Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN

PELUANG USAHA

Nadhila Fakhruni Fadhline

NIM: 2361101240

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena


rahmad dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul ”PELUANG USAHA ” dan selesai dengan baik dan tepat waktu.
Penulis juga berterima kasih kepada selaku dosen yang telah memberikan
tugas ini untuk di selesaikan. Dalam proses penyelesaian makalah ini
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga ALLAH SWT dapat membalas kebaikan dan bantuan yang diberikan
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan seperti yang diharapkan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritikan dan saran dari dosen kami yang dapat membangun serta membuat kami
kedepannya dapat lebih baik dalam meyelesaikannya.
Demikianlah Kata Pengantar yang dapat penulis sampaikan, dan akhir kata
kami berharapa agar makalah ini dapat berfungsi dan bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Maret 2024

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang masih kekurangan
wirausahawan. Rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah, dengan
menggunakan data ketenagakerjaan dari Badan Pusat Statistik diketahui bahwa
wirausaha mapan pada Agustus 2023 mencapai 3,04% dari total angkatan kerja.
Hal ini masih jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura
yang mencapai 8,76%. Sedangkan Malaysia dan Thailand sudah di atas 4,5%.
Bahkan di negara maju rata-rata sudah 10 - 12 persen Salah satu menjadi faktor
kurang berkembangnya wirausahawan di Indonesia dikarenakan kondisi
pendidikan yang belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi.
Seluruh sekolah didominasi oleh pelaksana pendidikan dan pembelajaran yang
konvensional. Masyarakat dan institusi pendidikan kurang mendukung
pertumbuhan wirausahawan. Kebijakan pemerintah tidak mendorong semangat
kerja Masyarakat.
Wirausahawan sebagian besar merupakan pendorong perubahan, inovasi serta
kemajuan suatu negara. Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan
sebuah bisnis yang berhadapan dengan risiko dan ketidakpastian yang bertujuan
memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi
kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Banyak
kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang
bisnis, maka karier kewirausahawan dapat mendukung kesejahteraannya serta
memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen disuatu perusahaan,
baik dalam maupun luar negeri. Perusahaan besar lebih menarik perhatian publik
dan seringkali menghiasi berita utama, namun bisnis kecil tidak kalah penting
perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Oleh karena itu, mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis
termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang.
Peluang bisnis dan perencanaan adalah dua hal yang saling berkaitan ,dimana

3
ketika suatu peluang muncul maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah
melakukan perencanaan. Namun hal tersebut tidaklah mudah, hal ini ,dapat dilihat
sekarang ini banyak sekali perusahaan yang mengalami kegagalan karena
kesalahan dalam membuka peluang dan juga kesalahan dalam pembuatan
perencanaan yang tidak mengarah pada tujuan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat menarik
beberapa rumusan masalah yang akan menjadi titik fokus dalam pembahasan
makalah ini. Rumusan masalah yang dimaksud adalah
a. Apakah pengertian dari peluang usaha?
b. Apa yang dimaksud perencaan usaha dan bagaimana prosesnya?
c. Manfaat dan karakteristik perencanaan bisnis?
d. Apa saja kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah ntuk dapat mengetahui dan lebih
memahami tentang pengertian serta pentingnya peluang dan perencanaan bisnis
dalam dunia usaha.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peluang Usaha


Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu “Peluang” dan “Usaha”. Peluang
sesuai dengan KBBI memiliki arti kesempatan, yang dalam bahasa Inggris
disebut dengan opportunity. Secara sederhana peluang diartikan sebagai
kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa. Sedangkan usaha memiliki
pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sehingga
secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat
dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
(keuntungan-kekayaan-uang) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik internal
maupun eksternal

2.2 Perencanaan Usaha


a. Definisi Perencanaan Usaha
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam Suryana, 2003)
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Untuk dapat
melakukan semua itu diperlukan sebuah perencanaan yang tepat dan terperinci,
sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah
usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang
akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya
pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha.
Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang
harus menyusun perencanaan usaha:
 Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
 Untuk mendapatkan pembiayaan bank
 Untuk mendapatkan dana investasi
 Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama
 Untuk mendapatkan kontrak besar

5
 Untuk menarik tenaga kerja inti
 Untuk memotivasi dan fokus

b. Proses Perencanaan Usaha


LANGKAH 1. Mengidentifikasi peluang usaha
Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih
kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar
lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih
adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.
LANGKAH 2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan
Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai alternatif
jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada :
1. Mengidentifikasi Peluang Usaha
2. Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
3. Melakukan studi kelayakan usaha
4. Menyusun proposal usaha,
5. Proses dan Perencanaan
Usaha selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha
yang paling memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin menjadipendukung
maupun penghambat usaha. Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
2. Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun
kontinuitasnya.
3. Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
4. Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
5. Cara-cara pendistribusian.
6. Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
7. Selera konsumen.

6
LANGKAH 3. Melakukan studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan.
Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut:
1. Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan
oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak
dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki peluang pasar yang
relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses
permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah penawarannya.
Semakin tinggi ekses permintaan, semakin tinggi peluang pasar, dan karena itu
semakin layak jenis usaha tersebut untuk dilaksanakan.
2. Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan
dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan produksi, pasokan
bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu proyek dikatakan layak dilihat
dari aspek produksi ditandai oleh lokasi usaha yang strategis, tersedianya fasilitas
dan peralatan produksi yang memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus
menerus, serta tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
3. Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan manfaat
yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha. Manfaat ini disebut
sebagai laba bisnis atau laba usaha (business profit), yaitu pendapatan yang
diperoleh setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam
menjalankan usaha. Dilihat dari aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan
apabila jenis usaha tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai
kepada investor dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha tersebut.
4. Aspek organisasi dan manajemen

7
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen berkenaan
dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi, serta tim manajemen yang
mengelola jenis usaha yang direncanakan.
LANGKAH 4. Membuat proposal usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah membuat
proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari perencanaan usaha.

2.3 Manfaat dan Karakteristik Rencana Bisnis


a. Manfaat Rencana Bisnis
Ditinjau dari sisi positifnya, ada beberapa manfaat penting rencana bisnis bagi
wirausahawan dalam mensukseskan bisnisnya, yaitu :

1. Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-ide


yang dituangkan dalam sebuah rencana yang terintegrasi dengan baik.
2. Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi
keputusan dan mengevaluasi ide-ide bisnis sehingga resiko kegagalan
bisadiminimalisir.
3. Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan dengan
benar,sehingga rencana bisnis itu bisa menjadi mercusuar (pedoman) bagi
perjalanan bisnisnya.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya berrjalan
dengan baik sesuai rencana bisnis.
5. Untuk belajar dari kegagalan, kesalahan, dan pandangan-pandangan bisnis
yangtidak sesuai pada saat menjalankan bisnis
6. Menuntun wirausahawan agar menjadikan bisnis pertamanya mempunyai
kemungkinan untuk sukses dan terus tumbuh dan berkembang.
7. Mengingatkan agar dalam berinvestasi tidak didasarkan keputusan yang
bersifatemosi saja tanpa landasan yang tepat Membantu wirausahawan dalam
mencari rekan bisnis, pemodal, investor, atau untuk mengajukan kredit modal
kerja ke bank.

b. Karakteristik perencanaan bisnis

8
Pada dasarnya karakteristik Perencanaan Bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut;

1. Menunjukkan visi yang jelas


2. Memahami target dan saran pemasaran
3. Informasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan dimasuki
4. Menyajikan bukti atas tim wirausaha yang berkompeten
5. Singkat namuin jelas.
6. Menandai resiko kritis
7. Merinci sumberdaya dan penggunaannya
8. Proyeksi fiansial yang teratur dan rasional

2.4 Kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha

Kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha umumnya adalah sebagai berikut :

a. Executive summary / ringkasan Eksekutif, memuat secara ringkas latar


belakang, tujuan dan rencana kerja wirausaha
b. Industry analysis / Analisis Peluang, memuat uraian mengenai keadaan
obyektif yang melatar belakangi industri dimana kegiatan wirausaha tersebut
akan berkerja.
c. Company description / Deskripsi Wirausaha, memuat tentang deskripsi
kegiatan yang akan dilakukan oleh wirausaha
d. Product and services description / Deskripsi Produk dan Jasa, memuat tentang
uraian mengenai produk dan jasa yang akan dipasarkan melalaui kegiatan
wirausaha
e. Market description / Deskripsi Pasar, memuat uraian mengenai keadaan
permintaan dan penawaran dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa
pasar yang tersedia untuk operasionalisasi wirausaha
f. Marketing strategy / Strategi Pemasaran, memuat uraian mengenagi bagaimana
rencana strategis pemasaran produk barang dan jasa mentikapi keadaan
pasarnya.
g. Operations description / Deskripsi operasi, memuat usaian operasionalisasi
sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan

9
h. Staffing description / Deskripsi personalia, memuat penempatan personalia
dalam kegiatan, yang memungkinan usaha akan dapat berjalan dengan baik
berdasarkan spesifikasi profesional dan kompetensi personalia
i. Financial projection / Proyeksi Finansial, merupakan uraian proyeksi
penggunaan sumberdaya keuangan untuk pelaksanaan kegiatan
j. Needs / Kebutuhan Dana, memuat perhitungan rencana finansial yang diramu
dengan rencana penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk
memulai usaha
k. Milestones / Tahapan, memuat tata kala tahapan kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peluang dan Perencanaan bisnis adalah dua hal yang saling berkaitan dan
mendasar dalam dunia bisnis, sehinggan seorang wirausaha harus dapat
mengamati pintu peluang, apa saja sumber-sumber potensial peluang, cara
mengamati pintu peluang dan apa saja kenda-kendalanya. Setelah mendapatkan
peluang yang baik seorang wirausaha membuat perencaan bisnis karena
perencanaan bisnis bukan hanya sebagai pedoman atau buku pegangan dalam
berbisnis, tetapi untuk acuan dan sebagai peta perjalanan bisnis yang akan dan di
jalankan. Namun demikian harus tetap berada dijalur yang benar dan sesuai
dengan yang direncanakan.

3.2 Saran
Seseorang yang akan memasuki dunia usaha sebagai wirausahawan apakah
usaha perorangan dan atau menggunakan tenaga kerja, perlu mempelajari :
a. Makalah ini dan makalah lainnya tentang kewirausahawan
b. Jangan saja melihat bisnis apa yang akan dijual tapi lihat juga bisnis apa yang
lagi berkembang dan peluang apa yang dapat dilakukan dengan selalu melihat
kebutuhan pelanggan
c. Jika bekerja dengan memakai tenaga kerja, rekrut orang yamg tepat
d. Investasi tepat pada alat dan teknologi yang diperlukan. Jika memerlukan aset
dengan modal besar, pertimbangkan penggunaan sistem KSO (Kerja Sama
Operasi)
e. Terus lakukan inovasi
f. Bekerja keras dan bekerja cerdas
g. Tekan biaya yang tidak diperlukan

11
DAFTAR PUSTAKA

Balai Pustaka. 2023. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-6. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2023. Statistik Indonesia. Agustus 2023. Jakarta


Toha, Miftah. 2006. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta : PT Raja
Grafindo
Suryana. 2013. Kewirausahaan, Jakarta : Salemba empat

12

Anda mungkin juga menyukai