamil dalam penerapan prenatal yoga

1. Intrinsik 7 1,2,3,4 5,6,7

2. Ekstrinsik 8 9,11,13,15 8,10,12,14

Jumlah 15
101

Lampiran 8 Uji Validitas Dan Reliabilitas Minat

TABULASI DATA VALIDITAS DAN REABILITAS MINAT

No. Kuesioner Skor


Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
6 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1
0 0 8
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 3
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

RELIABILITY

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.964 15
Tabel Uji Validitas Minat Correlations Minat

** * * ** * * * * * * **
x1 Pearson Correlation .816 .655 .655 .816 .655 .655 .655 .655 .655 .655 .806
.004 .040 .242 .040 .004 .040 .040 .040 .040 .141 .141 .040 .141 .040 .005
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
x2 N
Pearson Correlation .816 .802 .802 1.000 .802 .802 .802 .802 .802 .802 .957
.004 .005 .077 .005 .000 .005 .005 .005 .005 .060 .060 .005 .060 .005 .000
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** ** ** * * ** * **
x3 N
Pearson Correlation .655 .802 .802 1.000 .802 1.000 .764 .764 1.000 .764 .934
.040 .005 .005 .000 .005 .120 .000 .120 .120 .010 .010 .000 .010 .120 .000
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** ** ** ** *
x4 N
Pearson Correlation .802 .802 .802 .802 .738
.242 .077 .005 .005 .077 .312 .005 .312 .312 .060 .060 .005 .060 .312 .015
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** ** ** * * ** * **
x5 N
Pearson Correlation .655 .802 1.000 .802 .802 1.000 .764 .764 1.000 .764 .934
.040 .005 .000 .005 .005 .120 .000 .120 .120 .010 .010 .000 .010 .120 .000
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
x6 N
Pearson Correlation .816 1.000 .802 .802 .802 .802 .802 .802 .802 .802 .957
.004 .000 .005 .077 .005 .005 .005 .005 .005 .060 .060 .005 .060 .005 .000
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** * *
x7 N
Pearson Correlation .655 .802 .802 1.000 .764 .738
.040 .005 .120 .312 .120 .005 .120 .120 .000 .010 .545 .120 .545 .120 .015
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** ** ** * * ** * **
x8 N
Pearson Correlation .655 .802 1.000 .802 1.000 .802 .764 .764 1.000 .764 .934
.040 .005 .000 .005 .000 .005 .120 .120 .120 .010 .010 .000 .010 .120 .000
Sig. (2-tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** *
.655 .802 .802 1.000 .699
Sig. (2-tailed) .040 .005 .120 .312 .120 .005 .120 .120 .120 .545 .545 .120 .545 .000 .024
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** * *
x10 Pearson Correlation .655 .802 .802 1.000 .764 .738
.040 .005 .120 .312 .120 .005 .000 .120 .120 .010 .545 .120 .545 .120 .015
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * * * * * *
x11 N
Pearson Correlation .764 .764 .764 .764 .764 .764 .743
.141 .060 .010 .060 .010 .060 .010 .010 .545 .010 .286 .010 .286 .545 .014
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * * * ** *
x12 N
Pearson Correlation .764 .764 .764 .764 1.000 .698
.141 .060 .010 .060 .010 .060 .545 .010 .545 .545 .286 .010 .000 .545 .025
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** ** ** ** * * * **
x13 N
Pearson Correlation .655 .802 1.000 .802 1.000 .802 1.000 .764 .764 .764 .934
.040 .005 .000 .005 .000 .005 .120 .000 .120 .120 .010 .010 .010 .120 .000
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * * ** * *
x14 N
Pearson Correlation .764 .764 .764 1.000 .764 .698
.141 .060 .010 .060 .010 .060 .545 .010 .545 .545 .286 .000 .010 .545 .025
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** ** *
x15 N
Pearson Correlation .655 .802 .802 1.000 .699
.040 .005 .120 .312 .120 .005 .120 .120 .000 .120 .545 .545 .120 .545 .024
Sig. (2-tailed) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** ** ** * ** ** * ** * * * * ** * *
Skor N
Pearson Correlation .806 .957 .934 .738 .934 .957 .738 .934 .699 .738 .743 .698 .934 .698 .699
.005 .000 .000 .015 .000 .000 .015 .000 .024 .015 .014 .025 .000 .025 .024
Sig. (2-tailed)
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Pada uji reabilitas dan validitas dalam penelit ian ini
jumlah sampel (n) = 10 maka r tabel = 0,632 (r tabel pada n = 10 dengan uji dua sisi)
Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 10 100.0
a
Excluded 0 .0

Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.964 15
105

Lampiran 9 Lembar Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH KIE TENTANG PRENATAL YOGA DENGAN MINAT IBU
HAMIL DALAM MELAKUKAN PRENATAL YOGA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MELATA KABUPATEN LAMANDAU
KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2023”

I. Petunjuk pengisian soal


1. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai.
2. Jawaban tidak boleh lebih dari satu
3. Pengisian jawaban tidak boleh diwakilkan.
4. Mohon diisi ditempat.

II. Data Umum


1. Usia
20-30 tahun
31-40 ahun
>40 tahun

2. Apa pendidikan terakhir Ibu ?


Tamat Sekolah Dasar / MI/ Sederajat
Tamat SMP / MTS/ Sederajat
Tamat SMA / SMK/ Sederajat
Tamat akademi / Perguruan Tinggi

3. Pekerjaan ibu ?
Ibu rumah Tangga
Buruh
Petani
Petani
PNS
Pegawai swasta
Lain-lain ……………………….(sebutkan)
106

4. Informasi tentang prenatal yoga


Pernah
Belum pernah

5. Sumber informasi tentang prenatal yoga


Tenaga Kesehatan (dokter, bidan, perawat)
Media cetak (koran, majalah, leaflet)
Media elektronik (TV, Radio, internet)
Teman, saudara, kader
Lain-lain ……………………….(sebutkan)

III. Kuesioner Minat dalam Melakukan Prenatal Yoga


Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk
memilih salah satu alternatif jawaban pada kolom yang disediakan disebelah
kanan dari setiap pernyataan berdasarkan pada kondisi anda yang sebenarnya.
Berilah tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban.
Setiap orang dapat memberikan jawaban yang berbeda, karena itu
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda. Semua pilihan jawaban
adalah BENAR, tidak ada jawaban yang dianggap SALAH.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya ingin mengikuti yoga ibu hamil agar siap
menghadapi persalinan.

2 Saya ingin mengikuti yoga ibu hamil untuk


meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi
keluhan fisik yang muncul selama hamil

3 Saya ingin mengikuti yoga ibu hamil untuk


mengontrol pikiran agar selalu berfikir positif dan
mengurangi kecemasan

4 Saya ingin mengikuti yoga ibu hamil untuk


mengontrol rasa sakit pada saat kencang-kencang
menghadapi persalinan.

5 Saya ingin mengikuti yoga ibu hamil untuk


menambah kesibukan.
107

No Pernyataan Ya Tidak
6 Saya ingin mengikuti yoga ibu hamil agar berat
janin didalam kandungan bertambah

7 Saya ingin mengikuti yoga ibu hamil bila


mendekati persalinan.

8 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil jika dianjurkan


dokter.

9 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil jika di


Puskesmas Melata sudah ada yang membuat kelas
yoga ibu hamil

10 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil jika ada


dukungan dari Teman

11 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil jika biayanya


murah.

12 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil jika saya


diantar oleh suami.

13 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil jika ada teman


saya yang sudah mengikuti.

14 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil agar dapat


bertemu dengan ibu hamil lainnya.

15 Saya akan mengikuti yoga ibu hamil jika dianjurkan


oleh suami/keluarga.
108

Lampiran 10 Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Prenatal Yoga


Sasaran : Ibu hamil TM III dan TM III
Penyaji : Emmi Herawati

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan saat berharga yang layak dinikmati setiap
detiknya. Pada saat seorang Wanita sadar akan kehamilannya, ia akan
sedikit memperlambat langkahnya, lebih banyak meluangkang waktu untuk
dirinya serta lebih mementingkan kesehatannya.
Dengan kata lain, kehamilan akan membuat seorang wanitamerasa
istimewa bahkan seua orang disekelilingnya pun akan memperlakukannya
demikian. Namun, perubahan-perubahan fisik yang terjadi selama masa
hamil akan mempengaruhi sang calon ibu dan membuatnya merasa tidak
nyaman, baik secara fisik maupun psikis. Peut yang terus membesar, sesak
nafas, seiring pertumbuhan janin, mood yang tidak menentu, ngidam dan
kecemasan akan masa persalinan sering membuat seorang calon ibu merasa
tidak percaya diri dan tidak nyaman.
Olahraga yang biasa dilakukan oleh ibu hamil yaitu senam hamil dan
yoga, ibu hamil bisa mendapatkan keseimbangan antara tubuh yang sehat,
pikiran yang bersih dan jiwa yang sehat. Secara fisik, yoga memberikan
program yang dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan tubuh yang
baru, menghilangkan serta mengutangi ketidaknyamanan dan mencegah
kerusakan tubuh jangka Panjang.
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu hamil mengerti dan
memahami serta memiliki minat dalam melakukan prenatal yoga.
109

C. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan penyuluhan ini, ibu hamil mampu memahami
dan mengerti tentang:
1. Pengertian prenatal yoga
2. Manfaat prenatal yoga
3. Persiapan prenatal yoga
4. Gerakan-gerakan prenatal yoga
D. Pokok Bahasan : Prenatal Yoga
E. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
F. Media :
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
G. Evaluasi
1. Prosedur : Pre-tes dan Pos-tes
2. Jenis tes : Tertulis
3. Bentuk : kuesioner
H. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan

10 menit 1. Pembukaan
 Salam
 Pengenalan
 Tujuan
Agar materi yang disampaikan dapat diterima oleh
audiens

30 menit 2. Inti / materi


 Penyuluh menjelaskan materi
 Menyebutkan pengertian prenatal yoga
 Menyebutkan Manfaat prenatal yoga
 Menyebutkan Persiapan prenatal yoga
110

 Menyebutkan Gerakan-gerakan prenatal yoga


Sasaran menyimak materi
20 menit 3. Penutup
a. Menyimpulkan materi
b. Melakukan post test (tanya jawab)
c. Memberi salam

I. Materi
PRENATAL YOGA
1. Pengertian Prenatal Yoga

Yoga prenatal adalah gerakan senam diperuntukkan ibu hamil

dengan tujuan sebagai persiapan mental, fisik, dan spiritual bagi ibu

hamil (Riawati, Budihastuti dan Prasetya, 2021).

Prenatal yoga (yoga hamil) merupakan suatu jenis modifikasi

gerakan dari hatha yoga yang telah disesuaikan dengan kondisi ibu

hamil. Adapun tujuan dari prenatal yoga ini adalah untuk

mempersiapkan ibu hamil baik secara fisik, mental maupun spiritual

dalam menghadapi proses persalinan. Persiapan yang matang dan baik

akan menciptakan rasa lebih percaya diri dan keyakinan pada ibu

hamil dalam menjalani proses persalinan dengan nyaman dan lancar

(Yuniza, dkk.2021).

2. Manfaat Prenatal Yoga

Menurut Sindhu dalam Cahyani (2019), menyebutkan terdapat

beberapa manfaat jika melakukan yoga selama kehamilan, yaitu:

1. Dapat meningkatkan stamina dan tubuh saat hamil

2. Memperlancar sirkulasi darah sekaligus asupan oksigen ke janin


111

3. Mengatasi sakit punggung dan pinggang, konstipasi (sembelit),

saluran urine yang lemah, sendi yang pegal dan bengkak

4. Melatih otot perineum agar lebih kuat sehingga dapat

mempermudah proses melahirkan

5. Mempersiapkan mental ibu agar tidak cemas dapat menghadapi

persalinan

6. Sebagai bentuk menjalin komunikasi antara ibu dan anak yang

ada dikandungnya

7. Pemulihan fisik lebih cepat dan dapat mengatasi stress pasa

persalinan

3. Indikasi Prenatal Yoga

Pada prinsipnya yoga aman dilakukan oleh semua wanita

hamil dan dapat dilakukan oleh semua wanita hamil, hanya saja pada

trimester awal perlu penatalaksanaan khusus karena kandungannya

masih rentan, meliputi (Cahyani, 2019):

1. Tidak memiliki riwayat komplikasi selama kehamilan termasuk

pertumbuuhan janin terhambat (PJT)

2. Tidak memiliki riwayat persalinan preterm atau persalinan

prematur dan BBLR.

3. Pada wanita dengan riwayat abortus boleh melakukan yoga

setelah usia di atas 20 minggu atau setelah dinyatakan kehamilan

baik.
112

4. Kontraindikasi Prenatal Yoga

Menurut Cahyani (2019), Walaupun prenatal yoga dianggap

sebagai olahraga yang aman namun terdapat beberapa keadaan dimana

ibu hamil memerlukan persetujuan dari tenaga, yaitu:

1. Tekanan darah pada ibu hamil rendah

2. Ibu hamil yang memiliki riwayat obstetrik buruk seperti

perdarahan dalam kehamilan dan KPD (Ketuban Pecah Dini)

3. Selain keadaan tersebut, prenatal yoga juga harus diberhentikan

jika saat pelaksanaan, ibu mengalami keluhan seperti:

a. Rasa pusing, mual, dan muntah yang brekelanjutan

b. Gangguan pengelihatan

c. Kram pada perut bagian bawah

d. Pembengkakan pada tangan dan kaki

e. Tremor pada ekstrimitas atas maupun bawah

f. Jantung berdebar-debar

g. Gerakan janin yang melemah

5. Frekuensi dan Persiapan Prenatal Yoga

Prenatal yoga dapat dilakukan secara bertahap, belum terdapat

rekomendasi mengenai perlakuan optimal prenatal yoga, tetapi

perlakuan setidaknya 2 minggu lebih bermakna pada ibu hamil (Chen

et al, 2008 dalam Nugraheni & Romdiyah, 2019). Melakukan yoga

pada pagi hari merupakan cara yang sangat bagus untuk merevitalisasi
113

pikiran dan tubuh.Sesi yoga tidak perlu lama-lama. Latihan yoga 15

menit dan pernapasan serta meditasi 15 menit setiap hari sudah

mendatangkan manfaat besar (Ira Tri Onggo, 2019). Pelaksanaan

kegiatan prenatal yoga memiliki persiapan sebagai berikut:

a) Memakai pakaian yang nyaman dan longgar agar memudahkan

ibu jika bergerak

b) Melepaskan alas kaki ketika berlatih yoga

c) Melakukan prenatal yoga dalam keadaan perut tidak terlalu

kenyang dan lapar

d) Menggunakan bantal, guling atau kursi sebagai alat bantu ketika

penatalaksanaan yoga.

e) Setelah melakukan yoga, meminum air yang cukup agar tidak

dehidrasi

6. Cara Melakukan gerakan Prenatal Yoga

Cara melakukan gerakan prenatal yoga menurut Suananda

dalam Cahyani (2019), yaitu :

a) Latihan pemusatan perhatian (centering)

Pemusatan perhatian penting untuk mengawali latihan.

Ketika memulai yoga, kemungkinan ibu masih memikirkan

banyak hal, jadi ibu perlu memusatkan perhatian, memenangkan

pikiran dan fokus pada yoga. Selalu gunakan kata-kata positif

untuk mengembalikan ketenangan, semangat, kepercayaan diri,

dan kenyamanan ibu.


114

Gambar 1. Latihan Pemusatan Perhatian

b) Pernapasan (pranayama)

Pranayama perlu dilatih karena pernapasan merupakan

salah satu faktor penting untuk berhasil menenangkan pikiran dan

mengejan saat melahirkan. Pernapasan yang nyaman membawa

oksigen ke dalam tubuh dan membuat ibu tetap segar. Setiap

gerakan yoga disertai dengan pernapasan, yaitu dengan menutup

mulut, lalu tarik napas, lalu hembuskan dengan lembut.

c) Gerakan pemanasan (warming up)

Pemanasan merupakan persiapan pada tubuh untuk

melakukan tindakan yoga. Hindari gerakan berat tubuh belum

siap. Pemanasan adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan

bagian tubuh.

d) Gerakan inti

1) Stabilisasi

Perubahan beban di dalam tubuh akan membuat

perubahan dalam kestabilan badan. Gerakan ini berfungsi

untuk menstabilkan rongga panggul, postur tubuh,


115

memperkuat otot punggung dan kaki. Gerakan stabilisasi

adalah sebagai berikut:

2) Mountain pose

Postur berdiri yang nyaman dan stabil selama hamil,

beri jarak antar kaki sesuai kenyamanan ibu.

Gambar 2. Mountain Pose

3) Tree pose

Menekuk lutut kiri dan letakkan telapak kaki kiri di

betis atau paha di dalam kaki kanan. Satukan kedua telapak

tangan di depan dada. Tahan agar tubuh tetap seimbang.

Gambar 3. Tree Pose


116

4) Cow pose-cat pose

Melakukan posisi seperti merangkak. Tarik napas,

mengangkat kepala sedikit, jauhkan bahu dan telinga, lalu

tulang ekor diarahkan sedikit ke atas. Setelah itu keluarkan

napas, menundukkan kepala, menurunkan tulang ekor ke arah

dalam. Posisi ini dapat membantu ibu menstabilkan tulang

belakang.

Gambar 4 Cow Pose - Cat Pose

5) Peregangan

Peregangan penting dilakukan untuk merelaksasi otot

karena dapat menjaga kelenturan sendi pada tulang belakang

dan memberi ruang pada rongga dada. Gerakan peregangan

diantaranya yaitu :

a) Peregangan otot leher

Peregangan ini dapat dilakukan dengan posisi

duduk maupun berdiri. Pertama mengangkat tangan

kanan dan meletakkan di telinga kiri. Regangkan ke sisi


117

kanan lalu lakukan ke sisi sebaliknya. Gerakan ini dapat

meregangkan otot yang berada dibagian leher.

Gambar 5 Peregangan Otot Leher

b) Standing lateral stretch

Posisi berdiri dengan membuka kedua kaki

selebar panggul. Tarik napas, mengaitkan jari pada

tangan kanan dan kiri lalu angkat ke atas. Mengeluarkan

napas dan tangan diarahkan ke kanan dan kiri tubuh lalu

tahan beberapa saat.

Gambar 6 Standing Lateral Stretch

c) Triangle pose

Buka kedua kaki lebar, salah satu kaki

menghadap ke depan. Putar kaki lainnya ke arah luar,


118

panggul dan perut tidak ikut berputar. Lalu tarik napas

dan buka kedua tangan ke samping.

Gambar 7 Triangle Pose

d) Revolved head to knee pose

Duduk dan lebarkan kedua kaki. Tekuk lutut kiri

ke arah dalam lalu dekatkan tumit ke paha bagian dalam.

Letakkan tangan kiri di lantai. Tarik napas dan angkan

tangan kanan ke atas lalu arahkan ke kiri. Setelah itu

lakukan kearah sebaliknya.

Gambar 8 Revolved Head to Knee Pose

e) Twisting variation

Duduk dan lebarkan kedua kaki. Tekuk lutut

kanan ke arah dalam, letakkan tangan kanan di depan

lutut kanan. Tarik napas, tegakkan tulang belakang lalu

keluarkan napas dan secara perlahan putar badan ke kiri

dan kanan.
119

Gambar 9 Twisting Variation

f) Peregangan otot pinggang

Tidur dengan posisi terlentang dan menekuk

lutut, telapak tangan arahkan ke bawah di samping

badan. Angkat pinggang secara perlahan, dilakukan

sebanyak 8 kali.

Gambar 10 Peregangan Otot Pinggang

g) Peregangan lutut

Tidur dengan posisi terlentang terlentang, tekuk

lutut kanan. Gerakan lutut kanan secara perlahan ke arah

kanan lalu kembalikan. Lakukan sebanyak 8 kali dan

lakukan hal yang sama sebaliknya.


120

Gambar 11 Peregangan Lutut

h) Peregangan otot kaki

Posisi duduk dengan kaki diluruskan dengan

tubuh rileks. Tarik jari dan telapak kaki kearah tubuh

secara perlahan lalu arahkan kedepan. Lakukan sebanyak

10 kali.

Gambar 12 Peregangan Otot Kaki

i) Persiapan proses persalinan

Selama persalinan, daerah panggul dan sekitarnya

akan menjadi area yang perlu mendapatkan perhatian.

Karena posisi dan proses mengejan saat persalinan

membutuhkan kekuatan dan kelenturan otot dasar

panggul. Latihan berikut dirancang untuk meregangkan

otot-otot dasar panggul, melenturkan otot panggul dan

paha. Sehingga memberikan ruang bagi janin untuk


121

memasuki panggul, meredakan nyeri punggung dan

panggul.

j) Bound angle pose

Posisi duduk, tekuk kedua kaki kearah dalam,

satukan kedua telapak kaki dan pegang dengan tangan.

Tegakkan tulang belakang dan tarik napas. Gerakan ini

dapat dikombinasikan dengan senam kegel.

Gambar 13 Bound Angle Pose

k) Garland pose

Posisi jongkok, dengan membuka kedua kaki,

pastikan lutut membuka lebar untuk memberi ruang yang

cukup bagi janin. Satukan kedua telapak tangan didepan

dada.

Gambar 14 Garland Pose


122

l) Latihan mengedan dan posisi persalinan

Latihan ini hanya dilakukan jika usia kehamila

ibu 37 minggu atau lebih. Geraka ini dilakukan dengan

posisi seperti saat persalinan dan mengatur napas saat

mengejan.

m) Restorative (gerakan relaksasi)

Gerakan yang bertujuan membantu tubuh dan

pikiran menjadi lebih tenang dan rileks sehingga

mengembalikan stamina, meregangkan otot yang kaku,

dan memberikan posisi yang nyaman.

n) Melting heart pose

Posisi berlutut, letakkan kedua tangan di lantai

dan jalankan kedua tangan di sampai lurus di depan

kepala. Rebahkan kepala, pipi dan dada di bantal.

Biarkan kedua panggul terangkat, relaks dan nikmati

peregangan pada pinggang. Gerakan ini dapat dilakukan

pada ibu hamil dengan letak janin sungsang untuk

membantu mengembalikan poisisi janin letak kepala.

Gambar 15 Melting Heart Pose


123

o) Posisi tidur yang nyaman

Posisi ini merupakan saat yang tepat untuk

menjalin hubungan ibu dengan janin karena ibu dalam

posisi relaks dan tenang sehingga dapat merasakan tiap

gerakan janin. Pastikan miring kiri untuk menghindari

tekanan pada vena cava inferior.

Gambar 16 Posisi Tidur Yang Nyaman


124
125
126

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Penelitian

Keterangan Koding
Kelompok 1 Intervensi
2 Kontrol
Usia 1 20-30 tahun
2 31-40 tahun
3 > 40 tahun
Tingkat pendidikan 1 SD/MI
2 SMP/MTS
3 SMA/SMK/MA
4 Perguruan Tinggi
Pekerjaan 1 IRT
2 Petani
3 Swasta
4 PNS
Informasi 1 Tidak pernah
2 Pernah
Sumber informasi 1 Tenaga Kesehatan (Dokter, Bidan)
2 Media Cetak (Koran, Majalah, Leaflet)
3 Media Elektronik (TV, radio, internet)
4 Teman, saudara, kader
Minat 1 Rendah (0-5)
2 Sedang (6-10)
3 Tinggi (11-15)
127

DATA HASIL PENELITIAN

Kode
NO Kelompok Coding Usia Coding Tingkat Pendidikan Coding Pekerjaan Coding Informasi Coding Sumber Informasi Coding Minat Pre Coding Minat Post Coding
Responden
1 1 Intervensi 1 33 2 SMA 3 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 10 2 12 3
2 1 Intervensi 2 45 3 SMP 2 Petani 2 Tidak pernah 1 Tidak 0 6 2 10 2
3 1 Intervensi 3 28 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 10 2 13 3
4 1 Intervensi 4 42 3 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 4 1 8 2
5 1 Intervensi 5 25 1 SD 1 IRT 1 Pernah 2 Bidan 1 9 2 12 3
6 1 Intervensi 6 22 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 10 2 12 3
7 1 Intervensi 7 32 2 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 9 2 11 3
8 1 Intervensi 8 28 1 SMP 2 IRT 1 Pernah 2 Internet 3 8 2 11 3
9 1 Intervensi 9 32 2 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 11 3 14 3
10 1 Intervensi 10 25 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 8 2
11 1 Intervensi 11 35 2 SMA 3 Swasta 3 Tidak pernah 1 Tidak 0 7 2 9 2
12 1 Intervensi 12 23 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 10 2
13 1 Intervensi 13 27 1 SMP 2 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 7 2 10 2
14 1 Intervensi 14 29 1 SMA 3 Swasta 3 Tidak pernah 1 Tidak 0 9 2 10 2
15 1 Intervensi 15 21 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 7 2 7 2
16 1 Intervensi 16 27 1 SMP 2 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 9 2 11 3
17 1 Intervensi 17 33 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 9 2 12 3
18 1 Intervensi 18 35 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 7 2 7 2
19 1 Intervensi 19 28 1 SMP 2 IRT 1 Pernah 2 Bidan 1 8 2 14 3
20 1 Intervensi 20 29 1 SMA 3 IRT 1 Pernah 2 Bidan 1 10 2 11 3
21 1 Intervensi 21 25 1 SD 1 Petani 2 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 5 1
22 1 Intervensi 22 28 1 SMP 2 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 7 2 9 2
23 1 Intervensi 23 25 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 7 2 11 3
24 1 Intervensi 24 35 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 11 3 14 3
25 1 Intervensi 25 38 1 PT 4 PNS 4 Pernah 2 Bidan 1 13 3 15 3
26 1 Intervensi 26 23 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 6 2 9 2
27 1 Intervensi 27 27 1 SD 1 Petani 2 Tidak pernah 1 Tidak 0 8 2 9 2
28 1 Intervensi 28 29 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 12 3 13 3
29 1 Intervensi 29 24 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 10 2 13 3
30 1 Intervensi 30 28 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 10 2 13 3
128

DATA HASIL PENELITIAN

31 2 Kontrol 31 21 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 3 1 3 1


32 2 Kontrol 32 25 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 5 1
33 2 Kontrol 33 28 1 SMP 2 IRT 1 Pernah 2 Bidan 1 9 2 8 2
34 2 Kontrol 34 23 1 SMP 2 Petani 2 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 4 1
35 2 Kontrol 35 33 2 SD 1 IRT 1 Pernah 2 Bidan 1 7 2 8 2
36 2 Kontrol 36 31 2 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 8 2 8 2
37 2 Kontrol 37 24 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 6 2
38 2 Kontrol 38 28 1 SMA 3 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 6 2 6 2
39 2 Kontrol 39 34 2 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 11 3 12 3
40 2 Kontrol 40 37 2 PT 4 PNS 4 Pernah 2 Internet 3 13 3 13 3
41 2 Kontrol 41 33 2 PT 4 Swasta 3 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 4 1
42 2 Kontrol 42 24 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 5 1
43 2 Kontrol 43 28 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 3 1 5 1
44 2 Kontrol 44 35 2 SMA 3 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 2 1 5 1
45 2 Kontrol 45 36 2 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 9 2 9 2
46 2 Kontrol 46 23 1 SD 1 Petani 2 Tidak pernah 1 Tidak 0 3 1 5 1
47 2 Kontrol 47 25 1 SD 1 IRT 1 Pernah 2 Bidan 1 7 2 7 2
48 2 Kontrol 48 31 2 SMP 2 IRT 1 Pernah 2 Bidan 1 8 2 7 2
49 2 Kontrol 49 41 3 SMP 2 Petani 2 Tidak pernah 1 Tidak 0 3 1 4 1
50 2 Kontrol 50 35 2 SMP 2 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 7 2 7 2
51 2 Kontrol 51 33 2 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 3 1 3 1
52 2 Kontrol 52 32 2 SMA 3 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 7 2 7 2
53 2 Kontrol 53 24 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 7 2 7 2
54 2 Kontrol 54 28 1 SD 1 IRT 1 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 7 2
55 2 Kontrol 55 21 1 SMP 2 IRT 1 Pernah 2 Internet 3 9 2 9 2
56 2 Kontrol 56 21 1 SMP 2 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 11 3 10 2
57 2 Kontrol 57 24 1 SMA 3 Swasta 3 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 7 2
58 2 Kontrol 58 27 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 10 2 10 2
59 2 Kontrol 59 25 1 SMA 3 Swasta 3 Pernah 2 Internet 3 10 2 10 2
60 2 Kontrol 60 25 1 SMP 2 Petani 2 Tidak pernah 1 Tidak 0 5 1 7 2
Lampiran 12 Hasil Penelitian Analisis SPSS

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia * Kelompok 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%


Tingkat Pendidikan * Kelompok 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Pekerjaan * Kelompok 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Mendapatkan Informasi *
60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Kelompok
Sumber Informasi * Kelompok 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

Usia * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Intervensi Kontrol Total

Usia 20-30 tahun Count 24 18 42

% within Usia 57.1% 42.9% 100.0%

% within Kelompok 80.0% 60.0% 70.0%

% of Total 40.0% 30.0% 70.0%

31-40 tahun Count 4 11 15

% within Usia 26.7% 73.3% 100.0%

% within Kelompok 13.3% 36.7% 25.0%

% of Total 6.7% 18.3% 25.0%

> 40 tahun Count 2 1 3

% within Usia 66.7% 33.3% 100.0%

% within Kelompok 6.7% 3.3% 5.0%

% of Total 3.3% 1.7% 5.0%


Total Count 30 30 60

% within Usia 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


130

Tingkat Pendidikan * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Intervensi Kontrol Total

Tingkat SD/MI Count 10 11 21


Pendidikan % within Tingkat Pendidikan 47.6% 52.4% 100.0%

% within Kelompok 33.3% 36.7% 35.0%

% of Total 16.7% 18.3% 35.0%

SMP/MTS Count 6 8 14

% within Tingkat Pendidikan 42.9% 57.1% 100.0%

% within Kelompok 20.0% 26.7% 23.3%

% of Total 10.0% 13.3% 23.3%


SMA.SMK/MA Count 13 9 22

% within Tingkat Pendidikan 59.1% 40.9% 100.0%

% within Kelompok 43.3% 30.0% 36.7%

% of Total 21.7% 15.0% 36.7%

Perguruan Tinggi Count 1 2 3

% within Tingkat Pendidikan 33.3% 66.7% 100.0%

% within Kelompok 3.3% 6.7% 5.0%

% of Total 1.7% 3.3% 5.0%


Total Count 30 30 60

% within Tingkat Pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


131

Pekerjaan * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Intervensi Kontrol Total

Pekerjaan IRT Count 15 16 31

% within Pekerjaan 48.4% 51.6% 100.0%

% within Kelompok 50.0% 53.3% 51.7%

% of Total 25.0% 26.7% 51.7%

Petani Count 3 4 7

% within Pekerjaan 42.9% 57.1% 100.0%

% within Kelompok 10.0% 13.3% 11.7%

% of Total 5.0% 6.7% 11.7%


Swasta Count 11 9 20

% within Pekerjaan 55.0% 45.0% 100.0%

% within Kelompok 36.7% 30.0% 33.3%

% of Total 18.3% 15.0% 33.3%

PNS Count 1 1 2

% within Pekerjaan 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 3.3% 3.3% 3.3%

% of Total 1.7% 1.7% 3.3%


Total Count 30 30 60

% within Pekerjaan 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


132

Mendapatkan Informasi * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Intervensi Kontrol Total

Mendapatkan Tidak Count 16 17 33


Informasi pernah % within Mendapatkan Informasi 48.5% 51.5% 100.0%

% within Kelompok 53.3% 56.7% 55.0%

% of Total 26.7% 28.3% 55.0%

Pernah Count 14 13 27

% within Mendapatkan Informasi 51.9% 48.1% 100.0%

% within Kelompok 46.7% 43.3% 45.0%

% of Total 23.3% 21.7% 45.0%


Total Count 30 30 60

% within Mendapatkan Informasi 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


133

Sumber Informasi * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Intervensi Kontrol Total

Sumber Tidak pernah Count 16 17 33


Informasi % within Sumber Informasi 48.5% 51.5% 100.0%

% within Kelompok 53.3% 56.7% 55.0%

% of Total 26.7% 28.3% 55.0%

Tenaga kesehatan Count 4 4 8


(dokter, bidan) % within Sumber Informasi 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 13.3% 13.3% 13.3%

% of Total 6.7% 6.7% 13.3%


Media elektronik (TV, Count 10 9 19
radio, internet) % within Sumber Informasi 52.6% 47.4% 100.0%

% within Kelompok 33.3% 30.0% 31.7%

% of Total 16.7% 15.0% 31.7%


Total Count 30 30 60

% within Sumber Informasi 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


134

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Minat pre coding * Kelompok 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%


Minat post coding * Kelompok 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

Minat pre coding * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Intervensi Kontrol Total

Minat Rendah (-0-5) Count


4 14 18
pre
% within Minat pre coding
coding 22.2% 77.8% 100.0%

% within Kelompok
13.3% 46.7% 30.0%

% of Total
6.7% 23.3% 30.0%

Sedang (6-10) Count


22 13 35

% within Minat pre coding


62.9% 37.1% 100.0%

% within Kelompok
73.3% 43.3% 58.3%

% of Total
36.7% 21.7% 58.3%

Tinggi (11-15) Count


4 3 7

% within Minat pre coding


57.1% 42.9% 100.0%

% within Kelompok
13.3% 10.0% 11.7%

% of Total
6.7% 5.0% 11.7%

Total Count
30 30 60

% within Minat pre coding


50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%


135

% of Total
50.0% 50.0% 100.0%
136

Minat post coding * Kelompok Crosstabulation

Kelompok

Intervensi Kontrol Total

Minat Rendah (0-5) Count 1 10 11


post % within Minat post coding 9.1% 90.9% 100.0%
coding % within Kelompok 3.3% 33.3% 18.3%

% of Total 1.7% 16.7% 18.3%

Sedang (6-10) Count 12 18 30

% within Minat post coding 40.0% 60.0% 100.0%

% within Kelompok 40.0% 60.0% 50.0%

% of Total 20.0% 30.0% 50.0%


Tinggi (11-15) Count 17 2 19

% within Minat post coding 89.5% 10.5% 100.0%

% within Kelompok 56.7% 6.7% 31.7%

% of Total 28.3% 3.3% 31.7%


Total Count 30 30 60

% within Minat post coding 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


137

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Minat pre

N 60
a,b
Normal Parameters Mean 7.42
Std. Deviation 2.670
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .117
Negative -.107
Test Statistic .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .039c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Minat pre

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.984 1 58 .164

ANOVA
Minat pre

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 46.817 1 46.817 7.265 .009


Within Groups 373.767 58 6.444
Total 420.583 59
138

NPar Tests
Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Minat post Intervensi 30 41.38 1241.50

Kontrol 30 19.62 588.50

Total 60

Test Statisticsa

Minat post

Mann-Whitney U 123.500
Wilcoxon W 588.500
Z -4.853
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Kelompok


139

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian


140

Lampiran 14 Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Emmi Herawati


NIM : 2281A0704
Judul : Pengaruh KIE Tentang Prenatal Yoga dengan Minat Ibu
Hamil TM II Dan TM III Dalam
Melakukan Prenatal Yoga Di Wilayah Kerja Puskesmas
Melata Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah Tahun
2023
Pembimbing : Bd. Anggrawati Wulandari, SST, M.Kes.

No Tanggal Uraian Tanda Tangan


1
27 Oktober
Revisi bab 1,2,3
2023
2
29 Oktober
Revisi kuesioner penelitian
2023
3
1 November
ACC
2023
4

Anda mungkin juga menyukai