Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
TEORI STUDI KELAYAKAN USAHA
DOSEN PENGAMPU : Dr. Harini, M.Pd

Disusun oleh :
Fakhrunnisa Cahya Afifi (K1317023)
Imani Wegig Wijayanti (K1317033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian


alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Teori Studi Kelayakan Usaha”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari


berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Harini, M.Pd selaku
dosen pembimbing Kewirausahaan yang telah memberikan bimbingan dan arahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan rekan-rekan mahasiswa
Universitas Sebelas Maret program studi Pendidikan Matematika yang selalu berdoa
dan memberikan motivasi kepada penyusun.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun
pada khusunya.

Surakarta, 29 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
1.4 Metode Penulisan……………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha .................................................................... 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Studi Kelayakan Usaha .................................................... 4
2.3 Tahapan Pelaksanaan Studi Kelayakan Usaha .................................................. 5
2.4 Aspek-Aspek dalam Studi Kelayakan Usaha .................................................... 6
2.5 Pihak – Pihak yang Berperan dalam Studi Kelayakan Usaha …….. .............. 11

BAB III PENUTUP............................................................................................ ..12


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
Lampiran Sesi Tanya Jawab....................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu entrepreneur, yang


diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-
between. Kemudian pada abad pertengahan istilah enterpreneur digunakan
untuk menggambarkan seorang aktor sebagai orang yang memimpin proyek
produksi. Orang ini tidak menanggung risiko akan tetapi pemimpin proyek
menyediakan sumber-sumber yang diperlukan.
Pengertian wirausaha ini lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph
Schumpeter adalah Entrepeneur as the person who destroys the existing
economic order by introducing new products and services, by creating new
forms of organization, or by exploiting new raw materials. (Bygrave ,
1994:1).
Jadi menurut Joseph Schumpeter, Entrepeneur atau Wirausaha adalah
orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang atau jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui
organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula dilakukan dalam organisasi
bisnis yang sudah ada.
Seorang inovator atau wirausaha yang terkenal dan sukses membangun
sebuah bisnis besar, umumnya mereka bukan penanggung risiko , tetapi
mereka mencoba mendefinisikan risiko yang harus mereka hadapi dan
mereka meminimalkan risiko tersebut.
Studi kelayakan usaha akan menjadi salah satu materi yang penting untuk
dipelajari. Telah banyak dibahas mengenai ragam usaha yang bisa dijadikan
pilihan dalam memulai suatu usaha. Tetapi hal yang penting bukan hanya
mengenai jenis usaha saja, melainkan juga soal teknis pelaksanaannya. Maka

1
dari itu studi kelayakan menjadi salah satu sarana untuk mengetahui teknis
dari pelaksanaan sebuah usaha.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian studi kelayakan usaha?


2. Apa saja tujuan dan manfaat studi kelayakan usaha?
3. Apa saja tahapan pelaksanaan studi kelayakan usaha?
4. Apa saja aspek-aspek yang digunakan dalam studi kelayakan usaha?
5. Siapa saja pihak – pihak yang berperan dalam studi kelayakan usaha?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian studi kelayakan usaha.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat studi kelayakan usaha.
3. Mengetahui tahapan pelaksanaan studi kelayakan usaha.
4. Mengetahui aspek-aspek yang digunakan dalam studi kelayakan usaha.
5. Mengetahui pihak – pihak yang berperan dalam studi kelayakan usaha.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah
studi literatur dan menggunakan beberapa sumber dari internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha


Studi kelayakan usaha didefinisikan sebagai suatu pengkajian secara
sistematis terhadap gagasan atau rencana usaha, baik usaha baru atau
pengembangan usaha yang sudah ada, dari berbagai aspek yang dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut. Kajian ini penting karena kita
menyadari bahwa tidak setiap kegiatan usaha apakah itu yang dilakukan
pemerintah atau badan-badan swasta selalu sesuai dengan yang diharapkan.
Kemungkinan tidak berhasilnya suatu usaha selalu ada karena begitu banyak
factor yang dapat memengaruhi keberhasilan suatu usaha itu sendiri. Karena
itu sangatlah logis jika sebelum melakukan suatu kegiatan usaha terlebih
dahulu dilakukan suatu kajian secara sistematis terhadap berbagai factor yang
dapat memengaruhi keberhasilan usaha tersebut (Sulistyo:200).
Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
(Kasmir:261).
Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis
yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi
juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan
yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana
peluncuran produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain
untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.

3
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah
kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin,
menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya.

2.2 Tujuan atau Manfaat Kelayakan Usaha

Tujuan dilakukan studi kelayakan usaha atau evaluasi proyek ialah untuk
membantu para pengusaha, manager, pengurus, dan anggota koperasi, para
pemilik modal dan pemerintah di dalam menentukan apakah suatu usaha
layak untuk dijalankan (dibiayai) atau tidak. Kegunaannya adalah untuk
mengetahui apakah proyek di masa yang akan datang mempunyai manfaat
dan menguntungkan dilihat dari segi komersialnya.
Ada pun tujuan atau manfaat dalam mempalajari studi kelayakan usaha
antara lain :
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa
yang akan datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada
yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan.
Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resiko yang tidak
diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan
terjadi pada masa yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan
dan hal-hal yang perlu direncakan.
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun
akan memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara
sistematis, menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan
sesuai dengan rencana yang sudah disusun.

4
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana
yang sudah disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan
terhadapa jalanya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak
melenceng dari rencana yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan
pengawasan, jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga
dapat di lakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan
pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng dari rel yang
sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

2.3 Tahap Pelaksanaan Studi Kelayakan Usaha

Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah


pelaksanaan dalam studi kelayakan juga untuk keakuratan penilaian. Berikut
tahap-tahap studi kelayakan yang umumnya dilakukan (Husein Umar
2003:p21):
1. Penemuan Ide
Ciptakan produk atau jasa yang dapat berpotensi terjual dan dapat
menguntungkan. Penelitian terhadap permintaan dan kebutuhan pasar,
serta jenis produk atau jasa yang akan dibuat harus dilakukan. Penelitian
tersebut harus mengacu pada pemenuhan kebutuhan pasar yang masih
belum terpenuhi.
2. Tahap Penelitian
Pada tahap ini, penelitian yang lebih dalam dilakukan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Dimuali dari pengumpulkan data,
pengolah data menggunakan teori-teori yang relevan, serta melakukan
analisis dan interpretasi hasil pengolahan data dengan menggunakan alat-
alat analisis yang sesuai.
3. Tahap Evaluasi Proyek
Terdapat tiga evaluasi proyek. Pertama, melakukan evaluasi terhadap
usulan proyek yang akan dijalankan. Kedua, melakukan evaluasi proyek

5
yang sedang berjalan. Dan yang Ketiga, melakukan evaluasi pada proyek
yang baru selesai dibangun.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Apabila terdapat lebih dari satu usulan proyek yang dianggap layak dan
terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk
menjalankan proyek- proyek tersebut. Pemilihan proyek yang dianggap
paling penting harus dilakukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah terdapat proyek yang sudah terpilih untuk dijalankan, maka perlu
dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri.
Dimulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya yang diperlukan dan lain-
lain.
6. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah semua persiapan selesai, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan
proyek.

2.4 Aspek-Aspek dalam Studi Kelayakan Usaha


Secara umum, aspek yang harus dijawab dalam studi kelayakan usaha
adalah : (1) Apakah secara teknis dapat dilakukan (possible), (2) Apakah
secara ekonomis dapat memberikan manfaat yang layak (feasible) dan (3)
Apakah secara sosial dapat diterima (acceptable).
Pernyataan-pernyataan tersebut masih bersifat umum, secara lebih spesifik
dan sistematis aspek-aspek yang dipelajari dalam studi kelayakan usaha
adalah aspek pasar, aspek yuridis, managemen, teknik, finansial, sosial.
Kelengkapan aspek-aspek tergantung pada kepentingannya. Hal yang menjadi
pertimbangan biasanya adalah : (1) besar kecilnya dana yang terlibat dalam
rencana usaha tersebut, (2) tingkat ketidakpastian yang dihadapi usaha
tersebut, dan (3) kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan
usaha tersebut.

6
Hasil analisis semua aspek tersebut di atas, harus sampai kepada
kesimpulan kelayakan yang menyeluruh, meliputi kelayakan sebagai berikut:

1. Kelayakan secara teknis dan produksi

Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti


penentuan kapasitas produk, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan
peralatan, dan mesin serta lokasi usaha yang paling menguntungkan.
Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun penyediaan
jasa- mempunyai aspek teknis yang hatus dianalisis seblum usaha
implementasi gagasan dilaksanakan. Ada dua langkah penting dalam
proses ini, yaitu:

a. Identifikasi Spesifikasi Teknis Penting


Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasi
persyaratan teknis yang kritis terhadapa pasar sehingga mampu memenuhi
harapan dari pelanggan potensial. Persyaratan teknis yang paling penting
adalah:
1. Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya
2. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk
memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan
persaingan.
3. Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja produk seperti
yang diharapkan pada kondisi operasi normal
4. Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasional
daya guna yang bisa diterima
5. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
6. Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
7. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk ditangani

7
b. Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji
laboratorium, evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan
prototype untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian, hasil negative
dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
1. Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis
dan efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
2. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan
prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan
kapasitas.
3. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang.
4. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang
diperlukan harus cukup tersedia.
5. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan
keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
6. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat
dan prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.

8
2. Kelayakan dari Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat


dipisahkan. Kegiatan pasar selalu disertai oleh pemasaran dan kegiatan dari
pemasaran itu sendiri adalah untuk menciptakan atau mencari pasar.
Umar (2005) menyatakan pasar merupakan tempat dimana bertemunya
penjual dan pembeli, atau saling bertemunya kekuatan permintaan dengan
penawaran untuk membentuk suatu harga. Dalam praktiknya pasar di
definisikan lebih luas, transaksi penjualan tidak hanya dilakukan pada suatu
tempat saja melainkan dapat dilakukan melalui sarana elektronik seperti
internet, telepon, dan lain-lain.
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang mampu dibeli oleh para
konsumen selama periode tertentu berdasarkan sekelompok kondisi tertentu,
sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu
dijual oleh para produsen dalam jangka waktu tertentu dan berdasarkan
sekelompok kondisi tertentu pula.
Permintaan dan penawaran suatu barang atau jasa dapat menimbulkan
peluang pasar. Adanya peluang pasar ini memungkinkan timbul produsen
baru yang menjadi pesaing bisnis dari produsen yang sudah berjalan atau
beroperasi. Akibatnya terjadi perebutan pangsa pasar yang masih ada antara
produsen untuk menjual barang atau jasa yang dihasilkannya.
Suci Sucipto (2010) mengemukakan bahwa kajian yang dilakukan dalam
aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk menguji sejauh mana pemasaran
dari produk yang dihasilkan perusahaan dapat mendukung pengembangan
usaha atau bisnis yang direncanakan. Agar kajian aspek pasar dan pemasaran
sesuai dengan rencana (pangsa pasar), dan semua itu bergantung pada
penerapan strategi pemasaran yang dipilih.

9
3. Kelayakan Secara hukum
Aspek hukum mempelajari tentang:
a. Bentuk badan usaha yang akan digunakan
b. Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber
dan yang berupa pinjaman
c. Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.
d. Kelayakan dari aspek sosial dan ekonomis,
e. Kelayakan dari aspek manajemen dan sumber daya manusia

4. Kelayakan Secara Finansial


Menurut Siswanto Sutojo (2000) aspek keuangan sendiri adalah rencana
investasi proyek yang disebut juga ilmu pembiayaan investasi proyek atau
capital budgeting. Sedangkan menurut sofyan (2003) analisis aspek keuangan
adalah kegiatan melakukan penilaian dan penentuan satuanrupiah terhadap
aspek-aspek yang dianggap layak dari keputusan yang dibuat dalam tahapan
analisis usaha.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat
yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan
seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah
proyek akan berkembang terus (Umar,2001).

5. Kelayakan dari Aspek Lingkungan


Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan
lingkungan dan dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan
seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Keseimbangan ekosistem lingkungan harus selalu dijaga pada saat kerusakan
lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali kepada
keseimbangan semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan
itu adalah memakan waktu yang sangat lama.

10
2.5 Pihak – Pihak yang Berperan dalam Studi Kelayakan Usaha

1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)


Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah barang
tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting
dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi
keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan,
pedoman, dan bahan pertimbangan untuk merintis dan mengembangkan
usaha atau melakukan investasi baru, sehingga bisnis yang akan dilakukan
meyakinkan wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

2. Investor dan Penyandang Dana


Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat penting
untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai
jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi
yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang
memadai atau tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering digunakan sebagai
bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi dilakukan.

3. Masyarakat dan Pemerintah


Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai
bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan, seperti
bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif. Bagi pemerintah,
studi kelayakan sangat penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau
penyediaan fasilitas lainnya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara


mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Apabila seseorang hendak merintis usaha baru, maka studi kelayakan usaha
harus dipelajari oleh yang bersangkutan karena memiliki banyak manfaat bagi
keberlangsungan usaha yang ia dirikan. Ketika belajar tentang studi
kelayakan usaha, maka wirausaha akan mengetahui tujuan dan manfaat,
tahapan pelaksanaan, aspek-aspek yang digunakan, serta siapa saja pihak –
pihak yang berperan dalam studi kelayakan usaha. Setelah mengetahui
berbagai macam ilmu mengenai studi kelayakan usaha, diharapkan usaha
yang dirintis oleh seorang wirausaha akan berjalan dengan optimal.

3.2 Saran
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena
di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan
diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau
ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan
bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli
yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom,
hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya. Dan
bagi para calon wirausaha hendaknya mempelajari studi ini sebelum
membuka usaha. Tujuannya untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang
akan ia pasarkan itu layak dan diterima konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Rhenald Kasali [et.al]. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta : Hikmah.

Rohmat. 2016. Diktat Ilmu Ekonomi. [Diakses tanggal 28 September 2018].


https://rohmatfapertanian.wordpress.com/diktat-ilmu-ekonomi-umum-
ieu/bab-xi-pedoman-penyusunan-studi-kelayakan-usaha/

Sulistyo,Edy Tri. 2015. Kewirausahaan. Surakarta: LPPMP UNS.

Wijaya, Jeremy Liam. 2017. Pengertian Studi Kelayakan. [Diakses tanggal 21


September 2018]. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-
studi-kelayakan-bisnis-feasibility-study/13400/2

13
Lampiran Sesi Tanya Jawab

Pertanyaan :

1. Zuli Nur Faizah (K1316070)

Apasaja yang kita bandingkan melihat dari persaingan dan strategi


pesaing?

Jawab : yang dibandingkan adalah strateginya, jenis produk, harga,


jaringan distribusi, promosi dan tingkat teknologisnya (Imani Wegig
Wijayanti K1317033).

2. Yuliana (K1316068)

Bagaimana jika studi kelayakan usaha itu tidak dilakukan?

Jawab : bagi para pelaku bisnis, utamanya yang baru merintis usaha
sebaiknya melakukan studi kelayakan usaha agar meminimalisir berbagai
macam resiko yang dapat terjadi pada saat usaha berlangsung.
(Fakhrunnisa Cahya Afifi K1317023)

3. Nining Widiastuti (K1316044)

Dalam kaitan aspek pasar dan pemasaran apasaja ciri-ciri pasar persaingan
sempurna dan tidak sempurna?

Jawab : pasar persaingan tidak sempurna:jumlah penjual terbatas, pembeli


banyak, produk yang dijual homogen, pihak yang berkuasa bebas
memainkan harga. Contoh: pasar telepon dan mobil. Sedangkan pasar
persaingan sempurna: banyak penjual dan pembeli, produk yang dijual
homogen, penjual dan pembeli sama sama menguasai/ memiliki
pengetahuan tentang pasar, penjual tidak bisa memainkan harga. Misal:
alfamart, indomart, dll. (Imani Wegig Wijayanti K1317033).

4. Tri Puji (K1316062)

Bagaimana cara menghadapi persaingan pasar yang tidak sempurna?

Jawab : Pelaku usaha bisa melakukan inovasi terhadap usaha yang dia
jalankan. Selain itu, seorang pengusaha juga harus melihat perkembangan
zaman dan melihat untuk siapa pengusaha tersebut menyasar pangsa
pasarnya. (Fakhrunnisa Cahya Afifi K1317023)

14
5. Firman Ardhi (K1316021)

Mengenai masa hidup produk, ketika diawal kita menganggap produk


bertahan lama, tetapi kenyataannya tidak. Bagaimana solusinya?

Jawab : Sebelum memasarkan produk, wirausaha harus meneliti terlebih


dahulu ketahanan dari produk yang dia jual. Untuk makanan atau obat-
obatan sebelum dipasarkan ke konsumen, harus mendapatkan lisensi dari
BPOM dan MUI. (Fakhrunnisa Cahya Afifi K1317023)

6. Rahmah Isnawati (K1316052)

Adakah landasan untuk melaksanakan studi kelayakan usaha?

Jawab: ada, yaitu landasan yuridis/hukum yaitu Undang-Undang Koperasi


dan KUD. (Imani Wegig Wijayanti K1317033).

15

Anda mungkin juga menyukai