SINGKONG
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas m ata kuliah business project yang diampuh oleh
Dosen Jekti Rahayu, S.E
Oleh :
Hana Erinda Nur Avif
NIM 1810411148
Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “studi kelayakan usaha pada usaha kue pukis tape singkong”.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat menyelesaika tugas mata
kuliah business project yang diampuh oleh Dosen Jekti Rahayu, S.E., M.Si.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, terutama
Dosen pembimbing, Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada
Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga diperlukan saran yang dapat membangun
dalam penyusunan makalah selanjutnya dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Salah satu UMKM yang paling banyak bermunculan dan berkembang pesat
serta banyak diminati masyarakat adalah dalam bidang kuliner. Kuliner sendiri terdiri
dari berbagai jenis makanan serta minuman dari yang tradisional sampai yang
kekinian era milenial. Dalam menjalankan sebuah bisnis diperlukan perencanaan
yang matang dan analisis studi kelayakan sehingga bisnis yang akan dijalankan dapat
berjalan dengan baik dan memiliki profit yang baik.
Dalam memulai bisnis baru yang akan dijalankan diperlukan sebuah
perencanaan mulai dari aspek operasional, keuangan, sumber daya manusia, hingga
aspek pemasaran seperti apa yang akan diterapkan. Kegiatan perencanaan dalam
memulai bisnis baru memegang peranan yang cukup penting, hal ini dapat dikatakan
bahwa perencanaan usaha merupakan pondasi dasar dalam sebuah bisnis. Setelah
melakukan perencanaan yang baik dan matang, dilanjutkan dengan melakukan
sebuah analisis yang dapat menilai seberapa layak atau tidaknya sebuah bisnis baru
akan dijalankan. Analisis ini biasa disebut dengan studi kelayakan bisnis.
Menurut Suliyanto (2010:3), studi kelayakan merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau
tidak. Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis sendiri tidak terlepas dari
pemahaman manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait
didalamnya seperti aspek ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya.
Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk
mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang mampu
mempengaruhi keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman
Soeharto (1999:76) bahwa pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba
menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi dikenal sebagai studi
kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92) mendefinisikan studi kelayakan
bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan
kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek.
Lalu apa saja yang dibutuhkan sebuah wiraswasta atau pengusaha untuk
memulai bisnisnya. Berikut adalah beberapa unsur terpenting dalam membuka awal
usaha.
1. Unsur Pengetahuan, unsur ini sangatlah penting dalam membuat seorang untuk
tidak dapat terpengaruh dalam penipuan usaha.
2. Unsur Keterampilan, unsur ini mengacu pada kreatifitas serta inisiatif seseorang
untuk membuat sebuah hal yang baru.
4. Rencana pemasaran
5. Rencana produksi
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah
kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian
tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara
terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang
berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu
memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini,
pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha.
Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang
tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal
untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan “paling tidak ada
lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan
studi kelayakan”, yaitu:
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang
akan datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat
diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Fungsi studi kelayakan
adalah meminimalkan resiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah barang
tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting
dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi
keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan,
pedoman, dan bahan pertimbangan untuk merintis dan mengembangkan usaha
atau melakukan investasi baru, sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan
wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2. Investor dan Penyandang Dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat penting
untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan
atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang
dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang memadai atau
tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering digunakan sebagai bahan
pertimbangan layak atau tidaknya investasi dilakukan.
Secara umum suatu pengerjaan proyek/ usaha yang akan dilakukan dianggap
feasible (layak) adalah apabila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
Beberapa aspek yang tidak dapat dihilangkan dalam kajian kelayakan bisnis
yaitu:
b. Aspek Teknis
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji
laboratorium, evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan
prototype untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian, hasil negatif
dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
c. Aspek Pemasaran
5) Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan
jasa bertahan lama atau tidak.
6) Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan
dipasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna atau sempurna.
10) Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
11) Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang
dan jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
d. Aspek Produksi
2) Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan
prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan
kapasitas.
4) Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang
diperlukan harus cukup tersedia.
6) Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat
dan prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
e. Aspek Manajemen
5) Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya.
g. Aspek Kemanfaatan
i. Aspek Lingkungan
Dukungan Pemerintah
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
LATAR BELAKANG
Kue pukis merupakan salah satu makanan tradisional yang banyak dijumpai di
beberapa daerah di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kue pukis dapat dikatakan sebagai jajanan tradisional yang banyak digemari oleh
berbagai kalangan. Selama ini kue pukis hanya biasa-biasa saja, akan tetapi untuk
menaikkan pangsa pasarnya kue pukis haruslah dilakukan inovasi produk. Salah satu
inovasi yang dapat dilakukan yakni dengan mengkombinasikannya dengan tape
singkong.
Hasil panen singkong yang cukup banyak dari petani di Bondowoso dan juga
Jember, membuat olahan singkong menjadi tape hanya biasa saja. Olahan tape
singkong banyak dijumpai di Jember sebagai oleh-oleh khas Jember. Tape singkong
memiliki nilai jual yang tidak terlalu tinggi karena produksi tape singkong yang
cukup tinggi dari berbagai produsen di Jember cukup menjamur.
Kreasi olahan kue pukis dengan tape singkong diharapkan akan mampu
menaikkan nilai jual keduanya, sehingga petani juga akan mengalami kesejahteraan.
Kue ini juga diharpkan mampu menjadi salah satu kue khas Jember sehingga bisa
dijadikan buah tangan seperti halnya prol tape yang melegenda. Tidak hanya bahan
bakunya yang ditambahkan tape singkong, akan tetapi olahan kue pukis ini akan
diubah menjadi kue dengan tampilan kekinian khas anak muda dengan mempercantik
tampilannya serta packaging yang eyecatching.
VISI
Visi dari rencana bisnis sambal cumi pete ini adalah sebagai berikut:
MISI
1. Menyediakan kue pukis tape singkong dengan cita rasa khas jajanan
tradisional Indonesia dengan rasa dan tampilan yang baru;
2. Kue pukis tape singkong menggunakan bahan-bahan berkualitas dan proses
produksi yang hygienis dengan harga yang bersahabat;
3. Pilihan toping dan varian rasa sesuai keinginan pelanggan.
STRENGHT
WEAKNESS
OPPORTUNITIES
THREAT
Produk yang kami tawarkan adalah produk kue pukis dengan tape singkong
sebagai bahan pelengkap serta inovasi baru yang dipadukan dengan berbagai varian
toping sesuai pesanan. Kue pukis tape singkong yang kami produksi di proses
menggunakan bahan-bahan yang berkualitas tinggi khas makanan Indonesia. Proses
produksi kue pukis tape singkong menggunakan cara tradisional, dengan dibantu
menggunakan mesin. Proses produksi kue pukis tape singkong tidak menggunakan
bahan pengawet sehingga sehat untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Berikut varian toping pada rencana bisnis yang akan di jalankan :
3 RENCANA OPERASIONAL
Berikut merupakan diagrama rencana operasional produk sambal cumi pete:
konsumen marketing
Perencanaan Perencanaan
produk proses
Penjualan &
Penyimpanan
bahan baku Proses Pembelian
produksi bahan baku
Pengendalian
kualitas Vendor
bahan
Penerimaan
bahan baku
Akuntansi
biaya
4 ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
4.1 STP
Berikut adalah gambaran umum pasar yang biasa dikenal dengan STP yaitu
segmentation, targteting dan positioning.
SEGMENTATION
1. Geografi
Wilayah sumbersari, patrang, kaliwates sebagai tempat pertama
pengenalan produk kue pukis.
2. Demografi
Variabel yang digunakan yaitu mulai dari usia remaja hingga dewasa
dengan gaya hidup yang menggemari makanan kekinian.
TARGETING
Masyarakat dengan target utama adalah mahasiswa, pegawai serta ibu rumah
tangga yang menyukai olahan kue pukis dengan cita rasa yang berbeda.
POSITIONING
Produk kue pukis tape singkong yang kami tawarkan diposisikan sebagai
olahan makanan yang berasal dari umbi-umbian yang telah difermentasi, nikmat, dan
memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga konsumen akan mudah tertarik terhadap
adanya produk ini.
Berikut adalah analisis produk, harga, tempat, dan promosi yang akan kami
gunakan dalam rencana bisnis produk:
PRODUK
Kue pukis tape singkong merupakan olahan makanan tradisional yang diolah
dengan singkong yang telah difermentasi sebagai pelengkap dan pembeda dari
produk sejenis. Dibuat menggunakan bahan baku berkualitas yang segar dan tidak
mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi konsumen. Terdapat 4 varian
toping yakni keju, green tea, pisang coklat dan tropical yang dapat menjadi
pilihan yang menarik bagi konsumen.
HARGA
Semua varian kue pukis tape singkong dibandrol dengan harga yang cukup
bersahabat yakni Rp 20.000 per bungkus, @5 pcs produk.
TEMPAT
Lokasi usaha berada di Jl. Nias III, Nias Cluter No D5 Kec. Sumbersari Kab.
Jember.
PROMOSI
1. Menggunakan media brosur yang dicetak dan dibagikan ke warga sekitar,
teman-teman, serta keluarga kami bertiga.
2. Melalui mulut ke mulut dengan mengirimkan sampel produk ke teman-
teman terdekat
3. Menggunakan media sosial yang kami miliki yakni facebook, whatsApp,
dan instagram
4. Memberikan potongan harga 5% dengan minimal pembelian 2 bungkus
produk toping apapun.
4.1 ANALISIS RISIKO
Adapun beberapa analisa risiko yang dapat kami amati dalam menjalankan bisnis kue
pukis tape singkong:
Hana Erinda
Manajer Utama
7 PROYEKSI FINANSIAL
7.1 SUMBER PENDANAAN
1. MODAL SENDIRI
2. PINJAMAN
TOTAL Rp 4000.000
7.2 BIAYA OPERASIONAL
Peralatan Harga
etalase Rp 700.000
mixer Rp 200.000
baskom Rp 50.000
Piring Rp 50.000
Spanduk Rp 50.000
Jumlah Rp 1.700.000
BIAYA VARIABEL
Tepung terigu Rp 50.000
Gula pasir Rp 30000
Telur Rp 15000
Tape singkong Rp 10000
Garam Rp 1000
Coklat blok Rp 18000
Margarin Rp 5000
Susu cair Rp 20000
Keju Rp 11000
Pisang Rp 15000
Green tea Rp 13000
Packing Rp 40000
Gas LPG Rp 18000
Listrik Rp 60000
Biaya air Rp 50000
Promosi Rp 50000
Total biaya variabel Rp 356000
Total biaya operasional per bulan = Rp 356000 + Rp 42.703 = Rp 398.703 + (gaji)
Rp 700.000 = Rp 1.098.703
BAB 4 PENUTUP
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha banyak
yang harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan untuk usaha,
sasaran atau objek yang akan menerima barang, dana yang yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha tersebut. Sehingga perlunya studi kelayakan usaha.
diperhatikan hal-hal yang yang penting, antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak
yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, investor atau pemberi dana,
masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-aspek mengenai
kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi, pemasaran, teknis,
keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social,
ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer dan sesuai
dengan target atau tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang
sukses.