Anda di halaman 1dari 29

HALAMAN PESETUJUAN

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH SAKU REMATRI CERIA TERHADAP TINGKAT


KEPATUHAN DAN NILAI HEMOGLOBIN DALAM MENGKONSUMSI
TABLET TAMBAH DARAH DI SMP 17 SINGKAWANG TIMUR KOTA
SINGKAWANG

Disusun Oleh

ELLYS NOVALIA
NIM 20182325020

Telah disetujui di Pontianak


Pada tanggal Januari 2018

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Jurianto Gambir, S.SiT, M.Kes Ayu Rafiony, S.Gz, MPH


NIDN 4006017001 NIDN 4010047901

Ketua Prodi D-IV Gizi

Jurianto Gambir, S. SiT, M.Kes


NIP 197001061992031003

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan pada Allah SWT atas Kuasa-Nya yang
telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penyusunan proposal
skirpsi yang berjudul “Pengaruh Saku Rematri Ceria Terhadap Tingkat Kepatuhan
dan Nilai Hemoglobin Dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di SMP 17
Singkawang Timur Kota Singkawang” dapat terselesaikan.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan


kepada Bapak Jurianto Gambir, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing utama dan Ibu
Ayu Rafiony, S.Gz, MPH selaku pembimbing pendamping yang penuh kesabaran
dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan hingga proposal skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Dengan terselesaikannya tugas proposal skripsi ini, perkenankan pula


saya untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes


Pontianak.
2. Ibu Nopriantini, SP, M.Pd selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
3. Orang tua tercinta yang telah memberikan semangat dalam
menyelesaikan pendidikan ini.
4. Seluruh Dosen, Instruktur dan Staf Jurusan Gizi serta semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan tugas akhir/skripsi ini.

Proposal skripsi ini disadari masih banyak kekurangan dan


kelemahannya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi
kesempurnaan proposal skripsi ini.

Pontianak, Januari 2019

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PESETUJUAN ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Tablet Tambah Darah (TTD) ................................................ 6
B. Tinjauan tentang Kepatuhan konsumsi TTD ....................................... 7
C. Tinjauan Remaja Putri .......................................................................... 9
D. Tinjauan Media .................................................................................. 10
E. Kerangka Teori ................................................................................... 13
F. Kerangka Konsep ............................................................................... 14
G. Hipotesis ............................................................................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ................................................................................ 15
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 15
C. Populasi dan Sampel Penenelitian...................................................... 15
D. Jenis Data ........................................................................................... 17
E. Definisi Operasional ........................................................................... 17
F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 18
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 18
H. Pengolahan data.................................................................................. 19
I. Analisis Data ...................................................................................... 19
J. Penyajian Data.................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Kerangka Teori ............................................................ 13
Gambar 2 Kerangka Konsep ......................................................... 14

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent

Lampiran 2. Kuesioner

v
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan dan gizi di Indonesia pada periode 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) menjadi fokus perhatian karena tidak hanya
berdampak pada angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak, melainkan juga
memberikan konsekuensi kualitas hidup individu yang bersifat permanen sampai
usia dewasa. Timbulnya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat
kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi
calon ibu, termasuk rematri. Remaja Putri merupakan generasi masa depan bangsa
yang nantinya akan menentukan generasi berikutnya. Gerakan 1000 HPK
mendukung upaya perbaikan gizi untuk meningkatkan mutu SDM generasi masa
datang. Kegiatan 1000 HPK dibentuk dengan tujuan untuk perluasan dan
percepatan perbaikan gizi di dunia dengan fokus pada 1000 hari sejak hari
pertama kehamilan. Remaja putri secara langsung tidak disebutkan dalam 1000
HPK, namun status gizi remaja putri atau pranikah memiliki kontribusi besar pada
kesehatan dan keselamatan kehamilan dan kelahiran apabila remaja putri menjadi
ibu. (Kemenkes RI 2018, Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur)

Rekomendasi WHO pada World Health Assembly (WHA) ke 65 yang


menyepakati rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi dan anak dengan
komitmen mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada WUS tahun 2025.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah Indonesia melakukan
intensifikasi pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS
dengan memproritaskan pemberian TTD melalui institusi sekolah. Rencana
Startegi Kementerian Kesehatan RI tahun 2015-2019 menargetkan cakupan
pemberian TTD pada Rematri secara bertahap dari 10% (2015) hingga mencapai
30% (2019). (Kemenkes RI 2018, Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan
Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur)

Keadaan kesehatan dan gizi kelompok usia 10-24 tahun di Indonesia


masih memperhatinkan. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi
anemia pada Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah sebesar 76,2%, dan

1
Remaja Putri yang tidak mendapat Tablet Tambah Darah sebesar 23,8%, Remaja
Putri yang mendapat Tablet Tambah Darah di sekolah sebesar 80,9%, dan Remaja
Putri yang tidak mendapat Tablet Tambah Darah di sekolah sebesar 19,1%, akan
tetapi Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah kurang dari 52 butir (<52
butir) sebesar 98,6% dan Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah ≥ 52 butir
sebesar 1,4%. (Riskesdas, 2018)

Salah satu upaya pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangan


anemia pada remaja putri adalah dengan memberikan Tablet Tambah Darah.
Setiap tablet sekurangnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg elemental
dan 400 mcg asam folat. Sedangkan untuk dosis pemberiannya, diberikan 1x
seminggu sepanjang tahun. Program pemberian suplemen zat besi atau Tablet
Tambah darah (TTD) pada Remaja Putri diharapkan dapat berkontribusi
memutuskan lingkarang malnutrisi antargenerasi (WHO 2005). Program
Suplementasi zat besi telah diatur dalam Buku Pedoman Pencegahan dan
Penanggulangan Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS) dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Tahun 2018. (Kemenkes RI
2018, Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan
Wanita Usia Subur)

Puskesmas Singkawang Timur I telah melaksanakan program


pemeriksaan Hb pada seluruh remaja putri di SMP/SMA dan program pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri khususnya yang mengalami anemia.
Namun berdasarkan laporan hasil kegiatan tahun 2017, capaian program remaja
putri konsumsi Tablet Tambah Darah sebesar 17% dari target 20%. Hal ini dapat
dilihat bahwa masih ada remaja putri yang tidak patuh minum Tablet Tambah
Darah yang telah diberikan 1x seminggu. Banyaknya remaja putri yang tidak
patuh terhadap konsumsi Tablet Tambah Darah disebabkan banyak faktor, seperti
efek samping yang sering dirasakan setelah minum Tablet Tambah Darah seperti
efek samping mual yang berakibat pada ketidakpatuhan dan selain itu remaja putri
merasa bosan, lupa dan malas untuk mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
tersebut.

2
Tingkat konsumsi Tablet tambah Darah pada Remaja putri di wilayah
Puskesmas Singkawang Timur I tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Laporan yang ada hanya berupa laporan pendistribusian dan laporan hasil akhir
kegiatan. Sedangkan untuk mengetahui tingkat konsumsi Tablet Tambah darah
hanya berdasarkan keterangan atau informasi lisan dari remaja putri. Sehingga
kiranya perlu dilakukan pembuatan media khusus untuk memonitoring kepatuhan
konsumsi Tablet Tambah darah pada remaja putri yaitu buku saku kontrol.

Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian dalam menganalisis


tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi Tablet tambah darah dengan
dukungan dari orang terdekat baik itu orang tua, saudara, maupun guru sekolah
melalui media buku saku kontrol yang dinamakan Saku Rematri Ceria (Remaja
Putri Cantik, Energik dan bebas Anemia).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Efektifitas Penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) pada remaja Putri
di SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Mengetahui Efektifitas Penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) pada remaja Putri
di SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang

Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah sebelum
pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur.
2. Untuk mengetahui tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah
setelah pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur

3
3. Mengetahui efektifitas penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di
SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang

D. Manfaat Penelitian

Bagi Institusi Sekolah


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak sekolah terutama dalam kegiatan UKS untuk melakukan
intervensi dan pemantauan terhadap remaja putri yang mengkonsumsi
Tablet Tambah Darah.

Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada Responden akan pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
setiap minggu secara rutin.

Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
dan pengalaman untuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama kuliah
dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Poltekkes
Kemenkes Pontianak

E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian oleh Yuniarti, Rusmilawaty, Tri Tunggal (2013) mengenai
“Hubungan Antara Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan kejadian anemia
pada Remaja Putri di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur
Kabupaten Banjar”, Metode penelitian Survey Analitik dengan Pendekatan
Kuantitatif, variabel peneliti : Kepatuhan minum tablet Fe, Kejadian
Anemia, Hasil Peneliti : Responden yang mengalami anemia 40,8% dan
40,8% tidak patuh mengkonsumsi tablet FE 1x sehari selama 6 minggu.
Ada hubungan antara kepatuhan minum tablet FE dengan kejadian anemia
di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar.
2. Penelitian oleh Prasetya Lestari, Widardo, Sri Mulyani (2015), mengenai
“Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi

4
pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul”. Metode penelitian
Survey Analitik dengan Pendekatan cross sectional, Variabel penelitian
Pengetahuan terhadap konsumsi Tablet Fe pada Remaja Putri, Hasil
Peneliti : hanya ada 12,5% konsumsi tablet Fe saat menstruasi dengan
kategori pengetahuan cukup, tidak terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan konsumsi tablet FE saat menstruasi pada Remaja Putri.
3. Penelitian oleh Yeti Susanti, Dodik Briawan, Drajat Martianto (2015)
mengenai “Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Tablet
Tambah darah Pada Remaja Putri di Kota Bogor”, Metode penelitian
Quasi Eksperimental, Variabel penelitian Perbedaan efektivitas 3 cara
pemberian Tablet Fe terhadap perubahan kadar Hb pada Remaja Putri,
Hasil Penelitian adalah Suplementasi besi secara mingguan memiliki
efektifitas yang sama dengan mingguan dan selama menstruasi dalam
meningkatkan kadar Hb pada Remaja Putri. Suplementasi Besi sebaiknya
diberikan secara intermittent (mingguan) dengan manfaat tambahan yaitu
tingginya kepatuhan konsumsi suplemen.
4. Penelitian oleh Annisa Nuradhiani, Dodik Briawan, Drajat Martianto
(2015) mengenai “Suplementasi Besi Mingguan meningkatkan
Hemoglobin sama efektif dengan kombinasi mingguan dan harian pada
Remaja Putri di Kecamatan Cigalontang, Leuwisari dan Sariwangi
Kabupaten Tasikmalaya”, Metode penelitian Quasi Eksperimental,
Variabel penelitian Kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah dengan kartu monitoring, Hasil Penelitian adalah pemberian
kartu monitoring kepatuhan disertai dengan kerjasama yang baik dengan
orangtua juga guru untuk membantu memonitoring remaja putri dalam
mengonsumsi TTD. Selain itu, pelaksanaan konsumsi TTD bersama di
sekolah dapat membantu remaja putri untuk lebih patuh mengonsumsi
TTD.

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tablet Tambah Darah (TTD)

Pengertian Tablet Tambah Darah (TTD)


Tablet tambah darah adalah tablet untuk suplementasi penanggulangan
anemia gizi besi yang diberikan kepada remaja putri. Seplementasi TTD
merupakan cara yang efektif karena kandungan besi nya padat dan dilengkapi
dengan asam folat yang sekaligus dapat mencegah dan menanggulangi anemia
akibat kekurangan asam folat (Kemenkes, 2014)

Komposisi TTD dan Dosis pemberian


Komposisi TTD adalah setiap tablet sekurangnya mengandung zat besi
setara dengan 60 mg besi elemental dan asam folat 400 mcg (Kemenkes, 2014).
Dosis pencegahan dan penanggulangan diberikan kepada kelompok sasaran yaitu
Remaja Putri usia 10-19 tahun tanpa pemeriksaan kadar Hb. Remaja putri
mengkonsumsi TTD 1x seminggu sepanjang tahun. Dalam hal ini, seluruh rematri
diharuskan minum TTD untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat
besi dalam tubuh tanpa dilakukan skiring awal pada kelompok sasaran.

a. Gejala yang timbul setelah minum TTD


Konsumsi zat besi secara terus-menerus tidak akan menyebabkan
keracunan karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh
kekurangan zat besi, maka absorpsi zat besi yang dikonsumsi akan banyak,
sebaliknya bila tubuh tidak mengalami kekurangan zat besi maka absorpsi besi
hanya sedikit, oleh karena itu TTD aman untuk dikonsumsi. Namun konsumsi
TTD secara terus menerus perlu mendapat perhatian pada sekelompok populasi
yang mempunyai penyakit darah seperti thalasemia, hemosiderosis.

Pada daerah endemis malaria, pemberian TTD mengacu pada Pedoman


Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Monitoring berkala dilakukan

6
dengan pemeriksaan kadar Hb. Bila ada kecurigaan adanya thalasemia dan atau
malaria, harus dirujuk ke dokter.

Konsumsi TTD kadang menimbulkan efek samping seperti nyeri/perih


di ulu hati, mual/muntah dan kadang tinja berwarna hitam. Gejala ini tidak
berbahaya. Untuk mengurangi gejala diatas sangat dianjurkan minum TTD setelah
makan (perut tidak kosong) atau malam sebelum tidur. Bagi rematri yang
mempunyai gangguan lambung dianjurkan konsultasi kepada dokter.

b. Anjuran Konsumsi TTD


Untuk meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya TTD dikonsumsi
bersama dengan :
1) Buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, pepaya, mangga, jambu biji dan
lain-lain)
2) Sumber protein hewani seperti hati, ikan, unggas dan daging.
Hindari mengkonsumsi TTD bersamaan dengan :
1) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat
mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks sehingga tidak dapat
diserap.
2) Tablet kalsium (Kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat penyerapan
zat besi, susu hewani umumnya mengandung kalsium dalam jumlah tinggi
sehingga dapat menurunkan penyerapan zat besi di mukosa usus.
3) Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga
penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan semakin
terhambat jika menggunakan obat maag yang mengandung kalsium.

B. Tinjauan tentang Kepatuhan konsumsi TTD

Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan adalah suatu perubahan prilaku dari perilaku yang tidak
mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan. (Kusdalinah,dkk, 2017).
Kepatuhan merupakan hasil akhir dari perubahan perilaku yang dimulai dari
peningkatan pengetahuan, setelah seseorang memiliki pengetahuan yang baik
tentang sesuatu maka akan merubah sikap orang tersebut terhadap pengetahuan
yang baru dimilikinya dan selanjutnya seseorang akan merubah perilakunya.

7
Dalam merubah perilakunya seseorang terlebih dahulu menlai manfaat yang akan
didapatkan (Notoatmodjo, 2003 dalam Silvia, 2012, dalam Kiki Ismawati, 2018).

a. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi TTD


Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi
TTD pada remaja putri :

1) Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Untuk hal-hal tertentu seperti keputusan
untuk bertindak patuh atau tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe tidak
mutlak membutuhkan tingkat kematangan pemikiran seseorang (Notoatmojo,
2007 dalam kamidah, 2015, dalam Kiki Ismawati, 2018)

2) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia. Melalui pengetahuan, pendidikan
berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang
dipengaruhi oleh pendidikan merupakan salah satu pencetus (predisposing) yang
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat.
(Depkes RI, 2009, dalam kiki ismawati, 2018). Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Demikian pula makin
tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin tinggi pula pengetahuannya
termasuk pengetahuan tentang kesehatan terutama yang berkaitan dengan Tablet
Fe, sehingga akan berpengaruh terhadap praktek mengonsumsi tablet Fe.
(Mubarok, 2007 dalam Kiki ismawati, 2018)

3) Dukungan Keluarga
Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat juga menentukan
tentang program kesehatan yang dpaat merekaterima. Dukungan keluarga
merupakan faktor penting dalam kepatuhan terhadap program-program medis,
karena keluarga adalah orang-orang yang selalu ada disekeliling remaja putri.
Sehingga kepedulian keluarga dalam monitor konsumsi TTD akan meningkatkan

8
kepatuhan ibu dalam mengonsumsi TTD (Ramawati dkk, 2008, dalam Kiki
Ismawati, 2018).

C. Tinjauan Remaja Putri


Remaja adalah anak yang berusia 10-19 tahun. WHO mendefinisikan
remaja sebagai masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder (pubertas) sampai saat ia mencapai
kematangan seksual. Pada masa ini individu mengalami perkembangan psikologi
dan pola indentifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Selain itu terjadi peralihan
dari ketergantungan sosial dan ekonomi yang penuh kepada orang tua menuju
keadaan yang relatif lebih mandiri.

Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikis yang sangat signifikan.
Perubahan fisik ditandai dengan pertumbuhan badan yang pesat (growth spurt)
dan matangnya organ reproduksi. Pertumbuhan fisik menyebabkan remaja
membutuhkan asupan nutrisi yang lebih besar dari pada masa anak-anak.
Perubahan psikis menyebabkan remaja sangat mudah terpengaruh oleh teman
sebaya. Mereka sangat memperhatikan penampilan fisik untuk tampil menarik di
depan teman-teman maupun lawan jenis mereka. Hal tersebut menyebabkan
remaja berusaha untuk menampilkan dirinya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
oleh kelompok sebayanya.

Masalah gizi dan kesehatan remaja boleh jadi berawal pada usia yang
sangat dini. Gejala sisa infeksi dan malnutrisi ketika kanak-kanak akan menjadi
beban pada usia remaja. Mereka yang dapat selamat dari penyakit diare dan
infeksi kronis saluran nafas terkait dengan malnutrisi semasa bayi tidak akan
mungkin tumbuh sempurna menjadi remaja yang normal. Ada tiga alasan
mengapa remaja dikategorikan rentan terhadap masalah gizi, pertama percepatan
pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi lebih banyak, kedua
perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan menuntut penyesuaian masukan
energi dan zat gizi, ketiga kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan
alkohol dan obat-obatan meningkatkan kebutuhan energi dan zat gizi.

Adapun beberapa masalah gizi yang biasa dijumpai pada remaja adalah
pertama obesitas yang merupakan permasalahan yang merisaukan karena dapat

9
menurunkan rasa percaya diri seseorang dan penyebabkan gangguan psikologis
yang serius, kedua Kurang energi Kronis (KEK) yang disebabkan karena makan
terlalu sedikit sehingga penurunan Berat badan secara drastis pada remaja
perempuan memiliki hubungan erat dengan faktor emosional seperti takut gemuk
sehingga dipandang kurang seksi oleh lawan jenis, ketiga Anemia remaja putri
merupakan salah satu kelompokyang rawan menderita anemia dikarenakan pada
umumnya remaja lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan
zat besinya sedikit dibandingkan dengan makanan hewani sehingga kebutuhan
tubuh akan zat besi tidak terpenuhi dan remaja putri mengalami haid setiap bula
dimana kehilangan zat besi ±1,3 mg perhari, sehingga kebutuhan zat besi lebih
banyak daripada pria.

D. Tinjauan Media

Pengertian Media
Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu
pendidikan (AVA). Disebut media pendidikan karena alat-alat tersebut merupakan
alat saluran (channel) untuk menyampaikan kesehatan karena alat-alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
masyarakat atau “klien” (Notoatmodjo, 2007 dalam Lestari, 2015 dalam Kiki
Ismawati, 2018).

a. Manfaat Media
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara penyampai pesan dengan pebelajar sehingga kegiatan
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat
media pembelajaran adalah :

1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan


2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,
gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak
monoton dan tidak membosankan.

10
3) Proses pembelajaran menjadi interaktif
Dengan media akan terjadi komunikasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media akan cenderung pasif dan satu arah.

4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga


Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.

5) Media memungkinkan proses belajar dapat dlakukan dimana saja dan


kapan saja
6) Media dapat menumbuhkan sikap positif terhadap materi dan proses
belajar
b. Jenis – Jenis Media
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan,
menurut Notoatmodjo (2007) dalam Kiki Ismawati (2018) media ini dibagi
menjadi 2, yakni :

1) Media cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan sangat bervariasi antara lain:
a. Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesanpesan kesehatan
dan bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.
b. Leflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesanpesan kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
maupun gambar, atau kombinasi.
c. Flyer (Selebaran) adalah seperti leaflet tetapi, tidak dalam bentuk lipatan
d. Flip Chart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau
informasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
2) Media elektronik
Media elektronik adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau
informasi kesehatan, antara lain:
a. Televisi
Penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan melalui
media televise dapat dalam bentuk: sandiwara, sinetron, forum diskusi,

11
atau hanya tanya jawab sekitar masalah kesehatan, pidato, TV, Spot,
quiz, atau cerdas cermat, dan lain-lain.
b. Radio
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio
juga dapat berbentuk macam-macam antara lain obrolan (Tanya jawab),
sandiwara radio, ceramah, radio spot, dan lain-lain.
c. Video
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat melalui
video.
d. Slide
Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesanpesan
kesehatan.

12
E. Kerangka Teori
BAYI
SEHAT
T
K
TD dan
IE
anekaraga
m makanan IBU SEHAT (Ibu
hamil dan nifas) Bebas
Anemia/Status besi cukup
T
TD dan K

anekaraga IE

m makanan REMATRI (Bebas


N Anemia/Status Zat Besi A
ormal dalam tubuh Cukup) nemia

 Asupan Gizi
 Suplementasi  Asupan Gizi
 Fortifikasi  Suplementasi
 Fortifikasi
 Pengobatan
penyakit
penyerta

Sumber : Modifikasi Kemkes, 2016

Gambar 1 Kerangka Teori


Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Rematri

13
F. Kerangka Konsep

Kepatuhan Kepatuhan Rematri


Rematri Mengkonsumsi Mengkonsumsi TTD
TTD
sebelum sesudah
Saku
Rematri Ceria
Gambar 2 Kerangka Konsep

G. Hipotesis
1. Bagaimana tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah sebelum
pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17 Singkawang
Timur Kecamatan Singkawang Timur.
2. Bagaimana tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah sesudah
pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur.
3. Bagaimana efektifitas penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap tingkat
kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur

14
BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group
pretest-posttest design yakni suatu penelitian dengan membandingkan keadaan
sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP 17 Singkawang Timur, Kecamatan
Singkawang Timur.

Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Februari – April 2019

C. Populasi dan Sampel Penenelitian

Populasi Penelitian
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri SMP
17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang sebanyak
241 siswa

Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi atau wakil dari populasi. Besar
sampel ditentukan menurut rumus Lemeshow sebagai berikut :

N x Zα x P(1-p)
n=
d(N-1) + Zα x P(1-p)

15
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Populasi sekolah Remaja putri
Zα = Tingkat kepercayaan yang sebesar 95% = 1,96
P ( 1-p ) = Proporsi persen anemia pada remaja putri
d = Tingkat presisi yang sebesar 10% = 0,01

N x Zα x P(1-p)
n=
d(N-1) + Zα x P(1-p)

241 x 1,96 x 0,239 (1-0,239)


n=
0,01 (241 – 1) + 1,96 x 0,239 (1-0,239)

241 x 1,96 x 0,181879


n=
0,01 (240) + 1,96 x 0,181879

85,91236444
n=
2,75648284

n = 31,16 = 31 orang

Resiko Drop out = 10% x 31 = 3,1 = 3 orang


Maka Jumlah sampel sebenarnya 31 orang + 3orang = 34 orang

Berdasarkan perhitungan rumus di atas maka diperoleh besar sampel 34


responden yaitu remaja putri SMP 17 Singkawang Timur. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Purposive Sampling artinya
pengambilan sampel ditentukan oleh peneliti sesuai dengan kriteria sampel.
Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
mengambil sampel di kelas IX sebanyak 34 orang.

Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Sampel merupakan siswa remaja putri di SMP 17 Singkawang Timur
2) Bersedia berpartisipasi dan penelitian

16
b. Kriteria Eksklusi
1) Siswa remaja putri tidak dalam keadaan sakit kronik
2) Siswa remaja putri sudah mengalami menstruasi.
c. Kriteria Drop Out
1) Siswa tiba-tiba mengundurkan diri dengan berbagai alasan dari penelitian
atau tanpa sepengetahuan penelitian
2) Siswa pindah

D. Jenis Data

Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari responden, yang
meliputi data identitas responden terdiri dari nama, tanggal lahir, umur, kelas dan
alamat rumah.

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang meliputi profil dan gambaran umum
lokasi SMP 17 Singkawang Timur, Kecamatan Singkawang Timur Kota
Singkawang.

E. Definisi Operasional

Media Saku Rematri Ceria


Media Saku Rematri Ceria adalah alat bantu untuk memantau tingkat
kepatuhan Remaja Putri dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah.

Skala : Ordinal
Alat ukur : Media
Parameter : a. √ : Apabila mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
b. X : Apabila tidak mengkonsumsi Tablet Tambah Darah

17
Kepatuhan
Kepatuhan merupakan salah satu faktor yang dianggap paling
berpengaruh dalam keberhasilan program suplementasi besi (Maryani et al,2006).
Kepatuhan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah diukur dari ketepatan jumlah
tablet Tambah Darah yang dikonsumsi dan frekuensi mengkonsumsi tablet.

Skala : Ordinal
Alat Ukur : Sisa Tablet
Parameter : a. Patuh apabila mengkonsumsi tablet tambah darah 4 tablet/bulan
b. Tidak patuh apabila mengkonsumsi tablet tambah darah <
4tab/bln

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan alat
media Saku Rematri Ceria, kuesioner dan karakteristik sampel.

G. Teknik Pengumpulan Data


1) Melakukan izin penelitian ke SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan
Singkawang Timur
2) Persetujuan siswa remaja putri menjadi responden didapat dengan mengisi
lembar persetujuan
3) Sampel diambil sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan
4) Pertemuan siswa dan orang tua siswa yang akan dijadikan sampel serta guru
UKS untuk berkoordinasi dalam pelaksanaan penelitian, sekaligus pembagian
buku diary remaja ceria.
5) Melakukan cek darah Hb untuk mengetahui kadar Hb sebelum dan setelah
mengkonsumsi tablet tambah darah selama penelitian.
6) Data profil sekolah, jumlah siswa, sarana serta data-data yang berkaitan
dengan penelitian ini didapatkan dengan melihat data profil sekolah.

18
H. Pengolahan data
Langkah-langkah dalam pengolahan data antara lain :
1. Editing
Editing merupakan proses pengecekkan ulang isian formulir apakah
jawaban lengkap, jelas relevan dan konsisten atau belum. Dipastikan dahulu tidak
ada data yang tertinggal, jika ada maka harus dilakukan pengambilan data kembali

2. Coding
Coding adalah melakukan proses identifikasi dan proses klasifikasi dari
tiap-tiap pernyataan yang terdapat pada instrumen pengumpulan data berdasarkan
variabel yang sedang diteliti.

3. Entry
Entry adalah proses memasukkan data yang telah di dapat ke dalam
sistem pengolahan data

4. Cleaning
Pembersihan data atau cleaning merupakan bagian kegiatan
pengecekkan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak.
Kesalahan tersebut dimungkinkan saat entry data ke komputer. Jika terjadi
kesalahan maka pengentryan data harus diulang kembali.

I. Analisis Data

Analisis univariat
Analisis univariat adalah untuk menganalisis variabel-variabel yang ada
secara deskriptif dengan melihat karakterisktik siswa, kepatuhan minum tablet
tambah darah dari subjek penelitian

Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang menyajikan data dari dua variabel
secara silang. Oleh karena itu analisis data bivariat ini untuk mencari pengaruh
antara dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini analisis bivariat yang dilakukan
menggunakan uji paired sample T-Test dan Independent T-test

19
J. Penyajian Data
Bentuk penyajian data kualitatif dan data kuantitatif pada penelitan ini
adalah berupa grafik dan tabel. Setelah data didapat dilanjutkan dengan analisis
statistik dengan t-test untuk melihat pengaruh media sebelum intervensi dan
setelah intervensi.

20
DAFTAR PUSTAKA

21
LAMPIRAN

Lampiran 1.

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :...........................
Alamat :...........................

Tidak keberatan foto saya dijadikan gambar sampul dan


ikon untuk buku saku Rematri Ceria dalam penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak Jurusan Gizi Prodi Sarjana Terapan
Gizi dengan judul “Efektifitas Penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) pada remaja Putri
di SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang”.
Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikian pernyataan ini dengan
suka rela tanpa paksaan darimanapun, semoga dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Pontianak, Januari 2019

..............................................

22
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Kelas :
Umur :
Sekolah :

Tidak keberatan untuk menjadi sampel dala penelitian yang


dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak Jurusan Gizi Prodi
Sarjana Terapan Gizi dengan judul “Efektifitas Penggunaan Buku Saku Rematri
Ceria terhadap tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe)
pada remaja Putri di SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur
Kota Singkawang”. Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikian
pernyataan ini dengan suka rela tanpa paksaan darimanapun, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pontianak, Januari 2019


Responden

............................................

23
Lampiran 2

KUESIONER DATA SISWA

A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Kelas :
Sekolah :
Alamat :

B. Kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) (pretest)


1. Apakah siswi sudah mendapatkan Tablet Tambah Darah
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah siswi sudah mengalami menstruasi
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah siswi ada mengalami sakit kronik (Thalasemia, malaria)
a. Ya
b. Tidak
4. Sudah berapa kali diberikan Tablet Tambah darah
a. > 4 kali
b. ≤ 4 kali
5. Berapa butir Tablet Tambah Darah yang tersisa pada pemberian terakhir
(Sebutkan .........................Butir)

24

Anda mungkin juga menyukai