( ASPEK MANAJEMEN )
NAMA KELOMPOK :
DWI RAHMAWATI
KIKY LESTARI
DEVI ARYSANTI
FEBRIANA SAPUTRI
M. KORI PERMANSYAH
MUARA BULIAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ASPEK MANAJEMEN STUDI
KELAYAKAN BISNIS” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah pengetahuan tentang aspek manajeman di dalam studi
kelayakan bisnis beserta perananannya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Muryati, M. Si selaku dosen mata
kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan studi aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan
implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat
dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak. Melihat pentingnya peranan aspek
manajemen dalam menentukan keberhasilan suatu proyek/bisnis yang akan
dilaksanakan, maka perlu diadakan suatu analisis kelayakan dengan melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari studi kelayakan bisnis?
2. Apakah pengertian aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis?
3. Bagaimana peranan aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis?
PEMBAHASAN
Berikut manfaat dan tujuan studi kelayakan bisnis atau usaha menurut Kasmif
dan Jafar (2007).
Menurut Johan studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak terkait dengan
usaha yang akan dikembangkan sebagai berikut:
Pihak investor
Pihak investor ingin melihat berapa modal yang harus ditanamkan dan
berapa potensi dari pada usaha yang dijalankan dan juga nilai tambah yang
bisa dihasilkan, seperti berapa tambahan pendapatan, apakah pendapatan yang
dihasilkan sebanding dengan risiko modal yang ditanamkan. Selain
pendapatan yang dihasilkan dan risiko, investor juga akan melihat berapa
pengembalian investasi yang ditanamkan.
Pihak kreditur
Sebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat risiko dana
yang akan dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana yang akan
dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka
waktu berapa lama dan juga kemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis
yang dijalankan.
Pihak manajemen
Sebagai pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu
melakukan perencanaan sumber daya yang diperlukan, waktu pelaksanaannya,
hasil yang ingin dicapai, dampak terhadap lingkungan sekitar baik langsung
maupun tidak langsung, dan juga kemungkinan risiko-risiko yang bisa
berdampak yang bisa timbul.
Pihak regulator
Pihak regulator berkepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan,
industri yang akan dijalankan dan dampak terhadap masyarakat maupun
perekonomian nasional.
a. Jenis usaha yang sudah dan belum banyak dilakukan oleh pelaku bisnis
yang lain pada suatu wilayah tertentu.
b. Lokasi yang akan dipilih, aman dari gangguan banjir, gempa, bencana
alam lain, petir, polusi udara, suara, dan air.
c. Modal yang diperlukan untuk memulai usaha, termasuk besarnya modal
cadangan yang harus disiapkan.
d. Sumber daya (input) yang akan diolah (bahan baku).
e. Sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha, baik SDM
pimpinan, staf, danlapangan.
f. Khalayak sasaran yang akan membeli atau meminta jasa.
2. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui survei penyebaran angket atau
questioner,wawancara mendalam dengan masyarakat dan pelaku usaha yang
sudah berjalan, pengamatan partisipatif, dan data dokumentasi.
3. Setelah data terkumpul, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah analisis
data. Proses analisis data yang dipilih hanya data yang benar-benar valid dan
dipercaya kebenarannya. Apabila data berupa data kualitatif, maka dapat
dianalisis dengan menggunakan pendekatan qualitativeanalysis, yang meliputi
pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, klasifikasi data, dan penarikan
simpulan. Proses penyajian data dapat dilakukan secara naratif atau deskriptif
berdasarkan klasifikasi atau tipologi data yang telah ditetapkan.
Pada umumnya tujuan yang tercantum dalam studi kelayakan adalah tujuan
makro yang masih perlu untuk dijabarkan dalam bentuk mikro sehingga jelas apa
yang akan dikerjakan. Berdasarkan pada uraian ini, tugas pokok yang harus dilakukan
adalah menyangkut dengan fungsi manajemen, antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan, dan pelaksanaan
pengawasan.
1. Perencanaan
Tujuan dari gagasan usaha/proyek adalah untuk mendapatkan
keuntungan/manfaat sesuai dengan tujuan yang telah tercantum dalam studi
kelayakan. Untuk mencapai tujuan ini masih diperlukan suatu perencanaan
secara menyeluruh beserta kebijakan yang diperlukan, disamping perlu adanya
pedoman kerja agar para karyawan dapat mengetahui apa yang
akandikerjakan.
Langkah selanjutnya, perlu ditetapkan suatu program kerja untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta menyusun kegiatan-kegiatan yang
diperlukan dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka, baik dalam bentuk
kuantitas maupun dalam bentuk nilai yang dituangkan dalam anggaran
perusahaan. Perencanaan dalam anggaran perusahaan juga harus dilakukan
dengan sebaik mungkin, seperti membuat anggaran pembelian, anggaran
produksi, anggaran penjualan, dan anggaran lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan dari masing-masing usaha/proyek yang dijalankan.
Perencanaan dari masing-masing anggaran juga harus direncanakan
secara mendetail, umpamanya dalam bidang anggaran pembelian bahan, bahan
apa saja yang akan dibeli, berapa jumlah bahan pada setiap pembelian, berapa
harga dari masing-masing bahan, siapa yang menangani masalah pembelian,
dan bagaimana masalah pengangkutannya, pergudangan, dan lain sebagainya.
2. Pengorganisasian
Untuk memudahkan pelaksanaan dari perencanaan yang telah
ditetapkan perlu dibentuk kelompok-kelompok kerja dari berbagai aktivitas
berdasarkan pada urutan kegiatan, serta mengelompokkan orang-orang ke
dalam hubungan kerja dengan sebaik-baiknya sehingga para pekerja dapat
bekerja dengan seekonomis mungkin dalam bidangnya masing-masing.
Langkah konkret dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan
mengadakan pembagian pekerjaan/tugas yang jelas di antara pekerjaan serta
mengelompokkannya ke dalam suatu struktur organisasi, seperti bagian
pembelian, bagian produksi, bagian pemasaran, bagian administrasi, dan lain
sebagainya sesuai dengan kegiatan usaha.
Dalam pembentukan struktur organisasi ini yang perlu mendapat
perhatian adalah bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari kegiatan
usaha/proyek yang direncanakan secara efisien. Apabila bentuk dan sistem
pengolahan telah ditentukan secara teknis (jenis pekerjaan yang telah
ditentukan seperti dalam rencana di atas), berdasarkan pada kegiatan ini pula
disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalan kan
kegiatan tersebut. Setelah struktur organisasi terbentuk sesuai dengan rencana,
baru kemudian ditentukan jumlah tenaga kerja serta keahlian yang diperlukan.
3. Pengadaan tenaga kerja
Pembentukan struktur organisasi yang dibuat tentu telah didasarkan
pada bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari kegiatan usaha/proyek yang
direncanakan. Dan berdasarkan struktur organisasi ini pula baru ditentukan
jumlah tenaga kerja serta keahlian yang diperlukan. Berapa jumlah tenaga
kerja yang diperlukan disesuaikan dengan jenis pekerjaan,struktur yang telah
dibentuk, dan jenis keahlian apa saja yang diperlukan, atau kemungkinan akan
diadakan pendidikan ulang dengan dasar pengetahuan yang ditentukan.
Apabila gagal dalam pengadaan tenaga kerja yang sesuai dengan
pekerjaan yang tersedia, karyawan akan mengalami kesukaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan pada uraian ini, dalam mengadakan
tenaga kerja harus benar-benar diperhatikan agar rencana yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
4. Pelaksanaan pengarahan
Dalam menjalankan pekerjaan, pimpinan perusahaan atau proyek harus
dapat mengarahkan para karyawan untuk mengerjakan pekerjaan dengan cara
memberikan instruksi, petunjuk, dan lain sebagainya. Untuk mudahnya para
karyawan dalam menjalankan tugasnya, pimpinan harus mendelegasikan
kekuasaan pada pimpinan menengah, agar mereka dapat melaksanakan
tugasnya dan memberikan pertanggungjawaban dari tugas-tugas yang
diberikan.
Pimpinan juga harus dapat mengembangkan kerja sama yang baik
antara karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien,
di samping harus diperhatikan kesulitan para karyawan dalam melakukan
pekerjaan.
5. Pelaksanaan pengawasan
Pimpinan perusahaan atau proyek harus melakukan pengawasan
terhadap kegiatan usaha yang dikerjakan secara teratur. Apakah hasil dari
pekerjaan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan bila terjadi
penyimpangan perlu dilakukan tindakan perbaikan agar kesalahan tidak terjadi
secara terus menerus. Untuk mencapai tujuan proyek dalam jangka panjang,
sebaiknya dibuat dalam tujuan-tujuan jangka pendek agar mudah dalam
pengawasan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen
https://www.academia.edu/41691908/
ASPEK_MANAJEMEN_DALAM_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS
https://www.jurnal.id/id/blog/studi-kelayakan-bisnis/
https://www.kompasiana.com/fahrizalwadaw/5a597314dcad5b49a70b6a24/studi-kelayakan-
bisnis-aspek-manajemen?page=2