Disusun Oleh :
Kelompok 11 A2PSR
1. Paryono (2250410011)
2. Choirun Nissa (2250410032)
3. Silvina Ullilsari (2250410034)
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Kami memanjatkan doa pujian dan syukur atas kehadirat Allah SWT
senantiasa menganugrahkan kepada kami rahmat dan taufiknya, karena itu kita
masih bisa eksis di dalam memajukan dan mengembangkan dunia pendidikan di
negeri tercinta ini. Dan kami merasa sangat bersyukur karena dapat menyusun dan
menuntaskan tugas makalah mata kuliah Ekonomi Mikro Syariah yang berjudul
“Mekanisme Pasar Dalam Islam” secara tepat waktu.
Mengenai makalah yang berjudul " Mekanisme Pasar Dalam Islam " telah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro Syariah yang diampu
oleh Ibu Dr. Hj. Anita Rahmawaty, M.Ag., CRA. Selain itu, kami berharap makalah
kami akan memungkinkan pembaca dalam memberikan kesempatan belajar bagi
semua orang di kalangan mahasiswa/i semuanya.
Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap pada semua pembaca dapat
menjadikan wadah untuk mengembangkan wawasan berpikir yang dinamis,
imajinatif dan kreatif serta mengembangkan motivasi budaya membaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran produk baik berupa barang
maupun jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak awal peradaban manusia.
Islam menempatkan pasar pada kedudukan yang penting dalam perekonomian.
Kegiatan ekonomi pada masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin menunjukkan
adanya peranan pasar dalam pembentukan masyarakat Islam pada masa itu.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan maka terdapat Lima rumusan masalah
yang akan dipecahkan, perumusan tersebut sebagai berikut.
1. Bagaimana Struktur pasar dalam perekonomian?
2. Bagaimana pasar pada masa Rasulullah?
3. Bagaimana Mekanisme pasar dalam pandangan ekonom muslim?
4. Bagaimana Mekanisme Pasar Dalam Islam?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan yang ada sebagai berikut.
1. Mendiskripsikan Struktur pasar dalam perekonomian
2. Mendiskripsikan Pasar pada masa Rasulullah
3. Mendiskripsikan Mekanisme pasar dalam pandangan ekonom muslim
4. Mendiskripsikan Mekanisme Pasar Dalam Islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nugroho, L.S.W., dan Susilo, Y.S. (2007). "Struktur Pasar dan Perilaku Industri Semen di
Indonesia Tahun 2004-2005". Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 22 (1): 30–131
2
permintaan tidak akan menurun meski harga produk lain menurun.
Pengusaha tunggal ini dapat sepenuhnya menetapkan harga jual, kuantitas
produksi serta kebijakan lainnya. Pada struktur ini, hanya ada satu
perusahaan tetapi memungkinkan jumlah penjual produk lebih dari satu
tanpa adanya komoditas pengganti. Selain itu tidak ada keleluasaan untuk
memasuki pasar dan penggunaan iklan tidak diperlukan.
2
Zaini, Ahmad Afan (Agustus 2014). "Pasar Persaingan Sempurna dalam Perspektif Ekonomi
Islam". Ummul Qura. 4 (2): 93.
3
2.1 Pasar pada masa Rasulullah
Pada setiap perekonomian, pasar memegang peran penting, termasuk
dalam perekonomian masyarakat Muslim pada masa Rasulullah SAW. dan
Khulafaur Rasyidin. Rasulullah pada awalnya adalah seorang pebisnis, demikian
pula Khulafaur-Rasyidin dan sebagain besar sahabat. Pada usia tujuh tahun nabi
Muhammad diajak pamannya, Abu Thalib, melakukan perjalanan perdagangan
ke Negeri Syam. Dari sini ilmu-ilmu perniagaan beliau diasah. Kemudain sejalan
dengan usianya yang semakin dewasa. Nabi Muhaamd semakin giat berdagang,
baik dengan modal sendiri maupun bermitra dengan orang lain.Kemitraan, baik
dengan sistem mudharabah mapun musyarakah dianggap cukup populer pada
masayarakat Arab pada saat itu. Salah satu mitra bisnisnya adalah Khadijah,
seorang wanita pengusaha yang cukup disegani di Mekkah, yang akhirnya
menjadi istri Nabi Muhammad SAW. berkali-kali Nabi Muhammad SAW.
terlibat urusan dagang kelur negeri (Syam, Syiria,, Yaman, dan lain-lain) dengan
membawa modal dari Khadijah.3
3
Abd Ghafur, “Mekanisme Pasar Perspektif Islam,” Iqtishodiyah : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam
5, no. 1 (2019): 1–19, https://doi.org/10.36835/iqtishodiyah.v5i1.86.
4
DJAWAHIR HEJAZZIEY, “Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Alqalam 28, no. 3
(2019): 535, https://doi.org/10.32678/alqalam.v28i3.889.
4
Pada sasat itu mekanisme pasar sangat dihargai. Rasulullah SAW.
menolak untuk membuat kebijakan penetepan harga manakala tingkat harga di
Madinah tiba-tiba naik. Selama kenaikan terjadi karena kekuatan permintaan dan
penawaran yang murni, yang tidak disertai dengan dorongan monopolistik dan
monospolistik, tidak ada alasan bagi Rasulullah SAW. untuk tidak menghormati
harga pasar. Pada saat itu para sahabat berkata,
“Wahai Rasulullah, tentukan harga untuk kita! Beliau menjawab, Allah itu
sesunguhnya penentu harga, penahan, pencurah, serta pemberi rezeki. Aku
berharap dapat menemui Tuhanku di mana salah seorang kalian tidak
menuntutku karena ke zaliman dalam hal darah dan harta.”
5
M. Rianto al-Arif. Pengantar Ekonomi Syariah: Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setiam
2015), Hal. 220-220
5
Mayarakat luas pada masa itu memahami bahwa harga sesuatu hanya
ditentukan oleh penawarannya. Dengan kata lain, bila hanya tersedia
sedikit barang, maka harga akan mahal, sebaliknya jika tersedia banyak
barang, maka harga akan murah. Mengenai hal ini Abu Yusuf
berkata,”Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal dapat
dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa
diketahui. Murah karena bukan melimpahnya makanan, demikian juga
mahal bukan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan
ketentuan Allah (sunnatullah). Kadang-kadang makanan sangat sedikit,
tetapi harganya murah. Pernyataan ini secara implisit bahwa harga bukan
hanya ditentukan oleh penawaran, tetapi juga permintaan terhadap barang
tersebut.
6
menekankan kebenaran dan kejujuran dalam bisnis. Oleh karean itu, ia
mengutuk praktek-praktek pemalsuan, penipuan dalam mutu barang dan
pemasaran, serta pengendalian pasar melalui perjanjian rahasia dan
manipulasi harga.
7
sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi
pada tingkat harga tersebut.
Bagaimana konsep harga yang adil dalam pandangan Islam dan mengapa
terjadi ketidaksempurnaan mekanisme pasar dipaparkan berikut ini.6
6
Rahmawaty, Anita. Ekonomi Mikro islam Kudus: STAIN Kudus Press, 2011. Hal. 129-154.
8
Majmu` Fatawa-nya Ibn Taimiyyah mendefinisikan equivalen
price sebagai harga baku (si'r) dimana penduduk menjual barangnya
dan secara umum diterima sebagai sesuatu yang setara dengan itu dan
untuk barang yang sama pada waktu dan tempat yang khusus.
Sementara itu Ibn Taimiyyah menjelaskan dalam al-Hisbal, bahwa
equivalen price ini sesuai dengan keinginan atau lebih persisnya harga
yang ditetapkan oleh kekuatan pasar yang berjalan secara bebas-
kompetitif dan tidak terdistorsi antara penawaran dan permintaan.
Adanya suatu harga yang adil telah menjadi pegangan yang
mendasar dalam transaksi yang Islami. Pada prinsipnya transaksi
bisnis harus dilakukan pada harga yang adil sebab ia adalah cerminan
dari komitmen syariat Islam terhadap keadilan yang menyeluruh.
Secara umum, harga yang adil ini adalah harga yang tidak
menimbulkan eksploitasi atau penindasan (kezaliman) sehingga
merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak dan
mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualannya secara adil,
yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal dan pembeli
memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang dibayarkannya.
2. Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar
Ketidaksempurnaan bekerjanya pasar dapat disebabkan oleh beberapa
seperti yang di kemukakan Misanam, dkk,7 yaitu: (1) penyimpangan
terstruktur; (2) penyimpangan tidak terstruktur; dan (3)
ketidaksempurnaan informasi.
a. Penyimpangan terstruktur.
Organisasi pasar akan mengganggu mekanisme pasar
dengan cara yang sistematis dan terstruktur pula. Struktur
pasar tersebut adalah monopoli, oligipoli dan persaingan
monopolistik. Dalam monopoli, misalnya terdapat halangan
untuk masuk (entry barrier) bagi perusahaan lain yang ingin
7
Mannan, M.A., Islamic Economics: Theory and Practice, Cambridge: The Islamic Academy, 1986.
9
memasuki pasar sehingga tidak terdapat persaingan antar
produsen. Produsen monopoli dapat saja mematik harga tinggi
untuk memperoleh keuntungan di atas keuntungan normal
(monopolistic rent). Demikian pula dengan bentuk pasar
lainnya, meskipun pengaruh distorsinya tidak sekuat
monopoli, tetapi akan mendistorsi bekerjanya mekanisme
pasar yang sempurna.
b. Penyimpangan tidak terstruktur.
Penyimpangan tidak terstruktur dapat pula mengganggu
mekanisme pasar. Beberapa contoh adalah usaha sengaja
menimbun untuk menghambat pasokan barang agar harga
pasar menjadi tinggi (ihtikar), penciptaan permintaan semu
untuk menaikkan harga (bai an-najasy), penipuan (tadlis),
baik penipuan kuantitas, kualitas, harga maupun waktu
penyerahan barangnya, dan taghrir (ketidakpastian), baik
taghrir dalam kuantitas, kualitas, harga maupun waktu
penyerahan barangnya.
c. Ketidaksempurnaan informasi.
Ketidaksempurnaan pasar juga dapat disebabkan karena
ketidaksempurnaan informasi yang dimiliki para pelaku pasar
(penjual dan pembeli). Informasi merupakan sesuatu yang
penting yang menjadi dasar bagi pembuatan keputusan.
Produsen berkepentingan untuk mengetahui seberapa besar
permintaan pasar dan tingkat harganya, berapa harga input dan
teknologi yang tersedia, dan sebagainya sehingga produsen
dapat menawarkan barangnya secara akurat. Dan konsumen
harus mengetahui tingkat harga yang berlaku, kualitas barang
yang dibelinya, dan sebagainya sehingga konsumen dapat
menentukan permintaannya dengan akurat pula. Oleh karena
itu, transaksi yang terjadi dalam ketidaksempurnaan informasi
itu dilarang dalam Islam, seperti talaqqi rukban (menghalangi
10
transaksi pada harga pasar) dan ghaban fahisy (mengambil
keuntungan tinggi dengan memanfaatkan ketidaktahuan
konsumen).
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dan
melakukan transaksi barang atau jasa. Dalam Islam pasar sangatlah penting
dalam perekonomian. Pasar telah terjadi pada masa Rasulullah dan Khulafaur
Rasyidin dan menjadi sunatullah yang telah di jalani selama berabad-abad.
Pentingnya pasar sebagai wadah aktifitas tempat jual beli tidak hanya
dilihat dari fungsinya secara fisik, namun aturan, norma dan yang terkait dengan
masalah pasar. Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-
prisnip Ar-Ridhaa, Persaingan sehat (fair competition), Kejujuran (honesty),
Keterbukaan (transparency) serta keadilan (justice).
B. Saran
Demikian makalah ini yang dapat kami sampaikan, tentunya makalah ini
masih banyak kekurangan serta kesalahan-kesalahan baik itu tata cara penulis
ataupun pembahasan di dalamnya. Untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan dari pembaca sekalian demi tersempurnanya makalah kami. Terima
kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
13