FITRIANA IBRAHIM
P4400216010
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
i
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PAGODA (Clerodendrum
Paniculatum. L) TERHADAP KADAR IL-6 PADA MAMMAE
TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI
Staphylococcus Aureus
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Ilmu Kebidanan
FITRIANA IBRAHIM
P4400216010
Kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii
iii
iv
PRAKATA
Bismillahirrohmanirrohim
SWT atas segala nikmat dan berkat, kekuatan dan pengetahuan kepada
hambanya sehingga tesis ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.
Shalawat dan Taslim atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
kasih yang tak terhingga sehingga penghargaan yang tulus kepada kedua
orang tua tersayang, bapak H. Ibrahim dan Ibu Hj. Nahar atas do’anya,
tidak lepas dari bantuan, bimbingan, nasehat dan dorongan dari berbagai
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA selaku Rektor yang telah
Hasanuddin
v
2. Hj. Ernawati Rifai, SE, MM selaku kepala Biro Akademik Universitas
3. Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK selaku ketua Program Studi
4. Dr. dr. Prihantono, S.PB (K) Onk, M.Kes selaku Pembimbing Utama
7. Dr. Hayarna Basmin, SH, M.Si selaku ketua Yayasan Mitra Bahari
Katangka, serta Drs. Basri Abdi, M.pd, M.kes selaku Ketua STIKes
vi
8. Seluruh Dosen dan staf Program Magister Kebidanan pada Program
motivasi dan kebersamaan dalam suka dan duka menimba ilmu dari
Faiza Wahyu dan Muhammad Aqlan Wahyu, terima kasih atas semua
akhir menyelesaikan tesis ini. Terkhusus pula kepada ibu mertuaku, adik-
adikku, kakak ipar dan adik ipar serta seluruh keluargaku. Penulis tak
lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan,
vii
dalam kata pengantar ini tetapi telah banyak membantu penulis dalam
serta melipat gandakan segala amal kebaikan kepada semua pihak yang
telah membantu penyelesaian tesis ini dan semoga tesis ini bisa
Fitriana Ibrahim
viii
ix
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................. i
PRAKATA ........................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................. 4
B. Inflmasi .............................................................................. 16
xi
E. Tinjauan tentang Daun Pagoda (Clerodendrum
Paniculatum. L) ................................................................... 25
G. Hewan Coba...................................................................... 31
J. Hipotesis ........................................................................... 34
F. Analisa data....................................................................... 49
B. Pembahasan ..................................................................... 63
xii
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 71
A. Kesimpulan ....................................................................... 71
B. Saran................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3. Rerata perbedaan kadar IL-6 pada masing- masing kelompok
masing-masing kelompok.
Tabel 4.6 Analisis perbedaan kadar IL-6 antar kelompok tikus betina
xiv
DAFTAR GAMBAR
Eelektron
Gambar 4.1. Trend kadar IL-6 pada masing-masing kelompok tikus betina
kontrol normal
kontrol negatif.
kontrol positif
perlakuan
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Silalahi, 2016)
tidak disertai infeksi. Dua penyebab utama mastitis adalah stasis ASI
banyak ibu yang terpaksa berhenti menyusui dan bahkan mastitis ini
2017).
(Guo et al., 2013; Chinchali and Kaliwal, 2014). Inflamasi dan respon
dari lingkungan luar tubuh, yang terdiri dari infeksi bakteri patogen
3
vaskular, fibroblast, dan sel lain sebagai respon terhadap mikroba dan
sebagai protein fase akut yang menginduksi diferensiasi sel B dan sel
T (van der Poll et al., 1997; Álvarez, 2009). Selain itu, reseptor IL 6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
staphylococcus aureus.
5
2. Tujuan Khusus
(Clerodendrum Paniculatum. L)
D. Kegunaan Penelitian
S.aureus.
(non infeksi)
- Mammae : Payudara
7
pada inangnya
G. Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan
H. Latar belakang
I. Rumusan masalah
J. Tujuan penelitian
K. Kegunaan penelitian
N. Sistematika penulisan
F. Kerangka teori
G. Kerangka konsep
H. Hipotesis
I. Definisi oprasional
A. Rancangan penelitian
E. Analisa data
F. Alur Penelitian
A. Hasil
B. Pembahasan
C. Jawaban Hipotesis
D. Keterbatasan Penelitian
5. Bab VI Penutup
A. Kesimpulan
B. saran
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
disertai atau tidak disertai infeksi, hal ini bisa menyebabkan nyeri lokal,
seperti gejala flu. Pada umumnya, mastitis terjadi dalam 3 hari sampai
berlangsung sampai 2 tahun. Selain itu, mastitis juga bisa terjadi pada
2017).
2. Patofisiologi
a. Puting lecet
e. Perlekatan bayi pada payudara yang kurang baik. Bayi yang hanya
sempurna
k. Ibu malnutrisi
3. Gejala klinis
sebagai berikut:
b. Menggigil
dalam 2 hari
d. Penderita alergi terhadap anti biotik atau pada kasus yang berat
Bahan kultur diambil dari ASI pancar tengah hasil dari perahan
dari kuman yang tedapat di kulit yang dapat memberikan hasil positif
patogenitas bakteri
Stasis ASI merupakan faktor awal dalam mastitis, jadi langkah yang
tercapai.
mengosongkan payudara
payudara
payudara.
Anggota keluarga yang lain perlu membantu ibu di rumah agar ibu
rumah sakit dianjurkan rawat gabung ibu dan bayi agar proses
c. Penggunaan obat-obatan
1) Analgesik
2) Antibiotik
vagina.
B. Inflamasi
aktivasi leukosit serta protein plasma yang terjadi pada saat infeksi,
asing dan mikroorganisme yang masuk tubuh atau jaringan yang rusak
dan inflamasi kronis. Proses inflamasi akut dan inflamasi kronis ini
(Katzung, 2004). Secara umum, dalam proses inflamasi ada tiga hal
biasanya terdapat pada saluran pernafasan atas dan kulit. Hal ini
normal pada kulit sehat dan dapat menjadi patogen padajarigan kulit
suhu 20-35oC. Pada media biakan, akan terlihat koloni berbentuk bulat
untuk memproduksi sitokin seperti TNF, IL-1, IL-6, dan IL-8. Sitokin
juga merangsang demam dan sintesis protein fase akut (Foster, 2004;
IL-1, IL-6, dan IL-8) disintesis dan terjadi inflamasi sistemik. IFN-γ juga
sitokin yang diinjeksi oleh interaksi sel host dan bakteri adalah hal yang
host karena inflamasi yang berlebihan (Sladek et al., 2005; Liu, 2009)
23
dan respon fisiologis yang luas. Dalam keadaan normal, kadar IL-6
sel endotel vasculer, vibrolast dan sel lain sebagai respon terhadap
(Baratawidjaja, 2012)
deferensiasi dari limfosit-T sitotoksik dan sel NK. IL-6 adalah salah
satu mediator yang paling awal dan penting dalam induksi dan
antara 4 sampai 6 jam, dan dapat bertahan sampai 10 hari. IL-6 terlibat
24
proliferasi dan diferensiasi sel T(McGhee et al., 1991), selain itu IL-6
1. Taksonomi
dari yang lebih besar tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih kecil.
2. Morfologi tanaman
rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias.
Tanaman ini merupakan jenis tanaman semak dengan tinggi 1-4 meter
2013).
3. Sinonim
Vahl. Nama asing yaitu pagoda flower di Inggris dan bai jek hong atau
he bao hua di China. Nama daerahnya antara lain: tumbak raja (Bali),
2010).
et al., 2012; Praveen et al., 2012; Joseph, Bindhu and Aleykutty, 2013),
4. Senyawa aktif
protein sel bakteri dan merusak membran sel yang dapat berakibat lisis
pada sel bakteri (Shashank and Pandey, 2013; Parubak, 2013; Leyva-
maupun fisik sehingga sel bakteri akan mati (Okuda, 2005; Ashok and
Upadhyaya, 2012)
produksi dan ekspresi gen TNF-alpha dan IL-6. Hal ini menunjukkan
G. Hewan Coba
1. Taksonomi
manusia
2. Fisiologi tikus
Tikus putih umumnya memiliki ciri–ciri albino, kepala kecil dan ekor
besar dan ekor yang lebih pendek. Selain itu, tikus hanya mempunyai
lain adalah tikus akan mengeluarkan banyak ludah dan menutupi bulunya
H. Kerangka Teori
PAYUDARA
IBU MENYUSUI
STASIS ASI
PUTING SUSU
TEKANAN DUKTUS
LECET
LACTIFERUS
Jalan masuk
BAKTERI
DAUN PAGODA STAPHYLOCOCUS
(Clerodendrum AUREUS
panuculatum L)
ADHESI, KOLONISASI, INVASI
SEL EPITEL
DUKTUS LACTIFERUS
Flavonoid
Tanin LOBUS SEKRESI
immunomodulator
MASTITIS OLEH BAKTERI
Stimulasi Menurunkan
Limfosit Nitrik Oksida Prostaglandin
SITOKIN PROINFLAMASI
IL-6
I. Kerangka konsep
Ekstrak
Daun Pagoda Tikus yang Kadar
(Clerodendrum disuntikkan
S. aureus IL-6
Paniculatum. L)
: Variabel Independent
: Variabel Antara
:Variabel Dependent
J. Hipotesis
staphylococcus aureus.
35
K. Definisi Operasional
diberikan perlakuan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Hasanuddin Makassar.
2. Waktu Penelitian
Maret 2018.
37
penelitian ini adalah tikus strain sprague dawley dengan berat badan
standar WHO yaitu minimal 5 (lima) ekor tikus strain sprague dawley
selama 7 (tujuh) hari agar kondisi fisik dan psikis tikus stabil dalam
sampel :
38
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
perlakuan).
berikut :
gram.
laktiferus.
2) Timbangan digital
3) ELISA kit
4) Sarung tangan
2. Protokol penelitian
a. Ekstraksi
ekstrak.
1. Uji Alkaloid
2. Uji Flavonoid
jika terjadi warna merah atau kuning atau jingga pada lapisan
amil alkohol.
4. Uji Saponin
5. Uji Tanin
besi (III) klorida 1% b/v, jika terjadi warna biru kehitaman atau
c. Kultur bakteri
37°C.
37°C.
WHO yaitu minimal 5 (lima) ekor. Tikus wistar betina pada masing –
43
Makssar.
standar
mg/kg BB
e. Uji histopatologi
sumur dan IL-6 terikat oleh antibodi. Setelah membasuh zat terikat,
Buffer.
nol (0 pg/mL).
cair pada setiap langkah sangat penting untuk kinerja yang baik.
kurang akurat.
E. Etika penelitian
1. Replacement
komputer.
2. Reduction
3. Refinement
analgetik.
F. Analisis data
pula uji one way anova untuk melihat perbedaan kadar IL-6 antar
G. Alur Penelitian
POPULASI
SAMPEL
PRE-EKSPERIMEN
KONTROL NEGATIF
P0ST EKSPERIMEN
PRE-EKSPERIMEN
PENGA MB ILA N
PROSE S A DA PTASI
DARAH UNTUK INJEKS I
PENGA MB IAN
PENGUKURAN STAPHILOCOCCUS
DARAH UNTUK
KADAR IL-6 AUREUS
PENGUKURAN IL-6
KELOMPOK II
PRE-EKSPERIMEN
KELOMPOK III
PRE-EKSPERIMEN
PERLAKUAN
PENGOLAHAN DATA
KESIMPULAN
51
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Unhas untuk pembuatan slide histopatologi dan untuk mengukur kadar IL-
dikeringkan hingga mengandung kadar air dibawah 10%, setelah itu Daun
simplisia yang halus hingga sampel siap untuk diekstraksi dengan metode
setelah itu dicukupkan lagi menjadi 2 Liter dengan etanol 70% pada suhu
kelompok terdiri dari 6 ekor tikus betina. Sebelum perlakuan tikus ini
(tujuh) hari agar kondisi fisik dan psikis tikus stabil. Selanjutnya dilakukan
pengambilan darah pertama pada hari ke-8, pada hari ke-9 penyuntikan
bakteri S.aureus secara intraduktal pada salah satu payudara tikus. Hari
berupa air + diet standar, pada kelompok kontrol positif diberikan antibiotik
Tabel 4.2.
Rerata berat badan tikus pada masing-masing kelompok
Rerata + Nilai
Berat badan (Min-Maks)
SD ρ
Kelompok kontrol negatif 216 ± 8 207 – 225
Kelompok kontrol positif 220 ± 11 207 – 232 0,14
Kelompok kontrol perlakuan 227,3 ± 6,9 220 – 234
Data disajikan dalam bentuk rerata±SD.
Tabel 4.3.
Rerata perbedaan kadar IL-6 pada masing- masing kelompok tikus
betina sebelum, selama dan setelah pemberian ekstrak daun
pagoda (clerodendrum paniculatum.L)
* ANOVA.
a
Repeated ANOVA
b
One Way Anova
statistik repetead ANOVA diperoleh nilai ρ = 0.00 lebih kecil dari nila α =
0.05 pada semua kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, positif dan
perlakuan. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kadar IL-6 baik pada
Gambar 4.1. Trend kadar IL-6 pada masing-masing kelompok tikus betina strain
Sprague Dawley sebelum, setelah diinduksi S.aureus dan setelah
diberikan treatment.
56
syarat data terdistribusi normal dan varian data sama, disajikan dalam
Pada tabel 4.5 hasil analisis post hoc sebelum dan setelah
treatment diperoleh nilai p < 0,05 antar semua kelompok. Hal ini
Tabel 4.6 Analisis perbedaan kadar IL-6 antar kelompok tikus betina
strain sprague dawley sebelum, setelah diinduksi bakteri
staphylococcus aureus dan setelah diberikan treatment.
nilai ρ = 0,10 lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal ini menunjukkan tidak
pada kelompok kontrol negatif dan positif diperoleh nilai ρ < 0,05, baik
treatment. Hal ini menunjukkan ada perbedaan kadar sitokin IL-6 pada
6. Uji histopatologi
darah.
Gambar 4.2.
Gambaran mikroskopik pada payudara tikus kelompok kontrol normal. (A)
Tampak adanya pembuluh darah, (B) tampak adanya sel epitel yang normal
dikelilingi oleh jaringan ikat, (C) tampak adanya duktus laktiferus.
60
Gambar 4.3.
Gambaran mikroskopik pada payudara tikus kelompok kontrol negatif. (A)
tampak adanya sel-sel radang PNM disekitar jaringan ikat (B) tampak adanya
sel radang disekitar lapisan sel epitel.
61
Gambar 4.4.
Gambaran mikroskopik pada payudara tikus kelompok kontrol positif (A)
Tampak adanya sel-sel radang PMN yang mengelilingi kelenjar susu (B)
tampak adanya sel radang disekitar jaringan ikat.
62
d. Kelompok perlakuan
Gambar 4.5.
Gambaran mikroskopik pada payudara tikus kelompok perlakuan (A) Tampak
adanya sel-sel radang PMN disekitar jaringan ikat.
63
B. Pembahasan
tanaman yaitu flavonoid dan tannin. Hal ini sejalan dengan penelitian
Rosidah and Silalahi, 2016). Hasil skrining ekstrak etanol daun pagoda
Aureus
diberi diberi air + pakan standar. Hal ini dikarenakan IL-6 merupakan
salah satu mediator yang paling awal dan penting dalam induksi dan
bertahan sampai 10 hari. selain itu IL-6 akan terus meningkat dalam
bakteri S.aureus dan bakteri gram positif yang lain maka aktivitas
65
dinding sel bakteri, protein bakteri, protein asam nukleat bakteri dan
gejala mastitis dengan cepat pada wanita postpartum. (Elliman et. al,.
amoxicillin 9,6 gr/ 250 grBB selama 5 hari. Penurunan rerata kadar IL-
sebelum induksi bakteri. Ini merupakan kode bahwa semua tikus yang
secara signifikan dapat menekan produksi IL-6 pada tikus betina yang
dalam sel seperti infeksi dan trauma dan pada saat yang bersamaan Il-
retak pada puting yang merupakan jalan masuk bagi patogen, yang
adalah sitokin yang dihasilkan oleh tumor dan sel imun. Sitokin
reaksi inflamasi. IL-6 adalah sitokin pro inflamasi yang terlibat dalam
Pada saat infeksi S.aureus terjadi, sitokin pro inflamasi seperti IL-
1β, dan IL-6, IFN-ɣ dan TNF-α di sintesis dan terjadi inflamasi sitemik.
dari sitokin yang di injeksi oleh interaksi host dan bakteri adalah hal
daun pagoda pada penelitian ini mampu menekan kadar IL-6. Alasan
Venkatesha, 2011).
70
C. JAWABAN HIPOTESIS
D. KETERBATASAN PENELITIAN
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Akiyama, H., Fujii, K., Yamasaki, O., 2001, Antibacterial Action of Several
Tannins Against Staphylococcus aureus, Journal of Antimicrobial
Chemotherapy., 48:487-491.
Brooks, G.F., Carrol, K.C., Butel, J.S., Morse, S.A. 2007 Mikrobiologi
kedokteran. Alih Bahasa. Mudihardi E, Kuntaman,WasitoEB et al.
Jakarta: Salemba Medika, 2008: 317-27
Ishartadiati, K. (2010) ‘Peranan Tnf, Il-1, Dan Il-6 Pada Respon Imun
Terhadap Protozoa’, 1.
John, J., Jesil Mathew, A. and Manjunath Setty, M. (2008) ‘Free radical
scavenging and anticancer activity of clerodendron paniculatum’,
Pharmacologyonline, 3, pp. 730–743.
Joseph, J., Bindhu, A. and Aleykutty, N. (2013) ‘In vitro and in vivo
antiinflammatory activity of Clerodendrum paniculatum linn.
leaves’, Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, 75(3), p. 376.
doi: 10.4103/0250-474X.117428.
Kumar, V., Abbas, A.K., & Fausto, F., 2005, Robbins and Cotran
Pathologic Basis of Disease, 7th ed., 47-86, Elsevier Inc.,
Philadelphia.
10.1056/NEJM199808203390806.
DOSIS EKSTRAK
Rumus :
2. Menentukan berat obat (Berdasarkan dosis dan total berat hewan)
1.
2.
3.
4.
5.
Nb : 1 ml/9,59 mg
9,59 mg x 0,9 ml= 8,9 mg (Didalam 0,9 ml terdapat 8,9 mg
kandungan antibiotic flucloxacillin)