Laporan dibuat guna memenuhi syarat tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
serta nilai guna yang dapat dipelajari dari materi yang dibahas
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aspek-Aspek dalam
Manajemen, POAC, Balance Scorecard, dan Sig Sigma”, makalah ini kami buat
untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Pengantar Bisnis.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada
waktunya. Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada :
Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami selaku penyusun maupun para pembaca sekalian.
Penyusun
i
BAB 2 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................2
1.3 TUJUAN...............................................................................................2
1.4 MANFAAT............................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 KONSEP DASAR STUDI KELAYAKAN BISNIS.............................3
2.2 LEMBAGA-LEMBAGA YANG MEMERLUKAN STUDI
KELAYAKAN BISNIS..................................................................................4
2.3 ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS................................5
2.4 FUNGSI MANAGEMEN (POAC)......................................................6
2.5 BALANCE SCORE CARD DAN SIX SIGMA.......................................9
BAB 3 PENUTUPAN..........................................................................................26
3.1 SIMPULAN........................................................................................26
3.2 SARAN...............................................................................................27
Daftar Pustaka........................................................................................................28
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Dewasa ini bisnis adalah bukan hal yang baru lagi dalam dunia
ekonomi, banyak orang yang mulai giat ngeadakan kegiatan bisnis tersebut
dengan semakin banyaknya pelaku bisnis maka banyak pula yang harus diulas
oleh para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya.
1
untuk menilai keberhasilan organisasi dan dapat digunakan untuk menyusun
sistem imbalan dalam perusahaan.
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
2
6.
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Suatu proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang
cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang
karenanya perlu diadakan suatu studi atau penelitian dan penilaian
sebelumnya. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu proyek ternyata
kemudian tidak menguntungkan/gagal. Sebab itu bisa berwujud
kesalahan perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan dalam
memprediksi bahan baku, kesalahan merekrut tenaga kerja.
Disamping itu juga karena kesalahan dalam analisa lingkungan.
Investor
Kreditur/Bank
4
Pihak kreditur/Bank memperhatikan segi keamanan dana yang
dipinjamkan. Mereka mengharapkan bunga plus angsuran pokok bisa
dibayarkan tepat waktu.
Pemerintah
d. Aspek hukum,
5
2. Aspek Sekunder, merupakan aspek pelengkap yang disusun
berdasarkan permintaan instansi/lembaga yang terkait dengan objek
studi, misalnya aspek analisis mengenai dampak lingkungan. Pada
umumnya aspek ini dipersyaratka dalam studi kelayakan yang ojeknya
menyangkut sumber daya alam, seperti proyek pembanunan perumahan
(real estete), pembangunan pabrik pengolahan (pabrik tapioca,
plywoods, kertas, dan sebagainya). Aspek sosial biasanya
dipersyaratkan untuk pembangunan saranan dan prasarana public yang
didanai oemerintah aaupu donator internasional.
1. Planning
6
Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksut dan
tujuanya beserta ruang lingkupnya.
Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur dari
program kerja dan rencana yang dibuat.
Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya
yang ada, harus seimbang tetapi tetap ada tantangan didalamnya.
Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan
dievaluasi.
2. Organizing
3. Actuating
7
Actuating ( Pelaksanaan ) adalah suatu tindakan yang mengusahakan
agar semua perencanaan dan tujuan perusahaan bisa terwujud dengan baik
dan seperti yang diharapkan. Jadi, pelaksanaan merupakan suatu upaya yang
menggerakkan orang-orang untuk mau bekerja dengan sendirinya dan
dengan kesadaran yang besar demi mengabulkan seluruh cita-cita
perusahaan dengan dan secara efektif.
Dalam poin ini, semua sumber daya manusia yang ada harus bekerja
sesuai dengan tugas yang dibebankan, fungsi serta peran dan kompetensi
dari masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
tersebut.
4. Controlling
8
Sesuai dengan perannya dalam sebuah organisasi, Controlling memiliki
beberapa fungsi utama :
9
lagi memadai, sehingga lahirlah konsep “Balanced Scorecard.” Balanced
scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis yang
diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (Guru Besar Akuntansi di Harvard
Business School) dan David P. Norton (Presiden dari Renaissance Solutions,
Inc.).
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yakni kartu skor (scorecard)
dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk
mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua
aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang,
intern dan ekstern. Dari definisi tersebut Mulyadi (2001:1) berpendapat
bahwa secara sederhana pengertian Balanced Scorecard adalah kartu skor
yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan
keseimbangan sisi keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka
pendek, intern dan ekstern.
10
strategi ke dalam aksi dimana semua perspektif tersebut terjalin dalam suatu
hubungan sebab akibat.
Perspektif keuangan
a. Growth (bertumbuh)
11
meningkatkan produk baru, membangun fasilitas produksi,
meningkatkan kemampuan beroperasi, merebut pangsa pasar, dan
membuat jaringan distribusi. Di dalam tahap ini kemungkinan besar
perusahaan akan selalu dalam keadaan rugi, karena tahap ini perusahaan
memfokuskan untuk penanaman investasi yang dinikmati dalam jangka
panjang nanti.
b. Sustain (bertahan)
c. Harvest (Menuai)
12
tahap ini adalah perusahaan tidak lagi melakukan investasi, tetapi hanya
memelihara supaya perusahaan berjalan dengan baik.
13
e. Customer Profitability (profitabilitas pelanggan); mengukur keuntungan
yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa kepada
konsumen.
b. Konsumen relationship
14
3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL (Internal Business
Process Perspective)
a. Proses inovasi
b. Proses Operasi
15
pelanggan. Pengukuran kinerja yang terkait dalam proses operasi
dikelompokkan pada waktu, kualitas, dan biaya.
16
Dalam perspektif ini, ada faktor-faktor penting yang harus diperhatikan,
yaitu:
a. Kapabilitas pekerja
17
Dari keempat perspektif tersebut terdapat hubungan sebab akibat yang
merupakan penjabaran tujuan dan pengukuran dari masing-masing
perspektif. Hubungan berbagai sasaran strategic yang di hasilkan dalam
perencanaan strategic dengan kerangka Balanced Scorecard menjanjikan
peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kinerja keuangan.
Kemampuan ini sangat diperlukan oleh perusahaan yang memasuki
lingkungan bisnis yang kompetitif.
B. Six Sigma
18
Six sigma sesuai dengan arti sigma, yaitu distribusi atau penyebaran
(variasi) dari rata-rata (mean) suatu proses atau prosedur. Six
sigma diterapkan untuk memperkecil variasi (sigma).
DPU = ………. (1)
DPMO = ………. (2)
19
1. Keunggulan Six Sigma
1. Pengurangan biaya
2. Perbaikan produktivitas
4. Retensi pelanggan
6. Pengurangan cacat
20
2. Metode dan Alat (Tools) Penting dalam Six Sigma
b. Six Sigma sangat berpotensi diterapkan pada bidang jasa atau non
manufaktur disamping lingkungan teknikal, misalnya seperti bidang
manajemen, keuangan, pelayanan pelanggan, pemasaran, logistik,
teknologi informasi dan sebagainya.
c. Dengan Six Sigma dapat dipahami sistem dan variabel mana yang dapat
dimonitor dan direspon balik dengan cepat.
Salah satu kunci keberhasilan Six Sigma adalah kerja tim dan
khususnya Black Belt yang dilatih, juga alat-alat yang digunakan dapat
memberikan kekuatan pada proses usaha perbaikan dan usaha pembelajaran.
Metode atau alat-alat tersebut antara lain:
21
d. Desain Eksperimen, untuk menganalisa solusi optimal dan validasi
hasil.
22
DMAIC = merupakan proses untuk peningkatan terus menerus
menuju six sigma.
3. Pihak-Pihak Pelaksana
a. Executive Leaders
b. Champions
c. Master Black Belt
23
Orang-orang yang bertindak sebagai pelatih, penasehat (mentor) dan
pemandu. Master black belt adalah orang-orang yang sangat menguasai
alat-alat dan taktik six sigma, dan merupakan sumber daya yang secara
teknis sangat berharga. Mereka memusatkan seluruh perhatian dan
kemampuannya pada penyempurnaan proses. Aspek-aspek kunci dari
peranan master black belt terletak pada kepiawaiannya untuk memfasilitasi
penyelesaian masalah tanpa mengambil alih proyek/tugas/pekerjaan.
d. Black Belts
e. Green Belts
24
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 SIMPULAN
25
Strategi penerapan six sigma yang diciptakan oleh DR. Mikel Harry dan
Richard Schroeder disebut sebagai The Six Sigma Breakthrough Strategy. Strategi
ini merupakan metode sistematis yang menggunakan pengumpulan data dan
analisis statistik untuk menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara untuk
menghilangkannya
3.2 SARAN
Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini semoga semkain
mengerti tentang bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dan dapat
mengaplikasikan keilmuan yang diperoleh dari makalah ini sehingga dapat
memulai bisnis dengan cara yang baik dan benar.
26
BAB 3 Daftar Pustaka
Alfin. (2008, Juli 30). Konsep Six Sigma. Diambil kembali dari Quality Engineering:
https://qualityengineering.wordpress.com/tag/konsep-six-sigma/
Helmi, S. (2006). Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Konten Mata Kuliah E-Learning, 33-
165.
Pengertian POAC dalam Ilmu Manajemen Lengkap. (2015, Juni). Retrieved from Hakikat
Bisnis: https://hakikatbisnis.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-poac-dalam-
ilmu-manajemen-lengkap.html
Sugyono. (2016, 10). Pengertian dan Empat Prespektif Balance Score Card. Retrieved
from Tips Serba Serbi: http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-
dan-4-perspektif-balanced-scorecard.html
Wibowo, S. (2010, Januari 19). Balance Score Card. Retrieved from auditorinternal:
http://auditorinternal.com/2010/01/19/balanced-scorecard-%E2%80%93-dari-
performance-measurement-hingga-strategy-focused-organization/
27