Kelas : 5C
Nama-Nama/NIM Kelompok :
1. Mila sari (20102066)
2. Ni komang suariyani
3. Laura cinta lestari
4. Mariatun
5. M. alta haris
6. M.zillkarnaen
7. Lilik suryani
8. M.gunawan hidayat
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lombok terkenal dengan wisata kulinernya, tidak hanya kuliner local saja melainkan kuliner
manca negara juga tersedia di pulau ini. Hal tersebut bertujuan agar ketika wisatawan
mancanegara datang ke Indonesia tepatnya di Lombok, wisatawan tersebut dapat menikmati
hidangan khas dari negara mereka juga. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu alasan ketika
ingin mendirikan suatu bisnis kuliner.
Kegiatan bisnis merupakan suatu kegiatan usaha pembelian atau penjualan yang dijalankan
dengan tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan yang dilakukan secara berulang ulang.
Kegiatan bisnis dibedakan menjadi 2 yaitu bisnis yang berorientasi pada keuntungan (profit
oriented) dan bisnis yang tidak berorientasi pada keuntungan (non profit oriented). Salah satu
contoh bisnis yang berorientasi pada profit adalah bisnis hotel dan restaurant.
Dalam meningkatkan penjualan produk, bisnis restoran Jepang sangat bergantung pada selera
konsumen. Oleh karena itu pemahaman atas kebutuhan dan selera konsumen sangatlah penting.
Kepuasan atas pelayanan dapat menjadikan konsumen menjadi loyal dan berpotensi untuk
melakukan pembelian ulang. Penyajian makanan yang konsisten enak menjadi salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh para produsen atau pemilik restoran. Restoran adalah jenis
usaha yang melakukan proses produksi serta melakukan proses pelayanan. Restoran pada
umumnya memiliki kapasitas produksi yang relatif terbatas atau tetap dalam kurun waktu
tertentu. Ada beberapa jenis restaurant yang berkembang di Lombok, salah satunya adalah
Japanese restaurant.
Masakan Jepang ( 日 本 料 理 , nihon ryōri, nippon ryōri) adalah makanan yang dimasak
dengan cara memasak yang berkembang secara unik di Jepang dan memakai bahan makanan
yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Usaha penjualan makanan khas jepang ini
merupakan salah satu jenis usaha yang memiliki prospek bisnis yang sangat bagus karena produk
ini relatif disenangi oleh hampir semua segmen umur, mulai anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Saat ini jumlah restaurant jepang masih terbatas di Lombok, restaurant jepang yang sudah ada di
Lombok seperti takematsuri, ichiban sushi, hungry sushi, dsb. Di Lombok, pangsa pasar dari
makanan yang berciri khas Jepang ini cukup di kuasai oleh restaurant – restaurant tersebut.
Pengembangan bisnis produksi makanan khas jepang membutuhkan analisis yang matang
untuk menghasilkan laba semaksimal mungkin. Kesuksesan dalam berbisnis dapat diperoleh
melalui pertimbangan yang matang dan pemenuhan terhadap beberapa aspek Uji Kelayakan
Bisnis, yaitu Aspek Hukum, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Financial, Aspek Manajemen
dan SDM, Aspek Sosial, Ekonomi dan Politik, dan Aspek Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) (Sulastri, 2016). Namun pada penelitian ini, penulis akan menganalisis
hanya pada Aspek Hukum, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Financial saja.
Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Uji
Kelayakan Bisnis Japanese Food di Takematsuri Mataram)”. Jepanese restaurant menjadi salah
satu pilihan yang cukup banyak diminati masyarakat, khususnya di wilayah Lombok. Namun,
jumlah gerai restaurant yang memang khusus membuat dan menjual masakan khas jepang masih
terbatas. Selain itu, terdapat beberapa kendala yang sering di alami oleh para pembisnis,
diantaranya seperti lemahnya managemen atau pengelolaan, termasuk di dalamnya adalah
management marketing dan promosi. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melakukan uji
kelayakan bisnis pada salah satu Japanese restaurant di Lombok untuk mengetahui kualitas dan
kelayakan bisnis mereka.
LANDASAN TEORI
2.1 Restoran
Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu
tempat tetap yang tidak berpindahpindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba. (
Permen no. 11 tahun 2014). Dalam dunia bisnis, terdapat banyak jenis restaurant, termasuk
restoran jepang (Japanese Restaurant ). Restoran yang menyediakan makanan khas jepang yang
tempatnya di design khusus agar tamu merasa nyaman.
Analisis Uji kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang menganalisis secara mendalam dan
utuh tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu bisnis atau kegiatan yang dijalankan (Jakfar dalam novita indah hasibuan 2021:
145). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis studi kelayakan
dibutuhkan sebelum memulai usaha untuk menentukan apakah usaha tersebut layak dijalankan
atau tidak. Analisis studi kelayakan bisnis diperlukan bukan hanya untuk rencana bisnis
melainkan juga untuk menganalisis suatu bisnis ketika dioperasikan atau dijalankan. Tujuan
dilakukannya analisis studi kelayakan adalah untuk menghindari resiko kerugian, memudahkan
perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan pengawasan, dan memudahkan
pengendalian. Kasmir dan Jakfar (2003:13)
Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis diantaranya Aspek Hukum, Aspek Pasar dan
Pemasaran, Aspek Keuangan, Aspek Manajemen, Aspek Sosial dan Ekonomi, dan Aspek
Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) (Jakfar dalam novita indah hasibuan
2021:146). Namun dalam analisis kelayakan di Restaurant Takematsuri, aspek yang hanya di
analisis yaitu Aspek Hukum, Aspek Keuangan, dan Aspek Pemasaran.
2.3 Ruang lingkup analisis kelayakan bisnis
Ruang Lingkup Studi Kelayakan secara umum adalah:
a. Melihat dan menilai peningkatan usaha untuk digarap secara lebih sistematis dan
berkesinambungan.
b. Dilakukannya analisis kelayakan bisnis dari sisi kualitatif dan kuantitatif untuk meninjau
layak atau tidaknya.
c. Menilai berbagai resiko pada setiap usaha yang dinilai secara komperhensif
d. Kajian studi kelayakan bisnis juga diharapakan mampu memberi rekomendasi kepada
pihak-pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan danalam bisnis (Irham
Fahmidalam N Eka Saputry 2020).
Usaha dalam bentuk apapun memerlukan keabsahan legalitas karena faktor ini yang
menentukan keberlanjutan hidupnya. Sebelum melakukan investasi di suatu daerah/wilayah,
pada saat menganalisis aspek-aspek studi kelayakan, maka terlebih dahulu dilakukan evaluasi
dan pra-penelitian yang berlaku di 16 daerah/wilayah tersebut, agar tidak terjadi kerugian
dikemudian hari, apabila ternyata di daerah/wilayah tersebut melarang bentuk usaha yang
dimaksud. ( Ahmad Subagyo (2007:167)
a. Produk (product)
Sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar untuk menarik perhatian, untuk dibeli,
digunakan, dikonsumsi, dan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
b. Harga (price)
Sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen atas suatu produk tertentu. Dalam
suatu kebijakan harus menentukan harga dasar produk, kemudian menentukan kebijkan
menyangkut potongan harga, pembayaram ongkos kirim, dan semua yang menyangkut
masalah harga. Konsep harga harus sesuai dengan nilai yang ditawarkan kepada
konsumen.
c. Tempat (place)
Tempat diartikan sebagai distribusi, yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produk menjadi mudah diperoleh dan selalu adanya ketersediaan untuk konsumen.
Sedangkan saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua
kegiatan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikan dari titik produksi sampai
konsumsi.
d. Promosi (promotion)
Meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dengan mempromosikan produknya ke pasar sasaran.
b. Blue Ocean Strategy
Strategi Blue Ocean adalah strategi yang digunakan untuk menuangkan persaingan yang
semakin ketat dengan membentuk suatu produk inovatif sehingga mampu memasuki pasar yang
dilupakan oleh pesaing, berbeda dengan strategi Red Ocean dimana semua kompetitor
menawarkan produk yang seragam hingga sering menghasilkan pertarungan yang berdarah-
darah.
Blue ocean ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan
peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Kim menyatakan bahwa Blue Ocean
Strategy pada dasarnya merupakan strategi pendekatan sistematis untuk melepaskan diri dari red
ocean dan membuat kompetisi menjadi tak relevan. Blue Ocean Strategy menawarkan satu set
metodologi dan alat untuk menciptakan pangsa pasar yang baru. Jika inovasi dipandang sebagai
proses random, maka Blue Ocean Strategy menawarkan pengejaran inovasi sistematis (Kim dan
Mauborgne (2005)
Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer . Sumber data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono dalam Ahyar
Gunawan 2021 : 57). Pengumpulan data primer diperoleh langsung dari observasi atau
wawancara dengan pemimpin atau manajer serta karyawan Takematsuri Restaurant mengenai
aspek – aspek dalam studi kelayakan bisnis.
Bisnis Japanese Food Takematsuri tersebut telah mememuhi syarat berdasarkan aspek
hukum karena telah memiliki dokumen yang lengkap seperti Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Berdasarkan hal
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Takematsuri. Restaurant layak dari aspek hukum sebab
dokumen-dokumen untuk perizinan - perizinan usaha sudah terpenuhi dan dikeluarkan oleh
lembaga yang sah.
1. Produk (Product)
Produk adalah sesuatu yang dijual atau ditawarkan oleh pemilik untuk dicari atau
dikonsumi (Kotler & Amstrong, 2008). Produk Dimsum Moresto memiliki berbagai varian jenis,
topping dan saus. Menu dimsum yang disajikan juga beragam mulai dari dimsum ayam, dimsum
rumput laut, dimsum kepiting, dimsum udang, dimsum sapi, ekado, lumpia kulit tahu, lumpia
salad. Dan aneka pancake durian mulai dari pencake durian dan pancake durian mini.
2. Harga (Price)
Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan atau dibebankan untuk mendapatkan suatu barang
(Kotler & Amstrong). Harga jual Layar Dimsum cukup terjangkau yaitu mulai dari rentang harga
menu yang dijual mulai dari Rp. 57,000 – Rp. 80,000.
Beberapa harga dimsum di usaha Restoran Layar Dimsum antara lain:
3. Tempat (Place)
Tempat adalah kegiatan pemasaran dalam membuat suatu produk tersedia bagi konsumen
(Kotler & Amstrong, 2008). Lokasi usaha Restoran Layar Dimsum memiliki peluang akses yang
baik karena berada di tempat yang strategis. Lokasi Restoran Layar Dimsum mudah dijangkau
dan ramai dikunjungi masyarakat. Restoran Layar Dimsum menerapkan sistem distribusi secara
langsung yaitu melakukan pemesanan secara langsung atau melalui pengiriman.
4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan pemasaran untuk mengenalkan produk untuk menarik
konsumen (Kotler & Amstrong, 2008). Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Restoran Layar
Dimsum dilakukan secara online dengan memanfaatkan media sosial. Restoran Layar Dimsum
melakukan promosi online menggunakan media sosial dengan pertimbangan agar lebih
memudahkan produk dikenal masyarakat luas.
Strategi pemasaran erat kaitannya dengan faktor lingkungan usaha, sehingga dalam
merumuskan strategi pemasaran perlu diidentifikasi faktor lingkungan internal dan
eksternal yang berpengaruh pada pemasaran perusahaan (Rangkuti, 2015).
Hasil identifikasi faktor internal dan eksternal Dimsum Moresto Bandar Lampung adalah
sebagai berikut.