Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“LAPORAN SURVEI PASAR MAKRO”


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Retno Mardhiati A., S.KM., M.Kes.

Disusun Oleh:
Adinda Putri 1805015034
Hilwah Octavia 1805015204
Sarah Nur Hidayati 1805015054
Zakiyyah Nurul Azizah 1805015154

Prodi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang
kiranya patut kami ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas laporan ini.
Dalam laporan ini kami menjelaskan mengenai definisi dari pasar makro, produk yang
akan kami buat serta kami jual, dan bagaimana hasil survey pasar tentang produk kami.
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Survey Pasar Makro dari ibu Retno
Mardhiati A., S.KM., M.Kes. kami menyadari, dalam laporan ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman
yang kami miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan
menyediakan sumber informasi, memberikan masukan dan pemikiran.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran guna membangun dan
memperbaiki di tugas yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 30 Maret 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, hubungan sosial dimana usaha menjual
barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang – orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa
yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.
Survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yang
sama pada setiap orang, kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan
dianalisis. Survei juga merupakan metode menjaring data penduduk dalam beberapa
peristiwa demografi atau ekonomi dengan tidak menghitung seluruh responden yang ada di
suatu negara, melainkan dengan cara penarikan sampel (contoh daerah) sebagai kawasan
yang bisa  mewakili  karakteristik  negara  tersebut. Pertanyaan terstruktur disebut kuesioner.
Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada responden untuk
mengukur variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada, serta dapat berupa
pengalaman dan pendapat dari responden.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam kosmetik saat ini.
Sangat bervariasi dan kreatif dan ini menjadi tantangan bisnis untuk kami, maka sebagai
mahasiswa kami juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk yang tidak kalah dengan
penjual yang ada diluar sana. Dalam tugas untuk memenuhi mata kuliah kewirausahaan ini,
kami mencoba melakukan sebuah usaha sederhana untuk mandapatkan pembelajaran menjadi
seorang wirausahawan. Usaha yang kami jalankan merupakan sebuah usaha singkat yang
mungkin bisa menjadi peluang bagi kami untuk masa yang akan datang. Saat ini usaha yang
akan kami jalankan adalah menjadi seorang reseler yang menawarkan produk kosmetik pria
dan wanita yaitu masker wajah.
Namun dalam pemasaran produk yang kami akan jalankan tidaklah mudah, oleh
karena itu kami harus melakukan survei pasar untuk mengetahui kebutuhan, kepuasan, dan
keinginan pembeli terhadap produk kami.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori tentang pasar, ekonomi makro, dan survey?
2. Bagaimana hasil survey pasar responden yang dilakukan melalui pengumpulan data
online?
3. Bagaimana perhitungan BEP dari survey pasar makro?
4. Apa saja analisis SWOT dari penjualan masker wajah?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui teori pasar, ekonomi makro, dan survey.
2. Untuk mengetahui hasil survey pasar.
3. Untuk mengetahui perhitungan BEP dari survey pasar makro.
4. Untuk mengetahui SWOT dari penjualan masker wajah.

1.4 Metode Survey


Tehnik pengumpulan data dalam survey pasar dilakukan dengan membuat G-form yang
didalamnnya terdapat kuesioner secara online.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasar
Pengertian pasar mneurut mankiw (2007)
pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual dari sebuah barang atau jasa tertentu.
Para pembeli sebagai sebuah kelompok yang menentukan permintaan terhadap produk
dan para penjual sebagai kelompok yang menentukan penawaran terhadap produk
(Zayinul Fata, 2010).
Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah kedua
pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah (kuantitas) barang
dengan kuantitas tertentu yang mejadi objek transaksi. Kedua pihak, pembeli dan penjual,
mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau pasar. Pihak pembeli hestanto.web.id
mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya
sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan untuk selanjutnya digunakan untuk
membiayai aktivitasnya sebagai pelaku ekonomi produksi atau pedagang.
Fungsi pasar menurut (Sukirni, 2000 dalam Zayinul Fata, 2010):
1. Fungsi Distribusi
Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan jarak antara konsumen dengan
produsen dalam melaksanakan transaksi. Pasar memiliki fungsi distribusi menyalurkan
barang-barang hasil produksi kepada konsumen. Melalui transaksi jual beli, produsen
dapat memasarkan barang hasil produksinya baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada konsumen atau kepada pedagang perantara lainnya. Melalui transaksi jual beli itu
pula, konsumen dapat memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhannya secara mudah dan cepat.
2. Fungsi Pembentukan Harga

Sebelum terjadi transaksi jual beli terlebih dahulu dilakukan tawar menawar, sehingga
diperoleh kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Dalam proses tawar menawar
itulah keinginan kedua belah pihak (antara pembelidan penjual) digabungkan untuk
menentukan kesepakatan harga, atau disebut harga pasar.

3. Fungsi Promosi

Pasar merupakan sarana paling tepat untuk ajang promosi, karena di pasar banyak
dikunjungi para pembeli. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya memasang spanduk, membagikan brosur penawaran, membagikan sampel atau
contoh produk kepada calon pembeli, dan sebagainya.
Faktor-faktor yang menentukan pasar:

1. Jumlah penjual atau produsen

Jumlah produsen akan menentukan jumlah penjual dalamsuatu industri atau pasar.
Semakin banyak produsen yang memproduksi barang yang sama maka akan semakin
keras persaingan dalam pasar. Hal ini akan mendorong produsen bekerja secara efisien,
atau kualitas produknya semakin unggul. Meskipun produk yang dihasilkan sama tetapi
orang dapat membedakan karena merek, kualitas atau hestanto.web.id kemasan. Struktur
pasar yang demikian ini tetap dalam persaingan yang sering disebut persaingan
monopolistik. Jika dalam pasar hanya ada satu penjual merupakan pasar monopoli.
Disamping itu jika dalam pasar untuk barang tertentu terdapat cukup banyak produsen
disebut struktur pasar oligopoli.

2. Jenis atau sifat barang yang dihasilkan

perusahaan akan menentukan pula struktur sifat atau jenis barang yang mempengaruhi
struktur pasar. Misalkan barang yang dihasilkan sama dan homogin atau berbeda dan
tidak dapat diganti dengan produk yang dihasilkan oleh produsen lain.

Jenis-jenis dan struktur pasar:

Dalam perekonomian, bentuk-bentuk pasar dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu pasar
persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistis, dan pasar oligopoli
(Sadono, 1994 dalam Dirlanudin, 2008)

1. Pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna di dalam teori ekonomi mikro pada umumnya adalah suatu
pasar yang ditandai oleh tidak adanya sama sekali persaingan yang bersifat pribadi
diantara perusahaan-perusahaan individu yang ada didalamnya.
Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

 Jumlah penjual dan pembeli masing-masing banyak dan mereka masing-masing


bertindak sebagai penerimaharga.
 Jenis barang yang diperjualbelikan bersifat homogen (sama).
 Adanya kebebasan bagi penjual dan pembeli untuk keluar masuk pada bidang usaha
atau pasar barang yang bersangkutan.
 Setiap pembeli dan penjual memiliki pengetahuan yang sempurna tentang keadaan
pasar.
 Adanya mobilitas sumber daya yang ada secara sempurna, artinya pembeli mudah
untuk mendapatkan sumber daya produksi.

Pada pasar yang bersaing sempurna terdapat kebebasan keluar masuk dalam pasar atau
industri. Seorang produsen yang memandang bahwa dalam pasar suatu produk
menguntungkan, iya bebas memasuki pasar tanpa ada rintangan apapun. Tantangan yang
dihadapi adalah harus berani hestanto.web.id bersaing. Jika keuntungan yang diperoleh
merupakan keuntungan yang cukup baik menurut pandangan mereka, maka mereka tetap
dalam pasar.

Sebagai implikasi adanya kebebasan keluar masuk pasar atau industri, adalah adanya
kebebasan untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki (modal, tenaga
kerja, dan sebagainya). Dalam pasar persaingan sempurna tidak diperlukan promosi,
karena penjual dan pembeli relatif banyak.

2. Pasar Monopoli

Pengertian monopoli murni adalah suatu pasar hanya ada satu penjual atau produsen yang
tidak ada substitusinya. Struktur pasar yang demikian ini di mana hanya ada satu penjual
atau produsen tidak dipengaruhi harga dan produk dari produsen lain.
Pasar monopoli adalah suatu pasar yang mempunyai ciri-ciri yaitu hanya ada satu penjual,
tidak ada penjual lain yang menjual output yang dapat mengganti secara baik (close
subtitute) output yang dijual monopolis, ada halangan (baik alami maupun buatan) bagi
perusahaan lain untuk memasuki pasar.

3. Pasar Persaingan Monopolistik

Model pasar persaingan monopolistis dibandingkan dengan model pasar persaingan


sempurna atau monopoli relatif masih baru. Ciri-cirinya adalah di pasar terdapat cukup
banyak penjual dan juga pembeli, produk yang dihasilkan produsen heterogen, terdapat
kebebasan bagi perusahaan untuk masuk dan keluar dari pasar, dalam batas-batas tertentu
produsen dapat mempengaruhi harga (meskipun tidak sekuat monopoli), dan diperlukan
promosi untuk memperluas pasar .

4. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari beberapa produsen saja, namun ada kalanya
pasar oligopoli terdiridari dua perusahaan saja, yang dinamakan duopoli (Sukirno, 2000).
Dalam pasar oligopoli tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri.
Sebagian perusahaan menghasilkan barang yang sangat bersamaan, tetapi ada pula
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak. Biasanya struktur
industri dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai
sebagian besar pasar oligopoli, antara 70% sampai 80% dari seluruh nilai penjualan.

Ciri-ciri pasar ologopoli yaitu jika dalam pasar hanya terdapat dua penjual disebut
duopoly, jika produk yang dijual homogen disebut pure poligopoly, jika produk yang
dijual hestanto.web.id adalah berbeda disebut differentiated oligopoly, kemungkinan
produsen baru dapat masuk dalam pasar atau industri, dan kemudian masuknya produsen
tersebut tidak sulit seperti monopoli dan tindakan seorang produsen dalam pasar oligopoli
akan mempengaruhi produsen lain.

5. Pasar Tradisional

Menurut Laksono yang dimaksud sebagai pasar tradisional adalah pasar yang dibangun
dan dikelola oleh pemerintah. Pemerintah daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk kerjasama dengan swasta
dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola pedagang
kecil, menengah, swadaya masyarakat, atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal
kecil, dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

2.2 Ekonomi Makro


Pengertian ekonomi makro menurut Sadorno Sukirno (2000)
mendefinisikan ekonomi makro (macroeconomics) adalah sebuah cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari tentang kegiatan utama perekonomian secara komprehensif atau
menyeluruh terhadap berbagai masalah pertumbuhan ekonomi.
Masalah-masalah yang dimaksud adalah:
a. Kegiatan ekonomi yang tidak stabil.
b. Inflasi.
c. Tingkat Pengangguran.
d. Neraca perdagangan serta pembayaran.

Pengertian ekonomi makro menurut Samuelson dan Noordhaus:

Samuelson & Nordhaus menjelaskan bahwa ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari dan mengamati kinerja perekonomian secara komprehensif dan
keseluruhan.

2.3 Survey
Pengertian Survey

Metode penelitian survey atau secara ringkas biasa disebut metode survey adalah
penelitian yang sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai
sampel penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen
pengumpulan data.

Pada umumnya, sampel yang digunakan sebagai unit analisis adalah individu. Namun
demikian, unit lain seperti rumah tangga, kelompok, perusahaan, sampai negara bisa pula
digunakan sebagai unit analisis. Salah satu yang perlu diingat dalam penelitian survey
adalah penggunaan sampel sebagai sumber data primer.

Jenis-jenis metode penelitian survey


a. Metode eksplorarif

Metode ini bisa disebut pula metode penjajagan. Artinya, survey dilakukan untuk mencari
informasi awal yang masih samar-samar. Peneliti menerapkan metode survey eksploratif
karena pengetahuan tentang masalah yang hendak diteliti masih dangkal. Sebagai contoh,
penelitian tentang partisipasi politik anak muda. Oleh karena peneliti belum memiliki
cukup informasi untuk melakukan studi secara komprehensif, maka pertanyaan yang
diajukan dalam metode ini seperti: ”menurut Anda, seperti apa tingkat partisipasi politik
anak muda saat ini?”

b. Metode deskriptif
Metode ini dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial tertentu,
kemudian dijelaskan secara deskriptif atau naratif. Misalnya, penelitian tentang
menyebarluasnya berita hoax di media sosial. Peneliti melakukan survey untuk
mengetahui apakah pengguna sosmed yang dijadikan sampel selalu tabayyun atau
menguji terlebih dahulu keberanan setiap berita yang diterimanya melalui sosmed.
Penyebarluasan hoax bisa diukur dengan berapa jumlah berita palsu yang menyebar
dalam kurun waktu tertentu, berapa share dalam satu postingan, dan sebagainya.

c. Metode penjelasan atau eksplanatori

Metode ini hampir sama dengan metode deskriptif. Bedanya, metode survey eksplanatori
menekankan pada pencarian hubungan kausalitas atau sebab-akibat antara variabel-
variabel yang diteliti. Ambil contoh yang sama dengan sebelumnya, yaitu penyebarluasan
berita hoax di sosmed. Peneliti menerapkan metode penjelasan ketika ingin menguji
hipotesisnya yang mengatakan bahwa penyebarluasan berita hoak disebabkan oleh
minimnya upaya untuk menguji kebenaran berita yang diterima melalui sosmed. Di sini
kita bisa membedakan antara metode deskriptif dan metode penjelasan. Metode deskripsi
menekankan pada deskripsi hasil analisis datanya. Sedangkan metode eksplanatori
menekankan pada hubungan kausalitas dari hasil analisis datanya.

d. Metode evaluasi

Metode ini digunakan untuk penelitian evaluatif. Umumnya, metode survey evaluasi
diterapkan pada riset untuk evaluasi program. Pertanyaan penelitian yang bisa
dirumuskan misalnya, apakah program yang dilaksanakan sudah mencapai target?
Penelitian survey untuk tujuan evaluasi umumnya adalah rangkaian dari penelitian yang
lebih komprehensif atau bagian dari program tertentu.

e. Metode prediksi

Metode ini dilakukan untuk memprediksi tren fenomena sosial ke depan. Contoh mudah
dari metode survey prediksi adalah penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
survey menjelang pemilu atau pilkada. Hasil penelitian metode survey preditif selalu
menunjukkan tren atau gambaran masa depan yang mungkin terjadi. Misalnya,
elektabilitas bakal calon presiden baru lebih tinggi daripada incumbent.

f. Metode operasional

Metode survey operasional digunakan untuk mendeteksi variabel-variabel operasional


dari suatu program yang diteliti. Sebagai contoh, mengapa implementasi program ’satu
orang satu suara’ dalam pelaksanaan pilkada serentak berbeda tiap daerah. Variabel
operasional diteliti satu-persatu untuk mendeteksi apa yang mendorong munculnya
perbedaan hasil tersebut. Misalnya, hasilnya adalah di beberapa daerah, pemimpin
informal seperti ketua adat lebih dihormati ketimbang pemimpin formal seperti pejabat
daerah

g. Metode pengembangan

Metode survey untuk pengembangan umumnya dilakukan untuk mengembangkan


indikator-indikator sosial. Contoh penyelenggaraan penelitian menggunakan metode
survey ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Secara
berkala, BPS melakukan survey tentang angkatan kerja, kondisi sosial ekonomi, bahkan
sensus penduduk untuk mengetahui indikator-indikator sosial yang bisa dikembangakan
ke depan.

Proses penelitian survey


a. Merumuskan masalah penelitian dan menuliskan tujuan penelitian survey.
b. Menuliskan manfaat penelitian survey secara akademik dan atau secara praktis.
c. Menentukan konsep dan hipotesis penelitian jika diperlukan.
d. Mengumpulkan informasi dari hasil penelitian-penelitian terkait yang sudah dilakukan
sebelumnya.
e. Menentukan sampel penelitian.
f. Membuat angket atau kuesioner.
g. Mengumpulkan data, termasuk pula memberi penjelasn pada asisten peneliti yang
mengumpulkan data bila punya asisten peneliti.
h. Mengolah dan menganalisis data secara manual atau dengan komputer.
i. Melaporkan hasil penelitian secara tertulis.
BAB III
HASIL SURVEY

3.1 Hasil Survei Pasar Secara Online


Dari survey yang kami lakukan secara online melalu G-form pada tanggal 29-31 Maret
2020. Berikut laporannya:
Pertanyaan Kuesioner:
1. Apakah anda mengetahui masker wajah?

Ya
Tidak

100%

Responden yang mengetahui definisi masker 100% lebih banyak dari pada responden
yang tidak mengetahui definisi masker 0%

2. Apakah anda pernah memakai masker wajah? Dan masker apa yang pernah anda
gunakan?

13%
Masker Organik
Masker Non
Organik

87%
Responden menggunakan masker organic 87% lebih banyak daripada responden
menggunakan masker non organic 13%

3. Apakah anda merasakan manfaat dari masker tersebut?

7%
Ya
Tidak

93%

Responden yang merasakan manfaat masker 93% lebih banyak dari pada responden
yang tidak merasakan manfaat masker 7%

4. Seberapa sering anda menggunakan masker?

10%
33% 1x seminggu
2x seminggu
setiap hari
57%
5. Sekisaran berapa anda membeli masker?

30%
45% 5000 - 10000
10000 - 15000
> 15000
25%

Responden membeli masker dengan harga >15000 45% lebih banyak dari pada responden
membeli masker dengan harga 5000-10000 30% dan pada responden membeli masker
dengan harga 10000-15000 25%
3.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang kita pakai untuk produk ini adalah melalui ofline dan media
social, seperti facebook, Instagram, dan yang lainnya. Produk ini menggunakan bahan
baku yang alami dan di kemas dengan desain yang unik dan menarik sehingga dapat
menarik peminat pembeli.

3.3 Perhitungan BEP


Dari hasil survey melalui google form , Kami akan menjual produk masker sebanyak 70
pcs setiap bulan, dengan harga per pcs 20.000. Untuk biaya variabel per pcs rata rata 12.000,
Dan rata rata biaya tetap sebulan 500.000
Biaya Tetap

Bahan-bahan Biaya variabel


Bubuk spirinula 1KG Rp. 125.000 Cetak Logo Rp. 7.000
Bubuk bengkoang 1KG Rp. 125.000 Plastik Rp. 5.000
Bubuk kopi 1KG Rp. 125.000
Bubuk teh hijau 1KG Rp. 125.000 Total Rp. 12.000

Total Rp. 500.000

BEP dalam unit maupun rupiah


¿ cost
BEP unit =
harga jual/unit−variabel cost

500.000
BEP unit = = 62 unit
20.000−12.000

BEP = unit BEP x harga jual


= 62 unit x 20.000
= 1.240.000
Berdasarkan hasil perhitungan BEP , maka kami akan merasakan keuntungan setalah penjualan
produk kami yang ke 63. Dengan omset sebesar Rp. 1.240.000.

ANALISIS SWOT

a. Strenght ( Kekuatan/Kelebihan )
1. SDM
2. Memiliki kios sendiri
3. Permintaan Pasar tinggi
4. Kondisi lingkungan ideal dan strategis
b. Kelemahan
Kelemahan dalam suatu produk sudah sangat wajar terjadi, dalam produk yang ingin
kami pasarkan, terdapat beberapa kelemahan yaitu, masker organic ini memiliki
komposisi yang sangat natural dan alami sehingga lama untuk mendaptkan hasil yang
sempurna.
c. Oppurnity ( Peluang/keuntungan )
Biaya Produk dan produksi yang ekonomis, bahan baku pada produk kami sangat mudah
didapatkan, peluang besar pasar industry produk kecantikan terus berkembang, peluang
menguasai pasar yang besar.
d. Threat ( Ancaman )
Perubahan tren di masyarakat yang terus berubah-ubah banyak sekali yang sudah tidak
memakai masker organic melainkan masker nonorganic. Terdapat pesaing yang sama
dan begitu tinggi .
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Seiring berkembangnya zaman di masyarakat, produk kecantikan semakin
berkembang salah satunya masker organik. Masker yang dibuat dari bahan alami dan
mempunyai kualitas produk yang sangat bermanfaat membuat kami ingin menjual produk
kecantikan. Survei online membuktikan peminat masker organik sangat banyak terutama
perempuan. Oleh karena itu kami ingin menjual masker organik harga 20 rb/pcs dengan
strategi pemasaran di kampus dan menggunakan media sosial seperti instagram.
4.2 Saran
Karena semakin banyak masker organik muncul dipasaran dengan berbagai
manfaatnya, diharapkan konsumen mencari tau tentang manfaat yang akan di hasilkan oleh
masker tersebut supaya konsumen dapat merasakan hasil yang diinginkan dan juga mencari
tau apakah ada efek negatif atau tidak yang dapat mengganggu kesehatan kulit yang
diakibatkan oleh masker organik.
DAFTAR PUSTAKA
https://kotakpintar.com/pengertian-ekonomi-makro-menurut-para-ahli/. “Pengertian Ekonomi
Makro Menurut Para Ahli”. Tommy. Diakses pada 22 April pukul 21.57
https://www.hestanto.web.id/pasar/. Teori Pasar Menurut Para Ahli. Hestanto. Diakses pada
22 April pukul 11.21
http://sosiologis.com/metode-survey. “Metode Survey: Pengertian & Proses”. Diakses pada
23 April pukul 12.02

Anda mungkin juga menyukai