Anda di halaman 1dari 21

Makalah

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada
Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro Islam)

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Indra Alhabsyi
Asrin Saleh
Husna Verawati Fahry
Yulianti Ibrahim
Nur Shaffitri Hudodo

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

PASCA SARJANA

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul Pasar Persaingan Sempurna. Tak lupa pula kita haturkan shalawat dan

salam kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan

para sahabatnya.

Susunan makalah ini pada umumnya membahas mengenai definisi pasar

persaingan sempurna bagaimana proses dalam pemahaman mengenai pasar

persaingan sempurna dimaksud.

Makalah dengan judul Pasar Pesaingan Sempurna yang telah kami susun

dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari beberapa pihak serta sumber

yang telah memudahkan kami dalam menyusun Makalah ini. Sehingganya ucapan

yang sebesar-besarnya pula disampaikan kepada pihak-pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terciptanya sebuah pasar yang bersaing secara sempurna adalah impian


setiap orang, karena dengan begitu keadilan antara produsen dan konsumen akan
tercipta. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inquiry into The Nature
and Causes of The Wealth of Nations menyebutkan bahwa, semua rumah tangga
dan perusahaan yang berinteraksi di pasar, seolah-olah dibimbing oleh suatu
kekuatan atau tangan yang tidak nampak (invisible hand), sehingga interaksi pasar
dapat mengarah pada hasil yang diinginkan.

Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat


bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar
mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan
keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen
atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang
produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan
minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (
pertukangan, kerajinan ).

Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak.


Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga
masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat
harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di
ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari
keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang
sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan
bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan pasar persaingan sempurna ?

2. Bagaimanakah keseimbangan pasar dalam persaingan sempurna ?

3. Bagaimana operasi perusahaan jangka panjang ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna

2. Mengetahui bagaimana keseimbangan pasar dalam persaingan sempurna

3. Mengetahui bagaimana operasi perusahaan jangka panjang

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pasar Persaingan Sempurna

Pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual dari sebuah barang dan jasa
tertentu. Para pembeli sebagai sebuah kelompok menentukan permintaan terhadap
sebuah produk, dan para penjual sebagai kelompok lainnya menentukan
penawaran terhadap produk. Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada
dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen.
Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar
terhadap pembentukan harga barang yang ada di pasar.
Sementara itu mekanisme pasar adalah suatu mekanisme untuk
menjalankan aktivitas perekonomian dalam rangka mengadakan penyesuaian atas
gejolak-gejolak yang timbul. Mekanisme pasar cenderung untuk menyesuaikan
jumlah barang yang diminta (demand) dan jumlah barang yang ditawarkan
(supply) sehingga memungkinkan penggunaan sumber yang tertib untuk
pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini, mekanisme pasar dikelola secara bebas
tanpa banyak intervensi oleh kekuasaan tertentu sehingga pasar berjalan
sebagaimana kodratnya dan terjadi keseimbangan serta ketertiban.
Kita mengenal berbagai macam bentuk pasar dengan dua batasan ekstrim.
Pertama, adalah bentuk pasar persaingan murni (pure competition). Pasar
persaingan murni ini merupakan bentuk pasar yang sangat ideal. Kedua, adalah
bentuk pasar monopoli murni (pure monopoli). Akan tetapi kedua bentuk yang
ekstrim ini pada kenyataannya saat ini boleh dibilang tidak pernah ada. Yang ada
adalah bentuk-bentuk menengah atau bentuk persaingan tidak sempurna
(imperfect competition), seperti bentuk persaingan monopolistik dan oligopoli.
Ada beberapa bentuk pasar sebagaimana yang sudah sering diungkapkan oleh
para pakar pemasaran. Adapun bentuk-bentuk pasar tersebut sebagai berikut: 1)
Pasar Persaingan Sempurna; 2) Pasar Monopoli; 3) Pasar Oligopoli; dan Pasar
Persaingan Monopolistik.

5
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara
permintaan denganpenawaran yang ditandai oleh jumlah konsumen dan produsen
yang sangat banyak dan tidak terbatas.Pasar persaingan sempurna merupakan
pasar/industri yang dicirikan oleh perusahaan kecil yang banyak jumlahnya dan
membuat produk yang sama. Pasar persaingan sempurnadapat didefinisikan
sebagai struktur pasar atau industri dimana setiap penjual ataupunpembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan pasar.

Di dalam pasar persaingan sempurna terdapat mobilitas sempurna dari


sumber dayaserta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun
penjual, sehingga kekuatanpermintaan dan penawaran dapat bergerak bebas.
Contoh pasar persaingan sempurna antaralain bursa efek atau pasar modal atau
pasar uang.

Pasar disebut bersaing sempurna jika :

1. Terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli komoditi, sehingga


tindakan seorangindividu tidak dapat mempengaruhi harga komoditi tersebut
2. Produk dari seluruh perusahaan dalam pasar adalah homogen
3. Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna
4. Konsumen pemilik sumber daya dan perusahaan dalam pasar
mempunyaipengetahuan yang sempurna mengenai harga-harga dan biaya-biaya
yang sekarangdan yang akan datang.

Dalam pasar persaingan sempurna, harga komoditi hanya ditentukan


olehperpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran. Dengan
demikian,perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan “penerima
harga” (price taker) dandapat dapat menjual setiap jumlah komoditi pada harga
yang telah ditetapkan.

6
1. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang

diuraikan dibawah ini :

1. Perusahaan adalah pengambil harga

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam

pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan

perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga

pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara

keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu

kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi

penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil

tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan produsen

merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang

dihasilkan dan diperjual-belikan.

2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri

tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada

produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen

tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya

tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal

maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan

teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau

meninggalkan bidang usaha tersebut.

7
3. Menghasilkan barang serupa

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-

bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat

perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan

lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau

homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para

pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B

atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen

merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-

produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada

perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk

persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan

misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk

menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang

dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama

sekali.

4. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan

untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan

sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau

dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai

akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau

dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini

8
menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau

menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia

tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli

adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-

masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai

keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan

perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak

dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di

pasar.

2. Permintaan dan Hasil Jualan

Di dalam menganalisis usaha suatu perusahaan untuk memaksimumkan


keuntungan , dua hal harus diperhatikan.
- Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
- Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu
a) Permintaan dan Hasil Jualan
Ciri pertama dari pasar persaingan sempurna setiap perusahaan adalah
pengambil harga , yaitu suatu perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar
yang akan menetukan harga pasar , dan seorang produsen hanya “menerima”
saja harga yang sudah ditentukan tersebut.
Inti nya Perusahaan adalah sebagai pengambil harga, yaitu sebuah perusahaan
tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga.. Hal ini menunjukkan
seberapa banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia
tidak dapat mengubah harga yang telah ditentukan pasar, karena jumlah yang

9
diproduksikan hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di
pasar.

Gambar di atas (ii) menunjukkan permintaan dan penawaran ke atas barang

yang dihasilkan perusahaan perusahaan dalam suatu pasar persaingan

sempurna. Dapat dilihat bahwa harga pasar tercapai adalah Rp.3000, dan

jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 200000 unit. Dalam kurva (i)

ditunjukkan permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam industri

tersebut. Kurva permintaan yang di hadapi oleh suatu perusahaan dalam

industri tersebut. Kurva permintaan dd adalah berbentuk satu garis yang

sejajar dengan sumbu datar , dan tingkat harga di capai adalah Rp.3000.

Kurva dd adalah bersifat elastis sempurna karena dua alasan. Yang pertama ,

hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa dengan perusahaan-

perusahaan lain dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan

tersebut menaikkan harga hasil produksinya ,tidak satupun dari hasil

produksinya yang akan terjual. Para konsumen akan membeli dari perusahaan

lain. Alasan kedua , oleh karena produksi perusahaan tersebut adalah

sebagian kecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar,perusahaan tersebut

dapat menjual seluruh produksinya pada harga Rp.3000,. Sumbu datar dari

gambar (i) menunjukkan bahwa produksi perusahaan itu adalah jauh lebih

10
kecil dari jumlah barng yang diperjualbelikan di pasar. Karena perusahaan itu

dapat menjual semua hasil produksinya , tidak ada alasan kepada perusahaan

untuk menurunkan harga barangnya.

b) Hasil Penjualan Marjinal, Rata-rata, & Total

Hasil Penjualan Rata-rata(AR)

Kurva permintaan pada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk


menjelaskan tentang jumlah permintaan terhadap suatu barang pada berbagai
tingkat harga. Di samping itu, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan ia
menunjukkan pula hasil penjualan rata-rata yang diterima produsen pada
berbagai tingkat produksinya.

Untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil


penjualan rata-rata (AR) adalah seperti yang ditunjukkan. Apabila harga
barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka 𝑑0 = 𝐴𝑅0 = 𝑀𝑅0
adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva
ini adalah kurva penjualan hasil rata-rata pada harga barang sebanyak Rp
3000 (dan dinyatakan sebagai 𝐴𝑅0 ). Kalau harga barang yang dijual
perusahaan adalah Rp 6000, kurva 𝑑1 = 𝐴𝑅1 = 𝑀𝑅1 adalah kurva permintaan
dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Hasil Penjualan Marginal(MR)

11
Satu konsep mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuh
diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan
adalah pengertian hasil penjumlahan marginal(MRàMarginal Revenue), yaitu
tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan perusahaan dari menjual
satu unit lagi barang yang diproduksinya. Dalam pasar persaingan sempurana
berlaku kaedaan berikut harga = hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan
marginal.
Hasil Penjualan Total

Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual


barang yang diproduksinya dinamakan hasil penjualan total(TR atau Total
Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak
akan berubah walau bagaimanapun banyaknyan jumlah barang yang dijual
perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk
garis lurus yang bermula dari titik 0.

Dalam Kurva (ii) garis 𝑇𝑅0 adalah kurva hasil penjualan total

apabila harga adalah Rp 3000, sedangkan garis 𝑇𝑅1 adalah kurva hasil

penjualan total apabila harga barang meningkat menjadi RP 6000. Titik-titik

pada 𝑇𝑅0 dan 𝑇𝑅1menggambarkan banyaknya hasil penjualan total pada

berbagai jumlah barang yang dijual. Sebagai contoh, titik A menggambarkan

bahwa pada harga Rp 3000, penjualan sebanyak 10 unit akan menyebabkan

hasil penjuualan total mencapai Rp 30000 dan titik 𝐴1 menunjukkan bahwa

12
pada harga Rp 6000, penjualan sebanyak 10 unit akan menyebabkan hasil

penjuualan total mencapai Rp 60000

B. Keseimbangan Pasar
1. Keseimbangan Pasar Jangka Pendek
Dalam jangka pendek , output yang dihasilkan produsen dapat ditambah atau
dikurangi dengan jalan menambah atau mengurangi jumlah input variable yang
digunakan. Dalam jangka pendek perusahaan hanya dapat menyesuaikan jumlah
outputnya dengan suasana yang terjadi di pasar ; sejauh tingkat output yang
mungkin dapat dihasilkan dengan peralatan kapital (input tetap) yang ada .
perusahaan yang rasional akan menyesuaikan jumlah sampai ketingkat output
yang menghasilkan keuntungan maksimum (kerugian minimum).
Penetuan titik keseimbangan produsen pada dasarnya ada dua cara , yaitu
melalui pendekatan penerimaan total pengeluaran total perusahaan dan
pendekatan penerimaan batas pengeluaran batas perusahaan.
a. Penentuan titik keseimbangan produsen jangka pendek pendekatan
penerimaan total-pengeluaran total perusahaan.
Keuntungan /kerugian (sering diberi simbol dengan selisih antara penerimaan
total yang diproleh produsen dari penjualan output dan pengeluaran total yang
dikeluarkan produsen untuk menghasilkan output tersebut. keuntungan
maksimum atau kerugian minimum akan terjadi pada tingkat output dimana
selisih antara penerimaan dan pengeluaran produsen mencapai maksimal
(atau selisih antara pengeluaran dan penerimaan produsen mencapai
minimal).
b. Penentuan titik keseimbangan produsen jangka pendek pendekatan
penerimaan batas-pengeluaran batas.
Yang di maksud dengan penerimaan batas produsen (marginal revenue)
adalah perubahan penerimaan total produsen yang diakibatkan oleh
perubahan 1 satuan output penjualan. Penerimaan batas produsen pada setiap
tingkat penjualan dapat ditentukan dengan jalan membagi perubahan
penerimaan total produsen dan perubahan output yang terjual. Secara grafis

13
penerimaan batas pada setiap tingkat output ditunjukan oleh lereng
(slope)dari kurva penerimaan total. Apabila kurva permintaan berbentuk
linier dan berlereng negatif , maka agar produsen dapat menjual 1 satuan
output lebih banyak ia harus menurunkan harga MR=Pn+1-(Pn-Pn+1)Qn

Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada


saat output sejumlah Q*. • Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar
perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya
minimum (minimum loss). • Karena biaya rata-rata lebih kecil dari harga, dari
setiap unit output perusahaan memperoleh laba sebesar BE per unit. • Jika output
lebih kecil dari Q*, misalnya Q1, penerimaan marjinal (MR = P) lebih besar dari
biaya marjinal (MC), sehingga lebih menguntungkan bagi penamhaan menambah
output. • Bila output lebih besar dari Q*, MC sudah lebih dari MR. Penambahan
output akan mengurangi laba. Karena itu laba maksimum tercapai hanya bila MR
= MC, pada saat jumlah output adalah Q*
Karena biaya rata-rata (AC) lebih kecil dari harga (P), untuk setiap unit
output yang terjual diperoleh laba sebesar BE. Laba total yang diperoleh sama
dengan Q* dikali BE atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba
super normal (super normal profit). • Diagram 8.3 hanya menjelaskan satu
kemungkinan, yaitu laba maksimum. • Masih ada dua kemungkinan yang dialami
perusahaan, yaitu impas dan rugi. • Kondisi impas terjadi bila biaya rata-rata
sama dengan harga, di mana laba per unit sama dengan nol, seperti digambarkan

14
dalam Diagram 8.4. Keadaan seperti ini dinamakan sebagai laba normal (normal
profit).

Diagram 8.5 menunjukkan bahwa pada saat MR — MC perusahaan


mengalami kerugian sebesar BE per unit. • Sehingga kerugian total adalah seluas
bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum (minimum loss). Bila
perusahaan memproduksi kurang dari Q* (misal Q1), kerugian per unit menjadi
lebih besar (CD > BE). • halnya kerugian total, yang secara grafis terlihat dari
luas PKDC > luas PAEB. Bila output lebih besar dari Q*, kerugian per unit bisa
menjadi lebih kecil (bila memproduksi Q2 atau lebih besar (bila memproduksi
Q3), tetapi kerugian total lebih besar dibanding jika memproduksi sebanyak Q*
2. Keseimbangan Pasar Jangka Panjang
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam pasar, maka dalam jangka
panjang perusahaan harus memenuhi empat persyaratan:
a. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible), agar
perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal. Secara matematis hal ini
berarti perusahaan berproduksi sampai saat MR = MR. Pada saat itu biaya
marjinal jangka pendek sama dengan biaya marjinal jangka panjang
(SMC=LMC).
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering loss), agar dapat mengganti barang
modal yang digunakan dalam produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka
pendek harus sama dengan harga jual (SAC=P).
c. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk-keluar, karena laba nol (zero
economic profit). Laba nol disebut juga laba normal, yaitu tingkat laba yang

15
memberikan tingkat pengembalian yang sama, jika uang dan faktor produksi
lain dialokasikan pada kegiatan alternatif. Jika laba lebih besar dari nol akan
ada perusahaan yang tertarik untuk masuk (entry) ke dalam pasar. Sebaliknya
jika laba lebih kecil dari nol (merugi) akan mendorong perusahaan keluar dari
pasar (adanya karakteristik free entry dan exit).
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar
skala produksi, karena sudah berproduksi pada titik minimum kurva biaya
rata-rata jangka panjang (minimm LAC), pada saat SAC=LAC.

Diagram 8.6.a menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di


titik E0 di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0; • Pada saat itu
keseimbangan perusahaan digambarkan pada Diagram 8.6.b (perhatikan kurva
SMC, LMC, SAC dan LAC berpotongan di satu titik, yaitu titik E) dengan output
Q*
Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Diagram
8.6.a menunjukkan kurva penawaran bergeser ke kanan (S0 ke S1); •
Keseimbangan baru terjadi di titik E1, di mana harga keseimbangan P1 dan output
sebanyak Q1. Sebelum ada perusahaan yang masuk, pada tingkat harga P1 jumlah
output yang ditawarkan hanya Q2; • Selisih Q1 - Q2 adalah akibat penambahan
kapasitas produksi yang berasal dari perusahaan yang masuk; • Tetapi pada
tingkat harga P1 ada perusahaan-perusahaan yang tidak dapat bertahan, karena
harga jual lebih kecil dari biaya produksi per unit (P1 < AC); • Lagi pula jika
output ditambah, kerugian bertambah besar (jarak SMC - P1 makin besar); •

16
Keluarnya perusahaan menyebabkan penawaran tingkat industri berkurang,
misalnya sampai ke kurva S2 (Diagram 8.6.a) yang menaikkan harga menjadi P2.
Bagi perusahaan secara individu, keadaan ini sangat menguntungkan, karena
perusahaan memperoleh laba super normal (P2 > AC). Hal ini akan menarik
perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri; • Gerakan masuk-
keluar akan berhenti bila keseimbangan kembali ke titik E, sehingga perusahaan
dalam industri hanya menikmati laba normal. Hal ini dikarenakan adanya asumsi
free entry and exit.
3. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Pesaingan Sempurna
Keadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak digunakan sebagai
pemisalan di dalam analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi menganggap
bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih idealdari jenis-jeis
pasar lainnya. Ini disebabkan pleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan
sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai bebrapa keburukan. Sebagai
penutup kepada uraian mengenai pasar persaingan sempurna , dalam bagian ini
akan diperhatikankebaikan dan keburukan pasar tersebut.
- Persaingan sempurna memaksimumkan efesiensi
Sebelum menerangkan kebaikan pasar persaingan sempurna ditinjau dari
sudut efisiensi , terlebih dahulu akan di terangkan dua konsep efisiensi :
efesiensi produktif dan efisiensi alokatif. Seterusnya melalui kedua konsep
efisiensi ini , akan diterangkan kebaikan pasar persaingan sempurna kalau
dibandingkan dengan bentuk pasar lainnya.
a) Efisiensi Produktif. untuk mencapai efesiensi produktif harus
dipenuhi dua syarat yang pertama, untuk setiap tingkat produksi
,biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum.untuk
menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-
faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien
adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit.
Syarat iniharus dipenuhi pada setiap produksi . syarat yang kedua,
industri secara keselurhan harus memproduksi barang pada biaya
rata-rata yang paling rendah

17
b) Efesiensi Alokatif. Untuk melihat apakah efisiensi alokatif di capai
atau tidak , perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya ke
berbagai kegiatan ekonomi/produksi telah mencapai tingkat yang
maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai
efisiensi yang maksimum apabila di penuhi syarat berikut
- Harga setiap barang yang sama dengan biaya marjinal untuk
memproduksi barang tersebut. berarti untuk setiap kegiatan ekonomi ,
produksi harus terus dilakukan sehinga tercapai keadaan dimana harga=biaya
marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macambarang dalam
perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat .
Menurut Sadono sukirno dalam buku nya yang berjudul “Mikroekonomi
Teori Pengantar “ Pasar Persaingan sempurna memiliki kebaikan dan keburukan
sebagai berikut
Kebaikan :
a. Memaksimumkan efesiensi
b. Tingkat kebebasan bertindak dan memilih tinggi
c. Menciptakan distribusi pendapatanyang lebih baik
Kelemahan :
a. Tidak menggalakkan inovasi
b. Adakalanya menimbulkan biaya sosial
c. Pilihan konsumen terbatas
d. Adakalanya biaya produksi lebih tinggi
e. Adakalnya distribusi pendapatan tidak seimbang[21]

Adapun menurut sumber lain kelebihan dan kelemahan pasar persaingan


sempurna sebagai berikut :
Kelebihan:
a) Pada pasar persaingan sempurna tidak ada yang tersaingi
b) Pada pasar persaingan smepurna penjual tidak memerluka iklan

18
c) Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau satu pembeli. Harga
ditentukan oleh transaksi tawar menawar antara penjual pembeli
d) Pembeli dan penjual bertidnak bebas
Kelemahan:
a) Tidak ada dana untuk melakukan penelitian atau pengembangan produk.
b) Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli.
c) Pekerja menerima upah atau gaji rendah.
d) Distribusi pendapatan yang tidak merata atau tidak seimbang.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar

atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau

pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri dari pasar

persaingan sempurna adalah, perusahaan adalah pengambil harga, setiap

perusahaan mudah keluar atau masuk, menghasilkan barang yang serupa, terdapat

banyak perusahaan di pasar, dan pembeli mempunyai pengetahuan yang

sempurna.

B. Saran
Setelah menyelesaikan makalah Pasar Persaingan Sempurna, maka
diharapkan kepada teman-teman dan juga kelompok penyaji agar lebih memahami
mengenai apa itu konsep pasar persaingan sempurna.

20
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno,Sadono.2016.Mikroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:PT RajaGrafindo


Persada
Sudarman, Ari.1987.Teori Ekonomi Mikro Jilid 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Arsyad, Lincollin.2008.Ekonomi Maanajerial edisi 4.Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Lipsey, Richard G , dkk,. 1994. Pengantar Mikroekonomi. Jakarta : Binarupa
Aksara
Nordhaus, Samuelson. 2003. Ilmu Mikroekonomi. Jakarta : PT. Media Global
Edukasi

21

Anda mungkin juga menyukai