SKRIPSI
N101 17 076
2020
Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako
NIP. 197305262008011011
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana disuatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iii
KATA PENGANTAR
1. Ayahanda tercinta Eko Adi Soesio dan Ibunda tercinta Ni Marso yang telah
membesarkan, menyayangi, mencintai, mengasihi, menjaga, menasehati, serta
memberikan doa dan dukungan yang tiada henti-hentinya kepada penulis baik
di masa sulit maupun di masa bahagia.
2. Keluarga besar dari Ayahanda dan Ibunda tercinta.
3. Bapak Rektor Universitas Tadulako Prof. Ir. H. Mahfudz MP selaku Rektor
Universitas Tadulako.
iv
4. Bapak Dr. dr. M. Sabir, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.
5. Bapak Dr. dr. Muh. Ardi Munir, M.Kes, Sp.OT., FICS, M.H. selaku wakil
Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
6. Ibu drg. Tri Setyawati, M.Sc. selaku wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
7. Bapak dr. Sarifuddin Sp.p selaku wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
8. Ibu dr. Vera Diana Towidjojo, M.Sc., selaku Koordinator Program Studi
Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
9. Bapak dr. David Pakaya, M.Biomed selaku penguji I.
10. Ibu dr. Gabriella Lintin, M.Biomed selaku penguji II.
11. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako yang telah mendidik sejak awal perkuliahan hingga saat
ini, dan terimakasih atas segala ilmu yang telah diajarkan.
12. Segenap pegawai tata usaha, staf-staf, dan seluruh yang ada di Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako yang telah banyak membantu semasa
perkuliahan penulis.
13. Rekan-rekan BEM Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako, dan FKI
Assyifa yang senantiasa memberikan ilmu-ilmu dalam berorganiasasi dan
kepahaman beragama.
14. Hal spesial untuk saya ibu Rabiatul, kak Lista, Fernando Wijaya, Riski
Amalia, yang senantiasa mendoakan, mendukung, menasehati, dan siap
menjadi tempat untuk berbagi saat penulis sedih maupun bahagia, yang telah
membantu langsung mulai dari seminar proposal hingga akhir seminar skripsi
penulis.
15. Rekan-rekan seperjuangan EP17HELIUM angkatan 2017, terimakasih atas
bantuan dan persaudaraannya selama ini.
16. Rekan-rekan seperjuangan Powerangers17, terima kasih atas bantuan dan
persaudaraannya selama ini.
v
17. Rekan-rekan seperjuangan Bisa pasti bisa, terima kasih atas bantuan dan
persaudaraannya selama ini.
18. Senior-senior Olfactorius (angkatan 2008), Osteo9en (angkatan 2009),
Card10 (angkatan 2010), Achi11es (angkatan 2011), Arth12on (angkatan
2012), P13xus (angkatan 2013), dan junior V15cera (angkatan 2015),
D16italis (angkatan 2016), setra adik adik F18ra (angkatan 2018), L19men
(angkatan 2019) dan angkatan 2020 yang telah memberikan banyak cerita
selama menempuh pendidikan pre-klinik.
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam penelitian dan penulisan skripsi
ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
penulis, sehingga diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis dengan segala kerendahan hati berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berararti bagi kita semua.
Wassalam.
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ..................................................................................................iii
ABSTRAK ...........................................................................................................xii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................... 1
vii
B. Kerangka teori ...................................................................................28
C. Kerangka konsep ...............................................................................29
D. Landasan teori ....................................................................................29
E. Hipotesis ............................................................................................30
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KEPUTUSAN PASIEN MENOLAK TINDAKAN OPERASI DI BANGSAL
RAWAT INAP BEDAH RSUD UNDATA PALU
Lukman Nur Rahman*, Muhammad Ardi Munir **
* Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
** Departemen Hukum Kedokteran, Humaniora Kesehatan dan Bioetika, Fakultas
Kedokteran, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Pendahuluan : Penolakan tindakan operasi merupakan salah satu masalah yang
terdapat di seluruh dunia yang dapat menyebabkan meningkatnya morbiditas dan
mortalitas suatu penyakit serta meningkatkan terjadinya komplikasi dan
kecacatan.
Tujuan: untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
pasien menolak tindakan operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA
Palu.
Metode: Jenis penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross
sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling, sampel pada
penelitian sebanyak 8 orang pasien. Analisis bivariat menggunakan uji statistik uji
Fisher.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Fisher terhadap pengaruh
karakteristik pasien (usia (p=1,000), pendidikan (p=1,000), pekerjaan (p=1,000),
penghasilan (p=0,250), dan jarak ke pelayanan (p=0,125)), faktor penyelenggara
pelayanan kesehatan (fasilitas rumah sakit (p=0,375), pelayanan dokter (p=1,000),
pelayanan paramedis (p=0,250), biaya pelayanan (p=0,375), kemudahan informasi
(p=1,000)) dan faktor need (resiko pembedahan (p=0,125)) sehingga diperoleh p-
value > 0,05.
Kesimpulan: tidak ada pengaruh faktor-faktor yang diteliti dengan keputusan
menolak tindakan operasi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan
faktor-faktor lainnya seperti faktor budaya.
Kata Kunci: operasi, penolakan tindakan operasi, rawat inap
xii
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE DECISION OF PATIENTS IN
REJECTING SURGERY AT INPATIENT WARD OF UNDATA HOSPITAL
PALU
ABSTRACT
Introduction: Rejecting surgery is an issue occur in all over the world. It
increases the morbidity and mortality of a disease and it causes complications
and disability.
Objective: This research intends to analyze factors affecting the decision making
by patients in rejecting surgery at inpatient ward Undata Hospital Palu.
Mehod: This is an analytic research with quantitative approach and cross
sectional design. 8 samples were collected through Total sampling technique, and
furthermore bivariate analysis were conducted through statistic test of fisher
Result: The results of the analysis using Fisher's test shows the effect of patient
characteristics (age (p = 1.00), education (p = 1,000), occupation (p = 1,000),
income (p = 0.250), and distance to the services (p = 0.125)) , among health
service provider factors (hospital facilities (p = 0.375), doctor services (p =
1,000), paramedical services (p = 0.250), service costs (p = 0.375), ease of
information (p = 1,000)) and between need factors (risk of surgery (p = 0.125)) in
order to obtain a p-value > 0.05.
Conclusion: Factors studied do not affects the decision of rejecting surgery.
Therefore, further research regarding to other factors such as culture factor is
needed.
Keywords: Surgery, Rejecting Surgery, inpatient
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah dalam Persetujuan Tindakan Medik atau Persetujuan Tindakan
Kedokteran (PTM) adalah tidak semua saran dan pertimbangan terbaik yang
disampaikan oleh dokter akan sejalan dengan pikiran yang diinginkan atau dapat
diterima oleh pasien dan keluarga pasien. Hal ini terjadi karena dokter umumnya
melihat pasien hanya dari segi medik, sedangkan pasien dapat melihat dan
mempertimbangkan dari segi lain seperti keuangan, psikis, agama, dan
pertimbangan keluarga (Hanafiah, 2012).
Pembatalan operasi pada hari operasi yang dijadwalkan merupakan salah
satu masalah yang terdapat di seluruh dunia. Frekuensi pembatalan operasi di
berbagai belahan dunia bervariasi dari anatara 1% - 30%. Sebuah studi di
Australia mengkategorikan alasan pembatalan operasi sebagai dapat dicegah dan
tidak dapat dicegah. Studi tersebut menyebutkan bahwa 86,5% kasus pembatalan
berpotensi dapat dicegah dan 13,5% memiliki alasan yang tidak dapat dicegah
(Dhafar, 2015).
Penelitian yang dilakukan Gabriel Toye Olajide, dkk tentang penyebab
pembatalan tindakan bedah di Federal Teaching Hospital Ido Ekiti pada Januari
2016 sampai Juni 2017 diperoleh data Sebanyak 380 operasi elektif (terencana)
dan emergency (darurat) dengan terjadi pembatalan sebanyak 97 (25,5%) kasus
yang terdiri dari 90 (92,8%) operasi elektif dan 7 (7,2%) darurat. Penyebab
pembatalan tindakan bedah diklasifikasikan menjadi faktor terkait pasien, faktor
terkait ahli bedah, faktor terkait administrasi dan faktor terkait anestesi sehingga
didapatkan hasil terkait faktor administrasi sebanyak 74 (76,3%) pasien, diikuti
oleh faktor pasien di 19 (19,5%) dan terkait faktor ahli bedah dan anestesi yang
masing-masing menyumbang 4 (2,1%). Terkait faktor pasien terdapat penyebab
yang diidentifikasi yaitu pasien yang tidak datang, pasien tidak dalam kondisi
sehat secara medis, penyakit medis yang tidak terkontrol dan hasil laboratorium
abnormal. Kemungkinan penyebab pasien tidak datang untuk operasi adalah
1
2
pemilihan
pasien one day
care di Rumah
Sakit Panti
Waluya
Malang
paramedis,
kemudahan
informasi dan
diagnose
pasien dengan
keputusan
pemilihan
tempat
persalinan di
RS IMC
Bintaro
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Rumah Sakit
a. Defenisi Rumah Sakit
Rumah sakit menurut undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit didefinisikan sebagai institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam
PMK (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi
dan perizinan rumah sakit, rumah sakit merupakan institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
Dalam KMK (Keputusan Menteri Kesehatan) No. 129 tahun 2008
tentang standar pelayanan minimal rumah sakit, yang dimaksud dengan
rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kurative dan
rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
b. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Tugas rumah sakit menurut undang-undang No. 44 Tahun 2009
tentang rumah sakit adalah rumah sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, untuk menjalankan tugas
tersebut, rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
8
9
3. Pneumonia3,6%
4. Infeksi saluran kemih 3.5%
5. Sepsis 2.1%
6. Intubasi 2.4%
7. Respirasi > 1 hari 3.0%
8. Infark miokard akut 0,7%
Komplikasi dapat dikaitkan dengan berbagai hal seperti : dokter
spesialis misalnya pada anestesiologi atau bedah, waktu kejadian
(sebelum, selama atau setelah operasi), tempat operasi (misalnya pada
dada atau perut), penyakit primer (kondisi eksternal), jenis operasi (vital
atau elektif) (Boros, 2006).
a. Komplikasi anastesi
1. Cidera saraf (karena posisi pasien) pada pleksus brakialis, saraf
ulnaris, saraf radial, saraf peroneum yang umum
2. Trauma jaringan seperti Abrasi kornea (selama kontrol refleks
kornea)
3. Fraktur gigi, dll. (Saat intubasi)
4. Diathermy burn
5. Dislokasi atau patah tulang
6. Cidera faring atau esophagus
7. Narkosis akibat reaksi obat, hipoksia, kesadaran, perubahan suhu
(hipo atau hipertermia), aspirasi.
b. Komplikasi intraoperative
1. Pendarahan
2. Perubahan suhu (hipo atau hipertermia)
3. Lesi organ
4. Gangguan sirkulasi, pernapasan, atau ginjal
c. Komplikasi pasca operasi
1. Demam pasca operasi
2. Komplikasi penyembuhan luka
3. Mual dan muntah pasca operasi
18
4. Gangguan pernapasan
5. Komplikasi kardiovaskular
6. Gangguan ekskresi urin
7. Gangguan homeostasis ion dan air
8. Gangguan hemostasisgas
9. Trointestinal gangguan fungsi
10. Gangguan neurologis
11. Gangguan metabolisme
Prinsip pencegahan pada komplikasi dapat dilakukan dengan
cara pada fase pra operasi diperlukan persiapan investigasi yang tepat.
Selama operasi, prosedur anestesiologi dan teknik bedah halus harus
digunakan. Pasca operasi, kontrol yang cermat, perhatian, pemeriksaan
suhu, TD, SDM, pernapasan, keluaran urin, buang air besar, dll.,
Mobilisasi dini, dan teraturDiperlukan pemeriksaan saluran air, kateter,
dan luka (Boros, 2006).
3. Pemanfaatan pelayanan kesehatan
Pada pemanfaatan pelayanan kesehatan terdapat 4 teori yaitu (Rini, 2015):
a. Model Andersen
Menurut teori Andersen, pemanfaatan pelayanan kesehatan dapat
dipengaruhi oleh komponen predisposisi, pemungkin, dan kebutuhan
seseorang akan pelayanan kesehatan. Komponen predisposisi tersebut dalam
tiga faktor, yaitu:
a. Faktor demografi (terdiri dari usia, jenis kelamin dan status perkawinan),
struktur social (terdiri dari tingkat pendidikan, pekerjaan dan ras),
kepercayaan (terdiri dari keyakinan, sikap atau pandangan terhadap
pelayanan kesehatan , dan pengetahuan).
b. Faktor pemungkin terdiri dari sumber daya keluarga (pendapatan,
cakupan asuransi), kualitas pelayanan dan jarak.
c. Faktor kebutuhan terdiri dari tarif, fasilitas, pelayanan personil, lokasi,
kecepatan pelayanan, dan informasi.
19
B. Kerangka Teori
Faktor Budaya
- Peran budaya
- Sub budaya
- Kelas sosial
Faktor Lingkungan
Sosial
- Penanggung biaya
- Pengaruh keluarga/
pihak lain
Faktor penyelenggara
pelayanan kesehatan Keputusan Pasien
Menolak Tindakan
- Fasilitas rumah sakit
- Pelayanan dokter Operasi
- Pelayanan paramedis
(perawat)
- Biaya pelayanan
- Kemudahan informasi
Faktor psikologis
- Motivasi
- Persepsi
- Pengetahuan
- Keyakinan
- Pendirian
Faktor Kebutuhan
(need)
- Resiko pembedahan
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
C. Kerangka Konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat
Faktor Lingkungan
Sosial
Faktor Kebutuhan
(need)
- Resiko pembedahan
E. Hipotesis
H0 :
1. Tidak ada pengaruh antara karakteristik pasien (usia, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, jarak ke pelayanan) terhadap keputusan pasien menolak tindakan
operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
2. Tidak ada pengaruh antara faktor lingkungan (penanggung biaya, pengaruh
pihak lain) terhadap keputusan pasien menolak tindakan operasi di Bangsal
Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
3. Tidak ada pengaruh antara faktor penyelenggara pelayanan kesehatan
(fasilitas rumah sakit, pelayanan dokter, pelayanan paramedis, biaya
pelayanan, kemudahan informasi) terhadap keputusan pasien menolak
tindakan operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
4. Tidak ada pengaruh antara faktor need (resiko pembedahan) terhadap
keputusan pasien menolak tindakan operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah
RSUD UNDATA Palu.
H1 :
1. Ada pengaruh antara karakteristik pasien (usia, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, jarak ke pelayanan) terhadap keputusan pasien menolak tindakan
operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
2. Ada pengaruh antara faktor lingkungan (penanggung biaya, pengaruh pihak
lain) terhadap keputusan pasien menolak tindakan operasi di Bangsal Rawat
Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
3. Ada pengaruh antara faktor penyelenggara pelayanan kesehatan (fasilitas
rumah sakit, pelayanan dokter, pelayanan paramedis, biaya pelayanan,
kemudahan informasi) terhadap keputusan pasien menolak tindakan operasi
di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
4. Ada pengaruh antara faktor need (resiko pembedahan) terhadap keputusan
pasien menolak tindakan operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD
UNDATA Palu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan
kuantitatif. Desain penelitian menggunakan cross sectional (potong lintang).
Penelitian analitik ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan pasien menolak tindakan operasi di Bangsal
Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
B. Waktu Dan Lokasi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2020 – November
2020. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD
UNDATA Palu.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang akan menjalani
tindakan operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menolak tindakan
operasi di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
a. Kriteria inklusi
1. Pasien yang rencananya akan dilakukan tindakan operasi di Bangsal
Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
2. Pasien yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
1. Pasien yang sudah terdaftar operasi namun batal dilakukan tindakan
karena suatu sebab.
2. Pasien yang belum sadarkan diri
c. Cara pengambilan sampel
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah
Total sampling yaitu jika jumlah populasinya sedikit maka dapat diambil
seluruhnya menjadi sampel penelitian.
31
32
D. Instrumen Penelitian
1. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berisikan
daftar pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk mendapatkan data faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pasien menolak tindakan operasi
di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu.
Uji validasi dilakukan kepada 20 orang responden yang menolak
operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Anuntaloko Parigi Moutong. Cara
pengukurannya menggunakan Statistical Package Service Solution (SPSS),
untuk mengetahui validitas setiap butir soal. Hasil uji validitas kuesioner
dinyatakan valid apabila r hitung ≥ r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan
valid dan jika r hitung ≤ r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan tidak
valid. Hasil uji reabilitas kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alfa
> 0,60.
Jika data berdistribusi normal maka cut off point menggunakan nilai
mean, sehingga pembagian kategori pelayanan dokter dan pelayanan paramedis
menjadi baik ≥ mean dan kurang < mean, biaya pelayanan menjadi murah ≥
mean dan mahal < mean, dan kemudahan informasi menjadi mudah ≥ mean
dan sulit < mean. Jika data berdistribusi tidak normal maka cut off point
menggunakan nilai median, sehingga pembagian kategori pelayanan dokter dan
pelayanan paramedis menjadi baik ≥ median dan kurang < median, biaya
pelayanan menjadi murah ≥ median dan mahal < median, dan kemudahan
informasi menjadi mudah ≥ median dan sulit < median.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
data primer dengan membagikan kuesioner.
33
Variabel Terikat
Variabel Bebas
tindakan (poin=2)
operasi
(poin=2)
F. Alur Penelitian
Persiapan penelitian
Teknik sampling :
Total sampling
Uji Chi-Square
38
G. Pengolahan Data
1. Editing yaitu proses pemeriksaan kembali kelengkapan data yang telah
diperoleh. Jika ada data yang salah, maka data tersebut tidak akan digunakan.
2. Coding yaitu mengklasifikasikan jawaban responden dengan memberi kode
pada masing-masing jawaban untuk memudahkan dalam penyajian data.
3. Tabulating yaitu memasukkan data sesuai pengkodean ke dalam satu tabel di
computer untuk memudahkan analisis data.
4. Entry yaitu memasukkan data hasil tabulasi ke dalam program computer
(master sheet penelitia)
5. Analisis data
H. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan menggunakan program aplikasi Product
And Service Solution (SPSS) terhadap data yang telah diperoleh. Pada hasil
pengamatan dan pengukuran akan dikelompokkan dalam bentuk tabel dan diuji
kemaknaannya. Analisis yang digunakan terdiri dari :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan
atau mendiskripsikan data-data yang sudah dikumpulkan analisis ini digunakan
untuk menganalisis secara deskriptif karakteristik masing masing variabel.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel antara
variabel bebas dan variabel terikat. Tahap pengujian inferensial dilakukan
setelah semua data terkumpul, kemuadian data dilakukan dengan menggunakan
39
uji Chi-Square untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel. Uji
Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi-Square adalah salah satu
jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, dimana
skala data kedua variabel adalah nominal dan ordinal. Untuk hasil signifikasi
atau kemaknaannya ditentukan P-value = 0,05 bearti uji statistik menunjukkan
P-value ≤ 0,05 maka H1 diterima. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini
adalah frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada
beberapa syarat di mana uji Chi-square dapat digunakan yaitu:
1. Tidak ada sel dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual
Count (F0) sebesar 0 (Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 sel saja
yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (“Fh”)
kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah sel dengan
frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
Rumus pada uji Chi–square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila pada
tabel kontingensi 2 X 2 maka rumus yang digunakan adalah Continuty
Correction. Apabila tabel kontingensi 2 X 2, tetapi tidak memenuhi syarat
dalam uji Chi-square maka rumus yang digunakan adalah Fisher Exact Test.
Sedangkan apabila tabel kontingensi lebih dari 2 X 2 misal 2 X 3 maka rumus
yang digunakan adalah Pearson Chi-square (Negara dan Prabowo, 2018)
I. Etika Penelitian
Prosedur penelitian yang telah disetujui Komisi Etik Penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Membuat permohonan izin untuk
melakukan penelitian di Bangsal Rawat Inap Bedah RSUD UNDATA Palu,
barulah dilakukan pengumpulan data dengan memperhatikan masalah etika
penelitian yaitu :
1. Lembar persetujuan (informed consent)
Sebelum ditetapkan menjadi responden, calon responden terlebih dahulu
diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian.
Keikutsertaan menjadi responden bersifat sukarela tanpa adanya paksaan.
40
41
42
No Variabel Kategori N %
.
4. Penghasilan ≤ UMP 6 75
>UMP 2 25
Total 8 100
Keputusan
menolak P-
Variabel Kategori
tindakan operasi value
N %
Produktif 6 75
Usia 1,000
Belum dan Tidak produktif 2 25
SLTA kebawah 4 50
Pedidikan 1,000
Akademi/PT 4 50
Wiraswasta 3 37,5
Pekerjaan 1,000
Karyawan 5 62,5
≤UMP 6 75
Penghasilan 0,250
>UMP 2 25
keluarga atau
Ada pengaruh 7 12,5
pihak lain
Pelayanan Kurang 2 25
1,000
dokter Baik 6 75
Pelayanan Kurang 6 75
0,250
paramedis Baik 2 65
Kemudahan Sulit 4 50
1,000
informasi Mudah 4 50
78
79
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut secara prospektif yang lebih lama
seperti selama 1 tahun terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pasien menolak tindakan operasi di bangsal rawat inap bedah RSUD
UNDATA Palu.
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan sampel penelitian yang lebih
banyak dari penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasien Dalam Pemanfaatan
Layanan Rawat Jalan Di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.
80
81
Sjamsuhidajat, R., et al. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhldajat-De Jong :
Masalah, Pertimbangan Klinis Bedah, Dan Metode Pembedahan. Ed. 4. Vol.
1. Jakarta: EGC
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
Pelayanan paramedis
19. Bagaimana sikap paramedis (perawat) yang melayani saat pemeriksaan
kondisi penyakit anda?
a. Sangat ramah c. kurang ramah
89
Kemudahan Informasi
Resiko operasi
26. Apakah anda menanyakan kepada dokter tentang resiko tindakan operasi
yang akan dilakukan pada saat pemeriksaan?
a. Ya b. Tidak
27. Apakah anda mendapat kejelasan tentang informasi yang terkait dengan
resiko tindakan operasi yang akan dilakukan?
a. Ya b. Tidak
28. Apakah tindakan operasi yang dilakukan mempunyai resiko operasi sesuai
hasil pemeriksaan?
a. Ada resiko operasi b. Tidak ada resiko operasi
Jika jawabanya Ada resiko operasi, Bagaimana resiko operasi yang akan
dilakukan?
a. Resiko rendah c. resiko sedang
b. Resiko tinggi
91
Uji Validitas
Item N
r-hitung r-tabel KET.
Pertanyaan
A 0,483917 0,444 20 Valid
B1 0,583165 0,444 20 Valid
B2 0,672668 0,444 20 Valid
B3 0,457724 0,444 20 Valid
C1 0,719243 0,444 20 Valid
92
Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.838 22
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha
pada semua kuesioner yaitu 0,838 sehingga dapat dinyatakan reliabel.
Lampiran 5 : Hasil SPSS Uji validitas kuesioner keputusan menolak tindakan operasi, pengaruh keluarga/pihak lain dan resiko
pembedahan
Correlations
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 Total
X01 Pearson 1 0,378 0,000 0,067 0,000 -0,192 -0,290 0,324
Correlatio
n
Sig. (2- 0,100 1,000 0,780 1,000 0,416 0,215 0,164
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
X02 Pearson 0,378 1 0,218 0,126 -0,218 -0,145 -0,066 .449*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,100 0,355 0,597 0,355 0,541 0,783 0,047
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
X03 Pearson 0,000 0,218 1 0,289 -0,063 0,167 0,201 .561*
Correlatio
n
Sig. (2- 1,000 0,355 0,217 0,794 0,482 0,395 0,010
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
X04 Pearson 0,067 0,126 0,289 1 0,000 -0,192 0,290 .540*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,780 0,597 0,217 1,000 0,416 0,215 0,014
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
X05 Pearson 0,000 -0,218 -0,063 0,000 1 .667** 0,050 0,374
Correlatio
93
94
n
Sig. (2- 1,000 0,355 0,794 1,000 0,001 0,833 0,104
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
X06 Pearson -0,192 -0,145 0,167 -0,192 .667** 1 0,369 0,436
Correlatio
n
Sig. (2- 0,416 0,541 0,482 0,416 0,001 0,110 0,054
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
X07 Pearson -0,290 -0,066 0,201 0,290 0,050 0,369 1 .507*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,215 0,783 0,395 0,215 0,833 0,110 0,022
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
Total Pearson 0,324 .449* .561* .540* 0,374 0,436 .507* 1
Correlatio
n
Sig. (2- 0,164 0,047 0,010 0,014 0,104 0,054 0,022
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
*.
Correlatio
n is
significan
t at the
0.05 level
(2-tailed).
**.
Correlatio
95
n is
significan
t at the
0.01 level
(2-tailed).
Lampiran 6 : Hasil SPSS uji validitas kuesioner penanggung biaya, fasilitas rumah sakit, pelayanan dokter, pelayanan paramedis, biaya
pelayanan dan kemudahan informasi)
a. uji validitas kuesioner penanggung biaya, fasilitas rumah sakit, dan pelayanan dokter
Correlations
VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0
0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008
VAR0 Pearso 1 0,379 0,383 0,027 0,132 0,231 0,313 0,280
0001 n
Correl
ation
Sig. 0,099 0,096 0,911 0,579 0,328 0,180 0,233
(2-
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR0 Pearso 0,379 1 .587** 0,170 0,394 0,126 0,276 0,134
0002 n
Correl
ation
Sig. 0,099 0,007 0,473 0,086 0,596 0,238 0,574
(2-
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR0 Pearso 0,383 .587** 1 .619** 0,256 .574** 0,209 .609**
0003 n
Correl
ation
96
(2-
tailed).
b. uji validitas kuesioner pelayanan paramedis, biaya pelayanan dan kemudahan informasi
VAR000 Pearson 0,359 0,157 0,201 0,202 0,328 0,373 .605** .583**
02 Correlati
on
Sig. (2- 0,120 0,509 0,396 0,394 0,158 0,105 0,005 0,007
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR000 Pearson 0,204 0,000 0,000 0,000 .559* .509* 0,367 .673**
03 Correlati
on
Sig. (2- 0,388 1,000 1,000 1,000 0,010 0,022 0,111 0,001
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR000 Pearson 0,379 0,011 -0,042 -0,009 0,416 0,173 0,009 .458*
04 Correlati
on
101
Sig. (2- 0,099 0,963 0,859 0,972 0,068 0,465 0,972 0,042
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR000 Pearson .626** 0,419 0,140 0,239 0,343 .598** .605** .719**
05 Correlati
on
Sig. (2- 0,003 0,066 0,556 0,310 0,139 0,005 0,005 0,000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR000 Pearson 0,234 0,368 -0,105 0,137 0,385 .526* .495* .666**
06 Correlati
on
Sig. (2- 0,320 0,110 0,660 0,565 0,094 0,017 0,026 0,001
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR000 Pearson .769** .627** 0,172 0,208 0,421 .682** .715** .791**
07 Correlati
on
Sig. (2- 0,000 0,003 0,468 0,380 0,064 0,001 0,000 0,000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR000 Pearson .559* .477* 0,042 0,134 .612** .681** .536* .824**
08 Correlati
on
Sig. (2- 0,010 0,033 0,862 0,573 0,004 0,001 0,015 0,000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
09 Correlati
on
Sig. (2- 0,007 1,000 1,000 0,043 0,003 0,001 0,001
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20
*.
Correlati
on is
significa
nt at the
0.05
level (2-
tailed).
**.
Correlati
104
on is
significa
nt at the
0.01
level (2-
tailed).
Lampiran 7 : surat izin penelitian
105
106
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
usia .455 8 .000 .566 8 .000
pendidikan .325 8 .013 .665 8 .001
pekerjaan .391 8 .001 .641 8 .000
penghasilan .455 8 .000 .566 8 .000
jarak .513 8 .000 .418 8 .000
penanggung_biaya .391 8 .001 .641 8 .000
pengaruh_keluarga .513 8 .000 .418 8 .000
fasilitas .391 8 .001 .641 8 .000
pelayanan_dokter .391 8 .001 .641 8 .000
pelayanan_paramedis .455 8 .000 .566 8 .000
biaya_pelayanan .391 8 .001 .641 8 .000
kemudahan_informas .325 8 .013 .665 8 .001
i
resiko_operasi .513 8 .000 .418 8 .000
menolak_operasi .513 8 .000 .418 8 .000
a. Lilliefors Significance Correction
108
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .381 1 .537
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .622 1 .430
Fisher's Exact Test 1.000 .750
Linear-by-Linear .333 1 .564
Association
N of Valid Cases 8
a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .25.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.143 1 .285
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio 1.530 1 .216
Fisher's Exact Test 1.000 .500
Linear-by-Linear 1.000 1 .317
Association
N of Valid Cases 8
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.
b. Computed only for a 2x2 table
109
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .686 1 .408
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio 1.024 1 .312
Fisher's Exact Test 1.000 .625
Linear-by-Linear .600 1 .439
Association
N of Valid Cases 8
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 3.429a 1 .064
Continuity Correctionb .381 1 .537
Likelihood Ratio 3.256 1 .071
Fisher's Exact Test .250 .250
Linear-by-Linear 3.000 1 .083
Association
N of Valid Cases 8
a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .25.
b. Computed only for a 2x2 table
N of Valid Cases 8
a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .13.
b. Computed only for a 2x2 table
f. Penanggung biaya dengan menolak operasi
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.905 1 .168
b
Continuity Correction .076 1 .783
Likelihood Ratio 2.209 1 .137
Fisher's Exact Test .375 .375
Linear-by-Linear 1.667 1 .197
Association
N of Valid Cases 8
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.
b. Computed only for a 2x2 table
Gambar. Dokumentasi permohonan izin penelitian di kepala bagian dan ruangan rawat. Inap
bedah RSUD UNDATA Palu.
b
Gambar. (a&b) dokumentasi pembagian kuesioner penelitian.