SKRIPSI
Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
LINA ARIFATUN NISA
NIM. 30901800105
SKRIPSI
Oleh :
LINA ARIFATUN NISA
NIM. 30901800105
HALAMAN JUDUL
i
ii
iii
iv
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Skripsi, Januari 2022
ABSTRAK
v
BRACHELOR OF SCIENCE IN NURSING
FACULTY OF NURSING SCIENCE
SULTAN AGUNG ISLAMIC UNIVERSITY SEMARANG
Thesis, January 2022
ABSTRAC
vi
MOTTO
“ Mengeluh tanpa usaha mencari jalan keluar apalah artinya, mengeluh tidak
akan mengubah apapun yang terjadi, tinggal bagaimana memperbaiki.”
– Jefri al buchori
“ Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan
untuk memperbaiki diri.”
– Abdullah Gymnastiar
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan
penelitian dengan judul “Perbedaan Pengaruh Terapi Senam Yoga dan Senam
Aerobik terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetus Mellitus Tipe
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana keperawatan di Program
Semarang.
tidak dapat menyelesaikan tanpa bimbingan saran dan motivasi dari semua pihak
penyusun skripsi penelitian ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang telah
penulis rencanakan. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih pada:
1. Prof. Dr. H. Gunarto, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Islam Sultan
Agung Semarang.
viii
4. Ns. Moch Aspihan, M.Kep., S.Kep.Kom selaku pembimbing I yang telah
sabar dan meluangkan waktu serta tenaga dalam memberikan ilmu, nasehat
5. Ns. Iskim Luthfa, M.Kep selaku pembimbing II yang telah sabar dan
menguji saya dan memberikan pendapat yang penuh teliti dan kesabaran
Islam Agung Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta
8. Pihak Puskesmas Demak III yang telah membantu dan memberikan semangat
9. Kedua Orang tua saya yang selalu memberikan dukungan, doa dan kasih
tinggi.
10. Seluruh keluarga besar saya terimakasih yang telah memberikan semangat,
diperguruan tinggi.
ix
11. Untuk teman-teman saya terimakasih sebesar-besarnya telah memberikan
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
1. Pengertian........................................................................ 8
2. Klasifikasi ....................................................................... 8
4. Penyebab ......................................................................... 10
xi
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Diabetus Melitus ..... 11
1. Pengertian........................................................................ 14
1. Pengertian........................................................................ 20
1. Pengertian........................................................................ 24
F. Kerangka Teori....................................................................... 29
G. Hipotesis ................................................................................. 30
C. Desain Penelitian.................................................................... 31
xii
1. Populasi ........................................................................... 32
2. Sampel............................................................................. 33
F. Definisi Operasional............................................................... 35
I. Metode Pengumpulan............................................................. 36
K. Pengolahan Data..................................................................... 39
1. Usia ................................................................................. 48
xiii
4. Senam Aerobik ................................................................ 54
D. Implikasi Keperawatan........................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................ 63
B. Saran....................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7. Nilai gula darah sebelum dan sesudah dilakukan senam aerobik . 45
Tabel 4.8. Nilai gula darah sebelum dan sesudah dilakukan senam yoga...... 46
Tabel 4.9. Perbedaan nilai kadar gula darah pada senam aerobik dan senam
yoga ............................................................................................... 47
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4. Surat Balasan permohonan Ijin survey dari Dinkes Kab. Demak
Lampiran 8. Surat balasan permohonan ijin penelitian dari Dinkes Kab. Demak
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
gula darah akibat adanya penurunan dari insulin yang disebabkan oleh sel
pankreas atau gangguan insulin dalam tubuh. Gejala yang dapat terjadi adalah
seperti poliura, banyak minum atau timbul rasa haus yang berlebih dan juga
penurunan berat badan. Penyakit ini disebut juga dengan the silent killer yaitu
dimana pada penyakit ini dapat menimpa organ lainnya dalam tubuh serta
diamputasi akibat adanya luka yang membusuk. Oleh sebab itu untuk
melakukan kegiatan fisik. (Fatimah, 2015). Kadar gula darah yang tidak dapat
pemukiman perkotaan. Gaya hidup seperti diet adalah pola makan tinggi
1
2
Hartiti, 2015)
Menurut data dari Puskemas Demak III pada tahun 2020 terdapat
Menurut data yang diliris oleh WHO (2016), pada tahun 2016
tahun 2013 hingga tahun 2018 mencapai peningkatan sebanyak 1,6 %. Saat
tahun 2013 pengidap Diabetes Melitus mencapai 6,9 % sedangkan pada tahun
Berdasarkan hasil rekapitulasi data kasus penyakit ini tidak menular secara
yang dialami oleh orang-orang telah beralih dari kelainan infeksi ke penyakit
tipe 2 diatasi dengan latihan fisik serta diet. Peningkatan gula darah pasti akan
dilengkapi dengan pemberian obat penurunan kadar gula darah melalui mulut
serta penggunaan obat hipoglikemik oral yang disarankan oleh pihak dokter
(Ilyas, 2010)
peningkatan tekanan darah, dan juga hiperkoagulasi pada darah (Ilyas, 2009).
Menurut Chaveau dan kaufman (2009) kegiatan fisik pada klien Diabetus bisa
Salah satu dari jenis kegiatan olahraga adalah senam. Senam diabetus
mengontrol kadar gula darah. Karena terdapat gerakan yang dinamis dan
kedalam otot. Serta pada senam tersebut juga terjadi proses pembakaran
dan proses respirasi dalam tubuh, penurunan kadar LDL dan peningkatan
Senam yoga dapat juga menurunkan kadar gula darah dimana pada
dirumah serta sebagai pengawas yaitu mengawasi atau memantau latihan fisik
pengaruh senam aerobik dengan senam yoga terhadap penurunan kadar gula
darah pada penderita diabetus. Apakah terdapat perbedaan atau tidak diantara
keduanya karena dari intervensi memiliki peran yang cocok yaitu dapat
B. Rumusan Masalah
masalah yaitu Apakah ada Perbedaan Pengaruh Terapi senam Yoga dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dan senam aerobik terhadap kadar gula darah pada penderita DM tipe 2
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perawat
oleh masyarakat
Senam Aerobik dan Senam Yoga terhadapa Kadar Gula Darah Penderita
oleh mahasiswa
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN TEORI
A. Diabetus Melitus
1. Pengertian
2. Klasifikasi
8
9
a. DM tipe 1
b. DM tipe 2
3. Manifestasi Klinis
cairan.
10
4. Penyebab
a. Pola makan
makan yang banyak sekali dan tak di imbangi dengan sekresi insulin
melitus .
b. Faktor genetis
tua kepada anak serta aspek gen pemicu diabetes melitus akan
c. Pola hidup
efek yang lebih besar buat terkena Diabetes Melitus karena olahraga
2015) :
a. Gaya Hidup
peningkatan.
b. Umur
dibandingkan umur muda ≤50 tahun karena pada umur tua kepekaan
c. Tipe kelamin
d. Obesitas
B. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik merupakan gerakan badan oleh otot tubuh dan sistem
stress yang diberikan, apabila tubuh diberi beban latihan yang terlalu ringan
postur tubuh, minum serta makan sesuai dengan kebutuhan, eliminasi secara
modifikasi area sekitar, memelihara kebersihan tubuh dan berhias diri dan
yaitu beribadah dan pada kebutuhan sosial yaitu bermain, rekreasi dan
bekerja. Jadi pada dasarnya teori Henderson adalah menolong orang yang
Aktivitas fisik sangat baik bagi penderita diabetes melitus karena dapat
(Hidayat, 2012)
`
14
C. Senam Aerobik
1. Pengertian
otot-oot terutama pada otot besar dengan gerakan terus menerus , ber-
tubuh. Olahraga atau latihan fisik yang rutin secara berlebih dengan pola
menjadi terkontrol dan kadar gula darah stabil dalam tubuh. Keduanya
Anggraini, 2012)
badan serta detak nadi, agar tubuh siap dalam melakukan latihan
Gerakan pemanasan
1) Jalan ditempat sembari menarik nafas serta membuang udara
(2x8 hitungan)
pundak
10) Jalan ditempat berselingan dengan tarik nafas dan buang nafas
(2x8 hitungan
17
impact, moderate impact dan high impact atau kombinasi dari senam
Gerakan Inti
lingkaran
kebelakang
samping pinggang
17) Jalan serong kanan kiri sambil kedua tangan ditekuk ke atas
tubuh dari kerja dengan intensitas yang tinggi secara bertahap dan
Gerakan pendinginan
bersamaan
kaki sedikit
membentuk silang
kanan di atas paha kaki kanan dan tangan kiri lurus keatas
(1x8 hitungan )
D. Senam Yoga
1. Pengertian
Yoga ialah kondisi pikiran atau state of mind. Maksud dari yoga
bagian tubuh akan lebih mudah apabila dapat dirasakan, setelah itu baru
2011).
Bahwa tidak cuma raga saja yang dapat dipengaruhi oleh yoga
melainkan juga dari segi psikologis. Yoga bermanfaat terhadap fisik dan
dan ketaatan dalam minum obat harus tetap dijalankan dengan teratur.
(Pelt, 2016).
21
lebih gampang dan arena durasi yang tenang juga bisa menyelami
darah (Surya, 2010). Manfaat dari senam yoga adalah menaikkan kinerja
darah menyeluruh di sel tubuh dan otak, membentuk bentuk badan yang
lebih gagah serta otot yang lebih lentur dan kokoh, tingkatkan kapasitas
dan mental serta buatnya lebih kokoh saat menghadapi stress (Widya,
2015).
22
ke samping kiri serta kanan hingga dua telapak kaki itu bisa silih
selama 5 menit.
atau sofa kecil menghadap ke dada serta taruh wajah dengan pelan-
sisi sebelahnya.
belakang sebaliknya kaki kiri tentu pada posisi lurus. Setelah itu
dengan kaki lurus. Dapat dilakukan dengan alat bantu seperti kursi .
menit .
E. Glukosa Darah
1. Pengertian
(Hariyanto, 2013)
gula dari darah dibawa Insulin ke dalam sel tubuh supaya dapat
Insulin ialah hormone di badan manusia yang oleh pancreas dikala kita
25
Apabila insulin tidak bekerja sebagai mana mestinya, kadar gula darah
akan bertambah yang pada akhirnya akan lolos dari proses di ginjal
sehingga turut terbawa kedalam air seni. Insiden tersebut bisa memicu
penurunan berat badan sebab tubuh tidak bisa memakai energi dari
kadar gula darah menjadi sangat besar, yang bisa menimbulkan keadaan
2013)
untuk usia dewasa serta 80-90 mg/dl bagi anak, walaupun pasokan
Tingkat gula darah yang rendah ialah hipoglikemia bisa dicegah dengan
pembelahan glukosa dari simpanan glikopen hati yang besar lewat lajur
glikogenolisis serta sintesis glukosa dari laktat, gliserol, dan asam amino
dari otot rangka yang perlu energy selama istirahat. Latihan ialah inti
dari tindakan fisik yang terencana dengan rapi dan terstruktur dengan
27
cadangan glikogen otot dan hati yang berlanjut sepanjang 12-72 jam
c. Penggunaan obat
Hall, 2010).
dalam 2x pemeriksaan
diletakkan pada suatu strip yang mengandung zat kimiawi khusus yang
dapat bereaksi dengan zat gula yang ada pada darah. Setelah beberapa
lama strip itu bakal kering dan menampakkan warna tertentu . Warna
warna strip dengan skala warna pengukuran kadar gula bisa juga
F. Kerangka Teori
Kebutuhan Fisik :
Konsep Dasar Manusia : a. Bernafas secara normal
1. Biologis b. Bergerak dan memelihara postur
2. Psikologis tubuh
3. Sosiologis c. Kebutuhan nutrisi tercukupi
4. Spiritual d. BAB dan BAK normal
e. Istirahat yang cukup
f. Dapat memakai pakaian
g. Kegiatan mengatur temperatur
suhu badan secara normal
dengan modifikasi lingkungan
h. Menjaga kebersihan badan serta
menghias diri
i. Mencegah bahaya.
Diabetes
Melitus
Penurunan
glukosa
Keterangan :
= tidak diteliti
= diteliti
30
G. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan senam yoga dan senam aerobik pada kadar gula
demak III
Ha : Ada perbedaan senam yoga dan senam aerobik terhadap kadar gula
demak III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Senam yoga
Kadar gula darah
Senam
aerobik
B. Variabel Penelitian
Sesuatu yang dipakai sebagai ciri, ukuran atau sifat yang didapatkan
Dalam riset ini variabel bebas-nya ialah senam yoga serta senam aerobik
C. Desain Penelitian
penelitian ini menggunakan pre test dan post test group design dengan
31
32
penelitian
O1 X O2
1
P S R
O3 X O4
2
Gambar 3.2 Rancangan Penelitian
Keterangan :
P : Populasi
S : Sampel
R : Consecutive Sampling
O1 : Pre test kelompok 1
X1 : Perlakuan ( Senam Aerobik )
O2 : Post test kelompok 1
O3 : Pre test kelompok 2
X2 : Perlakuan ( Senam Yoga )
O4 : Post test kelompok 2
1. Populasi
unsur yang terdapat ciri adalah topik yang dapat diteliti (Machfoedz,
2012). Populasi yang diambil pada peneliti ini ialah orang usia dewasa yg
dari data yang diambil di Puskesmas Demak III pada bulan september
2. Sampel
N
n = n
N
7
=
00 (0 )
7
=
00 0 0
7
=
7
=
= 36
Keterangan :
n : jumlah sempel
N : jumlah populasi
n
n
f
6
n
0
6
n
0
n 0
34
Keterangan :
a. Kriteria inklusi
b. Kriteristik eksklusi
F. Definisi Operasional
G. Alat ukur/instrumen
lembar observasi untuk senam aerobik dan senam yoga dan untuk kadar gula
H. Uji Validitas
darah . Alat ukur yang akan peneliti pakai tidak membutuhkan uji coba
memakai rumus Alpha Cronbach dengan kriteria Guilford yaitu 0,7- <
0,9
I. Metode Pengumpulan
peneliti adalah :
1. Tahap Persiapan
f. Melakukan penelitian
2. Tahap Penelitian
seperti sebelumnya
38
J. Analisa Data
a. Uji Univariat
penurunan.
b. Uji Bivariat
menggunakan uji Inpaired T Test karena menguji beda 2 mean yang tidak
Wilk. Dan jika data tidak normal dapat diuji dengan uji Mann Whitney
K. Pengolahan Data
computer
Tabel yang dibuat dalam penelitian ini antara lain : tabel pengukuran gula
darah saat sebelum serta setelah dicoba intervensi, table pengaruh senam
yoga terhadap perubahan kadar gula pada pasien diabetes melitus tipe II.
L. Etika Penelitian
Prosedur analisis adalah sebuah pilar etika yang digunakan buat tiap
riset yang mengaitkan antara periset, subjek riset dan masyarakat yang
Indonesia, 2017)
dan tidak harus menuliskan nama lengkap saat mengisi kuesioner dan
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
disebar luaskan.
d. Beneficience (Manfaat)
responden. Dalam riset ini diharapkan bisa berguna bagi responden buat
e. Nonmaleficience (Keamanan)
f. Veracity (Kejujuran)
g. Justice (Keadilan)
gula darah sebelum dan sesudah dilakukannya senam aerobik dan yoga
HASIL PENELITIAN
A. Pengantar Bab
dan Senam Yoga terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetus Melitus
sedang diteliti. Karakteristik dari penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin
1. Senam Aerobik
a. Usia
42
43
b. Jenis kelamin
(20,0%).
c. Tingkat pendidikan
responden (20,0%).
2. Senam Yoga
a. Usia
Tabel 4.4. Distribusi rata-rata usia responden DM di Puskesmas
Demak III (n=20)
Usia Mean Minimal Maksimal
32-40 th 36,30 32 40
44
b. Jenis kelamin
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis
kelamin pada pasien DM di Puskesmas Demak III
(n=20)
Jenis kelamin Frekuensi Presentase %
Perempuan 19 95,0%
Laki-laki 1 5,0%
Total 20 100%
(5,0%).
c. Tingkat pendidikan
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat
pendidikan pada pasien DM di Puskesmas Demak III
(n=20)
Tingkat pendidikan Frekuensi Presentase %
Sd 12 60,0%
Smp 6 30,0%
Sma 2 10,0%
Total 20 100%
responden (10,0%).
45
C. Analisa Univariat
1. Senam Aerobik
Tabel 4.7. Nilai gula darah sebelum dan sesudah dilakukan senam
aerobik
mean Mean
Y1.1 234,60 Y1.2 142,95
Y2.1 241,90 Y2.2 140,80
Y3.1 240,65 Y3.2 139,45
Y4.1 238,85 Y4.2 138,00
Y5.1 237,50 Y5.2 136,95
Y6.1 236,00 Y6.2 136,05
Total 239,75 Total 139,03
setelah senam menjadi 136,05. Dan pada tabel tersebut rata-rata gula
2. Senam yoga
Tabel 4.8. Nilai gula darah sebelum dan sesudah dilakukan senam
yoga
Mean Mean
Y1.1 235,20 Y1.2 135,65
Y2.1 233,05 Y2.2 133,40
Y3.1 231,05 Y3.2 131,10
Y4.1 228,30 Y4.2 128,55
Y5.1 226,45 Y5.2 125,65
Y6.1 224,10 Y6.2 122,00
Total 229,70 Total 129,39
setelah senam menjadi 122,00. Dan pada tabel tersebut rata-rata gula
D. Analisa Bivariat
Tabel 4.9. Perbedaan nilai kadar gula darah pada senam aerobik dan
senam yoga menggunakan Uji Inpaired T Test (n=40)
Perbedaan rerata (IK
Hasil Rerata (s.b) Nilai p
95%)
Senam aerobik 139,0±(2,0) 0,001 9,64(8,5-10,7)
Senam yoga 129,3±(1,3)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pada nilai p value < 0,05 yang artinya
bahwa hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada perbedaan rata-
rata nilai kadar gula darah pada 2 kelompok perlakuan yaitu senam aerobik
dan senam yoga. Karena dari hasil data yang didapatkan terdapat perbedaan
mean antara senam aerobik dan yoga sebesar 10 mg/dl. Sehingga pada data
PEMBAHASAN
A. Pengantar Bab
Pada pengantar bab ini peneliti akan membahas hasil dari penelitian
Kerja Puskesmas Demak III. Pada hasil yang tertera telah diuraikannya
Senam Yoga Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetus Melitus Tipe 2
sebagai berikut
1. Usia
dimana rata-rata usia yang ada yaitu 35,40 dengan minimal usia 28 dan
48
49
dimana rata-rata usia yang ada yaitu 36,30 dengan minimal usia 32 dan
masyarakat baik dari segi ekonomi rendah, sedang maupun tinggi karena
pada dasarnya diabetus melitus ini dapat menyerang siapa saja. Tua
setelah usia 40 tahun . Penyakit diabetus melitus ini sering muncul pada
usia rawan terutama pada mereka yang usianya 45 tahun dengan berat
insulin lagi. Teori yang ada mengatakan bahwa usia dengan ≥ 5 tahun
termudanya 36 tahun dan usia tertua yaitu 61 tahun. Hasil penelitain ini
meningkat dari 1,5-2,3 % menjadi 5,6 % dari tahun 1993. Hasil studio
% sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Ayu dan Indirawati pada
menderita diabetus melitus yaitu adanya pola makan yang tidak seimbang
2012) pola makan yang tinggi lemak, garam dan gula menyebabkan
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita diabetes. Jika pada
bergerak zat makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat dibakar tetapi
hanya akan ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Proses
diabetes melitus terjadi tidak hanya pada usia lansia saja tetapi bisa
hidup dan pola makan , terdapat faktor keturunan dari keluarga yang
2. Jenis Kelamin
laki-laki.
3. Tingkat Pendidikan
(Notoatmojo, 2012).
sendiri.
54
4. Senam Aerobik
239,75 dan setelah dilakukan senam aerobik nilai rata-rata gula darah
sebesar 139,03.
hasil dari uji dependent t test didapatkan hasil nilai p value sebesar 0,001
terlihat kurang dari α 0 005. Ini menunjukkan ada perbedaan antara kadar
senam aerobik .
Pasien diabetus melitus tipe 2 dengan kadar gula darah diatas 180
mg/dl. Hasil yang sama diperoleh oleh ( Diah, 2016) rata-rata kadar gula
darah puasa pada saat pre test 187,17 mg/dl dengan nilai standar deviasi
39,702mg/dl.
istilah aerobik. Jenis latihan aerobik yang dapat dilakukan yaitu jalan
kaki, berenang, bersepeda dan senam (Anies, 2017). Hasil ini sejalan
responden ) dengan kadar gula darah 150-160 mg/dl . Hasil uji t test
rentang 60-90 % dari denyut nadi maksimal. Rentang ini disebut dengan
otot itu sendiri. Maka demikian itu dapat mengurangi adanya gangguan
ditemukan adanya perubahan kadar gula darah pre dan post setelah
5. Senam Yoga
kali pengukuran sebelum senam yoga rata-rata kadar gula darah sebesar
229,70 dan setelah dilakukan senam yoga kadar rata-rata nilai gula darah
menjadi 129,39.
value 0,048 atau < 0,05. Berlandaskan dari hasil tersebut dapat
57
dengan yoga kita akan sadar semua bagian tentang tubuh kita dan apabila
kita telah fokus pada tubuh hal ini akan membuat semua fikiran fokus
pada keadaan sekarang ini sehingga rasa khawatir akan hilang dan hal
yang dilakukan oleh (Irawati, 2017) mengatakan bahwa dari analisa data
statistik t diperoleh 10.974 dan paraf sig diperoleh sebesar 0,000 < 0,05
darah bagi diabetus melitus dengan gula darah dari awal dan diatas 250
mg/dl setelah mengikuti senam yoga ditolak. Yang artinya dimana ada
senam yoga. Gerakan yang ada pada yoga memberikan manfaat untuk
glukosa dalam darah penderita diabetus melitus tipe 2 (Horden et. Al.,
2012).
beberapa gerakan dari yoga guna untuk menurunkan kadar gual darah.
pada DM. Latihan keseimbangan pada gerakan yang lebih lanjut lagi
dapat melatih kerja sistem kerja syaraf motorik dan menstimulasi kerja
latihan jasmani guna untuk membuat gula darah turun (Soegondo, S.,
kadar gula darah dapat terkontrol dan juga yoga dapat mengurangi
dapat melatih kerja system syaraf motorik dan menstimulasi system kerja
dan hati agar mampu bekerja lebih efektif dengan jalan mengatur kadar
dengan rerata 139,0±2,0 dan senam yoga dengan rerata 129,3±(1,3) dan
9,64(8,5-10,7).
dengan standar deviasi 10,750. Pada responden yang sama rata-rata kadar
gula darah sebelum intervensi 222.5 mg/dl dengan standar deviasi 127.9
mg/dl pada nilai pengukuran kadar nilai kadar gula darah responden
61
deviasi 120.6 mg/dl. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0.006 <
standar deviasi 127.9 mg/dl. Nilai kadar gula darah responden terendah
kadar gula darah pada pasien Diabetus Melitus tipe 2 di Poliklinik khusus
mg/dl sedangkan senam yoga 47,7 mg/dl. Hasil statistik uji kelompok
dengan nilai p value 0,001 ( p < 0,05 ) dengan perbedaan rata-rata antara
62
C. Keterbatasan Penelitian
tepat waktu menghambat proses dalam melakukan aktivitas fisik yaitu senam
aerobik dan yoga. Waktu dan tempat yang tidak sama dalam melakukan
D. Implikasi Keperawatan
A. Kesimpulan
Simpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
senam aerobik dan yoga 28-40 tahun , responden lebih dominan berjenis
B. Saran
1. Profesi keperawatan
63
64
2. Institusi pendidikan
3. Masyarakat
4. Peneliti lain
Bagi peniliti lain untuk bisa meneliti lebih lanjut mengenai variabel lain
melitus.
DAFTAR PUSTAKA
Devita, Tri Hartiti, D. (2015). Hubungan antara Pola Makan dengan kejadian
Diabetus Melitus Tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Tugurejo,
Semarang UNIMUS. (skripsi) : Semarang.
Hariyanto, F. (2013). Hubungan aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Puasa
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Cilegon Tahun 2013. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
65
66
Merdawati, L., Andalas, U., Afriyanti, E., Andalas, U., Fatmadona, R., &
Andalas, U. (2019). Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Kadar Gula Darah
Pasien Diabetes Melitus Pengaruh Latihan Yoga terhadap Kadar Gula
Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. January.
https://doi.org/10.25077/njk.14.1.19-30.2018
Nugraha, K. & S. (2016). Pengaruh senam diabetus terhadap kadar gula darah
pada pasien diabetus melitus.
Pelt, J. (2016). Strike the Perfect Pose — Research Shows Yoga Can Stabilize
Blood Sugar in Diabetes Patients.
Purwanto. (2011). Dampak Senam Aerobik terhadap Daya Tahan Tubuh dan
Penyakit. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia.Vol 1. Edisi 1. Juli
2011.
Salindeho, A., dkk. (2016). Pengaruh Senam Diabetus Melitus Terhadap Kadar
Gula Darah pada Penderita DM tipe II di Sanggar Senam Persedia
Kabupaten Gorontalo.ejurnal Keperawatan. Vol 4. no.1 Hal: 1-7.
Sari, N., Susanti, N., & Sukmawati, E. (2014). Peran Keluarga Dalam Merawat
Klien Diabetik Di Rumah. Jurnal Ners Lentera, 2(September), 231972.
67
Suddarth, B. &. (2010). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : EGC.
Sudoyo, A. (2016). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (ed.6). Yogyakarta: Sagung
Seto.
Utomo, O.M., Azam, M., & Anggraini, D. N. (2012). Pengaruh Senam Terhadap
Kadar Gula Darah Penderita Diabetes. Unnes Journal of Public
Health:1(1):36-40.
Salindeho, A., dkk. (2016). Pengaruh Senam Diabetus Melitus Terhadap Kadar
Gula Darah pada Penderita DM tipe II di Sanggar Senam Persedia
Kabupaten Gorontalo.ejurnal Keperawatan. Vol 4. no.1 Hal: 1-7.