Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TEORI EKOMOMI MIKRO ISLAM

“STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN HARGA”


Dosen Pengampu
Shopia Mauizotun Hasanah, M.EI

Disusun oleh kelompok 9 :


Muhtar Efendi (220501138)
Oniq Okta Purnama (220501136)
Lia Sapitri (220501119)

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan Kehadirat allah SWT. Berkat taufiq, hidayah dan
inayahnya kami Bisa menyelesaikan tugas kelompok berupa Makalah yang berjudul “
Struktur Pasar Dan Persaingan Harga ”.
Sholawat beriring salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi yang sukses
menghantarkan ummatnya ke gerbang keselamatan yakni "Diinul Islam" yang dapat
rasakan bagaimana nikmatnya dan tenangnya sampai saat sekarang ini..
Tak Lupa juga kam mengucapkan Terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Ibu
dosen pengampu mata kuliah Teori Ekonomi Mikro Islam Sofia yang telah membimbing
kami di mata kuliah ini, dan ucapan terimakasih juga kepada teman-teman yang sudah
berkontribusi.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa kami adalah Manusia biasa tidak terlepas
dari kesalahan oleh karena itu kami minta kepada pembaca yang budiman kritik dan
sarannya apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun pada isi makalah kami,
Akhirnya kami sebagai penulis berharap agar makalah kami bisa bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB 1........................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................
1. Latar Belakang.........................................................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................................................
3. Tujuan Makalah.......................................................................................................
BAB II.......................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................
A. Struktur Pasar...............................................................................................................
B. Pasar Persaingan Sempurna..........................................................................................
C. Pasar Monopoli.............................................................................................................
D. Pasar Persaingan Monopolistik....................................................................................
E. Pasar Oligopoli.............................................................................................................
BAB III.........................................................................................................
PENUTUP................................................................................................
KESIMPULAN........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Struktur pasar dalam Islam adalah menggambarkan jumlah pelaku dalam pasar,
sekaligus menggambarkan tingkat kompetensi yang terjadi dalam suatu pasar. Struktur pasar
dibedakan berdasarkan banyaknya penjual dan pembeli. Secara mudah dikatakan pasar yang
terdiri dari banyaknya penjual dengan barang yang relatif homogen disebut pasar persaingan
sempurna (perfect competition) sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual dan
barangnya berbeda satu sama lain (terdiferensiasi) disebut pasar bersaing mono-polistik
(monopolistic competition) pasar yang hanya ada satu penjual disebut pasar monopoli, pasar
yang ada beberapa penjual disebut oligopoli.

Dalam penerapannya seringkali timbul pertanyaan seberapa banyak pejual sehingga


suatu pasar disebut pasar yang bersaing sempurna. Seberapa terdiferensi barang yang dijual
sehingga disebut pasar bersaing monopolistik. Apa batasan beberapa penjual dalam defenisi
pasar oligopoli. Secara teknis alat ukur yang dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut adalah rasio penguasaan pangsa pasar atau sering juga disebut contentration ratio
(cr).

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang mengedepankan pada kebebasan, tetapi


kebebasan tersebut diungkapkan lebih pada bentuk kerja sama dibandingkan dalam bentuk
persaingan. Tentu saja kerja sama merupakan tema umum dari organisasi sosial Islam.
Individu dan kesadaran sosial tidak lepas dari jalinan yang bekerja bagi terwujudnya
kesejahteraan lainnya. Inilah ajaran Islam kepada umatnya yang dituangkan dalam Al-Qur’an,
yang diekspresikan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Prinsip persaudaraan sangat
ditegaskan dalam Al-Qur’an dan sunah. Utamanya dalam hal pembagian kepemilikan pribadi
kepada saudara, guna memperkuat orientasi sosial dikalangan muslim dengan
memperkenalkan konsep atas kewajiban bersama, dimana tanggung jawab individu dapat
dilakukan oleh individu yang lain konsep ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat dan dorongan individu untuk berusaha memenuhinya.

4
Keterlibatan pemerintah dalam pasar bukanlah hal yang bersifat sementara atau sesaat.
Ekonomi Islam memandang pemerintah dalam pasar merupakan satu kesatuan (co-existing)
dengan unit ekonomi lainnya dengan pasar yang permanen dan stabil. Dalam hal ini
pemerintah bertindak sebagai perencana, supervisor, produsen juga konsumen.

2. Rumusan Masalah

1) Apa pengertiaan struktur pasar?


2) Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna?
3) Apa yang dimaksud dengan pasar monopoli?
4) Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik?
5) Apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli?

3. Tujuan Masalah

1) Untuk mengetahui pengertiaan struktur pasar


2) Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna
3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar monopoli
4) Untuk menegtahui apa yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik
5) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Pasar
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan
harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti
pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:1
a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di
antaranya:
1) pasar tradisional
2) pasar raya
3) pasar abstrak
4) pasar konkrit
5) toko swalayan
6) toko serba ada
b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi
beberapa macam di antaranya:
1) pasar ikan
2) pasar sayuran
3) pasar buah-buahan
4) pasar barang elektronik
5) pasar barang perhiasan
6) pasar bahan bangunan
7) bursa efek dan saham.

1
Pratama Rahardja. Pengantar Ekonomi Mikro. (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010), hal. 276

6
Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok,
yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang
sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam
industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan
industri. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu : Pasar Persaingan
Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistis, dan Pasar Oligopoli.

Dalam ilmu ekonomi, pasar, negara, individu dan masyarakat selalu menjadi perbincangan.
Oleh karenanya sebelum kita membahas tentang struktur pasar dalam ekonomi Islam, akan lebih
baik jika kita mengetahui sistem-sistem pasar. Ada beberapa pandangan ekonom mengenai
sistem pasar, diantaranya adalah pasar menurut kapitalisme dan sosialisme yang biasa kita sebut
dengan ekonomi konvensional, dan pasar menurut pandangan ekonomi Islam.2

Dalam kapitalisme pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem
perekonomian. Ekonomi kapitalis menghendaki pasar bebas untuk menyelesaikan permasalahan
ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi. Dalam konsep dasarnya adalah lassez
faire (biarkan kami bebas). Maksudnya, pasar tidak boleh diganggu atau diintervensi oleh
siapapun, termasuk oleh pemerintah. Dengan kekuatan invisible hand-nya, pasar secara otomatis
akan menjawab dan mengatur semua persoalan ekonomi dengan harmonis (Anto, 2003:314).

Sementara itu, sistem ekonomi sosialisme berpandangan sebaliknya, yaitu peranan pasar
harus ditiadakan. Negara harus menguasai segala sektor ekonomi untuk memastikan keadilan
kepada rakyat mulai dari means of production sampai mendistribusikannya kembali kepada
buruh, sehingga mereka juga menikmati hasil usaha.

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok,
yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang
sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.

2
Anita Rahmawati. Ekonomi Mikro Islam. (Kudus : Nora Media Enterprise, 2011), hal. 283

7
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam
industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan
industri. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu : Pasar Persaingan
Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistis, dan Pasar Oligopoli.

Dalam ilmu ekonomi, pasar, negara, individu dan masyarakat selalu menjadi perbincangan.
Oleh karenanya sebelum kita membahas tentang struktur pasar dalam ekonomi Islam, akan lebih
baik jika kita mengetahui sistem-sistem pasar. Ada beberapa pandangan ekonom mengenai
sistem pasar, diantaranya adalah pasar menurut kapitalisme dan sosialisme yang biasa kita sebut
dengan ekonomi konvensional, dan pasar menurut pandangan ekonomi Islam.3

Dalam kapitalisme pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem
perekonomian. Ekonomi kapitalis menghendaki pasar bebas untuk menyelesaikan permasalahan
ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi. Dalam konsep dasarnya adalah lassez
faire (biarkan kami bebas). Maksudnya, pasar tidak boleh diganggu atau diintervensi oleh
siapapun, termasuk oleh pemerintah. Dengan kekuatan invisible hand-nya, pasar secara otomatis
akan menjawab dan mengatur semua persoalan ekonomi dengan harmonis (Anto, 2003:314).
Sementara itu, sistem ekonomi sosialisme berpandangan sebaliknya, yaitu peranan pasar
harus ditiadakan. Negara harus menguasai segala sektor ekonomi untuk memastikan keadilan
kepada rakyat mulai dari means of production sampai mendistribusikannya kembali kepada
buruh, sehingga mereka juga menikmati hasil usaha.

Dan terakhir pasar dalam pandangan ekonomi Islam secara umum dapat disampaikan bahwa
kemunculan pesan moral Islam dalam pencerahan teori pasar, dapat dikaitkan sebagai bagian dari
reaksi penolakan sosialisme dan sekularisme, ataupun secara khusus ideologi-ideologi yang
sudah banyak diasumsikan banyak orang sebagai system yang merusak dan memposisikan diri
sebagai oposisi dari paham dan pasar bebas di dunia barat. Ajaran Islam dengan tegas menolak
sejumlah ideologi ekonomi yang terkait dengan kepentingan investor, menghindari kehidupan

3
Anita Rahmawati. Ekonomi Mikro Islam. (Kudus : Nora Media Enterprise, 2011), hal. 283

8
duniawi, economic egalitarianism maupun authoritarianism (ekonomi terpimpin atau paham
mematuhi seseorang atau badan secara mutlak) (Nasution,2006:158).4

Dalam pengertian yang sangat sederhana, pasar adalah sebagai tempat bertemunya antara
penjual dan pembeli. Mereka saling berinteraksi melakukan transaksi jual dan beli barang bahkan
jasa pun ada. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang
bagaimana struktur pasar dalam ekonomi konvensional dan struktur pasar Islami?. Penulis akan
mengkomparasikan kedua pandangan tersebut sehingga kita dapat mengetahui perbedaan antara
keduanya. Sehingga kita memahami konsep dasar pasar dan struktur pasar yang seharusnya
diterapkan sesuai dengan tujuan ekonomi yaitu kemakmuran dan falah.

Struktur adalah pengelompokan variabel-variabel yang bernaung dalam satu nama yang
sama. Struktur biasa dipakai untuk mengelompokkan beberapa informasi yang berkaitan menjadi
sebuah. Struktur pasar menggambarkan jumlah pelaku dalam suatu pasar. Sekaligus
menggambarkan tingkat kompetisi yang terjadi dalam suatu pasar tersebut. Struktur Pasar
memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada
ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah
tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada
analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, dan monopolistik).

Struktur pasar sangatlah penting, karena terkait dengan harga yang akan diterima oleh
konsumen. Struktur pasar juga akan mempengaruhi tingkat efisiensi, semakin tinggi jumlah
pelaku dalam pasar maka tingkat persaingan akan semakin tinggi sehingga menuntut untuk lebih
efisien.

B. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competitive Market)


Pasar persaingan sempurna adalah suatu industri dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar

4
Anita Rahmawati. Ekonomi Mikro Islam. (Kudus : Nora Media Enterprise, 2011), hal. 285

9
(Sukirno, 1997:229) Secara sederhana, pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdiri
dari banyak penjual dengan barang relatif homogen (Karim, 2007:167).
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang sangat tinggi efisiensinya. Akan tetapi dalam
prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya
dapat digolongkan kepada persaingan sempurna murni (Sukirno, 1997:229). Dalam pasar
persaingan sempurna,secara teoritis penjual tidak dapat menentukan harga (price taker),
dimana penjual akan menjual barangnya sesuai harga yang berlaku di pasar (Karim,
2007:169).

Menurut Sadono Sukirno (1997), pasar persaingan sempurna mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut:
a) Perusahaan adalah pengambil harga: Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan
yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun
tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen
dan keseluruhan pembeli,
b) Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk: Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan
ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya
apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut,
c) Menghasilkan barang serupa: Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk
dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Barang seperti itu
dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous,
d) Terdapat banyak perusahaan di pasar: Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga,
e) Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar (perfect knowledge).5

5
Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 297

10
Pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar
yang lainnya:
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi,
b. Kebebasan bertindak dan memilih.

Disamping memiliki kebaikan-kebaikan ahli ekonom berpendapat bahwa pasar


persaingan sempurna juga memiliki kelemahan dan keburukan antara lain:
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi,
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social,
c. Membatasi pilihan konsumen,
d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi,
e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata.

Pasar persaingan sempurna atau pasar bebas secara teori penjual tidak dapat
menentukan harga atau disebut price taker. Dimana penjual akan menjualbarangnya sesuai
dengan barang yang berlaku dipasar. Dalam kenyataannya pasar persaingan sempurna
memiliki derajat yang berbeda-beda.
a. Model pasar persaingan sempurna didasarkan pada asumsi :6
1. Semua pengusaha adalah pengusaha lemah, yang sama kuatnya dengan pengusaha
lain, dengan demikian tidak ada yang menguasai modal, pasar karena semuanya sama
2. Para pengusaha bersaing hanya dengan kelihaian berusaha dan berprestasi lebih baik
dari orang lain
3. Tidak ada yang menghalangi persaingan
4. Karena pengusaha yang tidak efisien akan mati dengan sendirinya, maka hanya
pengusaha yang kreatif, efisien itulah yang terus hidup.
5. Orang yang berselisih pada waktunya akan bangkit kembali belajar dari kesalahan dan
belajar dari keberhasilan orang lain
Antara pasar persaingan sempurna (perfect competition) dan pasar persaingan murni
(pure competition) ada sebagian orang membedakannya. Pasar persaingan sempurna
menghendaki persyaratan lebih sedikit dari pasar persaingan murni. Apabila persaingan

6
Ismail Namawi. Ekonomi Manajerial Teori dan Aplikasi dalam Bisnis. (Sidoarjo : CV. Dwi Putra Pustaka Jaya, 2014) hal. 292

11
murni hanya mencakup satu derajat kesempurnaan yaitu situasi tanpa adanya monopoli sama
sekali. Sedangkan persaingan sempurna pada umumnya mengandung arti terdapatnya
mobilitas sempurna dari sumber daya serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli
maupun penjual.

b. Tambahan Persyaratan Dalam Persaingan Murni7


1. Dalam persaingan murni harus terdapat banyak penjual dan pembeli. Jumlahnya harus
banyak, sehingga masing-masing penjual hanya merupakan bagian kecil dari pasar
secara keseluruhan. Seorang penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar, satu-
satunya unsur yang dikuasai hanyalah kuantitas barang yang ditawarkan. Harga
dipasar dianggap sebagai datum yang tidak dipengaruhi oleh penjual.
2. Barang yang dihasilkan bersifat homogen, artinya barang yang diproduksi oleh
seorang produsen merupakan barang subtitusinya sempurna dari barang yang sama
yang diproduksi oleh produsen lain.
3. Adanya kebebasan keluar masuk industri (free entry dan free exit) baik bagi konsumen
maupun bagi produsen.

Agar menjadi persaingan sempurna maka harus ditambah persyaratan yaitu : 1.


Informasi mengenai pasar (perubahan harga dan permintaan). 2. Tidak adanya hambatan
dalam mobilitas sumber-sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha yang lain atau dair satu
lokasi ke lokasi yang lain.8

Pada pasar persaingan sempurna, tingkat penawaran dan permintaan ditentukan oleh
mekanisme harga di pasar yang bersangkutan. Sebagi contoh, jika kita membicarakan pasar
pakaian wanita, maka harga pakaian wanita dan jumlah kuantitas barang pakaian wanita
yang ditawarkan/dimiinta adalah ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibandingkan dengan output pasar, maka
berapa pun barang pakaian wanita yang dijual perusahaan, harganya relatif tidak berubah.
Hal ini membuat kurva permintaan berbentuk garis luruh horizontal.

7
Lincoln Arsyad. Ekonomi Manajerial Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis. (BE-Yogyakarta, 2015), hal. 340-341
8
Sadono, Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 297

12
Gambar 2. Kurva Permintaan Pakaian Wanita (Pasar Persaingan Sempurna)

Untuk kurva penawaran, kita dapat pelajari dari sisi perusahaan dengan formula atau
rumusan: Total Revenue (TR) = Price (P) X Quantity (Q). Karena harga pada pasar
persaingan sempurna telah ditetapkan, maka penerimaan rata-rata (average revenue) dan
penerimaan marginal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. Kurva penerimaan
berbentuk garis lurus dengan kemiringan atau slope positif.

Gambar 3. Kurva Penawaran dalam Pasar Persaingan Sempurna

Ada beberapa kekuatan dan kelemahan pasar persaingan sempurna, sekalipun struktur
pasar ini membeirkan gambaran ideal dimana perusahaan berproduksi pada skala yang

13
efisien dengan harga produksi yang paling murah. Dari segi pembeli, konsumen memperoleh
tingkat kemakmuran atau utilitas hidup yang maksimal.

Kekuatan struktur pasar persaingan sempurna adalah:


1. Harga jual barang dan jasa yang termurah.
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio putput per penduduk maksimal atau kemakmuran
maksimal.
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk
tawar menawar harga barang maupun memilih kualitas barang.
4. Informasi sempurna sehingga konsumen tidak takut ditipu oleh penjual dalam hal kualitas dan
harga barang.

Kelemahan sruktur pasar persaingan sempurna adalah:


a. Asumsi yang digunakan dalam struktur pasar persaingan sempurna
hampir tidak mungkin terwujud dalam dunia nyata karena dalam dunia
nyata terdapat keterbatasan tempat dan waktu.
b. Pengembangan teknologi dalam struktur pasar persaingan sempurna
tidak diperhitungkan dalam jangka panjang karena mereka beranggapan
dalam jangka panjang perusahaan mendapatkan laba normal.
c. Adanya konflik efisiensi-keadilan, seperti contoh pada kasus negara
sedang berkembang, dimana pada tahap awal pembangunan sektor
industry memerlukan modal atau capital yang sangat besar untuk
menggerakkan sektor industrinya agar lebih mandiri di masa yang akan
datang.Perbandingan biaya produksi rata-ratanya pun akan berbeda
dengan yang digunakan dalam struktur pasar persaingan sempurna.

Ciri Pasar Persaingan Tidak Sempurna dalam Perspektif Konvensional


A. Pasar Monopoli
Struktur pasar yang bertentangan dengan pasar persaingan sempurna adalah monopoli.
Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja; dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat

14
dekat (close substitute) (Sukirno, 1997:261). Frank Fisher menjelaskan kekuatan monopoli
sebagai “the ability to act in unconstrained way” (kemampuan bertindak [dalam menentukan
harga] dengan caranya sendiri) sedangkan Besanko dkk menjelaskan monopoli sebagai
penjual yang menghadapi “little or no competition” (kecil atau tidak ada persaingan) di pasar
(Karim, 2007:169).9
Ciri-ciri pasar monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna, Sadono
Sukirno (1997) menerangkan ciri-cirinya sebagai berikut:10
a. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan. Para pembeli tidak punya pilihan lain,
kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari
perusahaan tersebut, syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu.
b. Tidak mempunyai barang pengganti (subtitusi) yang mirip. aliran listrik adalah contoh
dari barang yang tidak mempunyai subtitusi yg mirip.
c. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri/pasar. Ada beberapa bentuk
hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli, hambatan ini dapat berbentuk Undang-
undang, memerlukan teknologi yang canggih dan memerlukan modal yang sangat besar.
d. Dapat menguasai harga. Perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga (price
setter).
e. Promosi iklan kurang diperlukan.
Sedangkan factor-faktor yang menimbulkan pasar monopoli: (1) perusahaan monopoli
mempunyai sumberdaya tertentu yang unik dan tidak dimiliki perusahaan lain, (2)
Perusahaan monopoli dapat menikmati skala ekonomis dalam kegiatan yang dilakukannya,
(3) Pemerintah melalui undang-undang memberikan hak monopoli kepada perusahaan
tertentu (Sukirno, 1997:263).
Pasar monopoli memiliki beberapa aspek positif, sebagai mana dikemukakan oleh
Suprayitno (2008:212) diantaranya adalah: (1) efisiensi dan pertumbuhan ekonomi: karena
laba maksimal; (2) efisiensi pengadaan barang publik: karena skala usaha yang besar; dan
(3) peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada struktur pasar persaingan sempurna, kita ketahui penerimaan marjinal perusahaan
sama dengan harga jual, yaitu MR = AR = D = P. Namun, tidak demikian pada struktur
9
Ibid hal 298
10
Ibid hal 300

15
pasar monopoli. Pada struktur pasar monopoli, penerimaan marjinal perusahaan adalah lebih
kecil dari harga jual, yaitu MR < P. Dalam struktur pasar monopoli, besarnya total
penerimaan atau TR sangat tergantung pada besarnay elastisitas harga.
1. jika elastisitas harga lebih besar daripada satu (elastis), maka untuk menambah
output sebesar 1% harga akan diturunkan lebih kecil dari 1%. Hal ini menyebabkan TR dan
memiliki pengertian tambahan penerimaan marjinal positif.
2. Jika elastisitas harga sama dengan satu, untuk menambah output sebesar 1%, maka
harga harus diturunkan sebesar 1% juga. TR tidak bertambahm yang artinya MR = 0 dan
pada saat itu nilai TR adalah maksimum.
3. Jika elastisitas harga lebih kecil dari satu (inelastic), untuk menaikkan output
sebesar 1%, maka harga diturunkan lebih dari 1%. Akibatnya TR akan turun dan MR < 0
bernilai negatif.

Gambar 4. Hubungan Kurva TR dan MR dalam Perusahaan Monopoli

Daya monopoli adalah kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar dalam


rangka mencapai laba maksimum hanyalah sebatas kemampuan mengatur jumlah output dan
harga. Daya monopoli dikatakan besar, apabilakeputusan harga dan output perusahaan
semakin sulit untuk dilawan oleh pasar.

16
B. Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopilistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua
jenis pasar ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya
mengandungi unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan
sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana
terdapat banyak produsen yang banyak menghasilkan barang berbeda corak (differentiated
product) (Sukirno, 1997:294). Terdeferensiasinya produk yang dijual memberikan peluang
bagi penjual lain untuk menjual barangnya dengan harga yang berbeda (price maker) dengan
barang lain yang ada di pasar (Karim, 2007:170).11
Secara formal, Edward Chamberlin dalam Karim (2007:170) memperkenalkan
monopolistic Competition pada tahun 1933. Adapun ciri-ciri pasar persaingan monopolistis
seperti yang dikemukakan Sadono Sukirno (1997:294) adalah sebagai berikut:12
a. Terdapat banyak penjual: terdapat panyak penjual namun tidak sebanyak seperti dalam
pasar persaingan sempurna. Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran
yang relatif sama besarnya, keadaan ini menyebabkan produksi sesuatu perusaan adalah
sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
b. Barangnya bersifat berbeda corak: ciri ini merupakan sifat yang penting di dalam
membedakan di antara pasar persaingan monopolistis dan persaingan sempurna.
Produksi dalam persaingan pasar ini berbeda corak dan secara fisik mudah dibedakan.
c. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga: namun demikian
pengaruhnya relatif kecil bila dibandingkan dengan pasar oligopoly atau monopoli.
Kekuatan mempengaharui harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat
barang yang dihasilkan yaitu bersifat berbeda corak. Perbedaan ini membuat pembeli
bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang sesuatu perusahaan dan kurang menyukai
barang yang dihasilkan perusahaan lainnya. Maka jika suatu perusahaan menaikkan
harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya tidak
sebanyak seperti sebelum menaikkan harga. Sebaliknya, apabila perusahaan
menurunkan harga, tidaklah mudah menjual semua barang yang diproduksinya.

11
Sadono, Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 302
12
Ibid hal 305

17
d. Masuk ke dalam industri/pasar relatif mudah: masuk kedalam pasar persaingan
monopolistis tidak seberat masuk ke pasar monopoli dan oligopoly tetapi tidak semudah
masuk pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan (1) modal yang diperlukan relatif
besar dibandingkan dengan perusahaan pada pasar persaingan sempurna; dan (2) harus
menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.
e. Persaingan promosi penjualan sangat aktif: harga bukan penentu besarnya pasar, suatu
perusahaan mungkin mejual suatu produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih
dapat menarik banyak pelanggan. Sebaliknya, suatu perusahaan mungkin menjual
pruduknya dengan harga cukup murah tetapi tidak dapat menarik pelanggan. Oleh
karena itu untuk menarik pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi,
memperbaiki pelayanan, mengembangkan desain produk dan mutu produk.

C. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa perusahaan atau penjual
yang menjual produk homogen (sejenis). Pasar Oligopoli yang terjadi atas dua perusahaan
atau dua penjual saja disebut pasar duopoli (Sukirno,1997:263).
Secara sederhana, Nainggolan (2005:110) mendefinisikan pasar oligopoli sebagai
pasar yang terdapat beberapa produsen/perusahaan (2-10 produsen) yang menguasai pasar
sehingga tindakan produsen yang satu akan mempengarui kebijakan produsen yang lain,
baik dalam menentukan harga, kapasitas produksi dan kualitas produk. Dengan kata lain
oligopoly merupakan pertengan dari monopoli dan monopolistis. Apa bila produk yang
dihasilkan oleh produsen oligopoly itu homogen, maka pasar dinamakan oligopoli murni
(pure oligopoly) dan apabila produk yang dihasilkan itu tidak homogeny, maka dinamakan
oligopoli dengan deferensiasi produk (differentiated oligopoly).13
Ciri-ciri pasar oligopoli, sebagaimana dikemukakan Suprayitno (2008:219-220)
sebagai berikut:
a. Terdapat beberapa orang produsen dengan konsumen yang relatif banyak sehingga tiap
produsen memiliki pengaruh atas harga,
b. Terdapat barriers to entry bagi produsen lain sehingga jumlah perusahaan akan cenderung
konstan,

13
Pratama Rahadja. Pengantar Ekonomi Mikro. (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hal. 280

18
c. Penguasaan pangsa pasar di tunjukkan dengan nisbah konsentrasi penjualan yang dihitung
berdasarkan jumlah atau prosentase aktiva perusahaan terhadap total aktiva,
d. Perang harga merupakan suatu hal yang sangat dihindari karena akan menimbulkan kerusakan
secara massal dalam pasar oligopoli. Untuk menghindarinya, maka dilakukan kolusi antar
perusahaan sehingga cenderung akan menciptakn kartel,
e. Salah satu diantara produsen adalah merupakan price leader, perusahaan yang tidak mampu
bersaing cenderung akan melakukan merger dengan perusahaan yang kuat,
f. Inovasi dan penguasaan terhadap teknologi merupakan unsur penting dalam kemajuan
perusahaan,
g. Perbaikan kualitas produk akan memperluas pangsa pasar dan menurunkan biaya produksi
yang tidak akan ditiru dengan cepat oleh pesaing,
h. Banyaknya pesaing yang kuat akan memaksa perusahaan melakukan efisiensi dalam biaya
secara maksimum.
Kalau dalam monopoli, penjual dapat menentukan harga tanpa khawatir reaksi penjual
lain, sedang dalam monopolistis, penjual hanya dapat menentukan harga pada kisaran
tertentu karena jika ia menjual di luar kisaran tersebut, maka penjual lain yang menjual
barang yang mirip akan merebut pelanggannya.
Sementara dalam pasar oligopoli, dimana ada sedikit penjual yang menjual barang
yang sama, maka aksi penjual harus memperhatikan reaksi penjual lain. Ada dua aksi yang
dapat diambil penjual yaitu:
a. menentukan berapa kuantitas yang akan diproduksinya. Model yang menjelaskan hal ini
adalah Cournot Quantity Competition.
b. Menentukan berapa harga yang akan ditawarkan. Model yang menjelaskan hal ini adalah
Bertrand Price Competition (Karim, 175-176).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

19
Struktur pasar dalam ekonomi terbagi menjadi dua yaitu pertama: Pasar Persaingan
Sempurna Plus: yaitu merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sebagai
struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang
tinggi (optimal) efisiensinya. Dan pasar persaingan sempurna ini terbagi menjadi dua unsur,
yaitu; a. Struktur Pasar Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih dekat dengan
struktur pasar Islami. Bukti kedekatannya adalah: 1) bebas keluar masuk pasar 2) harga
ditentukan oleh pasar 3) perfect information, b. Kebebasan ekonomi adalah pilar utama dalam
struktur pasar Islami. Karena tidak bertentangan dengan syariat Islam dan tidak menimbulkan
kerugian, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain (fairness).
Kedua; Pasar Persaingan Tidak Sempurna, adalah pasar dengan banyak penjual dan
pembeli, sehingga harga dapat ditentukan sendiri, baik oleh penjual maupun pembeli.
Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur pasar dalam Islam adalah menggambarkan jumlah
pelaku dalam suatu pasar. Sekaligus menggambarkan tingkat kompetisi yang terjadi dalam suatu
pasar tersebut. inilah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan dasar untuk memfungsikan pasar
dalam masyarakat Islam. Di dalam pasar Islami harus dapat tercipta mekanisme harga yang adil
atau harga yang wajar. Monopoli dibolehkan, namun membatasi produksi/menjual lebih sedikit
barang untuk dapat mengambil keuntungan diatas keuntungan normal (monopoly’s rent/ikhtikar)
adalah haram.
Lain halnya dengan pandangan ekonomi konvensional “Kapitalisme dan Sosialisme”,
dimana keduanya dibentuk diatas landasan (value) nilai yang sama, nilai yang mendasari
keduanya terutama adalah paham materialisme-hedonisme dan sekulerisme. Kapitalisme merujuk
pada suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya kapital. Karakter
umumnya adalah: a. Mengutamakan ekpansi kekayaan, maksimasi produksi serta pemenuhan
keinginan individual, b. Pasar yang kompetitif adalah syarat utama untuk mewujudkan efisiensi
optimum dalam alokasi sumberdaya, c. tidak mengakui pentingnya peranan pemerintah,
d.Anggapan bahwa kepentingan diri sendiri secara otomatis akan harmonis dengan kepentingan
sosial. Sedang sosialisme tidak jauh berbeda dengan komunisme dalam hal pengertian, adalah
suatu kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi pendapatan dan
kekayaan yang lebih baik dengan tindakan otoritatif pemerintah pusat.
Dari hal-hal diatas sudah dapat kita lihat, dengan dasar pemikiran yang berbeda atau kontra
maka jelaslah jika argument-argumen atau asumsi-asumsi tentang struktur terbentuknya pasar

20
akan berbeda, dimana dimensi agama dalam ekonomi konvensional ditiadakan maka berjalannya
mekanisme pasar akan jauh sekali dari moralitas dan nilai-nilai agama.

DAFTAR PUSTAKA

A Karim Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam, jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012

Arsyad Lincolin, Ekonomi Manajerial Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen Bisnis, BPFE :
Yogyakarta, 2015

Nawawi Ismail, Ekonomi Manajerial Teori Dan Aplikasi Dalam Bisnis, Sidoarjo : Cu Dwi Putra
Pustaka jaya, 2014

Rahardja Pratama, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta Rineka Cipta, 2010

Rahmawati Anita, Ekonomi Mikro Islam, KUDUS : Nora Media Enterprise, 2011

Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007

Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Paulus Kurniawan dan Made Kembar Sri Budhi. Penerbit:
Andi Yogyakarta. 2015. (Ekonomi Mikro)

Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi). Prathama Rahardja dan Mandala
Manurung. Lembaga Penerbit: Fakultas Ekonomi Unievrsitas Indonesia. 2008.

Economic - Pengantar Mikro dan Makro. Penerbit: Mitra Wacana Media. Iskandar Putong. 2013.

21

Anda mungkin juga menyukai