Dosen Pengampu:
Nur Rahmi Akbarini, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Latifah Nur Desita (K7521046)
Robi Maulana (K7521067)
Siti Khofifah (K7521072)
Siti Najwa Ananda R. (K7521074)
Tasyarrafa Laili A. N. (K7521076)
Wahyu Ika Ramadhani (K7521079)
Wahyu Nur Aisyah (K7521080)
Wildan Purbo Ananda (K7521081)
Yaasin Nurjanah (K7521082)
Yuanita Mukti Artati (K7521084)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pasar
persaingan tidak sempurna (Pasar Monopolistik)” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Nur
Rahmi Akbarini, S.Pd., M.Pd pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan
Bisnis di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang Pasar Monopolistik.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Kami telah menyusun beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi.
Beberapa rumusan masalah tersebut antara lain:
1. Bagaimana pengertian pasar monopolistik?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik?
3. Bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar
monopolistik?
4. Bagaimana keseimbangan dalam pasar monopolistik?
5. Bagaimana contoh pasar monopolistik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Produknya tidak homogen (berbeda corak).
Produk perusahaan persaingan monopolistik berbeda coraknya
dan secara fisik mudah untuk membedakan antara produk
perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini
adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada
pasar persaingan sempurna. Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa
pembungkusannya, cara pembayaran dalam pembelian, pelayanan
penjualan, dan sebagainya. Karena perbedaan corak tersebut maka
produk perusahaanperusahaan persaingan monopolistik tidak
bersifat substitusi sempurna. Mereka hanya bersifat substitusi dekat
(close substitute). Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi
sumber kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik.
4
pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan modal yang
diperlukan relatif besar dibandingkan dengan perusahaan pada
pasar persaingan sempurna dan harus menghasilkan produk yang
berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.
5
5. Menghasilkan barang berbeda corak Hal ini dapat meningkatkan
kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih corak
barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
6. Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata Karena
produsen terdiri atas perusahaan-perusahaan kecil yang
memperoleh untung normal, maka pemilik modal tidak memiliki
kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan
lebih besar.
6
2.3. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar
Monopolistik
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menjadi penyebab
terjadinya pasar monopolistik:
1. Perusahaan Mempunyai Sumber Daya Eksklusif
Jika suatu perusahaan atau organisasi bisnis mempunyai
dan menguasai sumber daya yang tidak dimiliki dan dikuasai
oleh organisasi bisnis lainnya, maka hal tersebut berarti
organisasi bisnis yang menguasai sumber daya tersebut lah yang
dapat menghasilkan produk. Oleh karena itu, di pasar organisasi
bisnis tersebut yang hanya bisa memproduksi dan menjual suatu
produk tertentu.
8
dengan organisasi bisnis atau perseorangan yang sudah
mempunyai modal besar dan sudah berpengalaman.
6. Sumber alam
Sumber daya alam yang amat sangat melimpahruah di
Indonesia membuat setiap orang atau produsen mudah terjun
dalam industry monopolistik, karena sangat mudah untuk
mencari bahan baku maupun bahan pendukung dalam produksi
suatu barang.
7. produk diferensial
Dikarenakan produk diferensial yang tidak terlalu tinggi
membuat setiap produsen lebih mudah dalam persaingan non
harga seperti iklan dan hal lainnya.
9
a. Keseimbangan Jangka Pendek
10
Berikut dua keadaan kurva keseimbangan perusahaan
persaingan monopolistik dimana perusahaan memperoleh
keuntungan dan perusahaan menderita kerugian.
11
produksi pada perusahaan persaingan monopolistik lebih tinggi
dibanding pada perusahaan persaingan sempurna, dan kegiatan
produksi pada perusahaan persaingan monopolistik belum
mencapai tingkat optimal (tingkat produksi dengan biaya per unit
paling rendah). Sebaliknya jika perusahaan menderita kerugian
minimum seperti ditunjukkan
Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit
sehingga jumlah permintaan yang dihadapi perusahaan-
perusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Ini berarti bahwa
kurve permintaan akan bergeser ke kanan. Kejadian keluarnya
perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai perusahaan
memperoleh keuntungan normal Dalam keadaan seperti ini tidak
ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi
yang keluar dari pasar. keseimbangan jangka panjang perusahaan
persaingan monopolistik. Sifat-sifat perusahaan persaingan
monopolistik demikian tentu akan merugikan masyarakat, karena
seandainya mereka beroperasi seperti perusahaan persaingan
sempurna maka masyarakat konsumen akan dapat membeli
produk dengan harga yang lebih rendah dan jumlah produk yang
lebih banyak.
Dalam jangka panjang, perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik hanya menerima keuntungan normal, seperti halnya
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
12
normal, rugi minimal, dan rugi maksimal dalam kondisi tertentu.
Contoh kemungkinan kondisi tersebut.
1. Laba Maksimal
13
2. Laba Normal
14
3. Rugi Minimal
4. Rugi Maksimal
15
Keadaan seperti pada kurva di atas, walaupun
berposisi sebagai monopolis, perusahaan lebih baik
menutup usahanya karena pendapatan yang diperoleh
(OPEQ) tidak dapat menutup biaya total produksi baik itu
biaya variabel total atau biaya tetap total (OCDQ).
Perusahaan menderita rugi sebesar PCDE yang
disebut dengan rugi maksimal. Bila diteruskan maka tidak
akan lama lagi perusahaan akan bangkrut dan gulung tikar.
16
memiliki ciri khas tersendiri seperti kemasan, kualitas atau ukuran
yang membedakan produknya dengan produk pesaing.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pasar
monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen)
dengan barang yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda
coraknya (differentiated product). Oleh karena itu pasar monopolistik
merupakan gabungan dari persaingan sempurna dan monopoli. Ciri-
ciri pasar monopolistik diantaranya terdapat banyak penjual, produk
tidak homogen (berbeda corak), perusahaan mempunyai sedikit
kekuatan mempengaruhi harga, masuk kedalam pasar relatif mudah,
dan persaingan promos penjualan sangat efektif. Sementara itu contoh
pasar monopolistik banyak ditemui pada kehidupan sehari-hari, seperti
sampo, sabun, TV, sepatu, air mineral, dan lain-lain. Masing-masing
produk dalam pasar monopolistik memiliki merek, desain, dan kualitas
yang berbeda.
Adapun faktor-faktor yang menimbulkan pasar monopolistik
melpiuti: perusahaan mempunyai sumber daya ekslusif, kebijakan
pemerintah atau hak eksklusif, amanat undang-undang, dapat
menikmati skala ekonomi, ketidakpuasan terhadap pasar persaingan
sempurna, sumber daya alam, dan produk diferensiasi.
Pengaruh persaingan monopolistik mengalami kerugian yang
tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif sebab pasar
monopolistik tidak seefesien pasar persaingan sempurna, pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, membutuhkan
modal yang cukup besar dan juga harga produk yang harus dibayar
18
untuk meningkatkan biaya produksi. Di sisi lain pasar persaingan
monopolistik akan memudahkan konsumen untuk memilih produk
yang terbaik, mendorong produsen untuk melakukan inovasi terhadap
produknya, konsumen selektif menentukan produk yang dibelinya,
relatif mudah dijumpai, meningkatkan kesejahteraan konsumen, dan
distribusi pendapatan masyarakat lebih merata.
Keseimbangan jangka pendek pada pasar monopolistik memiliki
kurva sedikit miring dari kiri ke atas kanan bawah artinya elasitas
permintaanya lebih kecil dari elasitas permintaan persaingan sempurna
tetapi lebih besar dari elasitas permintaan monopoli. Tetapi jika
Semakin banyaknya perusahaan yang masuk ke dalam pasar maka
dalam jangka panjang perusahaan hanya akan memperoleh keuntungan
normal. Dimana masuknya perusahan-perusahan baru mengakibatkan
kurva permintaan dan kurva MR perusahaan monopolistik bergeser ke
kiri. Perusahaan monopolistik juga memperoleh laba maksimal, laba
normal, rugi minimal, dan rugi maksimal dalm kondisi tertentu.
3.2. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah dalam
persaingan pasar monopolistik yang dimana banyak penjual (produsen)
yang menjual barang atau produk yang berbeda coraknya
(differentiated product) maka bagi konsumen yang akan melakukan
kegiatan dari persaingan monopolistik ini sebaiknya memilah-milah
barang atau jasa yang terbaik sebelum membeli barang atau membayar
barang dan konsumen harus memilih produk yang diinginkan sesuai
dengan kebutuhan.
19
DAFTRA PUSTAKA
21