Anda di halaman 1dari 9

KONSEP MEKANISME PASAR DAN PENENTUAN HARGA

Disusun Oleh :

Savana Meilia Umaina (Nim. 202042015)

Aysara Riskia (Nim. 202042045)

Putri Widyana (Nim. 202042021)

Mai Sinta Fauziana (Nim. 202042003)

Dosen Pengampu :

Juliana Putri, S.E.Sy.,M.E.I.

Mata Kuliah :

Ekonomi Mikro Islami

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN) LHOKSEUMAWE

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 18 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Pasar


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ekonomi yang menjelaskan


segala fenomena tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unit
kegiatan atau aktivitas ekonomi dengan mendasarkan pada tata aturan moral dan etika
syariah. Tujuan akhir ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan dari syariah Islam itu
sendiri (maqâshid al-syarî‘ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (falâh)
melalui tata kehidupan yang baik dan terhormat.
Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia merupakan
dasar sekaligus tujuan utama dari syariah Islam (mashlahah al-‘ibâd). Menurut al-
Syâthibî tujuan utama syariah Islam adalah mencapai kesejahteraan manusia yang
terletak pada perlindungan terhadap lima kemaslahatan, yaitu: keimanan (al-dîn), ilmu
(al- ‘ilm), kehidupan (al-nafs), harta (al-mâl), dan kelangsungan keturunan (al-nasl). Jika
salah satu dari lima kebutuhan ini tidak tercukupi, niscaya manusia tidak mencapai
kesejahteraan yang sesungguhnya.
Untuk itu, dalam ekonomi Islam pilar utama adalah
aspek etika dan moral Islam itu sendiri. Setiap Muslim perlu berperilaku sesuai dengan
ajaran Islam dan memiliki perilaku homo islamicus. Artinya, moral (akhlâq) Islam
menjadi pegangan pokok dari perilaku ekonomi yang menjadi panduan mereka untuk
menentukan suatu kegiatan adalah baik atau buruk sehingga perlu dilaksanakan atau
tidak. Masalahnya, saat ini kondisi aktual pasar global
sudah bebas di mana perdagangan antarnegara menjadi sesuatu yang niscaya sehingga
diperlukan kearifan tersendiri dalam menyikapinya. Termasuk Indonesia, negara dengan
penduduk Muslim terbesar di dunia ini secara resmi masuk dalam pelaksanaan
kesepakatan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) pada 1 Januari 2010. Banyak
kalangan dalam negeri khawatir dengan diberlakukannya ACFTA ini karena melihat
kondisi perekonomian Indonesia, baik dalam tataran makro maupun mikro yang tidak
sebanding dengan dominasi ekonomi Cina.. Terlepas dari pro dan kontra soal ACFTA
yang merupakan warisan pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri—dan tidak
pernah diratifikasi melalui lembaga perwakilan rakyat, tetapi hanya melalui Keputusan
Presiden Nomor 48 Tahun 2004—sedikit banyak mendatangkan kerugian dibandingkan
dengan manfaatnya, khususnya terhadap industri manufaktur dan tenaga kerja jika tidak
segera diantisipasi pemerintah. ACFTA lebih mengarah pada im- plementasi zona baru
prinsip liberalisme perdagangan yang akan mengganggu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan makalah ini, dirumuskan


masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Teori Pasar
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian teori pasar


BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Pasar

Pasar secara sederhana yaitu tempat bertemunya pembeli dan


penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Sedangkan secara luas (W.J.
Stanton) orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang
untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
Teori ekonomi adalah pertemuan antara penawaran dan
permintaan dan saat terjadinya harga keseimbangan.
Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada
beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan,
banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam
industri dan peranan iklan dalam kegiatan industry.

Bentuk-Bentuk Pasar

Berdasarkan bentuknya maka pasar dapat


dibedakan atas:
1. Pasar Persaingan Sempurnna
Pasar persaingan
sempurna adalah suatu struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli
dimana masing-masing tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-
ciri pasar persaingan sempurna :
a) Jumlah pembeli dan penjual banyak, sehingga masing-masing pembeli dan penjual secara
sendiri-sendiri tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
b) Tidak ada paksaan untuk menjual atau membeli
c) Setiap penjual dan pembeli sebagai pengambil harga (price taker)
d) Komoditas yang diperjualbelikan homogen (serupa)
e) Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar (free entry and exit)
f) Sumber produksi bebas bergerak ke manapun.
g) Pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang sempurna terhadap pasar (perfect
knowledge).

2. Pasar Monopoli
a. Hanya terdapat satu
pengusaha (perusahaan) tunggal bebas menentukan harga, tidak ada substitusi sempurna
b. Tidak ada
komoditas pengganti yang mirip (close substitute) c. Perusahaan
lain tidak mungkin masuk ke industry d.
Penjual sebagai penentu harga (price setter) dan pembeli sebagai price taker

e. Pasar monopoli murni dan near monopoly


h. Promosi iklan kurang diperlukan

3. Pasar Oligopoli

Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang di dalamnya hanya ada


beberapa penjual. Masing-masing penjual mempunyai pengaruh atas harga-harga barang
yang dijual, tetapi tidak sebesar pengaruh penjual monopolis. Ada saling ketergantungan antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Untuk menguasai harga dan konsumen
adalah menggunakan merek- merek dagang tertentu (differentiated product), dengan mutu dan
rasa agak sedikit berbeda. Perusahaan oligopolis bersedia bekerjasama dengan saingannya
menjalankan kebijakan harga dan output untuk memperoleh laba maksimal secara bersama –
sama membentuk Kartel.

4. Pasar Persaingan Monopolistik


Ada unsur monopoli dan unsur persaingan.
Sifat pasar persaingan monopolistik:
a. Jumlah pembeli dan penjual agak banyak, sehingga masing-masing perusahaan
mempunyai pengaruh atas harga meskipun tidak besar.
b.Barang-barang yang diperjualbelikan tidak homogen, bahkan sengaja dibeda-bedakan,
baik dalam merek, bentuk, warna, bentuk dan ukuran (product variation) walaupun mutunya
sama.
c. Merek memegang peranan penting untuk memikat konsumen walaupun untuk itu
memerlukan tambahan biaya. Akan tetapi selama MR > MC cara tersebut masih memberikan
tambahan keuntungan.
Pada persaingan monopolistik perusahaan berusaha meningkatkan penjualannya
dengan berbagai cara seperti pemasangan iklan, penjualan dari rumah ke rumah, pemberian
hadian (bonus), dan lain-lain, akibatnya sering terjadi perang iklan dan perang harga.

5. Pasar Oligopsoni

Oligopsoni adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat beberapa pembeli,


dimana masing-masing pembeli cukup besar untuk dapat mempengaruhi harga barang yang
dibelinya. Antara monopsoni dan oligopsoni ada bentuk pasar yang dinamakan
duopsoni yaitu bila hanya terdapat dua pembeli tetapi dalam prakteknya bentuk pasar ini jarang
dijumpai. Dalam pasar oligopsoni banyak produsen menghadapi beberapa pembeli,
dimana pembeli bertindak sebagai price setter dan penjual bertindak sebagai price taker.

6. Pasar Monopsoni

Monopsoni adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu pembeli atau pembeli
tunggal.
Sebagai monopsoni, sebuah perusahaan akan dapat mempengaruhi harga dengan
menaikkan atau menurunkan faktor produksi yang ia beli.
Pembeli menjadi price setter sedangkan penjual menjadi price taker. Dalam keadaan
tertentu, monopsoni atas faktor-faktor produksi dapat bertindak sebagai monopolis atas hasil
produksi.
Pasar monopsoni dapat timbul karena berbagai sebab, diantaranya adalah:
A). Pengaruh letak geografis.
B). Barang yang diperjual belikan sangat spesifik.

B. Surplus Produsen dan Konsumen


Surplus adalah
ketika Anda memiliki kelebihan atau sisa dari yang Anda butuhkan atau rencanakan
untuk digunakan. Misalnya, saat
Anda memasak makanan, jika Anda memiliki sisa makanan setelah semua orang makan,
Anda memiliki makanan berlebih dan kelebihan makanan tersebut disebut surplus.
Anda dapat
memilih untuk membuang sisa makanan itu, menimbunnya, atau mencoba mencari orang
lain, seperti tetangga, yang ingin memakan makanan tersebut. Itulah contoh surplus.
Dan dalam
dunia ekonomi dikenal dengan istilah surplus ekonomi, dimana surplus ekonomi adalah
total surplus konsumen dan produsen dalam suatu perekonomian.

1. Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah perbedaan antara jumlah maksimum yang
bersedia dibayar konsumen untuk suatu produk dan harga pasarnya. Atau bahasa
mudahnya adalah: misalkan saya bersedia membayar sebesar Rp 20.000 untuk sebungkus
rokok, namun ternyata harga rokok yang saya inginkan adalah Rp 18.000/bungkus, maka
saya sebagai konsumen mendapat surplus Rp 2.000.
Maka dari contoh saya dan rokok itu, surplus konsumen adalah dimana
konsumen membayar dengan harga lebih murah atau lebih rendah dibanding dengan
harga yang mereka bersedia untuk membayarnya.
Secara aljabar, surplus dapat dihitung dengan rumus berikut:
Surplus Konsumen = Manfaat marjinal – Harga
Secara grafis, kami menghitungnya dengan mencari area di bawah kurva permintaan dan di atas
harga yang dibayarkan, hingga jumlah yang dibeli. Karena kurva permintaan dan penawaran
linier, sebagian besar surplus konsumen yang kita lihat adalah segitiga.

Anda mungkin juga menyukai