Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAKEMATSURI JAPANESE RESTAURANT

Di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah


Manajemen Keuangan.

Kelas : 5C
Nama-Nama/NIM Kelompok :
1. Mila sari (20102066)
2. Ni komang suariyani
3. Laura cinta lestari
4. Mariatun
5. M. alta haris
6. M.zillkarnaen
7. Lilik suryani
8. M.gunawan hidayat

Program Studi DIII Perhotelan


SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yme. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Analisis kelayakan usaha
Takematsuri Japanese Rastaurant".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, makalah ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami
berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Mataram, January 2022

Kelompok 1

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lombok terkenal dengan wisata kulinernya, tidak hanya kuliner local saja melainkan kuliner
manca negara juga tersedia di pulau ini. Hal tersebut bertujuan agar ketika wisatawan
mancanegara datang ke Indonesia tepatnya di Lombok, wisatawan tersebut dapat menikmati
hidangan khas dari negara mereka juga. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu alasan ketika
ingin mendirikan suatu bisnis kuliner.
Kegiatan bisnis merupakan suatu kegiatan usaha pembelian atau penjualan yang dijalankan
dengan tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan yang dilakukan secara berulang ulang.
Kegiatan bisnis dibedakan menjadi 2 yaitu bisnis yang berorientasi pada keuntungan (profit
oriented) dan bisnis yang tidak berorientasi pada keuntungan (non profit oriented). Salah satu
contoh bisnis yang berorientasi pada profit adalah bisnis hotel dan restaurant.
Dalam meningkatkan penjualan produk, bisnis restoran Jepang sangat bergantung pada selera
konsumen. Oleh karena itu pemahaman atas kebutuhan dan selera konsumen sangatlah penting.
Kepuasan atas pelayanan dapat menjadikan konsumen menjadi loyal dan berpotensi untuk
melakukan pembelian ulang. Penyajian makanan yang konsisten enak menjadi salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh para produsen atau pemilik restoran. Restoran adalah jenis
usaha yang melakukan proses produksi serta melakukan proses pelayanan. Restoran pada
umumnya memiliki kapasitas produksi yang relatif terbatas atau tetap dalam kurun waktu
tertentu. Ada beberapa jenis restaurant yang berkembang di Lombok, salah satunya adalah
Japanese restaurant.
Masakan Jepang ( 日 本 料 理 , nihon ryōri, nippon ryōri) adalah makanan yang dimasak
dengan cara memasak yang berkembang secara unik di Jepang dan memakai bahan makanan
yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Usaha penjualan makanan khas jepang ini
merupakan salah satu jenis usaha yang memiliki prospek bisnis yang sangat bagus karena produk
ini relatif disenangi oleh hampir semua segmen umur, mulai anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Saat ini jumlah restaurant jepang masih terbatas di Lombok, restaurant jepang yang sudah ada di
Lombok seperti takematsuri, ichiban sushi, hungry sushi, dsb. Di Lombok, pangsa pasar dari
makanan yang berciri khas Jepang ini cukup di kuasai oleh restaurant – restaurant tersebut.
Pengembangan bisnis produksi makanan khas jepang membutuhkan analisis yang matang
untuk menghasilkan laba semaksimal mungkin. Kesuksesan dalam berbisnis dapat diperoleh
melalui pertimbangan yang matang dan pemenuhan terhadap beberapa aspek Uji Kelayakan
Bisnis, yaitu Aspek Hukum, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Financial, Aspek Manajemen
dan SDM, Aspek Sosial, Ekonomi dan Politik, dan Aspek Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) (Sulastri, 2016). Namun pada penelitian ini, penulis akan menganalisis
hanya pada Aspek Hukum, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Financial saja.

Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Uji
Kelayakan Bisnis Japanese Food di Takematsuri Mataram)”. Jepanese restaurant menjadi salah
satu pilihan yang cukup banyak diminati masyarakat, khususnya di wilayah Lombok. Namun,
jumlah gerai restaurant yang memang khusus membuat dan menjual masakan khas jepang masih
terbatas. Selain itu, terdapat beberapa kendala yang sering di alami oleh para pembisnis,
diantaranya seperti lemahnya managemen atau pengelolaan, termasuk di dalamnya adalah
management marketing dan promosi. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melakukan uji
kelayakan bisnis pada salah satu Japanese restaurant di Lombok untuk mengetahui kualitas dan
kelayakan bisnis mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapatkan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah Kelayakan Bisnis Takematsuri Japanese Rastaurant dari segi Hukum?
2. Bagaimanakah Kelayakan Bisnis Takematsuri Japanese Rastaurant dari segi Pemasaran?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Kelayakan Bisnis Takematsuri Japanese Rastaurant dari segi Hukum?
2. Mengetahui Kelayakan Bisnis Takematsuri Japanese Rastaurant dari segi Pemasaran?

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi industri Akomodasi dan
Restuarant khususnya pada Takematsuri Japanese Rastaurant dan juga bagi seluruh pembaca
terutama mahasiswa, dan teman-teman semuanya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Restoran

Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu
tempat tetap yang tidak berpindahpindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba. (
Permen no. 11 tahun 2014). Dalam dunia bisnis, terdapat banyak jenis restaurant, termasuk
restoran jepang (Japanese Restaurant ). Restoran yang menyediakan makanan khas jepang yang
tempatnya di design khusus agar tamu merasa nyaman.

2.2 Analisis Uji kelayakan bisnis

Analisis Uji kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang menganalisis secara mendalam dan
utuh tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu bisnis atau kegiatan yang dijalankan (Jakfar dalam novita indah hasibuan 2021:
145). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis studi kelayakan
dibutuhkan sebelum memulai usaha untuk menentukan apakah usaha tersebut layak dijalankan
atau tidak. Analisis studi kelayakan bisnis diperlukan bukan hanya untuk rencana bisnis
melainkan juga untuk menganalisis suatu bisnis ketika dioperasikan atau dijalankan. Tujuan
dilakukannya analisis studi kelayakan adalah untuk menghindari resiko kerugian, memudahkan
perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan pengawasan, dan memudahkan
pengendalian. Kasmir dan Jakfar (2003:13)
Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis diantaranya Aspek Hukum, Aspek Pasar dan
Pemasaran, Aspek Keuangan, Aspek Manajemen, Aspek Sosial dan Ekonomi, dan Aspek
Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) (Jakfar dalam novita indah hasibuan
2021:146). Namun dalam analisis kelayakan di Restaurant Takematsuri, aspek yang hanya di
analisis yaitu Aspek Hukum, Aspek Keuangan, dan Aspek Pemasaran.
2.3 Ruang lingkup analisis kelayakan bisnis
Ruang Lingkup Studi Kelayakan secara umum adalah:
a. Melihat dan menilai peningkatan usaha untuk digarap secara lebih sistematis dan
berkesinambungan.
b. Dilakukannya analisis kelayakan bisnis dari sisi kualitatif dan kuantitatif untuk meninjau
layak atau tidaknya.
c. Menilai berbagai resiko pada setiap usaha yang dinilai secara komperhensif
d. Kajian studi kelayakan bisnis juga diharapakan mampu memberi rekomendasi kepada
pihak-pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan danalam bisnis (Irham
Fahmidalam N Eka Saputry 2020).

2.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

Usaha dalam bentuk apapun memerlukan keabsahan legalitas karena faktor ini yang
menentukan keberlanjutan hidupnya. Sebelum melakukan investasi di suatu daerah/wilayah,
pada saat menganalisis aspek-aspek studi kelayakan, maka terlebih dahulu dilakukan evaluasi
dan pra-penelitian yang berlaku di 16 daerah/wilayah tersebut, agar tidak terjadi kerugian
dikemudian hari, apabila ternyata di daerah/wilayah tersebut melarang bentuk usaha yang
dimaksud. ( Ahmad Subagyo (2007:167)

2.4.1 Aspek hukum


Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan keaslian
dari dokumen - dokumen yang dimiliki (Sulastri, 2016). Setiap Usaha Restoran, wajib memiliki
Sertifikat Usaha Restoran dan melaksanakan Sertifikasi Usaha Restoran, berdasarkan persyaratan
dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.(Permen no. 11. Tahun 2014 p 6 )
Pemeriksaan keabsahan dokumen dapat dilakukan oleh lembaga yang mengeluarkan dan
yang mengesahkan dokumen - dokumen milik perusahaan. Indikator kelayakan suatu usaha jika
ditinjau dari aspek hukum adalah apakah usaha tersebut legal secara hukum atau tidak.
Keabsahan dokumen suatu usaha juga dapat digunakan sebagai jaminan jika usaha tersebut ingin
melakukan pinjaman. (novita indah hasibuan 2021:146).
Dokumen – dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum sebagai berikut :

a. Kepemilikan Tempat Usaha (Setiap perusahaan harus memiliki sertifikat kepemilikan


tanah sebagai bukti legalitas usaha).
b. Tanda Daftar Perusahaan (Setiap Perusahaan Yang Beroperasi di Indonesia, haruslah
membuat surat Tanda Daftar Perusahaan sesuai dengan bidang usahanya masing -
masing )
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan hal yang penting
diteliti. Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries
ke Departemen Kehakiman. Pentingnya NPWP adar setiap usaha yang dijalankan
nantinya akan memberikan penghasilan kepada pemerintah sesuai dengan Undang
Undang Dasar negara Indonesia)

d. Izin-Izin Perusahaan (Izin-izin perdagangan meliputi Surat Izin Usaha Perdagangan


(SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU))

2.4.2 Aspek Pemasaran


Pada waktu sekarang aspek pasar menempati prioritas utama dari studi kelayakan
proyek. Banyak dijumpai kegagalan proyek karena tidak tersedianya pasar potensial yang
cukup terutama di negara sedang berkembang. Beberapa pertanyaan dasar yang perlu
dipahami dari aspek pasar adalah berapa potensi pasar (market potential) yang tersedia dan
berapa bagian (market share) yang dapat diraih oleh proyek yang diusulkan serta strategi
pemasaran yang direncanakan untuk memperebutkan konsumen (Husnan & Suwarsono
2000).
Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis membahas mengenai besarnya permintaan
penawaran dan harga (Yanuar, 2016). Pemasaran merupakan upaya untuk memproduksi dan
menjual produk kepada para konsumen dengan maksud tertentu.

a. Penentuan Strategi Pemasaran


Dalam aspek pasar dan pemasaran, hal penting yang harus diperhatikan adalah Bauran
Pemasaran atau Marketing Mix. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler
2005).
Menurut Umar (2009) Ada empat komponen dari Bauran Pemasaran atau Marketing Mix
untuk masuk ke pasar yaitu

a. Produk (product)
Sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar untuk menarik perhatian, untuk dibeli,
digunakan, dikonsumsi, dan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
b. Harga (price)
Sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen atas suatu produk tertentu. Dalam
suatu kebijakan harus menentukan harga dasar produk, kemudian menentukan kebijkan
menyangkut potongan harga, pembayaram ongkos kirim, dan semua yang menyangkut
masalah harga. Konsep harga harus sesuai dengan nilai yang ditawarkan kepada
konsumen.
c. Tempat (place)
Tempat diartikan sebagai distribusi, yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produk menjadi mudah diperoleh dan selalu adanya ketersediaan untuk konsumen.
Sedangkan saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua
kegiatan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikan dari titik produksi sampai
konsumsi.
d. Promosi (promotion)
Meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dengan mempromosikan produknya ke pasar sasaran.
b. Blue Ocean Strategy
Strategi Blue Ocean adalah strategi yang digunakan untuk menuangkan persaingan yang
semakin ketat dengan membentuk suatu produk inovatif sehingga mampu memasuki pasar yang
dilupakan oleh pesaing, berbeda dengan strategi Red Ocean dimana semua kompetitor
menawarkan produk yang seragam hingga sering menghasilkan pertarungan yang berdarah-
darah.
Blue ocean ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan
peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Kim menyatakan bahwa Blue Ocean
Strategy pada dasarnya merupakan strategi pendekatan sistematis untuk melepaskan diri dari red
ocean dan membuat kompetisi menjadi tak relevan. Blue Ocean Strategy menawarkan satu set
metodologi dan alat untuk menciptakan pangsa pasar yang baru. Jika inovasi dipandang sebagai
proses random, maka Blue Ocean Strategy menawarkan pengejaran inovasi sistematis (Kim dan
Mauborgne (2005)

c. Penentuan Segmentasi Pasar


Menurut (Kotler and Scheff, 1997) menjelaskan bahwa segmentasi pasar adalah sebuah
proses dalam pembagian pasar, menjadi beberapa kelompok pelanggan yang memiliki
karakteristik kebutuhan yang sama, sehingga dapat dijadikan target pasar yang harus dicapai oleh
perusahaan dengan strategi pemasarannya.
Menurut Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko (2013); segmentasi
pasar adalah membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran
penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix tertentu.
Gambar 1.1 Kerangaka Pemikiran Aspek Uji analisis Kelayakan Usaha
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan proses meliputi langkah-langkah yang dilakukan secara berencana


secara sistematis karena berguna untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah dan jawaban atas
pertanyaan dalam melakukan penelitian, metode diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Ahyar gunawan 2021 : 55).

3.1 Jenis penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dan selanjutnya
disajikan dalam bentuk analisis deskriptif. Secara teoritis, jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data Kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Dengan kata lain, data
kualitatif adalah data yang tidak dapat dihitung (bukan berupa angka) dan diperoleh dalam
bentuk informasi dari instansi maupun pihak-pihak lain yang ada kaitannya dengan masalah yang
akan dibahas (Ahyar Gunawan 2021: 56). Dalam penelitian ini data yang termasuk data
kualitatif dalam penelitian ini meliputi kelengkapan dalam. aspek hukum, aspek pemasaran dan
aspek financial di Takematsuri Restaurant.

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian


3.2.1 lokasi
Adapun lokasi penelitian yang berlokasi di Takematsuri Restaurant, yang beralamat di
Jalan Sriwijaya no 51b, Cakranegara.
3.2.2 waktu
Waktu pengambilan data dalam penelitian ini yaitu pada tanggal 6 Januari 2022

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer . Sumber data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono dalam Ahyar
Gunawan 2021 : 57). Pengumpulan data primer diperoleh langsung dari observasi atau
wawancara dengan pemimpin atau manajer serta karyawan Takematsuri Restaurant mengenai
aspek – aspek dalam studi kelayakan bisnis.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara kepada
informan, yaitu pemilik usaha dan beberapa karyawan Takematsuri. Restaurant, observasi dan
dokumentasi.

3.5 Teknik Penyajian Data


Data yang di analisis akan disajikan dengan mendeskripsikan aspek – aspek yang telah
diteliti dalam bentuk paragraf.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Takematsuri merupakan restaurant yang menyediakan berbagai makanan khas jepang
dengan suasana dan cita rasa jepang asli. Restaurant ini didirikan pada tanggal 25 September
2022 dan outlet pertama di kota Mataram. Takematsuri terletak di Jalan Sriwijaya no 51b,
Cakranegara tepatnya seberang hotel Golden Palace.

4.1 Aspek Hukum


Pendirian dan beroperasinya suatu usaha diakui keberadaannya oleh pemerintah jika berbentuk
badan usaha dan memiliki perizinan usaha. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting
karena ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila dikemudian hari timbul
masalah. Takematsuri Restaurant sudah memiliki dokumen dan surat resmi terkait dengan
pendirian dan operasional usaha. Perizinan usaha yang dimiliki usaha Takematsuri Restaurant
adalah sebagai berikut :
1. Kepemilikan Tempat Usaha (Setiap perusahaan harus memiliki sertifikat kepemilikan
tanah sebagai bukti legalitas usaha).
2. Tanda Daftar Perusahaan (Setiap Perusahaan Yang Beroperasi di Indonesia, haruslah
membuat surat Tanda Daftar Perusahaan sesuai dengan bidang usahanya masing -
masing)
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan hal yang penting
diteliti. Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries ke
Departemen Kehakiman. Pentingnya NPWP adar setiap usaha yang dijalankan nantinya
akan memberikan penghasilan kepada pemerintah sesuai dengan Undang Undang Dasar
negara Indonesia)
4. Izin-Izin Perusahaan (Izin-izin perdagangan meliputi Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU)).

Bisnis Japanese Food Takematsuri tersebut telah mememuhi syarat berdasarkan aspek
hukum karena telah memiliki dokumen yang lengkap seperti Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Berdasarkan hal
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Takematsuri. Restaurant layak dari aspek hukum sebab
dokumen-dokumen untuk perizinan - perizinan usaha sudah terpenuhi dan dikeluarkan oleh
lembaga yang sah.

4.2 Aspek Pasar


a. marketing Mix
Untuk menganalisis strategi pemasaran secara tepat selain menggunakan analisis SWOT perlu
adanya memakai bauran pemasaran (marketing mix) untuk menambah analisa secara internal dan
eksternal. Pendekatan pemasaran 4P, yaitu product, price, place, and promotion sering berhasil
untuk barang, tetapi berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian dalam bisnis jasa.

1. Produk (Product)
Produk adalah sesuatu yang dijual atau ditawarkan oleh pemilik untuk dicari atau
dikonsumi (Kotler & Amstrong, 2008). Produk Dimsum Moresto memiliki berbagai varian jenis,
topping dan saus. Menu dimsum yang disajikan juga beragam mulai dari dimsum ayam, dimsum
rumput laut, dimsum kepiting, dimsum udang, dimsum sapi, ekado, lumpia kulit tahu, lumpia
salad. Dan aneka pancake durian mulai dari pencake durian dan pancake durian mini.
2. Harga (Price)
Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan atau dibebankan untuk mendapatkan suatu barang
(Kotler & Amstrong). Harga jual Layar Dimsum cukup terjangkau yaitu mulai dari rentang harga
menu yang dijual mulai dari Rp. 57,000 – Rp. 80,000.
Beberapa harga dimsum di usaha Restoran Layar Dimsum antara lain:

No Menu Item Harga


1.
2.
3.

3. Tempat (Place)
Tempat adalah kegiatan pemasaran dalam membuat suatu produk tersedia bagi konsumen
(Kotler & Amstrong, 2008). Lokasi usaha Restoran Layar Dimsum memiliki peluang akses yang
baik karena berada di tempat yang strategis. Lokasi Restoran Layar Dimsum mudah dijangkau
dan ramai dikunjungi masyarakat. Restoran Layar Dimsum menerapkan sistem distribusi secara
langsung yaitu melakukan pemesanan secara langsung atau melalui pengiriman.
4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan pemasaran untuk mengenalkan produk untuk menarik
konsumen (Kotler & Amstrong, 2008). Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Restoran Layar
Dimsum dilakukan secara online dengan memanfaatkan media sosial. Restoran Layar Dimsum
melakukan promosi online menggunakan media sosial dengan pertimbangan agar lebih
memudahkan produk dikenal masyarakat luas.

Strategi pemasaran erat kaitannya dengan faktor lingkungan usaha, sehingga dalam
merumuskan strategi pemasaran perlu diidentifikasi faktor lingkungan internal dan
eksternal yang berpengaruh pada pemasaran perusahaan (Rangkuti, 2015).
Hasil identifikasi faktor internal dan eksternal Dimsum Moresto Bandar Lampung adalah
sebagai berikut.

b. Blue Ocean Strategy(TAMBAHKAN TENTANG MENGHADAPI


KOMPETITOR)
c. Segmentasi pasar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai