Anda di halaman 1dari 22

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Makalah Ini Disusun


Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
Pengantar Ekonomi Mikro

Disusun Oleh:
Kelompok 9

Afiyatu Wahdah 63220584


Agusta Sundari 63220690
Ayuni Maulidya 63220632
Firmansyah 63220106
Indriani 63220173
Ridha Dwi Septiana 63220367
Winarni Diah Rakasiwi 63220091

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pasar Persaingan Sempurna dengan tepat waktu.

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya. Selain itu ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar

Ekonomi Mikro

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Vicky Windasari, S.Ikom, M.M selaku dosen pada

mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini serta membimbing kami dalam

penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengarapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 29 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila kita mendengar pasar yang ada dipikiran kita adalah tempat antara penjual dan pembeli.

Sehingga secara sederhana pasar dapat diartikan sebagai suatu tempat bertemunya antara penjual dan

pembeli untuk melakukan aktivitas jual beli barang. Semua aktivitas yang dilakukan di pasar pada dasarnya

melibatkan dua pelaku utama, yaitu produsen dan konsumen. Dan kedua pelaku ini memiliki peran yang

sangat besar terhadap pembentukan harga barang yang ada di pasar.

Persaingan pasar di era teknologi saat ini terjadi sangat cepat dimana persaingan ini menuntut para

pemasar untuk selalu menginovasi strategi bisnisnya. Hal ini menyebabkan kualitas produk bukan lagi

menjadi sumber keunggulan dalam persaingan melainkan setiap pelaku pasar dapat membuat produk yang

berkualitas tinggi dengan bantuan teknologi yang semakin canggih.

Dalam ilmu ekonomi, pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal,

karena dianggap sistem ini sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan

memproduksi barang atau jasa yang memiliki efisiensi tinggi. Persaingan sempurna ini produsen dan

konsumen berjumlah banyak, sehingga masing-masing produsen dan konsumen tidak mampu

mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing produsen dan konsumen telah menerima

tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu fakta yang tidak dapat diubah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam makalah ini sebagai

berikut :

1. Apakah pengertian dari pasar persaingan sempurna?

2. Apa saja ciri-ciri pasar persaingan sempurna?


3. Bagaimana kurva dari pasar persaingan sempurna?

4. Apakah kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan sempurna?

5. Bagaimana efisiensi dalam pasar persaingan sempurna?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan penulisan makalah ini

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar persaingan sempurna.

2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri pasar persaingan sempurna.

3. Untuk mengetahui dan memahami kurva pasar persaingan sempurna.

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan sempurna.

5. Untuk mengetahui dan memahami efisiensi dalam pasar persaingan sempurna.


BAB II

LANDASAN TEORI

Pasar merupakan tempat bertemunya antara pembeli dengan penjual. Pasar sangat penting artinya

bagi para pelaku ekonomi. Pasar adalah tempat yang penting dalam kegiatan ekonomi. Pasar adalah suatu

tempat dimana berbagai prosedur, tempat usaha menjual produk, social community, jasa, dan tenaga kerja

bagi orang-orang yang melakukan transaksi dengan menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.

Adapun menurut para ahli, definisi Pemasaran yaitu :

1. Basu Swastha Dharmamesta dan T. Hani Handoko

Menurut Basu Swastha Dharmamesta dan Hani Handoko, pengertian pemasaran adalah proses kegiatan

perencanaan dalam pengelolaan barang dan jasa, penetapan banderol harga barang dan jasa tersebut, hingga

proses promosi maupun pendistribusiannya, dimana keseluruhan proses pemasaran bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan maupun memperoleh laba.

2. William J. Stanton

Menurut William J. Stanton, definisi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau

usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau jasa, mempromosikannya,

mendistribusikannya, dan bisa memuaskan konsumen.

3. Philip Kotler

Menurut Kotler, pengertian pemasaran adalah aktivitas sosial dan sebuah pengaturan yang dilakukan oleh

perorangan ataupun sekelompok orang dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan mereka dengan jalan

membuat produk dan menukarkannya dengan besaran nominal tertentu ke pihak lain.

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini

adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi

(optimal) efisiensinya. Berikut penjelasan mengenai pasar persaingan sempurna menurut para ahli:
1. Euis Amalia (2010), Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana jumlah produsen

banyak dan volume produksi setiap produsen hanya merupakan bagian yang kecil dari volume

transaksi total di dalam pasar, sehingga masing-masing produsen tidak mampu menentukan

harga. Pada pasar persaingan sempurna ditandai oleh adanya sejumlah besar penjual di dalam

pasar dan masing-masing diantara mereka memiliki kekuatan pasar yang relatif sama.

2. Adiwarman A. Karim (2007), pengertian pasar persaingan sempurna adalah sebuah pasar

dimana penjual tidak dapat menentukan harga dan hanya bisa menjual dengan harga yang

berlaku di pasar. Pasar persaingan sempurna dalam kondisi yang paling ekstrim ketika penjual

sama sekali tidak bisa menentukan harga.

3. Menurut Gregory Mankiw dalam bukunya (2000) mendefinisikan pasar persaingan sempurna

sebagai berikut: “Pasar persaingan sempurna  (perfectly competitive market) adalah suatu

pasar dimana terdapat banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-masing

terhadap harga pasar dapat diabaikan karena sedemikian kecilnya”.

4. Menurut Manurung (2008) Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh

permintaan dan penawaran. Produsen secara individu harus menerima harga tersebut sebagai

harga jual. Output yang di produksi juga lebih kecil daripada output pasar, maka berapapun

yang di produksi tidak mempengaruhi harga.

Selain definisi dari Persaingan Pasar Sempurna ada juga yang menjelaskan tentang ciri – ciri pasar

sempurna, Menurut Muhammad Teguh (2010:30-31), ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah:

1. Di dalam pasar terdapat banyak penjual yang tidak satupun diantaranya dapat memengaruhi hargapasar

dan output pasar.

2. Produk yang dijual dipasar bersifat homogen, yaitu produk yang mampu memberikan kepuasaan

(utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen tidak membeli merek
barang tetapi kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan dianggap mampu memproduksi barang dan

jasa dengan kualitas dan karakteristik yang sama.

3. Produsen/penjual dianggap sebagai price taker, berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak

dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan

menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Yang dapat dilakukan perusahaan adalah

menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba maksimum.

4. Setiap perusahaan sejenis dapat secara bebas untuk keluar/memasuki pasar.

Pasar persaingan sempurna bagi masyarakat adalah pasar yang dapat memberikan tingkat

kemakmuran dan kenikmatan yang maksimal, adapun kelebihan pasar persaingan sempurna menurut Sadono

(2008:157) adalah:

1. Harga jual output barang dan jasa adalah yang termurah,

2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).

3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk memilih

barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga (informasi

sempurna).

Sedangkan kelemahan pasar persaingan sempurna, yaitu :

1. Kelemahan dalam hal asumsi, di mana asumsi yang digunakan mustahil untuk terwujud dalam dunia

nyata.

2. Kelemahan dalam pengembangan teknologi, sebab perusahaan tidak mempunyai dan cukup untuk

kegiatan riset dan pengembangan produknya.

3. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial kepada masyarakat, karena ada biaya

sosial yang tidak tercakup dalam biaya perusahaan.

4. Adanya barang-barang yang bisa dinikmati dan diproduksi secara kolektif (bersama-sama) dan tidak

diperjual belikan dipasar (misalnya: keamanan dan penegakan hukum).


Pasar persingan sempurna juga merupakan model pasar yang paling klasik dan paling sering digunakan

dalam analisis ilmu ekonomi. Model ini telah dianggap sebagai teori dan secara luas digunakan untuk

meramalkan keadaan ekonomi. Model ini telah mulai dibahas sejak era Adam Smith dalam bukunya Wealth

of Nations. Edgeworth, dalam bukunya Mathematical Physics (1881), merupakan orang pertama yang

mencoba menentukan definisi persaingan sempurna secara sistematis dan jelas. Kemudian konsep

persaingan sempurna ini mendapatkan definisi yang lengkap dalam buku Risk, Uncertainty and Profit tulisan

Frank Knight (1921).


BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi Pasar Persaingan Sempurna

Pasar adalah suatu tempat fisik di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk mepertukarkan

barang dan jasa. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa pasar adalah orang- orang yang

mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk

membelanjakannya.

Mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan tingkat harga berdasarkan dari kekuatan

permintaan dan penawaran. Definisi mekanisme pasar yang lainnya yaitu kecenderungan dalam

pasar bebas untuk terjadinya perubahan dari harga hingga pasar menjadi seimbang (jumlah

yang penawaran sama dengan jumlah permintaan). Mekanisme pasar merupakan suatu sistem

yang cukup efisien dalam mengalokasi berbagai faktor produksi dan mengembangkan

perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu dapat menimbulkanakibat yang buruk sehingga

dibutuhkan campur tangan dari pemerintah untuk memperbaikinya.

Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana jumlah penjual dan pembeli (konsumen)

sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan sejeni s atau serupa. Penjual yang

harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli. Hal inilah yang mendorong penjual

untuk mengikuti saja harga yang berlaku di pasar (price taker). Contoh barang yang dijual pada

bentuk pasar ini adalah beras, gandum, batu bara, kentang dan lain sebagainya.

Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana penjual dan pembeli tidak dapat

mempengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan

interaksi antara penawaran dan permintaan.


B. Ciri – ciri Pasar Persaingan Sempurna

1. PERUSAHAAN ADALAH PENGAMBIL HARGA

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat

menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan

menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh

interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah rerlalu

kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat

produksi dipasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang

diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang

dihasilkan dan di perjualbelikan.

2. SETIAP PERUSAHAAN MUDAH KE LUAR ATAU MASUK

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industry tersebut, Langkah ini

dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di

industry tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang di inginkannya

tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal atau dalam bentuk lain

secara keungan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk

memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.

3. MENGHASILKAN BARANG SERUPA

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk di beda-bedakan. Barang yang

dihasilkan sangat sama atau serupa. tidak terdapat perbedaan yang nyata diatara barang yang

dihasilkan sutau perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperi itu dinamakan

dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat

serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang di hasilkan oeh produsen A atau B
atau produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna

kepada barang yang di hasilkan produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari sifat ini, tidak ada

gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan

bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan

promosi penjualan. cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui

bahwa barang-barang yang di hasilkan berbagai produsen dalam industry tersebut tidak ada

bedanya sama sekali

4. TERDAPAT BANYAK PERUSAHAAN DI PASAR

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk merubah harga. Sifat

ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan

adalah relatif kecil kalua di bandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar.

Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalua dibandingkan dengan

jumlah produksi dalam industry tersebut.

5. PEMBELI MEMPUNYAI PENGETAHUAN SEMPURNA MENGENAI PASAR

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak.

Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan

yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku

dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual

barangnya dengan harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan

harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

C. Kurva Permintaan (Demand Curve)

Jumlah yang diminta (Qd) adalah :

- Jumlah barang/jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.

- Jumlah ini mungkin tidak sama dengan jumlah yang benar-benar dibeli, terutama
ketika jumlah yang tersedia di pasar tidak mencukupi.

- Jumlah ini berada dalam batas jangkauan daya beli konsumen.

- Jumlah ini berhubungan dengan dimensi waktu (per hari, per minggu, per tahun).

Permintaan (D) adalah :

- Jumlah barang/jasa yang ingin dibeli konsumen pada setiap tingkat harga selama

periode waktu tertentu.

- Merupakan kumpulan dari tingkat jumlah yang diminta (Qd) sehingga

membentuk kurva permintaan.

Kurva permintaan adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga

suatu barang dengan jumlah permintaan. Jumlah permintaan dipasar adalah total semua

barang permintaan oleh semua pembeli pada berbagai tingkat harga. Jadi kurva

permintaan diperoleh dengan menggabungkan kurva kurva permintaan individu. Kurva

permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu

barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam daftar permintaan berbentuk

tabel (demand schedule). Daftar permintaan (demand schedule) adalah tabel yang

menunjukkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah permintaaan atau

sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah

permintaan dengan asumsi ceteris paribus.

Contoh 1 :

Apabila dinyatakan dalam tabel, "permintaan" dapat dimisalkan sebagai berikut

Tabel 1. Perubahan Permintaan Barang


Apabila dinyatakan dalam bentuk grafis, tabel di atas dalam diagram adalah :

Gambar 1. Kurva Permintaan Barang X

Contoh 2 :

Tabel 2. Skedul atau permintaan beras membentuk fungsi Qd = 100-10

Harga beras (Rp/kg) Jumlah beras yang diminta jika pendapatan

rata-rata rumah tangga (ribu ton)

0 100

2000 80

4000 60

6000 40

8000 20

10000 0
Kurva permintaannya :

Gambar 2. Kurva Permintaan Beras


Apabila dinyatakan dalam bentuk matematis, fungsi permintaan (demand

function) adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan

suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bentuk fungsi

permintaan :

Qd = f (H, Hs, Hk, Y, t)

Qd = Jumlah barang yang diminta

H = Harga barang yang bersangkutan

Hs = Harga barang substitusi

Hk = Harga barang komplementer

Y = Pendapatan konsumen\

T = Selera (taste), biasanya faktor ini dihilangkan karena sulit untuk


mengukurnya secara kuantitatif.

Rumusan tersebut dapat dibaca sebagai berikut :

Jumlah permintaan suatu barang tergantung atas tingkat harga barang tersebut, harga

barang lain yang bersifat substitusi, tingkat harga barang lain yang bersifat

komplementer, pendapatan konsumen dan selera. Keunggulan pendekatan matematis

dibanding dengan grafis yaitu tidak diharuskan pernyataan ceteris paribus, karena bisa

diperluas dengan melakukan modelling yang dapat melepas asumsi.

D. Syarat Pemaksimuman Keuntungan

Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat

diterangkan dengan dua cara berikut :

1) Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara

pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilaiantara

hasil penjualan total.


2) Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya

marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil

penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.

E. Menentukan Keuntungan Maksimum

Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara

yaitu:

1) Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan Untuk menentukan keadaan

tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil penjualan total dan biaya

total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat produksi di mana hasil

penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling maksimum. Keuntungan

yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut keuntungan = hasil penjualan

total biaya produksi total. Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan

menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan

adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang di peroleh dengan iaya total yang di

keluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan diantara

keduannya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan yang

maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan

biaya total adalah yang paling maksimum.

2) Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan

total tambahan biaya. Tingkat produksi MC =MR. Cara yang kedua adalah dengan

menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal.

Pemaksimuman keuntungan di capai pada tingkat produksi dimana hasil penjualan

marjinal. (MR)sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan

akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada ketika MR > MC


yaitu hasil penjualan marjinal (MR) melebihi biaya marjinal (MC). Dalam keadaan ini

pertambahan

produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya,

yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung.

Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR = MC belaku.

F. Efisiensi dalam pasar persaingan sempurna

Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan

sempurnaakanmendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila

biaya produksi adalahyang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti

efisiensi produktif yang telahdijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu

dicapai oleh perushaan dalampersaingan sempurna. Kesamaan ini membuktikan bahwa

pasar persaingan sempurna jugamencapai efisiensi alokatif.

Lebih tingginya efisiensi padapasarpersaingan sempurna dengan

barangsubsididisebabkan adanya kekuasaan yang tinggi dari penjual untuk menentukan

harga.Dalam kondisi ini, penjual cenderung menetapkan harga yangrendahatau

tetap padapembelisetelah barang yang diperdagangkannya dikurangi dengan adanya

subsidi, dandi sisi lainkarena barang yang tersediacenderung homogendan penjual

cenderungbanyak,makapembeliakan membeli barang yang diinginkannya dengan

mendapatkan surplus yang tinggi atau tetap

Dampak Pemberian Subsidi Produksi Terhadap Keseimbangan Pasar pada Pasar

Persaingan Sempurna dan Pasar Monopol.

Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi

a. Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat.

Yang pertama, untuksetiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling

minimum. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang
pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva ACmencapai titik yang

paling rendah.

b. Efisiensi Alokatif Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah

dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah

dicapaitingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai

efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang

samadengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut.

G. Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna

Keseluruhan ciri-ciri yang melekat pada pasar persaingan sempurna selanjutnya

menciptakan sejumlah kebaikan dan keburukan pasar jenis ini sebagai berikut:

Kebaikan pasar persaingan sempurna antara lain:

1. Harga benar-benar terbentuk melalui mekanisme harga, yaitu dari kekuatan tarik-

menarik antara permintaan dan penawaran. Harga pasar yang terbentuk tanpa campur

tangan pemerintah maupun asosiasi produsen.

2. Dalam jangka panjang, akan terjadi harga yang menguntungkan konsumen karena

harga akan terbentuk dari biaya rata-rata yang minimum, sehingga pasar persaingan

sempurna menjamin diproduksinya produk/barang dengan biaya serendah-rendahnya.

3. Persaingan sempurna tidak memerlukan adanya iklan/advertensi, karena jenis barang,

kualitas barang dan harganya sama/hampir sama.

Keburukan pasar persaingan sempurna antara lain:

1. Keuntungan yang diterima pada posisi keuntungan normal saja, sehingga sulit bagi

perusahaan untuk menyediakan dana untuk penelitian dan pengembangan. Hal ini

menyebabkan perusahaan tidak berkembang. Pasar persaingan sempurna tidak

mendorong inovasi.

2. Konsumen akan mengalami kejenuhan dalam pembelian, karena Produk/barang pada


pasar persaingan sempurna adalah produk/barang-barang yang homogen. Pasar

persaingan sempurna membatasi pilihan konsumen.

3. Persaingan sempurna ada kalanya menimbulkan biaya sosial. Perusahaan dipasar ini

akhirnya akan mengabaikan biaya sosial yang berdampak pada eksternalitas negatif,

yaitu dampak yang ditimbullan dari kegiatan produksi yang merugikan masyarakat.

Resiko pada jenis pasar ini disebabkan pasar persaingan sempurna harus mengikuti

harga pasar. Apabila, biaya sosial diperhitungkan maka produsen akan mengeluarkan

biaya yang berdampak pada harga produk yang melebihi harga pasar, sehingga produsen

akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, produsen akan berusaha keras menurunkan

biaya produksi. Upaya penurunan biaya produksi dapat menimbulkan eksternalitas

negatif, misalnya polusi, produk makanan yang menggunakan bahan pengawet

berbahaya, dan sebagainya. Jika ini terjadi maka akan timbul biaya sosial (social cost).
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana jumlah penjual dan pembeli (konsumen)

sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan sejeni atau serupa. Dalam pasar

persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan

dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak mempengaruhi pasar.

2. Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Jumlah output perusahaan relative sangat kecil dibanding output pasar, maka berapapun yang

dijual perusahaan, harga relative tidak berubah.

3. Penetapan pajak adapat dibagi atas dua, yaitu pajak lump sum dan pajak spesifik. Kedua jenis

penetapan pajak ini akan menghasilkan efek yang berbeda. Pajak lump sum merupakan biaya

tetap bagi perusahaan, sehingga hanya akan mempengaruhi kurva biaya rata-rata, yaitu bergeser

keatas sedangkan kurva biaya marginal dalah tetap. Sedangkan pajak spesifik adalah pajak yang

dikenakan per unit output. Pajak ini merupakan biaya variable bagi pasar monopolos, dengan

demikian akan mempengaruhi kurva biaya rata-rata dan kurva biaya marginal, yaitu bergeser ke

kanan atas.

4. Kelebihan dari pasar persaingan sempurna adalah persaingan sempurna memaksimumkan

efisiensi dan adanya kebebasan untuk memilih (choice). sedangkan kekurangannya yaitu

persaingan sempurna tidak mendorong inovasi, persaingan sempurna adakalanya menimbulkan

biaya sosial, membatasi pilihan konsumen, biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin

lebih tinggi, distribusi pendapatan tidak selalu rata.


B. Saran

Diharapkan dengan berbagai bentuk yang terjadi dalam persaingan pasar, akan semakin

memajukan perekonomian Indonesia dan membangkitkan semangat dalam melakukan berbagai

kegiatan usaha dalam berbagai bentuk untuk mewujudkan semangat dalam melakukan berbagai

bentuk untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang memiliki ekonomi yang kuat dan

menjadi mitra dalam persaingan pasar dan duna usaha secara global.
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, K. R. (2022). TEORI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.

Azilla, H. (2022). Teori pasar persaingan sempurna.

Anwar, K. (2022). PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.

Rizky, N. (2020). Struktur Pasar Persaingan Sempurna. STRUKTUR PASAR


PERSAINGAN SEMPURNA.
Kampa, R. R. A. (2021). Makalah pasar dan pemasaran.

Pasar Persaingan Sempurna. BAB 7 TEORI PASAR.

Lidyana, N. (2016). Pasar Persaingan Sempurna dalam Islam. Iqtishodiyah: Jurnal Ekonomi dan
Bisnis
Islam, 2(1), 65-78.
Jannah, M., & Puspitasari, A. (2021). Pasar Persaingan Sempurna.

Halim, I. (2021). Aspek Pasar Dan Pemasaran Dalam Suatu Usaha.

Aisyah, N. (2022). pasar persaingan sempurna ekonomi mikro.

Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 3(2), 59-68.

Hardiani, H., & Umiyati, E. (2015).

Ar, A. (2022). Pasar Persaingan Sempurna

Anda mungkin juga menyukai