Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


TEORI EKONOMI MIKRO
Dosen : Jamaludin S.E.I, M.Ec.Dev

Di Susun Oleh Kelompok 1 :


Agatha Modies Audra Maharani
NIM : 181010504991
Teti
NIM : 181010504902
Toni Muhajir
NIM : 181010504954

Ruang : RS 706

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat, Pamulang
Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT.
yang telah memberikan kami kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa shalawat serta salam kami curahkan
kepada baginda Rasullullah kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.

Selanjutnya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak


yang telah membantu menyelesaikan makalah ini sebagai tugas kelompok dari
Teori Ekonomi Mikro dengan judul “Pasar Persaingan Sempurna”.

Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah


dari awal sampai akhir, sesungguhnya kami telah membuatnya semaksimal
mungkin. Kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari dosen
dan teman sekalian untuk memperbaiki makalah ini.

Demikian kami ucapkan terimakasih atas waktunya untuk membaca


makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu.

Tangerang Selatan, 20 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………....i
Daftar Isi…………………………………………………………………….................................ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang.…………...………………………………...…………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..…...…1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………..….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………...3
2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna…………………………………………...…...3
2.2 Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna…………………………….……………….3
2.3 Prinsip Pasar Persaingan Sempurna………………………………………………………4
2.4 Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna……………5
2.5 Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna………………..….6
2.6 Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek………………………………….8
2.7 Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang…………………………………9
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna………………………11
BAB III PENUTUP…………………………………………...........................………………………12
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………….….12
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………....12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..….13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak
secara leluasa. Adapun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan
produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara
penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan
murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian
seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula
perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian
istimewa (pertukangan, kerajinan).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing
pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian
masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di
pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang
atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian
masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan
harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga maka pembeli akan lari
penjual lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antara lain:
1. Pengertian pasar persaingan sempurna.
2. Karakteristik pasar persaingan sempurna.
3. Prinsip-prinsip pasar persaingan sempurna.
4. Permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan sempurna.
5. Penawaran perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
6. Keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek.
7. Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang.
8. Kelebihan dan kekurangan pasar persaingan sempurna.

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dibuat tujuan masalah dalam makalah
yaitu antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian pasar persaingan sempurna.
2. Untuk mengetahui karakteristik pasar persaingan sempurna.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pasar persaingan sempurna.
4. Untuk mengetahui permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan
sempurna.
5. Untuk mengetahui penawaran perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna.
6. Untuk mengetahui keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek.
7. Untuk mengetahui keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang.
8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar persaingan sempurna.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Definisi dari pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar di mana jumlah
penjual dan pembeli (konsumen) sangat banyak dan produk atau barang yang
ditawarkan atau dijual sejenis atau serupa. Contoh barang yang dijual pada bentuk
pasar ini adalah beras, gandum, batu bara, kentang, dan lain sebagainya. Pasar
persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil
kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan permintaan.
Pengertian pasar persaingan sempurna menurut para ahli, diantaranya adalah :
1. Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno (2005), pengertian pasar persaingan sempurna adalah
industry dimana terdapat banyak sekali penjual dan pembeli, dan masing-masing
penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga produk di pasar.
2. Wilson Bangun
Menurut Wilson Bangun (2007), pengertian pasar persaaingan saempurna
adalah bentuk pasar ynag paling tua di dunia. Bentuk pasar ini efektif digunakan
pada sebuah Negara yang butuh kebebasan bertransaksi bagi para pelaku
ekonomi.
3. Adiwarman A. Karim
Menurut Adiwarman A. Karim (2007), pengertian pasar persaingan sempurna
adalah sebuah pasar dimana penjual tidak dapat menentukan harga dan hanya
bisa menjual dengan harga yang berlaku di pasar. Pasar persaingan sempurna
dalam kondisi yang paling ekstrim ketika penjual sama sekali tidak bisa
menentukan harga.

2.2 Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna


Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan
kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu
mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar
persaingan sempurna yaitu:

3
1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogenitas product).
Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas)
kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect
knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan
sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak
akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively
output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil
disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan
pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit).
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada
biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

2.3 Prinsip Pasar Persaingan Sempurna

Prinsip dasar profit maximization dari segi out put ialah, selama tambahan
revenue dari ekspansi perusahaan (Marginal Cost), perusahaan tetap
ekspansi menambah produksi, perusahaan tidak akan menambah produksi bila
Marginal Cost dari ekspansi lebih besar di bandingkan dengan marginal revenue dari
ekspansi. Profit adalah selisih antara revenue dan biaya. Misalnya, untuk satu
perusahaan yang memproduksi kayu dengan harga pasar 200 per meter kubik, Marginal
Revenue untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200. Pemilik perusahaan akan
menaikkan produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap tambahan satu kubik
kurang dari 200. Bila Marginal Cost lebih besar dari 200, perusahaan akan menambah
produksi.
Untuk profit maximization dari segi penggunaan input, selama kenaikan
penggunaan input (faktor produksi) dalam proses produksi menambah Revenue lebih
besar dari Cost, kenaikan tersebut akan menambah profit perusahaan. Bila kenaikan

4
input menambah Cost lebih besar besar dari revenue, kenaikan tersebut akan
menurunkan input. Jadi perusahaan akan memilih tingkat pengunaan input di mana
tambahan Revenue akibat tambahan satu unit input (Marginal Revenue Product / MRP)
sama dengan tambahan biaya akibat tanbahan satu unit input (Marginal Factor Cost
/MFC). Karena pada persaingan sempurna harga di tetapkan pasar, berarti Marginal
Factor Cost dari input sama dengan harga. Misalnya , suatu perusahaan dapat menyewa
tenaga kerja (Labor/ L) dengan biaya 10 perjam atau 80 perhari (untuk 8 jam).
Perusahaan akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja selama setiap tambahan, L
akan menigkatkan Revenue lebih besar dari 80 perhari. Perusahaan tidak akan
menambah jumlah labor (L) bila kenaikan satu L hanya menambahkan semua input.
MRP harus sama dengan harga untuk memaksimumkan profit. Profit di sini adalah
Pure Economic Profit, yakni return di atas semua Cost termasuk Implicit Cost.

2.4 Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna


A. Permintaan
a. Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan
dan penawaran.
b. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar,maka
berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat digambarkan dalam diagram
berikut (Diagram 1.1)
Diagam 1.1
Kurva Permintaan Industri dan Perusahaan
Dalam Pasar Persaingan Sempurna

5
B. Penerimaan
a. Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) sama
dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
b. Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif,
bergerak mulai dari titik (0,0).
Kedua pernyataan diatas bisa digambarkan dengan diagram dibawah ini
(Diagram 1.2)
Diargram 1.2
Kurva Penerimaan TR, AR, MR
Dalam Pasar Persaingan Sempurna

2.5 Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna


a. Kurva Penawaran Jangka Pendek

1. Menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi


(tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil daribiaya variable
per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC) (Diagram
1.7.a)
2. Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong
dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek.
(Diagram 1.7.b)

6
Diagram 1.7
Kurva Penawaran Jangka Pendek

b. Kurva Penawaran Jangka Panjang

1). Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)

Penambahan penggunaan faktor produksi karena masuknya perusahaan baru,


tidak akan menaikkan harga faktor produksi. Karenanya kurva-kurva biaya
perusahaan yang sudah ada tidak berubah. (digambarkan dalam diagram 1.8.a).
Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga
output meningkat ke P2 (diagram 1.8.b)
Diagram 1.8
Kurva Penawaran Jangka Panjang
Industri Skala Biaya Konstan

7
2.6 Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek

Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan :
a. Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variabel atau VC
adalah sama dengan penerimaan total (TR), atau biaya variabel rata-rata (AVC) sama
dengan harga (P). Dalam kondisi ini prusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap
(FC), dimana biaya ini dengan atau tanpa produksi tetap harus dikeluarkan. Tetapi jika
AVC lebih kecil dari harga maka perusahaan tidak mampu menutupi lagi beban biaya
tetap. Kegiatan produksi hanya menambah beban, karena itu produksi sebaiknya
dihentikan.
b. Perusahaan produksi pada saat MR=MC agar perusahaan memperoleh laba
maksimum atau, dalam kondisi terpuruk, kerugiannya minimum.
Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR=MC (titik E) tercapai pada saat output
sejumlah Q’. Karena biaya rata-rata lebih kecil dari harga, dari setiap unit output
perusahaan memperoleh laba sebesar BE per unit. Jik output lebih kecil dri Q’, misalnya
Q1, penerimaan marginal (MR=P) lebih besar dari biaya marginal (MC), sebaiknya lebih
menguntungkan bagi perusahaan menambah output. Bila output lebih besar dari Q’, MC
sudah lebih besar dari MR. Penambahan output akan mengurangi laba karena itu laba
maksimum tercapai hanya bila MR=MC, pada saat jumlah output adalah Q’

8
Karena biaya rata-rata (AC) lebih besar dari pada harga (P), untuk setiap unit output
yang terjual diperoleh laba sebesar BE. Laba total diperoleh sama dengan Q’ dikali BE
atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba super normal.
Diagram 8.3 hanya memperoleh satu kemungkinan yaitu laba maksimum. Masih
ada dua kemungkinan yang dialami perusahaan yaitu impas dan rugi. Kondisi impas
terjadi bila biaya rata-rata sama dengan harga, dimana laba per uni sama dengan nol,
seperti digambarkan dalam diagram 8.4 keadaan seperti ini dinamakan sebagai laba
normal.

Diagram 8.5 menunjukkan bahwa pada saat MR=MC perusahaan mengalami


kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB.
Kerugian ini adalah kerugian minimum. Bila perusahaan meproduksi kurang dari Q’
(misal Q1), kerugian per unit menjadi lebih besar ( CD>BE). Demikian halnya kerugian
total, yang secara grafis terlihat dari luas PKDC>luas PAEB. Bila output lebih besar dari
Q’, kerugian per unit bisa menjadi lebih kecil (bila memproduksi Q2) atau lebih besar
(bila memproduksi Q3), tetapi kerugian total lebih besar dibanding jika memproduksi
sebanyak Q’.

2.7 Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang


Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus
memenuhi 4 persyaratan:

9
a. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin, agar perusahaan mencapai keadaan yang
paling optimal. Secara matematis hal ini berarti perusahaan berproduksi saat
MR=MC. Pada saat ini biaya marginal jangka pendek sama dengan biaya marginal
jangka panjang (SMC=LMC) .
b. Tidak mengalami kerugian, agar dapat mengganti barang modal yng digunakan
dalam produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga
jual (SAC=P).
c. Tidak ada inisiatif bagi perusahaan untuk masuk keluar, karena laba 0. Laba 0
disebut juga laba normal, yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian
yang sama,jika uang dan faktor produksi lain dialokasikan pada kgiatan alternatif.
Jika laba lebih besar dari 0 akan ada perusahaan yang tertarik untuk masuk kedalam
pasar. Sebaliknya, jika laba lebih kecil dari 0 (merugi) akan mendorong perusahaan
keluar dari pasar.
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbsar skala
produksi, karena sudah berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata rata
jangka panjang, pada saat SAC=LAC (short average cost=long average cost) diagram.

Diagram 8.6.a menunjukan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik


E0 dimana tingkat harga p0dan jumpat output Q0 . Pada saat itu keseimbangan
perusahaan digambarkan pada diagram 8.6.b (Perhatikan kurva SMC,LMC,SAC, dan LAC

10
berpotongan di satu titik, yaitu titik E) dengan ouput Q1 . Jika ada perusahaan yang
masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Diagram 8.6.a menunjukan kurva
penawaran bergeser ke kanan (S0à S1 ) . Keseimbangan baru terjadi di titik E1 , dimana
harga keseimbangan p1 dan output sebanyak Q1 . Sebelum ada perusahaan yang masuk,
pada tingkat harga P1 jumlah output yang ditawarkan hanya Q2 . Selisih Q1 –Q2 adalah
akibat penambahan kapasitas produksi yang berasal dari perusahaan yang bertahan,
karena harga jual lebih besar dari biaya produksi per unit (P1 < AC) . Lagipula jika
output ditambah, kerugian bertambah besar (jarak SMC –P1 makin besar). Keluarnya
perusahaan menyebabkan penawaran tingkat industri berkurang, misalnya sampai ke
kurva S2 (digagram 8.6.a) yang menaikan harga menjadi P2 . Bagi perusahaan secara
individu, keadaan ini sangat menguntungkan, karena perusahaan memperoleh laba
super normal (P2> dari AC). Hal ini menarik perusahaan lain untuk masuk ke daam
industri. Gerakan masuk keluar akan berhenti bila keseimbangan kembali ke titik E,
sehingga perusahaan dalam industri hanya menikmati laba normal. Hal ini dikarenakan
adanya asumsi kebebasan masuk dan keluar.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna

a. Kelebihan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah.
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per pendu-duk maksimal
(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen)
dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.

b. Kekurangan
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social.
3. Kelemahan dalam hal asumsi.
4. Kelemahan dalam pengembangan teknologi.
5. Membatasi pilihan konsumen.
6. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi.
7. Distribusi pendapatan tidak selalu merata.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri dari pasar persaingan
sempurna adalah perusahaan adalah pengambil harga, setiap perusahaan mudah keluar
atau masuk, menghasilkan barang yang serupa, terdapat banyak perusahaan di pasar,
dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna. Didalam jangka pendek,
pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara,
yaitu dengan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total
dan menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya
marjinal. Pasar persaingan sempurna memiliki kebaikan dan keburukan diantaranya,
yaitu persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi dan kebebasan bertindak dan
memilih, sedangkan keburukannya adalah persaingan sempurna tidak mendorong
inovasi, persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial, membatasi pilihan
konsumen, biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi, dan distribusi
pendapatan tidak selalu rata.

3.2 Saran
Mungkin inilah yang dapat kelompok kami tulis, meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari
penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa.
Kami memohon maaf bila masih banyak kekurangan dalam makalah ini dan kami juga
butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen
pembimbing mata kuliah Teori Ekonomi Mikro, Bapak Jamaludin S.E.I, M.Ec.Dev
yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk
negara dan bangsa.

12
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja,Manurung.Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi)
edisi revisi. Jakarta : FEUI
http://missthiny.blogspot.com/2014/04/teori-ekonomi-mikromakalah-
pasar.html
http://missthiny.blogspot.com/2014/04/teori-ekonomi-mikromakalah-
pasar.html
https://www.academia.edu/14752805/Pasar_persaingan_sempurna
https://www.academia.edu/13005886/MAKALAH_EKONOMI
http://ikachan22.blogspot.com/2016/11/makalah-pasar-persaingan-
sempurna.html
http://pasarpersaingansempurna-mr.blogspot.com/2016/03/pasar-persaingan-
sempurna.html

13

Anda mungkin juga menyukai