Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PASAR MONOPOLISTIK”

DI SUSUN OLEH :

1. LIA FEBRIANI (21310300274)


2. MUKHAMMAD SATRIO NUGROHO (21310300275)
3. SIDI PRANAWA (21310300276)
4. ROFI AGUSTIN (21310300277)
5. REHAN KHAERUL ARIFIN (21310300278)

PROGAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan hidayahnya
Allah SWT kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya. Makalah ini berisikan tentang Pasar Monopolistik.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah untuk junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, serta keluarga dan sahabatnya hingga akhir Zaman, dengan diiringi
upaya meneladani akhlaknya yang mulia.

Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

Purwokerto, 4 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar belakang......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3 Tujuan ..................................................................................................................2

BAB 2............................................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................................3

2.1 Pengertian Pasar Monopolistik............................................................................3

2.2 Karakteristik Pasar Monopolistik........................................................................3

2.3 Keseimbangan Jangka Pendek pada Pasar Persaingan Monopolistik..................5

2.4 Keseimbangan Jangka Panjang pada Pasar Persaingan Monopolistik................6

2.5 Hubungan Monopolistik dengan Kesejahteraan Masyarakat..............................7

2.6 Persaingan bukan Harga pada Pasar Persaingan Monopolistik...........................7

2.7 Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik..........................................................8

2.8 Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik.......................................................8

BAB 3..........................................................................................................................10

PENUTUP...................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan........................................................................................................10

3.2 Saran..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan


sejak zaman dahulu kala. Sebelum adanya jual beli, seseorang memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan bertukar barang dengan orang lain yang memiliki barang yang ia
butuhkan (barter). Namun, barter bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang
nilainya dengan barang yang didapat.

Seiring berkembangnya zaman, akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu


barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi
berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli. Dalam sistem jual beli, ada yang
namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan konsumen
adalah pasar. Seiring dengan perkembangan zaman, pasar pun ada bermacam-macam.
Ada pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan
pasar oligopoli.

Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup
kemungkinan usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Ketika banyak produsen
memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merek, dan kualitas yang
berbeda. Maka di sinilah terjadi pasar persaingan monopolistik. Berkaitan dengan
masalah di atas maka kami menyusun makalah dengan judul Pasar Monopolistik.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian pasar monopolistik ?
b. Sebutkan karakteristik pasar monopolistik ?
c. Bagaimana keseimbangan jangka pendek pada pasar persaingan monopolistik ?
d. Bagaimana keseimbangan jangka panjang pada pasar persaingan monopolistik?
e. Bagaimana hubungan monopolistik dan kesejahteraan masyarakat ?
f. Mengapa persaingan bukan harga pada pasar persaingan monopolistik ?
g. Apa kelebihan pasar monopolistik ?
h. Apa kekurangan pasar monopolistik ?

1
1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai
pasar monopolistik, karakteristik, dan peran pasar monopolistik terhadap kegiatan
ekonomi. Selain itu untuk mengetahui bagaimana keseimbangan pasar monopolistik,
serta kelebihan dan kekurangannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat banyak
produsen yang memproduksi atau menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di pasar monopolistik tidak terbatas, tetapi
setiap produk yang di hasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakan
dengan produk-produk lain. Aspek tersebut misalnya, dengan membedakan bentuk,
warna, atau kualitas sehingga konsumen tidak akan memilih merk lain atau mengganti-
ganti merk.

Teori pasar monopolistik di kembangkan karena ketidakpuasan terhadap


kekuatan analisis pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Model pasar
monopolistik di kembangkan pada akhir dasawarsa 1920-an dan awal dasawarsa 1030.
Model pasar persaingan monopolistik di kembangkan oleh sorang ekonom Inggris
bernama John Robinson dan seorang ekonom Amerika Serikat bernama Edward
Chambelain.

2.2 Karakteristik Pasar Monopolistik


a. Terdapat banyak penjual

Terdapat cukup banyak penjual di dalam pasar persaingan monopolistik, namun


demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
Perusahaan dalam pasar monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama
besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan adalah sedikit
kalau di bandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.

b. Barang yang di produksi sifatnya berbeda corak

Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik berbeda coraknya


(differentiated product) dan secara fisik mudah di bedakan di antara produksi
suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan

3
dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam
pengemasannya,
perbedan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after-sale service)
dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Perbedaan dalam sifat
barang yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli yaitu :

 Perbedaan Fisik
Contoh : shampoo berbeda dalam warna, bau, kekentalan, dan kuantitas busa.
 Lokasi
Jumlah dan jenis lokasi tersedianya produk juga merupakan salah satu alat
deferensiasi. Beberapa produk biasa terdapat di mana saja, termasuk internet,
ada juga produk lain yang perlu di cari dan perlu menempuh suatu perjalanan
tertentu.
 Citra Produk
Cara terakhir perbedaan produk adalah jenis citra atau image yang ingin
ditampilkan oleh produsen dalam benak konsumen, beberapa produk
mencoba untuk memberi citra ramah lingkungan dengan cara menekankan
penggunaan bahan kemasan yang dapat di daur ulang.

c. Perusahaan memiliki sedikit kekuatan untuk mempengaruhi harga


 Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedan corak produk.
Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih.
 Harus menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang sudah ada.
Pembeli dapat lebih menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang
menyukai produk perusahaan lain, sehingga jika suatu perusahaan menaikan
harga ia masih dapat manarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum
kenaikan harga.

d. Masuk ke dalam industri atau pasar relatif mudah

Untuk masuk ke dalam pasar persaingan monopolistik tidak seberat masuk ke


pasar monopoli dan oligopoli, tetapi tidak semudah masuk pasar persaingan
sempurna. Hal ini di sebabkan :

 Modal yang di perlukan relatif besar di banding dengan pasar persaingan


sempurna

4
 Harus menghasilkan produk berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar

e. Persaingan promosi penjualan sangat aktif

Untuk menarik para pelanggan perusahaan harus aktif melakukan promosi,


memperbaiki pelayanan, mengembangkan desain produk, meningkatkan mutu
produk dan sebagainya.

2.3 Keseimbangan Jangka Pendek pada Pasar Persaingan Monopolistik

Pada pasar persaingan monopolistik, perusahaan menghadapi kurva permintaan


dengan kemiringan negatif (berslop menurun) karena perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga. Namun, di
karenakan ada banyak sekali barang pengganti terdekat dengan barang tersebut, maka
kurva permintaan sangat elastis akan adanya perubahan harga.

a. Perusahaan Memperoleh Laba b. Perusahaan Mengalami Kerugian

1.1 Gb. kurva keseimbangan jangka pendek dalam pasar persaingan monopolistik

Gambar 1.1 a menggambarkan jumlah produk yang terbaik dalam suatu periode jangka
pendek dari suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik adalah Q, yaitu
ketika MR = MC (Marginal Revenue = Marginal Cost). Untuk dapat menjual suatu
produk yang terbaik yakni Q, maka perusahaan tersebut akan mengenakan harga pada
tingkat P yaitu pada titik A dengan demikian (Average Total Cost) ATC = C yaitu titik
B pada gambar 1.1 a, maka perusahaan memperoleh laba sebesar PC dan total sebesar
daerah PCAB.

5
Pasar persaingan monopolistik memiliki titik impas apabila P = ATC

Gambar 1.1 b perusahaan menderita kerugian, kondisi ini terlihat bahwa P < ATC.
Perusahaan menjual barang Q yang di hasilkan seharga P sedangkan ATC = C yaitu
pada titik B berarti total biaya melebihi harga sehingga perusahaan mengalami kerugian.

2.4 Keseimbangan Jangka Panjang pada Pasar Persaingan Monopolistik

Semakin banyak perusahaan baru yang masuk ke pasar persaingan monopolistik,


maka akan semakin banyak pula kapasitas produksi, sehingga dalam periode waktu
tersebut hanya mendapatkan laba yang normal.

1.2 Gb. kurva keseimbangan jangka panjang dalam pasar persaingan monopolistik

Gambar 1.2 menunjukkan keseimbangan jangka panjang pada pasar persaingan


monopolistik. Produksi yang di hasilkan perusahaan adalah sebesar QL dengan harga
sebesar PL. Pada saat harga sebesar PL sama dengan biaya total rata-rata hal tersebut
mnunjukan bahwa perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.

Hal yang membedakan pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna
ketika memperoleh keuntungan normal yaitu :

 Harga jual produk dan biaya produksi pada pasar persaingan monopolistik lebih
tinggi di banding pada pasar persaingan sempurna.
 Kegiatan produksi pada pasar persaingan monopolistik belum mencapai tingkat
optimal dalam arti tingkat produksi dengan biaya per unit adalah minimal.

6
2.5 Hubungan Monopolistik dengan Kesejahteraan Masyarakat
a. Ketidak efisienan produksi karena produsen tidak beroperasi pada AC (Average
Cost) minimum yang berarti, pemborosan sumber ekonomi masyarakat
b. Konsumen membayar harga produk > MC (Marginal Cost) untuk menghasilkan
produk tersebut, sebaliknya input di bayar MC (Marginal Cost)

Cara Mengatasi Efek Negatif tersebut :


a. Mengurangi jumlah produsen sehingga kurva permintaan bergeser ke atas dari D
ke D‘ yaitu, pada posisi kurva permintaan tersebut memotong AC (Average Cost)
pada titik minimumnya
b. Memerintahkan produsen memproduksi Q pada saat MC = AC = D’= P

Alternatif Pemecahan :
a. Melalui peraturan pemerintah;
b. Memberi subsidi

2.6 Persaingan Bukan Harga pada Pasar Persaingan Monopolistik

Beberapa hal yang di lakukan oleh para perusahaan dalam melakukan persaingan bukan
harga adalah sebagai berikut :

a. Diferensiasi Produk

Perusahaan yang ada di suatu pasar persaingan monopolistik akan selalu berusaha
untuk menghasilkan produk yang mempunyai sifat tertentu, yaitu bisa di bedakan
secara jelas di bandingkan dengan perusahaan lain yang ada di pasar. Dengan
demikian, kita bisa melihat akan ada barang yang berbeda baik secara merk, desain,
mutu, maupun corak.

b. Pengiklanan
Tujuan perusahaan dalam melakukan pengiklanan produknya adalah sebagai
berikut :
 Memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai barang yang telah di
produksi,
 Memberikan penekanan bahwa produk yang di hasilkan mempunyai kualitas
sangat baik,

7
 Dapat menciptakan dan memelihara hubungan yang bagus di antara
konsumennya.

c. Merk dagang

Merk dagang memberikan informasi kepada konsumen mengenai kualitas barang,


ketika kualitas tidak dapat di tentukan dengan mudah sebelum di lakukan
pembelian. Merk dagang juga berfungsi memberi insentif kepada perusahaan untuk
menjaga kualitas produknya karena dengan merk dagang mereka mempertaruhkan
reputasi perusahaannya.

2.7 Kelebihan pada Pasar Monopolistik


a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat
memilih produk yang terbaik baginya;
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi untuk setiap produknya;
c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menetukan produk
yang akan di beli, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang di
pilihnya;
d. Pasar monopolistik relatif mudah di jumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
e. Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata, karena produsen terdiri atas
perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal, maka pemilik
modal tidak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang di
ciptakan lebih besar

2.8 Kekurangan pada Pasar Monopolistik


a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas, maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
b. Di butuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

8
c. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga pokok yang harus di
bayar oleh konsumen.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar Monopolistik adalah pasar yang banyak produsen didalamnya yang


menghasilkan barang yang berbeda-beda (differentiated products). Pasar Monopolistik
memiliki karakteristik yaitu, terdapat banyak penjual, barangnya berbeda-beda corak,
dan banyak melakukan persaingan bukan harga.

Dalam jangka pendek perusahaan dalam pasar monopolistik dapat memperoleh


untung tinggi, juga bisa mengalami kerugian, sedangkan dalam jangka panjang
sebaliknya. Oleh karena itu, dalam pasar monopolistik jangka panjang hanya
memperoleh untung normal.

Dalam pasar monopolistik memiliki kelebihan maupun kekurangan, yaitu


kelebihannya dapat memperoleh barang yang berbeda-beda, keluar-masuk pasar mudah,
mudah dijumpai masyarakat, dan distribusi pendapatan masyarakat lebih merata, karena
produsen terdiri atas perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal,
maka pemilik modal tidak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja
yang di ciptakan lebih besar. Sedangkan kelemahannya adalah memiliki persaingan
yang tinggi dan membutuhkan modal yang cukup besar.

3.2 Saran

Berdasarkan uraian makalah, saran yang bisa penulis berikan adalah untuk
mempersiapkan dengan matang, baik modal yang cukup besar, pengalaman dalam
menanggapi persaingan, pelayanan yang baik, dan produk yang akan masuk ke dalam
pasar monopolistik. Karena didalam pasar monopolistik terdapat produk yang
beranekaragam, diharapkan produk yang akan masuk berkualitas tinggi dengan khasnya
tersendiri agar bisa bersaing dan bertahan didalamnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hanani, Nuhfil, Rosihan Asmara, dan Fahriyah. Ekonomi Mikro. Malang: PS Agribisnis
Hidayati, Syafaatul. 2019. Teori Ekonomi Mikro. Tangerang Selatan: Unpam Al Faruq
Putri, Dwika Lodia, Aris Ariyanto, dan Dede Andi. 2021. Buku Ajar Pengantar
Ekonomi Mikro. Sumatera Barat: Insan Cendekia Mandiri
Iswardoro, 1994. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Gunadarma
Siregar, Bernardus Wishman. Modul Ekonomi Mikro Pasar Monopolistik. Jakarta

iv

Anda mungkin juga menyukai