Anda di halaman 1dari 23

PAPER

PROSES PENYUSUSAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI


MANAJEMEN STRATEJIK PADA ATARIKI JAPAN

Paper Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Stratejik Kelas 34
Dosen Pengampu: Jeliteng Pribadi, S.E.,MM, MA

Disusun Oleh Kelompok 3:


Alvianti Misrayani 2001103010150
Silfia Anggi Ferrisa 2001103010156
Arika Ulfa 2001103010160

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2023
ABSTRAK
Perkembangan bisnis restoran makanan jepang di Indonesia semakin meningkat. Sebagai
salah satu bentuk usaha restoran Atariki Japan harus memiliki keunggulan bersaing agar dapat
tetap bertahan atau bahkan memenangkan persaingan dalam bisnis restoran makanan jepang.
Salah satu cara untuk menciptakan keunggulan bersaing adalah dengan menerapkan manajemen
stratejik dengan baik sehingga dapat memuaskan pelanggan. Dalam menjalankan usaha, untuk
mengendalikan manajemen stratejik serta untuk meningkatkan tingkat produktivitas dalam usaha
restoran jepang yaitu Atariki Japan, maka dibutuhkan pembagian tugas dalam restoran yaitu
pelayan, kasir serta manajer on duty yang dipilih berdasarkan keahlian yang dimiliki per
individu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi
manajemen stratejik pada Atariki Japan Banda Aceh. Pendekatan yang dilakukan adalah
observasi langsung ke tempat makan restoran Atariki Japan dan juga melakukan wawancara
dengan owner Atariki Japan. Objek penelitian adalah tempat makan ramen yang berlokasi di Jl.
T. Panglima polem No.68, Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 24415. Kajian
di atas berujung pada penjabaran manajemen stratejik pada Atariki Japan.

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
Latar Belakang......................................................................................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................................................................1
Tujuan Penelitian..................................................................................................................................1
HASIL PENELITIAN...............................................................................................................................3
Awal Mula Membangun Bisnis restoran dengan Vibes Jepang.........................................................3
Strategi yang Digunakan Pada Atariki Japan.....................................................................................4
Proses Penyusunan Strategi..................................................................................................................4
Visi dan Misi..........................................................................................................................................5
Pelaksaan Dalam Mewujudkan Strategi..............................................................................................5
Evaluasi Manajemen Stratejik Pada Atariki Japan...........................................................................5
Pencapaian Penjualan Sudah Memenuhi Target............................................................................5
Balik Modal Dari Penjualan Bersih.................................................................................................5
Point Lebih Atariki Japan Dari Café Vibes Jepang yang Lain......................................................5
Saran Dan Kritik dari Costumer......................................................................................................6
Operasional Dana Dalam Membangun Bisnis.................................................................................6
Tantangan Tersulit Selama Membangun Bisnis.............................................................................6
METODE PENELITIAN..........................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................................8
Kesimpulan............................................................................................................................................8
Saran.......................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9
GAMBAR.................................................................................................................................................10

ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mie ramen adalah salah satu kuliner yang mulai digemari oleh pecinta kuliner di
Indonesia. Ramen merupakan makanan yang berasal dari negeri China jika dilihat dari sisi
sejarah. Namun, jika dilihat dari fenomena yang saat ini sedang berlangsung, Ramen sudah
menjadi makanan khas Jepang dan bisa dikatakan berasal dari Negara Jepang. Di indonesia
sudah banyak kedai ramen yang menawarkan produk dengan keunggulan dan keunikanya
masing-masing. Meskipun mie ramen bukan merupakan makanan khas Indonesia, namun
sebagian masyarakat Indonesia sangat antusias untuk mencoba kuliner ini, khususnya di
kalangan anak muda yang senang mencoba hal baru. Mie ramen di Indonesia disajikan tidak
berbeda jauh dengan ramen yang berasal dari negara asalnya, hanya saja sudah melewati
beberapa proses modifikasi yang disesuaikan dengan konsumen Indonesia. Baik dari kuah yang
di pakai, hingga tambahan pelengkap mie ramen yang digunakan berdasarkan selera konsumen.

Inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian konsumen dan
mempertahankan eksistensi perusahaan di saat banyak restoran - restoran baru bermunculan di
Indonesia seperti di Kota Banda Aceh. Atariki Japan adalah salah satu restoran yang
menawarkan ciri khas yang berbeda dengan restoran lainnya dengan menurunkan vibes yang
benar-benar ada seperti di Jepang. Seiring dengan semakin populernya kuliner mie ramen di
Indonesia, restoran-restoran ramen pun semakin banyak dan tersebar. Maka dari itu dengan
adanya manajemen stratejik menjadi hal yang penting agar dapat mempertahankan konsep dan
kualitas bisnis.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal mula membangun bisnis restoran dengan vibes Jepang?
2. Strategi apa yang dijalankan oleh Atariki Japan?
3. Bagaimana proses penyusunan strategi oleh Atariki Japan?
4. Bagaimana Pelaksanaan dalam mewujudkan strategi?
5. Bagaimana evaluasi manajemen stratejik pada Atariki Japan?

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui awal mula membangun bisnis restoran dengan vibes jepang.

1
2. Untuk mengetahui strategi apa yang dijalankan oleh Atariki Japan.
3. Untuk mengetahui proses penyusunan strategi oleh Atariki Japan.
4. Untuk mengetahui pelaksaan dalam mewujudkan strategi.
5. Untuk mengetahui evaluasi manajemen stratejik pada Atariki Japan.

2
HASIL PENELITIAN
Awal Mula Membangun Bisnis restoran dengan Vibes Jepang
Bang Rizki “Owner Atariki Japan” pertama kali membangun usaha pada tahun 2013.
Sepuluh kali mencoba membangun bisnis namun berakhir gagal. Atariki Japan adalah usaha
yang ke-12 kali Bang Rizki bangun dan yang ke-11 adalah Café Universitas Kopi yang berhasil
dibangun. Awal mulanya Café Universitas Kopi dibangun dalam bentuk gerobak. Karena market
pada Café Universitas kopi ini pasti selalu ada orang yang datang, maka Bang Rizki kepikiran
untuk ekspansi baru dengan membangun restoran Jepang yang dikombinasi dengan kopi yang
mulanya dibuka di Jeulingke. Kebetulan Bang Rizki dapat tawaran toko yang akhirnya di ambil
untuk berjualan kopi. Seminggu mau opening tidak jadi dibuka karena tempat yang terlalu kecil
tidak cocok untuk berjualan kopi (warung kopi), akhirnya terpikir konsep restoran Jepang.
Kebetulan Bang Rizki ini memiliki serifikat chef dan juga barista. Saat membuka Atariki Japan
pertama kali terdapat respon yang bagus dari konsumen dan akhirnya menukan resep untuk
Atariki Japan.

Atariki diciptakan untuk mengantri karena sudah diciptakan dari awal, dengan menuruni
vibes yang ada di Jepang. Di Jepang sendiri mereka sudah pasti mengantri. Alasan mengantri
juga karena tempat yang sempit dan tidak mungkin menampung banyak costumer. Atariki Japan
memang di desain seperti itu agar perputaran orang membeli tidak lama. Di Atariki Japan
memang memiliki vibes seperti di Jepang dengan dapur yang ada di depan, sehingga kita bisa
melihat proses masaknya, saat penyambutan pelanggan para karyawan akan menyambut dengan
Bahasa Jepang begitu juga saat akan keluar dari restoran. Setiap bisnis memiliki diferensiasi,
maka di Atariki Japan ini menampakkan sisi keren bagian dapur tidak hanya barista saja, juga
membuka tempat hiburan juga seperti melihat orang masak. Yang paling penting adalah bahwa
di Banda Aceh sendiri bisa memperkerjakan orang local dengan standarisasi yang bagus. Dapur
Jepang memiliki tanggung jawab yang besar, bagaimana dapur terlihat bersih, rapi kerja teratur,
dan di Atariki Japan ini sudah membudayakan hal-hal seperti ini. Untuk penyambutan karyawan
pada setiap costumer, Bang Rizki sendiri melihat temannya yang orang Jepang kebetulan juga
seorang chef di Amerika bercerita bagaimana restorn di Jepang, akhirnya Atariki Japan semakin
berkembang dan tumbuh terus-menerus. Konsep Atariki Japan ini sudah 90% vibes Jepang
hanya bangunannya saja yang tidak.

3
Atariki Japan ini tidak lagi berada di Jeulingke, tetapi sudah berada di Pango dan
membuka cabang di Peunayong. Dan baru-baru ini sedang membangun cabang di Lhokseumawe
yang akan dibuka sekitar 2 bulan kedepan. Bisa dilihat perkembangannya dari Jeulingke sampai
ke Peunayong, perkembangannya semakin bertambah dan di Lokseumawe ini akan mencapai
100%.

Strategi yang Digunakan Pada Atariki Japan


Atariki Japan ini mengidealisme di konsep mereka. Atariki Japan ini sudah dikonsepkan
untuk 50 orang penerima dalam sekali putar. Kalau dipaksakan banyak maka tidak limited lagi.
Akhirnya setiap jam costumer akan datang.

Jika ada pendatang, Atariki Japan merasa mereka tidak perlu bersaing, karena mereka
bersaing dengan diri mereka sendiri, jadi peningkatan ada di diri mereka sendiri bukan di orang
lain. Mereka lebih focus apa yang menjadi kekurangan mereka selama ini dan mereka akan
meningkatkan kekurangan mereka menjadi lebih baik lagi. Mereka focus dengan apa yang
mereka kerjakan dan bagaimana agar menjadi lebih baik lagi.

Proses Penyusunan Strategi


Atariki Japan ini sebenarnya hanya sub bisnis saja. Bang Rizki sendiri di Atariki Japan
ini sebagai pemilik dan brand director. Atariki Japan ini sudah ada investor sampai ke Jakarta,
tetapi mereka belum buka karena masih butuh banyak orang-orang yang bisa membantu dalam
tim. Karyawan saat ini sudah ada 150 orang. Setiap organisasi sudah jalan, seperti menejer area,
menejer outlate dan lain-lain, sehingga mereka sudah mengevaluasi. Strategi pertama yang
dibuat oleh Bang Rizki ini adalah untuk konsep benar-benar mengcopypaste yang ada di Jepang
dan memasukkan beberapa unsur local. Ada bahan yang di ekspor dari Amerika dan Jepang,
tetapi tetap disesuaikan dengan lidah local. Bang Rizki ini benar-benar memfokuskan ke tim.
Perusahaan mereka sudah pakai system Bursa Efek, mereka dihitung melalui kuartal. Setiap
kuartal ada memilih 10 karyawan terbaik, mereka akan dipromosikan menjadi menejer. Makanya
standarisasi di Atariki Japan ini benar-benar terjaga. Tim atau karyawan diajarkan untuk
mengerti masalah. Strategi bisnis mereka focus pada konfensionalnya, mereka menggunakan
market online hanya untuk promosi saja tidak untuk penjualan online, karena mereka
mengapresiasikan orang yang sudah mengantri dan produk makanan yang berkuah jika di bawa

4
pulang maka kualitasnya akan turun. Mereka menginginkan produk yang mereka sajikan kualitas
yang baik bagi costumer.

Mayoritas ide-ide yang ada di Atariki Japan ini berasal dari Bang Rizki, tetapi juga ada
dari orang lain, karena mereka terbuka untuk informasi dan juga masukan. Atariki Japan ini
bercita-cita menjadi tempat wadah untuk orang berkembang. Atariki Japan ini memang membuat
system di bidang karir.

Visi dan Misi


Visi: Ada di seluruh Indonesia.

Misi: Atariki Japan ini menjadi bisnis yang membuat happy banyak orang.

Pelaksaan Dalam Mewujudkan Strategi


Yang paling penting dari diri kita sendiri itu adalah komitmen, apapun yang kita buat.
Untuk pendanaan kedepannya sudah mulai menerima investor. Atariki Japan menginginkan
mereka yang membiayai 100% dan mereka akan dapat 10% dari penjualan kotor, dengan system
Kerjasama.

Evaluasi Manajemen Stratejik Pada Atariki Japan


Pencapaian Penjualan Sudah Memenuhi Target
Penjualan tertinggi Atariki Japan ini terjadi pada dua atau seminggu yang lalu. Atariki ini
biasanya sudah dibulatkan menjadi 600 porsi, tetapi kemarin itu mereka memaksa untuk
membuat lebih agar mereka bisa mengejar target berapa yang mereka sanggup. Untuk penjualan
semakin hari semakin bagus.

Balik Modal Dari Penjualan Bersih


Untuk laporan keuangan dan jika dilihat dari sisi investor Atariki Japan ini sudah bagus.
Penjualan bersih dari pendapatan Atariki Japan adalah 35%. Bisnis kuliner biasanya hanya 15%
saja. Atariki Japan pernah mendapat 28% dari penjualan bersih, tetapi setelah dievaluasi lagi
secara fullcosting dan lain-lain akhirnya 35% dapatnya. Mereka sudah dapat balik modal dari
penjualan bersih.

5
Point Lebih Atariki Japan Dari Café Vibes Jepang yang Lain
Bang Rizki sendiri jarang melihat bisnis ramen yang ada dilokal, lebih melihat dari
internasional seperti di Malaysia, singapore, dan brand-brand besar. Untuk mencari ide-ide baru,
Bang Rizki dan tim akan mencari keluar.

Saran Dan Kritik dari Costumer


Costumer dari Atariki ini loyal, mereka selalu menyampaikan saran dan kritik langsung
melalui Instagram. Dan pihak Atariki sendiri pun menerima dengan baik saran dan kritik yang
diberikan dan mereka akan memperbaiki apa yang menjadi kekurangannya. Pihak Atariki tidak
menerima saran untuk penjualan online dan juga penambahan meja. Untuk penjualan online
selama mereka belum menemukan solusi, mereka tidak akan membuka untuk penjualan online.

Operasional Dana Dalam Membangun Bisnis


Modal pertama 17 juta, dan dari pertama sampai sekarang masih terus berputar. Valuasi
dari Atariki sekarang adalah sebesar 34 milyar. Atariki memproduksi bahan-bahannya sendiri,
jadi dari kita untuk kita. Saat cabang di Lhokseumawe sudah dibuka, mereka membeli bahannya
tetap dari banda, karena terdapat margin 15%. Mereka ada untuk membangun bangunan sendiri
“Rezeki Mega Nusantara”, seperti di Penayong mereka membangun sendiri karena terdapat
margin 20%. Jika ada investor yang ingin membangun Atariki, yang membangun bangunannya
itu mereka sendiri. Uang dari investor di putar ke perusahaan lain, akhirnya ada sub bidang lain.

Tantangan Tersulit Selama Membangun Bisnis


Pada tahun 2017 mengalami kebangkrutan, memiliki hutang sebanyak 360 juta, dan pada
2017 itu 1 milyar pertama yang di dapat, tetapi setelah itu mengalami kegagalan. Membutuhkan
waktu untuk membayar hutang sekitar 2 sampai 3 bulan.

6
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan observasi
langsung. Penelitian kualitatif adalah sebuah cara atau metode penelitian yang lebih menekankan
Analisa atau deskriptif. Dalam proses penelitian kualitatif subjek yang bersifat perspektif lebih di
tonjolkan dan teori dimanfaatkan oleh peneliti sebagai pemandu, agar proses penelitian sesuai
dengan fakta yang ditemui di lapangan Ketika melakukan penelitian.

7
PENUTUP
Kesimpulan
Inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan khususnya bila bergerak di bagian kuliner.
Seperti saat banyak restoran - restoran baru bermunculan di Indonesia khususnya di Kota Banda
Aceh Salah satunya adalah Atariki Japan adalah salah satu restoran yang menawarkan ciri khas
yang berbeda dengan restoran lainnya dengan menurunkan vibes yang benar-benar ada seperti di
Jepang. Seiring dengan semakin populernya kuliner mie ramen di Indonesia, restoran-restoran
ramen pun semakin banyak. Untuk itu pelaku bisnis sangat perlu mengatur strategi yang dapat
menarik perhatian konsumen agar terus dapat mempertahankan eksistensi kulinernya. Maka dari
itu dengan adanya manajemen stratejik menjadi hal yang penting agar dapat mempertahankan
konsep dan kualitas bisnis.

Pentingnya strategi, yang dimulai dengan manajemen strategi, serta adanya visi dan misi
yang jelas dari awal, dapat membantu mempertahankan kualitas bisnis stabil hingga akhir. Hal
ini mencegah kebangkrutan dan penutupan bisnis kuliner di tengah-tengah berjalannya bisnis.
Selain itu evaluasi manajemen stratejik dalam bisnis juga harus selalu dilakukan untuk
mengetahui kesalahan dan kelebihan yang telah dilakukan dalam manaejemen bisnis. Dari
evaluasi tersebut maka akan ditemukan jumlh modal yang dipakai apakah sudah kembali atau
belum, serta dapat memperhitungkan laba dan rugi dalam penjualan kuliner yang dilakukan.
Yang terakhir yaitu tidak abai dengan kritik dan saran dari custumer yang menjadi pelanggan di
kuliner yang dijalani ini, karena melalui kritik dan saran dari custumer tersbut bisa menjadi
acuan memajukan bisnis menajdi lebih baik dari sebelumnya.

Saran
Paper ini jauh dari kata sempurna, pembahasan yang tidak begitu meluas dikarenakan
kurangnya referensi, sehingga terlihat kurang menguasai materi. Diharapkan kepada pembaca
lainnya yang akan menjadikan referensi agar lebih mendalami pembahasan dan mencari referensi
yang lebih akurat.

8
DAFTAR PUSTAKA
(Gunawan, 2013; Masalah, n.d.)
Gunawan, I. (2013). KUALITATIF Imam Gunawan. Pendidikan, 143. http://fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf
Masalah, I. L. B. (n.d.). Latar Belakang Mie Ramen. 1–3.

9
GAMBAR

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai