Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA (PASAR MONOPOLISTIK)


Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
pengantar ilmu ekonomi dan bisnis

Dosen Pengampu:
Nur Rahmi Akbarini, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Latifah Nur Desita (K7521046)
Robi Maulana (K7521067)
Siti Khofifah (K7521072)
Siti Najwa Ananda R. (K7521074)
Tasyarrafa Laili A. N. (K7521076)
Wahyu Ika Ramadhani (K7521079)
Wahyu Nur Aisyah (K7521080)
Wildan Purbo Ananda (K7521081)
Yaasin Nurjanah (K7521082)
Yuanita Mukti Artati (K7521084)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pasar
persaingan tidak sempurna (Pasar Monopolistik)” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Nur
Rahmi Akbarini, S.Pd., M.Pd pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan
Bisnis di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang Pasar Monopolistik.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Nur


Rahmi Akbarini, S.Pd., M.Pd selaku dosen pada mata kuliah Pengantar Ilmu
Ekonomi dan Bisnis. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca serta dosen yang bersangkutan sangat diperlukan untuk dapat
disempurnakan di makalah selanjutnya.

Surakarta, 20 Oktober 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang .............................................................................. 1


1.2. Rumusan masalah ........................................................................ 2
1.3. Tujuan penulisan .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian pasar monopolistik ....................................................... 3


2.2. Kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik .............................. 5
2.3. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik ..... 7
2.4. Keseimbangan dalam pasar monopolistik ...................................... 9
2.5. Contoh pasar monopolistik ............................................................. 16

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .................................................................................. 18


3.2. Saran ............................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat
banyak produsen yang memproduksi atau menghasilkan barang serupa
tetapi mempunyai perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di pasar
monopolistik tidak terbatas, Tetapi setiap produk yang dihasilkan pasti
mempunyai karakter tersendiri yang membedakan dengan produk-produk
lainnya. Misalnya seperti sabun mandi, shampo, pasta gigi, dan
sebagainya. Meskipun fungsi dari semua sabun mandi sama yaitu untuk
membersihkan badan, akan tetapi setiap produk yang dihasilkan oleh
produsen yang berbeda memiliki ciri yang khusus, seperti misalnya
perbedaan wangi, warna, kemasan, bentuk dan sebagainya.
Ada juga yang mendefinisi bahwa pasar monopolistik yaitu pasar
yang dimana terdapat banyak produsen atau perusahaan yang menjual
barang yang berbeda corak. Dipasar persaingan monopolistik, harga
bukanlah suatu faktor yang dapat mendongkrak penjualan. Tetapi
bagaimana kemampuan produsen atau perusahaan menciptakan citra yang
baik didalam benak konsumen atau masyarakat, sehingga membuat
mereka ingin membeli produk tersebut meskipun dengan harga yang agak
mahal. Oleh sebab itu, setiap perusahaan yang berada dalam pasar
monopolistik harus selalu aktif mempromosikan produknya sekaligus
menjaga citra perusahaannya. Dalam makalah ini, penulis makalah akan
membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistik.

1
1.2. Rumusan Masalah
Kami telah menyusun beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi.
Beberapa rumusan masalah tersebut antara lain:
1. Bagaimana pengertian pasar monopolistik?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik?
3. Bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar
monopolistik?
4. Bagaimana keseimbangan dalam pasar monopolistik?
5. Bagaimana contoh pasar monopolistik?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan yang
akan dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian dari pasar monopolistik.
2. Dapat mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan pasar
monopolistik.
3. Dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pasar monopolistik.
4. Dapat mengetahui dan memahami keseimbangan dalam pasar
monopolistik.
5. Dapat mengetahui contoh pasar monopolistik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pasar Monopolistik


Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di
antara dua jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna
dan monopoli. Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung
unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna.
Secara umum, pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai
suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan
dan menjual produk yang berbeda coraknya (differentiated product).
Dalam pasar persaingan monopolistik, setiap konsumen akan
merasakan adanya perbedaan dari karakteristik pada setiap produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk yang di hasilkan oleh
perusahaan lainnya. Adanya perbedaan tersebut akan mencerminkan
perbedaan yang sebenarnya di antara produk-produk yang akan mereka
konsumsi atau hanya perbedaan dalam hal persepsi konsumen bahwa
berbagai produk yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan yang
beroperasi di pasar memanglah sangat berbeda.

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik selengkapnya adalah


sebagai berikut:
1. Terdapat banyak penjual.
Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar
persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama.

3
2. Produknya tidak homogen (berbeda corak).
Produk perusahaan persaingan monopolistik berbeda coraknya
dan secara fisik mudah untuk membedakan antara produk
perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini
adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada
pasar persaingan sempurna. Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa
pembungkusannya, cara pembayaran dalam pembelian, pelayanan
penjualan, dan sebagainya. Karena perbedaan corak tersebut maka
produk perusahaanperusahaan persaingan monopolistik tidak
bersifat substitusi sempurna. Mereka hanya bersifat substitusi dekat
(close substitute). Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi
sumber kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik.

3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga.


Kekuatan mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar
monopoli dan oligopoly. 53 Kekuatan mempengaruhi harga
bersumber dari perbedaan corak produk. Perbedaan ini
mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat lebih
menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai
produk perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan
menaikkan harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun tidak
sebanyak sebelum kenaikan harga. Sebaliknya jika suatu
perusahaan menurunkan harga, belum tentu diikuti oleh kenaikan
permintaan produk yang dihasilkan.

4. Masuk ke dalam industri/pasar relative mudah.


Masuk ke dalam pasar persaingan monopolistik tidak seberat
masuk pasar monopoli dan oligopoly tetapi tidak semudah masuk

4
pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan modal yang
diperlukan relatif besar dibandingkan dengan perusahaan pada
pasar persaingan sempurna dan harus menghasilkan produk yang
berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.

5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif.


Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukan penentu
utama besarnya pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual
produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat menarik
banyak pelanggan. Oleh karena itu untuk menarik para pelanggan,
perusahaan harus aktif melakukan promosi, memperbaiki
pelayanan, mengembangkan desain produk, meningkatkan mutu
produk, dan sebagainya.

2.2. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik


Pasar monopolistik memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan yang dimiliki oleh pasar monopolistik yaitu sebagai berikut:
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi
konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen
untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam
menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat
konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian
besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

5
5. Menghasilkan barang berbeda corak Hal ini dapat meningkatkan
kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih corak
barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
6. Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata Karena
produsen terdiri atas perusahaan-perusahaan kecil yang
memperoleh untung normal, maka pemilik modal tidak memiliki
kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan
lebih besar.

Kekurangan yang dimiliki oleh pasar monopolistik yaitu


sebagai berikut:

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi,


baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga
produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam
pasar monopolistik karena pemain pasar di dalamnya memiliki
skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi,
sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan
berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
4. Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna Hal ini
dikarenakan harga lebih tinggi, kuantitas produksi lebih rendah,
dan tidak tercapai efisiensi baik produktif maupun alokatif.

6
2.3. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar
Monopolistik
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menjadi penyebab
terjadinya pasar monopolistik:
1. Perusahaan Mempunyai Sumber Daya Eksklusif
Jika suatu perusahaan atau organisasi bisnis mempunyai
dan menguasai sumber daya yang tidak dimiliki dan dikuasai
oleh organisasi bisnis lainnya, maka hal tersebut berarti
organisasi bisnis yang menguasai sumber daya tersebut lah yang
dapat menghasilkan produk. Oleh karena itu, di pasar organisasi
bisnis tersebut yang hanya bisa memproduksi dan menjual suatu
produk tertentu.

2. Kebijakan Pemerintah / Hak Eksklusif


Pemerintah tentunya dapat memberikan hak kepada suatu
organisasi atau perorangan untuk melakukan monopoli. Tujuan
pemerintah tersebut supaya organisasi bisnis atau perorangan
tersebut untuk memproduksi suatu produk yang dianggap
penting bagi pemasukan industri dalam negeri. Oleh karena hal
tersebut pemerintah akan memberikan jaminan dalam bentuk
peraturan dengan tenggang waktu yang relatif lama.Artinya
selama masa pemberian hak monopoli tersebut, hanya organisasi
bisnis atau perorangan yang ditunjuk saja lah yang bisa
menghasilkan, menyediakan, dan menggandakan suatu produk.

3. Amanat Undang – Undang


Di Indonesia terdapat beberapa produk atau sumber daya
yang hanya dikuasai atau di monopoli oleh negara. Berdasarkan
UUD 1945 Pasal 33 ayat 2, menyebutkan bahwa: “Cabang –
7
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.” Berdasarkan
UUD 1945 Pasar 33 ayat 3, menyebutkan bahwa: “Bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalam nya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar – besar kemakmuran
rakyat.” Ke 2 pasal tersebut berarti bahwa negara menguasai
dalam bentuk atau dengan melalui perusahaan negara yang
ditunjuk untuk mengelolanya, dengan ketentuan harga dan juga
kebijakan pemasaran berada di tangan pemerintah.

4. Dapat Menikmati Skala Ekonomi


Pada saat sekarang ini perkembangan teknologi
berkembang sangat pesat, hampir pada seluruh bidang ekonomi
memanfaatkan teknologi. Pemanfaatan teknologi tersebut akan
membuat proses produksi menjadi lebih efisien, yang hanya bisa
dilakukan jika jumlah produksi yang dilakukan besar dan
meliputi hampir semua produksi yang dibutuhkan di dalam
pasar. Kondisi tersebut menjelaskan bahwa suatu organisasi
bisnis atau perorangan hanya akan bisa menikmati skala
ekonomi maksimal jika tingkat produksinya besar.
Pada saat organisasi bisnis atau perorangan telah berhasil
mencapai kondisi yang dimana biaya produksi mencapai
minimal dam jumlah produksi hampir menyamai jumlah
permintaan yang ada di pasar. Maka dengan begitu organisasi
bisnis atau perorangan tersebut dapat menurunkan harga
barangnya jika melakukan produksi dalam jumlah besar. Hal
tersebut akan menyebabkan organisasi bisnis atau perseorangan
yang baru atau masih kecil tidak akan bisa untuk bersaing

8
dengan organisasi bisnis atau perseorangan yang sudah
mempunyai modal besar dan sudah berpengalaman.

5. Ketidak puasan terhadap pasar sempurna dan monopoli


Dikarenakan produsen yang tidak puas dengan sistem pasar
sempurna dan pasar monopoli sehingga banyak sekali produsen
atau perusahaan yang berpindah ke sistem pasar monopolistik.

6. Sumber alam
Sumber daya alam yang amat sangat melimpahruah di
Indonesia membuat setiap orang atau produsen mudah terjun
dalam industry monopolistik, karena sangat mudah untuk
mencari bahan baku maupun bahan pendukung dalam produksi
suatu barang.

7. produk diferensial
Dikarenakan produk diferensial yang tidak terlalu tinggi
membuat setiap produsen lebih mudah dalam persaingan non
harga seperti iklan dan hal lainnya.

2.4. Keseimbangan dalam Pasar Monopolistik


Keseimbangan dalam pasar monopolistik sangat terkait dengan
analisa laba rugi. Walaupun beroperasi di pasar monopolistik,
perusahaan tetap saja bisa mengalami kerugian. Namun, sebagian besar
perusahaan akan mengalami keuntungan, terutama dalam jangka
panjang.

9
a. Keseimbangan Jangka Pendek

Kurve permintaan perusahaan persaingan monopolistik


merupakan peralihan dari kurve permintaan perusahaan
persaingan sempurna dan kurve permintaan perusahaan
monopoli. Jadi, kurve tersebut sedikit miring dari kiri atas ke
kanan bawah. Ini berarti bahwa elastisitas permintaannya lebih
kecil dari elastisitas permintaan perusahaan persaingan sempurna
tetapi lebih besar dari elastisitas permintaan perusahaan
monopoli.
Analisis keseimbangan pada perusahaan persaingan
monopolistik sama dengan analisis pada perusahaan monopoli.
Bedanya, permintaan yang dihadapi perusahaan monopoli adalah
seluruh permintaan pasar,sedang yang dihadapi perusahaan
persaingan monopolistik adalah sebagian dari permintaan pasar.
Elastisitas permintaannya lebih kecil dari elastisitas
permintaan perusahaan persaingan sempurna tetapi lebih besar
dari elastisitas permintaan perusahaan monopoli.

10
Berikut dua keadaan kurva keseimbangan perusahaan
persaingan monopolistik dimana perusahaan memperoleh
keuntungan dan perusahaan menderita kerugian.

b. Keseimbangan Jangka Panjang

Masuknya perusahaan-perusahaan baru mengakibatkan


kurve permintaan dan tentunya juga kurve MR perusahaan
persaingan monopolistik bergeser ke kiri. Masuknya perusahaan-
perusahaan baru akan berlangsung terus sehingga perusahaan
hanya menerima keuntungan normal. Jadi, dalam jangka panjang,
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya
menerima keuntungan normal, seperti halnya perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna. PL adalah sama dengan biaya total
rata-rata (ATC) yang berarti perusahaan memperoleh keuntungan
normal.
Sifat perusahaan persaingan monopolistik ketika
memperoleh keuntungan normal berbeda dengan sifat perusahaan
persaingan sempurna yang juga ketika memperoleh keuntungan
normal. Perbedaan tersebut adalah harga jual produk dan biaya

11
produksi pada perusahaan persaingan monopolistik lebih tinggi
dibanding pada perusahaan persaingan sempurna, dan kegiatan
produksi pada perusahaan persaingan monopolistik belum
mencapai tingkat optimal (tingkat produksi dengan biaya per unit
paling rendah). Sebaliknya jika perusahaan menderita kerugian
minimum seperti ditunjukkan
Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit
sehingga jumlah permintaan yang dihadapi perusahaan-
perusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Ini berarti bahwa
kurve permintaan akan bergeser ke kanan. Kejadian keluarnya
perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai perusahaan
memperoleh keuntungan normal Dalam keadaan seperti ini tidak
ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi
yang keluar dari pasar. keseimbangan jangka panjang perusahaan
persaingan monopolistik. Sifat-sifat perusahaan persaingan
monopolistik demikian tentu akan merugikan masyarakat, karena
seandainya mereka beroperasi seperti perusahaan persaingan
sempurna maka masyarakat konsumen akan dapat membeli
produk dengan harga yang lebih rendah dan jumlah produk yang
lebih banyak.
Dalam jangka panjang, perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik hanya menerima keuntungan normal, seperti halnya
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.

c. Keseimbangan perusahaan dalam pasar Monopolistik


Perusahaan monopolistik juga sebagaimana pada pasar
persaingan sempurna akan memperoleh laba maksimal, laba

12
normal, rugi minimal, dan rugi maksimal dalam kondisi tertentu.
Contoh kemungkinan kondisi tersebut.

1. Laba Maksimal

Perpotongan MR dengan MC (keseimbangan


perusahaan) terjadi pada saat output sebanyak Q unit.
Harga per unit sebesar OP dan biaya per unit sebesar OC.
Total pendapatan sebesar OPRQ, sedangkan biaya
yang dikeluarkan sebesar OCSQ. Sehingga laba yang
diperoleh sebesar PCSR (daerah yang diarsir). Laba
sebesar PCSR adalah laba ekonomi.
Laba ini adalah laba maksimal atau keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan pada posisi
keseimbangan dalam pasar monopoli. Laba maksimal
diperoleh karena pada posisi keseimbangan perusahaan
AC lebih rendah dibanding dengan AR.

13
2. Laba Normal

Perpotongan MR dengan MC atau posisi


keseimbangan perusahaan di pasar monopoli terjadi pada
saat output sebanyak Q unit. Harga per unit sebesar OP
atau OC dan biaya per unit sebesar OP atau OC. Total
pendapatan besarnya sama dengan total biaya yaitu
sebesar OPRQ atau OPCQ sedangkan biaya yang
dikeluarkan sebesar OCRQ.
Sehingga, perusahaan dalam posisi Break Event
Point (BEP) dan disebut laba normal. Laba normal ini
terjadi ketika MR sama dengan MC dan AR sama dengan
AC.
Mengapa dalam posisi BEP disebut sebagai laba
normal? Padahal kan penerimaan sama dengan biaya alias
impas. Perlu diketahui bahwa dalam biaya sudah termasuk
gaji karyawan, gaji/keuntungan pengusaha juga biaya
modal atau bunga. Jadi dalam biaya tersebut sudah ada
pendapatan pengusaha, sehingga disebut dengan laba
normal.

14
3. Rugi Minimal

Walaupun dalam pasar monopoli, perusahaan juga


bisa mengalami kerugian. Misalkan ditunjukkan pada
kurva dia atas. Dengan biaya produksi OCSQ yang lebih
besar dari pendapatan yang diterima yaitu sebesar OPRQ.
Kerugian yang dialami sebesar PCSR disebut rugi
minimal.
Kerugian ini dialami perusahaan karena biaya
variabel rata-rata (AVC) berada di bawah pendapatan rata-
rata artinya biaya tersebut masih bisa ditutupi oleh
pendapatan perusahaan, sehingga perusahaan masih bisa
bertahan dan meneruskan operasi/kegiatan usahanya.
Keadaan seperti ini dinamakan rugi minimal.

4. Rugi Maksimal

15
Keadaan seperti pada kurva di atas, walaupun
berposisi sebagai monopolis, perusahaan lebih baik
menutup usahanya karena pendapatan yang diperoleh
(OPEQ) tidak dapat menutup biaya total produksi baik itu
biaya variabel total atau biaya tetap total (OCDQ).
Perusahaan menderita rugi sebesar PCDE yang
disebut dengan rugi maksimal. Bila diteruskan maka tidak
akan lama lagi perusahaan akan bangkrut dan gulung tikar.

2.5. Contoh Pasar Monopolistik


a. Penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha
Sepeda montor keluaran Honda selalu dikatakan lebih irit
daripada sepeda motor lainnya. Sedangkan motor keluaran
Yamaha diklaim lebih memiliki tenaga yang lebih unggul
daripada sepeda motor lainnya.
Hal tersebut adalah salah satu contoh pada pasar persaingan
monopolistic kedua brand ini sama-saama produsen sepeda
motor. Namun keduanya memiliki karakteristik produk yang
sangat berbeda.
Honda cenderung lebih unggul dalam hal bahan bakar
karena iritnya bahan bakar yang digunakan oleh mereka.
Sedangkan Yamaha akan lebih unggul dalam hal akselerasi.
Selanjutnya, tinggal bergantung pada pilihan konsumen.

b. Banyak produsen yang memproduksi air mineral


Banyakan produk air mineral dipasar seperti, AQUA, VIT,
Le Minerale, Prima, atau Nestle. Masing-masing produsen

16
memiliki ciri khas tersendiri seperti kemasan, kualitas atau ukuran
yang membedakan produknya dengan produk pesaing.

c. Banyak produsen sepatu olahraga


Sepatu olahraga berbagai brand/merek seperti Reebook,
Adidas, Diodora, Fila dan Nike. Namun masing-masing
brand/merek memiliki desain, keunikan, kenyamanan serta
keunggulan yang berbeda-beda. Kosumen akan memilih produk
yang sesuai dengan preferensinya.
Adapun pasar monopolistik dapat ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, seperti sampo, sabun, TV, HP dan susu.

17
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pasar
monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen)
dengan barang yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda
coraknya (differentiated product). Oleh karena itu pasar monopolistik
merupakan gabungan dari persaingan sempurna dan monopoli. Ciri-
ciri pasar monopolistik diantaranya terdapat banyak penjual, produk
tidak homogen (berbeda corak), perusahaan mempunyai sedikit
kekuatan mempengaruhi harga, masuk kedalam pasar relatif mudah,
dan persaingan promos penjualan sangat efektif. Sementara itu contoh
pasar monopolistik banyak ditemui pada kehidupan sehari-hari, seperti
sampo, sabun, TV, sepatu, air mineral, dan lain-lain. Masing-masing
produk dalam pasar monopolistik memiliki merek, desain, dan kualitas
yang berbeda.
Adapun faktor-faktor yang menimbulkan pasar monopolistik
melpiuti: perusahaan mempunyai sumber daya ekslusif, kebijakan
pemerintah atau hak eksklusif, amanat undang-undang, dapat
menikmati skala ekonomi, ketidakpuasan terhadap pasar persaingan
sempurna, sumber daya alam, dan produk diferensiasi.
Pengaruh persaingan monopolistik mengalami kerugian yang
tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif sebab pasar
monopolistik tidak seefesien pasar persaingan sempurna, pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, membutuhkan
modal yang cukup besar dan juga harga produk yang harus dibayar

18
untuk meningkatkan biaya produksi. Di sisi lain pasar persaingan
monopolistik akan memudahkan konsumen untuk memilih produk
yang terbaik, mendorong produsen untuk melakukan inovasi terhadap
produknya, konsumen selektif menentukan produk yang dibelinya,
relatif mudah dijumpai, meningkatkan kesejahteraan konsumen, dan
distribusi pendapatan masyarakat lebih merata.
Keseimbangan jangka pendek pada pasar monopolistik memiliki
kurva sedikit miring dari kiri ke atas kanan bawah artinya elasitas
permintaanya lebih kecil dari elasitas permintaan persaingan sempurna
tetapi lebih besar dari elasitas permintaan monopoli. Tetapi jika
Semakin banyaknya perusahaan yang masuk ke dalam pasar maka
dalam jangka panjang perusahaan hanya akan memperoleh keuntungan
normal. Dimana masuknya perusahan-perusahan baru mengakibatkan
kurva permintaan dan kurva MR perusahaan monopolistik bergeser ke
kiri. Perusahaan monopolistik juga memperoleh laba maksimal, laba
normal, rugi minimal, dan rugi maksimal dalm kondisi tertentu.

3.2. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah dalam
persaingan pasar monopolistik yang dimana banyak penjual (produsen)
yang menjual barang atau produk yang berbeda coraknya
(differentiated product) maka bagi konsumen yang akan melakukan
kegiatan dari persaingan monopolistik ini sebaiknya memilah-milah
barang atau jasa yang terbaik sebelum membeli barang atau membayar
barang dan konsumen harus memilih produk yang diinginkan sesuai
dengan kebutuhan.

19
DAFTRA PUSTAKA

Sitio, Vera Sylvia Saragi. (2020). “Modul Ekonomi Mikro”. Jakarta:


Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. Diakses pada 20
Oktober 2021.

Kurniawan, R. F. F. (2020). “Analisis struktur persaingan dan sistem pasar


monopolistic”. Analisis struktur persaingan dan sistem pasar
monopolistik. Diakses pada 19 Oktober 2021.

Binsis, Mastah. (2021). “Pasar Monopoli”. https://mastahbisnis.com/pasar-


monopoli/. Diakses pada 22 Oktober 2021.

Dianah, Rofifah. (2020). “Pasar Persaingan Monopolistik dan Oligopoli”


http://elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/1877/2017/03/Materi-tambahan-Pasar-
Persaingan-Monopolistik-dan-Oligopoli.pdf. Diakses pada 24
Oktober 2021.

Com, Kompas. (2021). “Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik”


https://money.kompas.com/read/2021/08/20/150000926/kelebihan-
dan-kekurangan-pasar-monopolistik. Diakses pada 21 Oktober
2021.

Com, Yahoo. “kurva keseimbangan jangka pendek pasar monolistik”


https://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Awrxz_P1k
nNhYyMACSTLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZA
MEc2VjA3BpdnM-
?p=kurva+keseimbangan+jangka+pendek+pasar+monolistik&fr2=p
iv-
web&type=E211ID826G0&fr=mcafee&guccounter=1#id=1&iurl=
20
https%3A%2F%2Fwww.researchgate.net%2Fprofile%2FAkhmad_
Pide%2Fpublication%2F326846310%2Ffigure%2Fdownload%2Ffi
g20%2FAS%3A669631903707166%401536664095927%2FGamba
r-91-Keseimbangan-Jangka-Pendek-dalam-Pasar-Persaingan-
Monopolistik.png&action=close. Diakses pada 22 Oktober 2021.

Blongspot, pramarda. (2014). “Makalah Pasar Monopolistik”


http://pramarda.blogspot.com/2014/04/makalah-pasar-
monopolistik.html. Diakses pada 22 Oktober 2021.

Id, maglearning. (2020). “Keseimbangan Dalam Pasar Monopoli dan


Kekuatannya” https://maglearning.id/2020/12/15/keseimbangan-
dalam-pasar-monopoli-dan-kekuatannya/. Diakses pada 23 Oktober
2021.

Noviana, Linda. 2021. Apa itu Pasar Persaingan Monopolistik?


https://blog.pluang.com/cerdascuan/monopolistic-competition-
adalah/#Contoh_Pasar_Persaingan_Monopolistik. Diakses pada 25
Oktober 2021.

21

Anda mungkin juga menyukai