DI PUSKESMAS SERIRIT II
PROPOSAL
Oleh :
NIM. 19089014002
2023
PENGARUH SENAM AEROBIC TERHADAP KADAR GULA
DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2
DI PUSKESMAS SERIRIT II
PROPOSAL
Sarjana Keperawatan
OLEH:
NIM. 19089014002
2023
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
ini yang berjudul “Pengaruh Senam Kaki Diabetes Dengan Menggunakan Media
Puskesmas Sawan I” ini dapat tersusun dengan baik tanpa adanya hambatan.
Tidak lupa juga, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Ucapan
1. Dr. Ns. I Made Sundayana, S.Kep.,MSi, selaku Ketua STIKes Buleleng atas
5. Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan, Ayah (I
Gusti Bagus Ardiyasa), Ibu (Ketut Sri Artini),Kakak saya (I Gusti Agung
Tri Dita Ariyanti) dan (I Gusti Agung Dimas Adi Pratama) yang telah
memberikan semangat dan doa yang tulus kepada penulis sehingga dapat
v
menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Trima kasih telah menjadi
keluarga yang keren dan orang tua yang selalu jadi panutan.
dengan tulus untuk berjuang menyelesaikan tugas akhir ini hingga tuntas.
Terima kasih telah menjadi rumah yang tidak hanya berupa tanah dan
bangunan. Tetap membersama dan tidak tunduk pada apa-apa. Tabah sampai
akhir.
8. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini yang tidak
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB 1.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................6
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................8
1. Pengertian Diabetes Mellitus (DM)...........................................................8
2. Etiologi Diabetes Mellitus.........................................................................9
3. Patofisiologi Diabetes Mellitus ...............................................................10
4. Klasifikasi Diabetes Mellitus ..................................................................11
5. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus........................................................12
6. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus .........................................................13
7. Faktor Diabetes Mellitus .........................................................................15
8. Diagnosa Diabetes Mellitus.....................................................................18
9. Komplikasi pada Diabetes Mellitus ........................................................18
10. Pencegahan pada Diabetes Mellitus ....................................................19
BAB III...................................................................................................................57
METODE PENELITIAN.......................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................74
LAMPIRAN ...........................................................................................................77
vii
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1 Kerangka Teori Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Kadar Gula Darah
Skema 3.1 Kerangka Kosep Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Kadar Gula
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Senam aerobic terhadap kadar gula
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
x
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tetapi sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara baik untuk
bahkan kerusakan organ seperti mata, ginjal, pembuluh darah dan saraf.
yang salah satunya ialah insulin dan perawatan diri lainnya. (Megawati.,
2020)
gula darah penderita diabetes tidak terkontrol dengan baik dan mempunyai
kekentalan yang tinggi, sehingga aliran darah akan menjadi melambat dan
akibatnya nutrisi dan oksigen pada jaringan tidak mencukup sehingga akan
1
2
sdiperkirakan pada tahun 2021 dan diproyeksikan naik ke tahun 2030 dan
2045, untuk orang dewasa berusia 20-79 tahun, dan termasuk diabetes tipe
Diperkirakan 537 juta orang dewasa berusia 20-79 tahun di seluruh dunia
(10,5% dari semua orang dewasa dalam kelompok usia ini) menderita
diabetes. Pada tahun 2030, 643 juta, dan pada tahun 2045, 783 juta orang
jumlah penderita diabetes pada penduduk umur 20-79 tahun pada beberapa
RI., 2020)
Bali ialah salah satu provinsi yang berada di Indonesia dengan kasus
dari penduduk umur ≥ 15 tahun pada tahun 2013 mencapai 1,5%, dan cukup
Bali, 2019)
II, 2023)
oleh otot yang aktif, dimana otot mengubah simpanan glukosa yang ada
organ tubuh. Senam aerobic ini cukup optimal apabila disandingkan dengan
– otot besar didalam tubuh. Kadar glukosa darah yang terus meningkat secara
perlahan akan turun karena diguakan oleh sel otot untuk penurunan kadar
glukosa pada sel saraf. Hal ini dapat meningkatkan sirkulasi dan juga fungsi
sel saraf atau meningkatkan sensitivitas saraf kaki dan juga mengurangi
data awal yang di lakukan terhadap pegawai dan mendapatkan hasil bahwa
ini dapat menyebabkan rusaknnya saraf pembuluh darah dan struktur internal
hanya berkisar antara 20-30 menit saja yang berguna untuk menghindari
dari hasil pengukuran kadar gula darah sebelum dilakukan senam aerobic
memiliki kadar gula darah tinggi sebanyak 56,25%, dan hampir sebagian
diabetes.
pengaruh senam aerobic terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes
Mellitus tipe 2.
B. Rumusan Masalah
adalah “Adakah pengaruh senam aerobic terhadap kadar gula darah pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
8
9
b. DM tipe 2 ( NIDDM)
sebabkan oleh :
3) Riwayat keluarga
4) DM Malnutrisi
pankreas.
5) DM tipe Lain
Biasanya hal ini terjadi di antara waktu makan, saat sekresi insulin
Namun, jika sel beta tidak dapat memenuhi permintaan insulin yang
sekresi insulin.
mengalami banyak buang air kecil pada malam dan hal itu sangat
maka untuk mencari tenaga diambil dari lemak dan otot di dalam
a. Edukasi
pencegahannya.
b. Perencanaan Makan
c. Pengobatan Farmakologi
d. Latihan fisik
dengan durasi yang singkat seperti jalan kaki dan selanjutnya tahap
aktivitas di tingkatkan.
dibedakan menjadi dua, yang pertama adalah faktor risiko yang tidak
dapat berubah, kedua adalah faktor risiko yang dapat diubah sebagai
berikut :
tinggi).
belum jelas.
anak-anaknya.
terhadap insulin. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga dapat
Diabetes Mellitus.
glukometer.
mg/dL)
pendek seperti :
1) Hipoglikemia
2) Ketoasidosis
3) Hiperosmolar
19
mengakibatkan :
dengan mikrovaskular.
a. Pencehagan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
A. Latihan Pemanasan
senam
gabungan saraf.
berelaksasi.
21
Gerakan 1 dan 2
memegang pinggang.
22
pinggang
menghadap kebawah.
23
b. Tundukan kepala
sendi otot pada pahu, punggung bagian atas serta dibagian dada.
lengan.
Gerakan 13 :
sisi belakang.
ke belakang.
28
melalui bergilir
b. Tekukan lutut
c. Putar sisi Tubuh kearah kanan dan sisi tubuh kiri secara
bergilir.
bergilir.
disamping telinga.
Gerakan 30 :
B. Latihan Inti
kepala.
c. Mundur 1 langkah.
38
a. Buka kaki.
belakang.
jari.
41
b. Buka kaki kanan bawa kedepan dan ditekuk, dan kaki kiri
di depan dada.
3. Latihan Pendinginan
d. Kepala ditundukkan.
b. Tangan dibentangkan.
punggung.
b. Lutut ditekuk.
untuk menurunkan tingkat glukosa pada tubuh yang mampu menjadi perbincangan
diabetes mellitus kategori 2 itu adalah pada DM kategori 1 memiliki tingkat zat
kimia pada darah yang kecil karena minim bahkan tidak terdapat pembuatan zat
kegiatan fisik stiap hari dengan teratur. Bagi diabetes mellitus tipe 2 ini aktivitas
atau berolahraga berperang sengat penting ketika mengontrol tingkat glukosa pada
tubuhpada diabetes mellitus kategori 2 itu membentuk zal kimia insulin yang
dasamya tak tercemar bagi pasien diabetes mellitus inu, dan disamping berfungsi
saat menjaga keseimbangan tingkat glukosa pada tubuh, dan sangat penting juga
ataupun jalan kaki dan juga bisa menurunkan berat badan pasien DM kategori 2
1) Glukosa Sewaktu
penderita diabetes mellitus. Sewaktu itu bisa diartikan sebagai waktu tanpa
memandang terakhir kali makan pada penderita diabetes mellitus ini. Dengan
adanya gejala awal diabetes mellitus, pengecekan gula dalam tubuh semasa
didiagnosis DM. jika tingkat gula dalam tubuh selama 200 mg/dl di dalam
2) Glukosa Puasa
Gula plasma pada saat sedang puasa pada penderita diabetes mellitus
mg/dl, serta 3). >126 mg/dl. Pada tingkat gula dalam darah pada plasma dalam
glukosa puasa <110 mg/dl fikatakan aman ,126 mg/dl yaitu DM, sementaram
diantara 110-126 mg/dl dinyatakan dengan gula dalam darah puasa terhambat
(GDPT) Berdasarkan hal tersebut para penderita dengan tingkat gula saat
berpuasa paling sedikit 8 jam 126 mg/dl sudah mampu bisa dijadikan diagnosa
DM (Kardikaet. 2021).
melakukan cek gula darah, yang dilakukan untuk membantu memastikan hasil tes
gula darah agar hasil tes gula darah tersebut bisa akurat. Hal itu dikarenakan apabila
mengkonsumsi makanan dan minuman akan berpengaruh terhadap hasil tes kadar
gula darah tersebut (Kardika., 2021). Adapun indikasi yang ditimbulkan bila
Hipoglikemia ialah sebuah keadaan tingakt glukosa pada tubuh menjau ambang
1) Usia
Usia yang dimaksud itu ialah usia mempengaruhi kadar gula darah
dimana usia menua dapat menurunkan tingkat gula pada tubuh sehingga tak
tubuh pada pasien DM ini dikarenakan tingkat gula dalam tubuh dipengaruhi
oleh faktor usia yang mempunyai riwayat berat badan yang cukup besar pada
2) Obesitas
Pada obesitas yang dimaksud itu adalah adanya timbunan lemak pada
badan yang berlebihan bisa mengakibatkan respons pada sel beta (sel pada
pankreas) kepada gula tubuh menjadi menurun di sel pada pankreas. Disamping
itu, reseptor insulin kepada sel di organ pankreas terjadi hambatan serta
nilainya menurun hingga menyebabkan zat kimia pada tubuh tidak berfungsi
Pada kepatuhan minum obat ini juga bisa berpengaruh dalam kadar gula
darah dalam penggunaan minum obat. Kepatuhan minum obat ini yang disebut
hipoglikemia oral melalui zat kimia. Pada system kerja dalam minum obat ini
pada hati serta menekan pencernaan dalam zat pati hingga bias menghambat
(Hasanah,2020).
4) Aktivitas fisik
tindakan yang dikarenakan dari kontraksi otot yang bisa membutuhkan stamina
sendi otot membuat lebih aktif dimana akan terjadi kenaikan tingkat glukosa
sendi serta kekuatan otot badan dengan maksud untuk membuat serta menaikkan
fisik dengan teratur. Aerobic DM ini berguna untuk melatih fisik pada penderita
diabetes mellitus ini sebagai upaya pencegahan diabetes mellitus dan mengontrol
glukosa pada tubuh pengidap DM. Bahwa secara langsung latihan fisik dalam
penderita DM. ini sangatlah penting bagi penderita dan dapat menurunkan kadar
gula darah secara teratur, dan bisa menjaga kebugaran jasmani dan bisa
menurunkan berat badan sehingga akan menekan tingkat glukosa tubuh bagi
Kegiatan aktivitas fisik ini bisa meningkatkan stamina tubuh yang bisa
arteri ataupum kapiler yang bisa menimbukan lebih banyaknya kapiler yang
masuk hingga reseptor insulin lebih aktif masuk dalam tubuh. Dan pada aktivitas
glikogenik selama 12-24 jam saat fase postexercise bisa menjadi pengisian ulang
pada cadangan glukosa pada otot dan hepar, dan aktivitas glikogenik yang
berlangsung secara terus-menerus selama 12-24 jam dengan fase post exercise
yang membuat gula dalam darah kembali berfungsi. Glukosa adalah sumber energi
dalam aktivitas fisik secara langsung yang diperolehi dengan proses glikogenolisis
Pada saat gula darah dapat menunun tersedianya gula darah serta asam
lemak leluasa yang dikontrol dengan bermacam hormone khususnya pada insulin,
latihan aktivitas fisik dalam pengeluaran glukagon dapat meningkat, dan juga
katekolamin bisa guna menambah glikogenolisis, disamping itu juga kortisol yang
bisa menaikkan metabolisme protein, dan yang bisa melepaskan asam amino yang
dipakai untuk pada glukoneogenesis. Pada system ini atau cara kerja pada latihan
aktivitas fisik ini bisa menimbulkan peningkatan dalam tingkat glukosa pada
pengidap DM (Damayanti,2021).
56
5. Kerangka Teori
Diabetes Mellitus
1. Definisi DM
2. Kasifikasi DM
Pengobatan & Terapi
3. Faktor Resiko DM
4. Tanda dan Gejala
5. Patofisiologi
6. Diagnosa
7. Komplikasi DM
8. Penatalaksanaan
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Kurun Waktu Penderita
Mengalami DM ≥ 10 Tahun
4. Hiperglikemik
5. Riwayat Penyerta
6. Riwayat Merokok
Skema 2.1 Kerangka Teori Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Kadar Gula Darah Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Seririt II
Sumber : Lelisman (2020).
57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
konsep teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep ini
penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap
konsep lainnya dari masalah yang diteliti. Kerangka konsep ini gunanya
topik yang akan dibahas. Kerangka ini dapat didapatkan dari konsep
57
58
Keterangan :
Skema 3.1 Kerangka Kosep Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Kadar Gula
Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Seririt II.
59
B. Desain Penelitin
berapa jumlah kelompok sampel yang akan dilakukan penelitian. Dapat juga
C. Hipotesis Penelitian
et al., 2021).
H0 : Tidak ada pengaruh senam aerobic terhadap kadar gula darah pada
D. Definisi Operasional
maka perlu dibuatkan suatu definisi operasional, karena setiap variabel dapat
2020).
61
Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Senam aerobic terhadap kadar gula
darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Seririt II.
1. Populasi
2. Sampel
𝑁
𝑛=
1 + N (e)2
85
𝑛=
1 + 85(0,05)2
85
𝑛=
1 + 85 (0,0025)
85
𝑛=
1 + 0,2125
85
𝑛=
1,2125
𝑛 = 70,103
Keteangan :
N = Ukuran Populasi
n = Ukuran Sampel
3. Kriteria Sampel
a) Kriteria Inklusi
penyerta.
b) Kriteria Ekslusi :
4 Teknik Sampling
5. Tempat Penelitian
Bali.
6. Waktu Penelitian
7. Etika Penelitian
pasien sendiri.
c) Justice (Keadilan)
pasiennya.
d) Autonomy (Otonomi)
mempunyai hak menetukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini peserta
66
sendiri.
e) Confidentiality (kerahasiaan)
8. Fiduciarity (Kepercayaan)
lain.
variabel-variabel yang akan diteliti. Alat ukur yang yang digunakan pada
vidio, sedangkan alat ukur yang digunakan pada variabel dependent pada
penelitian ini ialah alat Glukometer untuk mengukur gula darah dan lembar
pegumpulan data ini adalah demi mendapatkan data yang valid, sehingga
(Mukhtazar, 2020).
Tahap Persiapan
1. Tahap Pelaksanaan
data.
1. Validitas
2. Reliabilitas
I. Pengolahan Data
1. Editing
2. Koding
mengubah data kalimat menjadi data angka atau bilangan. Koding atau
1) Usia
➢ 45-55 : 1
➢ 56-60 : 2
2) Jenis Kelamin
➢ Laki-laki : 1
➢ Perempuan : 2
3) Pendidikan
➢ Tidak Sekolah :1
➢ SD :2
➢ SMP :3
➢ SMA :4
➢ Diploma/Sarjana : 5
4) Pekerjaan
➢ Tidak Bekerja : 1
➢ Buruh : 2
➢ Petani : 3
➢ PNS : 4
➢ Swasta : 5
➢ < 2 Tahun : 1
➢ >2 Tahun : 2
72
3. Tabulasi
J. Analisa Data
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
berguna, dan pengolahan datanya hanya satu variabel saja. Dalam hal ini
analisis tersebut untuk memberikan gambaran dasar dari data yang telah
2020)
Analisa berupa data umum serta data khusus. Data umum berupa nama,
73
2. Analisa Bivariat
korelasional dengan software SPSS 24. Dalam penelitian ini uji yang
data yang dgunakan diuji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk uji ini
normal, maka data diuji denan pearied T-test apabila distribusi tidak
tehadap suatu variabel yang ingin di teliti. Level yang sering digunakan
Hardika, B. D. (2020). Penurunan gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II
melalui senam diabetes. Medisains, 16(2), 60.
https://doi.org/10.30595/medisains.v16i2.2759
Kemenkes. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Buleleng 2020. Kementerian
Kesehatan, 100. https://diskes.baliprov.go.id/download/profil-kesehatan-
buleleng-2021/
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi
Diabetes Mellitus 2020. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
RI (pp. 1–10).
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodati
n-2020-Diabetes-Mellitus.pdf
Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Mellitus: Review Etiologi,
Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara
Pencegahan. UIN Alauddin Makassar, November, 237–241. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/psb
Megawati, S. W., Utami, R., & Jundiah, R. S. (2020). Senam aerobic Diabetes Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Untuk Meningkatkan Nilai Ankle Brachial
Indexs. Jnc, 3(2), 1–6. http://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/view/24445
Ratnawati, D., Ayu, S., Adyani, M., Fitroh, A., Pembangunan, U., & Veteran, N.
(2019). Pelaksanaan Senam Kaki Mengendalikan Kadar Gula Darah pada
Lansia Diabetes Mellitus di Posbindu Anyelir Lubang Buaya The
Implementation of Foot Exercises Controlled Blood Sugar Levels in Eldery in
Posbndu Anyelir Lubang Buaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 11,
49–59. https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home/article/view/14
Webber, S. (2013). International Diabetes Federation. In Diabetes Research and
Clinical Practice (Vol. 102, Issue 2).
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2013.10.013
Widiasari, K. R., Wijaya, I. M. K., & Suputra, P. A. (2021). Diabetes Mellitus Tipe
2: Faktor Risiko, Diagnosis, Dan Tatalaksana. Ganesha Medicine, 1(2), 114.
https://doi.org/10.23887/gm.v1i2.40006
Tandra, Hans. 2020. Diabetes. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Luthiani, dkk. 2020. Panduan konseling kesehatan dalam upaya pencegahan
diabetes mellitus. Yogyakarta: CV Budi Utama
Simatupang, Rumiris. 2020. Pedoman Diet Penderita Diabetes Mellitus. Banten:
Anggota IKAPI
In Wahyuni, Khurin. 2019. Diabetes Mellitus. Surabaya: CV. Jakad Media
Publishing
Hanun siregar, mukhlidah. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan. Aceh: Yayasan
Penerbit Muhammad Zain.
74
75
Agustianti, dkk. 2022. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Makassar: CV.
Tohar Media
Ramadhani, Rahmi dan Nurani Sri Bina. 2021. Statistik Penelitian Pendidikan :
Analisis Perhitungan Matematis dan Aplikasi SPSS. Jakarta: Kencana
Setiana, Anang dan Rina Nuraeni. 2020. Riset Keperawatan. Jawa Barat: LovRinz
Publishing
Praserta, Indra. 2022. Metodologi Penelitian Pendekatan Teori dan Praktik. Medan:
UMSU PRESS
Sugeng, Bambang. 2020. Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif
(Eksppanatif). Yogyakarta: CV Budi Utama
Irwan. 2018. Etika Dan Prilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV. Absolute Media
Mukhtazar. 2020. Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Absolute
Media
Purnomo Windhu, Taufan Bramantoro. 2020. Pengantar Metodologi Penelitian
Bidang Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press
Trismanjaya Victor, Taruli Rohana. 2019. Analisis Data Statistik Parametik
Aplikasi SPSS dan STATCAL. Sumatra Utara: Yayasan Kita Menulis
Titi, S.l. Fitria, Y. Moh. G,N. 2020. Buku Ajar Manajemen Data Menggunakan
Aplikasi EpiInfo dan SPSS. Jakarta: Guaepedia
Mobalen, Oktovina. 2021. Monograf Hubungab Fungsi Manajemen Rawat Inap
Dengan Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zain.
76
LAMPIRAN
Menyatakan dengan sebenernya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, buka merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran
orang lain yang saya akui sebagau tulisan atau pemikiran saya sendiri. Apabila
dikenakan hari dapat diberikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplak maka saya
LEMBAR OBSERVASI
Nama Responden :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Lama Menderita DM :
Alamat :
Tgl/Jam Pemeriksaan :
PENGERTIAN Senam Aerobic yang dirancang menurut usia dan status fisik dan
merupakan bahgian daru pengobatan diabetes mellitus.
TUJUAN 1. Glukosa darah terkontrol
2. Faktor resiko penyakit kardiovaskuler
dihambat/diperbaiki
3. Pencegahan terjadinya DM dini
4. Kebutuhan pemakaian obat oral berkurang
TEMPAT Puskesmas Seririt II
PROSEDUR PELAKSANAAN
Semua gerakan dilakukan dalam hitungan 2 × 8
Gerakan pemanasan
Gerakan pemanasan 1 Badan tegap dengan sikap sempurna,
Gerakan pemanasan 2 Kaki berjinjit satu dan kedua tangan disimpan di pinggang.
Gerakan pemanasan 3 1) Salah satu kaki Tarik kebelakang.
2) Kepalkan kedua tangan simpan di atas dada dan
pinggang.
3) Lakukan gerakan jalann di tempat dengan ayunan tangan.
Gerakan pemanasan 4 1) Simpan tangan yang terlentang diatass dada.
2) Tundukan kepala.
Gerakan pemanasan 5 Satu tangan direntangkan sementara tangan yang lain disimpan
di dada.
Gerakan pemanasan 6 1) Kepala di miringkan kekanan dan ke kiri.
2) Kedua tangan di simpan di pingggang.
3) Jalan di tempat.
Gerakan pemanasan 7 1) Langkahkan kaki ke kanan dan kekiri 1 langkah.
2) Tangan mengepal.
3) Bahu diangkat dan diputar ke belakang.
Gerakan pemanasan 8 1) Langkah kaki ke kanan dann ke kiri 2 langkah.
2) Tangan mengepal di sisi badan.
3) Bahu diangkat bergantian ke kenan dan kekiri
Gerakan pemanasan 9 1) Langkahkan kaki ke depan 1 langkah.
2) Kepalkan tangan dan simpan di dada.
3) Tarik ke atas dan ke bawah
Gerakan pemanasan 10 1) Langkahkan kaki ke samping kanan dan kekiri sebanyak
2 langkah.
2) Satu kaki melangkah ke depan dan kaki yang lain
mundur.
3) Lakukan secara bergantian.
Gerakan pemanasan 11 1) Angkat tangan ke depan.
2) Satu kaki melangkah ke depan dan kaki lain mundur.
3) Lakukan secara bergantian
Gerakan pemanasan 12 1) Langkahkan kaki ke kanan dan kiri secara bergantian.
2) Kedua tangan simpan di depan.
3) Lakukan gerakan membuka dan menutup bergantian.
Gerakan pemanasan 13 1) Langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri secara bergantian.
2) Kedua tangan simpan di depan
3) Lakukan gerakan membuka dan menutup bergantian.
Gerakan pemanasan 14 1) Posisi awal.
2) Kedua siku di tekuk dan telapak tangan mengepal di sisi
pinggang.
3) Dorong kaki kanan dan kedua lengan kebelakang
kemudian dilajutkan dengan kaki kiri.
Gerakan pemanasan 15 1) Kedua tangan di angkat ke atas.
2) Kaki kanan serong ke kanan depan secara bergantian.
Gerakan pemanasan 16 1) Ayunkan kedua lengaan bersama.
2) Tangan kanan lurus di sisi bahu kanan sejajar dengan
bahu dan tangan kiri lurus sejajar dengan bahu.
3) Kaki kanan diangkat kemudian seterusnya.
Gerakan pemanasan 17 1) Tubuh tangan di angkat ke atas.
2) Tangan kanan seperti menyentuh tumit kaki kanan.
3) Begitupun sebaliknya
Gerakan pemanasan 18 1) Kaki dibuka.
2) Lutut sedikit di tekuk.
3) Begitupun sebaliknya.
Gerakan pemanasan 19 1) Kedua kaki terbuka.
2) Kedua tangan disamping kepala sejajar dengan bahu.
3) Putar sisi tubuh kearah kanan dan kiri bergatian.
Gerakan pemanasan 20 1) Ayunkan lengan ke samping kiri dan samping kanan
bergantian.
2) Kaki kiri di tekuk ke belakang.
Gerakan pemanasan 21 1) Kaki di buka lebar, satu kaki melangkah kedepan.
2) Tekuk lutut kea rah kanan.
3) Silagkan kedua tangan ke atas kanan dan kiri.
Gerakan pemanasan 22 1) Kaki kanan terbuka.
2) Tangan kanan terpumpu di paha kanan
3) Tangan kiri lurus ke atas
Gerakan pemanasan 23 1) Tubuh menghadap ke kanan dan ke kiri
2) Tangan lurus ke kana atau kekiri sejajar dengan bahu
dan di Tarik statis.
Gerakan pemanasan 24 1) Badan menghadap kanan atau kiri.
2) Tangan direntangkan ke atas.
3) Salah satu kaki di Tarik kebelakang.
Gerakan pemanasan 25 1) Kaki kanan atau kiri menekuk ke depan.
2) Samping kanan atau kiri lurus kebelakang.
3) Kedua tangan bertumpu di paha.
Gerakan pemanasan 26 1) Kaki kanan di luruskan.
2) Tangan kanan menyentuh ujung kaki kanan.
3) Lakukan bergantian.
Gerakan pemanasan 27 1) Kaki kiri melangkah kedepan.
2) Kkedua tangan lurus kedepan.
3) Ditarik kebelakang dan ditahan di depan dada di samping
telinga.
4) Lakukan bergantian.
Gerakan pemanasan 28 1) Kaki kanan melangkah kedepan.
2) Kkedua tangan lurus kedepan.
3) Ditarik kebelakang dan ditahan di depan dada di samping
telinga.
4) Lakukan bergantian.
Gerakan pemanasan 29 1) Kaki kiri melangkah kedepan.
2) Kedua tangan tertumpu di kedua paha.
3) Lutut kanan di tekuk.
Gerakan pemanasan 30 Sikap Sempurnam
PEREGANGAN
Gerakan 1 2, 3, 4, 5 1) Tangan lurus kedepan
2) Tangan kiri lurus ke depan
3) Tangan kanan lipat ke bahu kiri
4) Tanga kiri lipat ke bahu kanan
5) Telapak kanan terbuka di samping telinga
6) Telapak kiri terbuka di samping telinga kiri
Gerakan inti
Inti 1 1) Badan tegak
2) Langkah kaki kanan ke depan 1 langkah.
3) Kepalkan tangan ke atas.
4) Dengan hitungan angkat dan Tarik tangan sejajar dengan
bahu.
Inti 2 1) Kaki melangkah kedepan
2) Tangan mengepal dari perut diangkat keatas kepala.
3) Lakukan seterusnya.
Inti 3 1) Tangan tangan mengepal.
2) Badan serong ke kana.
3) Kaki kiri membuka ke samping kiri.
Inti 4 dan 5 1) Melangkah maju 1 langkah.
2) Tangan mendorong ke depan.
3) Mundur 1 langkah
4) Tangan di dorong ke depan kemudian rentangkan ke
atas.
STANDAR
PROSEDUR PEMERIKSAAN GLUKOSA DALAM DARAH (GDS)
OPERASIONAL
Pengertian Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula
darah seseorang.
Nilai Normal GDS Dewasa : serum dan plasma = 140 mg/dl darah lengkap =
120mg/dl
Anak : 120 mg/dl
Lansia : serum dan plasma = 160 mg/dl darah lengkap = 140
mg/dl
Indikasi Penderita DM
Tujuan Untuk mengetahui kadar gula sewaktu sebagai indikator adanya
metabolisme karbohidrat
Persiapan alat 1. Glukometer / alat monitor kadar glukosa darah
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone bila perlu
4. Stik GDA / strip tes glukosa darah
5. Lanset / jarum penusuk
6. Bengkok
7. Tempat sampah
Persiapan lingkungan 1. Menjaga privasi klien
2. Sebelum dilakukan tindakan probandus / orang
coba diberi informasi untuk tidak makan (puasa)
mulai jam 10 malam (sekitar 12 jam sebelum
praktikum dimulai)
Prosedur 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Memakai handscone bila perlu
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
5. Dekatkan alat di samping pasien.
6. Pastikan alat bisa digunakan.
7. Pasang stik GDA pada alat glukometer.
8. Mengurut jari yang akan ditusuk (darah diambil dari salah
satu ujung jari telunjuk, jari tengah, jari manis tangan kiri /
kanan).
9. Desinfeksi jsri ysng sksn ditusuk dengan kapas alcohol
10. Menusukkan lanset di jari tangan pasien, dan biarkan darah
mengalir secara spontan
11. Tempatkan ujung strip tes glukosa darah (bukan diteteskan )
secara otomatis terserap ke dalam strip
12. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang
stik GDA.
13. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.
14. Alat glukometer akan berbunyi dan bacalah angka yang
tertera pada monitor.
15. Keluarkan strip tes glukosa dari alat monitor
16. Matikan alat monitor kadar glukosa darah
17. Membereskan alat.
18. Mencuci tangan.
19. Dokumentasi : catat hasil pada buku catatan
Lampiran 10 : Buku Lembar Bimbingan
Lampiran 11 : Kwitansi Pembayaran Proposal