DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Struktur pasar,
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
Penulis
( )
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3. Tujuan.................................................................................................................2
1.4. Manfaat penulisan.............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 STRUKTUR PASAR...........................................................................................4
2.2 PERAN PEMASARAN DALAM ORGANISASI...............................................8
2.3 INTI PEMASARAN..........................................................................................10
2.4 SOSIAL MARKETING KONSEP.....................................................................13
BAB III........................................................................................................................21
PENUTUP...................................................................................................................21
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................21
3.2 Saran..................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
proses jual beli saja, akan tetapi dalam pemasaran membahas tentang konsep
output. Pada sisi permintaan, pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama,
produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu dalam analisis
persaingan sempurna.
jenjang korporet, jenjang menengah disebut jenjang unit bisnis strategic, dan
1
oleh setiap jenjang dengan peran yang berbeda seperti dikemukakan oleh
Webster, Jr (1992)
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu menerti
mengenai:
2. Peran Pemasaran
3. Inti Pemasaran
4. Registrasi Bidan
sekitar agar mengetahui letak peluang yang dapat dijadikan sebuah usaha
2
dan menjadi seorang bidan yang ahli serta menjadi seorang wirausaha yang
handal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
yang sama, yaitu bahwa permintaan pasar adalah penjumlahan dari permintaan
jumlah penjual bervariasi dari jumlah yang sangat banyak sampai jumlah yang
sedikit, bahkan hanya satu penjual. Berdasarkan jumlah penjual yang ada,
produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu dalam
4
analisis ekonomi sering digunakan asumsi bahwa perekonomian merupakan
2.1.2 Asumsi-Asumsi
Model persaingan sempurna didasari oleh asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat
hanya memasok produk sebagian kecil saja dari total produk yang
yang satu dengan produk dari produsen yang lain bersifat substitusi
kedua asumsi di atas adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat
5
mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah
4. Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar ( free entry and exit
berikut.
input.
pasar, baik kondisi sekarang maupun yang akan datang. Dengan demikian
6
kondisi ketidakpastian di masa mendatang dapat diantisipasi. Informasi
perbedaan antara total cost (TC) dan total reven ue (TR), sehingga
dapat ditulis : π = TR – TC. Seperti telah dibahas pada Bab VI, bahwa
7
pendekatan, yaitu (1) menggunakan kurve TR dan TC ( lihat Gb. 7.1), dan
jenjang menengah disebut jenjang unit bisnis strategic, dan jenjang yang
Konsep Pemasaran;
8
c. mengembangkan patokan nilai keseluruhan perusahaan yang
cermat.
sebagai strategi.
9
distribusi (place/distribution), dan promosi (promotion), atau
informasi pemasaran.
proses jual beli saja, akan tetapi dalam pemasaran membahas tentang
konsep inti pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 12) konsep inti
udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk bertahan hidup.
10
Kebutuhankebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek
kebutuhan, yaitu :
murah)
mungkin lebih menyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang
11
3. Penawaran dan Merek Perusahaan memenuhi kebutuhan dengan
yang diketahui.
berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang dipersepsikan oleh
6. Rantai Pasokan Rantai pasokan (supply chain) adalah saluran yang lebih
yang ditawarkan oleh pesaing baik yang aktual maupun yang potensial,
12
8. Lingkungan Pemasaran Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan
tugas dan lingkungan luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku yang
pemasaran.
13
komersial. Jika dalam pemasaran komersial, konsumen diminta untuk
membeli perilaku baru yang sering kali target audiens tidak menyadari bahwa
mereka memiliki masalah dan perilaku baru tersebut merupakan solusi dari
permasalahan tersebut.
komersial yang sering disebut dengan bauran pemasaran atau marketing mix
1. Produk.
tersebut merupakan barang dan jasa, pada sosial marketing yang ditawarkan
adalah ide, gagasan dan perubahan perilaku (Lefebvre & Flora, 1988). Seperti
halnya pada konsep pemasaran komersial, produk pada sosial marketing juga
terdiri dari tiga tingkatan yaitu core product atau keuntungan dari perilaku
yang ditawarkan, actual product perilaku itu sendiri dan augmented product -
produk dan jasa pendukung dari perilaku yang ditawarkan (Kotler & Lee,
2008).
14
2. Price
Pengertian price atau harga dalam konsep sosial marketing adalah biaya
perilaku yang ditawarkan. Kotler & Lee (2008) menjelaskan bahwa biaya
energi dan perasaan tidak nyaman ketika mengadopsi perilaku yang baru.
3. Place/distribution
(Lefebvre & Flora, 1988). Para ahli pemasaran menyatakan bahwa dalam
distribusi yaitu (1) zero level channel, (2) one-level channel, (3) two-level
4. Promotion
harga, saluran distribusi dan kelompok audiens yang ingin dituju. Sering kali
promosi yang dilajukan seorang pemasar tidak sesuai dengan produk yang
15
produk/perilaku yang ditawarkan. Jika promosi digunakan secara efisien dan
tepat, maka program-program sosial marketing akan berjalan lebih efektif dan
tertentu. Lebih lanjut, teori tersebut juga menyatakan bahwa niat dipengaruhi
subjective dan self-efficacy. Saat ini telah banyak penelitian empiris yang
menemukan bahwa perubahan attitude dari individu terhadap suatu hal akan
perubahan perilaku.
marketing telah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Salah satu
contoh aplikasi dari social marketing adalah bagaimana New Zealand Cancer
16
komunikasi yang intens dengan target audiens, melakukan kemitraan dengan
kanker kulit.
oleh pemerintah. Program Keluarga Berencana adalah salah satu bentuk social
dengan slogan dua anak cukup ini berhasil menekan tingkat kelahiran di
Indonesia.
Flora (1988) menjelaskan bahwa terdapat delapan elemen pokok yang harus
programnya.
marketing haruslah berorientasi pada target audiens, (2) agar perilaku baru
yang dijual oleh pemasar social dapat diadopsi dalam jangka waktu yang lama
maka sifat nya harus sukarela tanpa paksaan, (3) program-program pemasaran
17
target marketnya, (4) melakukan penelitian formatif dalam rangka mendesain
yang terkait.
Dalam konsep pemasaran modern, saat ini prinsip pemasaran telah bergeser
seperti halnya kampanye bebas asap rokok, kampanye hemat energy ataupun
social marketing tidak hanya sebatas jargon dan kampanye. Sosial marketing
18
Jika diambil contoh bagaimana kesuksesan program Keluarga
Berencana (KB) beberapa tahun yang lalu maka dapat dilihat bahwa untuk
produk pendukung dan stimulan baik yang bersifat tangible seperti halnya
pemerintah yang hanya memberikan insentif bagi PNS untuk dua orang anak
saja.
core dan actual product saja yaitu konsep pentingnya menggunakan produk
19
matang. Begitu pula untuk sisi harga / price yang harus dikorbankan
masyarakat untuk mengadopsi produk-produk local. Saat ini value yang dirasa
karena memang produk impor memiliki kualitas yang lebih baik dan harga
yang lebih murah. Selain itu, produk-produk impor memang lebih mudah
dilakukan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ketidakberhasilan pemerintah dalam hal ini sebagai pemasar sosial
pemerintah hanya menciptakan core dan actual product saja yaitu konsep
product nya belum dikonsepkan secara matang. Begitu pula untuk sisi harga /
local. Saat ini value yang dirasa masyarakat untuk mengkonsumsi produk
memang produk impor memiliki kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih
21
disosialisasikan secara luas. Pemerintah lebih banyak menggunakan saluran
dilakukan.
3.2 Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE,
Yogyakarta
2. Ferguson, C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth
Edition, Yale University.
3. Henderson, J.M. and R.E. Quandt. Microeconomic Theory: A
Mathematical Approach. Third Edition, McGraw-Hill International Book
Company.
4. Koutsoyiannis, A. 1985. Modern Microeconomics. ELBS Edition,
Macmillan Publishers Ltd, London.
5. Nicholson, Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih bahasa: Daniel
Wirajaya, Edisi ke-5, Binarupa Aksara, Jakarta.
6. Rosidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan kepada
Teori Makro & Mikro. Cetakan ke-4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
7. Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15,
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
8. Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality and Behavior (2nd ed.). Berkshire:
Open University Press.
9. Andreassen, A. R. (1994). Social marketing: its definition and domain.
Journal of Public Policy & Marketing, 13(1), 108 ‐ 114.
10. Budiono, K. (2008). Sudi Konsumsi Rokok Umat Islam di Indonesia.
Program Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia.
11. Kotler, P., & Zaltman, G. (1971). Social marketing: an approach to
planned social change. The Journal of Marketing, 35(3), 3‐12.
12. Kotler, P., & Armstrong, G. (1996). Principles of Marketing: Prentice Hall
13. Kotler, P., & Lee, N. R. (2008). Social Marketing: Influencing Behaviors
for Good (3rd ed.). Thousan Oaks: Sage Publications.
14. Lefebvre, R. C., & Flora, J. A. (1988). Social marketing and public health
intervention. Health Education & Behavior, 15(3), 299.
15. Povey, R., Conner, M., Sparks, P., James, R., & Shepherd, R. (2000). The
theory of planned behaviour and healthy eating: Examining additive and
23
moderating effects of social influence variables. Psychology & Health,
14(6), 991‐1006.
16. Scott, S. D., Plotnikoff, R. C., Karunamuni, N., Bize, R., & Rodgers, W.
(2008). Factors influencing the adoption of an innovation: An examination
of the uptake of the Canadian Heart Health Kit(HHK). Implementation
Science, 3(1), 41.
17. Smith, W. A. (2006). Social marketing: an overview of approach and
effects. British Medical Journal, 12(Supplement 1), i38.
24