Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH KEGEL EXERCISE TERHADAP

INKONTINENSIA URINE PADA IBU


POSTPARTUM: NARRATIVE REVIEW

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Nina Rahayu
1810301020

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022
PENGARUH KEGEL EXERCISE TERHADAP
INKONTINENSIA URINE PADA IBU
POSTPARTUM :NARRATIVE REVIEW

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar


Sarjana Program Studi Fisioterapi S1
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun Oleh :
Nina Rahayu
1810301020

PROGRAM STUDI FISOTERAPI S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022

ii
iii
iv
v
PENGARUH KEGEL EXERCISE TERHADAP
INKONTINENSIA URIN PADA IBU
POSTPARTUM NARRATIVE REVIEW1

Nina Rahayu2 , Sri Lestari 3

ABSTRAK

Latar Belakang: Seorang ibu dalam masa postpartum akan mengalami


perubahan fisik pada hari dan minggu-minggu pertama setelah melahirkan.
Perubahan ini normal terjadi, namun sering kali menyebabkan timbulnya masalah
penyesuaian seperti mengalami inkontinensia urine yang merupakan
ketidakmampuan menahan kemih. Untuk mengatasi inkontinensia urine dengan
internvensi Kegel exercise dapat meningkatkan vitalitas tubuh setelah masa
kehamilan dan melahirkan, memperpendek waktu pemulihan, dan dapat
mencegah terjadinya komplikasi yang membahayakan kondisi ibu. Kegel exercise
dapat meningkatkan kekuatan tonus otot dinding pembuluh darah, otot penyusun
organ, otot ligamen penyangga didalam panggul, sehingga dapat menurunkan
inkontinensia urine. Tujuan: Untuk mengetahui Pengaruh Kegel Exercise
terhadap penurunan Inkontenensia Urine pada Ibu Postpartum. Metode:
Penelitian menggunakan narrative review dengan framework PICO
(Population/Patients/Problem, Intervention, Comparison, Outcome). Pencarian
artikel yang relevan menggunakan database (Google Scholar, PubMed, Science
Direct) sesuai keywords dan mengacu pada kriteria inklusi dan eksklusi. Proses
seleksi artikel menggunakan PRISMA flowchart yang kemudian dilakukan
penilaian kritis artikel dan penyusunan hasil ulasan narasi. Hasil: Dari
keseluruhan pencarian artikel dari 3 database dengan keywords yang telah
ditentukan yaitu terdapat 1.631 artikel. Setelah dilakukan screening judul dan
relevansi abstrak serta screening full text diperoleh 11 Jurnal yang membuktikan
mengenai Kegel Exercise Dapat Menurunkan Inkontinensia Urin Ibu Postpartum.
Kesimpulan: Kegel Exercise Dapat Menurunan Inkontinensia Urin Pada Ibu
Postpartum”. Saran: Bagi Fisioterapi diharapkan dapat mengaplikasikan latihan
kegel pada ibu postpartum yang mengalami inkontinensia urine.

Kata kunci : Inkontinensia urine, Kegel exercise, Postpatrum


Daftar pustaka : 25 buah (tahun 2012-2022)

1
Judul skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Program Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

vi
THE EFFECT OF KEGEL EXERCISE ON URINARY
INCONTINENCEON POSTPARTUM MOTHERS:
A NARRATIVE REVIEW1
Nina Rahayu2, Sri Lestari 3

ABSTRACT

Background: A mother in the postpartum period will experience physical changes in


the first days and weeks after giving birth. These changes are normal, but often lead
to adjustment problems such as urinary incontinence, which is the inability to hold
urine. Kegel exercise interventions to treat urine incontinence can improve
postpartum body vitality, accelerate the healing process, and avoid issues that could
be harmful to the mother's health. Kegel exercise can increase the strength of the
muscle tonus of the blood vessel walls, the muscles that make up the organs, the
supporting ligament muscles in the pelvis, so that it can reduce urinary incontinence.
Objective: The study aims to determine the effect of kegel exercise on reducing
urinary incontinence in postpartum mothers. Method: The study employed a
narrative review with the PICO framework (Population/Patients/Problem,
Intervention, Comparison, Outcome). The search for relevant articles used several
databases (Google Scholar, PubMed, Science Direct) according to keywords and
referring to inclusion and exclusion criteria. The article selection process used the
PRISMA flowchart, which was then carried out with a critical assessment of the
article and the preparation of the narrative review results. Result: From the overall
search for articles from 3 databases with predetermined keywords, it was obtained
1,631 articles. After screening the title and relevance of the abstract as well as full
text screening, 11 journals proved that kegel exercise reduced urine incontinence in
postpartum mothers. Conclusion: Kegel exercise can reduce urinary incontinence in
postpartum mothers. Suggestion: Physiotherapists are expected to be able to apply
Kegel exercises to postpartum mothers who experience urinary disorders.

Keywords : Urinary Incontinence, Kegel Exercise, Postpatrum


References : 25 References (Year 2012-2022)

_________________________________
1
Title
2
Student of Physiotherapy Study Program, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of Midwifery Study Program, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan
judul ”Pengaruh Kegel Exercise terhadap Inkontinensia urine pada ibu Postpartum”
ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Baginda
Muhammad SAW sang revolusioner peradaban ummat, Sehingga masih memberikan
kesempatan kepada kita semua ummat manusia untuk merasakan nikmatnya berada
pada zaman yang dipenuhi pancaran ilmu pengetahuan yang telah di perjuangkan
oleh Nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu persyaratan
kelulusan program studi sarjana fisioterapi, fikes, unisa. Penulisan skripsi ini dapat
terlaksana dengana baik tidak luput dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Rektor Universitas 'Aisyiyah
Yogyakarta.
2. Moh Ali Imron, M.Fis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
'Aisyiyah Yogyakarta
3. Dika Rizki Imania, S.St.Ft., M.Fis selaku Ketua Program Studi Fisioterapi
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
4. Ummy Aisyah N, S.ST.FT, M.Fis., AIFO-FIT selaku dosen penguji yang
telah memberikan kritik dan saran yang sangat berguna dalam pelaksanaan
penelitian ini.
5. Sri Lestari, S.ST., M.MR selaku pembimbing yang telah memberikan banyak
arahan, kritik dan saran sehingga terselesainya skripsi ini
6. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan motivasi, dukungan dan doa
sehingga bisa sampai titik ini.
7. Kepada teman-teman kelompok A2 yang telah berjuang bersama dari
semester 1 sampai sekarang dan seterusnya. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu penulis selama proses penyelesaian skripsi ini
Demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Selanjutnya penulis dengan rendah
hati meminta kritik dan saran dari semua pembaca. Karena penulis sangat
menyadari, bahwa skripsi yang telah penulis buat masih banyak kekurangan.

Yogyakarta, 29 Juli 2022

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELIITIANKesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
ABSTRACT ................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x
DAFTAR SKEMA ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7
BAB II METODE NARATIVE REVIEW
A. Rancangan Narrative Review ............................................................................ 9
B. Mengidentifikasi Pertanyaan Narrative Review................................................ 9
C. Mengidentifikasi Studi yang Relevan ............................................................. 10
D. Mengidentifikasi Artikel yang Relevan .......................................................... 12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................................ 14
B. Pembahasan .................................................................................................... 26
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 34
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 35
B. Saran ............................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 PICO ......................................................................................................... 10


Tabel 2. 2 Framework kriteria Inklusi dan Eksklusi .................................................. 11
Tabel 2. 3 Keyword .................................................................................................... 12
Tabel 3. 1 Hasil ...................................................................................................................... 15
Tabel 3. 2 Faktor-Faktor ........................................................................................................ 23
Tabel 3. 3 Tabel Uji Statistik ................................................................................................. 24
Tabel 3. 4 Tabel Jumlah Sampel ............................................................................................ 25
Tabel 3. 5 Dosis Latihan ........................................................................................................ 25

x
DAFTAR SKEMA

Skema 2. 1 Prisma Flowchart ..................................................................................................13

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Karakteristik Negara ............................................................................. 23

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat hidup


Lampiran 2 Time schedule
Lampiran 3 KRS
Lampiran 4 Kartu bimbingan

xiii
DAFTAR SINGKATAN

BAB : Buang Air Besar


BAK : Buang Air Kecil
NR : Narrative Review

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Postpartum atau nifas merupakan keadaan dimana masa pemulihan

alat-alat reproduksi seperti sebelum hamil. Dalam masa nifas perlu

melakukan perawatan untuk membantu proses involusi misalnya mobilisasi,

diet, miksi, defikasi, laktasi, perawatan payudara dan perawatan perineum (R.

Dewi et al., 2016).

Seorang ibu dalam masa postpartum akan mengalami perubahan fisik

pada hari-hari dan minggu-minggu pertama setelah melahirkan. Perubahan ini

normal terjadi, namun sering kali menyebabkan timbulnya beberapa masalah

penyesuaian. Masalah tersebut antara lain: kelelahan yang luar biasa apalagi

bila proses persalinannya cukup kompleks dan sulit, payudara menjadi

bengkak dan mengeras sehingga terasa kencang dan sakit, nyeri perut yang

terus-menerus, serta kesulitan buang air besar (BAB) dan buang air kecil

(BAK) karena nyeri yang dialami di daerah perineum (Ningsih et al., 2021).

Inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan menahan kemih

dalam vesikaurinaria yang bisa terjadi karena gangguan neurologis atau

mekanisme pada sistem yang mengontrol fungsi berkemih normal (M. Dewi

et al., 2014).

Inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan seseorang untuk

menahan keluarnya urine. Diprediksi sekitar 25-35% dari semua orang

dewasa akhir akan terjadi inkontinensia urine didalam hidup mereka (Sohn et

al., 2018).

1
2

Proses berkemih yang normal adalah suatu proses dinamik yang

secara fisiologik berlangsung dibawah kontrol dan koordinasi sistem saraf

pusat dan sistem saraf tepi di daerah sacrum. Sensasi pertama ingin berkemih

biasanya timbul pada saat volume kandung kemih mencapai 150–350 ml.

Umumnya kandung kemih dapat menampung urine sampai kurang lebih 500

ml tanpa terjadi kebocoran (Ernawati & PH, 2020).

World Health Organization (2015) menunjukkan bahwa 200 juta

penduduk mengalami inkontinensia urine. Terdapat 13 juta penduduk

Amerika Serikat menderita inkontinensia urine dan 85% diantaranya adalah

perempuan. Di Indonesia, kejadian inkontinensia urine pada wanita

postpartum sebanyak 34,1% pada 6 minggu pertama, dan pada 3 bulan

postpartum menurun menjadi 27,75%. Sedangkan, menurut cara

persalinannya, wanita yang melahirkan pervaginam berisiko lebih tinggi

mendapat inkontinensia urine dibandingkan persalinan perabdominam

(33,33% : 17,20%, P<05) (Kemenkes RI, 2012).

Dampak inkontinensia urine dapat menimbulkan perubahan dramatis

pada gaya hidup dan kesejahteraan wanita secara keseluruhan. Inkontinensia

urine atau fekal memberi dampak yang serius terhadap kualitas hidup wanita

dan dapat membatasi kemampuan wanita untuk bepergian jauh dari tempat

tinggalnya, berpartisipasi dalam berbagai macam aktivitas dan kemampuan

untuk mempertahankan kebersihan yang baik (Sofia, 2014).

Gangguan infeksi pada saluran kemih, infeksi pada kulit khusunya

daerah kemaluan, gangguan pola tidur, luka tekan, serta tanda kemerahan,

sering dihindari orang lain karena berbau pesing, minder, kurang percaya diri,

dan menjadi mudah marah, sehingga mengakibatkan depresi dan isolasi


3

sosial. Inkontinensia urine merupakan tanda dan gejala dari sindrom geriatric

(Kwon & Lee, 2014).

Penelitian menyebutkan bahwa responden yang memiliki pendidikan

yang rendah cenderung memiliki pengetahuan perawatan kehamilan yang

rendah. Pengetahuan, pemahaman serta praktik terhadap informasi khususnya

perawatan masa kehamilan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang.

Peneliti mengungkapkan bahwa ketika memberikan health education tentang

inkontinensia urine dan senam kegel kepada responden ternyata pengetahuan

yang ibu peroleh hanya berasal dari tradisi turun temurun dalam keluarga

yang belum tentu benar. Seperti banyak yang beranggapan bahwa sering

berkemih pada ibu hamil adalah hal yang normal sehingga mereka tidak perlu

memikirkan tindakan alternatif untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut

(Arsyad et al., 2012).

Pemerintah telah melakukan upaya deteksi dini penyulit pada masa

nifas dengan melakukan pemantauan jumlah kunjungan ibu nifas sebanyak

minimal 3 kali. Kunjungan nifas pertama dilakukan pada 6 jam sampai 3 hari

setelah persalinan, dan kunjungan nifas kedua dalam rentang waktu 4-28 hari

setelah persalinan, kunjungan nifas ke tiga dalam rentang waktu 29-42 hari

setelah persalinan. Berdasarkan Kepmenkes 828/MENKES/SK/IX/2008

tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota (Kemenkes RI, 2014).

Penurunan tingkat inkontinensia urine terjadi karena senam kegel

yang dilakukan secara berulang menyebabkan terjadinya hipertropi otot-otot

dasar panggul. Hal ini dapat meningkatkan tekanan mekanik pada uretra

sehingga memperbaiki fungsi sphincter uretra dengan hipertrofi otot-otot


4

dasar panggul dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyangga organ-

organ pelvis sehingga mampu mencegah desensus buli-buli uretra. Intervensi

senam kegel ini merupakan metode yang tepat untuk menurunkan tingkat

inkontinensia urine, mengembalikan elastisitas vagina, meningkatkan

pemulihan setelah melahirkan yang memperkuat otot dasar panggul

(Rahmawati & Putri, 2018).

Dalam Al-quran juga di sebutkan ayat tentang ibu yang diberi ujian

saat mengandung sampai melahirkan (Setiawan, 2017) . Sebagai Firman

Allah SWT dalam Q.S Luqman:83

َ‫عا َمي ِْن ا َ ِن ا ْش ُك ْر ِل ْي َول َِوا ِلدَي َْۗك‬ َ ِ‫ع ٰلى َو ْه ٍن َّوف‬
َ ‫صالُهٗ فِ ْي‬ َ ‫سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِۚ ِه َح َملَتْهُ ا ُ ُّمهٗ َو ْهنًا‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬ َّ ‫َو َو‬

ِ ‫ي ْال َم‬
‫صي ُْر‬ َّ َ‫اِل‬

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat


baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya
kepada Aku kembalimu.”

Dari ayat di atas dapat kita simpulkan ayat ini mengajarkan untuk

berbuat baik kepada ibu karena selama didalam kandungan sampai

melahirkan ibu mengalami banyak perubahan fisik dan sakit saat melahirkan.

Dari ayat ini juga mengajarkan untuk tetap selalu menjaga kesehatan jasmani

dan kondisi fungsional dapat melakukan senam.

Peran fisioterapi pada kondisi inkontinensia urine bisa menggunakan

elektrical stimulation penggunaan stimulasi elektrik dapat menghasilkan

kontraksi otot lurik uretra dan parauretra dengan memakai implant/non-

implant (anal atau vaginal) electrode untuk meningkatkan tekanan uretra.

Selain mengunakan elektrical stimulation juga bisa melakukan senam kegel,


5

yaitu senam yang berupa latihan untuk menguatkan otot panggul atau senam

yang bertujuan untuk memperkuat otot – otot dasar panggul terutama otot

pubococcygeal sehingga seorang wanita dapat memperkuat otot – otot saluran

kemih. Senam kegel juga dapat menyembuhkan ketidakmampuan menahan

buang air kecil (BAK) (Dian Nurdiati, 2017).

Kurangnya latihan pada otot-otot detrusor di kandung kemih

menyebabkan kemampuan kandung kemih untuk mengembang berkurang

sehingga kapasitas dalam kandung kemih menjadi menurun dan

menyebabkan kandung kemih cepat penuh. Terapi ini diberikan jika pasien

dapat memiliki fungsi kognitif yang baik, keberhasilan terletak pada

keinginan dan kedisiplinan pasien dan beri motivasi untuk melakukan latihan

(Pratama et al., 2020).

Teknik senam kegel yang paling sederhana dan mudah dilakukan

adalah dengan seolah-olah menahan buang air kecil (BAK) atau kontraksikan

otot seperti menahan buang air kecil (BAK) pertahankan selama 6 detik,

kemudian relaksasikan. Ulangi latihan sebanyak lima kali berturut-turut.

Secara bertahap tingkatkan lamanya menahan buang air kecil (BAK) 15-20

detik, lakukan secara serial setidaknya 6-12 kali setiap latihan (Notoatmodjo,

2012).

Kegel exercise diawali dengan cara tarik nafas 2 – 3 kali, selanjutnya

memposisikan ibu berbaring terlentang, kedua kaki ditekuk 45°, kedua lutut

dirapatkan, keadaan telapak kaki menapak pada tempat tidur dan agak

membuka. Tempatkan kedua tangan disamping badan dengan posisi anatomi.

Pelatih meletakan satu tangan diantara kedua lutut ibu. Minta ibu untuk

menjepit sekuat ibu tangan pelatih, tahan hingga 10 kali hitungan dan lakukan
6

hingga berkali-kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Lakukan

evaluasi beberapa jam kemudian (Ernawati & PH, 2020).

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa pemberian kegel exercise

sangat berpengaruh untuk mengurangi tingkat inkontinensia urine. Perubahan

yang terjadi pada hampir seluruh organ tubuh termasuk organ berkemih

adalah dampak dari proses postpartum, lemahnya otot dasar panggul yang

menyangga kandung kemih dan sfingter uretra, timbulnya kontraksi yang

tidak terkontrol pada kandung kemih menimbulkan rangsangan untuk

berkemih sebelum waktunya dan pengosongan kandung kemih yang tidak

sempurna. Semua ini menyebabkan gangguan eliminasi urine. Pemberian

kegel exercise bisa mencegah bahkan mengatasi inkontinensia urine

(Hidayati, 2018).

Melihat latar belakang dan studi pendahuluan yang dilakukan, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “pengaruh kegel

exercise terhadap inkontinensia urine pada ibu postpartum”. Penelitian

tentang kegel exercise pada ibu postpartum masih belum banyak dilakukan.

Peneliti hanya menemukan pengaruh kegel exercise terhadap penurunan

inkontinensia urine pada primigravida, ibu postpartum, wanita obesitas dan

lansia. Namun penelitian-penelitian tersebut tidak ada yang menganalisa

secara khusus tentang pengaruh kegel exercise pada ibu postpartum.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut “Bagaimana pengaruh

Kegel Exercise terhadap Inkontenensia Urine pada Ibu Postpartum Narrative

Review”?
7

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Kegel Exercise terhadap penurunan

Inkontenensia Urine pada Ibu Postpartum.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui faktor penyebab dan dosis pemberian Kegel

Exercise Terhadap Penurunan Inkontenensia Urine pada Ibu Postpartum.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber rujukan atau pedoman

dalam memberikan intervensi kepada pasien postpartum pada

inkontinensia urine.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan bahan kajian atau rujukan untuk

perkembangan ilmu dan profesi fisioterapi, khususnya dalam peningkatan

kualitas hidup.

3. Bagi Ibu Postpartum

Sebagai bahan masukan bagi ibu postpartum mengenai latihan yang

dapat digunakan untuk mengurangi inkontinensia urine.


BAB II

METODE NARATIVE REVIEW

A. Rancangan Narrative Review

Penelitian ini menggunakan metode Narrative Review (NR) untuk

memperoleh gambaran yang sesuai dengan penelitian Narrative Review (NR)

merupakan landasan dalam panduan literatur medis, memiliki ketelitian

dalam metodelogis, menetapkan kreteria inklusia dan eksklusi dengan jelas,

berfokus pada masalah dan study tertentu serta menetapkan kreteria inklusia

dan eksklusi yang relevan sehingga mampu meningkatkan kualitas dalam

interprestasi. Metode Narrative Review bertujuan untuk mengidentifikasi dan

merangkum artikel yang telah di terbitkan sebelumnya, menghindari

duplikasi penelitian, dan mencari bidang studi baru yang belum di teliti

(Ferrari, 2015).

B. Mengidentifikasi Pertanyaan Narrative Review

Menggunakan format PICO merupakan salah satu kerangka kerja

yang populer dalam studi kuantitatif yang biasanya berawal dari pertanyaan

klinis yang secara khusus berkaitan dengan efektivitas terapi atau intervensi.

Terdapat 4 komponen di dalam metode PICO: P (Population, Patient,

Problem), I (Intervention), C (Comparison), O (Outcome). Kerangka kerja ini

membantu mengidentifikasi aspek-aspek yang masih terpisah dan dapat dicari

dari situasi dimana seorang pasien atau populasi memiliki kondisi tertentu

dan hasil yang diinginkan terkait penerapan terapi atau intervensi tertentu.

Strategi pencarian literature dengan menggunakan metode PICO dan

membuat pertanyaan penelitian (Nurvitriana et al., 2020).

9
10

Tabel 2. 1 PICO
PICO Keterangan

P Ibu Postpartum
I Kegel Exercise
C Other intervention
Menurunkan tingkat
O inkontinensia urine

C. Mengidentifikasi Studi yang Relevan

1. Strategi pencarian dan kata kunci

Dengan menggunakan keywords yang telah diidentifikasi penulis

berhubungan dengan topic research review dalam pencarian. Kata keywords

dalam proses pencarian tersebut diantaranya adalah “Kegel exercise AND

postpartum AND Incontinenia Urine” dengan mengatur dan melakukan

penyaringan tahun yang ada di halaman tersebut seperti abstrak, data

publish 2012-2022, artikel free full text, artikel dalam bahasa Inggris dan

Indonesia.

2. Database

Database yang digunakan dalam pencarian artikel ini diantaranya

adalah PubMed, Google Schoolar dan Siencddirect.

3. Kriteria Elegibility

Kriteria artikel yang akan dicari dan digunakan sebagai sumber

literature review disusun dalam bentuk kriteria inklusi dan eksklusi, kriteria

inklusi dan eksklusi yang disusun untuk mendapatkan artikel yang dipilih

adalah:
11

Tabel 2. 2 Framework kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

a. Artikel yang di gunakan a. Artikel yang dipublish


menggunakan bahasa berbayar.
Indonesia dan Inggris. b. Artikel dalam bentuk
b. Artikel yang di publish laporan.
full-text. c. Artikel dalam bentuk
c. Artikel yang di terbitkan naskah publikasi.
10 tahun terakhir (2012-
2022).
d. Artikel yang membahas
kegel exercise terhadap
penurunan tingkat
inkontinensia urine pada
ibu postpartum.

Hasil studi literature dari 3 database dilakukan screening judul

menyeluruh dengan menggunakan keyword terindetifikasi, didapatkan

beberapa artikel yang dianggap penulis bisa memberikan kontribusi data

artikel terkait hasil yang ingin dicapai penulis, berikut perolehan artikel

dari 3 database.

1. Pubmed : 13

2. Google Scholar : 1.610

3. Siencddirect :8
12

Tabel 2. 3 Keyword
PICO Keyword Keyword Search Strategies
P: Postpartum Postpartum Postpartum
I: Kegel exercise Kegel exercise “Kegel exercise”
Other Other Other
C: intervention/Another intervention/Another intervention/Another
intervention intervention intervention

Penurunan tingkat Penurunan tingkat Penurunan tingkat


O: inkontinensia urine inkontinensia urine inkontinensia urine

D. Mengidentifikasi Artikel yang Relevan

Tahapan selanjutnya artikel yang telah dilakukan screening abstrak

menyeluruh, kemudian disimpan kedalam mesin penyimpanan bibliography

Mendeley, dan data yang sudah terinput disimpan pada folder khusus, tahap

selanjutnya dilakukan penyaringan data termasuk duplikasi artikel, screening

abstrak, full teks dan prisma flowchart.

Pada screening full text untuk melihat apakah artikel yang didapat telah

sesuai dengan kriteria yang dicari, penulis berorientasi pada kriteria inklusi dan

eksklusi yang telah ditetapkan oleh penulis. Studi teks lengkap diambil dan

ditinjau secara independent berdasarkan kriteria tersebut. Sehingga

meninggalkan 11 artikel untuk dilakukan review akhir. Artikel ini yang akan

dilakukan sintesis dengan tools ”Critical Appraisal” adalah temuan yang

selanjutnya akan diekstraksi dan disusun mapping untuk bab pembahasan.

Berikut Prisma Flowchart


13

Database
PubMed (n=13)
Google Scholer (n=1.610)
Siencddirect (n=8)
Identificatio

Total Identifikasi Pencarian Literature (n=1.631)


n

Penyaringan Judul dan Relevansi Abstrak

Database
Screening

PubMed (n=5)
Google Scholer (n=55 )
Siencddirect (n=3)

Sesuai dengan Judul dan Relevansi Artikel duplikat (n=5)


Abstrak (n=63)
Eligibility

Hasil Screening artikel tidak duplikat


(n=60) Artikel yang masuk dalam
kriteria ekslusi (n=12)
Artikel tidak full text (n=8)
Artikel yang sesuai dengan kriteria Artikel dalam bentuk opini
inklusi (n=11) dan naskah publikasi (n=14)
Artikel berbayar (n=15)
Included

Randomized Control Trial (n=1)

Quasi-Eksperimental (n=11)
14

Skema 2. 1 Prisma Flowchat


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penulis melakukan seleksi literatur melalui 3 database, tersebut

ditemukan 63 artikel. Kemudian diseleksi kembali setelah dilihat keseluruhan

ditemukan 60 artikel yang tepat dan sesuai egibility, dan 49 artikel

dihilangkan karena tidak sesuai dengan egibility. Berikutnya di seleksi

kembali artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi, ditemukan 11 artikel yang

sesuai dengan inklusi. Hasil seleksi selanjutnya di analisis sesuai dengan

tujuan penelitian melalui tabel berikut.

14
15

Tabel 3. 1 Hasil
No. Kode Judul, Penulis, Negara Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Pengumpulan Data Jumlah Hasil
Artikel Tahun Sampel
A1 Pengaruh Latihan Indonesia Untuk melihat Penelitian ini Internasional 60 Hasil penelilitan
Otot Dasar pengaruh latihan menggunakan desain tentang Formulir responden didapatkan hasil p
Panggul Terhadap otot dasar panggul quasi eksperimen Singkat Kuesioner ibu value 0,027 dengan
Pencegahan terhadap pencegahan dengan rancangan Inkontinensia(ICQ- postpartum siskordan 80%.
Inkontinensia inkontinensia urine post test design only. SF). Pengukuran Didapatkan bahwa ada
Urine Pada Ibu pada ibu postpartum. Responden dibagi dilakukan setelah pengaruh latihan otot
Postpartum Di 2 kelompok. Satu kelompok dasar panggul terhadap
Rumah Sakit kelompok perlakuan intervensi pencegahan
Muhammadiyah yang diberikan latihan diberikan inkontinensia urine
Palembang otot dasar panggul perlakuan pada kelompok
(Murbiah 2017) (n= 30) dan intervensi dan kelompok
kelompok lainnya kontrol.
adalah
kelompok kontrol
tanpa perlakuan
(n=30).
A2 Pengaruh Senam Indonesia Untuk Menggunakan pre- Internasional 40 Hasil penelitian
Kegel Terhadap mengidentifikasi experimental design tentang Formulir responden didapatkan p-value 0,000
Inkontinensia apakah ada pengaruh dengan bentuk one Singkat Kuesioner ibu (<0,05) yang
Urine Pada Wanita latihan kegel terhadap group pretest-posttest Inkontinensia(ICQ- postpartum artinya ada pengaruh
Pasca Melahirkan tingkat inkontinensia without control. SF). Dan lembar latihan Kegel yang
(Ira Rahmawati & urine pada wanita Sampel penelitian observasi setelah signifikan pada tingkat
Reza Loreta Putri postpartum. adalah wanita pasca pemberian inkontinensia urine pada
2018) melahirkan dengan intervensi. wanita postpartum.
16

besar sampel 40
responden, yang
diambil dengan teknik
nonprobability
sampling jenis total
Sampling.
A3 Efektivitas Senam Indonesia Untuk mengetahui Quasi eksperiment dan Melakukan 30 Hasil uji Mann Whitney
Nifas Dan Latihan efektivitas senam pendekatan post observasi setelah responden diperoleh pvalue 0,473 >
Kegel Dalam nifas dan latihan kegel test only control group pemberian ibu 0,05 sehingga tidak
Mencegah dalam mencegah design dengan 30 intervensi. postpartum terdapat perbedaan
Inkontinensia Urin inkontinensia urine responden ibu nifas kecepatan pemulihan
Masa Nifas masa nifas. yang dibagi menjadi 2 kejadian inkontinensia
(Wahyu Pujiastuti, kelompok yaitu urine pada ibu yang
Bekti Yuniyanti & kelompok intervensi mendapatkan perlakuan
Masin 2021) (senam nifas ditambah senam nifas ditambah
Latihan kegel) dan kegel exercise dengan ibu
kelompok control yang hanya mendapat
(senam nifas). perlakuan senam nifas,
namun nilai mean,
median, standard
deviasi, minimum dan
maksimum pada
kelompok intervensi
lebih rendah jika
dibandingkan dengan
kelompok kontrol, yang
berarti juga menunjukkan
kecenderungan bahwa
gangguan inkontinensia
17

urine pada kelompok


intervensi lebih rendah
jika dibandingkan
dengan kelompok
kontrol.
A4 Efektivitas Kegel Indonesia Penelitian ini Quasy experiment International 12 Dari hasil analisis uji chi
Exercise Terhadap bertujuan untuk dengan rancangan pre- Consultant responden square terhadap
Pencegahan mengetahui post test with control Incontinence ibu pekerjaan, partus dan
Inkontinensia “efektivitas kegel group. kelompok Questionnaire- postpartum paritas didapatkan bahwa
Urine Pada Ibu exercise terhadap intervensi (n: 6) Urine Incontience nilai p > α yang artinya
Postpartum pencegahan diberikan latihan kegel Short Form varian antara kelompok
Pervagina Di inkontinensia urine selama 2 minggu dan (ICIQ-UISF). Dan intervensi dan kelompok
Rumah Sakit pada ibu postpartum” kelompok kontrol (n: melakukan kontrol sama, sehingga
Bhayangkara 6). observasi setelah dapat disimpulkan bahwa
POLDA Kalbar pemberian tidak ada perbedaan
(Enny Melania intervensi. yang signifikan
2013) pekerjaan, partus dan
paritas antara kelompok
intervensi dan kelompok
kontrol (p value: 0,564 >
α: 0,05). Sedangkan dari
hasil analisis uji t-tes
terhadap umur,
didapatkan bahwa nilai p
< α yang artinya varian
antara kelompok
intervensi dan kontrol
berbeda, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada
18

perbedaan yang
signifikan rata-rata umur
antara kelompok
intervensi dan kelompok
kontrol (p
value: 0,000 < α: 0,05).
A5 Apakah Kegel Indonesia Untuk mengetahui Quasi Eksperimental Lembar observasi 20 Hasil analisis
Exercise manfaat kegel exercise dengan pendekatan responden menggunakan uji chi
Berpengaruh terhadap pengeluaran Pretest-Posttest, Non ibu square didapatkan nilai p
Terhadap urine postpartum Equivalent Control postpartum = 0,23. Hasil
Pengeluaran Urine pervaginam. Group Design. 10 penelitian menunjukkan
Ibu Postpartum responden diberikan bahwa tidak terdapat
Perveginam? latihan senam kegel pengaruh kegel exercise
(Ernawati & exercise dan 10 terhadap pengeluaran
Livana PH 2020) responden sebagai urine postpartum
kelompok kontrol yang pervaginam di BPM
tidak diberikan latihan Farida Gumilir Cilacap.
senam kegel exercise.

A6 Pada Ibu Pengaruh Indonesia Untuk Quasi eksperimen. Pengukuran 30 Hasil uji analisis pada
Latihan Kegel menganalisis Sampel penelitian dilakukan setelah responden penelitian ini
Terhadap bagaimana pengaruh diambil menggunakan Kelompok ibu mendapatkan p = 0,063
Frekuensi BAK latihan kegel terhadap teknik purposive intervensi postpartum (>0,05) yang menyatakan
Postpartum frekuensi BAK sampling, terdiri dari diberikan bahwa tidak ada
(Renda Natalina (inkontinensia urine) 30 ibu postpartum yang perlakuan pengaruh latihan kegel
Pratama, Ria pada ibu postpartum. dibagi dalam 2 terhadap frekuensi BAK
Gustirini & R.A. kelompok: kelompok (inkontinensia urine) ibu
Aminah Maya latihan kegel; postpartum.
2020) kelompok kontrol.
19

A7 Women’s pelvic Brasil Untuk menganalisis A cross-sectional study Internasional 128 128 wanita berpartisipasi
floor muscle kekuatan otot dasar tentang Formulir responden dalam penelitian ini.
strength and panggul (PFMS) Singkat Kuesioner ibu Rerata kekuatan otot
urinary and anal inkontinensia urin dan Inkontinensia(ICQ- postpartum dasar panggul adalah
incontinence after anal (UI dan AI) pada SF). Pengukuran 33,1 (sd=16.0) cmH O
childbirth (Priscila periode postpartum. PFMS dilakukan dan prevalensi
Tavares Zizzi1, melalui inkontinensia urine dan
Karina Fernandes perineometry, inkontinensia anal
Trevisan1, Natalie Dengan masing-masing adalah
Leister1, Camila menggunakan 7,8% dan 5,5%. Dalam
da Silva Cruz1, perineometer beberapa analisis,
Maria Luiza tekanan elektronik variabel yang terkait
Gonzalez Peritron. dengan kekuatan otot
Riescodua 2015) dasar panggul adalah
jenis persalinan
pervaginam. Prevalensi
UI pada wanita dalam
penelitian ini (7,8%)
serupa dengan yang
ditemukan dalam studi
prospektif dimana 6,78%
wanita nifas melaporkan
UI.
A8 Effect Of Pelvic Indonesia Untuk mengetahui Desain penelitian yang Pengumpulan data 64 Hasil eliminasi urine
Floor On Urine pengaruh latihan dasar digunakan adalah quasi menggunakan responden tidak ada perbedaan
Elemination panggul terhadap experimental dengan angket dan lembar ibu frekuensi berkemih (p=0.
Postpartum eliminasi urine pada pendekatan post-test penilaian diri. postpartum 450) dan karakteristik
Women (Etty ibu nifas. only design. Sampel aliran urine (p = 0,519)
Komariah Sambas dipilih berdasarkan pada wanita postpartum
20

& Enok Nurliawati kriteria inklusi. Besar yang melakukan latihan


2019) sampel 64 orang dasar panggul dan yang
(kelompok intervensi: tidak melakukan latihan
32 orang dan kelompok dasar panggul.
kontrol: 32 orang). Sedangkan karakteristik
responden yang
mempengaruhi eliminasi
urine (karakteristik aliran
urine) adalah umur (p =
0,044), paritas (p =
0,000) dan jenis
persalinan (p = 0,031).
A9 Pengaruh Latihan Indonesia Untuk menganalisa Dengan metode cross Lembar kuesioner 22 Berdasarkan hasil uji
Kegel Terhadap pengaruh latihan kegel sectional. Populasi inkontinensia responden Statistik Fisher dengan
Inkontinensia terhadap inkontinensia seluruh ibu postpartum urine, dan lembar ibu menggunakan program
Urine Pada Pasien urine pada ibu pervaginam dengan observasi latihan postpartum komputer SPSS
Postpartum di postpartum di RSUD inkontinensia urine. setelah pemberian didapatkan nilai ρ =
RSUD SIDOARJO Sidoarjo. Teknik sampling kegel. 0,024 (α ≤ 0,05%),
(Nita Kurniawati menggunakan simple artinya terlihat adanya
& Qori’ilaSa’idah random sampling pengaruh yang signifikan
2017) didapatkan sample antara latihan kegel
sebanyak 22 responden. terhadap inkontinensia
urine pada ibu
postpartum hari ke-2 di
RSUD Sidoarjo.
Menunjukkan bahwa
kejadian inkontinensia
memiliki pengaruh
terhadap latihan kegel
21

dengan baik yang


dilakukan secara rutin
sebanyak 18 responden
(81.8%), sedangkan pada
terjadinya inkontinensia
dengan cukup latihan
kegel sebanyak 4
responden (18.2%).
A10 Antenatal pelvic Norwegia Untuk menilai apakah a randomized Kuesioner 262 Tingkat respon adalah
loor muscle latihan antenatal controlled di bagi inkontinensia responden 35% (298/855). UI
training termasuk pelatihan menjadi kelompok urine, dan lembar ibu dilaporkan oleh 78 (51%)
and urinary otot dasar panggul intervensi atau observasi latihan postpartum pada kelompok
incontinence: (PFMT) memiliki efek kelompok kontrol. setelah pemberian intervensi dan 63 (57%)
a randomized jangka panjang pada kegel. pada kelompok kontrol
controlled 7-year inkontinensia urine (p=
follow-up study (UI) dan untuk 0,539). Dalam analisis
(Signe Nilssen Staf mengeksplorasi regresi logistik
ne, Siv Mørkved, faktor-faktor yang multivariabel, wanita
Rebecka Dalbye, terkait dengan UI saat inklusi
Oda M. Kristianse dengan UI 7 tahun memiliki peningkatan
n, pascapersalinan. lima kali lipat dalam
Yvonne E. Hjelle, kemungkinan UI pada 7
Kjell Åsmund Salv tahun (OR 5,4, 95% CI
esen, 2,6, 11,5). Terlibat dalam
Hege Hølmo Johan olahraga teratur tidak
nessen 2022) terkait secara signifikan
dengan UI pada 7 tahun;
namun, UI dikaitkan
dengan intensitas latihan
22

yang lebih rendah (OR


2.4, 95% CI 1.2, 4.6).
A11 Pengaruh Indonesia Untuk mengetahui Penelitian ini Kuesioner dan 33 Dari hasil penelitian
Pemberian Kegel pengaruh senam kegel menggunakan metode observasi setelah responden sebelum pemberian
Exercise Terhadap terhadap tingkat kuantitatif dengan intervensi. ibu senam kegel 57,6 %
Tingkat Inkontinensia Urine Design Pra postpartum reponden mengalami
Inkontinensia Urin pada ibu Postpartum. Experimental Designs “ Inkontinensia Urine
Pada Ibu dengan jenis “ One sedang, sedangkan
Postpartum (Anis Group Pre test Post sesudah pemberian
Hidayati 2018) test Designs senam kegel sebagian
besar mengalami tingkat
inkontinensia urine
sedang dengan jumlah
57,6% responden. Hasil
uji statistic setelah
dilakukan uji statistik,
didapatkan nilai p= 0,000
dengan α= 0,05, sehingga
p kurang dari α (0,003 <
0,05).
23

Sesuai dari 11 artikel yang di analisa, maka setiap literatur memiliki karakteristik

yang berbeda-beda mulai dari negara, pengambilan data, populasi, faktor yang

mempengaruhi dan dosis intervensi. Maka berikut pengelompokan karakteristik

sesuai tabel literatur yang sudah dianalisa.

1. Karakteristik Negara

Karakteristik Negara

Dalam negeri Luar negeri

Gambar 3. 1 Karakteristik negara


Pada gambar diatas menjelaskan bahwa karakteristik negara

berdasarkan pengumpulan data didapat 11 artikel yang sesuai dan berkualitas

baik selanjutnya dilakukan data charting untuk mengetahui secara detail dan

menggolongkan beberapa poin dari artikel tersebut.

2. Faktor yang mempengaruhi Inkontinensia Urine

Tabel 3. 2 Faktor-Faktor
No. Faktor yang mempengaruhi Kode artikel

1. Usia (> 30 tahun) A2,A3,A4,A8,A9,A10,A11


2. Kegemukan A2,A3,A7,A9
3. Riwayat persalinan A2,A3,A8,A9,A11

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya inkontinensia urine ada

7 artikel yang menyebutkan usia yaitu artikel (A2,A3A4,A8,A9,A10). Ada 4

artikel yang menyebutkan kegemukan yaitu (A2,A3,A7,A9). Dan 5 artikel

yang lain menyebutkan dari riwayat persalinan yaitu (A2,A3,A8,A9,A11).


24

3. Hasil Uji Statistik

Tabel 3. 3 Tabel Uji Statistik

No. Metode Hasil Kode Artikel

1. Uji wilcoxon Didapatkan nilai ρ-value <α, yaitu0,000 A2


artinya ada terdapat pengaruh tingkat
inkontinensia urine sebelum dan sesudah
senam kegel. Didapatkan nilai p value= A11
0,000 dengan α= 0,05, sehingga p Value
kurang dari α (0,000 < 0,05).
Kesimpulannya, H0 ditolak yang berarti
ada pengaruh pemberian kegel exercise
terhadap tingkat inkontinensia urine pada
ibu postpartum.
2. Uji Mann Diperoleh pvalue 0,473 yang berarti A3
Whitney bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan kecepatan berhentinya
inkontinensia urine pada kelompok
intervensi (mendapatkan perlakuan
senam nifas dan latihan kegel) dan
kelompok kontrol (mendapatkan
perlakuan senam nifas).
3. Uji statistik Diperoleh nilai p = 0,02 (p < 0,05) artinya A4
paired terdapat perbedaan penurunan
sample t test inkontinensia urine sebelum dan sesudah
diberikan intervensi latihan kegel pada
kelompok intervensi.
4. Uji chi Didapatkan nilai p = 0,23. Hasil penelitian A5
square menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh kegel exercise terhadap
pengeluaran urine postpartum
pervaginam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa A8
tidak ada perbedaan eliminasi urin pada
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol (p > 0,05).
5. Uji Kendall’s Diketahui tingkat signifikansi p= 0,063 (>
tahu 0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak A6
ada pengaruh latihan kegel terhadap
frekuensi BAK ibu postpartum.
6. Uji Statistik Didapatkan nilai ρ = 0,024 (α ≤ 0,05%),
Fisher artinya terlihat adanya pengaruh yang A9
signifikan antara latihan kegel terhadap
inkontinensia urine pada ibu postpartum.
25

Dari hasil uji statistik ada 2 artikel yang menggunakan uji wilcoxon yaitu

artikel (A2 & A11). Ada 2 artikel yang menggunakan uji chi square yaitu (A5

& A8). 4 artikel yang lain menggunakan uji statistik yang berbeda yaitu

(A3,A4,A6,A9). Dan 3 artikel yang tidak mencantumkan uji statistik yaitu

(A1,A7,A10).

4. Karakteristik Usia dan Jenis Persalinan

Tabel 3. 4 Tabel Jumlah Sampel


Kode Jenis Persalinan Jumlah Usia
Sampel
A1 Pervaginam 60 24-40
A2 Pervaginam 40 25-42
A3 Pervaginam 30 -
A4 Pervaginam 12 22-32
A5 20 -
Pervaginam
A6 30 18-42
A7
Pervaginam 128 18-42
A8 Pervaginam & Casar 64 20-35
A9 Pervaginam & Casar 22 20-45
A10 Pervaginam 152 26-31
A11 Pervaginam 33 <20-50
Dari karakteristik sampel dan jumlah sampel, 6 artikel mengambil sampel

dari rentan usia 18-42 tahun dan 2 artikel tidak menjelaskan rentang usia,

artikel tersebut hanya menyebutkan ibu setelah melahirkan (kode artikel 3,5).

Untuk jumlah sampel, artikel paling sedikit berjumlah 12 sampel (kode artikel

4) dan jumlah sampel paling banyak yaitu 152 (kode artikel 10).

5. Dosis Latihan

Tabel 3. 5 Dosis Latihan


Kode Kegel Dosis Posisi
Literatur

A1 ✓ S: 3 P: 10x D: 30 menit DS: 4 minggu Berbaring, duduk


dan berdiri.
A2 ✓ S: 3 P: 8-10x D: - DS: 4 minggu Berbaring duduk,
berlutut dan
berdiri.
A3 ✓
S: 2-3 P: 8-12x D: - DS: 4 minggu -
A4 ✓
S: 2-3 P: 8-12x D: - DS: 4 minggu -
26

A5 ✓
S: 2-3 P: 10x D: - DS: 8 minggu Duduk, berbaring
dan berdiri.
A6 ✓
S: 10-15 P: - D: 3 menit DS: 7 hari -
A7 ✓

A8 ✓ - -
S: 10 P: - D: - DS: - -
A9 ✓ Berbaring duduk,
S: 3 P: 10x D: 45 menit DS: 4 minggu berlutut dan
A10 ✓ berdiri.
3-4 x seminggu dalam 3 sesi 8 hingga -
12 pengulangan.
A11 ✓ Dengan 8-12 pengulangan dan tiga set
dilakukan 3 hari per minggu selama 12 Duduk, berbaring
minggu. dan berdiri.

Dalam dosis latihan ada 1 artikel yang tidak mencantumkan

pengulangan yaitu (kode artikel 6). Untuk durasi terdapat 5 artikel yang tidak

mencantumkan yaitu (kode artikel 2,3,5,9,11). Selain itu, 8 artikel yang tidak

mencantumkan posisi (kode artikel 3,4,6,7,8,10,11,12).

B. Pembahasan

Dalam hasil penelitian narrative review yang dilakukan, penulis

membahas kriteria diatas sekaligus menjawab terkait pertanyaan-pertanyaan

yang sudah terbentuk pada rumusan masalah dan tujuan secara umum dan

khusus, antara lain faktor yang mempengaruhi inkontinensia urine, dosis

pemberian kegel exercise dan pengaruh kegel exercise terhadap inkontinensia

urine pada ibu postpartum.

1. Faktor yang mempengaruhi Inkontinensia Urine

Berdasarkan hasil review diketahui ada beberapa faktor yaitu

peningkatan usia merupakan salah satu faktor risiko melemahnya

kekuatan otot dasar panggul, otot akan cenderung mengalami penurunan


27

kekuatan dan dapat menyebabkan inkontinensia urine terjadi (Karjoyo et

al., 2017).

Usia >30 tahun peningkatan usia akan menyebabkan penurunan tonus

otot dasar panggul yang dapat menyebabkan terganggunya kontrol otot

sfringter uretra eksternal dan otot kandung kemih. Pada usia dewasa

adalah usia produktif dimana frekuensi kehamilan dan melahirkan lebih

tinggi sehingga dapat meningkatkan kejadian inkontinensia urine

(Hidayati, 2018).

Semakin banyak persalinan pervaginam terjadi maka kekuatan otot

panggul akan semakin melemah, elastisitas vagina juga berkurang dan

kekuatan otot sfingter akan melemah yang akan menyebabkan

inkontinensia urine terjadi (Arsyad et al., 2012).

Pada penelitian Rahmawati & Putri (2018) menyatakan kegemukan

dapat mempengaruhi tingkat keparahan pemulihan inkontinensia urine

selama dilakukan senam kegel, namun bukan merupakan faktor penentu

karena selain kegemukan sendiri, terdapat beberapa faktor lain yang

memiliki tingkat kontribusi yang berbeda–beda dalam mempengaruhi

tingkat inkontinensia urine, bahkan sangat mungkin faktor–faktor tersebut

tidak hanya terbatas pada aspek fisik saja, tetapi seperti dukungan

keluarga untuk mengingatkan saat akan melakukan senam kegel.

Dalam penelitian Pujiastuti, et al. (2021) menyatakan umur, jumlah

kehamilan dan persalinan, berat badan bayi yang dilahirkan, penggunaan

obat anestesi dimasa persalinan, menyebabkan penurunan tonus otot yang

akhirnya juga dapat mengurangi sirkulasi darah. Pada ibu nifas dengan

faktor risiko tersebut memerlukan bentuk latihan yang lebih efektif


28

sehingga dapat segera pulih dari inkontinensia urine atau dapat mencegah

terjadinya inkontinensia urine.

Dari penelitian Melania (2013) menyatakan bahwa umur merupakan

salah satu resiko terjadinya inkontinensia urine. Usia yang dianggap

paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 20 hingga 30

tahun. Peningkatan usia akan menyebabkan penurunan tonus otot dasar

panggul yang dapat menyebabkan terganggunya kontrol otot sfringter

uretra eksternal dan otot kandung kemih.

2. Dosis Latihan

Dalam literatur yang didapat intervensi yang diterapkan dalam 11

literatur sama tetapi ada perbedaan dosis dan posisi dalam 11 literatur ini.

Dalam penelitian Murbiah (2017). Latihan otot dasar panggul dapat

memperbaiki kekuatan otot dasar panggul sejak 4 minggu hingga 12

minggu pertama postpartum. Intervensi dilakukan dengan dosis 10 kali

pengulangan dilakukan 3 kali sehari selama 30 menit dilakukan selama 4

minggu dengan posisi berbaring, duduk dan berdiri.

Pada penelitian Rahmawati & Putri (2018). Pada penelitian ini

responden telah memasuki tahap rehabilitasi setelah melahirkan dan

dilakukan latihan senam kegel di rumah. Tentunya proses pemulihan

pasca persalinan sudah lebih baik, dan kondisi pasien lebih stabil

dibandingkan dengan pasien yang baru saja melahirkan < 24 jam di

puskesmas. Intervensi senam kegel ini merupakan metode yang tepat

untuk menurunkan tingkat inkontinensia urine, mengembalikan

elastisitas vagina, meningkatkan pemulihan setelah melahirkan yang

memperkuat otot dasar panggul yang pada akhirnya akan meningkatkan


29

kualitas hidup wanita pasca melahirkan. Intervensi diberikan 8-10 kali

pengulangan 3 kali sehari selama 4 minggu, dengan posisi berbaring

duduk, berlutut dan berdiri.

Pada penelitian Pujiastuti, et al. (2021) menyatakan terdapat proporsi

yang hampir sama untuk waktu berhentinya inkontinensia urine pada

kategori cepat dan lama, yaitu 14 responden (46,7 %) responden dalam

kategori cepat dan 16 responden (53,3 %) dalam kategori lama.

Kelompok intervensi memiliki nilai mean lebih rendah dibandingkan

kelompok kontrol yaitu 1 berbanding 1,19, memiliki nilai median yang

sama dengan kelompok kontrol yaitu 2n berbanding 1,55, memilik nilai

standar deviasi yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol yaitu

1,19 berbanding 1,55 dan memiliki nilai minimum-maksimum yang lebih

rendah dibandingkan kelompok kontrol yaitu 0 – 3 berbanding 1 – 6.

Dosis intervensi yang diberikan dalam penelitian ini 8-12 kali

pengulangan 2-3 kali dalam sehari dilakukan selama 4 minggu.

Penelitian Melania (2013) dari hasil penelitian adanya perbedaan yang

signifikan sebelum dan sesudah intervensi kegel pada kelompok

intervensi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu beberapa

responden masih tergolong mengalami inkontinensia yang ringan,

kemudian dari hasil lembar observasi yang diberikan kepada responden

menunjukkan rata-rata responden rutin melakukan latihan kegel

dilakukan 8-10 kali pengulangan 3 kali sehari selama 30 menit selama 2

minggu.

Penelitian dari Ernawati & PH (2020) intervensi diberikan 10 kali

pengulangan dilakukan 2-3 kali sehari selama 8 minggu dengan posisi


30

duduk, berbaring dan berdiri. Dari hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa tidak ada pengaruh kegel exercise terhadap pengeluaran urine

postpartum pervaginam. Penelitian ini menyimpulkan bahwasanya tidak

semua senam kegel exercise terbukti memiliki pengaruh tinggi dalam

proses pengembalian tonus otot dasar panggul. Pada pasca bersalin, ibu

mengalami kesulitan melakukan latihan dasar panggul, karena

mekanisme peregangan yang ditimbulkanya saat persalinan dan

kemungkinan ketidaknyamanan yang berasal dari perineum, meskipun

ibu melakukan pengencangan tidak akan mendapatkan hasil yang

maksimal.

Dalam penelitian Pratama, et al. (2020). Latihan kegel pada penelitian

ini dilakukan selama 7 hari dengan 10-15 sesi sehari. Tiap sesi latihan

kegel dilakukan minimal 3 menit. Sedangkan untuk frekuensi BAK

dikategorikan menjadi Baik jika BAK sebanyak 5-7 kali sehari dan

kurang baik jika BAK ≥ 8 kali atau ≤ 4 kali, sebagaimana yang

dinyatakan bahwa frekuensi berkemih orang normal rata-rata sebanyak 5-

7 kali per hari dengan volume kurang lebih 300ml setiap berkemih.

Pada penelitian Sambas & Nurliawati (2019) penelitian ini dilakukan

pada kelompok kontrol diberikan perawatan rutin, namun pada kelompok

intervensi peneliti memberikan penjelasan tentang latihan dasar panggul.

Responden pada kelompok intervensi melakukan latihan dasar panggul

10 kali sehari . Baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol

mengisi formulir laporan diri sekali sehari di malam hari.

Dari penelitian Nita Kurniawati & Qori'ilasa'idah (2017) dosis

intervensi diberikan 10 kali pengulangan dilakukan 3 kali selama 45


31

menit sehari dalam 4 minggu dengan posisi berbaring duduk, berlutut dan

berdiri .

Pada penelitian Stafne, et al. (2021) dosis intervensi diberikan dengan

8-12 pengulangan dan tiga set dilakukan 3 hari per minggu selama 12

minggu. Peneliti mengatakan bahwa sekitar setengah dari wanita

melaporkan UI setelah 7 tahun: 78 (51%) pada kelompok intervensi dan

63 (57%) pada kelompok kontrol (p=0,539). Di antara wanita yang

mengalami inkontinensia, 58 (74%) melaporkan SUI dan 20 (26%)

melaporkan MUI pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok

kontrol masing-masing 51 (81%) dan 12 (19%) melaporkan SUI dan

MUI (p=0,377).

Dari penelitian Hidayati (2018) dosis intervensi yang diberikan 12

kali pengulangan sebanyak 3 kali sehari selama 45 menit dalam 12

minggu. Hasil analisa dan interpretasi data yang dilakukan pada 33 orang

ibu postpartum sesudah dilakukan pemberian kegel exercise.

Menunjukkan sebagian besar responden yaitu 19 responden mengalami

inkontinensia urine sedang (57,6%). Dari 10 (30,3%) responden yang

mengalami inkontinensia berat 8 responden (24,2%) mengalami

penurunan tingkat inkontinensia urine menjadi sedang. Dan dari 19

responden (57,6%) yang mengalami inkontinensia urine sedang 8

responden (24,2%) mengalami penurunan tingkat inkontinensia urine

menjadi ringan.

1. Pengaruh Kegel Exercise Pada Ibu Postpartum

a. Kegel Exercise Perpengaruh Terhadap Inkontinensia Urin Pada Ibu

Postpartum
32

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati & Putri

(2018) dengan hasil p-value 0,000 (<0,05), bahwa pemberian kegel

exercise sangat berpengaruh untuk mengurangi tingkat inkontinensia

urine. Penurunan tingkat inkontinensia urine terjadi karena senam

kegel yang dilakukan secara berulang menyebabkan terjadinya

hipertropi otot-otot dasar panggul. Hal ini dapat meningkatkan

tekanan mekanik pada uretra sehingga memperbaiki fungsi sphincter

uretra dengan hipertrofi otot-otot dasar panggul dapat meningkatkan

kemampuannya dalam menyangga organ- organ pelvis sehingga

mampu mencegah desensus buli-buli uretra. Intervensi senam kegel

ini merupakan metode yang tepat untuk menurunkan tingkat

inkontinensia urine, mengembalikan elastisitas vagina, meningkatkan

pemulihan setelah melahirkan yang memperkuat otot dasar panggul.

Pada penelitian Enny Melania (2013) diperoleh nilai p = 0,02

(p < 0,05) artinya terdapat perbedaan penurunan inkontinensia urine

sebelum dan sesudah diberikan intervensi latihan kegel pada

kelompok intervensi. Persentase ini menunjukkan bahwa terjadi

penurunan gejala inkontinensia urine pada kelompok intervensi post

intervensi latihan kegel. Hal ini latihan kegel sangat bermanfaat untuk

menguatkan otot rangka pada dasar panggul, sehingga memperkuat

fungsi sfringter eksternal pada kandung kemih.

Hasil penelitian Sambas & Nurliawati (2019) menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan eliminasi urine pada kelompok intervensi

dan kelompok kontrol (p > 0,05). dimana latihan dasar panggul efektif
33

meningkatkan kekuatan otot panggul dan mengurangi inkontinensia

urine pada masa nifas.

Penelitian Hidayati (2018). Didapatkan nilai p= 0,000. Karena

nilai p= 0,003<0,05 berarti H0 ditolak yang berarti ada pengaruh

pemberian kegel exercise terhadap tingkat inkontinensia urine pada

ibu postpartum Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pemberian

kegel exercise sangat berpengaruh untuk mengurangi tingkat

inkontinensia urine. Hal ini dikarenakan terjalinnya kerjasama yang

sangat baik dari responden dan peneliti sehingga prosedur pemberian

kegel exercise dapat dilakukan secara maksimal. Kegel exercise

senam untuk memperkuat otot-otot dasar panggul terutama otot

pubococcygeal sehingga seorang wanita dapat memperkuat otot-otot

saluran kemih (berguna saat proses persalinan agar tidak terjadi

“ngompol”).

b. Kegel Exercise Tidak Berpengaruh Terhadap Inkontinensia Urine

Pada Ibu Postpartum

Pada penelitian yang dilakukan Ernawati & PH (2020)

didapatkan nilai p = 0,23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak

terdapat pengaruh kegel exercise terhadap pengeluaran urine

postpartum pervaginam. Peneliti menyatakan bahwasanya tidak

semua senam kegel exercise terbukti memiliki pengaruh tinggi dalam

proses pengembalian tonus otot dasar panggul. Pada pasca bersalin,

ibu mengalami kesulitan melakukan latihan dasar panggul, karena

mekanisme peregangan yang ditimbulkannya saat persalinan dan

kemungkinan ketidaknyamanan yang berasal dari perineum, meskipun


34

ibu melakukan pengencangan tidak akan mendapatkan hasil yang

maksimal.

Penelitian yang dilakukan Pratama et al (2020) penelitian ini

mendapatkan p = 0,063 (>0,05) yang menyatakan bahwa tidak ada

pengaruh latihan kegel terhadap frekuensi BAK ibu postpartum.

Meskipun penelitian sebelumnya menyatakan senam kegel

mempengaruhi pola eliminasi dan mencegah inkontinensia urine,

namun hasil analisis pada penelitian ini tidak terbukti berpengaruh.

Hal ini dapat terjadi karena senam kegel tidak dilakukan secara benar

dan sesuai arahan.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan metode narrative review sehingga

memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian ini dikarenakan

pengambilan data primer hanya bersumber dari jurnal dan metode

pencarian jurnal belum spesifik.

2. Banyak artikel luar negeri yang berbayar sehingga penulis mengalami

keterbatasan dalam mencari artikel.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada skripsi yang berjudul “Pengaruh Kegel

Exercise Terhadap Penurunan Inkontinensia Urine Pada Ibu Postpartum”

dengan 11 artikel yang telah dianalisa, dapat disimpulkan faktor penyebab ibu

postpartum mengalami inkontinensia urine dari usia, kegemukan dan riwayat

persalinan. Dosis latihan efektif dilakukan 3 sesi 12 kali pengulangan dengan

durasi 30 menit dilakukan selama 4 minggu dengan posisi berbaring, duduk,

berdiri dan berlutut. Dan latihan Kegel Exercise dapat menurunkan tingkat

inkontinensia urine pada ibu postpartum.

B. Saran

1. Peneliti Selanjutnya

Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini

serta menambah jumlah referensi literatur dan pembahasan lebih terkait

dengan Pengaruh Kegel Exercise Terhadap Inkontinensia Urine pada Ibu

Postpartum.

2. Profesi Fisioterapi

Diharapkan dapat menerapkan atau mengimplementasikan Latihan

kegel ini terhadap inkontinensia urine pada ibu postpartum untuk

mengembalikan kekuatan otot panggul serta diharapkan pula dapat

dijadikan perspektif pengembangan mutu dan keilmuan khususnya bidang

fisioterapi.

35
36

3. Bagi Penderita Inkontinensia Urine pada Ibu Postpartum

Bagi penderita inkontinensia urine khususnya kelompok ibu

postpartum diharapkan untuk melakukan latihan secara mandiri dengan

tingkat kepatuhan yang sangat baik, dan tetap menjaga kondisi tubuh

dengan melakukan aktivitas-aktivitas ringan di rumah.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, E., Lotisna, D., Abdullah, N., Korespondensi, A., Arsyad, E., & Obstetri, B.
(2012). Inkontinensia Urine Postpartum Pada Wanita Primigravida
Relationship of Kegel ’ S Exercises With Stres Postpartum Urine Incontinence
At the Primigravida Women.
Dewi, M., Ermawati, E., & Irawati, N. (2014). Pengaruh Pelvic Floor Muscle
Training terhadap Pengembalian Fungsi Miksi dan Defekasi pada Ibu
Postpartum Spontan. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3), 304–310.
https://doi.org/10.25077/jka.v3i3.109
Dewi, R., Sari, P., Obstetri, B., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2016). Perubahan
Kekuatan Otot Dasar Panggul pada Wanita Primipara Pascapersalinan
Pervaginam dan Seksio Sesaria Pelvic Floor Muscles Change in Primigravidae
after Vaginal Deliveries and Cesarean Section. 1, 247–255.
Dian Nurdiati. (2017). Pengaruh Kegel Exercise Dan Electrical Stimulation
Terhadap Incontinencia Urine Pada Lanjut Usia.
Ernawati, E., & PH, L. (2020). Apakah Kegel Exercise Berpengaruh terhadap
Pengeluaran Urine Ibu Post Partum Pervaginam? Jurnal Kebidanan Malakbi,
1(2), 45. https://doi.org/10.33490/b.v1i2.301
Ferrari, R. (2015). Writing narrative style literature reviews. Medical Writing, 24(4),
230–235. https://doi.org/10.1179/2047480615z.000000000329
Hidayati, A. (2018). Pengaruh Pemberian Kegel Exercise Terhadap Tingkat
Inkontinensia Urine Pada Ibu Post Partum.
Karjoyo, J., Pangemanan, D., & Onibala, F. (2017). Pengaruh Senam Kegel
Terhadap Frekuensi Inkontinensia Urine Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tumpaan Minahasa Selatan. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1),
107046.
Kemenkes RI. (2012). Profile Kesehatan Indonesia. In Ministry of Health Indonesia.
Kemenkes RI. (2014). PMK No.97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan.
Artikel, [cited 2018 Jan 7]; 3-8.
Kwon, C. S., & Lee, J. H. (2014). Prevalence, risk factors, quality of life, and health-
care seeking behaviors of female urinary incontinence: Results from the 4th
korean national health and nutrition examination survey VI (2007-2009).
International Neurourology Journal, 18(1), 31–36.
https://doi.org/10.5213/inj.2014.18.1.31
Melania, E. (2013). Exercise Inkontinensia Urin Pada Ibu Postpartum Pervaginam
Di Rumah Sakit Bhayangkara POLDA Kalbar . Oleh : Effectivity Of Kegel
Exercise To Prevent Of Postpartum Urine Incontinence In.
Murbiah. (2017). Pengaruh Latihan Otot Dasar Panggul Terhadap Pencegahan
Incontinensia Urine Pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang. 5, 427–431.
Ningsih, M. S., Erika, E., & Woferst, R. (2021). Pengaruh Kegel Exercise terhadap
Inkontinensia Urine pada Ibu Postpartum Multipara. Holistic Nursing and
Health Science, 4(1), 26–33. https://doi.org/10.14710/hnhs.4.1.2021.26-33
Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta:Selemba Medika.
Nurvitriana, N. C., Triatnawati, A., & Warsiti. (2020). Pemberian Asi Eksklusif :
Scoping Review Mothers ’ Experience In Barriers Of Exclusive Breastfeeding :
Scoping Review. Midwiferia Jurnal Kebidanan. 6:1., 6(1), 38–46.
https://doi.org/10.21070/midwiferia.v
Paulo, S., & Paulo, S. (2017). Kekuatan otot dasar panggul wanita dan inkontinensia
urin dan anal setelah melahirkan: studi cross-sectional*. 1–8.
Pratama, R. N., Gustirini, R., & Maya, R. . A. (2020). Pengaruh Latihan Kegel
Terhadap Frekuensi Bak Pada Ibu Postpartum Di Pmb Husniyati Palembang.
Masker Medika, 8(1), 8–14. https://doi.org/10.52523/maskermedika.v8i1.367
Pujiastuti, W., Yuniyanti, B., & Kemenkes Semarang, P. (2021). BHAMADA Jurnal
Ilmu dan Teknologi Kesehatan Efektivitas Senam Nifas Dan Latihan Kegel
Dalam Mencegah Inkontinensia Urin Masa Nifas Info Artikel ABSTRAK. Jitk,
12(1), 78–82.
Rahmawati, I., & Putri, R. L. (2018). Pengaruh Senam Kegel Terhadap Tingkat
Inkontinensia Urin Pada Wanita Pasca Melahirkan. Pengaruh Senam Kegel
Terhadap Tingkat Inkontinensia Urin Pada Wanita Pasca Melahirkan IJOHNS,
3(2), 66.
Sambas, E. K., & Nurliawati, E. (2019). Effect of Pelvic Floor Exercise on Urine
Elimination In Postpartum Women. Jmcrh, 2(4), 268–276.
Setiawan, I. (2017). Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan, Kebidanan Dan
Fakta Ilmiahnya. JHeS (Journal of Health Studies), 1(2), 197–212.
https://doi.org/10.31101/jhes.339
Sofia, D. (2014). Perbedaan Inkontinensia Urine Sebelum Dan Sesudah Kegel
Exercise Pada Ibu Hamil Multigravida Tm Iii Differences in Urinary
Incontinence Before and After Kegel Exercise in the Third of Trimester
Multigravida Pregnant Women. Oksitosin Kebidanan, 1(2), 74–85.
Sohn, K., Lee, C. K., Shin, J., & Lee, J. (2018). Association between female urinary
incontinence and geriatric health problems: Results from Korean longitudinal
study of ageing (2006). Korean Journal of Family Medicine, 39(1), 10–14.
https://doi.org/10.4082/kjfm.2018.39.1.10
Stafne, S. N., Dalbye, R., Kristiansen, O. M., Hjelle, Y. E., Salvesen, K. Å.,
Mørkved, S., & Johannessen, H. H. (2021). Antenatal pelvic floor muscle
training and urinary incontinence: a randomized controlled 7-year follow-up
study. International Urogynecology Journal, 1557–1565.
https://doi.org/10.1007/s00192-021-05028-x
World Health Organization. (2015). Postnatal Care for Mothers and Newborns:
Highlights from the World Health Organization 2013 Guidelines. Postnatal
Care Guidelines, March, 1–8.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat hidup
Daftar riwayat hidup

Nama : Nina Rahayu

NIM : 1810301020

TTL : Hulu sungai utara 2000

Alamat Rumah : JL. Sei Rukam II, Kec. Pugaan, Kab. Tabalong, Kalimantan

Selatan

Email : ninarahayu2205@gmail.com

Contact person : 0877-3550-7547

Program studi : S1 Fisioterapi

Pendidikan

1. 2005-2006 : TK AL Musafirah

2. 2006-2012 : SD Negeri 1 Halangan

3. 2021-2015 : SMPN 1 Pugaan

4. 2015-2018 : SMKN 1 Murung Pudak


Lampiran 2 Time schedule
TIME SCHEDULE PENELITIAN
PENGARUH KEGEL EXERCISE TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA
IBU POSTPARTUM NARRATIVE REVIEW
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Konsultasi Judul
ACC Judul
Penyusunan BAB I
Penyusunan BAB II
ACC Proposal Penelitian
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Penyerahan Proposal
Penyusunan BAB III
Penyusunan BAB IV
Seminar Hasil
Revisi dan Penjilidan
Pengumpulan Skripsi
Lampiran 3 KRS
Lampiran 4 Kartu bimbingan

Anda mungkin juga menyukai