Oleh :
BEDIAH SHOHADAD
NIM:P05150016054
BEDIAH SHOHADAD
NIM:P05150016054
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk
Dipresentasikan Dihadapan Tim Penguji Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Bengkulu Prodi DIII Teknologi Laboratorium Medik
Tanggal :
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Assallammualikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
Selama penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini banyak yang telah
mendapat bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu
2. Bunda Ns. Leni Marlina, S.Kep, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Analis
ilmiah ini.
iii
5. Bunda Krisyanella, M.Farm, Apt selaku Pembimbing II yang telah banyak
ilmiah ini.
Ilmiah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .............................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR BAGAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit trigliserida adalah bentuk kimia dari sebagian besar lemak yang
berasal dari lemak dalam makan yang dimakan atau dibuat di dalam tubuh yang
berasal dari karbohidrat. Kalori yang berasal dari makan yang tidak segera
memberan sel dan untuk melakukan fungsi-fungsi sel yang lain. Peningkatan
peranan utama untuk mengatur kadar glukosa. Glukosa dalam darah normalnya
sekitar 60-120 mg/dL waktu puasa dan pada dua jam sesudah makan nilai normal
1
glukosa di bawah 200 mg/dL (Simanjuntak, 2015). Kadar glukosa darah yang
didapatkan bahwa setelah mencapai usia 30 tahun, kadar glukosa darah akan naik
1-2 mg% pada saat puasa dan akan naik sebesar 5,6-13 mg% pada 2 jam setelah
juta orang yang hidup dengan diabetes di dunia pada tahun 2013. Pada tahun 2035
jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 592 juta orang. Dari 382 juta
terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India. Berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) jumlah penyandang diabetes pada tahun 2003 sebanyak 13,7
juta orang dengan prevalensi 5,1% dan berdasarkan pola pertambahan penduduk
diperkirakan pada 2030 akan ada 20,1 juta penyandang diabetes dengan tingkat
prevalensi 14,7 persen untuk daerah urban dan 7,2 persen di rural. [2] Sementara
kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus di Indonesia dari 8,4 juta pada
tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (Charifa Sama, 2015).
2
Keadaan hiperglikemia pada pasien DM menyebabkan darah yang
mengekskresikan zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh seperti ureum dan
kreatinin sehingga terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah
2.650.340 orang yang pernah di diagnosa kencing manis oleh dokter dan
1.060.136 orang yang belum pernah didiagnosa kencing manis oleh dokter tetapi
dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala sering lapar, sering haus, sering buang
air kecil dengan jumlah banyak dan berat badan menurun. Provinsi Jawa Timur
merupakan populasi tertinggi yang pernah didiagnosa kencing manis oleh dokter
terendah yang pernah di diagnosa kencing manis oleh dokter sebanyak 5.575
orang.
Melitus pada tahun 2014 perkiraan jumlah yang pernah di diagnosa kencing
manis oleh dokter sebanyak 11.243 orang, sedangkan perkiraan jumlah yang
belum pernah di diagnosa oleh dokter tetapi 1 bulan terakhir mengalami gejala
sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dengan jumlah banyak dan berat
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademis
diabetes militus.
3. Bagi Kesehatan
4
4. Bagi Pembaca
Manfaat bagi penelitian lain yang diharapkan dari hasil penelitian ini
sebagai bahan acuan ilmiah dan refrensi untuk melakukan penelitian yang
5
E. Keaslian Penelitian
Perbedaan pada Penelitian yang akan di lakukan yaitu pada waktu penelitian,
6
BAB II. PEMBAHASAN
Diabetes Militus adalah penyakit yang mempengaruhi gula darah, hal ini
terjadi karena glukosa (gula sederhana) di dalam darah terlalu tinggi. Sehingga
tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar atau tidak sempurna. Insulin
sendiri adalah hormon yang dihasilkan pankreas untuk mengubah gula darah
(glukosa) menjadi gula otot (glikogen). Jadi, pada penderita diabetes mellitus
kadar glukosa dalam darahnya lebih tinggi dibanding orang yang normal. Dalam
kinerjanya, makanan yang cenderung membuat glukosa darah meningkat dan akan
ke dalam sel untuk diubah menjadi energi atau sebagai cadangan energi. Jika
terlalu banyak glukosa dalam darah sulit untuk membuat insulin bekerja dengan
baik. Hal ini dapat terjadi biasanya pada orang yang memiliki usia lebih dari 30
tahun atau lebih tua. Dengan kurangnya aktivitas yang mengeluarkan energi dapat
menjadi pemicu tumbuhnya penyakit mellitus. Kadar gula darah dalam batasan
kelancaran kerja tubuh. Karena pengaruh berbagai faktor dan hormon insulin yang
dihasilkan kelenjar pankreas, sehingga hati dapat mengatur kadar glukosa dalam
darah. Bila kadar glukosa dalam darah meningkat sebagai akibat naiknya proses
glikogen dari kolesterol dari glukosa, sintesis asam lemak dan kolesterol dari
7
glukosa Sehingga dapat mempercepat pembentukan trigliserida di dalam hati.
Trigliserida merupakan salah satu bagian komposisi lipid yang terdapat dalam
tubuh. Dimana jika kadar trigliserida dalam batas normal memiliki fungsi sebagai
sumber energi sebagaimana fungsi lipid itu sendiri (Rosidah et all., 2015).
Kadar trigliserida dalam darah pada orang yang normal tidak lebih dari 200
mg/dl. Pada keadaan tertentu seperti pada penderita diabetes mellitus dan juga
pada seseorang yang obesitas, kadar trigliserida dapat meningkat melebihi 200
merupakan salah satu jenis lemak atau lipid yang relative memiliki fungsi klinis
sebab autoimun. Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali
8
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk
c. DM Gestasional
didapati pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua
d. DM Tipe Lain
secara genetik pada fungsi sel pankres yang menyebabkan produksi insulin
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak karena insulin tidak dapat bekerja
pertama karena kerusakan pada sel-sel beta pankreas karena pengaruh dari
luar seperti zat kimia, virus dan bakteri. Penyebab yang kedua adalah
penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas dan yang ketiga karena
9
Insulin yang disekresi oleh sel beta pankreas berfungsi untuk mengatur
kadar glukosa darah dalam tubuh. Kadar glukosa darah yang tinggi akan
menstimulasi sel beta pankreas untuk mengsekresi insulin. Sel beta pankreas
sekresi insulin menjadi penyebab kadar glukosa darah tinggi. Penyebab dari
kerusakan sel beta pankreas sangat banyak seperti contoh penyakit autoimun
poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia
tangan atau kaki dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas (Muchid et
al., 2005).
Militus adalah : kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk jarum, rasa
tebal di kulit sehingga kalau berjalan seperti di atas bantal atau kasur, kram,
kebutaan, gatal di sekitar kemaluan terutama pada wanita, gigi mudah goyah
dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun bahkan impoten, para ibu
hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau
10
4. Diagnosis Diabetes Militus
tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Jika terdapat gejala khas dan pemeriksaan
Glukosa Darah Sewaktu (GDS) lebih dari 126 mg/dl juga dapat digunakan
untuk pedoman diagnosis DM. Untuk pasien tampa gejala khas DM, hasil
pemeriksaan glukosa darah abnormal satu kali saja belum cukup kuat untuk
lebih dari 126 mg/dl, GDS lebih dari 200 mg/dl pada hari yang lain atau hasil
Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) lebih dari 200 mg/dl (Ndraha, 2014).
Tabel 2.1
Kriteria Diagnosis DM Menurut ADA 2010 (Kurniawan, 2010).
No Kriteria Diagnosis DM
1 HbA1C >6,5 %
2 Kadar gula darah puasa >126 mg/dL
3 Kadar gula darah 2 jam pp >200 mg/dL
4 Pasien dengan gejala klasik hiperglikemia atau >200 mg/dL
krisis hiperglikemia dengan kadar gula sewaktu
a. Komplikasi akut
11
DM tipe 1 yang dapat dialami 1-2 kali per minggu, kadar gula darah
b. Komplikasi kronik
6. Penatalaksana DM
Karena banyaknya komplikasi kronik yang dapat terjadi pada DM, dan
sebagian besar mengenai organ vital yang dapat fatal, maka tatalaksana DM
memerlukan terapi untuk mencapai kendali glikemik dan kendali faktor risiko
pilar penatalaksanaan DM, yaitu: edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani
12
peningkatan pengetahuan pasien, pengaturan makan dan latihan jasmani.
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan (Ndraha, 2014).
B. Trigliserida
1. Pengertian Trigliserida
adiposa dan hati. Bentuk lipid ini akan terlepas setelah terjadi hidrolisis oleh
enzim hormon sensitive lipase (HSL) menjadi asam lemak bebas dan gliserol
yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam
lemak melekat padanya. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan
2016)
2. Struktur Trigliserida
terdiri dari asam lemak dan gliserol. Trigliserida terdiri dari tiga asam lemak,
merupakan satu asam lemak dan gliserol (Munawwarah, 2011). Lemak yang
a. Asam stearat, yang mempunyai rantai karbon - 18 dan sangat jenuh dengan
atom hidrogen.
13
b. Asam oleat, mempunyai rantai karbon - 18 tetapi mempunyai satu ikatan
c. Asam palmitat, mempunyai 16 atom karbon dan sangat jenuh (Putri dan A,
asam lemak dan gliserol ditransfer dalam darah ke jaringan yang aktif tempat
jaringan yang aktif, segera diubah oleh enzim intrasel menjadi gliserol 3-
fosfat. Gliserol 3-fosfat diproduksi di dua tempat yaitu hati dan jaringan
hati melalui sirkulasi. Dalam jaringan adiposa, G3P dibentuk dari reduksi
14
3. Fungsi Trigliserida
Fungsi utama dari trigliserida itu sendiri adalah sebagai zat energi.
& A, 2015).
15
Stres juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kadar
darah, penyakit hati menimbulkan kelainan pada trigliserida darah karena hati
berlebihan yang terjadi pada penderita kelebihan berat badan atau obesitas
5. Metode Pemeriksaan
a. Prinsip Pemeriksaan
menggunakan spektrofotometer.
b. Reaksi Pemeriksaan
16
oksidase
Dihydroxyacetone phosphate + H2O2
c. Rumus Perhitungan
𝐴𝑠 𝑚𝑔
Trigliserida (mg/dL) = 𝐴𝑠𝑡 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 ( ⁄𝑑𝐿)
𝐴𝑠 𝑚𝑔
= 𝐴𝑠𝑡 𝑥 200 ( ⁄𝑑𝐿)
Keterangan :
17
6. Nilai Normal Trigliserida
No Nilai Normal
1 Normal <150 mg/dL
2 Garis batas tinggi 150-199 mg/dL
3 Tinggi 200-499 mg/dL
4 Sangat tinggi ≥500 mg/dL
Trigliserida (Reiged) :
No Nilai Normal
1 Laki-laki 40 - 160 mg/dL
2 Perempuan 35 -135 mg/dL
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Lingkar Timur.
1. Variabel penelitian
ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau di dapatkan oleh suatu penelitian
19
tentang suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodj,2010). Variabel pada
2. Definisi Operasional
Abnormal
Laki-laki :
<40 dan >160
mg/dL
Perempuan
<35 dan >135
mg/Dl
1. Populasi
2010). Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pasien Penderita
2. Sampel
dari 100 orang sebaiknya diambil semua. Jika subjeknya lebih besar atau lebih
dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto,
2006). Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 133 orang dari populasi
20
tersebut diambil 25% sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebagai
berikut:
= ×N
Keterangan :
: Besar sampel
N : Jumlah populasi
Sehingga,
N : 133
25
= 𝑥𝑁
100
25
= 𝑥 133
100
= 33,25 Orang
= 33 Orang
yaitu mengambil responden yang kebetulan ada atau bersedia yang sesuai
1. Menderita penyakit DM
21
4. Laki-laki dan perempuan
1. Lokasi Penelitian
Kemenkes Bengkulu.
2. Waktu Penelitian
E. Pelaksanaan Penelitian
Persiapan pasien
Pra analitik
Persiapan alat dan
bahan
Pemeriksaan
Analitik
Trigliserida
22
1. Pra Analitik
digunakan pada pemeriksaan ini adala darah vena (serum), alkohol 70%,
b. Pengambilan Sampel
diluruskan.
23
11) Meletakkan kapas kering diatas jarum dan cabutlah spuit tersebut.
12) Meangkat jarum dan tutup luka tusukan dengan kapas kering
menggunakan plaster.
2. Analitik
Cara Kerja :
menggunakan mikropipet.
15-25ºC.
Reagen 1000 - -
Sampel 1000 10 -
Standar 1000 - 10
3. Pasca Analitik
a. Pembacaan Hasil
24
trigliserida, sesuai reagen yang di gunakan pada saat pemeriksaan. Nilai
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. Data
2019.
G. Pengolahan Data
Metode Pengolahan:
scoring sesuai dengan kategori data dan jumlah item pertanyaan dari tiap-tiap
variabel.
25
H. Analisis Data
Analisa data pada penelitian ini adalah secara univariat (analisis deskriptif)
dalam bentuk tabel dan dinarasikan, kemudian dibuat pembahasan serta ditarik
Keterangan :
: Hasil persentase
Dari hasil distribusi frekuensi, maka hasil dapat dinyatakan sebagai berikut:
50% : Setengah
100% : Seluruh
26
DAFTAR PUSTAKA
Charifa Sama. (2015). Perbedaan Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit
Antara Pasien Nefropati Diabetik Dengan Non Nefropati Diabetik Pada
Penderita Niddm Di Rumah Sakit Umum (Rsu) Kota Tangerang Selatan
Tahun 2014-2015.
Cho, N. H., Shaw, J. E., Karuranga, S., Huang, Y., da Rocha Fernandes, J. D.,
Ohlrogge, A. W., & Malanda, B. (2018). IDF Diabetes Atlas: Global
estimates of diabetes prevalence for 2017 and projections for 2045. Diabetes
Research and Clinical Practice, 138, 271–281.
Dany, A. A., Sastri, S., & Anas, E. (2016). Artikel Penelitian Pengaruh Pemberian
Diet Tinggi Minyak Sawit terhadap Kadar Trigliserida Darah pada Tikus
Wistar. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2), 338–342.
Hardisari, R., & Koiriyah, B. (2016). Gambaran Kadar Trigliserida ( Metode Gpo-
Pap ) Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA. Jurnal Teknologi
Laboratorium, 5, 27–31.
Kemenkes RI. (2014). Situasi dan Analisis Diabetes. Pusat Data Dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/24427659
Kurnawan, I. (2010). Diabetes Melitus Tipe 2 pada Usia Lanjut. Public Health,
576–584.
Muchid, A., Umar, F., Ginting, M. N., Basri, C., Wahyuni, R., Helmi, R., &
Istiqomah, S. N. (2005). Pharmaceutical care untuk penyakit diabetes
mellitus. Departemen Kesehatan RI, 1–89.
Oway et all. (2013). Perbandingan kadar Trigliserida Pada Obes 1 Dan Obes 2,
357–363.
Putri, S. R., & A, D. I. (2015). Obesitas sebagai Faktor Resiko Peningkatan Kadar
Trigliserida Obesity as Risk Factor of Higher Triglyceride Level. Majority,
2007, 78.
Rosidah et all. (2015). Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Kenaikan Kadar
Trigliserida Pada Penderita Diabetes Melitus Di Klinik As Syifa Pucuk
Lamongan, 5(10), 48–54.
Saskia, T., & Mutiara, H. (2015). Infeksi Jamur pada Penderita Diabetes Mellitus.
Majority, 4(November), 69–74.