diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Terapan
Kesehatan Gigi
disusun oleh :
Azhara Ayu Lestari
P17325120405
i
KATA PENGANTAR
1. Ibu Tri Widyastuti SKM, M.Epid selaku Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Bandung
2. Ibu Yeffa Afnita Apriliyani, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
3. Ibu Nining Ningrum, S.Si.T, M.Kes. selaki dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Kesehatan Gigi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di
Jurusan Kesehatan Gigi.
6. Terimakasih kepada orang tua tercinta Rina Rupida dan Surya Hidayat serta
kakak saya Hendi Sonjaya yang telah memberikan dukungan dan doa dalam
menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
i
7. Terimakasih kepada Ardian Kurniawan Rosiadi yang telah menjadi tempat
berkeluh kesah dan memberikan dukungan tanpa henti.
9. Seluruh pihak yang senantiasa membantu memberi masukan dan saran yang
membangun dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
A. Judul ........................................................................................................ 1
B. Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1
C. Rumusan Masalah Penelitian .................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian.................................................................................... 4
F. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan .................................................................... 4
b. Tingkat Pengetahuan ..................................................................... 5
c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ...................................... 6
2. Rokok
a. Pengertian Rokok ......................................................................... 8
b. Pengertian Merokok...................................................................... 8
c. Pengertian Perokok ....................................................................... 8
d. Perilaku Merokok ......................................................................... 8
e. Dampak Merokok terhadap Kesehatan gigi dan Mulut .................. 9
3. Remaja
a. Pengertian Remaja ...................................................................... 10
b. Tahap – tahap Perkembangan Remaja ......................................... 10
G. Metode Penelitian
i
b. Data Sekunder ............................................................................. 13
4. Teknik Analisis Data Penelitian ........................................................ 13
5. Instrument penelitian ........................................................................ 13
a. Lembar Persetjuan (informed Consent) ....................................... 13
b. Kuesioner ................................................................................... 13
6. Jadwal Penelitian .............................................................................. 14
a. Daftra Tahapan ........................................................................... 16
H. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 17
I. Daftar Pustaka ........................................................................................ 18
ii
A. Judul Penelitian
Penelitian ini berjudul gambaran pengetahuan Pengaruh Rokok
terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja Masjid Ar-Rahman Desa
Pananjung Kecamatan Cangkuang.
1
perokoknya itu terbanyak di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
dengan rata – rata presentasi itu 65% perokok laki – laki dan 6,7% perokok
perempuan (Lian dan Dortheo, 2018).
Meskipun rokok dapat menyebabkan banyak penyakit kronis dan
menimbulkan berbagai gangguan, namun hal tersebut tidak pernah dianggap
serius oleh orang – orang. Salah satunya adalah gambaran pengetahuan
masyarakat terhadap pengaruh rokok dengan kesehatan gigi dan mulut, dapat
diketahui bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal terpenting
yang harus kita jaga karena kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian
integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan
dari kesehatan tubuh secara umum (Kusumawardani E, 2011). Selain dapat
menyebabkan gangguan pada kehamilan, kanker tenggorokan, kanker mulut
dan serangan jantung rokok pun memiliki efek yang kurang baik terhadap
kesehatan gigi dan mulut seperti periodontitis kronis, karies gigi, abrasi gigi,
stain, kalkulus, halitosis, dry socket. Perokok berat yang dapat melebihi 10
batang atau lebih perhari sangat beresiko lima sampai tujuh kali dalam
meningkatkan periodontitis yang parah dibandingan yang tidak pernah
merokok (Darby & Waish, 2015). Prevalensi perokok remaja di Indonesia yang
berusia 13-15 tahun mengalami peningkatan dari 12,6% di tahun 2006 menjadi
20,3% pada tahun 2009. Data World Health Organization (WHO) tahun 2008
menunjukan Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan jumlah perokok
terbesar di dunia setelah China dan India.
Karena kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, baik sehat secara jasmani dan rohani, serta sesuai peraturan
pemerintahan republik indonesia nomor 81 tahun 1999 tentang pengamanan
rokok bagi kesehatan dalam pasal dua yang menyatakan melindungin
kesehatan masyarakat terhadap insiden penyakit yang fatal dan penyakit yang
dapat menurunkan kualitas hidup akibat penggunaan rokok serta melindungi
penduduk usia produktif dan remaja dari dorongan lingkungan untuk
penggunaan rokok dan ketergantungan terhadap rokok dan meningkatkan
2
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat terhadap bahaya kesehatan
terhadap penggunaan rokok.
Maka dari itu berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan
Gigi dan Mulut pada Remaja Masjid Ar-Rahman Desa Pananjung Kecamatan
Cangkuang” tahun 2022.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masala penelitian di atas, maka peneliti dapat
memberika tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran tingkat pengetahuan dampak
merokok dengan kesehatan gigi dan mulut remaja masjid Ar-rahman
Desa pananjung Kecamatan cangkuang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja masjid Ar-Rahman
tentang dampak rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut.
b. Untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut pada remaja
masjid Ar-Rahman yang merokok.
c. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang dampak
merokok dengan status kesehatan gigi dan mulut remaja masjid Ar-
Rahman.
3
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti tentang gambaran
tingkat pengetahuan dampak merokok dengan status kesehatan gigi dan
mulut pada remaja.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan untuk peneliti mengenai gambaran
tingkat pengetahuan dampak merokok dengan status kesehatan gigi
dan mulut pada remaja.
b. Bagi Lembaga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
serta bahan referensi pembelajaran kepada lembaga bahwa merokok
itu berdampak besar terhadap status kesehatan gigi dan mulut.
c. Bagi Masyarakat Umum
Sebagai informasi dan memberikan gambaran terhadap
pemecahan tentang pengetahuan dampak merokok dengan status
kesehatan gigi dan mulut pada remaja.
F. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan pemahaman secara teoritis dan
praktiks (Know-how) yang pasti dimiliki oleh setiap manusia.
Pengetahuan berasal dari kata “tahu”, dalam kamu Besar Bahasa
Indonesia kata tahu ini memiliki arti antara lain mengerti sesudah
melihat (menyaksikan, mengalami). Bagi intelegensia seseorang
pengetahuan merupakan hal yang penting, terutama bagi perkembangan
dan khiduan individu, organisasi maupun masyarakat.
4
Pengetahuan atau knowledge merupakan hasil dari penginderaan
manusia atau hasil tahu sseorang terhadap suatu objek melalui
pancaindra yang dimiliki, seperti penciuman, pendengaran,
pengelihatan perabaan dan rasa (Saputro, 2018). Pengetahuan yang
dimilki seseorang dapat menentukan perilakunya terhadap kesehatan
dan penyakit.
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Kholid dan Notoadmodjo tahun 2012 mengatakan
bahwa tingkat pengetahuan ada enam, yaitu :
- Tahu (Know)
Tahu yang dimaksud disini adalah cara menhingat kembali
memori yang telah ada sebelumnya setelah kita mengamati sesuatu.
- Memahami (Comprehensiom)
Memahami merupakan suatu kemampuan yang dimiliki
untuk menjelaskan kembali tentang suatu objek yang sudah
diketahui dan di interpretasikan secara benar.
- Aplikasi (Aplication)
Aplikasi yaitu suatu kemampuan seseorang untuk
mempraktekkan atau sebuah implementasi materi yang sudah
dipelajari pada kondisi sebelumnya.
- Analisis (Analysis)
Analisis merupakan suatu kemampuan menjelaskan atau
menjabarkan ulang suatu objek maupun materi sesuai apa yang
ditangkap dengan cara diri sendiri namum masih di dalam strukur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan yang
lainnya.
5
- Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan seseoang untuk
menghubunkan bagian- bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
- Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah penelian terhadap suatu materi atau objek
yang sudah terjadi guna mengetahui batasan pencapaian yang sudah
terlaksanakan sudah maksimal ataupun kurang maksimal.
6
dapat dijadikannya sebagai pengetahuan untuk kedepannya apabila
mendapatkan masalah yang sama.
- Sosial Budaya dan Ekonomi
Budaya atau tradisi yang dilakukan dalam lingkungan kecil
seperti keluarga dapat sangat mempengaruhi pengetahuan, presepsi
dan sikap seseorang mengenai sesuatu. Dalam hubungan lingkungan
keluargapun faktor ekonomi ini menjadi peran pendukung atas
pengetahuan seseorang. Jika status ekonomi yang dimilki keluarga
dibawah rata – rata makan tidak menutup kemungkinan akan sulit
untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.
- Sumber Informasi atau Media
Sumber Infomrasi atau media adalah suatu teknik untuk
mengumpulkan menyiapkan menyimpan, memanipulasi
mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan informasi baik
formal mauapun non formal. Kemudahan memperoleh informasi
dapat membantu seseorang mendapat pengetahuan, majunya
teknologi sangat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pendidikan.
- Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang erat berkaitan dengan
manusia, lingkungan dapat mempengaruhi proses masuknya
pengetahuan pada seseorang kerena proses interaksi. Lingkungan
yang baik dapat mempengaruhi pengetahuan yang baik untuk orang
tersebut, namun jika lingkungan tersebut kurang baik makan
pengetahuan yang didapat juga akan menghasilkan yang kurang
baik.
- Usia
Umur seseorang yang bertambah akan mempengaruhi
aspek psikis dan mentalnya. Semakin bertambahnya usia semakin
berkembang pula pola pikir dan daya tangkap yang dimiliki
seseorang, semakin banyak juga pengalaman yang sudah didapat
7
sehingga pengetahuan yang diperoleh juga akan semakin bertambah
dan membaik.
2. Rokok
a. Pengertian Rokok
Rokok merupakan lilitan atau gulungan berbentuk silinder dari
kertas yang berisikan tembakau (Fitri, Zubaedah and Wardani,
2017). Biasanya memiliki ukuran panjang 8 – 10 cm dengan
diameter 10mm dan biasa di konsumsi dengan cara dibakar laku
dihisap.
b. Pengertian Merokok
Merokok adalah proses membakar tembakau yang nantinya
dihisap asapnya, pengguna rokok ini biasanya ada dua macam ada
yang menggunakan rokok tembakau dan ada yang menggunakan
pipa (Makmum, 2003). Merokok sudah menjadi kebiasaan umum
yang meluas dan melekat di masyarakat Indomesia, meskipun
kebiasaan merokok ini sudah jelas terbukti dapat menyebabkan
berbagai komplikasi kesehatan.
c. Pengertian Perokok
Menurut (Sherlyta, Wardani and Susilawati, 2017) perokok
berasal dari berbagai kelas, sosial, status, serta kelompok yang
berbeda, hal ini disebabkan karena rokok dapat diperoleh dengan
mudah.
Perokok dapat dikategoikan menjadi dua, yaitu ada perokok aktif,
dimana perokok aktif ini merupakan orang yang langsung
menghisap rokok tersebut dan mengeluarkan asap dari mulutnya.
sedangkan perokok pasif merupakan seseorang yang menghisap
asap rokok tersebut yang keluar dari mulut orang lain atau yang
sedang merokok.
d. Perilaku Merokok
8
Perilaku merokok merupakan kegiatan yang dilakukan
seseorang saat merokok, baik itu dinikmati secara langsung maupun
tidak. Menurut Susiolo (2020) perilaku merokok terdapat bberapa
tahap yaitu :
- Tahap Prepatory
Tahap ini merupakan tahap yang biasanya tejadi dikalangan
remaja, dimana pada tahap inii terjadi gambaran menyenangkan
dengan cara mendengar pengalaman orang lain, melihat serta
membaca menganai rokok sehingga timbul niat untuk merokok.
- Tahap Initistion (Tahap Perintisan Merokok)
Pada tahap ini seseorang dapat mengambil keputusan akan
melanjutkan perilaku merokok atau mengmbil keputusan untuk
berhenti merokok.
- Tahap Becoming a Smoker
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari seseorang yang
telah mngonsumsi rokok empat batang per hari dan cenderung
menjadi perokok
- Tahap Mantaining of Smoking
Tahap ini merupakan tahap pengendalian diri dalam
merokok, biasanya seseroag akan mendapatkan efek yang
menyenangkan dari merokok.
9
Merokok dapat menyebabkan penumpukan karang
gigi yang berlebih dibandingkan orang yang tidak merokok.
Karang gigi ini merupakan salah satu faktor timbulnya
penyakit periodontal seperti gusi berdarah atau gingivitis
jika tidak dibersihkan.
- Penemabalan Mukosa Akibat Merokok
Merokok dapat menyebabkan bercak putih pada
mukosa mulut yang sulit dihapus yang dapat disebabkan
karena epitel yang tebal penuh dengan saliva (air ludah).
- Stain karena Tembakau
Pada perokok biasanya sering ditemukan perubahan
pada warna gigi yang dapat masuk ke lapisan email gigi dan
sulit menghilang. Awalnya noda disebabkan oleh nikotin,
tetapisebetulnya nikotin tidak memiliki warna dan mudah
larut.
3. Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja merupakan masa perlihan dari masa anak – anak ke
masa dewasa, dengan pembekalan yang telah dialami sebagi
persiapan memasuki masa dewasa (Komasari and Helmi, 2011).
Pada masa dewasa selain fisik yang berkembang tetapi meliputi
psikis dan psikososialnya yang ikut berkembang, pada masa remaja
ini juga disebut masa ketidak bergantungan (indenpendency) namun
masih memiliki perilaku labil dalam penyesuaian diri dengan
lingkungannya.
b. Tahap – tahap Perkembangan Remaja
Menurut Smetana tahun 2011 dan Wirenviona tahun 2020
tahapan tumbuh kembang remaja dibagi menjadi 3, yaitu :
- Remaja Awal (Early Adolescent) umur 12 – 15 tahun
10
Pada tahap ini remaja lebih bersifat egosentris, yang merasa
ingin bebas dan lebih dekat dengan teman sebayanya
(Krisnaningrum and Atmaja, 2017). Dimana mereka dapat
mengembangkan pikiran – pikiran baru sehingga cepat tertarik
juga dengan lawan jenis. Namun sifat egosentris ini rmaja lebih
tidak dapat menyadari apa yang dipikirkan, dirasakan orang lain,
oelh karena itu pada tahap ini remaja memiliki kestabilan yang
kurang baik.
- Remaja Pertengahan (Middle Adolescent) umur 15 – 18 tahun
Pada tahap remaja pertengahan atau yang dikenal dengan
remaja madya ini, remaja lebih bersifat agresif dalam
menganggapi suatu kejadian dengan emosi yang berlebih. Pada
tahap ini remaja sudah mencoba untuk mandiri yang nampak
dalam bentuk penolakan, dengan kecenderungan lebih mencintai
diri sendiri dan sangat membutuhkan sosok kawan baik.
- Remaja Akhir (Late Adolescent) umur 18 – 21 tahun
Pada tahap ini remaja sudah mulai meninggalkan masa anak
– anak sehingga dapat disebut masa konsulidasi menuju periode
dewasa.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif analitik dengan metode pendekatan cross sectional
untuk mempelajari kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan cara
pendekatan atau pengumpulan data dalam waktu yang bersamaan.
11
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulinnya.
(Sugiyono tahun 2018). Populasi pada penelitian kali ini adalah
remaja masjid Ar-Rahman dengan jumlah 45 orang.
b. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu
purposive sampling dengan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu dalam Sugiyono, (2016: 85). Dalam
menetukan sampel peneliti menggunakan rumus slovin :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒)2
𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 ∶
𝑛 = 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑁 = 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑒 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛 10% (0,1)
45
𝑛=
1 + 45 (0,1x0,1)
45
𝑛=
1,45
𝑛 = 31
12
a. Data Primer
Menurut Sugiyono tahun (2018) data primer yaitu sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
penelitian akan langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber
pertama atau tempat penelitian yang dilakukan, dalam penelitian ini
data primer dilakukan menggunakan data kuantitatif. Data
kuantitatif dapat dilakukan dengan cara melakukan kuisioner
mengetahui pengaruh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut.
b. Data Sekunder
Menurut Sugiyono tahun (2018) data sekunder yaitu sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
seperti lewat orang lain atau dokumentasi. Data sekunder pada
penelitian ini yaitu jumlah remaja masjid di masjid Ar-Rahman yang
didapat dari dewan masjid tersebut.
5. Instrument penelitian
c. Lembar Persetujuan (informed Consent)
d. Kuesioner
6. Jadwal Penelitian
a. Daftar Tahapan
13
Judul : Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
Pada Remaja Masjid Ar – Rahman Desa Pananjung
Kecamatan Cangkuang
14
- Manfaat
penelitian
4. Jumat/ 30- - Membuat
09-2022 metode
penelitian
- Membuat
landasan teori
5. Minggu/ - Membuat
02-10- daftar isi
2022 - Membuat
daftar pustaka
6. Selasa/ - Membuat
10-10- metode
2022 penelitian
- Teknik
pengumpulan
data
- Teknik
analisis data
7. Sabtu/ 15- - Instrument
10-2022 Data
- Jadwa
Penelitian
- Daftar
Konsultasi
15
b. Jadwal Kegiatan
Bulan ke-
N
Keterangan 1 2 3 4 5 6
O
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan
Data
2 Observasi
3 Kuisioner
4 Wawancara
5 Analisis Data
6 Pengolahan
Data
7 Penyusunan
Laporan
8 Seminar
Proposal
16
H. Kerangkan Pemikiran
17
DAFTAR PUSTAKA
Sherlyta, M., Wardani, R. and Susilawati, S. (2017) Tingkat kebersihan gigi dan
mulut siswa Sekolah Dasar Negeri di desa tertinggal Kabupaten Bandung,
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 29(1), pp. 69–76. doi:
10.24198/jkg.v29i1.18607.
18