Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar ilmu ekonomi mikro
islam
Dengan dosen pengampu; Said Muhammad Rahimin, MM
Disusun oleh;
1. Arif sandikan
2. Lili tantri
EKONOMI SYARIAH 3D
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
T.A 2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena atas berkat karunianya
makalah yang berjudul “pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli”
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tak lupa pula kita panjatkan shalawat
serta salam kepada junjungan kita nabi Muhammad saw yang telah memebawa
kita dari kehidupan yang gelap gulita ke kehidupan yang terang benderang seperti
saat ini.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada teman yang
telah memeberi dukungan, serta memberi semangat dalam penyusunan makalah
ini terutama dosen pembimbing yaitu bpk Said Muhammad Rahimin yang telah
membimbing dalam penyususnan makalah ini
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memepermudah pembaca
untuk memperoleh penambahan pengetahuan dan berharap agar pembaca dapat
mudah memahami materi yang telah kami buat dalam makalah ini.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
1. Pasar....................................................................................................3
B. Pasar monopoli........................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak
secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan
konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual.
Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan
perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa.
Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa
yang tidak memerlukan keahlian istimewa ( pertukangan, kerajinan ).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak.
Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga
masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat
harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di
ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari
keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang
sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan
bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.
Orang awam mungkin saja memang hanya melihat pasar sebagai tempat
manusia berjual-beli saja, dan tidak menyadari bahwa sebenarnya pasar
merupakan sebuah daerah dengan cakupan yang luas dalam perekonomian. Di
dalamnya terdapat berberapa jenis pasar atau industri yang telah dirumuskan dan
diperbincangkan para ahli ekonomi mengenai kriteria dan karakteristiknya
masing-masing serta bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi dalam
masyarakat tersebut.
Para ahli ekonomi merumuskan bahwa bentuk dan jenis pasar terbagi
menjadi empat, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar
persaingan tidak sempurna (monopolistik), dan oligopoli. Keempat pasar itulah
yang sering menjadi pembahasan. Di dalam makalah ini sendiri akan membahas
lebih lanjut mengenai pasar monopoli.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antar
lain:
1. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
2. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek, Operasi perusahaan dalam
industry jangka panjang, dan Kebaikan & keburukan pasar persaingan
sempurna.
3. Apa yang dimaksud dengan pasar monopoli ?
4. Bagaimana ciri-ciri pasar monopoli , Apa saja penyebab timbulnya pasar
monopoli , Bagaimana dampak dan pengendalian monopoli itu, dan
Bagaimana kesejateraan mayarakat dengan adanya monopoli itu ?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui cirri-ciri pasar persaingan sempurna.
2. Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek, Untuk
mengetahui Operasi perusahaan dalam industry jangka panjang dan
Untuk mengetahui kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.
3. Memberikan pengetahuan serta wawasan baru mengenai pasar
monopoli.
4. Mengetahui ciri-ciri pasar monopoli, Mengetahui macam-macam
penyebab timbulnya pasar monopoli, Mengetahui dampak dan
pengendalian monopoli itu dan Mengetahui seberapa besar pengaruh
monopoli terhadap kesejahteraan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar di mana tidak ada pelaku
ekonomi yang mempunyai kekuasaan pasar (market power) terhadap harga suatu
produk yang homogen. Pembeli (orang yang melakukan permintaan) maupun
penjual (orang yang melakukan penawaran) tidak mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi harga pasar. Mereka hanya bertindak sebagai pengambil harga
(price taker) dan bukan sebagai pembuat harga (price maker).
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan
kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak
mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat
dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:
1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas
product). Produk yang homogen adalah produk yang mampu member
kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa
produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi
sempurna (perfect knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan
produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan
input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan
harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small
relatively output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu
dianggap relative kecil disbanding jumlah output seluruh perusahaan
dalam industry.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang
ditetapkan pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu
mempengaruhi harga pasar.
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas
dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor
produksi.
3) Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang
diuraikan dibawah ini :
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di
dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun
tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan
ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh
interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang
produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat
mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya
sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan
produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang
yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan
industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya
apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut,
produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan,
baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara
kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk
memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-
bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan
lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah
barangidentical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah
sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan
produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan
seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak
ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan
yang berbentuk persaingan bukan harga
atau nonprice competition ataupersaingan dengan misalnya melakukan
iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan
penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang
dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya
sama sekali.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan
untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah
perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative
kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit
kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat
ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan
atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit
pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri
tersebut
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-
masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang
berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para
produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi
dari yang berlaku di pasar.
4) Menentukan Keuntungan Maksimum
Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan
terdapat dua cara yaitu:
1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah
membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap
tingkat produksi dan menentukan tingkat produksi di mana hasil
penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling
maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula
sebagai berikut keuntungan = hasil penjualan total – biaya produksi
total.
2. Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan
penjualan total – tambahan biaya. Tingkat produksi MC =MR.
3
Soeharno, Teori Mikro Ekonomi. (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET 2009) hal. 142
membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli,
tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
e. Produsen monopolis dapat melakukan diskriminasi harga.
Karena tidak adanya produsen lain yang menyaingi perusahaan monopoli
dalam berproduksi, maka tak jarang perusahaan monopoli tersebut melakukan
diskriminasi harga. Diskriminasi harga ini merupakan kebijaksanaan
perusahaan yang menjual output yang sama dengan tingkat harga yang
berbeda-beda pada pembeli yang berbeda-beda pula.4 Namun, tidak semua
perusahaan monopoli dapat melakukan diskriminasi harga. Hanya dalam
keadaan-keadaan tertentu saja diskriminasi harga dapat dijalankan dengan
sukses. Misalnya, barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar
lain, sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga,
dan sifat permintaan serta elastisitas permintaan di masing-masing pasar
sangat berbeda, dan dimungkinkannya diskriminasi harga karena lingkungan
tempat penjualan produk.5
3) Beberapa Hal Penyebab Timbulnya Pasar Monopoli
Ada sekurang-kurangnya dua sebab mengapa monopolis timbul, dan
mengapa firm lain tidak mau (atau tidak dapat) masuk ke dalam industri atau
pasar yang bersangkutan. Pertama, seseorang akan menjadi monopolis karena
ia memang diberi hak untuk itu. Dengan ini jelas bahwa monopolis jenis yang
pertama ini bukan merupakan monopoli yang diusahakan mendapatkannya,
melainkan adalah monopoli yang diberikan. Jenis monopoli ini adalah
monopoli yang diberikan pemerintah kepada suatu perusahaan.6 Perusahaan
monopoli disini yang mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan
tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
Contohnya dari perusahaan yang masih mempunyai sifat seperti ini
adalah perusahaan permata De Beers Company di Afrika Selatan. Hampir
semua pertambangan permata di dunia ini dimiliki oleh perisahaan tersebut.
Pada permulaan abad yang lalu perusahaan Standard Oil Company di
4
Ari Sudarman, Teori Mikro Ekonomi Jilid 2 (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1999) hal. 106
5
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) hlm. 282
6
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta:Rajawali pers, 2009), hal. 409.
Amerika Serikat menguasai hampir seluruh sumber minyak yang ada di
Negara tersebut. Sampai sebelum perang dunia kedua perusahaan
Alumunium Company of America juga mempunyai kekuasaan monopoli.
Pada waktu itu hamper semua cadangan bauxite, yaitu bahan mentah yang
digunakan untuk menghasilkan alumunium, dimiliki oleh perusahaan itu.
Oleh sebab itu Alumunium Company of America dapat menghasilkan
barangnya tanpa ada persaingan. Perusahaan air minum di suatu kota adalah
satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya yang
unik.7
Dengan beberapa contoh di atas, jelaslah kiranya bahwa yang diberi hak
monopoli oleh pemerintah itu bukan monopolisnya, melainkan perusahaan
atau firmnya. Namun demikian, siapapun yang diberi hak monopoli itu, satu
hal sudah jelas, yaitu bahwa bentuk monopoli ini merupakan bentuk
monopoli yang diberikan. Di dalam undang-undang pemerintah yang
mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang
akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu
adalah melalui peraturan patent dan hak monopoli.
Pemerintah sering menciptakan kekuasaan monopoli melalui hak paten
dan hak monopoli, menggunakan undang-undang atau peraturan pemerintah
yang mengatur hak-hak eksklusif suatu perusahaan. Kata paten, berasal dari
bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere yang berarti
membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari istilah letters
patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang memberikan
hak eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari definisi kata
paten itu sendiri, konsep paten mendorong inventor untuk membuka
pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya, inventor
mendapat hak eksklusif selama periode tertentu. 8 Paten adalah hak eksklusif
yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil penemuannya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
7
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori pengantar, (Jakarta:PT Grafindo Persada, 2006), hal. 268.
8
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak Paten
invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, pasal. 1, ayat. 1)
Sementara itu, arti Invensi dan Inventor (yang terdapat dalam
pengertian di atas, juga menurut undang-undang tersebut, adalah):
Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa
produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk
atau proses. (UU 14 tahun 2001, pasal. 1, ayat. 2).
Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang
secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam
kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun 2001, pasal. 1, ayat.
3)
Jadi, hak paten adalah hak monopoli yang diberikan pemerintah pada
(investor) atau pencipta (creator). Hak paten adalah hak monopoli yang
diberikan pemerintah pada (investor) atau pencipta (creator). Hak monopoli
adalah hak diberikan pemerintah kepada perusahaan untuk jadi pemasok
tunggal atau pengusaha tunggal.
Lalu, hal lain yang menjadi faktor timbulnya monopoli adalah investasi
yang sangat besar untuk mendirikan pabrik/perusahaan. Adanya lisensi dari
pemerintah, atau ditunjuk oleh pemerintah, hak paten suatu temuan baru.
Pengendalian bahan baku dalam hal penguasaan bahan untuk memproduksi
suatu barang oleh suatu perusahaan menjadikan perusahaan yang menguasai
bahan tersebut sebagai monopolis dan pembuatan merek untuk mengeluarkan
pesaing dari pasar.9
4) Dampak dan Pengendalian Monopoli
Perilaku produsen monopolis akan mempengaruhi konsumen barang
yang dihasilkannya. Menguasai harga pasar sehingga monopolis akan selalu
berorientasi pada profit. Jadi, harga akan ditetapkan menurut kepentingan
perusahaan, tanp mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan konsumen.
Diskriminasi harga adalah diskriminasi harga pada suatu pasar, dengan tujuan
9
Soeharno, Teori Mikro Ekonomi. (Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET, 2009) hal. 142
mengambil surplus konsumen. Maupun diskriminasi harga untuk dua pasar
yang berbeda. Sekalipun monopolis tidak mengambil surplus konsumen, hal
tersebut tetap menimbulkan ketidakadilan bagi konsumen karena mereka
harus membayar harga yang berbeda untuk produk yang sama.
Intervensi pemerintah dalam pasar monopoli ini dapat berupa dua hal,
yakni:
1. Pengaturan Harga
PENUTUP
A. Kesimpulan