PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh
ELLYS NOVALIA
NIM 20182325020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan pada Allah SWT atas Kuasa-Nya yang
telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penyusunan proposal
skirpsi yang berjudul “Pengaruh Saku Rematri Ceria Terhadap Tingkat Kepatuhan
dan Nilai Hemoglobin Dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di SMP 17
Singkawang Timur Kota Singkawang” dapat terselesaikan.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 4
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Teori ............................................................ 13
Gambar 2 Kerangka Konsep ......................................................... 14
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Kuesioner
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan dan gizi di Indonesia pada periode 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) menjadi fokus perhatian karena tidak hanya
berdampak pada angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak, melainkan juga
memberikan konsekuensi kualitas hidup individu yang bersifat permanen sampai
usia dewasa. Timbulnya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat
kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi
calon ibu, termasuk rematri. Remaja Putri merupakan generasi masa depan bangsa
yang nantinya akan menentukan generasi berikutnya. Gerakan 1000 HPK
mendukung upaya perbaikan gizi untuk meningkatkan mutu SDM generasi masa
datang. Kegiatan 1000 HPK dibentuk dengan tujuan untuk perluasan dan
percepatan perbaikan gizi di dunia dengan fokus pada 1000 hari sejak hari
pertama kehamilan. Remaja putri secara langsung tidak disebutkan dalam 1000
HPK, namun status gizi remaja putri atau pranikah memiliki kontribusi besar pada
kesehatan dan keselamatan kehamilan dan kelahiran apabila remaja putri menjadi
ibu. (Kemenkes RI 2018, Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur)
1
Remaja Putri yang tidak mendapat Tablet Tambah Darah sebesar 23,8%, Remaja
Putri yang mendapat Tablet Tambah Darah di sekolah sebesar 80,9%, dan Remaja
Putri yang tidak mendapat Tablet Tambah Darah di sekolah sebesar 19,1%, akan
tetapi Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah kurang dari 52 butir (<52
butir) sebesar 98,6% dan Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah ≥ 52 butir
sebesar 1,4%. (Riskesdas, 2018)
2
Tingkat konsumsi Tablet tambah Darah pada Remaja putri di wilayah
Puskesmas Singkawang Timur I tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Laporan yang ada hanya berupa laporan pendistribusian dan laporan hasil akhir
kegiatan. Sedangkan untuk mengetahui tingkat konsumsi Tablet Tambah darah
hanya berdasarkan keterangan atau informasi lisan dari remaja putri. Sehingga
kiranya perlu dilakukan pembuatan media khusus untuk memonitoring kepatuhan
konsumsi Tablet Tambah darah pada remaja putri yaitu buku saku kontrol.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Efektifitas Penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) pada remaja Putri
di SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui Efektifitas Penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) pada remaja Putri
di SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang
Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah sebelum
pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur.
2. Untuk mengetahui tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah
setelah pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur
3
3. Mengetahui efektifitas penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di
SMP 17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang
D. Manfaat Penelitian
Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada Responden akan pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
setiap minggu secara rutin.
Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
dan pengalaman untuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama kuliah
dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Poltekkes
Kemenkes Pontianak
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian oleh Yuniarti, Rusmilawaty, Tri Tunggal (2013) mengenai
“Hubungan Antara Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan kejadian anemia
pada Remaja Putri di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur
Kabupaten Banjar”, Metode penelitian Survey Analitik dengan Pendekatan
Kuantitatif, variabel peneliti : Kepatuhan minum tablet Fe, Kejadian
Anemia, Hasil Peneliti : Responden yang mengalami anemia 40,8% dan
40,8% tidak patuh mengkonsumsi tablet FE 1x sehari selama 6 minggu.
Ada hubungan antara kepatuhan minum tablet FE dengan kejadian anemia
di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar.
2. Penelitian oleh Prasetya Lestari, Widardo, Sri Mulyani (2015), mengenai
“Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi
4
pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul”. Metode penelitian
Survey Analitik dengan Pendekatan cross sectional, Variabel penelitian
Pengetahuan terhadap konsumsi Tablet Fe pada Remaja Putri, Hasil
Peneliti : hanya ada 12,5% konsumsi tablet Fe saat menstruasi dengan
kategori pengetahuan cukup, tidak terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan konsumsi tablet FE saat menstruasi pada Remaja Putri.
3. Penelitian oleh Yeti Susanti, Dodik Briawan, Drajat Martianto (2015)
mengenai “Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Tablet
Tambah darah Pada Remaja Putri di Kota Bogor”, Metode penelitian
Quasi Eksperimental, Variabel penelitian Perbedaan efektivitas 3 cara
pemberian Tablet Fe terhadap perubahan kadar Hb pada Remaja Putri,
Hasil Penelitian adalah Suplementasi besi secara mingguan memiliki
efektifitas yang sama dengan mingguan dan selama menstruasi dalam
meningkatkan kadar Hb pada Remaja Putri. Suplementasi Besi sebaiknya
diberikan secara intermittent (mingguan) dengan manfaat tambahan yaitu
tingginya kepatuhan konsumsi suplemen.
4. Penelitian oleh Annisa Nuradhiani, Dodik Briawan, Drajat Martianto
(2015) mengenai “Suplementasi Besi Mingguan meningkatkan
Hemoglobin sama efektif dengan kombinasi mingguan dan harian pada
Remaja Putri di Kecamatan Cigalontang, Leuwisari dan Sariwangi
Kabupaten Tasikmalaya”, Metode penelitian Quasi Eksperimental,
Variabel penelitian Kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah dengan kartu monitoring, Hasil Penelitian adalah pemberian
kartu monitoring kepatuhan disertai dengan kerjasama yang baik dengan
orangtua juga guru untuk membantu memonitoring remaja putri dalam
mengonsumsi TTD. Selain itu, pelaksanaan konsumsi TTD bersama di
sekolah dapat membantu remaja putri untuk lebih patuh mengonsumsi
TTD.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
dengan pemeriksaan kadar Hb. Bila ada kecurigaan adanya thalasemia dan atau
malaria, harus dirujuk ke dokter.
Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan adalah suatu perubahan prilaku dari perilaku yang tidak
mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan. (Kusdalinah,dkk, 2017).
Kepatuhan merupakan hasil akhir dari perubahan perilaku yang dimulai dari
peningkatan pengetahuan, setelah seseorang memiliki pengetahuan yang baik
tentang sesuatu maka akan merubah sikap orang tersebut terhadap pengetahuan
yang baru dimilikinya dan selanjutnya seseorang akan merubah perilakunya.
7
Dalam merubah perilakunya seseorang terlebih dahulu menlai manfaat yang akan
didapatkan (Notoatmodjo, 2003 dalam Silvia, 2012, dalam Kiki Ismawati, 2018).
1) Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Untuk hal-hal tertentu seperti keputusan
untuk bertindak patuh atau tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe tidak
mutlak membutuhkan tingkat kematangan pemikiran seseorang (Notoatmojo,
2007 dalam kamidah, 2015, dalam Kiki Ismawati, 2018)
2) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia. Melalui pengetahuan, pendidikan
berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang
dipengaruhi oleh pendidikan merupakan salah satu pencetus (predisposing) yang
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat.
(Depkes RI, 2009, dalam kiki ismawati, 2018). Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Demikian pula makin
tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin tinggi pula pengetahuannya
termasuk pengetahuan tentang kesehatan terutama yang berkaitan dengan Tablet
Fe, sehingga akan berpengaruh terhadap praktek mengonsumsi tablet Fe.
(Mubarok, 2007 dalam Kiki ismawati, 2018)
3) Dukungan Keluarga
Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat juga menentukan
tentang program kesehatan yang dpaat merekaterima. Dukungan keluarga
merupakan faktor penting dalam kepatuhan terhadap program-program medis,
karena keluarga adalah orang-orang yang selalu ada disekeliling remaja putri.
Sehingga kepedulian keluarga dalam monitor konsumsi TTD akan meningkatkan
8
kepatuhan ibu dalam mengonsumsi TTD (Ramawati dkk, 2008, dalam Kiki
Ismawati, 2018).
Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikis yang sangat signifikan.
Perubahan fisik ditandai dengan pertumbuhan badan yang pesat (growth spurt)
dan matangnya organ reproduksi. Pertumbuhan fisik menyebabkan remaja
membutuhkan asupan nutrisi yang lebih besar dari pada masa anak-anak.
Perubahan psikis menyebabkan remaja sangat mudah terpengaruh oleh teman
sebaya. Mereka sangat memperhatikan penampilan fisik untuk tampil menarik di
depan teman-teman maupun lawan jenis mereka. Hal tersebut menyebabkan
remaja berusaha untuk menampilkan dirinya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
oleh kelompok sebayanya.
Masalah gizi dan kesehatan remaja boleh jadi berawal pada usia yang
sangat dini. Gejala sisa infeksi dan malnutrisi ketika kanak-kanak akan menjadi
beban pada usia remaja. Mereka yang dapat selamat dari penyakit diare dan
infeksi kronis saluran nafas terkait dengan malnutrisi semasa bayi tidak akan
mungkin tumbuh sempurna menjadi remaja yang normal. Ada tiga alasan
mengapa remaja dikategorikan rentan terhadap masalah gizi, pertama percepatan
pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi lebih banyak, kedua
perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan menuntut penyesuaian masukan
energi dan zat gizi, ketiga kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan
alkohol dan obat-obatan meningkatkan kebutuhan energi dan zat gizi.
Adapun beberapa masalah gizi yang biasa dijumpai pada remaja adalah
pertama obesitas yang merupakan permasalahan yang merisaukan karena dapat
9
menurunkan rasa percaya diri seseorang dan penyebabkan gangguan psikologis
yang serius, kedua Kurang energi Kronis (KEK) yang disebabkan karena makan
terlalu sedikit sehingga penurunan Berat badan secara drastis pada remaja
perempuan memiliki hubungan erat dengan faktor emosional seperti takut gemuk
sehingga dipandang kurang seksi oleh lawan jenis, ketiga Anemia remaja putri
merupakan salah satu kelompokyang rawan menderita anemia dikarenakan pada
umumnya remaja lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan
zat besinya sedikit dibandingkan dengan makanan hewani sehingga kebutuhan
tubuh akan zat besi tidak terpenuhi dan remaja putri mengalami haid setiap bula
dimana kehilangan zat besi ±1,3 mg perhari, sehingga kebutuhan zat besi lebih
banyak daripada pria.
D. Tinjauan Media
Pengertian Media
Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu
pendidikan (AVA). Disebut media pendidikan karena alat-alat tersebut merupakan
alat saluran (channel) untuk menyampaikan kesehatan karena alat-alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
masyarakat atau “klien” (Notoatmodjo, 2007 dalam Lestari, 2015 dalam Kiki
Ismawati, 2018).
a. Manfaat Media
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara penyampai pesan dengan pebelajar sehingga kegiatan
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat
media pembelajaran adalah :
10
3) Proses pembelajaran menjadi interaktif
Dengan media akan terjadi komunikasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media akan cenderung pasif dan satu arah.
1) Media cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan sangat bervariasi antara lain:
a. Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesanpesan kesehatan
dan bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.
b. Leflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesanpesan kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
maupun gambar, atau kombinasi.
c. Flyer (Selebaran) adalah seperti leaflet tetapi, tidak dalam bentuk lipatan
d. Flip Chart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau
informasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
2) Media elektronik
Media elektronik adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau
informasi kesehatan, antara lain:
a. Televisi
Penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan melalui
media televise dapat dalam bentuk: sandiwara, sinetron, forum diskusi,
11
atau hanya tanya jawab sekitar masalah kesehatan, pidato, TV, Spot,
quiz, atau cerdas cermat, dan lain-lain.
b. Radio
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio
juga dapat berbentuk macam-macam antara lain obrolan (Tanya jawab),
sandiwara radio, ceramah, radio spot, dan lain-lain.
c. Video
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat melalui
video.
d. Slide
Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesanpesan
kesehatan.
12
E. Kerangka Teori
BAYI
SEHAT
T
K
TD dan
IE
anekaraga
m makanan IBU SEHAT (Ibu
hamil dan nifas) Bebas
Anemia/Status besi cukup
T
TD dan K
anekaraga IE
Asupan Gizi
Suplementasi Asupan Gizi
Fortifikasi Suplementasi
Fortifikasi
Pengobatan
penyakit
penyerta
13
F. Kerangka Konsep
G. Hipotesis
1. Bagaimana tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah sebelum
pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17 Singkawang
Timur Kecamatan Singkawang Timur.
2. Bagaimana tingkat Kepatuhan konsumsi Tablet tambah Darah sesudah
pemberian Buku Saku Rematri Ceria pada remaja putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur.
3. Bagaimana efektifitas penggunaan Buku Saku Rematri Ceria terhadap tingkat
kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di SMP 17
Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur
14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group
pretest-posttest design yakni suatu penelitian dengan membandingkan keadaan
sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP 17 Singkawang Timur, Kecamatan
Singkawang Timur.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Februari – April 2019
Populasi Penelitian
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri SMP
17 Singkawang Timur Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang sebanyak
241 siswa
Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi atau wakil dari populasi. Besar
sampel ditentukan menurut rumus Lemeshow sebagai berikut :
N x Zα x P(1-p)
n=
d(N-1) + Zα x P(1-p)
15
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Populasi sekolah Remaja putri
Zα = Tingkat kepercayaan yang sebesar 95% = 1,96
P ( 1-p ) = Proporsi persen anemia pada remaja putri
d = Tingkat presisi yang sebesar 10% = 0,01
N x Zα x P(1-p)
n=
d(N-1) + Zα x P(1-p)
85,91236444
n=
2,75648284
n = 31,16 = 31 orang
Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Sampel merupakan siswa remaja putri di SMP 17 Singkawang Timur
2) Bersedia berpartisipasi dan penelitian
16
b. Kriteria Eksklusi
1) Siswa remaja putri tidak dalam keadaan sakit kronik
2) Siswa remaja putri sudah mengalami menstruasi.
c. Kriteria Drop Out
1) Siswa tiba-tiba mengundurkan diri dengan berbagai alasan dari penelitian
atau tanpa sepengetahuan penelitian
2) Siswa pindah
D. Jenis Data
Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari responden, yang
meliputi data identitas responden terdiri dari nama, tanggal lahir, umur, kelas dan
alamat rumah.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang meliputi profil dan gambaran umum
lokasi SMP 17 Singkawang Timur, Kecamatan Singkawang Timur Kota
Singkawang.
E. Definisi Operasional
Skala : Ordinal
Alat ukur : Media
Parameter : a. √ : Apabila mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
b. X : Apabila tidak mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
17
Kepatuhan
Kepatuhan merupakan salah satu faktor yang dianggap paling
berpengaruh dalam keberhasilan program suplementasi besi (Maryani et al,2006).
Kepatuhan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah diukur dari ketepatan jumlah
tablet Tambah Darah yang dikonsumsi dan frekuensi mengkonsumsi tablet.
Skala : Ordinal
Alat Ukur : Sisa Tablet
Parameter : a. Patuh apabila mengkonsumsi tablet tambah darah 4 tablet/bulan
b. Tidak patuh apabila mengkonsumsi tablet tambah darah <
4tab/bln
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan alat
media Saku Rematri Ceria, kuesioner dan karakteristik sampel.
18
H. Pengolahan data
Langkah-langkah dalam pengolahan data antara lain :
1. Editing
Editing merupakan proses pengecekkan ulang isian formulir apakah
jawaban lengkap, jelas relevan dan konsisten atau belum. Dipastikan dahulu tidak
ada data yang tertinggal, jika ada maka harus dilakukan pengambilan data kembali
2. Coding
Coding adalah melakukan proses identifikasi dan proses klasifikasi dari
tiap-tiap pernyataan yang terdapat pada instrumen pengumpulan data berdasarkan
variabel yang sedang diteliti.
3. Entry
Entry adalah proses memasukkan data yang telah di dapat ke dalam
sistem pengolahan data
4. Cleaning
Pembersihan data atau cleaning merupakan bagian kegiatan
pengecekkan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak.
Kesalahan tersebut dimungkinkan saat entry data ke komputer. Jika terjadi
kesalahan maka pengentryan data harus diulang kembali.
I. Analisis Data
Analisis univariat
Analisis univariat adalah untuk menganalisis variabel-variabel yang ada
secara deskriptif dengan melihat karakterisktik siswa, kepatuhan minum tablet
tambah darah dari subjek penelitian
Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang menyajikan data dari dua variabel
secara silang. Oleh karena itu analisis data bivariat ini untuk mencari pengaruh
antara dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini analisis bivariat yang dilakukan
menggunakan uji paired sample T-Test dan Independent T-test
19
J. Penyajian Data
Bentuk penyajian data kualitatif dan data kuantitatif pada penelitan ini
adalah berupa grafik dan tabel. Setelah data didapat dilanjutkan dengan analisis
statistik dengan t-test untuk melihat pengaruh media sebelum intervensi dan
setelah intervensi.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
Lampiran 1.
..............................................
22
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
............................................
23
Lampiran 2
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Kelas :
Sekolah :
Alamat :
24