KEWIRAUSAHAAN
TEORI STUDI KELAYAKAN USAHA
DOSEN PENGAMPU : Dr. Harini, M.Pd
Disusun oleh :
Fakhrunnisa Cahya Afifi (K1317023)
Imani Wegig Wijayanti (K1317033)
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun
pada khusunya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha .................................................................... 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Studi Kelayakan Usaha .................................................... 4
2.3 Tahapan Pelaksanaan Studi Kelayakan Usaha .................................................. 5
2.4 Aspek-Aspek dalam Studi Kelayakan Usaha .................................................... 6
2.5 Pihak – Pihak yang Berperan dalam Studi Kelayakan Usaha …….. .............. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dari itu studi kelayakan menjadi salah satu sarana untuk mengetahui teknis
dari pelaksanaan sebuah usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah
kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin,
menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya.
Tujuan dilakukan studi kelayakan usaha atau evaluasi proyek ialah untuk
membantu para pengusaha, manager, pengurus, dan anggota koperasi, para
pemilik modal dan pemerintah di dalam menentukan apakah suatu usaha
layak untuk dijalankan (dibiayai) atau tidak. Kegunaannya adalah untuk
mengetahui apakah proyek di masa yang akan datang mempunyai manfaat
dan menguntungkan dilihat dari segi komersialnya.
Ada pun tujuan atau manfaat dalam mempalajari studi kelayakan usaha
antara lain :
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa
yang akan datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada
yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan.
Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resiko yang tidak
diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan
terjadi pada masa yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan
dan hal-hal yang perlu direncakan.
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun
akan memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara
sistematis, menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan
sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
4
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana
yang sudah disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan
terhadapa jalanya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak
melenceng dari rencana yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan
pengawasan, jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga
dapat di lakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan
pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng dari rel yang
sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
5
yang sedang berjalan. Dan yang Ketiga, melakukan evaluasi pada proyek
yang baru selesai dibangun.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Apabila terdapat lebih dari satu usulan proyek yang dianggap layak dan
terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk
menjalankan proyek- proyek tersebut. Pemilihan proyek yang dianggap
paling penting harus dilakukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah terdapat proyek yang sudah terpilih untuk dijalankan, maka perlu
dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri.
Dimulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya yang diperlukan dan lain-
lain.
6. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah semua persiapan selesai, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan
proyek.
6
Hasil analisis semua aspek tersebut di atas, harus sampai kepada
kesimpulan kelayakan yang menyeluruh, meliputi kelayakan sebagai berikut:
7
b. Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji
laboratorium, evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan
prototype untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian, hasil negative
dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
1. Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis
dan efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
2. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan
prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan
kapasitas.
3. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang.
4. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang
diperlukan harus cukup tersedia.
5. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan
keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
6. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat
dan prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
8
2. Kelayakan dari Aspek Pasar dan Pemasaran
9
3. Kelayakan Secara hukum
Aspek hukum mempelajari tentang:
a. Bentuk badan usaha yang akan digunakan
b. Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber
dan yang berupa pinjaman
c. Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.
d. Kelayakan dari aspek sosial dan ekonomis,
e. Kelayakan dari aspek manajemen dan sumber daya manusia
10
2.5 Pihak – Pihak yang Berperan dalam Studi Kelayakan Usaha
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena
di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan
diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau
ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan
bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli
yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom,
hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya. Dan
bagi para calon wirausaha hendaknya mempelajari studi ini sebelum
membuka usaha. Tujuannya untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang
akan ia pasarkan itu layak dan diterima konsumen.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Lampiran Sesi Tanya Jawab
Pertanyaan :
2. Yuliana (K1316068)
Jawab : bagi para pelaku bisnis, utamanya yang baru merintis usaha
sebaiknya melakukan studi kelayakan usaha agar meminimalisir berbagai
macam resiko yang dapat terjadi pada saat usaha berlangsung.
(Fakhrunnisa Cahya Afifi K1317023)
Dalam kaitan aspek pasar dan pemasaran apasaja ciri-ciri pasar persaingan
sempurna dan tidak sempurna?
Jawab : Pelaku usaha bisa melakukan inovasi terhadap usaha yang dia
jalankan. Selain itu, seorang pengusaha juga harus melihat perkembangan
zaman dan melihat untuk siapa pengusaha tersebut menyasar pangsa
pasarnya. (Fakhrunnisa Cahya Afifi K1317023)
14
5. Firman Ardhi (K1316021)
15