Anda di halaman 1dari 33

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Kewirausahaan Ilham Chanra Putra, S.E, M.M

PERENCANAAN USAHA

Di Susun Oleh :

Fiqi Purnama Jane (11970114926)


Lestia Rini Saragih (11970124968)
Nawardi Damanik (11970115021)
Suria Ningsih (11970120178)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Allah SWT yang telah memberikan penulis


kesempatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Perencanaan Usaha” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam penulis
sampaikan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membatu dalam menyelesaikan makalah ini,
1. Kepada Bapak Ilham Chanra Putra, S.E, M.M selaku dosen mata kuliah
Kewirausahaan.
2. Dan juga kepada teman-teman beserta semua pihak yang telah membantu
dalam proses menyelesaikan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 28 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
Bab II Pembahasan................................................................................................3
A. Pengertian Rencana Usaha........................................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Rencana Usaha.........................................................5
C. Tahapan Penyusunan Rencana Usaha.......................................................8
D. Outline atau Garis Besar Penyusunan Rencana Usaha..............................9
E. Kesalahan Rencana Usaha.........................................................................13
F. Contoh Proposal Usaha............................................................................14
Bab III Penutup......................................................................................................27
A. Kesimpulan................................................................................................27
Daftar Pustaka.......................................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era teknologi yang sudah semakin maju seperti sekarang ini,
persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Persaingan yang
semakin ketat tersebut bisa disebabkan salah satunya karena persyaratan
kualifikasi yang tinggi untuk mendapatkan sebuah jabatan di suatu
perusahaan.
Tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih menjadi wirausaha alih-
alih bersaing mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan. Secara etimologis,
istilah wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Kata “Wira”
bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna
kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai
sesuatu maksud. Secara terminologis, wirausaha adalah kemampuan untuk
menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang
diinginkan sesuai dengan yang diidealkan..1
Sebelum memulai mendirikan usaha ada baiknya jika seorang
wirausaha menentukan terlebih dahulu rencana yang akan dijalankan supaya
usaha yang mereka dirikan dapat mecapai sasaran dan tujuan yang
diinginkan.
Lantas apa yang dimaksud dengan rencana usaha? Bagaimana kerangka
rencana usaha yang paling banyak digunakan? Di dalam makalah ini kita
akan membahas apa itu rencana usaha beserta tujuan dan manfaatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rencana usaha?
2. Apakah tujuan dan manfaat rencana usaha?
3. Bagaimana tahapan penyusunan rencana usaha?
4. Bagaimana outline atau garis besar penyusunan rencana usaha?

1
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan
Enterpreneurship, (Medan: Perdana Publishing, 2016) hlm. 1

1
5. Apa saja kesalahan dalam penyusunan rencana usaha?
6. Bagaimana contoh proposal usaha ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa saja yang dimaksud rencana usaha
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat rencana usaha
3. Untuk mengetahui dan memahami tahapan penyusunan rencana usaha
4. Untuk mengetahui dan memahami garis besar penyusunan rencana usaha
5. Untuk mengetahui dan memahami kesalahan dalam penyusunan rencana
usaha
6. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana contoh proposal usaha
dalam usaha

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rencana Usaha


Pada saat akan mendirikan sebuah usaha ataupun bisnis tentu diawali
dengan membuat dan memikirkan perencanaan yang matang. Sebuah
perencanaan usaha sangat diperlukan demi terciptanya usaha yang terarah dan
terorganisir segala aspeknya. Usaha yang didirikan tanpa perencanaan usaha
yang baik dan matang dapat menyebabkan kegagalan bahkan sebelum memulai
usaha tersebut. Terdapat 5 (lima) alasan mengapa diperlukan rencana usaha
dalam mendirikan usaha, yaitu2:
1. Rencana usaha merupakan blueprint yang akan diikuti dalam operasional
usaha. Hal ini menolong entrepreneur untuk tetap kreatif dan konsentrasi
pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Rencana usaha merupakan alat untuk mencari dana/modal usaha, sehingga
berhasil dalam menjalankan usaha.
3. Rencana usaha merupakan alat komunikasi untuk menarik minat dan
perhatian orang lain, pemasok, konsumen, penyandang dana. Melalui
rencana usaha, pihak lain mengerti dan mengetahui tujuan dan operasional
usaha yang akan dijalankan.
4. Rencana usaha membuat entrepreneur dapat mengetahui langkah-langkah
praktis menghadapi persaingan, promosi sehingga lebih efektif.
5. Rencana usaha membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya,
apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak (Alma, 2009).
Bygrave (1994) menjelaskan rencana usaha merupakan suatu dokumen
yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah usaha untuk menjual
barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang atau stakeholder. Selanjutnya Bygrave menjelaskan
rencana usaha adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula

2
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan
Enterpreneurship, (Medan: Perdana Publishing, 2016) hlm. 74

3
dengan pandangan penasehat profesionalnya yang memuat rincian tentang
masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah
perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik
bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya
perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Rencana usaha juga
berisikan tentang uraian rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas
dan juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim manajemen serta
menyangkut strategi tujuan usaha yang hendak dicapai.3
Perencanaan (planning) adalah penentuan serangkaian tindakan guna
mencapai hasil yang diinginkan (Supriyadi dan Widodo, 2002). Seorang
wirausaha yang ingin berhasil dalam menjalankan usahanya, perlu membuat
perencanaan agar memiliki tahapan yang jelas dalam mencapai tujuannya.
Perencanaan tersebut dinamakan perencanaan usaha atau business plan.4
Perencanaan usaha atau business plan merupakan dokumen sebuah
rencana tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang isinya
menggambarkan semua unsur-unsur yang berhubungan langsung mengenai
perusahaan yang akan didirikan baik secara internal maupun eksternal. Isinya
seringkali adalah perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan,
manufaktur dan sumber daya manusia (Hisrichs-Peters, 1995).
Megginson sebagaimana dikutip Alma (2009) menjelaskan rencana usaha
adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan tujuan usaha/bisnis, cara
kerja dan rincian keuangan/permodalan, susunan para pemilik dan manajemen
dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya. Oleh karena itu rencana usaha
adalah dokumen yang penting dan sangat berguna bagi sebuah usaha yang
memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang dikehendaki oleh
entrepreneur.
Wijatno (2009) menjelaskan rencana usaha merupakan rincian kegiatan
operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta
keterampilan dan kemampuan manajer. Selanjutnya dijelaskan Wijatno bahwa
3
Ibid. hlm. 75
4
Aris Slamet Widodo, Buku Ajar Kewirausahaan Enterpreneur Agribusiness Start Your Own
Business. (Yogyakarta: Jaring Inspiratif, 2012) hlm. 31

4
rencana bisnis merupakan asuransi yang sedini mungkin mencegah
entrepreneur salah langkah dalam mengembangkan bisnis yang berujung pada
kegagalan dan juga mencegah salah pengelolaan pada bisnis yang sangat
berpotensi sukses.
Peran rencana usaha adalah sebagai peta yang menunjukkan bahwa
entrepreneur telah melakukan berbagai kajian dari berbagai aspek sehingga
telah siap untuk melaksanakannya dengan sebuah model bisnis.
Aspek utama dari sebuah perencanaan usaha dijelaskan Fadiati dan Purwana
(2011) yaitu:
a. Konsep bisnis yang menjelaskan secara rinci usaha yang dilakukan,
struktur bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana
rencana untuk menyukseskan usaha tersebut.
b. Market atau pasar, yang membahas dan menganalisis konsumen
potensial, siapa dan di mana mereka berada, apa yang menyebabkan
konsumen mau membeli. Dalam bagian ini dijelaskan persaingan yang
akan dihadapi dan bagaimana memposisikan diri untuk
memenangkannya.
c. Keuangan mencakup perkiraan pendapatan dan arus kas, neraca serta
rasio keuangan lainnya seperti hitungan balik modal.
Berdasarkan dari penjelasan beberapa ahli diatas dapat dipahami bahwa
rencana usaha atau bussiness plan adalah suatu dokumen tertulis yang isinya
menggambarkan secara sistematis sebuah usaha yang akan dijalankan. Di
dalam dokumen tersebut berupa uraian mengenai apa dan bagaimana usaha itu
direncanakan dan akan dijalankan untuk ke depannya.

B. Tujuan dan Manfaat Rencana Usaha


Terkait dengan tujuan menyusun rencana usaha dijelaskan Alma (2009)
adalah:
1. Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha tersebut dan
anda juga harus menyakinkan pihak lain tidak akan mengalami kerugian

5
apabila melakukan kerjasama. Dengan adanya bantuan kerjasama dari
berbagai pihak maka diharapkan usaha akan maju dengan pesat. Bantuan
yang diharapkan itu antara lain pinjaman melalui baik atau pinjaman
melalui pihak-pihak lain.
2. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan pihak-pihak lain atau badan
usaha lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari
produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat usaha ataupun
perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak
yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
3. Rencana usaha juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang
potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerjasama.
Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang mempunyai
kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam usaha anda namun tetap
waspada dan berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat saja
menjerumuskan usaha anda.
4. Rencana usaha juga berguna untuk melakukan merger dan akuisisi
misalnya jika anda menjual usaha anda kepada pihak lain maka pihak lain
tersebut harus membaca rencana usaha anda atau mungkin juga anda ingin
membeli usaha lain maka rencana usaha yang anda susun dapat memberi
keyakinan kepada pihak yang usahanya mau diakuisisi.
5. Rencana usaha bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab perusahaan akan
bertumbuhmakin lama makin kompleks sehingga rencana usaha menjadi
kompeten yang sangat penting bagi setiap pihak yang berkepenting untuk
tetap berpijak pada arah yang benar.
Rencana usaha tentunya sangat bermanfaat tak hanya bagi entrepreneur
tetapi juga bagi pihak investor. Bagi seorang entrepreneur sebuah rencana
usaha memilki manfaat sebagai panduan operasional usaha dengan membuat
rencana untuk masa yang akan datang dan menyusun strategi untuk mencapai
kesuksesannya.

6
Secara khusus Frederick, Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan
manfaat dari rencana usaha sebagai berikut:
a. Waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan meletakkan rencana
usaha sebagai pendorong bagi entrepreneur untuk melihat usahanya
secara kritis dan objektif.
b. Analisa persaingan, ekonomi dan keuangan yang terdapat dalam
rencana usaha, menempatkan entrepreneur untuk teliti dan berhati-hati
mengenai asumsi kesuksesan usahanya.
c. Seluruh aspek harus dimuat di dalam rencana usaha, hal ini
mengharuskan entrepreneur mengembangkan dan menentukan strategi
operasi dan hasil yang diharapkan untuk penilai (evaluator) luar.
d. Rencana usaha mengkuantifikasikan sasaran, menyediakan benchmark
yang data diukur untuk membandingkan hasil forecast dengan hasil
aktual.
e. Rencana usaha yang lengkap menyediakan entrepreneur alat
komunikasi untuk sumber dana dari luar.
Dari perspektif pemilik dana atau investor, rencana usaha memiliki
manfaat sebagai berikut:
a) Menyediakan secara rinci potensi pasar dan rencana untuk
mengamankan bagian pasar.
b) Mengilustrasikan kemampuan usaha untuk memenuhi kewajiban
utang dan pengembalian atas ekuitas (return on equity/ROE) yang
cukup.
c) Mengidentifikasi resiko kritis dan peristiwa krusial dengan diskusi
mengenai rencana kontigensi yang menyediakan kesempatan untuk
keberhasilan usaha yang akan dijalankan.
d) Dengan menyediakan uraian yang lengkap, rencana bisnis
memberikan kepada pemilik dana dokumen yang jelas dan lengkap,
yang memuat informasi yang dibutuhkan untuk evaluasi bisnis dan
keuangan.

7
e) Bagi pemilik dana yang tidak memiliki pengetahuan terhadap
entrepreneur, rencana bisnis menyediakan panduan yang berguna
untuk menilai kemampuan perencanaan dan manajerial seorang
entrepreneur.
Terkait dengan manfaat rencana usaha juga dijelaskan Alma (2009)
sebagai berikut:
1) Pertama dan penting, karena rencana usaha akan menjabarkan dan
fokus pada tujuan usaha karena memakai informasi dan analisis
yang tepat.
2) Rencana usaha sebagai alat penjualan.
3) Rencana usaha bermanfaat untuk menjabarkan pendapat dan saran
dari pihak lain.
4) Rencana usaha dapat menjabarkan kelemahan yang mungkin
terjadi pada suatu proses perencanaan usaha.

C. Tahapan Penyusunan Rencana Usaha


Dalam menyusunan rencana usaha terdapat beberapa tahapan yang
harus dilalui sebagai berikut:
1. Analisis lingkungan.
Analisis lingkungan bertujuan untuk melakukan penelaahan aspek
peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan atau yang dikenal dengan
istilah analisis SWOT. Analisis yang digunakan meliputi analisis
lingkungan eksternal makro dan mikro serta analisis lingkungan internal.
2. Formulasi strategi.
Formulasi strategi terkait dengan menyusun rumusan strategi yang akan
diterapkan. Level pada tahap ini meliputi level: corporate level (level
korporasi), strategic business level (level strategi bisnis), dan strategic
functional level (level strategi fungsional). Formulasi ini tersusun secara
sistematis yaitu visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kelayakan
program.
3. Implementasi strategi.

8
Tahapan ini dilakukan setelah strategi dirumuskan. Tahapan ini sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: power dan leadership (kekuasaan
dan kepemimpinan), standard operating procedure (standar operasional
prosedur), organizational culture (budaya organisasi), human resource
(sumber daya manusia) dan budget (keuangan).
4. Pengendalian dan evaluasi.
Perangkat untuk melakukan pengendalian evaluasi terdiri dari atas aspek
keuangan dan pemasaran.

D. Outline atau Garis Besar Rencana Usaha


Tidak ada aturan hukum yang mengatur apa saja yang menjadi garis besar
dalam sebuah perencanaan usaha. Semua kembali kepada jenis usaha yang
akan didirikan, apakah usaha dalam skala kecil, menengah atau skala besar.
Jika ingin mendirikan usaha dalam skala menengah ataupun besar, maka
sebaiknya outline rencana usaha yang dibuat lebih komprehensif dan kompleks
jika dibandingkan dengan outline pendirian usaha dalam skala kecil atau usaha
yang bersifat home industry. Dalam artian outline rencana usaha skala
menengah dan besar harus bersifat luas, lengkap dan meliputi berbagai aspek
secara keseluruhan.
Fadiati dan Purwana (2011) menjelaskan konsep-konsep yang sebaiknya
ada dalam outline rencana usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Hindari optimisme berlebihan, bahkan selayaknya rencana usaha tersebut
harus benar-benar konservatif dalam memperkirakan kebutuhan modal,
ketepatan waktu, penjualan dan laba. Sedikit sekali rencana usaha atau
bisnis yang secara tepat mengantisipasi berapa banyak uang dan waktu
yang diperlukan.
b. Jangan mengabaikan strategi-strategi yang akan dilakukan dalam
menjalankan usaha.
c. Gunakan bahasa yang sederhana dalam menjelaskan isu-isu terkait dengan
rencana usaha. Buat rencana usaha tersebut mudah untuk dibaca dan
dipahami.

9
d. Jangan terlalu menggantungkan rencana usaha terhadap keunikan atau
bahkan hak paten produk. Keberhasilan rencana usaha datang dari orang
yang menjalani usaha dengan potensi ekonomis yang tinggi dan bukan
semata-mata dari penemuan.
Wijatno (2009) memaparkan 15 (lima belas) komponen-komponen yang
terdapat dalam outline rencana usaha yaitu:
1. Ringkasan eksekutif.
Berisikan rangkuman secara keseluruhan mengenai rencana usaha.
Hal-hal yang sebaiknya ada di dalam rangkuman eksekutif adalah:
a. Modal usaha dan daya kompetitifnya.
b. Pasar sasaran usaha dan manfaat produk bagi pelanggan.
c. Kualifikasi para pendiri dan karyawan.
d. Aspek keuangan yang penting misalnya proyeksi pendapatan
dan penjualan, modal yang dibutuhkan, tingkat pengembalian
atas investasi dan kapan pinjaman akan dikembalikan.
2. Pernyataan visi dan misi.
Pernyataan visi mengungkapkan seperti apa dan akan menjadi apa
usaha di masa depan. Pernyataan misi mengungkapkan tujuan dan
arah usaha yang akan dijalankan.
3. Sejarah usaha (hanya untuk usaha yang sudah berjalan).
Bagian ini mendeskripsikan mengapa usaha dibentuk, bagaimana
usaha berkembang sepanjang waktu dan apa yang diimpikan
entrepreneur di masa depan. Bagian ini juga dapat mengungkapkan
pencapaian sukses atas tujuan-tujuan pada masa lalu dan estimasi-
estimasi di masa depan yang ingin diraih.
4. Profil usaha dan industri.
Mendeskripsikan usaha dan industri di mana akan beroperasi. Data
mengenai ukuran pasar, tren pertumbuhan, kekuatan kompetitif,
kondisi ekonomi, kompetitor, hambatan masuk serta keluar dan
sebagainya akan memberikan gambaran kelayakan produk atau jasa
usaha tersebut.

10
Bagian ini juga menjelaskan perkiraan profitabilitas industri. Hal lain
yang diungkapkan dalam bagian ini adalah tujuan dan sasaran usaha.
Tujuan adalah pernyataan umum dan jangka panjang dari apa yang
ingin dicapai perusahaan di masa mendatang yang akan menjadi
petunjuk arah usaha secara keseluruhan. Sasaran adalah target kinerja
spesifik jangka pendek yang dapat dicapai, diukur dan dikendalikan.
5. Strategi bisnis.
Mendeskripsikan bagaimana entrepreneur mencapai tujuan dan
sasaran usaha, meraih keunggulan usaha dan menjadikan usahanya
berbeda dengan pesaing.
6. Produk dan jasa usaha.
Mendeskripsikan produk dan jasa usaha, cara pelanggan
menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan, karakteristik unik
dan manfaat dari produk tersebut. Entrepreneur dapat juga
memberikan informasi mengenai hak paten, merek dagang atau hak
cipta yang melindungi produk dari pelanggaran pesaing.
7. Strategi pemasaran.
Mendeskripsikan pasar sasaran yang dituju dengan segenap
potensinya. Salah satu kegagalan terbesar entrepreneur adalah tidak
mampu merumuskan pasar sasaran yang dituju. Entrepreneur harus
dapat menyajikan bukti atau klaim potensi pasar yang menjadi
sasarannya.
8. Lokasi dan tata letak.
Mendeskripsikan tentang analisis demografis antara lokasi dengan
profil pelanggan sasaran, pergerakan lalu lintas, tarif sewa, kebutuhan
dan pasokan tenaga kerja, dan tingkat upah.
Bagian ini juga mendeskripsikan persyaratan ukuran, izin mendirikan
bangunan (IMB), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL),
masalah ergonomik, dan rencana tata letak.
9. Analisis pesaing.

11
Mendeskripsikan siapa pesaing usaha baik secara langsung maupun
tidak langsung, sasaran pesaing, strategi pesaing, kekuatan dan
kelemahan pesaing, estimasi pola reaksi pesaing dan memilih pesaing
yang pantas untuk “diserang”.
10. Uraian tim manajemen.
Kesuksesan sebuah usaha ditentukan oleh kualtas personilnya. Bank,
lembaga keuangan dan investor akan sangat mempertimbangkan
personil yang berada di dalam manajemen. Pemberi pinjaman dan
investor lebih menyukai personil yang berpengalaman dan memiliki
latar belakang pengetahuan yang sesuai dengan bisnis yang akan
ditekuni.
11. Rencana operasi.
Mendeskripsikan struktur organisasi badan usaha yang
mengidentifikasi posisi kunci dan kualifikasi personil yang
menjabatnya.
12. Perkiraan keuangan.
Investor dan pemilik dana amat memperhatikan perkiraan keuangan.
Ketika menyusun rencana usaha, entrepreneur harus berhati-hati
dalam membuat perkiraan keuangan dan menghindari untuk
memanipulasi data/angka. Perkiraan keuangan harus realistis
berdasarkan asumsi-asumsi yang valid dan sesuai dengan empiriknya.
13. Proposal pinjaman atau investasi.
Mendeskripsikan tujuan pembiayaan, jumlah yang diperlukan dan
rencana pembayaran.
14. Strategi memanen (harvest strategy).
Mendeskripsikan rencana peralihan manajemen ketika usaha tumbuh
dan semakin berkembang. Kondisi ini hendaknya tetap meyakinkan
pemilik dana bahwa keberlangsungan usaha akan terjamin sekalipun
terjadi perubahan kepemilikan.
15. Lampiran.

12
Dokumen-dokumen pendukung seperti hasil riset pemasaran, bagan
organisasi, laporan keuangan, daftar riwayat hidup dan lain-lain.

Lambing dan Kuehl (2000) memaparkan 11 (sebelas) topik yang harus ada
dalam sebuah rencana yaitu:
1. Rangkuman pelaksanaan (executive summary).
2. Pernyataan misi (mission statement).
3. Lingkungan usaha (business environment).
4. Perencanaan pemasaran (marketing plan).
5. Team manajemen (management team).
6. Data finansial (financial data).
7. Pertimbangan legal (legal consideration).
8. Jaminan asuransi (insurance requirements).
9. Orang-orang penting (key person).
10. Pemasok (supliers).
11. Resiko (risk).

E. Kesalahan Rencana Usaha


Frederick, Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan berdasarkan hasil
risetnya terkait dengan kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam rencana
usaha sebagai berikut:
1. Tujuan yang tidak realistis.
Penyusunan tujuan perlu memperhatikan apakah tujuan yang digariskan
mungkin tercapai. Entrepreneur harus menyusun agenda waktu yang jelas
diserta dengan rincian aksi yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran
realistis yang diinginkan.
2. Kegagalan mengantisipasi jalan buntu.
Entrepreneur tidak menyadari masalah yang mungkin timbul. Untuk
menghindari itu maka entrepreneur harus dapat menyebutkan rintangan
yang mungkin muncul dan langkah alternatif yang dapat dilakukan dalam
mengatasi rintangan tersebut.

13
3. Tidak ada komitmen dan dedikasi.
Entrepreneur seringkali memulai suatu bisnis dari hobi, hal ini wajar saja.
Namun entrepreneur sebisa mungkin menghindari kesan tidak memiliki
keseriusan dalam menjalankan usahanya.
4. Kekurangan pengalaman bisnis dan teknis.
Entrepreneur harus dapat menyediakan bukti bahwa ia memiliki
pengalaman untuk menjalankan usaha dan memiliki latar belakang
pengetahuan yang menunjang kemampuannya dalam mengelola usaha.
Jika kemampuan yang ada dirasakan masih kurang entrepreneur dapat
mencari bantuan dari pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
5. Tidak terdapat segmen pasar.
Sekalipun entrepreneur memiliki produk yang sangat bagus, tidak
menjamin bahwa pasar akan mau dan mampu membeli produk tersebut.
Entrepreneur harus dapat memilih target pasar yang spesifik dan dapat
menunjukkan bahwa produk tersebut akan memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran.

F. Contoh Proposal Usaha

14
PROPOSAL USAHA
DONAT UBI UNGU

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin Meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya maka semakin meningkat pula keanekaragaman kebutuhan
mereka terutama dalam hal makanan. Orang- orang semakin kreatif dan
inovatif dalam membuat resep baru tanpa menghilangkan rasa khas lidah
orang indonesia.
Hal tersebut membuat kami terinspirasi untuk membuat makanan yang
sudah sangat familiar baik di Indonesia maupun di luar negeri yaitu Donat.
Hal ini membuka kesempatan bagi kami untuk membuat sebuah usaha
makanan yang berbahan dasar ubi ungu dengan mengedepankan cita rasa
khas indonesia. Makanan ini sangat digemari terutama di kalangan
Mahasiswa. Selain rasanya yang enak, Lezat dan Unik, harganya pun relatif
murah dan terjangkau oleh semua kalangan. Terlebih bahan baku mudah
didapat serta cara pembuatannya juga cukup mudah.

15
Seiring perkembangan pasar saat ini, usaha pembuatan donat menarik
untuk ditekuni, biasanya donat terbuat dari bahan dasar tepung terigu.
Kebanyakan untuk memperoleh tepung terigu impor terlebih dahulu. Padahal
sumber daya Indonesia sangat melimpah, misalnya ubi ungu. Ubi Ungu ini
dapat dibuat sebagai bahan donat karena teksturnya yang sangat lembut dan
kandungan gizinya yang baik.
Ubi ungu merupakan sumber karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi.
Kandungan lainnya adalah lisin, Cu, Mg, K, Zn (rata-rata 20%) , vitamin
(vitamin A, vitamin C, thiamin/ vitamin B1), mineral, dan riboflavin.
Kandungan mineral ubi ungu diantaranya adalah zat besi (Fe), fosfor (P), dan
kalsium(Ca). Kandungan lainnya adalah protein, lemak, serat kasar dan abu.
Total kandungan antosianin bervariasi pada setiap tanaman dan berkisar
antara 20 mg/100 g sampai 600 mg/100 g berat basah. Total kandungan
antosianin ubi jalar ungu adalah 519 mg/100 g berat basah.
Pigmen warna ungu pada ubi ungu bermanfaat sebagai antioksidan
karena dapat mengabsorbsi polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan
menghambat penggumpalan sel-sel darah. Ubi ungu juga mengandung serat
pangan alami yang tinggi, prebiotik, kadar Glycemic Index rendah, dan
oligosakarida. Dengan alasan tersebut penulis ingin membuat donat yang
terbuat dari ubi ungu ini.
Usaha yang dimaksudkan dalam makalah ini adalah usaha makanan
donat yang menggunakan ubi ungu yaitu tanaman herbal yang baik bagi
kesehatan tanpa menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya. Oleh
karena itu, penulis akan berusaha dan tetap optimis dengan produk yang akan
penulis produksi untuk dijual dimasyarakat dan akan laku di pasaran.
Dengan usaha yang dimulai dengan sederhana ini, semoga penulis
berhasil memasarkan donat Ubi Ungu dan mengembangkan usaha donat ini
agar dikenal oleh masyarakat luas. Untuk meningkatkan kemajuan dari
produk ini penulis akan menambah proses produksi dan meningkatkan
kualitas dari donat ubi ungu sehingga dapat didistribusikan ke seluruh
wilayah di Indonesia.

16
B. Konsep Usaha
Usaha penjualan Donat Ubi Ungu ini memiliki konsep usaha dipasarkan
melaui media sosial dan bekerja sama dengan warung-warung kecil yang ada
disekitar kampus UIN Suska Riau juga di pasarkan di Stand atau bazar
makanan yang diadakan di fakultas. Donat Ubi ungu ini juga tersedia di
aplikasi go-food yang akan memudahkan konsumen ketika ingin membelinya.

C. Visi- Misi
Visi:
Menjadikan ubi/singkong menjadi makanan yang berkualitas, menarik,
dan diterima diseluruh lapisan masyarakat.

Misi:
1. Memperkenalkan produk pada masyarakat luas
2. Memberikan kepuasan terhadap pelanggan
3. Menaikan Citra Ubi/ Singkong sehingga menjadi makanan yang
berkualitas
4. Selain mendapatkan keuntungan kami ingin mendapatkan berkah dalam
usaha donat ubi ungu ini
5. Memasarkan donat ubi ungu dibeberapa tempat seperti stadion utama
RIAU, Car free Day, Swalayan, Dan tempat- tempat ramai lainnya.
6. Membuat donat yang kekinian dan cantik sehingga menjadi daya tarik
konsumen terutama kaum milenial
7. Memberikan bonus kepada pelanggan yang bisa membawa pelanggan
lain untuk membeli donat ubi ungu ini.

D. Tujuan
Adapun tujuan didirikan usaha penjualan donat ubi ungu ini adalah
1. Memenuhi tugas pada matkuliah kewirausahaan
2. Mendapatkan penghasilan yang menjanjikan
3. Menciptakan lapangan kerja

17
4. Membuat produk yang unik berbahan dasar ubi ungu
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat

E. Data Perusahaan
1. Nama Usaha
Kami mendirikan usaha ini dengan nama “Donat Ubi Ungu”.
Nama tersebut terbentuk atas kesepakatan bersama.
2. Tempat usaha
Lokasi produksi donat ubi ungu ini adalah di rumah kontrakan
pribadi yang tidak jauh dari lokasi pemasaran.
3. Jam Operasional
Waktu operasional akan dilaksanakan pada senin sampai minggu
pada pukul 08:00 wib hingga 18:00 wib

18
BAB II
ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

A. Rencana Produk Yang Dihasilkan


Produk yang akan kami hasilkan yaitu makanan berupa donat yang
berbahan dasar ubi ungu. Warna alami pada ubi ungu akan membuat
tampilan donat semakin menarik dan membuat para konsumen ingin
membeli donat ubi ungu ini. Selain warnanya yang menarik, donat ubi ungu
ini juga memiliki rasa yang enak dan kaya akan manfaat yang menyehatkan
tubuh serta tidak mengandung bahan pengawet. Donat ini dapat dibeli satuan,
kemasan isi 3 dan kemasan isi 6.

B. Klasifikasi Produk dan Target Pasar


1. Produk
Jenis : Donat
Brand : Purple Sweet Donut
Kualitas : Donat sangat lembut dengan variasi rasa
Kemasan : Satuan dengan tisu, kemasan isi 3 dengan box, dan
kemasan isi 6 dengan box.
Varian :
a. Donat Original
b. Donat Rasa Ingin Memiliki ( Toping Coklat)
c. Donat Mantan ( Toping Keju)
d. Donat kita temenan aja ( Toping Oreo)
e. Donat gosthing ( Selai Strawberry)
f. Donat PHP( Toping Selai Durian)

2. Price ( Harga)
Setiap donat dijual dengan harga Rp 3.000,- untuk satuan. Untuk
kemasan isi 3 dijual dengan harga Rp 5.000,-. Dan Rp 10.000,- untuk
kemasan isi 6.

19
3. Promotion (Promosi)
 Penawaran produk secara langsung (direct marketing)
 Memanfaatkan social media seperti facebook, Instagram, dan go-
food

4. Place (Tempat)
Lokasi yang di pilih adalah warung-warung yang ada disekitar
kampus UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan juga kantin-kantin yang ada
disetiap fakultas di UIN Sultan Syarif Kasim Riau

C. Target Pasar
1. Target Geografi
Wilayah yang menjadi target pemasaran produk donat ubi ungu ( Purple
Sweet Donut) ini adalah daerah Kampus Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.

2. Target Demografi
Produk donat ubi ungu ( Purple Sweet Donut) ini akan kami kenalkan
dan tawarkan kepada para mahasiswa, dosen, pegawai dan juga
masyarakat yang ada di sekitar Kampus Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau

D. Strategi Pemasaran
a. Perkenalan Produk
Memperkenalkan produk sebagai makanan sehat, enak, dan praktis
dengan harga terjangkau melalui berbagai media promosi.

b. Membangun jaringan dengan mitra yang dapat mendukung bisnis


Membangun kerja sama dengan produsen ubi ungu, tepung, telur, gula
mentega, agar dapat memproduksi donat yang berkualitas.

20
c. Inovasi pada rasa dan tampilan produk
Semakin maraknya produk kuliner yang sejenis maka kami berusaha
berinovasi dengan varian rasa dan tampilan baru pada produk maupun
kemasan yang unik.

d. Meningkatkan Kualitas Pelayanan


Bertanya kepada konsumen mengenai produk yang kami hasilkan, dan
meminta saran dan masukan mengenai kekurangan atau kelebihan,
sehingga dapat senantiasa mengembangkan produk yang dihasilkan.

e. Media Pemasaran
Senantiasa mempromosikan produk baik secara langsung, dengan
brosur, banner atau melalui media sosial secara kontinyu.
.
E. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
a. Cita rasa yang unik, sehingga dapat diterima semua kalangan
b. Rasa donat yang unik berbeda dengan donat pada umumnya
c. Harga terjangkau

2. Weakness (kelemahan)
a. Masih baru dan belum begitu terkenal
b. Terbatasnya modal
c. Harga bahan baku tidak stabil
d. Pengalaman pemasaran belum cukup
e. Sulit mendapatkan bahan baku yang berkualitas

3. Opportunities (Peluang)
a. Penjualan “Donat ubi ungu “ memiliki peluang yang cukup
menjanjikan karena selain memiliki cita rasa yang enak, unik dan
kekinian juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan.

21
b. Harga bersahabat dengan kantong

4. Threat (Ancaman)
a. Kemungkinan produk ditiru karna proses produksinya yang cukup
mudah
b. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu mengalami kenaikan sehingga
dapat menyebabkan kenaikan harga yang mungkin dapat mengurangi
pembeli.
c. Banyak produsen sejenis yang sudah lebih dulu berkembang

22
BAB III
ANALISIS PRODUKSI

A. Bahan Untuk Membuat Donat Ubi Ungu


Bahan 1:
1. 300 gram tepung terigu protein tinggi
2. 1 Sachet Pengembang Kue
3. 35 gram gula pasir
4. 15 gram susu bubuk
5. 150 gram ubi ungu kukus, haluskan
6. 1 butir telur
7. 150 ml air es
8. 30 gram margarin
9. Minyak untuk menggoreng
10. Gula halus secukupnya

Bahan 2:
1. Selai coklat
2. keju
3. Toping oreo
4. Selai Strawberry
5. Selai durian

B. Peralatan yang digunakan


1. Kompor gas
2. Tabung gas
3. Wajan+ spatula
4. Mika
5. Hekter

23
C. Cara membuat donat ubi ungu
1. Campur tepung terigu, ragi instan, gula pasir dan susu bubuk. Aduk rata,
Tambahkan ubi Ungu.
2. Masukkan telur dan air es sedikit-sedikit sambil diuleni sampai halus.
Tambahkan margarin dan garam. Uleni sampai semua bahan tercampur
rata. Diamkan hingga mengembang (kira-kira 30 menit).
3. Kempiskan adonan. Timbang masing-masing 5 gram. Bulatkan. Diamkan
10 menit.
4. Pipihkan adonan. Bulatkan lagi. Susun 6 buah adonan membentuk
lingkaran. Beri sedikit jarak antara bulatan karena nanti adonan akan
mengembang dan bulatannya akan menyatu/ saling lengket. Taruh di
loyang yang ditaburi tepung terigu. Diamkan 60 menit sampai
mengembang.
5. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai
matang.
6. Beri olesan mentega kemudian tambahkan selai dan toping.

24
BAB IV
ANALISIS KEUANGAN

A. Analisa Usaha Donat Ubi Ungu


1. Asumsi
 Masa penggunaan kompor serta tabung gas selama waktu 4 tahun.
 Masa penggunaan wajan selama waktu 3.5 tahun
 Masa penggunaan wadah selama waktu 2 tahun.
 Masa penggunaan piring selama waktu 2.5 tahun.
 Masa penggunaan sendok selama waktu 5 tahun. Masa penggunaan
garpu selama waktu 5 tahun.
 Masa penggunaan peralatan tambahan selama waktu 1.5 tahun.

2. Investasi
Alat Harga
Kompor dan gas Rp. 250,000
Wajan Rp. 110,000
Wadah Rp. 70,000
Plastik / box kemasan Rp. 150.000
Peralatan tambahan. Rp. 50,000
Jumlah Investasi Rp. 630.000

3. Biaya Operasional per Bulan


a. Biaya Tetap Nilai
 Penyusutan kompor 1/51 x Rp. 260.000 Rp 5.000,-
 Penyusutan wajan 1/41 x Rp. 110.000 Rp 3.000,-
 Penyusutan wadah 1/46 x Rp. 70.000 Rp 2.000,-
 Penyusutan alat tambahan 1/31 x Rp. 50.000 Rp 1.500,-
Total Biaya Tetap Rp 11.500,-

25
b. Biaya Variabel (Rincian Pembelanjaan Bahan)
Nama Barang Jumlah Harga Total
Terigu 2 kg Rp 7.000 Rp 14.000
Telur ½ kg Rp 15.000 Rp 15.000
Margarin ½ kg Rp 10.000 Rp 10.000
Keju 1 kotak Rp 15.000 Rp 15.000
Selai Coklat 2 bks Rp 10.000 Rp 20.000
Selai Durian 2 bks Rp 15.000 Rp 30.000
Selai Strawberry 2 bks Rp 10.000 Rp 20.000
Toping Oreo 2 bks Rp 13.000 Rp 26.000
Gula 1 kg Rp 14.000 Rp 14.000
Minyak Goreng 2L Rp 14.000 Rp 28.000
Pengembang Kue 1 Kotak Rp 5.000 Rp 5.000
Ubi Ungu 2 kg Rp 11.000 Rp 22.000
JUMLAH Rp 219.000,-

Total biaya operasional biaya tetap + biaya variable = Rp 230.500,-


Pendapatan per bulan :
Penjualan rata-rata = 35 biji x Rp 3.000 = Rp 105.000
= Rp 105.000 x 30 hari
= Rp 3.150.000

Keuntungan per bulan Laba :


Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 3.150.000 – Rp 219.000 = Rp 2.931.000,-

26
Kesimpulan
Pengolahan ubi menjadi donat melalui beberapa proses yaitu proses
pengupasan, penumbukan, pembentukan bola-bola, pencetakan donat,
penggorengan, pengolesan mentega dan pemasaran produk donat dilakukan
secara langsung.
Pemasaran secara langsung berarti menjual produk langsung kepada
konsumen, tanpa melalui jasa perantara. Usaha donat ubi ungu ini dapat dijadikan
usaha alternatif bagi masyarakat, khususnya di daerah yang banyak terdapat ubi
ungu. Pengaruh ekonomis yang ditimbulkan adalah pengolahan ubi menjadi donat
ubi ungu memiliki keuntungan yang lebih tinggi dari pada pengolahan yang pada
umumnya dilakukan.
Jadi, keuntungan yang bisa didapatkan jika menjalankan usaha donat ini
maka akan menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Keuntungan yang
diperoleh selama satu bulannya akan menghasilkan omzet hingga Rp 2.931.000.

27
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perencanaan usaha atau business plan merupakan dokumen sebuah
rencana tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang isinya
menggambarkan semua unsur-unsur yang berhubungan langsung mengenai
perusahaan yang akan didirikan baik secara internal maupun eksternal.
Bagi seorang entrepreneur sebuah rencana usaha memilki manfaat
sebagai panduan operasional usaha dengan membuat rencana untuk masa
yang akan datang dan menyusun strategi untuk mencapai kesuksesannya.
Lambing dan Kuehl (2000) memaparkan 11 (sebelas) topik yang harus
ada dalam sebuah rencana yaitu:
1. Rangkuman pelaksanaan (executive summary).
2. Pernyataan misi (mission statement).
3. Lingkungan usaha (business environment).
4. Perencanaan pemasaran (marketing plan).
5. Team manajemen (management team).
6. Data finansial (financial data).
7. Pertimbangan legal (legal consideration).
8. Jaminan asuransi (insurance requirements).
9. Orang-orang penting (key person).
10. Pemasok (supliers).
11. Resiko (risk).

Dalam menyusunan rencana usaha terdapat beberapa tahapan yang


harus dilalui sebagai berikut:
1. Analisis lingkungan.
2. Formulasi strategi.
3. Implementasi strategi.
4. Pengendalian dan evaluasi.

28
Frederick, Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan berdasarkan hasil
risetnya terkait dengan kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam rencana
usaha sebagai berikut:
1. Tujuan yang tidak realistis.
2. Kegagalan mengantisipasi jalan buntu.
3. Tidak ada komitmen dan dedikasi.
4. Kekurangan pengalaman bisnis dan teknis.
5. Tidak terdapat segmen pasar.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi dan Tien Rafida. 2016. “Pengantar Kewirausahaan Rekayasa


Akademik Melahirkan Enterpreneurship”. Medan: Perdana Publishing

Widodo, Ari Slamet. 2012. “Buku Ajar Kewirausahaan Enterpreneur


Agribusiness Start Your Own Business”. Yogyakarta: Jaring Inspiratif

30

Anda mungkin juga menyukai