Disusun Oleh :
Nabila Maulidtia WF 200261027
Lisa Dara Dentia 200261015
Prodi : Ekonomi Syariah (ES IV B)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karen dengan rahmat
dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Ekonomi Mikro Islam, yang berjudul “Struktur Pasar Dalam Islam”.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahlan pada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
Tidak lupa jiga penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan penyusun, semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk penyusun dan rekan- rekan. Aamiin
Penyusun,
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………… 1
Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan…………………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual dari sebuah barang dan jasa tertentu. 1
Para pembeli sebagai sebuah kelompok menentukan permintaan terhadap sebuah
produk, dan para penjual sebagai kelompok lainnya menentukan penawaran terhadap
produk. Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua
subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang yang ada di
pasar.
Kita mengenal berbagai macam bentuk pasar dengan dua batasan ekstrim. Pertama,
adalah bentuk pasar persaingan murni (pure competition). Pasar persaingan murni ini
merupakan bentuk pasar yang sangat ideal. Kedua, adalah bentuk pasar monopoli murni
(pure monopoli). Akan tetapi kedua bentuk yang ekstrim ini pada kenyataannya saat ini
boleh dibilang tidak pernah ada. Yang ada adalah bentuk-bentuk menengah atau bentuk
persaingan tidak sempurna (imperfect competition), seperti bentuk persaingan
monopolistik dan oligopoli. Namun demikian adalah analisis bentuk ekstrim ini tetap
digunakan. Apabila dalam permasalahan pokok sudah dipahami maka perubahan
bentuk pasar hanyalah modifikasi yang tidak menghapuskan pehamanan pokoknya.2
1 Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal. 33. 8
Idri dan Titik
Triwulan Tutie, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Jakarta: Lintas Pustaka, 2008), hal. 21. 2
Gregory
Grossman, Sistem-Sistem Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 28.
2 Ida Nuraini, Pengantar Ekonomi Mikro, (Malang: UMM Press, 2003), hal. 105.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Pasar Persaingan Sempurna?
Manfaat
Dengan mengetahui struktur pasar dalam Islam tentang pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna akan menambah pengetahuan dan juga wawasan
tentang Ekonomi Mikro Islam
BAB II PEMBAHASAN
2
A. Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya.3
a. Tidak ada satu penjual tunggal yang mempunyai sumber cukup banyak
untuk dapat mempengaruhi harganya di pasar
b. Sumber variabel mempunyai mobilitas yang tinggi untuk berbagai harga pasar
dan penggunaannya relatif fleksibel.
Dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna apabila jumlah penjual produk yang
identik banyak, barang yang diperjualbelikan homogen, seorang penjual secara
individual tidak dapat mempengaruhi pasar.5 Semakin banyak penjual berarti semakin
banyak pilihan pembeli. Jadi apabila penjual mematok harga tinggi melebihi harga
pasar maka pembeli akan memilih ke penjual lain yang lebih murah. Dan apabila
penjual mematok harga rendah di bawah harga pasar maka akan terjadi kerugian.
Apabila industri mendapat keuntungan yang besar, maka banyak perusahaan baru
yang akan masuk ke pasar. Dan apabila terjadi kerugian maka beberapa perusahaan akan
meninggalkan pasar. Karena dalam pasar persaingan sempurna setiap penjual dan
pembeli mengetahui informasi yang sempurna tentang pasar, keputusan yang salah
dapat dengan mudah dihindari. Penjual dan pembeli bebas mengambil keputusan tanpa
adanya pengaruh luar, termasuk pemerintah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri pasar persaingan sempurna yaitu :
3
barang tetapi kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan dianggap mampu
memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan karakteristik yang sama.
2. Pengetahuan Sempurna ( Perfect Knowledge) Para pelaku ekonomi (konsumen
dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang
dijual. Dengan dernikian konsumen tidak akan mengalami perlakuan harga jual yang
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relatively Output) Semua perusahaan
dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata-rata terendah), baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kendatipun demikian jumlah output
setiap perusahaan secara individu dianggap relatif kecil dibanding jumlah output
seluruh perusahaan dalam industri.
4. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker) Konsekuensi
dari asumsi ketiga adalah bahwa perusahaan menjual produknya dengan berpatokan
pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Karena secara individu perusahaan
tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Yang dapat dilakukan perusahaan adalah
menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba maksimum.
5. Keleluasaan Masuk-Keluar Pasar (Free Entry and Exit) Bebas masuk atau keluar
berarti tidak ada biaya khusus yang menyulitkan perusahaan untuk masuk maupun
keluar dari suatu pasar.4
B. Pasar persaingan Sempurna Dalam Perspektif Islam
1) Orang-orang harus bebas untuk masuk dan keluar pasar. Memaksa penduduk
menjual barang tanpa ada kewajiban untuk menjualnya adalah tindakan yang
tidak adil dan ketidakadilan itu dilarang.
2) Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan pasar dan
barangbarang dagangan adalah perlu.
4 Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfield, Mikroekonomi, (Jakarta: Indeks, 2007), hal. 32.
4
3) Unsur-unsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar sehingga segala bentuk
kolusi antara kelompok para penjual dan pembeli tidak diperbolehkan.
4) Homogenitas dan standardisasi produk sangat dianjurkan ketika terjadi
pemalsuan produk, penipuan dan kecurangan-kecurangan dalam
mempresentasikan barangbarang tersebut.
5) Setiap penyimpangan dari kebebasan ekonomi yang jujur, seperti sumpah palsu,
penimbangan yang tidak tepat, dikecam oleh ajaran Islam.
Dari pendapat Ibnu Taimiyah di atas tentang mekanisme pasar dalam Islam, kita
dapat melihat mekanisme-mekanisme tersebut mengarah pada karakteristik pasar
persaingan sempurna. Hal itu berarti bahwa pasar dalam Islam itulah yang dalam teori
konvensional disebut dengan pasar persaingan sempurna, dimana asumsi-asumsi yang
disebutkan oleh pakar ekonomi konvensional ada (ditemukan) dalam pasar yang Islami.
Salah satu contoh pasar persaingan sempurna dalam pasar Islam adalah yang terjadi
pada masa khalifah Umar bin Khattab RA. Pada saat itu Umar berjalan dipasar kurma,
ketika itu Umar mendapati salah seorang pedagang yang menjual dibawah harga yang
ada di pasar tersebut. Umar memberikan dua pilihan pada penjual tersebut, yang
pertama naikkan harga sampai sama dengan harga yang ada di pasaran atau keluar dari
pasar ini.
Kisah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sebuah pasar persaingan
sempurna harga yang ditawarkan adalah sama dengan harga yang ditawarkan oleh
seluruh pedagang dalam pasar tersebut jika barang dagangan tidak terdeferensiasi
(berbeda).
Masih menurut Ibnu Taimiyah bahwa penetapan harga menjadi penting atau
diperlukan untuk mencegah manusia (produsen) menjual makanan dan barang lain
hanya kepada kelompok tertentu dengan harga ditetapkan sesuka hati.
5
kecuali dengan penetapan harga. Yang demikian itu perlu dan wajib diterapkan secara
adil dan bijaksana,” kata Ibnu Taimiyah.5
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. Perusahaan secara individu harus menerima harga tersebut sebagai harga
jual dikarenakan jumlah barang perusahaan relatif sangat kecil dibanding barang pasar,
sehingga berapapun barang yang dijual perusahaan maka harga relatif tidak berubah.
Sehingga kurva permintaan yang dihadapi perusahaan secara individu berbentuk garis
lurus horizontal seperti yang terlihat diagram dibawah ini.
5 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insan Press, 1997), hal. 257.
6
Dalam jangka waktu sangat pendek, produsen tidak dapat mengubah jumlah output
yang ditawarkan di pasar. Oleh karena itu harga output dipengaruhi oleh besar kecilnya
permintaan akan barang tersebut.6 Jadi, dalam pasar persaingan sempurna jangka sangat
pendek penawaran tidak mungkin berubah karena barang harus dijual dalam jangka
waktu
yang sangat pendek. Hasil dari penjualan barang disebut penerimaan. Penerimaan ada
dua macam yaitu penerimaan total dan penerimaan marginal.
a. Penerimaan total (TR) adalah hasil yang diperoleh perusahaan atas penjualan
semua produknya ke pasar yaitu hasil kali dari jumlah barang yang dijual
dengan harga barang per unit.
TR = P.Q
b. Penerimaan marginal (MR) adalah tambahan hasil yang diperoleh perusahaan
karena bertambahnya barang yang telah dijual sebanyak satu unit. Yaitu hasil
bagi dari selisih penerimaan total dengan selisih jumlah barang yang dijual.
6 Ibid.hal.104.
7 Sadono Sukirno, Mikroekonomi …..,.hal.244.
7
Apabila sebuah perusahaan masih bisa membayar biaya berubah maka
perusahaan tersebut masih terus melakukan proses produksi. Kondisi pulang pokok
terjadi apabila dengan tingkat dan kuantitas tertentu perusahaan masih belum mendapat
keuntungan (P=MC=AC). Perusahaan akan berhenti berproduksi dalam jangka pendek
apabila perusahaan tidak mampu menutup biaya variabel yang dikeluarkan. Perusahaan
akan mengalami tutup usaha dalam kondisi tutup usaha yaitu ketika P=MC=AVC.
Seperti ciri-ciri pada pasar persaingan sempurna yaitu perusahaan dapat keluar
masuk pasar dengan mudah. Hal itu terjadi pada pasar persaingan sempurna jangka
panjang . Perusahaan-perusahaan baru akan masuk pasar jika masih ada laba ekonomi
dan perusahaan-perusahaan akan keluar dari pasar jika ada kerugian. Kondisi
keseimbangan jangka panjang terjadi apabila :
Masuknya perusahaan baru dalam pasar persaingan sempurna jangka panjang dapat
mempengaruhi fungsi biaya. Perusahaan baru yang masuk pada pasar persaingan
sempurna dapat menyebabkan ongkos ratarata dari semua perusahaan meningkat dan
menurun. Ongkos meningkat biasanya disebabkan karena perusahaan baru bersaing
untuk mendapatkan berbagai input yang langka. Dan ongkos menurun mungkin
disebabkan karena masuknya perusahaan baru memungkinkan tersedianya tenaga kerja
terlatih.
8
D. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna
Analisis ekonomi pasar yang paling ideal adalah menganalisis pasar persaingan
sempurna, karena disana banyak sekali kelebihan-kelebihan atau kebaikan dari
pasar tersebut, namun secara umum ternyata mengndung juga kelemahan. Secara
umum diuraikan, sebagai berikut :
a. Efisiensi Produktif.
Untuk efisiensi ini mengandung pengertian dimana untukperusahaan dalam
setiap proses produksi biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimal,
dan secara keseluruhan industri harus memproduksi barang pada biaya rata-rata
yang paling rendah. Untuk kondisi ini perusahaan dan industri dalam pasar
persaingan sempurna telah mencapai efisiensi produktif, karena dalam
jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dapat untung
normal ketika biaya produksi yang digunakan adalah biaya produksi yang
paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Efisiensi alokatif dilihat dari apakah alokasi sumber-sumber daya ke berbagai
kegiatan ekonomi/produksi telah tercapai tingkat maksimum. Efisiensi
alokatif akan tercapai bila harga setiap barang sama dengan biaya marginal
untuk memproduksi barang tersebut. Artinya setiap kegiatan ekonomi, produksi
harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga =biaya
marjinal/P =MC. Dalam pasar persaingan sempurna diketahui bahwa harga
= penjualan marjinal (P = MR). Sedangkan syarat memaksimumkan keuntungan
9
dalam pasar ini adalah Penjualan Marjinal = Biayamarjinal (MR = MC).
Dengan demikian dalam jangka panjang keadaan ini akan berlaku Harga =
Penjualan Marjinal = Biaya Marjinal atau P = MR = MC. Artinya pasar
persaingan sempurna memiliki efisiensi alokatif
10
Di dalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan
itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandang perusahaan,
penggunaannya mungkin sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan. ✓ Membatasi Pilihan Konsumen
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu
dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk
dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak
merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan
lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
Setelah pasar persaingan sempurna dibahas selanjutnya akan dibahas kebalikan dari
pasar persaingan sempurna yaitu pasar persaingan tidak sempurna. Persaingan tidak
sempurna berlaku dalam suatu kelompok industri bilamana dalam pasar tersebut sedikit
penjual dan mampu mengendalikan harga.9 Jadi, dalam pasar persaingan tidak sempurna
pembeli hanya menurut saja harga yang ditetapkan produsen karena produsen
mempunyai wewenang untuk mengendalikan harga (price maker).
Pada dasarnya persaingan tidak sempurna timbul apabila output industri disediakan
dan ditawarkan oleh sekelompok kecil perusahaan. Perusahaan besar mampu
memproduksi barang lebih banyak dan pemasarannya bisa menekan
perusahaanperusahaan kecil, sehingga perusahaan kecil tidak dapat mempertahankan
11
dirinya. Jadi dalam pasar persaingan tidak sempurna kita akan menemui penjual yang
sedikit jumlahnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna
adalah
:
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai pasar, dan perusahaan ini tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat.10 Jadi pasar monopoli adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna, di
mana perusahaan monopoli dapat mengendalikan harga secara utuh tanpa adanya
persaingan dengan perusahaan lainnya. Dalam pasar monopoli penjual disebut sebagai
penentu harga (price maker). Monopoly is opposite extreme and consider an industry
structure when there is only one firm in industry11.
Ciri-ciri pasar monopoli: (a) hanya ada satu orang penjual; (b) terdapat banyak
pembeli; (c) tidak mempunyai barang pengganti dalam waktu yang dekat dan (d) adanya
hambatan untuk masuk ke dalam pasar.
Dalam islam pasar monopoli yaitu yang hanya terdapat satu penjual atau
kecilnya pesaing atau bahkan tidak adanya pesaing bukanlah suatu hal yang dilarang.
Dalam islam yang dilarang adalah melakukan monopoli atau (ihtikar). Ihtikar adalah
12
mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit
barang untuk harga yang tinggi.12
➢ Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
13
beberapa perusahaan . Jadi, jelas dalam pasar tersebut terdapat ketergantungan antara
perusahaan satu dengan yang lainnya. Maksudnya apabila perusahaan satu menurunkan
harga produksinya, dan perusahaan yang lain tidak, maka perusahaan yang tidak
menurunkan harga cenderung akan kehilangan pelanggan. Ciri-ciri pasar oligopoli :
a. Terdapat banyak pembeli di pasar dan hanya ada beberapa penjual.
b. Produk yang dijual bisa bersifat homogen bisa juga berbeda.
c. Terdapat hambatan untuk memasuki pasar.
d. Adanya saling ketergantungan.
e. Penggunaan iklan sangat intensif. ➢ Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar di mana dalam pasar tersebut terdapat
banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang bersifat heterogen atau berbeda ,
tetapi dalam waktu dekat pasar ini mempunyai barang pengganti. Pasar monopolistik
adalah pasar yang sering kita jumpai di masyarakat. Ciri-ciri pasar monopolistik :
13
c. Adanya kemampuan produsen untuk mempengaruhi harga.
d. Produsen lain mudah masuk ke dalam pasar.
e. Promosi penjualan (periklanan) harus aktif.
Dalam pasar persaingan monopolistik iklan atau promosi sangat dibutuhkan untuk
mendukung keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Selain itu periklanan digunakan
untuk memperkenalkan kepada konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh
produsen. Iklan dibuat semenarik mungkin agar konsumen dapat tertarik dengan
produkproduk yang diiklankan.
Selain iklan, diferensiasi produk juga penting dalam pasar persaingan monopolistik
mengingat dalam pasar ini terdapat banyak produsen atau penjual. Diferensiasi produk
adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk
memberikan daya tarik bagi konsumen. Diferensiasi produk biasanya dilakukan oleh
perusahaan besar yang SDM-nya hebat dengan tujuan membedakan mutu produk antar
perusahaan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persaingan tidak sempurna berlaku dalam suatu kelompok industri bilamana dalam
pasar tersebut sedikit penjual dan mampu mengendalikan harga. Jadi, dalam pasar
persaingan tidak sempurna pembeli hanya menurut saja harga yang ditetapkan produsen
karena produsen mempunyai wewenang untuk mengendalikan harga (price maker).
Pada dasarnya persaingan tidak sempurna timbul apabila output industri disediakan
dan ditawarkan oleh sekelompok kecil perusahaan. Perusahaan besar mampu
memproduksi barang lebih banyak dan pemasarannya bisa menekan
perusahaanperusahaan kecil, sehingga perusahaan kecil tidak dapat mempertahankan
dirinya. Jadi dalam pasar persaingan tidak sempurna kita akan menemui penjual yang
sedikit jumlahnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16