Anda di halaman 1dari 6

KAITAN PUASA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM DAN KESEHATAN

A. KAITAN PUASA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM


1) Ibadah puasa dapat mendidik manusia menjadi pribadi muslim yang bertaqwa
Tujuan utama Allah SWT. mensyari’atkan ibadah puasa adalah supaya manusia
bertaqwa, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat
183 yaitu :
}183{ َ‫ب َعلَى الَّذِينَ ِمن قَ ْب ِل ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَت َّ ُقون‬ َ ‫َياأ َ ُّي َها الَّذِينَ َءا َمنُوا ُك ِت‬
ِ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم‬
َ ‫الص َيا ُم َك َما ُك ِت‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
(QS. 2:183)
Muhammad Ibrahim At-Tuwaijiri mengemukakan bahwa ibadah puasa
merupakan sarana untuk mendidik atau membentuk manusia, supaya dapat menjadi
pribadi yang bertaqwa kepada Allah SWT dengan mengerjakan kewajiban-
kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan yang telah ditentukan. Dimana
didalam ibadah puasa ada hal-hal yang harus dikerjakan sebagai syarat atau rukun
ibadah puasa dan ada pula hal-hal yang harus ditinggalkan supaya ibadah puasa yang
dikerjakan dapat diterima disisi Allah SWT.
Inilah hal utama yang menjadi nilai pendidikan Islam yang dapat diambil dari
ibadah puasa, dimana pendidikan didalam islam diarahkan pada tujuan utama
diciptakannya manusia yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT, mengerjakan hal-
hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang (Taqwa).

2) Ibadah puasa dapat menjadi sarana pendidikan akhlak dan latihan jiwa
a) Mendidik manusia berjiwa sosial tinggi
Di dalam ibadah puasa semua orang merasakan rasa lapar dan dahaga tanpa
pandang bulu baik orang kaya ataupun miskin, tua maupun muda, semua sama
dihadapan Allah swt. Sehingga dengan persamaan demikian akan tertanam dalam
dirinya rasa persamaan (musawah), perasaan demikian diharapkan membekas dan
menjadi prinsip kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dengan demikian, maka puasa merupakan salah satu proses menuju
terbentuknya masyarakat yang menjungjung tinggi nilai persamaan, keadilan dan
pemerataan. Di sisi lain, nilai-nilai sosial pada puasa tidak berhenti pada praktek
puasa itu saja. Dalam kenyataannya puasa merupakan salah satu sistem yang jitu
untuk dapat menghilangkan sifat angkuh, sombong, bakhil, egois, dan sifat tidak
terpuji lainnya. Sebab dengan berpuasa, maka seorang mukmin akan mengetahui
dan menyadari betapa lemah dirinya.
Tatkala dicekam oleh rasa lapar dan dahaga, akan terbukalah mata hatinya
terhadap nasib si miskin, yang senantiasa hidup dalam kekurangan. Sehingga akan
menimbulkan sikap murah hati, guna menolong mereka yang serba kekurangan dan
lemah, yang pada akhirnya akan melahirkan pula sikap kasih sayang kepada sesama
muslim. Maka jelaslah kehidupan masyarakat muslim akan semakin kokoh dan
lestari.
Aspek sosial sebagai perwujudan dari pengaruh puasa ini, bisa dicapai jika kita
mampu menanamkan secara teguh kesadaran akan kehadiran orang lain dalam diri
kita. Maka, ibadah puasa mencoba membuka tabir ruang-ruang pribadi yang masih
dibingkai sekap egois dan tidak mampu menyentuh dunia luar. Ini berarti, ibadah
puasa menekankan sikap kesetiakawanan sosial dan solidaritas yang tinggi terhadap
orang lain sebagai perwujudan tingkat takwa yang diliputi oleh ketulusan dan
keikhlasan.
b) Mendidik manusia untuk bersikap jujur dan amanah
Melalui ibadah puasa, orang yang beriman dilarang makan, minum dan
berhubungan antara suami istri pada siang hari, hal ini dikarenakan Allah hendak
memperlihatkan faedah besar dari larangan itu. Dan yang paling utama adalah
latihan bersikap jujur dan amanah pada diri sendiri.
Jika di segala waktu, dilarang memakan makanan yang haram, maka di waktu
puasa makan yang halalpun dilarang kalau di makan sebelum waktu berbuka
datang. Orang yang beriman akan dapat menahan hawa dan nafsunya dalam rangka
mematuhi perintah Allah, meskipun dalam keadaan seorang diri, dimana tidak ada
orang lain, namun ia tetap berpuasa, karena ia percaya bahwa Allah melihatnya.
Pendidikan dalam Islam anatara lain diarahkan pada pendidikan akhlak yang
baik. Bersikap jujur terhadap semua ucapan dan perbuatannya, serta amanah dalam
segala hal yang dipercayakan kepadanya.
c) Mendidik manusia untuk hidup sederhana
Ibadah puasa mengajarkan manusia untuk memahami pentingnya pola hidup
sederhana. Selain itu, juga menyadarkan orang-orang yang beriman bahwa harta,
benda, kedudukan, dan memperoleh kanikmatan dunia, semuanya adalah amanat
Allah swt. Manusia jangan sampai terlena oleh kelezatan dan kemewahan dunia,
meskipun diantara mereka ada yang mampu bahkan berkelebihan dalam
mendapatkannya. Hendaknya manusia selalu mensyukuri dengan membelanjakan
kenikmatan-kenikmatan itu di jalan yang ditentukan Allah swt.
d) Mendidik manusia untuk bersifat sabar
Menurut Al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin, sabar dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu sabar dalam menghadapi cobaan
(musibah), sabar dalam meninggalkan maksiat, dan sabar dalam memenuhi
perintah (taat). Tiga kelompok ini dapat ditumbuhkan melalui aktivitas berpuasa.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda :
Artinya : Menceritakan kepada kami abu bakar, menceritakan kepada kami :
Abdullah bin Al-Mubarak, menceritakan kepada kami Muhriz bin Salamah al
'Adanity, menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muham, semuanya dari Musa
bin "Ubaidah Dari Jumhur, dari Abu Hurairah dia berkata Rasulullah bersabda :
"Setiap sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakatnya badan yaitu puasa. Mukhrij
dalam hadits menambahkan Rasulullah saw bersabda : "Puasa adalah setengan
dari kesabaran". (HR. Ibnu Majah)
Orang yang menunaikan puasa berarti ia telah melaksanakan pengawasan
pribadi dengan menjauhi makan, minum, kesenangan badaniah, nafsu syahwat dan
hal-hal yang terlarang lainnya dengan penuh kesabaran dan kedisiplinan. Itulah
sebabnya puasa yang dibarengi dengan ketulusan hati untuk mencari keridhoan
Allah SWT akan mampu menjadikan pelakunya berjiwa sabar dan selalu teguh
pendirian.
e) Mendidik manusia untuk mengendalikan hawa nafsu
Untuk melatih dan mengendalikan hawa nafsu banyak cara dan upaya yang
dilakukan, namun yang paling efektif adalah dengan berpuasa. Sebab puasa adalah
menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual dan laku perbuatan yang tidak
baik menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan oleh syara’ pada waktu yang
telah ditentukan pula. Dengan demikian, puasa itu berfungsi sebagai pengendali
dan pengontrol hawa nafsu agar tidak semenamena melampiaskan apa-apa yang
diinginkan manusia.

3) Ibadah Puasa Sebagai Sarana Pendidikan Jasmani


Dengan berpuasa seseorang akan terdidik untuk memasukkan makanan,
minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Orang yang berpuasa tidak akan
sembarangan memasukkan makanan, minuman kedalam tubuh baik dalam segi
jenis makanan, waktu memakan, cara memakan dan lain sebagainya yang akan
masuk ke dalam tubuh, sehingga tubuh akan terjaga dan tetap sehat.

B. KAITAN PUASA DENGAN KESEHATAN


a) Kesehatan Jasmani
 Menjaga kesehatan jantung
Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam hidup kita. ketika
jantung kita bermasalah maka kehidupan kitapun akan bermasalah. Untuk itu
anda harus selalu menjaga kesehatan jantung anda, salah satu caranya adalah
dengan berpuasa. Ketika anda berpuasa produksi kolesterol baik (HDL) dalam
tubuh akan meningkat dan sebaliknya kandungan kolesterol jahat (LDL) akan
ditekan dan diminimalisir, sehingga pembulu darah anda selalu dalam keadaan
yang fit dan normal dan otomatis anda akan terhindar dari penyakit jantung
ataupun stroke.

 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh


Berpuasa bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imun kita. hal ini
dikarenakan dalam kondisi berpuasa produksi limfosit dalam tubuh kita
meningkat hingga 10 kali lipat dari biasanya ketika kita tidak berpuasa. Hal ini
memberikan dampak baik yang signifikan pada sistem kekbalan tubuh kita,
sehingga kita akan terbebas dari ancaman ataupun serangan penyakit.

 Menyehatkan ginjal
Ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai penyaring berbagai
zat berbahaya bagi tubuh kita, oleh sebab itu kita harus selalu menjaga
kesehatan ginjal kita. salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan
ginjal adalah puasa, karena dengan berpuasa konsumsi air akan meningkatkan
konsentrasi urin pada ginjal dan meningkatkan kekuatan osmosis pada urin.
Hal ini tentu berdampak baik bagi fungsi ginjal kita

 Menetralisir racun (detoksifikasi)


Puasa merupakan proses detoksifikasi dari kuman dan bakteri yang ada
dalam tubuh. Ketika kita berpuasa kuman atau bakteri yang ada dalam tubuh
akan diminimalisir bahkan dihilangkan. Sehingga tubuh kita kan tetap sehat
dan terbebas dari penyakit.

 Mengontrol berat badan


Pada dasarnya puasa adalah aktivitas yang menahan makan dan minum
selama terbit fajar hingga magrib datang. Hal ini tentu akabn mengurangi
pasokan makanan dan minuman dalam tubuh kita, sehingga kama-kelamaan
berat badan kita kan turun dan badan menjadi lebih sehat.

b) Kesehatan Rohani
 Menenangkan jiwa dan fikiran
Dengan berpuasa kita kan mendapatkan ketenangan jiwa dan fikiran. Kita
akan selalu merasa nyaman dan tenang karena Allah senantiasa memberikan
kemudahan dan perlindungan di setiap aktivitas kita saat berpuasa. Hal ini
pastinya akan menghindarkan anda dari stres atau fikiran yang berlebih.

 Meningktatkan keimanan dan ketakwaan


Dengan berpuasa kita akan senantiasa meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah yakni dengan menjauhi larangann-Nya dan
melaksanakan segala perintah-Nya. Dimana didalam ibadah puasa ada hal-hal
yang harus dikerjakan sebagai syarat atau rukun ibadah puasa dan ada pula
hal-hal yang harus ditinggalkan supaya ibadah puasa yang dikerjakan dapat
diterima disisi Allah SWT.

c) Kesehatan Intelektual

Puasa merupakan salah satu nutrisi yang baik untuk otak kita. selama berpuasa
otak kita akan selalu mengalami refereshing yaitu keadaan dimana otak selalu
mengalami penyegaran sehingga kinerjanya akan semakin meningkat. Berbeda
dengan orang yang tidak berpuasa, kinerja otak semakin berat dan cepat lelah
karena kurangnya proses penyegaran. Otomatis orang yang sering berpuasa akan
mampu meningkatkan kecerdasan otaknya dengan baik.
d) Kesehatan Emosional

Dengan berpuasa, kita dapat mengontrol emosi atau amarah kita, karena puasa
itu tidak hanya melatih menahan rasa lapar dan haus, tetapi juga melatih untuk
menahan emosi atau amarah kita. Selain itu, dengan berpuasa akan terasa lebih
tenang dan bahagia. Orang yang berpuasa biasanya merasakan bahwa depresi
yang mereka alami dapat menurun (berkurang), dan tujuan dalam hiduppun akan
terasa lebih mudah dicapai karena fokus mereka untuk pencapaian itu meningkat
ketika menjalankan puasa

e) Kesehatan Mental

 Mengurangi rasa cemas dan depresi


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa mengurangi gejala depresi dan
kecemasan setelah beberapa hari puasa berturut-turut. Terutama saat puasa di
bulan Ramadhan, tubuh melepaskan endorfin lebih banyak di otak yang
membuat Anda bahagia dan gembira.

 Meningkatkan kualitas tidur


Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat membuat tidur seseorang
menjadi lebih baik, tanpa tiba-tiba terbangun di tengah malam. Kualitas tidur
yang baik dapat menyebabkan suasana hati yang lebih baik juga.

 Mengurangi rasa takut dan agresif


Ada bagian otak yang memonitor lingkungan dari ancaman dan bahaya,
sehingga dapat meredakan ketakutan dan kemarahan saat berpuasa.

f) Kesehatan Sosial

Dengan berpuasa kita akan mengerti dan paham bagaimana keadaan orang
disekitar kita yang kekurangan, dengan berpuasa kita kan senantiasa termotivasi
untuk saling berbagi. Dengan begini selain mampu menjalin silaturahmi yang
baik, kita juga mendapatkan pahala dan balasan yang baik dari Allah.

Anda mungkin juga menyukai