SKRIPSI
KARTINI
NPM.AK.1.14.021
Goals (SDGs) one is heading to Indonesia sehat 2030. Gastritis is an inflammation of the
gastric mucosa disease experienced by adolescents is caused by irregular eating patterns so that
necessary precautions. Based on the health profile of Indonesia year 2009, gastritis is one
disease in the ten most diseases in patients inapdirumah hospitalized ill in Indonesia.
The purpose of the study to find out the attitude of the Relationship With the behavior of
the prevention of Gastritis in teenagers in the UPT Clinic Cinunuk Bandung Regency year of
2018.
This type of research uses descriptive approach of cross sectional correlation with samples
obtained 75 teenagers. The analysis used Univariate and bivariatdenganUji Chi Square.
5 Journal (2011-2018)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atau limpahan rahmat serta karunia –
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Sikap
Dengan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada Remaja Diwilayah Kerja UPT Puskesmas
Cinunuk Kabupaten Bandung Tahun 2018”
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dan
arahan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun materil, maka pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. H. Mulyana, SH, M.Pd., MH.Kes., selaku Ketua Yayasan Adhi Guna Kencana Bandung.
2. R. Siti Jundiah, S.Kp., M.Kep., selaku Ketua STIKes Bhakti Kencana Bandung.
3. Yuyun Sarinengsih, S.Kep., Ners., M.Kep., selakuKetua Program StudiSTIKes Bhakti
Kencana Bandungdanselaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan
dorongan dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsiini.
4. Novita TS., S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan dorongan dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan
5. Dosen serta Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kessehatan Bhakti Kencana Bandung.
6. Drg. Regina Diah R, selaku kepala UPT Puskesmas Cinunuk yang telah memberikan ijin
untuk penelitian sehingga penyusunan skripsi dapat terselesaikan.
7. Ibu Enok Rendraeni, selaku pelaksana TU di UPT Puskesmas Cinunuk yang telah banyak
membantu menyelesaikan skripsi ini.
8. Ibu Sri S, selaku pelaksana TU yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga besarku, mamah, bapak, kakak-kakakku dan adikku yang selalu mewarnai hari –
hari indahku, Terima kasih atas dukungan moril maupun materil, do’a dan cinta kasihnya
yang selalu di berikan untukku.
10. Fajar Hendarsyah Terima Kasih telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
mengerjakan skripsi ini
11. Sahabat – sahabatku (WidyadanRina) yang telah memberikan dukungan dan
motivasi dalam mengerjakan skripsi ini.
12. Teman – teman seperjuangan S1 Keperawatan’14 yang telah memberikan dukungan dan
motivasi dalam mengerjakan skripi ini.
13. Semua pihak yang turut membantu penulis yang tidak mungkin dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga segala bantuan yang sudah diberikan kepada penulis menjadi ladang amal dan
mendapatkan imbalan berlipat ganda dari Allah SWT, aamiin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan dalam penyusunan penelitian yang akan datang. Harapan penulis semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
3.1
Rancangan Penelitian .................................................................... 50
3.2
Paradigma Penelitian ..................................................................... 50
3.3
Hipotesa Penelitian ........................................................................ 54
3.4
Variabel Penelitian ........................................................................ 54
3.5
Definisi Konseptual Dan Operasional
3.5.1 Definisi Konseptual .............................................................. 55
3.5.2 Definisi Operasional............................................................. 57
3.6 Populasi Dan Sampel
3.6.1 Populasi Penelitian ............................................................... 58
3.6.2 Sampel Penelitian ................................................................. 58
3.7 Pengumpulan Data
3.7.1 Instrumen Penelitian............................................................. 60
3.7.2 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas ........................................ 61
3.7.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 66
3.8 Langkah – Langkah Penelitian ..................................................... 67
3.9 Pengolahan Data Dan Analisa Data ............................................... 68
3.10 Etika Penelitian ............................................................................. 72
3.11Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
2.1 Kerangka Konseptual .................................................................................... 49
3.1 Kerangka Pemikiran...................................................................................... 53
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala umur, ini
tujuan atau indicator untuk menuju kearah Indonesia sehat 2030 (Kemenkes,
RI. 2015).
penyakit yang timbul akibat gaya hidup yang tidak sehat. Manusia
cenderung lebih memilih makanan yang menurut mereka enak tanpa peduli
akibat yang akan timbul pada diri mereka. Manusia memang membutuhkan
akibat kekurangan gizi dan pola makan yang tidak sehat yang dapat
1
2
sebagian besar penyakit magg. Kasus dengan gastritis merupakan salah satu
yang tidak terkontrol atau terlalu padat setiap harinya, pola makan tidak
pada sore hari, makan malam pada larut malam, atau makan dengan tergesa-
terutama lambung dan usus. Sehingga masalah kesehatan pada remaja yaitu
Menurut WHO tahun 2012 angka kejadian gastritis berkisar 1,8-2,1 juta jiwa
Kanada sebesar (35%), China (31%), Prancis (29,5%), Inggris (22%), dan
daerah cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa
3
pasien rawat inap dirumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus
Dari data dinas kesehatan Jawa Barat jumlah kejadian gastritis terdapat
sekitar 670 jiwa yang tersebar diseluruh daerah yang berada di Provinsi Jawa
Barat (Gustin, 2011 dalam Depkes Jawa Barat, 2011). Di Jawa Barat,
dengan jumlah 31.038 atau 8,03 % pada klien rawat jalan di puskesmas
lambung ditandai dengan tidak nyaman pada perut bagian atas, rasa mual,
adalah inflamasi pada mukosa lambung yang disertai kerusakan atau erosi
sebagai penyakit maag. Penyakit ini memang sudah mulai dialami oleh orang
4
oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan,
jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila asam
lambung meningkat, orang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah
terserang penyakit gastritis.Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong,
lambung, sehingga timbul rasa nyeri, hilang nafsu makan, BAB dengan tinja
makan, merokok, alcohol dan stress merupakan faktor yang paling banyak
adalah perilaku makan (Brunner, 2001 dalam Pratiwi 2013). Perilaku makan
pada remaja yaitu kebiasaan tidak sarapan pagi, kebiasaan terlambat atau
yang terwujud dalam fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas dan sarana, serta
dibagi menjadi dua, yaitu sikap positif dan sikap negative, sikap yang
baik. Hal ini sebaliknya dengan sikap seseorang yang mempunyai sikap
berdampak pada perilaku yang baik kaitannya dengan gastritis (Wawan &
Dewi 2012).
kecil tetapi sering serta memperbanyak makan makanan, seperti nasi, jagung
pada tahun 2016 terdapat hubungan pola makan dengan kejadian gastritis
pola makan yang buruk sebanyak 20 responden atau 66,7% dan responden
dengan pola makan yang baik sebanyak 10 responden atau 33,3% bisa
diartikan bahwa responden dengan pola makan yang buruk 2 kali lipat
tertinggi pada tahun 2017 dimana gastritis dengan total kasus sebanyak 3182
orang pada bulan april 2018 data penyakit gastritis yaitu pada remaja(13-20
tahun) dengan jumlah kasus 302, sedangkan pada dewasa (21-44 tahun)
dapatkan bulan maret tahun 2018 gastritis dengan total kasus sebanyak 202
bahwa pada usia ini umumnya memiliki gaya hidup yang kurang sehat, dan
banyak makan yang pedas dan telat makan, akan tetapi mereka tidak bisa
8
yang pedas, gorengan dan asam, dan kurang mengkonsumsi sayuran dan
dimana ia berada diantara fase anak dan fase dewasa yang ditandai dengan
Kabupaten Bandung” .
9
maka inti masalah yang penulis angkat dari penelitian ini yaitu “ Apakah Ada
Kabupaten Bandung.
Adapun tujuan khusus dari penelitian yang ingin penulis ketahui dari
Bandung.
10
(PKPR).
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu jenis
yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada
seberapa eratnya hubungan tersebut, serta berarti atau tidaknya hubungan itu
2010).
Paradigma adalah pola pikir yang menunjukan variabel yang akan diteliti
sekaligus mencerminkan jelas dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan
50
51
tersedia atau tidaknya fasilitas dan sarana, serta faktor pendorong yang terwujud
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifes tidak dapat langsung
dilihat tetapi hanya dapat menafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup,
(2012).
ditandai dengan tidak nyaman pada perut bagian atas, rasa mual, muntah, nafsu
makan menurun atau sakit kepala (Ratu & Adwan, 2013).Gastritis adalah
inflamasi pada mukosa lambung yang disertai kerusakan atau erosi pada mukosa
(Sri Mulyanti, 2013). Penyakit gastritis atau sering juga disebut penyakit tukak
Penyakit ini memang sudah mulai dialami oleh orang Indonesia sejak dari remaja
sampai lanjut usia. Gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik
dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga
lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat, orang yang memiliki
pola makan tidak teratur mudah terserang penyakit gastritis. Pada saat perut
harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan
mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri (Saydam, 2011).
merokok, alcohol dan stress merupakan faktor yang paling banyak menyebabkan
makan (Brunner, 2001 dalam Pratiwi 2013). Perilaku makan pada remaja yaitu
kebiasaan tidak sarapan pagi, kebiasaan terlambat atau menunda jam makan dan
(2013).
53
Kerangka Pemikiran
Bagan 3.1
Faktor predisposisi
1. Pengetahuan
2. sikap
Faktor pendorong
jhjh
Petugas kesehatan
keterangan :Diteliti
Tidak diteliti
Hipotesis adalah suatu pertanyaan asumsi tentang hubungan antara dua atau
lebih variabel yang diharapkan bisa mejawab suatu pertanyaan dalam penelitian,
setiap hipotesis terdiri dari suatu unit atau bagian dari permasalahan (Nursalam,
2008).
Variabel adalah atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi
antara satu orang dengan orang lainnya atau satu objek dengan objek lain.
Variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh hal tersebut,
lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsure pokok, yaitu respon dan
2012).
2) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor
dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu
sensitif bila asam lambung meningkat, orang yang memiliki pola makan
tidak teratur mudah terserang penyakit gastritis. Pada saat perut harus
(Saydam, 2011).
57
3.6.1 Populasi
3.6.2 Sampel
1) Kriteria inklusi :
2) Kriteria eksklusi :
Puskesmas cinunuk
n= N
1+N (d)
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
n= 302
1+302(0,1)2
n= 302
1+3,02
n= 302
4,02
n= 75
1) Instrumen sikap
memiliki gardasi dari sangat positif sampai sangat negatif, antara lain :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
skor, misalnya :
Favorable Unfavorable
Setuju 3 Setuju 2
2) Instrument perilaku
melalui 2 tahap :
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
Apabila nilai koefisien soal genap ganjil (r) lebih besar dari 0,444
yang memiliki korelasi diatas 0,444 dikategorikan tidak valid dan akan
pernyataan valid semua berkisar antara yang terendah 0,524 dan yang
tertinggi 0,947
0,943.
Keterangan:
St = Varian total
reliable.
tidak reliable.
institusi
Kabupaten Bandung
gastritis
67
atau belum
komputer
Agustus 2018
pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting. Hal ini
apa, dan juga belum siap untuk disajikan.Oleh karena itu, untuk
69
digolongkan menjadi :
1) Editing
kurang jelas.
2) Coding
dari data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau
3) Tabulating
1) Analisa Univariat
dari jenis datanya. Untuk data numeric digunakan nilai median , Untuk
variabel sikap menggunakan hasil ukur median dengan jumlah 0.003 ≤ 0,05
median dengan hasil ukur 0,200 ≥ 0,05 sehingga uji normalitas data
median= min+max
keterangan :
Min =∑ item x 1
Max= ∑ itemx 4
kriteria:
≥median: Favorable
71
<median :Unfavorable
2) Analisa bivariat
x2=∑ (f0-fh)2
fh
Keterangan :
dengan keadaan)
taraf signifikasi 5% bila hasil x2 dihitung lebih besar dari x2 yang ada
5% ( a=0,05). Jika p value < dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa
c= x2
n+x2
nama pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
3.10.3 confidentiality(kerahasiaan)
Cinunuk
Waktu penelitian ini pada tanggal dan bulan10 s/d 20 agustus 2018.