Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKHIR

PROGRAM WIRAUSAHA DAN PEMASARAN MAHASISWA


KERIPIK PISANG HELLO BANANA’S

TIM PELAKSANA

Salina 200304238 Angkatan 2020


Annisa Safitri 200304237 Angkatan 2020
Darnis 200304231 Angkatan 2020
Dwiana Safitri 200304252 Angkatan 2020
Salsabillah Fathia Rahma 200304245 Angkatan 2020

MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

JANUARI, 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas “Laporan Akhir Usaha” dengan tepat waktu. Tugas
disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
dan Wirausaha 1. Selain itu, tugas ini bertujuan menambah wawasan tentang
laporan akhir usaha bagi para pembaca dan juga bagi kami. Dan kami sangat
apresiasi mengucapkan terima kasih kepada Wan Laura Hardilawati, SE, M. Si
selaku Dosen Mata Kuliah Kuliah Manajemen Pemasaran dan Wirausaha 1.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak anggota yang telah
membantu menyelesaikan tugas ini dan sumber referensi yang membantu.
terlepas dari segala bantuan yang telah didapatkan dalam penyelesaian makalah
ini, Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru,15 Januari 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
DESKRIPSI SINGKAT USAHA....................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2
1.1 Latar Belakang Usaha....................................................................................2
1.2 Proses Identifikasi Peluang dan Prospek Bisnis.............................................2
1.3 Analisis SWOT...............................................................................................3
BAB II PROSES PEMBELAJARAN..............................................................................5
2.1 Deskripsi Produk/Jasa dan Proses Produksi..................................................5
2.2 Pelayanan Pelanggan....................................................................................6
2.3 Pemasaran....................................................................................................8
2.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning.......................................................10
2.5 Diferensiasi dan Merketing Mix..................................................................11
2.6 Teori Pemasaran.........................................................................................13
2.7 Manajemen Bisnis.......................................................................................15
2.8 Rencana Pengembangan Bisnis...................................................................18
BAB III METODE PELAKSANAAN...........................................................................23
3.1 Teknik Komoditas Usaha.............................................................................23
3.2 Proses Produksi...........................................................................................25
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 27
Kesimpulan....................................................................................................... 27
Lampiran.............................................................................................................. 27

iii
DESKRIPSI SINGKAT USAHA

Keripik pisang merupakan salah satu camilan ringan serta gurih yang sangat
populer dan sangat digemari oleh masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar
negeri. Pohon pisang cukup mudah tumbuh subur di tanah Indonesia dan sangat
mudah untuk ditemukan menawarkan potensi yang sangat besar bagi camilan ini
untuk memperluas jaringan pasar tanpa khawatir terjadi kelangkaan bahan baku.

Namun tentu, memiliki bahan baku yang melimpah tidak bisa menjamin
produk tersebut akan laris. Cara pembuatannya yang sederhana dan bisa
dikatakan mudah juga menjadi salah satu alasan kami memilih untuk membuat
produk ini. Kami menyadari, para pengusaha keripik pisang harus berinovasi
untuk menciptakan produk rasa keripik pisang yang bervariasi tanpa
menghilangkan kenikmatan rasa aslinya. Berangkat dari pemikiran ini, Kami
berupaya menggagas hadirnya “keripik pisang cokelat” terlebih dahulu.

Dalam melakukan riset pasar kecil - kecilan kami sudah mencoba menjual
beberapa pieces keripik pisang dengan rasa coklat ke beberapa pelanggan dan
juga memberikan tester kepada orang – orang terdekat kami. Dari hasil riset
tersebut rasa coklat ini memang sangat disukai dan memiliki banyak sekali
peminat. Namun kami merasa harus menciptakan varian rasa baru agar tetap
dapat bersaing di pasar. Varian rasa baru yang kami rencanakan adalah keju,
balado, jagung bakar dan pedas manis.

Untuk penjualan yang pasti kami akan memulainya saat libur semester
karena kami rasa saat itulah yang paling tepat. Usaha ini juga merupakan upaya
kami dalam rangka meningkatkan minat beli masyarakat Indonesia terhadap
produk lokal. Dipanen, diolah, dan dipasarkan oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Selain itu, Kami juga berkomitmen memberdayakan UMKM untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar.

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha


Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris dan memiliki tanah
atau lahan yang subur. Salah satu tanaman yang cocok dengan kondisi tanah di
Indonesia adalah pisang. Oleh karena itu hasil panen perkebunan pisang juga
pasti sangat tinggi. Maka untuk memanfaat hal tersebut diperlukan adanya
pengolahan hasil pertanian salah satunya pisang agar kualitas dan komoditas
hasil pertanian tetap tinggi. Salah satu cara pengolahan pisang adalah dengan
cara mengubahnya menjadi camilan keripik pisang.

Kondisi ekonomi juga merupakan salah satu alasan untuk lebih


memanfaatkan hasil perkebunan agar lebih maksimal. Kami memilih untuk
membuat keripik pisang karena dengan seperti itu juga akan membantu petani
pisang dalam meningkatkan penjualan mereka.

Jika hasil pertanian di manfaatkan dengan lebih baik akan memberikan


dampak yang baik salah satunya dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru
bagi para pengangguran.

1.2 Proses Identifikasi Peluang dan Prospek Bisnis


Pisang merupakan tanaman yang sangat mudah ditemukan di seluruh
Indonesia. Buah pisang memiliki banyak jenis yang selain dapat dimakan secara
langsung, juga dapar dimakan setelah diolah menjadi keripik pisang. Keripik
pisang sangat digemari oleh masyarakat luass karena selain enak, pada dasarnya
buah pisang itu sendiri memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh.

Oleh karena itulah usaha keripik pisang bisa dijadikan salah satu usaha
dengan peluang usaha yang menguntungkan dan memiliki prospek usaha yang

2
bagus kedepannya. Keripik pisang juga sudah sangat tidak asing lagi bagi
masyrakat, baik dalam maupun luar negeri sebagai cemilan yang enak dan gurih,
jadi orang pun sudah merasa tidak bosan bila terus mencoba keripik pisang.
Namun kami sebagai penjual juga akan tetap melalukan diferensiasi rasa agar
pelanggan tidak merasa bosan dengan rasa yang itu – itu saja.

Keripik pisang ini adalah usaha dengan prospek yang menjanjikan karena
keripik pisang sangat digemari oleh semua kalangan usia, baik anak – anak
hingga orang dewasa. Proses pembuatan yang mudah dan bahan baku pisang
yang gampang ditemukan juga menjadi salah satu alasan untuk kami memilih
usaha kerpik pisang ini.

1.3 Analisis SWOT


Dalam upaya untuk menentukan strategi, maka diperlukan analisis dasar
yang berkaitan dengan faktor internal dan eksternal, yaitu: menggunakan analisis
SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats).

Menurut Rangkuti (2015:19), Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses,


Opportunities, Threats) merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan
untuk mengembangkan strategi yang berlandaskan pada situasi di sekeliling
perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Faktor ini diklasifikasikan
sebagai faktor internal dan eksternal perusahaan yaitu hubungan antara
organisasi dan masyarakat yang menciptakan dan mendukungnya.

Dibawah ini adalah analisis SWOT untuk usaha keripik pisang milik kami
dengan merek Hello Banana’s:

1) Strenghts
a. Rasa yang enak dan gurih
b. Harga yang cukup bersabahat dengan kantong
c. Modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak
d. Produk yang memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh

3
2) Weakness
a. Bahan baku pisang cukup rentan
b. Untuk saat ini kami masih menggunakan kemsan standing
pouch biasa
c. Belum bisa memproduksi dengan jumlah yang banyak
d. Jika penyimpanan tidak dilakukan dengan baik keripik pisang
akan mudah rusak.
3) Opportunity
a. Kondisi masyarakat Indonesia yang konsumtif
b. Saat ini cemilan – cemilan sedang naik daun
c. Dukungan dari pemerintah untuk usaha kecilss
4) Threats
a. Jumlah kompetitor yang banyak dan terus bertambah
b. Adanya perubahan selera dari masyarakat
c. Adanya standarisasi mutu

4
BAB II

PROSES PEMBELAJARAN

2.1 Deskripsi Produk/Jasa dan Proses Produksi


Bisnis yang kami pilih untuk dilakukan adalah keripik pisang yang diberi
merek/brand Hello Banana’s. Bisnis keripik pisang ini kami pilih karena memiliki
pasar yang luas dan mempunyai prospek yang bagus di masa yang akan datang.
Untuk rencana pelaksanaan penjualan yang sebenarnya kami berencana untuk
memulainya di saat libur semester karena saat itulah dirasa cocok untuk
memulai usaha. Namun sebelum itu perlu diketahui deskripsi produk/jasa dan
proses yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa tersebut.

Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.
Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar
dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer,
produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli
dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa
barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai
komoditas.

Sejumlah ahli pada bidang jasa telah melakukan berbagai upaya dalam
tujuan untuk dapat merumuskan definisi jasa, namun demikian hingga saat ini
belum ada satu definisi yang dapat diterima secara bulat. Keanekaragaman
definisi tentang jasa tersebut dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli ekonomi
sebagai berikut:

Definisi jasa menurut Kotler (2002;486) adalaah setiap tindakan atau


kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

5
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk
fisik.

Tjiptono (2008;16) mendefinisikan jasa sebagai tindakan atau perbuatan


yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak memiliki kepemilikan sesuatu.

Berdasarkan definisi diatas, pada dasarnya jasa tidak berwujud, tidak


menghasilkan kepemilikan, dapat memberikan kepuasan serta untuk
menghasilkan tersebut mungkin perlu atau tidak perlu juga memerlukan
penggunaan benda nyata.

Proses adalah suatu cara, metode maupun teknik untuk penyelenggaraan


atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu (Agus Ahyari, 2002: 65). Sedangkan
produksi adalah: “Kegiatan untuk mengetahui penambahan manfaat atau
penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi yang
bermanfaat bagi pemenuhan konsumen” (Sukanto Reksohadiprodjo, 2000: 1).

Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mengenai proses
produksi, yang dimaksud dengan proses produksi adalah: “Suatu cara, metode
maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah,
bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga dapat
bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Dari pengertian di atas,
dapat kita lihat proses produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling
berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap
suatu barang.

2.2 Pelayanan Pelanggan


Keripik pisang adalah cemilan renyah, enak dan gurih dengan berbagai rasa
yang sangat digemari oleh seluruh masyarakat, baik di dalam maupun luar
negeri. Oleh sebab itu kami tidak terlalu khawatir dengan prospek usaha keripik

6
pisang karena cemilan ini memiliki banyak peminat, mulai dari anak – anak
hingga orang dewasa. Untuk sasaran pelanggan utama, kami memilih salah
satunya adalah remaja atau muda-mudi yang akhir – akhir ini tertarik dengan
cemilan berbagai rasa yang menarik.

Sebelumnya akan dipaparkan terlebih dulu maksud dari pelayanan dan


kepuasan pelanggan. Secara sederhana istilah pelayanan (service) bisa diartikan
sebagai melakukan sesuatu bagi orang lain. Sedangkan secara umum pelayanan
adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan, melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan
pelanggan dapat terpenuhi.

Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya yang berjudul “prinsip- prinsip


total quality service” mengatakan bahwa ada tiga kunci dalam memberikan
pelayanan pelanggan yang unggul, pertama, kemampuan memahami kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Kedua, pengembangan dibatasi yang lebih akurat dari
pada pesaing. Ketiga, pemanfaatan informasi-informasi yang diperoleh dalam
riset pasar dalam suatu kerangka strategi.

Menurut howard dan sheth dalam fandy tjiptono (2014: 353)


mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif pembelian
berkenaan dengan kesepadanan atau ketidak sepadanan antara hasil yang
didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan.

Sebelumnya kami sudah mencoba menjual dan memberikan tester produk


kepada beberapa pelanggan. Dari 10 pelanggan yang mencoba tester keripik
pisang yang kami jual 9 diantaranya puas. Namun pelanggan berharap kami akan
membuat varian rasa yang berbeda selain rasa coklat.

Tentu saja kami sebagai penjual akan berusaha secepatnya untuk


memenuhi keinginan pelanggan, serta membangun komunikasi dengan
pelanggan agar terciptanya kepercayaan antar penjual dan pembeli. Seperti yang

7
sudah direncanakan sebelumnya kami akan membuat varian rasa keju, balado,
jagung bakar dan pedas manis.

2.3 Pemasaran
Pada dasarnya terdapat 3 jenis kebutuhan dan keinginan pelanggan, yaitu:

1) Kebutuhan Dasar (Basic Requirement)

Level ini diwakili oleh dua kebutuhan: Physiological dan Safety pada
Maslow. Customer pada level ini membutuhkan core product sekaligus
pelayanan yang sifatnya masih Basic, seperti ketepatan pengiriman,
kemudahan akses komunikasi, dan fleksibilitas waktu operasi atau
pelayanan.

2) Memenuhi Harapan (Meeting Expectation)

Level ini diwakili juga oleh dua


kebutuhan: Belonginess dan Esteem pada Maslow. Customer pada level
ini membutuhkan hubungan dua arah yang selalu harmonis. Sebagai
supplier, perusahaan harus selalu mendengarkan dan berkomunikasi
dengan pelanggan untuk memahami harapan-harapan yang sifatnya
unik, sekaligus memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul
dari pelanggan. Di sini, reputasi dan keahlian perusahaan sebagai
supplier mulai dilihat, dimana supplier tidak lagi dilihat sebagai problem
solver yang profesional, tetapi juga
sebagai advisor/counselor perusahaan pelanggan.

3) Melampaui Harapan (Exceeding Expectation)

Level ini diwakili juga oleh satu kebutuhan: Self Actualization pada
Maslow. Customer pada level ini membutuhkan hubungan supplier –
customer yang sifatnya jangka panjang. Level inilah yang paling sulit

8
dicapai, karena kadang pelanggan tidak mengetahui apa yang
dibutuhkan/diinginkan oleh mereka saat ini, atau di masa mendatang.

Dari hasil riset pasar kecil – kecilan yang telah kami lakukan terdapat
beberapa kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan yakni: 1) varian rasa baru
yang lebih menarik, 2) harga yang terjangkau dan 3) bentuk dari potongon
keripik pisang.

Sedangkan untuk keinginan pelanggan adalah 1) jenis kemasan yang


digunakan serta bentuk/desain kemasan yang lebih menarik dan 2) berbagai
jenis ukuran kemasan mulai dari yang kecil, sedang, besar dan sangat besar.

Hal yang kami lakukan sebagai penjual untuk memenuhi keinginan dari
pelanggan yakni, pertama menerima semua saran dan keluhan yang diberikan
oleh pelanggan. Setelah menerima saran untuk menambah rasa baru pada
produk kami, kami berdiskusi lalu memutuskan untuk saat ini menambah varian
rasa keju, balado, jagung bakar dan pedas manis.

Keinginan pelanggan yang lainnya adalah harga yang terjangkau dan


bentuk potongan dari keripik pisang. Dengan adanya varian rasa yang baru,
sebagai penjual kami juga akan memastikan akan tetap menjual produk kami
dengan harga yang masih terjangkau bagi masyarakat. Kami juga akan menjaga
dan meningkatkan bentuk potongan dan ketebalan keripik pisang agar
menghasilkan keripik yang lebih renyah.

Strategi Pemasaran adalah adalah serangkaian tindakan terpadu menuju


keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan strategi dan kiat
pemasaran dari sudut pendangan penjual (4P) adalah:

1) Tempat yang strategis (place)


2) Produk yang bermutu (product)
3) Harga yang kompetitif (price)

9
4) promosi yang gencar (promotion)

Usaha keripik pisang yang kami tawarkan kepada pelanggan sudah pasti
berkualitas dan kedepannya akan memiliki beberapa varian rasa agar
menghindari rasa bosan oleh pelanggan. Meskipun saat ini kemasan yang kami
gunakan masih standing pouch biasa, tetapi kami akan menggunakan standing
pouch dengan nama brand kami sendiri untuk kedepannya.

Harga yang kami tawarkan pun sudah pasti terjangkau untuk seluruh
peminat keripik pisang. Seperti yang kami ungkapkan sebelumnya, bahwa
kedepannya kami akan menyediakan berbagai ukuran kemasan agar pelanggan
dapat memilih sesuai budget mereka masing – masing. Kami juga memanfaatkan
berbagai media online, seperti Instagram, Facebook, TikTok, dll untuk
mempromosikan produk kami.

2.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning


Kotler (2012) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai tindakan untuk
membagi sebuah pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat
heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing- masing segmennya
cenderung bersifat homogen dalam segala aspek dan dapat dipilih sebagai target
pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi pemasarannya

Menurut Solomon dan Stuart (2002), target adalah kelompok yang dipilih
oleh perusahaan untuk dijadikan sebagai pelanggan sebagai hasil dari segmentasi
dan penargetan. Definisi positioning menurut Solomon dan Stuart (2002), adalah
mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi
bagaimana sebuah segmen pasar tertentu memandang sebuah barang atau jasa
dibandingkan dengan kompetisi.

Segmenting dari usaha keripik pisang kami kami lakukan adalah:

10
a) Secara demografis, perempuan maupun laki – laki yang berusia 10
tahun, remaja, dewasa dan lansia.
b) Secara geografis, untuk saat ini kami hanya dapat memenuhi
permintaan pelanggan di sekitar area Pekanbaru saja.
c) Secara Psikografis, untuk orang – orang yang sangat menyukai
cemilan yang renyah tetapi tetap baik untuk tubuh.

Meskipun cemilan keripik pisang inni diterima oleh semua kalangan usia
tetapi dari segmentasi yang telah diuraikan diatas, kami memilih targeting pasar
utama untuk produk keripik pisang kami, yakni para remaja atau kaula muda
yang menyukai jajanan atau cemilan dengan berbagai varian rasa yang menarik.

Oleh sebab itulah untuk positiong atau untuk menempatkan iklan atau
promosi produk keripik pisang ini agar dapat menjangkau segmen yang kami
pilih, sebagai penjual kami akan melakukan berbagai promosi dengan cara yang
menarik bagi remaja. Misalkan, memanfaat berbagai media sosial yang ada saat
ini, salah satunya aplikasi TikTok yang saat ini sangat digemari oleh anak – anak
hingga orang dewasa.

2.5 Diferensiasi dan Merketing Mix


Kotler & Keller (2009:9) menyatakan diferensiasi produk adalah tindakan
merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran
perusahaan dengan tawaran pesaing.

Produk keripik pisang yang kami produksi hampir 90% handmade,


meskipun begitu kebersihan dan ke-higienesannya tetap terjaga dengan baik.
Keripik pisang kami juga dibuat tanpa menggunakan bahan – bahan pengawet
yang memiliki dampak buruk bagi tubuh. Bahan – bahan yang kami gunakan
pastinya juga masih dalam kondisi baik dan segar.

Menurut Kotler Armstrong (1997), pengertian marketing mix adalah


perangkat pemasaran yang taktis dan dapat dikendalikan perusahaan. Unsur di

11
dalamnya meliputi 4P yaitu produk, harga, tempat distribusi, dan promosi yang
kemudian dipadukan oleh perusahaan untuk mencapai target market yang
diinginkan.

1) Harga
Sebelumnya kami sudah menetapkan segmen pasar utama yang
menjadi target utama penjualan produk keripik pisang kami yaitu para
remaja atau kaula muda yang menyukai jajanan atau cemilan dengan
berbagai varian rasa yang menarik.
Oleh sebab itu penentuan harga harus dipertimbangkan dengan baik
karena para remaja belum memiliki penghasilkan mereka sendiri. Oleh
sebab itu kami harus dengan baik menetapkan harga yang dapat
dijangkau oleh para remaja tersebut, namun tetap memberikan
keuntungan bagi kami penjual.
2) Penentuan Produk/Merek
Penentuan merek produk pisang kami lakukan dengan memilih nama
produk yang generic tetapi juga lucu. Nama Hello Banana’s kami pilih
karena lucu dan juga mengandung nama generic dari produk yang kami
produksi.
Kata “Hello” pada merek kami berarti kami menyambut/menyapa
para pelanggan yang akan membeli produk kami. Sedangkan kata
“Banana’s” adalah clue dari produk yang kami perjual belikan yakni
keripik dengan pisang sebagai bahan baku.
3) Promosi
Sebelumnya kami sudah melakukan promosi langsung ke konsumen
dengan memberikan tester untuk mengenalkan produk kami kepada
pelanggan. Untuk promosi selanjutnya akan kami lakukan dengan
berbagai cara, seperti mempromosikan secara online dengan berbagai
media yang tersedia saat ini.

12
4) Distribusi
Kami sebagai penjual berencana untuk membuka boot kecil – kecilan
di berbagai tempat yang ramai, misalnya taman. Selain itu kami juga
akan memanfaatkan berbagai e-commerce, seperti shopee, yang
memiliki banyak peminat karena kemudahan dalam penggunannya.

2.6 Teori Pemasaran


Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawar dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Kotler & Susanto,
2000). Definisi ini berdasarkan pada konsep inti pemasaran: (1) kebutuhan,
keinginan dan permintaan, (2) produk nilai, biaya dan keputusan, (3) pertukaran,
transaksi dan hubungan, (4) pasar, (5) pemasaran dan pemasar.

Dari konsep ini diatas kami mengimplementasikannya kedalam bisnis


keripik pisang yang kami jalankan. Sebelumnya kami sudah memaparkan apa -
apa saja kebutuhan dan keinginan dari pelanggan usaha kami, yakni kebutuhan
yang diinginkan oleh pelanggan yakni 1) varian rasa baru yang lebih menarik, 2)
harga yang terjangkau dan 3) bentuk dari potongon keripik pisang 1.

Sedangkan untuk keinginan pelanggan adalah 1) jenis kemasan yang


digunakan serta bentuk/desain kemasan yang lebih menarik dan 2) berbagai
jenis ukuran kemasan mulai dari yang kecil, sedang, besar dan sangat besar.

Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang atau jasa.


Oleh sebab itu kami penjualan menawarkan produk keripik pisang ini untuk
orang – orang yang menginginkan cemilan yang murah tetapi tetap aman dan
berkualitas. Tujuannya adalah agar produk kami memiliki nilai pelanggan dan
menjadi produk yang ideal untuk dijadikan cemilan.

1
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi, Edisi 1. (Yogyakarta: C.V Andi
Offset, 2016), hlm 43.

13
Agar produk kami yang produksi dapat menjangkau konsumen kami
melakukan proses pemasaran. Saat melakukan proses pemasaran akan terjadi
pertukaran antara kami dengan pembeli. Pertukaran adalah cara mendapatkan
suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai pengganti2.

Transfer juga memiliki makna yang lebih kurang sama dengan pertukaran.
Kami sebagai penjual yang memperjual belikan produk keripik pisang dengan
berbagai rasa akan menerima uang sebagai alat pertukarang jika konsumenn
membeli produk kami.

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan itu 3. Sebelumnya kami telah memaparkan
target pasar kami ialah remaja yang menyukai cemilan yang renyah dan gurih.

Fungsi – fungsi pemasaran:4

a. Fungsi pertukaran
Dengan pemasaran, pembeli dapat membeli produk dari produsen,
baik dengan menukar uang dengan produk maupun menukar
produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk
dijual kembali.
b. Fungsi distribusi fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan mengangkut serta
menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati
konsumen yang membutuhkan dengan banyak cara.
c. Fungsi perantara

2
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi, Edisi 1. (Yogyakarta: C.V Andi
Offset, 2016), hlm 46.
3
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi, Edisi 1. (Yogyakarta: C.V Andi
Offset, 2016), hlm 48.
4
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi, Edisi 1. (Yogyakarta: C.V Andi
Offset, 2016), hlm 50.

14
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan
kosumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang
menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik.

2.7 Manajemen Bisnis


Pola pengelolaan usaha keripik pisang Hello Banana’s yang kami gunakan
adalah sebagai berikut:

1. Manajemen produksi

Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait


ketersediaan bahan baku produk keripik maupun bahan jadi yang siap
dipasarkan pada usaha bisnis kami. Manajemen bisnis di bidang produksi
ini menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan
baik sehingga mampu menghasilkan produk keripik pisang yang diminati
oleh konsumen.

2. Manajemen pemasaran

Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk


perencanaan, bentuk, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses
pemasaran penjualan yang meningkat dan upaya untuk memperkenalkan
produk kepada konsumen merupakan target utama dari sebuah
manajemen pemasaran.

Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka usaha


keripik pisang Hello Banana’s akan mengalami kondisi sulit dalam hal
pemasukan atau income yang diperoleh. Pemasaran memegang peran
vital terhadap eksistensi sebuah usaha bisnis.

3. Manajemen distribusi

15
Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung
manajemen pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik,
namun apabila manajemen distribusi mengalami hambatan, maka
marketing juga akan terganggu. Proses penyaluran barang produksi atau
layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola
manajemen distribusi tersebut dirancang oleh sebuah usaha bisnis.
4. Manajemen finansial
Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut
transparansi dan pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah pemasaran.
Manajemen keuangan menyangkut bagaimana keuangan perusahaan
mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Tanpa adanya
sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya
usaha bisnis tidak mendapatkan data keuangan yang jelas.

Dari pola pengelolaan berhubungan dengan pembagian tugas untuk anggota


kelompok kami yaitu:

Nama Anggota Posisi Deskripsi Tugas


Salina Sebagai ketua dan 1. Bertanggung jawab
manajemen produksi terhadap kegiatan usaha.
2. Komunikasi secara
internal maupun
eksternal.
3. Bertanggung jawab
terhadap bahan baku
produk.
4. Bertanggung jawab
dalam membuat produk
juga dan di bantu oleh
anggota lain.

16
Dwiana Safitri Sebagai manajer 1. Menentukan sistem
pemasaran dan segmentasi pasar,
kemasan dan riset pasar
serta mampu menangani
keluhan pelanggan.
2. Bertanggung jawab
dalam memperkenalkan
produk kepada
konsumen.
3. Membangun dan
mengembangkan pasar.
4. Ikut serta dalam
pembuatan produk.
Salsabillah Fathia Sebagai manajer 1. Membantu manajer
Rahma Distribusi pemasaran untuk
mentribusikan produk.
2. Melakukan riset pasar.
3. Menentukan pola
distribusi yang baik.
4. Ikut serta dalam
pembuatan produk.

Darnis dan Annisa Sebagai manajer dan 1. Mengelola keuangan


Safitri wakil manajer Finansial usaha secara transparan
dan accountable.
2. Membuat laporan
keuangan.
3. Ikut serta dalam
pembuatan produk.

17
Dari pembagian tugas diatas dalam dilihat bahwa semua anggota memiliki
perannya masing – masing dan memiliki keterlibatkan yang penting dalam
menjalan usaha keripik pisang. Seluruh anggota memiliki rasa percaya antara
satu sama lain dan memiliki teamwork yang bagus. Oleh karena itu kami dapat
membangun komunikasi yang efektif dan hasil kerja yang baik yang membuat
kami cukup puas dengan hasil kerja kami.

Namun juga terdapat beberapa kendala yang kami hadapi yaitu modal
yang kurang dan waktu yang saat ini terbatas karena saat ini kami masih
disibukkan dengan tugas kuliah.

2.8 Rencana Pengembangan Bisnis


Pollack (2012) dan Sorensen (2013) menyimpulkan pengembangan bisnis
sebagai penciptaan nilai jangka panjang bagi konsumen dan pasar yang berkaitan
dengan tugas dan proses persiapan analitik atas potensi growth opportunities
dan bantuan kepada proses implementasi growth opportunities, tetapi tidak
termasuk pembuatan keputusan, formulasi, dan implementasi langsung atas
growth opportunities. Untuk membuat keputusan atas pengembangan bisnis
diperlukan business developer dan strategi untuk memutuskannya.

Jauch and Glueck (1997) mendefinisikan strategi sebagai satu kesatuan


rencana komprehensif dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi
perusahaan dengan lingkungan yang dihadapi sehingga semuanya menjamin
tujuan perusahaan tercapai, sedangkan Pearce & Robinson (2007),
mendefinisikan strategi sebagai rencana dalam skala besar dan berorientasi pada
masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan yang kompetitif agar dapat
mencapai tujuan objektif perusahaan. Untuk mengimplementasikan strategi dan
pengembangan bisnis membutuhkan bantuan manajemen.

18
Daryanto & Abdullah (2013) menyimpulkan manajemen sebagai cara yang
dilakukan oleh seorang manajer untuk mengatur, membimbing, dan memimpin
menggunakan perantara orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan disebut dengan istilah manajemen stratejik. Manajemen
stratejik merupakan gabungan dari manajemen yang digunakan untuk
membantu implementasi strategi.

Keripik pisang Hello Banana’s ini dibatasi pada formulasi strategi


menggunakan analisa lingkungan eksternal dan internal serta pemilihan strategi
level bisnis menggunakan generic strategies. Dua analisa lingkungan eksternal
yang digunakan (Pearce & Robinson, 2007), antara lain lingkungan jauh (Remote
Environment) yang terdiri dari lima unsur, yakni ekonomi, sosial, teknologi,
demografi/environment, dan politik; dan lingkungan industri (Industry
Environment) yang terdiri dari lima aspek menurut Porter dan ditambah satu
aspek tambahan sebagaimana dikutip oleh Gnauck, B., Hart, C., & Pagel, L.
(2014), yakni entry barriers, supplier power, buyer power, substitute availability,
competitive rivalry, dan complementors.

Sedangkan analisa lingkungan internal menggunakan pendekatan sumber


daya yang diikuti oleh analisa SWOT (Udaya, J., Wennadi, L.Y., & Lembana,
D.A.A., 2013) yang mana analisa sudut pandang sumber daya merupakan
pendekatan yang menyatakan untuk memperoleh keunggulan kompetitif harus
memiliki kompetensi yang istimewa (distinctive competence). Kompetensi itu
diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber daya dan kemampuan tertentu.
Sumber daya mengacu pada faktor finansial, fisik, sosial manusia, teknologi, serta
organisasi, yang memungkinkan perusahaan menciptakan nilai pagi
pelanggannya.

Sumber daya dibagi dua, yaitu tangible resources atau berwujud (tanah,
bangunan, pabrik, peralatan, uang, dll.) dan intangible resources atau tak
berwujud (merk dagang, reputasi, pengetahuan karyawan dari pengalaman, hak

19
kekayaan intelektual dari paten, hak cipta, dll.) sedangkan kemampuan mengacu
pada ketrampilan dalam mengkoordinasi sumber daya dan menjadikannya
produktif, peraturan, kebiasaan, prosedur.

Produk dari struktur organisasi, sistem pengawasannya, dan cara yang


ditempuh perusahaan dalam membuat keputusan serta mengelola proses
internalnya untuk mencapai tujuan. Analisa SWOT itu sendiri merupakan analisa
kekuatan atau strength, kelemahan atau weakness, peluang atau opportunity,
dan ancaman atau threat yang dihadapi perusahaan.

Strategi generik mengatakan bahwa sustainable competitive advantage


berkaitan dengan jumlah nilai yang diciptakan perusahaan bagi stakeholder.
Porter (1985) membagi tiga strategi generik menjadi (1) Kepemimpinan biaya
(cost leadership strategy), (2) Diferensiasi (differentiation strategy), dan (3) Fokus
pada segmen pasar tertentu (focus strategy).

Strategi Pengembangan
Bisnis Saat Ini

Analisa Lingkungan Analisa Lingkungan


Ekternal Internal

Lingkungan Luas
Sudut Pandang
Lingkungan Sumber Daya
Industri

Analisa SWOT

Strategi Pengembangan
Bisnis Baru

Rencana Bisnis
Berdasarkan ciri cost leadership yaitu
penghematan skala besar dalam memasak,

20
Keripik pisang Hello Banana’s menghasilkan harga yang lebih menguntungkan
jika membuat pisang menjadi keripik daripada dengan mengonsumsinya secara
langsung. Analisis lingkungan internal berdasarkan sudut pandang sumber daya
yang dimaksud di sini adalah keunikan yang dimiliki oleh Hello Banana’s untuk
membedakan depotnya dengan pesaing-pesaingnya, yang bertujuan akhir
menciptakan keunggulan kompetitif.

Untuk meraihnya, perlu sumber daya dan kemampuan untuk


membedakannya. Dari sumber daya berwujud, tanah dan bangunan untuk
pembuatan Keripik pisang Hello Banana’s.

Dari sumber daya tak berwujud, reputasi dan pengalaman kerja dari koki
Keripik pisang Hello Banana’s sangat membantu dalam beroperasi. Di sisi lain
program promosi gencar dilakukan yang meningkatkan jumlah pelanggan Hello
Banana’s.

Dari kemampuan, ketrampilan pemilik dalam mengatur aliran pemesanan,


rantai pasok, mempertahankan koki untuk tetap bekerja, prosedur fleksibel dan
nyaman bagi karyawan. Pemanfaatan lokasi strategis dan SDM yang berkualitas
menunjang kompetensi unik dari bisnis ini untuk dapat bersaing dengan
kompetitor.

Analisis lingkungan eksternal jauh menghasilkan tidak adanya kontribusi


signifikan pada operasional Hello Banana’s secara langsung kecuali fluktuasi
harga pisang sebagai bahan baku. Analisis lingkungan eksternal industri (Porter
Five Forces) menghasilkan analisa bargaining power dari pemasok yang mana
Hello Banana’s tidak memiliki pemasok khusus dan spesifik, belanja dilakukan
oleh manajer F&B langsung bersama dengan owner (kadang-kadang).

Dari definisi pengembangan bisnis menurut Pollack (2012) yang


menekankan pada nilai jangka panjang bagi Hello Banana’s dari konsumen,
pasar, dan relasinya, perlu pembahasan sebuah rencana bisnis yang meninjau

21
dari aspek pasar, SDM, politik ekonomi sosial, dan finansial. Aspek Politik,
Ekonomi, dan Sosial sangat berperan dalam menciptakan nilai jangka panjang
oleh konsumen, pasar, dan relasinya.

22
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Teknik Komoditas Usaha


1. Aspek produksi
Metode yang kami gunakan dalam pelaksanaan kegiatan usaha ini
adalah berdasarkan proses manufaktur yang mengolah bahan baku
menjadi bahan dalam proses, lalu memjadi barang jadi (produk/output)
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Sebelum masuk ketahap produksi terdapat beberapa persiapan
untukmenciptakan sistem manajemen yang efektif dan efisien,
antara lain:
 Perencanaan: Survey pasar (Survey pasar dilakukan untuk mencari
tempat pemesanan bahan baku dan bahan pengemas yang paling
murah dan bisa mensuplai secara kontinyu), survey bahan baku,
survey lokasi penjualan, membuat desain kemasan, membuat
target dan sasaran penjualan, menyiapkan alat-alat.
 Pembuatan desain produk. Desain produk dilakukan dengan
membuat desain kemasan yang menarikvdan unik dapat
menentukan harga.
 Pembelian alat-alat pendukung produksi. Dilakukan pembeliaan
alat-alat penunjang seperti serutan, talenan, baskom besar dan
saringan.
 Perancangan sistem produksi. Dilakukan perancangan sistem
produksi dengan pembuatan jadwal produksi, perancangan tata
letak alat produksi dan sistem penyimpangan produk agar proses
produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

23
 Pemesanan bahan baku dan bahan pengemas Pemesanan bahan
baku dan bahan pengemas dilakukan setelah melakukan survey
pasar dan dilakukan kontinyu sesuai dengan jadwal produksi.

Output dari produk yang kami buat adalah berupa sebuah keripik pisang
dengan berbagai varian rasa yang dikemas secara menarik untuk menarik minat
pelanggan dalam membeli produk kami.

Keripik pisang kami memilki nama/brand Hello Banana’s. Kata “Hello” pada
merek kami berarti kami menyambut/menyapa para pelanggan yang akan
membeli produk kami. Sedangkan kata “Banana’s” adalah clue dari produk yang
kami perjual belikan yakni keripik dengan pisang sebagai bahan baku. Produk
yang kami produksi selain enak, renyah, tetapi juga aman dan menyehatkan.

Adapun analisis proyeksi penetapan harga adalah sebagai berikut:

Taksiran biaya produksi (Rp 150.000)

Taksiran biaya produksi (Rp 50.000)

Taksiran total biaya (Rp 200.000)

Laba yang diiginkan 50% dari total biaya (Rp 100.000)

Taksiran harga jual yang


Di bebankan kepada (Rp 300.000)
Pelanggan @50 Produk
Taksiran harga jual per unit (Rp 6.000) untuk ukuran kecil
Yang di bebankan kepada pelanggan

Sebagai awal produksi atas ide kami, kami melakukan kegiatan produksi
di rumah salah satu anggota kelompok kami di Jalan Taman Karya Ujung,
kecamatan Tampan Kota Pekan Baru.

24
Sebagai penjual berencana untuk membuka boot kecil – kecilan di berbagai
tempat yang ramai, misalnya taman. Selain itu kami juga akan memanfaatkan
berbagai e-commerce, seperti shopee, yang memiliki banyak peminat karena
kemudahan dalam penggunannya.

3.2 Proses Produksi


Keripik pisang menjadi salah satu camilan yang paling mudah ditemui dan
disukai oleh banyak orang. Apalagi jika keripik pisang tersebut diberi lapisan
bubuk berbagai varian rasa yang legit. Itu akan menambah cita rasa dari keripik
pisang. Dewasa ini masyarakat lebih menyukai makanan dengan cita rasa manis,
gurih, dan pedas. Kami memanfaatkan trend rasa tersebut kedalam keripik
pisang yang kami buat.

Proses produksi keripik pisang dengan berbagai varian rasa tidaklah terlalu
sulit. Hanya saja memerlukan kesabaran dan tenaga yang ekstra. Sebab dalam
pembuatannya harus melewati beberapa tahap, dimulai dari tahap pengupasan
kulit, perendaman, pemotongan, penggorengan, hingga pengemasan. Tak jarang,
jika salah dalam menetapkan takarannya keripik akan menjadi tidak enak dan
bisa dikatakan gagal.

Berikut bahan-bahan dan cara pembuatan keripik pisang yang enak dan anti
gagal:

1. Bahan-Bahan:
a) Pisang Kepok Mentah
b) Gula Halus
c) Varian Rasa Bubuk
d) Tepung Maizena
e) Garam
f) Kapur Sirih
g) Minyak Goreng

2. Cara Pembuatan Bubuk:

25
a) Sangrai Tepung Maizena didalam wajan aduk hingga 10 menit
b) Angkat, lalu sisihkan
c) Setelah dingin, campurkan tepung maizena dengan gula halus dan
bubuk rasa. Aduk rata.

3. Cara Pembuatan Keripik Pisang:


1) Kupas Pisang terlebih dahulu, lalu rendam kedalam baskom yang
berisi air garam selama 1 jam
2) Setelah 1 jam, potong pisang tipis-tipis memanjang menggunakan
pemarut khusus.
3) Masukkan kembali pisang yang sudah dipotong kedalam rendaman
air garam selama 5 menit, lalu tiriskan
4) Panaskan minyak secukupnya
5) Setelah minyak panas, goreng irisan pisang dengan api sedang
hingga bewarna kuning keemasan. Angkat dan tiriskan
6) Diamkan beberapa menit di suhu ruangan
7) Lalu siapkan wadah besar seperti toples, masukkan keripik pisang
kedalam toples dan tuang campuran bubuk varian rasa, kemudian
aduk hingga rata.
8) Kripik pisang siap dikemas.

26
BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan
Usaha keripik pisang saat ini menjadi ladang bisnis dengan omset yang
cukup menjanjikan, karena keripik tengah menjadi cemilan primadona di tengah-
tengah masyarakat Indonesia. Berbeda dari jenis keripik pisang pada umumnya
kami membuat diferensiasi rasa didalam keripik pisang yang kami buat. Usaha
keripik pisang yang kami beri label Hello Banana’s ini terdiri dari beberapa varian
rasa yakni: Cokelat, Balado, Pedas Manis, dan Jagung Bakar. Pemasaran yang
kami terapkan yaitu, melalui online dan offline. Tujuan kami membuat usaha ini
yaitu, untuk meningkatkan jumlah umkm di Indonesia, membantu meningkatkan
omset penjualan para petani pisang lokal, dan tentunya jika usaha ini sukses,
kami dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Lampiran

27

Anda mungkin juga menyukai