Paper Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Stratejik Kelas 34
Dosen Pengampu: Jeliteng Pribadi, S.E.,MM, MA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi
manajemen stratejik pada Atariki Japan Banda Aceh. Pendekatan yang dilakukan adalah
observasi langsung ke tempat makan restoran Atariki Japan dan juga melakukan wawancara
dengan owner Atariki Japan. Objek penelitian adalah tempat makan ramen yang berlokasi di Jl.
T. Panglima polem No.68, Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 24415. Kajian
di atas berujung pada penjabaran manajemen stratejik pada Atariki Japan.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
Latar Belakang......................................................................................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................................................................1
Tujuan Penelitian..................................................................................................................................1
HASIL PENELITIAN...............................................................................................................................3
Awal Mula Membangun Bisnis restoran dengan Vibes Jepang.........................................................3
Strategi yang Digunakan Pada Atariki Japan.....................................................................................4
Proses Penyusunan Strategi..................................................................................................................4
Visi dan Misi..........................................................................................................................................5
Pelaksaan Dalam Mewujudkan Strategi..............................................................................................5
Evaluasi Manajemen Stratejik Pada Atariki Japan...........................................................................5
Pencapaian Penjualan Sudah Memenuhi Target............................................................................5
Balik Modal Dari Penjualan Bersih.................................................................................................5
Point Lebih Atariki Japan Dari Café Vibes Jepang yang Lain......................................................5
Saran Dan Kritik dari Costumer......................................................................................................6
Operasional Dana Dalam Membangun Bisnis.................................................................................6
Tantangan Tersulit Selama Membangun Bisnis.............................................................................6
METODE PENELITIAN..........................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................................8
Kesimpulan............................................................................................................................................8
Saran.......................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9
GAMBAR.................................................................................................................................................10
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mie ramen adalah salah satu kuliner yang mulai digemari oleh pecinta kuliner di
Indonesia. Ramen merupakan makanan yang berasal dari negeri China jika dilihat dari sisi
sejarah. Namun, jika dilihat dari fenomena yang saat ini sedang berlangsung, Ramen sudah
menjadi makanan khas Jepang dan bisa dikatakan berasal dari Negara Jepang. Di indonesia
sudah banyak kedai ramen yang menawarkan produk dengan keunggulan dan keunikanya
masing-masing. Meskipun mie ramen bukan merupakan makanan khas Indonesia, namun
sebagian masyarakat Indonesia sangat antusias untuk mencoba kuliner ini, khususnya di
kalangan anak muda yang senang mencoba hal baru. Mie ramen di Indonesia disajikan tidak
berbeda jauh dengan ramen yang berasal dari negara asalnya, hanya saja sudah melewati
beberapa proses modifikasi yang disesuaikan dengan konsumen Indonesia. Baik dari kuah yang
di pakai, hingga tambahan pelengkap mie ramen yang digunakan berdasarkan selera konsumen.
Inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian konsumen dan
mempertahankan eksistensi perusahaan di saat banyak restoran - restoran baru bermunculan di
Indonesia seperti di Kota Banda Aceh. Atariki Japan adalah salah satu restoran yang
menawarkan ciri khas yang berbeda dengan restoran lainnya dengan menurunkan vibes yang
benar-benar ada seperti di Jepang. Seiring dengan semakin populernya kuliner mie ramen di
Indonesia, restoran-restoran ramen pun semakin banyak dan tersebar. Maka dari itu dengan
adanya manajemen stratejik menjadi hal yang penting agar dapat mempertahankan konsep dan
kualitas bisnis.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal mula membangun bisnis restoran dengan vibes Jepang?
2. Strategi apa yang dijalankan oleh Atariki Japan?
3. Bagaimana proses penyusunan strategi oleh Atariki Japan?
4. Bagaimana Pelaksanaan dalam mewujudkan strategi?
5. Bagaimana evaluasi manajemen stratejik pada Atariki Japan?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui awal mula membangun bisnis restoran dengan vibes jepang.
1
2. Untuk mengetahui strategi apa yang dijalankan oleh Atariki Japan.
3. Untuk mengetahui proses penyusunan strategi oleh Atariki Japan.
4. Untuk mengetahui pelaksaan dalam mewujudkan strategi.
5. Untuk mengetahui evaluasi manajemen stratejik pada Atariki Japan.
2
HASIL PENELITIAN
Awal Mula Membangun Bisnis restoran dengan Vibes Jepang
Bang Rizki “Owner Atariki Japan” pertama kali membangun usaha pada tahun 2013.
Sepuluh kali mencoba membangun bisnis namun berakhir gagal. Atariki Japan adalah usaha
yang ke-12 kali Bang Rizki bangun dan yang ke-11 adalah Café Universitas Kopi yang berhasil
dibangun. Awal mulanya Café Universitas Kopi dibangun dalam bentuk gerobak. Karena market
pada Café Universitas kopi ini pasti selalu ada orang yang datang, maka Bang Rizki kepikiran
untuk ekspansi baru dengan membangun restoran Jepang yang dikombinasi dengan kopi yang
mulanya dibuka di Jeulingke. Kebetulan Bang Rizki dapat tawaran toko yang akhirnya di ambil
untuk berjualan kopi. Seminggu mau opening tidak jadi dibuka karena tempat yang terlalu kecil
tidak cocok untuk berjualan kopi (warung kopi), akhirnya terpikir konsep restoran Jepang.
Kebetulan Bang Rizki ini memiliki serifikat chef dan juga barista. Saat membuka Atariki Japan
pertama kali terdapat respon yang bagus dari konsumen dan akhirnya menukan resep untuk
Atariki Japan.
Atariki diciptakan untuk mengantri karena sudah diciptakan dari awal, dengan menuruni
vibes yang ada di Jepang. Di Jepang sendiri mereka sudah pasti mengantri. Alasan mengantri
juga karena tempat yang sempit dan tidak mungkin menampung banyak costumer. Atariki Japan
memang di desain seperti itu agar perputaran orang membeli tidak lama. Di Atariki Japan
memang memiliki vibes seperti di Jepang dengan dapur yang ada di depan, sehingga kita bisa
melihat proses masaknya, saat penyambutan pelanggan para karyawan akan menyambut dengan
Bahasa Jepang begitu juga saat akan keluar dari restoran. Setiap bisnis memiliki diferensiasi,
maka di Atariki Japan ini menampakkan sisi keren bagian dapur tidak hanya barista saja, juga
membuka tempat hiburan juga seperti melihat orang masak. Yang paling penting adalah bahwa
di Banda Aceh sendiri bisa memperkerjakan orang local dengan standarisasi yang bagus. Dapur
Jepang memiliki tanggung jawab yang besar, bagaimana dapur terlihat bersih, rapi kerja teratur,
dan di Atariki Japan ini sudah membudayakan hal-hal seperti ini. Untuk penyambutan karyawan
pada setiap costumer, Bang Rizki sendiri melihat temannya yang orang Jepang kebetulan juga
seorang chef di Amerika bercerita bagaimana restorn di Jepang, akhirnya Atariki Japan semakin
berkembang dan tumbuh terus-menerus. Konsep Atariki Japan ini sudah 90% vibes Jepang
hanya bangunannya saja yang tidak.
3
Atariki Japan ini tidak lagi berada di Jeulingke, tetapi sudah berada di Pango dan
membuka cabang di Peunayong. Dan baru-baru ini sedang membangun cabang di Lhokseumawe
yang akan dibuka sekitar 2 bulan kedepan. Bisa dilihat perkembangannya dari Jeulingke sampai
ke Peunayong, perkembangannya semakin bertambah dan di Lokseumawe ini akan mencapai
100%.
Jika ada pendatang, Atariki Japan merasa mereka tidak perlu bersaing, karena mereka
bersaing dengan diri mereka sendiri, jadi peningkatan ada di diri mereka sendiri bukan di orang
lain. Mereka lebih focus apa yang menjadi kekurangan mereka selama ini dan mereka akan
meningkatkan kekurangan mereka menjadi lebih baik lagi. Mereka focus dengan apa yang
mereka kerjakan dan bagaimana agar menjadi lebih baik lagi.
4
pulang maka kualitasnya akan turun. Mereka menginginkan produk yang mereka sajikan kualitas
yang baik bagi costumer.
Mayoritas ide-ide yang ada di Atariki Japan ini berasal dari Bang Rizki, tetapi juga ada
dari orang lain, karena mereka terbuka untuk informasi dan juga masukan. Atariki Japan ini
bercita-cita menjadi tempat wadah untuk orang berkembang. Atariki Japan ini memang membuat
system di bidang karir.
Misi: Atariki Japan ini menjadi bisnis yang membuat happy banyak orang.
5
Point Lebih Atariki Japan Dari Café Vibes Jepang yang Lain
Bang Rizki sendiri jarang melihat bisnis ramen yang ada dilokal, lebih melihat dari
internasional seperti di Malaysia, singapore, dan brand-brand besar. Untuk mencari ide-ide baru,
Bang Rizki dan tim akan mencari keluar.
6
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan observasi
langsung. Penelitian kualitatif adalah sebuah cara atau metode penelitian yang lebih menekankan
Analisa atau deskriptif. Dalam proses penelitian kualitatif subjek yang bersifat perspektif lebih di
tonjolkan dan teori dimanfaatkan oleh peneliti sebagai pemandu, agar proses penelitian sesuai
dengan fakta yang ditemui di lapangan Ketika melakukan penelitian.
7
PENUTUP
Kesimpulan
Inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan khususnya bila bergerak di bagian kuliner.
Seperti saat banyak restoran - restoran baru bermunculan di Indonesia khususnya di Kota Banda
Aceh Salah satunya adalah Atariki Japan adalah salah satu restoran yang menawarkan ciri khas
yang berbeda dengan restoran lainnya dengan menurunkan vibes yang benar-benar ada seperti di
Jepang. Seiring dengan semakin populernya kuliner mie ramen di Indonesia, restoran-restoran
ramen pun semakin banyak. Untuk itu pelaku bisnis sangat perlu mengatur strategi yang dapat
menarik perhatian konsumen agar terus dapat mempertahankan eksistensi kulinernya. Maka dari
itu dengan adanya manajemen stratejik menjadi hal yang penting agar dapat mempertahankan
konsep dan kualitas bisnis.
Pentingnya strategi, yang dimulai dengan manajemen strategi, serta adanya visi dan misi
yang jelas dari awal, dapat membantu mempertahankan kualitas bisnis stabil hingga akhir. Hal
ini mencegah kebangkrutan dan penutupan bisnis kuliner di tengah-tengah berjalannya bisnis.
Selain itu evaluasi manajemen stratejik dalam bisnis juga harus selalu dilakukan untuk
mengetahui kesalahan dan kelebihan yang telah dilakukan dalam manaejemen bisnis. Dari
evaluasi tersebut maka akan ditemukan jumlh modal yang dipakai apakah sudah kembali atau
belum, serta dapat memperhitungkan laba dan rugi dalam penjualan kuliner yang dilakukan.
Yang terakhir yaitu tidak abai dengan kritik dan saran dari custumer yang menjadi pelanggan di
kuliner yang dijalani ini, karena melalui kritik dan saran dari custumer tersbut bisa menjadi
acuan memajukan bisnis menajdi lebih baik dari sebelumnya.
Saran
Paper ini jauh dari kata sempurna, pembahasan yang tidak begitu meluas dikarenakan
kurangnya referensi, sehingga terlihat kurang menguasai materi. Diharapkan kepada pembaca
lainnya yang akan menjadikan referensi agar lebih mendalami pembahasan dan mencari referensi
yang lebih akurat.
8
DAFTAR PUSTAKA
(Gunawan, 2013; Masalah, n.d.)
Gunawan, I. (2013). KUALITATIF Imam Gunawan. Pendidikan, 143. http://fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf
Masalah, I. L. B. (n.d.). Latar Belakang Mie Ramen. 1–3.
9
GAMBAR
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20