Anda di halaman 1dari 41

Mata Kuliah Dosen Pengampu

EKONOMI MANAJERIAL SEHANI, SE, MM

STRUKTUR PASAR

Disusun Oleh :

Ahmad Muzfar (11970113590)


Lestia Rini Saragih (11970124968)
Lili Permata Ananda (11970123683)
M. Ricky Prasetia (11970115266)

MANAJEMEN C
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
STRUKTUR PASAR”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ekonomi Manajerial Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan penyusunan makalah ini tentu tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang tulus kepada :
1. Ibu SEHANI, SE, MM Ag selaku dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
2. Dan juga kepada teman-teman beserta semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,Penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini Penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, April 2021

Penulis
(Kelompok 1)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian Struktur Pasar..........................................................................3
B. Asumsi-Asumsi Yang Melandasi Terbentuknya Pasar.............................3
C. Pasar Persaingan Sempurna.......................................................................6
D. Pasar Monopoli..........................................................................................17
E. Pasar Monopolistik....................................................................................23
F. Pasar Oligopoli..........................................................................................28
BAB III PENUTUP..........................................................................................36
A. Kesimpulan................................................................................................36
DAFRAR PUSTAKA.......................................................................................38

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar merupakan sebuah tempat yang berisi interaksi antara
pembeli dan penjual atas suatu barang atau jasa tertentu, yang akhirnya
dapat menetapkan harga keseimbangan harga pasar. Seiring dengan
majunya perkembangan zaman, jumlah pasar yang tersedia untuk
masyarakat semakin bertambah dan juga berkembang seiring dengan
tumbuhnya permintaan dan penawaran .
Aktivitas ekonomi yang dilakukan di pasar pada dasarnya
produsen dan konsumen. Kedua subjek tersebut masing-
masingmempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan
harga barang dipasar. Selain produsen dan konsumen, struktur pasar juga
sangat mempengaruhi pembentukan harga, penawaran dan permintaan
pasar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan struktur pasar?
2. Apa asumsi yang mendasari terbentuknya pasar?
3. Apa itu dengan pasar persaingan sempurna?
4. Apa itu dengan pasar monopoli?
5. Apa itu dengan pasar monopolistic?
6. Apa itu dengan pasar persaingan oligopoly?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian struktur pasar
2. Mengetahui dan memahami asumsi-asumsi yang mendasari
terbentuknya pasar
3. Mengetahui dan memahami mengenai pasar persaingan sempurna
4. Mengetahui dan memahami mengenai pasar monopoli

1
5. Mengetahui dan memahami mengenai pasar monopolistic
6. Mengetahui dan memahami mengenai pasar oligopoli

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Struktur Pasar


Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi adalah sebuah tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli
produk barang dan atau jasa.
Struktur pasar (market structure) adalah suatu variabel yang
menunjukkan karakteristik dan kondisi suatu pasar seperti jumlah pembeli
dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli,
serta keadaan rintangan pasar. Struktur pasar terkait jumlah dan ukuran
distribusi perusahaan dalam pasar serta mudah atau sulitnya masuk dan
keluar dari pasar.
Terdapat empat struktur pasar dipandang dari banyaknya penjual
atau produsen di pasar itu, yaitu persaingan sempurna (pure or perfect
competition), persaingan monopolistik (monopolistic competition),
oligopoli (oligopoly), dan monopoli (monopoly).

B. Asumsi-Asumsi Yang Melandasi Bentuk Pasar

Penerima
harga
Penentu Harga (Price Makers)
(Price
N Asumsi-
Takers)
o asumsi
Persainga
Monopolisti
n Oligopoli Monopoli
k
sempurna
Struktural:
Banyakny
1 Banyak Banyak Beberapa Satu
a Penjual
2 Kondisi Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa output
Biaya yang menurun dalam produksi jangka pendek

3
(diminishing returns), akan menyebabkan biaya marjinal
(SMC) meningkat. Asumsi ini tidak penting dalam pasar
oligopoli dan monopoli, karena biaya marjinal yang
konstan atau menurun mungkin saja terjadi, meskipun
output dalam produksi jangka pendek menurun.
Banyakny Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa terdapat
a Pembeli banyak pembeli, sehingga dominasi kekuatan dalam
keputusan harga tidak dapat dilakukan oleh satu atau
beberapa pembeli yang kuat. Dalam kasus apabila hanya
terdapat beberapa pembeli yang kuat dan mampu
3
mempengaruhi harga beli, maka pasar dikatakan berada
dalam situasi oligopsoni (oligopsony), sedangkan
apabila hanya terdapat satu pembeli tunggal yang
mampu mempengaruhi harga beli dikatakan bahwa
pasar berada dalam situasi monopsoni (monopsony).
Kondisi Substitusi
Substitusi Substitusi Tidak ada
4 Permintaa sangat
Identik terbatas substitusi
n serupa
Perilaku:
Fungsi Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa
Tujuan perusahaan ingin memaksimumkan keuntungan jangka
pendek (short-run profit maximization). Asumsi ini
mungkin tidak tepat untuk pasar oligopoli, di mana
5
horizon waktu biasanya jangka panjang, karena
keuntungan jangka pendek yang tinggi akan merangsang
pesaing-pesaing baru memasuki pasar sehingga
menyebabkan pasar berubah menjadi lebih kompetitif
6 Variabel Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa
Strategi perusahaan dapat menyesuaikan harga dan kuantitas
yang ditawarkan, kecuali untuk pasar persaingan
sempurna apabila harga telah berada dalam kondisi
keseimbangan pasar, maka perusahaan hanya mengatur

4
kuantitas produk yang ditawarkan. Perusahaan yang
berada dalam pasar bukan persaingan sempurna
mungkin juga dapat menyesuaikan usaha-usaha promosi
mereka, disain produk, dan saluran distribusi, dan oleh
karena itu mereka dapat menyesuaikan harga jual dan
kuantitas produk yang ditawarkan.
7 Ekspektas Tidak ada, karena Pesaing-pesaing Tidak
i dari terdapat banyak mungkin ada,
Reaksi perusahaan sejenis dalam mengabaikan karena
Pesaing pasar persaingan atau tidak ada
sempurna dan pasar menyesuaikan substitusi
persaingan monopolistik. dengan untuk
Perusahaan-perusahaan tindakantindakan produk-
yang ada itu, semuanya perusahaan, produk
relatif kecil terhadap tergantung pada yang
pasar, dengan kata lain apakah dihasilka
setiap perusahaan hanya mempengaruhi n oleh
memiliki pangsa pasar atau tidak perusaha
(market share) yang mempengaruhi an
relatif kecil, sehingga tujuan-tujuan monopoli
tindakantindakan dari pesaing itu. .
perusahaan yang satu Produsen
tidak diketahui oleh produk-
perusahaan yanglain. produk
monopoli
hanya
ada satu,
sehingga
tidak ada
pesaing
dalam

5
pasar
monopoli
.

C. Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna adalah model pasar dimana di dalam
pasar tersebut terdapat banyak produsen dan konsumen, produk yang
diperjual-belikan bersifat homogeny, setiap produsen bebas keluar masuk
pasar, factor produksi dapat bergerak secara bebas dan masing-masing
produsen juga konsumen memiliki informasi yang lengkap tentang kondisi
pasar tersebut.
Suatu pasar persaingan sempurna dikatakan ada, apabila terdapat
beberapa karakteristik berikut:
1. Produk dari setiap perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
adalah identik terhadap produk dari setiap perusahaan lain. Kondisi
ini menjamin bahwa pembeli berada dalam keadaan indiferen
(indifferent), sama menyukai produk dari perusahaan yang satu
dibandingkan dengan produk dari perusahaan lain. Dengan demikian
pasar persaingan sempurna dicirikan melalui suatu komoditi yang
homogen (standardisasi sempurna) yang dijual di pasar itu.
2. Terdapat banyak perusahaan dan konsumen di pasar dan masing-
masing relatif kecil terhadap pasar. Oleh karena perusahaan di pasar
ini relatif kecil (pangsa pasarnya relatif kecil), maka apa yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan tidak akan berdampak terhadap
kondisi pasar secara keseluruhan. Dalam hal ini, perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna bertindak sebagai pengambil harga (price
taker). Artinya, perusahaan akan menjual produknya pada harga
yang berlaku di pasar. Penentuan harga lebih rendah atau lebih tinggi
dari harga pasar berdampak pada proses penyesuaian harga kembali
ke harga pasar seperti yang dijelaskan di atas.

6
3. Tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar pasar, oleh karenanya
perusahaan dapat bebas masuk maupun keluar pasar. Artinya, tidak
ada persyaratan khusus bagi perusahaan untuk bisa masuk dan
beroperasi di pasar. Tidak ada hambatan pemerintah atas harga,
output, masuk pasar, dll.
4. Setiap perusahaan memiliki pengetahuan yang lengkap tentang
produk dan pasar. Dengan demikian masing-masing perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna mengetahui metode produksi yang
meminimumkan biaya total produksi (least cost combination
method), harga output, dan harga input. Asumsi tentang informasi
yang lengkap ini dibuat untuk keperluan analisis saja, dan tidak perlu
untuk pengembangan teori persaingan sempurna.

a. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna


Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk
ditentukan pada perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva
penawaran pasar produk itu. Kurva permintaan pasar sebuah produk
secara sederhana merupakan penjumlahan horizontal kurva
permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut. Jika harga pasar
suatu produk ditentukan oleh kurva permintaan dan penawaran pasar
produk itu, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan
pengambil harga (price taker). Artinya perusahaan tersebut menerima
harga dari produk tersebut apa adanya dan tidak memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah tingkat output
dan penjualan produknya. Karena produk semua perusahaan tersebut
bersifat homogen suatu perusahaan tidak dapat menjual produk
tersebut daiatas harga pasar, jika tidak perusahaan akan kehilangan
pelanggannya.

Kurva : Tingkat Harga Keseimbangan dan Tingkat Permintaan


yang dihadapi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna

7
P S
55 E

45 $45

35

25 D

15

250 300 350 400 450 500


Kurva Permintaan Pasar

0 1 2 3 4
Kurva Permintaan Perusahaan

Penjelasan :
Harga keseimbangan bagi produk tersebut, P = $ 45 ditentukan
oleh perpotongan kurva permintaan dan penawaran dalam pasar
persaingan sempurna (yaitu dalam perpotongan D dan S) yang ditunjukan
oleh titik E. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan

8
kurva permintaan yang elastisitasnya takterhingga, yaitu d, pada tingkat P
= $ 45. Karena perusahaan itu dapat menjual berapa pun produk yang
dihasilkannya pada tingkat P = $ 45, perubahan dalam pendapatan total
untuk setiap perubahan dalam unit atau pendapatan marginal ((MR) juga
sama dengan $ 45.
Dengan meletakkan QD sama dengan QS, kemudian mencari
solusi untuk P, kita peroleh :
QD = QS

Harga keseimbangan bagi produk tersebut, P = $ 45 ditentukan


oleh perpotongan kurva permintaan dan penawaran dalam pasar
persaingan sempurna (yaitu dalam perpotongan D dan S) yang ditunjukan
oleh titik E. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan
kurva permintaan yang elastisitasnya takterhingga, yaitu d, pada tingkat P
= $ 45. Karena perusahaan itu dapat menjual berapa pun produk yang
dihasilkannya pada tingkat P = $ 45, perubahan dalam pendapatan total
untuk setiap perubahan dalam unit atau pendapatan marginal ((MR) juga
sama dengan $ 45. Dengan meletakkan QD sama dengan QS, kemudian
mencari solusi untuk P, kita peroleh :
QD = QS
625 - 5P = 175 + 5P
450 = 10P
P = $45
Dengan mensubstitusikan P = $45 ke dalam fungsi permintaan atau
penawaran dan mencari solusi untuk Q, kita memperoleh sbb :
QD = 625 - 5P = 625 - 5(45) =
QS = 175+5P = 175 + 5(45) = 400
Jika harga keseimbangan P = $45, maka sebuah perusahaan
persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau
yang elastisitasnya tak terhingga, ditunjukkan oleh d pada P = $45 dalam
Figur 8-1. Perusahaan tersebut hanya perlu menentukan berapa kuantitas

9
produk yang harus dihasilkan pada tingkat harga P = $45 agar dapat
memaksimumkan laba iotalnya.
Bagaimana cara perusahaan tersebut menentukan kuantitas akan
dibahas dalam bagian berikutnya. Sementara ini, anggaplah terdapat 100
perusahaan yang identik dalam pasar ini,masing-rnasing menghasilkan 4
unit produk pada P = $45. Jika satu dari perusahaan tersebut meningkatkan
outputnya sebanyak 25 persen, kuantitas total produk X yang dijual dalam
pasar ini hanya meningkat 1 unit, dari 400 menjadi 401, dan P akan turun
dari $45 menjadi $44,99.
Jika ada 1.000 perusahaan, P hanya akan turun dari $45 menjadi
$44,99; dan jika terdapat 10.000 perusahaan, harga akan turun menjadi
$44,999. Tentu saja, jika seluruh perusahaan meningkatkan outputnya,
kurva penawaran pasar akan bergeser ke kanan dan memotong kurva
permintaan pada tingkat harga keseimbangan yang lebih rendah. Tetapi,
jika hanya terdapat satu perusahaan yang mengubah jumlah outputnya,
kita dapat dengan aman mengasumsikan bahwa dampaknya terhadap harga
keseimbangan sangatlah kecil (artinya, perusahaan itu merupakan price
taker). Dengan demikian, kita dapat menggambarkan kurva permintaan
produk yang dihadapi oleh suatu perusahaan bersifat horizontal. Jika harga
produk bersifat tetap, perubahan dalam pendapatan marginal (marginal
revenue—MR) juga bersifat tetap dan sama dengan harga produk tersebut.
Dengan kata lain, bagi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
P = MR

b. Keseimbangan Jangka Pendek


Keseimbangan jangka pendek merupakan tingkat output dimana
laba maksimum dalam jangka pendek tercapai. Gambar dibawah ini
menunjukkan bagaimana keseimbangan jangka pendekdengan
pendekatan total yang menggunakan kurva TR dan TC terjadi. Dengan

10
TR dan TC jangka pendek tertentu, laba maksimum tercapai ketika
selisih TR dan TC terbesar. Secara grafis, hal ini tercapai pada titik
(yang menunjukkan suatu tingkat output) dimana jarak antara TR dan
TC adalah terbesar. Jarak terbesar antara dua buah kurva akan tercapai
pada titik dimana kemiringan pada masing-masing kurva pada titik
tersebut adalah sama besar.

TR,TC TC
TR

Kerugian (-π)
maksimum
E1

E2 Keuntungan (π) maksimum

0 Q1 Q2 Q3 Q4 Kuantitas

Dengan kurva TR dan TC hipotetis pada Gambar di atas dapat


dilihat bahwa jarak terbesar tercapai pada titik yang menunjukkan
tingkat output sebesar Q1 dan Q3. Namun pada Q1, TC di atas TR
yang berarti biaya total lebih besar dari penerimaan total, sehingga
bukan kuntungan maksimum yang dicapai tetapi kerugian maksimum.
Sedangkan pada Q3, TR di atas TC atau penerimaan total lebih besar
dari biaya total yang berarti laba yang diperoleh merupakan laba
maksimum. Dengan kata lain, tingkat output sebesar Q3 merupakan
tingkat output optimum. Adapun besarnya laba adalah sebesar jarak
TR dan TC, yaitu selisih besar TR pada tingkat output Q3 dan besar
TC pada tingkat output yang sama (atau E1E2).
Dengan menggunakan pendekatan rata-rata dan marjinal,
keseimbangan jangka pendek ditentukan dengan menggunakan kurva
AC, MR dan MC. Seperrti ditunjukkan dalam Gambar di bawah ini

11
keseimbangan tercapai pada titik E dimana pada titik tersebut MR =
MC. Dengan mengacu pada pendekatan total, telah diketahui bahwa
laba maksimum tercapai pada saat jarak kurva TR dan TC terbesar,
yaitu ketika kemiringan kedua kurva sama besar. Kemiringan kurva
TR menunjukkan besarnya MR dan kemiringan kurva TC
menunjukkan besarnya MC, maka dapat dikatakan bahwa pada saat
jarak TR dan TC terbesar pada saat itu akan terjadi MR = MC.

Pada saat MR = MC, akan sama saja bagi perusahaan untuk


menambah output atau tidak karena tambahan biaya yang dikeluarkan
sama dengan tambahan penerimaan yang dihasilkan dari menambah
output. Dengan demikian, tidak ada insentif bagi perusahaan untuk
menambah output.
Namun kalau perusahaan tetap akan menambah output yang
terjadi adalah tambahan penerimaan akan lebih kecil dari tambahan
biaya (MR < MC) karena tingkat produktivitas per unit input yang
semakin menurun. Dalam kondisi ini, jelas tidak menguntungkan bagi
perusahaan bila menambah output karena justru kerugian yang akan
diperoleh. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat
pertama bagi tercapainya laba maksimum adalah MR = MC. Ini
disebut sebagai syarat pasti (necessary condition). Mengingat bahwa
ada dua titik yang menunjukkan kondisi dimana MR = MC (yaitu
output sebesar Q1 dan Q3 pada) dan hanya satu titik saja yang
menghasilkan laba maksimum (yang lainnya adalah kerugian

12
maksimum), maka perlu syarat tambahan untuk menunjuk titik yang
menghasilkan laba maksimum, yaitu bahwa pada saat itu TR > TC
yang terjadi ketika MC memotong MR dari bawah. Ini disebut sebagai
syarat cukup (sufficient condition). Syarat tercapai laba maksimum
dapat dituliskan sebagai berikut:
 MR = MC (syarat pasti)
o Ketika MR > MC, meningkatkan Q
o Ketika MR = MC, mempertahankan Q
o Ketika MR < MC, mengurangi Q
 TR > TC (syarat cukup)
Ketika TR > TC, laba akan naik.

Secara matematis, syarat pasti dan syarat cukup ini dapat dituliskan
seperti di bawah ini:
 Syarat pasti tercapai ketika turunan pertama (First Order
Condition) TR dan TC sama dengan nol
∂ π ∂ TR ∂ TC ∂TR ∂TC
= = =0 atau = atau MR=MC
∂x ∂x ∂x ∂x ∂x
 Syarat cukup dicapai ketika turunan kedua (second order
codition) bernilai positif
∂2 π ∂2 TR ∂2 TC ∂2 TR ∂2 TC
= − <0 atau <
∂x ∂x ∂x ∂x ∂x

c. Keseimbangan Jangka Panjang


Dalam jangka panjang terdapat kemungkinan bahwa perusahaan
melakukan perluasan atau pengurangan kapasitas yang ada. Dengan
kata lain, perusahaan dapat memperbesar atau memperkecil ukuran
pabrik (plant size) dalam rangka mencapai keseimbangan jangka
panjang atau mendapatkan laba maksimum jangka panjang.
Perusahaan berada dalam keseimbangan jangka panjang jika mereka

13
dapat menyesuaikan diri sehingga berproduksi pada titik minimum
kurva AC jangka panjang (LAC).
Mengingat bahwa dalam pasar persaingan sempurna terdapat
kemudahan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam
atau keluar dari industri. Keluar masuknya perusahaan baru ini akan
berpengaruh terhadap pencapaian keseimbangan jangka panjang. Atas
dasar hal ini, keseimbangan perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna akan menyebabkan perusahaan hanya akan memperoleh
laba normal (Π = 0) dalam jangka panjang.
Dalam jangka panjang perusahaan mencapai keseimbangan jika
LMC = LAC = P. Pada kondisi keseimbangan SMC = LMC = SAC =
LAC, dengan demikian pada titik minimum LAC perusahaan
berproduksi secara optimal, demikian juga SAC. Pada titik tersebut
keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek tercapai pada titik
yang sama.
Industri berada dalam keseimbangan jangka panjang jika P
berada pada posisi dimana seluruh perusahaan berada dalam
keseimbangan, yakni berproduksi pada titik minimum LAC dan
memperoleh profit normal. Pada tingkat output Q dan harga P dimana
LMC = SMC = P = MR tidak ada perusahaan yang masuk atau keluar
dari dalam industri. Asumsinya adalah teknologi dan harga faktor
produksi bersifat tetap, maka LAC = SAC = P.

Kes. Industri Jangka Kes. Perusahaan


Panjang Jangka Panjang
d. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna
 Kelebihan pasar persaingan sempurna

14
1. Tidak terdapat persaingan harga antar penjual karena harga
yang tercipta di pasar akan diikuti oleh semua penjual
2. Informasi yang sempurna dimiliki oleh penjual maupun
pembeli
3. Penjual dapat memindahkan faktor produksinya kemana
saja karena tidak ada hambatan dalam memasuki pasar
4. Efisiensi maksimum dalam produksi

 Kekurangan pasar persaingan sempurna


1. Produk yang bersifat homogen membuat pembeli tidak
memiliki pilihan, atau dapat kita katakan bahwa jenis pasar
ini membatasi pilihan konsumen sehingga tidak dapat
mencapai kepuasan yang maksimal
2. Tidak mendorong inovasi karena teknologi atau inovasi
yang dilakukan dapat dicontoh oleh perusahaan lain

e. Contoh Soal
Di dalam sebuah pasar output berstuktur persaingan sempurna,
jumlah perusahaan adalah 1.000. Dalam jangka pendek setiap
perusahaan memiliki kurva penawaran Qs = -200 + 50P, dimana Qs
adalah output tiap perusahaan; P adalah harga. Permintaan pasar: Q =
160.000 –10.000P
a. Hitung harga keseimbangan pasar jangka pendek
b. Jelaskan bila ada perusahaan yang memutuskan untuk
memproduksi lebih sedikit atau lebih banyak dari output tingkat
keseimbangan.

Penyelesaian
a) Penawaran Total : Qs = (-200 + 50P) x 1.000
= -200.000 + 50.000P

15
Keseimbangan pasar
Qs = Qd
-200.000 + 50.000P = 160.000 –10.000P
60.000P = 360.000
P=6
Q = 160.000 –10.000P
= 160.000 –10.000(6)
= 100.000 unit
Harga keseimbangan pasar adalah 6/unit, dengan total
output 100.000 unit. Karena jumlah perusahaan 1.000
maka setiap perusahaan mencapai keseimbangan bila
memproduksi 100 unit (100.000/1.000 unit). Juga karena
perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna,
maka:
 Perusahaan berposisi sebagai penerima harga, dimana
D = AR = MR = P = 6
 Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva
penawaran perusahaan.
Qs = -200 + 50P, atau P = 4 + 1/50 Qs
MC = 4 + 1/50 Qs

Perusahaan mencapai keseimbangan bila,


Qs = -200 + 50P= -200 + 50(6)= 100 unit

b) Bila salah satu perusahaan memutuskan untuk tidak


berproduksi (Qs = 0)
MC = 4 + 1/50 Qs
=4
MC < P perusahaan tidak memperoleh laba maksimum
sebab jika output ditambah akan meningkatkan laba.

16
Bila salah satu perusahaan memutuskan memproduksi
lebih banyak dari tingkat keseimbangan (Qs > 100, misal 200)
MC = 4 + 1/50 (200)
=8
MC > P perusahaan rugi karena bila Qs > 100,
menambah output berarti menambah kerugian.

D. Pasar Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu
penjual, tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan
terdapat hambatan masuk ( barriers to entry) ke pasar.
Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka
pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya
menerima syarat-syarat jual-beli yang ditentukan penjual.
2. Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya, aliran listrik.
Aliran listrik tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada
barang pengganti tetapi sifatnya berbeda, misalnya, lampu minyak.
Lampu minyak tidak dapat menggantikan fungsi aliran listrik untuk
menyalakan TV, seterika, dan sebagainya.
3. Terdapat hambatan masuk ke pasar. Hambatan ini bisa berbentuk
undangundang, memerlukan teknologi yang canggih, dan
memerlukan modal yang sangat besar.
4. Sebagai penentu harga (price setter). Dengan mengendalikan tingkat
produksi dan volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli
dapat menentukan harga yang dikehendaki.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah :
a. Memiliki bahan mentah strategis atau pengetahuan teknis produksi
yang spesifik. Perusahaan monopoli umumnya menguasai seluruh
atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Sebagai contoh,
Pertamina.

17
b. Hak paten produk atau proses produksi. Dengan pemberian hak
paten akan melidungi perusahaan atau pihak-pihak pencipta suatu
produk dari peniruan pihak-pihak lain.
c. Terdapat skala ekonomis. Pada beberapa kegiatan ekonomi, dengan
menggunakan teknologi modern, produksi yang efisien hanya dapat
dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi
hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Ini berarti
bahwa pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya
produksi minimum, jumlah produksi adalah hampir sama dengan
jumlah permintaan riel di pasar. Dengan sifat skala ekonomis
demikian, pada tingkat produksi yang sangat tinggi, perusahaan
dapat menurunkan harga. Keadaan seperti ini mengakibatkan
perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan
yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar
monopoli. Perusahaan jasa umum, seperti perusahaan listrik,
perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan perusahaan kereta
api adalah contoh-contoh industri yang memiliki sifat skala
ekonomis seperti diterangkan di atas.
d. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah. Melalui peraturan
pemerintah, dapat diberikan kekusaan monopoli kepada perusahaan-
perusahaan atau lembaga-lembaga tertentu.

a. Keseimbangan atau Maksimisasi Keuntungan Monopol Jangka


Pendek
Analisis keuntungan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan TR-TC
Dalam jangka pendek, pengusaha monopoli akan mencapai
keuntungan maksimum jika ia memproduksi dan menjual pada
tingkat output di mana perbedaan positif antara TR dan TC adalah
paling besar. Atau ia meminimumkan kerugian jika perbedaan
negatif antara TR dan TC paling kecil. Secara grafis, keuntungan

18
maksimum pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan dalam
gambar berikut.
TC
TR,TC
B TR

Keuntungan
TC Maksimum
A
Q1 Q2 Q3
Pada gambar terlihat bahwa disebelah kiri titik A dan
disebelah kanan titik B, TC berada diatas TR, berarti biaya total
melebihi nilai penjualan total sehingga perusahaan menderita
kerugian. Dengan kata lain, keuntungan hanya diperoleh antara
titik A dan titik B.
2. Pendekatan MR-MC
Sesuai dengan dalil keuntungan, bahwa keuntungan
maksimum akan dicapai ketika pengusaha memproduksi dan
menjual produknya pada tingkat dimana MR sama dengan MC
MC=S

P E
AC
C

0 MR
Q1 Q2 Q3

Dalam pasar monopoli harga ditentukan oleh satu penjual


yang berkuasa dan keuntungan maksimum diperoleh saat MR =
MC

19
b. Keseimbangan Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, perusahaan monopolis mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan skala produksinya untuk
menghasilkan laba maksimum. Dengan adanya rintangan bagi
perusahaan lain, monopolis dapat mempertahankan laba super
normalnya. Namun demikian, ada kemungkinan perusahaan
monopolis hanya memperoleh keuntungan normal (π = 0) dalam
jangka panjang.
Seperti terlihat dalam gambar 11.5, titik keseimbangan E yang
terjadi pada saat LMR = LMC menghasilkan tingkat output sebesar
Q* dan harga output sebesar P*. Dengan tingkat biaya yang dimiliki
perusahaan sebesar LAC, terlihat bahwa biaya per unit output pada
tingkat output Q* adalah sebesar CQ* yang besarnya adalah sama
dengan harga 0P*. Dengan demikian, keuntungan per unit output yang
diperoleh perusahaan adalah sama dengan nol dan keuntungan total
juga akan sama dengan nol. Di sini dikatakan bahwa perusahaan
memperoleh keuntungan normal. LMC
P.C

P C LAC

E
0 Q* LMR D Q

c. Contoh Soal
Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur
biaya produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q –
10Q2 + Q3. Persamaan kurva permintaan pasar terhadap produk (barang

20
X) yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tersebut adalah P = 500 –
10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:

 Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.


 Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli
agar tercapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan
tersebut diperoleh laba maksimum/rugi minimum).
 Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.

Penyelesaian :
 Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli sama
dengan persamaan kurva permintaan pasar, yaitu: P = 500 – 10Q.
Karena di pasar monopoli hanya ada satu perusahaan yang
beroperasi.
 Harga dan jumlah barang pada kondisi keseimbangan perusahaan
monopoli tercapai pada saat MR = MC.
∂TR
MR =
∂Q
TR = P x Q = (500 – 10Q)Q = 500Q – 10Q2
∂TR
MR = = 500 – 20Q
∂Q

TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3


∂TC
MC = = 200 – 20Q + 3Q2
∂Q

MR=MC
500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q2
3Q2 = 300
Q2 = 100
Q = ± 10

21
Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara
sistematis adalah Q = - 10 dan Q = 10. Jumlah barang yang tidak
mungkin bernilai negative, maka jumlah barang keseimbangan
perusahaan monopoli adalah 10 unit.
Harga keseimbangan perusahaan monopoli dapat
ditentukan dengan memasukkan jumlah barang (Q) ke dalam
persamaan permintaan perusahaan monopoli, yaitu:
P = 500 – 10Q
= 500 – 10(10)
= 400

 Menentukan keuntungan maksimum/kerugian minimum.


π = TR – TC
TR =PxQ
= 400 (10)
= 4.000

TC = 250 + 200Q – 10 Q2 + Q3
= 250 + 200(10) – 10(10)2 + (10)3
= 2.250
π = 4.000 – 2.250
= 1.750
Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli
memperoleh keuntungan maksimum pada produksi barang X
sebanyak 10 unit dan harga barang X sebesar 400.

E. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di
antara dua jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna
dan monopoli. Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung

22
unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna.
Secara umum, pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai
suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan
dan menjual produk yang berbeda coraknya ( differentiated product).
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik selengkapnya adalah
sebagai berikut:
1. Terdapat banyak penjual. Terdapat banyak penjual tetapi tidak
sebanyak pada pasar persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif
sama.
2. Produknya tidak homogen ( berbeda corak). Produk perusahaan
persaingan monopolistik berbeda coraknya dan secara fisik mudah
untuk membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan
produk perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat yang penting untuk
membedakannya dengan sifat pada pasar persaingan sempurna.
Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa pembungkusannya, cara
pembayaran dalam pembelian, pelayanan penjualan, dan sebagainya.
Karena perbedaan corak tersebut maka produk
perusahaanperusahaan persaingan monopolistik tidak bersifat
substitusi sempurna. Mereka hanya bersifat substitusi dekat (close
substitute) . Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi sumber
kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik.
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga.
Kekuatan mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli
dan oligopoly. Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari
perbedaan corak produk. Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli
akan memilih. Pembeli dapat lebih menyukai produk suatu
perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk perusahaan
lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih
dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum kenaikan

23
harga. Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga, belum
tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang dihasilkan.
4. Masuk ke dalam industry pasar relative mudah. Masuk ke dalam
pasar persaingan monopolistik tidak seberat masuk pasar monopoli
dan oligopoly tetapi tidak semudah masuk pasar persaingan
sempurna. Hal ini disebabkan , (1) modal yang diperlukan relatif
besar dibandingkan dengan perusahaan pada pasar persaingan
sempurna dan (2) harus menghasilkan produk yang berbeda dengan
produk yang sudah ada di pasar.
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif. Dalam pasar persaingan
monopolistik harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu
perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi
tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan.. Oleh karena itu untuk
menarik para pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi,
memperbaiki pelayanan, mengembangkan desain produk,
meningkatkan mutu produk, dan sebagainya

a. Keseimbangan Jangka Pendek


Kurva permintaan perusahaan persaingan monopolistik
merupakan peralihan dari kurve permintaan perusahaan persaingan
sempurna dan kurve permintaan perusahaan monopoli. Jadi, kurve
tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah. Ini berarti
bahwa elastisitas permintaannya lebih kecil dari elastisitas
permintaan perusahaan persaingan sempurna tetapi lebih besar dari
elastisitas permintaan perusahaan monopoli. Analisis
keseimbangan pada perusahaan persaingan monopolistik sama
dengan analisis pada perusahaan monopoli. Bedanya, permintaan
yang dihadapi perusahaan monopoli adalah seluruh permintaan
pasar, sedang yang dihadapi perusahaan persaingan monopolistik
adalah sebagian dari permintaan pasar.

24
b. Keseimbangan Jangka Panjang
Setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang
lebih sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti bahwa
masuknya perusahaan perusahaan baru mengakibatkan kurve
permintaan dan tentunya juga kurve MR perusahaan
persaingan monopolistik bergeser ke kiri. Masuknya
perusahaanperusahaan baru akan berlangsung terus sehingga
perusahaan hanya menerima keuntungan normal. Jadi, dalam
jangka panjang, perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik hanya menerima keuntungan normal, seperti
halnya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

Gambar diatas menunjukkan bahwa P* adalah sama


dengan biaya total ratarata (ATC) yang berarti perusahaan
memperoleh keuntungan normal. Sifat perusahaan persaingan
monopolistik ketika memperoleh keuntungan normal berbeda

25
dengan sifat perusahaan persaingan sempurna yang juga ketika
memperoleh keuntungan normal. Perbedaan tersebut adalah :
a. Harga jual produk dan biaya produksi pada perusahaan
persaingan monopolistik lebih tinggi dibanding pada
perusahaan persaingan sempurna, dan
b. Kegiatan produksi pada perusahaan persaingan
monopolistik belum mencapai tingkat optimal ( tingkat
produksi dengan biaya per unit paling rendah)

c. Contoh Soal
Diketahui fungsi permintaan invers untuk produk
perusahaan persaingan monopolistik ditentukan oleh P = 100 –
2Q dan fungsi biaya ditentukan oleh C(Q) = 5 + 2Q. Tentukan
harga dan kuantitas yang memaksimalkan laba dan laba
maksimal?

Penyelesaian:
Menggunakan rumus penerimaan marginal untuk permintaan
invers linear dan rumus untuk biaya marginal, kita melihat
bahwa MR = 100 – 4Q dan MC = 2.
Selanjutnya, kita tetapkan MR = MC untuk menemukan
tingkat keluaran yang memaksimalkan laba: 100 – 4Q = 2 atau
4Q = 98. Pemecahan Q menghasilkan keluaran yang
memaksimalkan laba dari Q* = 24,5 unit. Harga yang
memaksimalkan laba ditemukan dengan menetapkan Q = Q *
dalam fungsi permintaan invers. P* = 100 – 2 x 24.5 = 51.
Dengan demikian, harga yang memaksimalkan laba adalah $51
per unit. Kemudian, laba adalah perbedaan antara penerimaan
dan biaya:
𝜋 = 𝑃∗𝑄∗ − 𝐶(𝑄∗)
= (51)(24,5) − [5 + 2(24,5)]

26
= $1.19550

d. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik


Kelebihan pasar monopolistis.
 Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan
bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik
baginya.
 Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong
produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam
menghasilkan produknya.
 Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif
dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan
dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
 Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena
sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam
pasar monopolistik.
Kekurangan pasar monopolistis
 Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan
yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun
pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal dan pengalaman yang cukup akan cepat
keluar dari pasar.
 Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk
ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar
di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup
tinggi.
 Pasar ini mendorong produsen untuk selalu
berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk
yang harus dibayar oleh konsumen.

27
F. Pasar Oligopoli
Apabila dalam suatu pasar hanya terdapat beberapa penjual yang
mendominasi pasar, serta tindakan dari salah satu perusahaan akan
menyebabkan perusahaan lain bereaksi, maka pasar itu ditandai dengan
struktur oligopoli (oligopoly). Apabila hanya terdapat dua perusahaan
dalam pasar itu, maka disebut duopoli, sehingga duopoli merupakan
bentuk khusus dari oligopoli yang hanya terdiri dari dua perusahaan dalam
pasar itu.
Dibawah ini diuraikan secara lebih jelas mengenai karakteristik
pasar oligopoli secara lebih jelas
1. Terdapat sejumlah kecil perusahaan yang menguasai pasar.
Berdasarkan jumlah perusahaan, struktur pasar ini dibedakan menjadi
duopoli, yaitu jika hanya terdapat dua perusahaan dalam pasar, dan
oligopoli jika terdapat lebih dari dua perusahaan. Masing-masing
perusahaan dapat bertindak secara independen atau sendiri-sendiri
dalam upayanya menguasai pasar. Perusahaan-perusahaan juga dapat
bekerja sama secara diam-diam untuk menguasai pasar. Kedua hal ini
akan berdampak di dalam pencapaian kondisi keseimbangan masing-
masing perusahaan. Tentang hal ini akan dijelaskan kemudian terkait
dengan bentuk kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam pasar.

2. Ada interdependensi (saling ketergantungan) antar perusahaan.


Adanya saling ketergantungan ini menyebabkan tindakan yang
diambil oleh sebuah perusahaan dapat berpengaruh terhadap
perusahaan lain atau pesaingnya, dan sebaliknya tindakan pesaing
akan mempengaruhi perusahaan terkait. Karena jumlahnya yang
relatif sedikit, maka tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan
dapat dengan cepat diketahui oleh perusahaan pesaing dan pesaing
akan mengambil tindakan antisipasi atau tindakan balasan atau
mengikuti tindakan yang dilakukan perusahaan tersebut.

28
3. Melakukan persaingan bukan harga (non price competition).
Terkait dengan adanya saling ketergantungan antar perusahaan, maka
bisa dibayangkan akan terjadi perang harga (price war) bila satu
perusahaan menurunkan harga dan hal itu diikuti oleh perusahaan lain.
Selanjutnya, perusahaan tersebut akan menurunkan harga lebih rendah
lagi sebagai respon dari tindakan pesaingnya yang juga menurunkan
harga. Oleh karena itu, untuk menghindari perang harga semacam ini,
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli melakukan persaingan
pada aspek lain selain harga.
Perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam pasar oligopoli
dapat menghasilkan produk yang homogen atau produkdiferensiasi,
dan dapat berperilaku nonkooperatif atau berperilaku kooperatif dalam
membuat keputusan yang berkaitan dengan harga produk dan
kuantitas output yang dihasilkan.
Dengan demikian dalam pasar oligopoli paling sedikit terdapat
empat jenis struktur pasar oligopolistik, yaitu: (1) beberapa
perusahaan oligopoli yang memproduksi produk homogen dan
berperilaku nonkooperatif, (2) beberapa perusahaan oligopoli yang
memproduksi produk diferensiasi dan berperilaku non-kooperatif, (3)
beberapa perusahaan oligopoli yang memproduksi produk homogen
dan berperilaku kooperatif, dan (4) beberapa perusahaan oligopoli
yang memproduksi produk diferensiasi dan berperilaku kooperatif.

a. Penentuan Harga dan Output dalam Pasar Oligopoli


Tidak ada satu model baku dalam pasar oligopoli seperti halnya
dalam struktur pasar lainnya yang sudah dibahas sebelumnya. Hal ini
terjadi karena reaksi/respon dari perusahaan pesaing atas tindakan yang
diambil oleh satu perusahaan dalam pasar berbeda-beda. Namun demikian,
ada beberapa model yang sering digunakan untuk menjelaskan perilaku
perusahaan oligopolis. Dalam bab ini akan dibahas tiga model pasar

29
oligopoli, yaitu model kurva permintaan terpatah, kepemimpinan harga,
dan kartel.
I. Model Kurva Permintaan Terpatah (The Kinked Demand Model)
Perusahaan oligopolis seperti perusahaan rokok, sepeda
motor, atau mobil, biasanya menikmati harga yang relatif stabil dan
perusahaan enggan untuk merubah harga walaupun terjadi fluktuasi
biaya. Harga mungkin hanya akan disesuaikan dengan inflasi.
Dengan kata lain, terjadi kekakuan harga (price rigidity).
Kekakuan harga ini dapat dijelaskan dengan kurva
permintaan terpatah yang disajikan pada gambar 12.4. Misalkan,
mula-mula perusahaan oligopolis menetapkan harga sebesar P*.
Kemudian perusahaan tersebut menurunkan harga untuk
meningkatkan pangsa pasarnya. Harga diturunkan menjadi sebesar
P1 untuk meningkatkan penjualan menjadi sebesar Q2. Tetapi
kuantitas ini tidak dapat tercapai karena pesaing merespon tindakan
perusahaan juga dengan menurunkan harga, sehingga sebagian
konsumen beralih ke perusahaan pesaing dan perusahaan hanya
mampu meningkatkan penjualan sebesar Q1. Demikian yang terjadi
untuk harga yang lebih rendah lagi. Akibatnya, kurva pemintaan
yang dihadapi perusahaan bukan lagi dd tetapi dd’ atau terpatah
pada tingkat harga sebesar P*. Dengan kata lain, permintaan
bersifat inelastis pada penurunan harga dan bersifat elastis pada
kenaikan harga.

30
Dalam model kurva permintaan terpatah ini, keputusan
harga dan output optimum yang memaksimumkan keuntungan
hanya terkait dengan harga P* dan kuantitas Q* walaupun MC
berubah namun masih berada dalam bagian kurva MR yang
terpatah.

II. Model Kepemimpinan Harga


Model ini menunjukkan adanya perusahaan di dalam pasar
oligopoli yang bertindak sebagai pemimpin harga (barometric
firm). Pemimpin harga biasanya adalah perusahaan yang dominan
di dalam pasar, sedangkan perusahaan-perusahaan lain relatif kecil.
Apabila pemimpin harga melakukan perubahan harga, maka
perusahaan lain akan mengikuti. Perusahaan pemimpin bertindak
seolah-olah monopolistik, sedang perusahaan pengikut bertindak
sebagai pengambil harga seperti pada pasar persaingan sempurna.
Bila misalkan permintaan pasar ditunjukkan oleh kurva D
pada gambar dibawah ini. Perusahaan pemimpin mengambil
pangsa pasar seperti yang ditunjukkan oleh kurva permintaan
perusahaan pemimpin DL dimana DL = (D - MCF), dimana MCF
adalah MC semua perusahaan pengikut. Sesuai dengan kondisi
biaya dalam perusahaannya, perusahaan pemimpin akan beroperasi
pada tingkat output sebesar Q0 dan harga P0 karena di situlah
kondisi keseimbangannya tercapai, yaitu pada saat MR dan MC
perusahaan pemimpin sama besar atau MRL = MCL.

31
Perusahaan pengikut yang bertindak sebagai pengambil
harga, akan menghadapi MRF = P0 (dimana MRF adalah MR
semua perusahaan pengikut). Oleh karena itu, mereka akan
berproduksi pada tingkat dimana P0 = MCF. Tingkat output total
yang dihasilkan oleh semua perusahaan pengikut dengan demikian
adalah sebesar Q1. Output sebanyak Q1 ini terbagi di antara
perusahaan pengikut sesuai dengan kondisi biaya masing-masing
perusahaan pengikut. Jadi bisa kita lihat bahwa permintaan pasar
sebanyak Q2 dipenuhi oleh perusahaan pemimpin sebanyak Q0 dan
sisanya sebesar Q1 dipenuhi oleh perusahaan pengikut kuantitas.
Dengan kata lain, bisa dituliskan bahwa Q2 = Q0 + Q1.

III. Model Kartel


Model kartel terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang
ada di dalam pasar/industri melakukan kerjasama (kolusi) baik
secara eksplisit maupun diam-diam. Berdasar bentuk kerjasama,
kartel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kartel pembagian pasar
(market sharing cartel) dimana setiap anggota berhak untuk
beroperasi pada area tertentu, dan kartel terpusat (centralized
cartel) dimana perusahaan yang ada membuat kesepakatan formal

32
untuk menentukan harga monopoli, alokasi sumberdaya antar
anggota, dan menentukan bagaimana pembagaian laba dilakukan.
Untuk menjelaskan bagaimana kerjasama di antara
perusahaan anggota kartel dilakukan akan digunakan contoh kartel
dengan dua nggota seperti pada gambar 12..6. Pada permintaan
pasar sebesar D, kartel akan berproduksi pada kondisi dimana MR
= MC. Kartel akan menghasilkan output sebesar Q3 dan menjual
pada harga sebesar P. Output sebanyak Q3 ini dibagi di antara
kedua anggota kartel sesuai dengan kesepakatan di antara mereka.
Misalkan, perusahaan 1 mendapat bagian sebanyak Q1 dan
perusahaan 2 sebanyak Q2 sehingga Q3 = Q1 + Q2.
Sesuai dengan skala usaha perusahaan pada AC1,
perusahaan 1 dapat menghasilkan output sebanyak Q1 dengan
harga P’, yaitu tingkat AC pada output sebanayk Q1. P’ lebih
rendah dari harga pasar yang sebesar P. Sedangkan perusahaan 2
yang lebih efisien (AC lebih rendah) dapat menghasilkan output
sebesar Q2 pada tingkat harga P”’ yang lebih rendah dari harga
pasar P dan juga lebih rendah dari harga yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan 1. Dengan pembagian output semacam ini, selain
masing-masing perusahaan anggota mendapatkan keuntungan
karena bisa menghasilkan dengan harga yang lebih rendah dari
harga pasar, kartel akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Keuntungan ini dapat dibagi di antara kedua anggota sehingga
masing-masing anggota mendapat keuntungan yang lebih besar
dibanding bila tidak membentuk kartel.

33
b. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Kelebihan pasar Oligopoli
1. Konsumen dapat memilih produk sesuai dengan keinginannya
karena pasar ini menyediakan banyak pilihan.
2. Ketatnya persaingan antar produsen memberikan keuntungan
tersendiri bagi konsumen, yaitu kesadaran produsen tentang
pentingnya produk berkualitas dengan harga terjangkau.
3. Umumnya produsen di pasar Oligopoli selalu melakukan inovasi
terhadap produk dan pelayanannya sehingga dengan sendirinya
produk akan terus berkembang.

Kekurangan pasar oligopoly


1. Sering terjadinya perang harga karena produk yang ditawarkan
sama
2. Pesaing baru sulit memasuki pasar karena persaingan sangat ketat.
3. Modal yang dibutuhkan sangat besar, terutama untuk biaya iklan.
c. Contoh Soal
Perusahaan Lifeboy(A) memasuki pasar dengan fungsi permintaan
QD=1200-100P. Menjual sabun sebanyak 600 unit dengan harga Rp6.
Perusahaan Nuvo(B) kemudian memasuki pasar dengan fungsi permintaan
QD-600-100P. Menjual sabun sebanyak 300 unit dengan harga Rp3.
Tentukan:
1. TR kedua perusahaan tersebut?
2. Hitung TR menggunakan model Cournot

Penyelesaian :
1. TR kedua perusahaan
TRA= P.Q = Rp.6 x 600 = Rp.3600
TRB= P.Q = Rp.3 x 300 Rp. 900
2. Model Cournot = 1/3 dari penjualan
 Harga

34
1
Perusahaan A = x Rp.6 = 2 => Rp.6- Rp.2= Rp.4
3
1
Perusahaan B x Rp.3 = 1 => Rp.3 + Rp.1= Rp.4
3

 Kuantitas
Perusahaan A = 1/3 x 600 = 200 => 600-200=400 Unit
Perusahaan B = 1/3 x 300 = 100 => 300+100= 400 Unit

35
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi adalah sebuah tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli produk barang dan
atau jasa.
Struktur pasar (market structure) adalah suatu variabel yang menunjukkan
karakteristik dan kondisi suatu pasar seperti jumlah pembeli dan penjual,
keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta keadaan
rintangan pasar. Struktur pasar terkait jumlah dan ukuran distribusi perusahaan
dalam pasar serta mudah atau sulitnya masuk dan keluar dari pasar.
Terdapat empat struktur pasar dipandang dari banyaknya penjual atau
produsen di pasar itu, yaitu persaingan sempurna (pure or perfect competition),
persaingan monopolistik (monopolistic competition), oligopoli (oligopoly), dan
monopoli (monopoly).
Pasar persaingan sempurna adalah model pasar dimana di dalam pasar
tersebut terdapat banyak produsen dan konsumen, produk yang diperjual-
belikan bersifat homogeny, setiap produsen bebas keluar masuk pasar, factor
produksi dapat bergerak secara bebas dan masing-masing produsen juga
konsumen memiliki informasi yang lengkap tentang kondisi pasar tersebut.
Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada
substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk
( barriers to entry) ke pasar.
Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua
jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar
monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna. Secara umum, pasar persaingan
monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak
produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda
coraknya ( differentiated product).

36
Apabila dalam suatu pasar hanya terdapat beberapa penjual yang
mendominasi pasar, serta tindakan dari salah satu perusahaan akan
menyebabkan perusahaan lain bereaksi, maka pasar itu ditandai dengan
struktur oligopoli (oligopoly).

37
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Maria Y.D. Hayu. 2018. Ekonomi Manajerial Pembuatan kepututsan


Berdasar Teori Ekonomi. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata

Gaspersz, Vincent. 2011. Ekonomi Manajerial Landasan Analisis dan Strategi


Bisnis untuk Manajemen Perusahaan dan Industri. Bogor:

Sitio, Vera Sylvia Saragi. 2020. Modul Ekonomi Mikro. Jakarta: Universitas
Dirgantara Marsekal Suryadarma

Anonim. https://www.studiobelajar.com/pasar-persaingan-sempurna/ di akses


pada 28 Maret 2021 pukul 20.03

Anonim. https://studylibid.com/doc/548333/tugas-pengantar-ekonomi-pasar-
persaingan-sempurna-dan di akses pada pada 28 Maret 2021 pukul 20.03

Destaputranto. 2013. “Oligopoli Lanjutan”.


https://www.slideshare.net/destaputranto/oligopoli-lanjutan di akses pada pada 28
Maret 2021 pukul 20.03

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/WISHMAN-
SIREGARMODUL-PERTEMUAN-11-PENGANTAR-EKONOMI-MIKRO-
RABU-3-JUNI-2020-ok.pdf di akses pada pada 28 Maret 2021 pukul 20.03

https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar#:~:text=Struktur%20pasar%20adalah
%20informasi%20tentang,yang%20dijelaskan%20melalui%20keadaan
%20pasar.&text=Empat%20jenis%20struktur%20pasar%20tersebut,masuk%2C
%20serta%20tingkat%20diferensiasi%20produk. di akses pada pada 28 Maret
2021 pukul 20.03

38

Anda mungkin juga menyukai