Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pasar Monopolistik

Disusun oleh kelompok 12 :

1.Tini Angreyina

2.Yasfa Ilmiah

Dosen pengampu : Rahmat Putra Ahmad Hasibuan,M.Si

Program Studi Ekonomi Syariah

Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno Bengkulu

Tahun Ajaran 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah yang Alhamdulillah tepat
waktunya yang berjudul “Pasar Monopolistik “.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal . Oleh karena itu,tidak ada yang dapat di selesaikan dengan sangat sempurna begitu pula
dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal yang dapat kami analisa dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya dengan semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki. Dimana kami juga memiliki kemampuan keterbatasan .

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan ikut serta
dalam penyusunan resume ini dari awal sampai akhir. Apabila banyak kesalahan dalam kata
apapun penulisan kami mohon maaf dan kepada Allah kami mohon ampun . Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala urusan kami aminn.
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………………………

Kata Pengantar.............................................................................................................................

Daftar Isi......................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………

A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................................
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………...

A. Pengertian Pasar Monopolistik…………………………………………………………


B. Ciri-ciri Pasar Monopolistik……………………………………………………………
C. Keuntungan Maksimum Pasar Monopolistik…………………………………………..
D. Corak Pasar Monopolistik………………………………………………………………
E. Contoh Pasar Monopolistik…………………………………………………………….
F. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik……………………………………….

Bab III PENUTUP…………………………………………………………………………….

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen yang memproduksi
atau menghasilkan barang serupa tetapi mempunyai perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di pasar
monopolistik tidak terbatas, tapi setiap produk yang dihasilkan pasti mempunyai karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk-produk lainnya.

Seperti misalnya sabun mandi, shampo, pasta gigi, dan sebagainya. Meskipun fungsi dari semua sabun
mandi sama yaitu untuk membersihkan badan, akan tetapi setiap produk yang dihasilkan oleh produsen
yang berbeda memiliki ciri yang khusus, seperti misalnya perbedaan wangi, warna, kemasan, bentuk dan
sebagainya. Atau ada juga definisi pasar monopolistik yaitu pasar yang dimana terdapat banyak produsen
atau perusahaan yang menjual barang yang berbeda corak.

Di pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah suatu faktor yang dapat mendongkrak penjualan. Tapi
bagaimana kemampuan produsen atau perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak konsumen
atau masyarakat, sehingga membuat mereka ingin membeli produk tersebut meskipun dengan harga yang
agak mahal. Oleh sebab itu, setiap perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus selalu aktif
mempromosikan produknya sekaligus menjaga citra perusahaannya. Dalam makalah ini, penulis makalah
akan membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistik.

B. Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik?

2.Apa saja ciri-ciri pasar persaingan monopolistik?

3.Apa corak yang ada pada pasar monopolistic?

4.Seperti apa contoh pasar persaingan monopolistik?

5.Apa saja kelebihan dan kekurangan pasar persaingan monopolistik?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian pasar persaingan monopolistik

2. Menjelaskan ciri-ciri pasar monopolistik

3. Menjelaskan corak pasar monopolistic

4. Menjelaskan contoh pasar monopolistik

5. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistic


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik merupakan salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen yang
memproduksi atau menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual
di pasar monopolistik tidak terbatas, tapi setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri
yang membedakannya dengan produk-produk lainnya. Aspek tersebut misalnya dengan membedakan
bentuk, warna, atau kualitas sehingga konsumen tidak akan memilih merek yang lain atau menganti-ganti
merek. Teori Pasar Monopolistic di kembangkan karena ketidakpuasan terhadap persaingan sempurna
maupun monopoli.

Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan
komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang
banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan deferensi produk yang berbeda-beda baik
dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.

Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik dari
produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa mencerminkan perbedaan yang sebenarnya
diantara produk-produk yang mereka konsumsi atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai
contohnya perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda fungsi, bentuk ataupun
kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun kemasan. Lebih
lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait dengan penjualan
seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan purna
jual, loasi perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant
dan banyak komoditas makanan adalah contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

B. Ciri-ciri Pasar Monopolistik


1.  Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis , terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi
tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar
terdapat banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan tetapi
ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain. Dengan kata lain
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya.
Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan dengan
seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.

2.  Barangnya bersifat berbeda corak


Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar
persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui
bahwa pasar persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang sama.
Oleh karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang
lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untuk membedakan produk
dari masing-masing perusahaan, karena perbedaan corak(different product) pada produk
tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu product , akan tanpak jelas perbedaan tersebut.
Maka kita dapat membedakan mana produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang
lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk
bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang
yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di produksi oleh
perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia
bersifat barang pengganti yang dekat.

 3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga


Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu
harga , akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu
barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis
mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang dihasilkan
bersifat berbeda corak (different product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan
konsumen atau pembeli akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai product perusahaan
satu dan kurang menyukai produk perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga
barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan , walaupun tidak sebanyak pada waktu
sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya , apabila perusahaan
tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya , tidaklah mudah untuk menghabiskan
penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang telah
lama ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.
4.    Produsen lain mudah memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan
monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli dan
monopoli. Hal ini disebabkan oleh:

1.   Karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
2.  Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang
produksi yang telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat untuk
mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat meyakinkan
pelanggan akan mutu barang tersebut.

5.Persaingan promosi penjualan sangat aktif


Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar
dari perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini
memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang
produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak
pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh barang
produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang bersifat beda corak dengan barang yang
sudah tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk
mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga ( non
price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka memperbaiki
mutu dan desain barang , melakukan iklan yang terus menerus memberikan syarat penjualan
yang menarik.

C. Keuntungan Maksimum Pasar Monopolistik


Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar
persainagn sempurna.

1. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek


Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari
keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus
berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas
normal pada jangka pendek.

2.Pemaksimuman keuntungan jangka panjang


Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar.
Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin
berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun
ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal
(MR<MC).

Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab


ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik, yaitu:

a. Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)


b.  Kapasitas berlebih (Excess Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan keluar dari pasar.
Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit sehingga jumlah permintaan yang
dihadapi perusahaanperusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya
perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan
normal. Dalam keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak
ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah yang disebut keseimbangan jangka panjang perusahaan
persaingan monopolistik.

D. Corak Pasar Monopolistik


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan monopolistic itu berbeda
dengan pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa
corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang
terkait dalam corak pasar persaingan monopolistik.

1. Efesiensi dan Diferensiasi Produksi


Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan
sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode
maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk
menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.

Setiap perusahaan dalam pasr persaingan monopolistic akan berusaha memproduksi


produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan hasil
perusahaan lain. Terdapatnya berbagai varisi produk merupakan keistimewaan dari pasar
persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen dan
konsumen.

Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu


penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen
keuntungannya karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan
karakteristik yang berbeda-beda.

2. Perkembangan Teknologi dan Inovasi


Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan
perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh
keuntungan normal. Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek dapat mendorong
pada kegiatan pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi
normal dalam jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki
industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka
keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat
keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.

3. Persaingan Bukan Harga


Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga yang
dilakukan oleh produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan
monopolistik harga bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga dapat
dilakukan dengaan diferensiasi produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi penjualan.

4. Promosi Penjualan Melalui Iklan


Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan merupakan suatu bagian
penting dari usaha memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan adalah untuk tercapainya
salah satu dari target-target berikut.
a.          Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan.
Jenis iklan ini biasanya digunakan perusahaan ketika memperkenalkan hasil-hasil produksinya
yang baru.
b.         Memberi tahu konsumen bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik.
Jenis iklan ini digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
5. Distribusi pendapatan
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik mengakibatkan
distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan
keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa
produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat
memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang mendapatkan keuntungan
lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan
banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom berpendapat bahwa pasar
persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata. 

E.  Contoh Pasar Monopolistik


Contoh pasar persaingan monopolistik adalah:

Penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha

  Sepeda motor keluaran Honda = irit


o    Matic : Beat, Vario
o    Bebek : Supra, Revo
o    Sport : Megapro
  Sepeda motor keluaran Yamaha = bertenaga
o    Matic : Mio, Xeon
o    Bebek : Jupiter, Vega
o    Sport : Skorpio
Di atas adalah salah satu contoh pasar persaingan monopolistik. Honda dan Yamaha
sama-sama produsen sepeda motor. Akan tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki
karakteristik produk yang berbeda. Honda lebih unggul dalam urusan bahan bakar, karena iritnya
bahan bakar yang digunakan. Sedangkan Yamaha lebih unggul dalam akselerasi. Selanjutnya
tergantung pilihan konsumen.

F.  Kelebihan Dan Kekurangan Pasar Monopolistik


Kelebihan pasar persaingan monopolistik :

1.  Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.

3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang
akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

4.  Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik :

1.   Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup
akan cepat keluar dari pasar.

2.  Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

3.   Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan mendapatkan keuntungan di atas
normal pada periode jangka pendek. Keuntungan di atas normal tersebut menyebabkan
pertambahan jumlah perusahaan di pasar. Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut hanya
akan memperoleh keuntungan normal bahkan merugi pada periode jangka panjang.
Biaya produksi per unit perusahaan monopolistik dan harga komoditas yang relatif tinggi,
serta jumlah produksinya yang rendah. Menyebabkan kapasitas produksi yang digunakan berada
di bawah tingkat optimal. Sehingga kurang efisien.
Pengaturan pasar persaingan monopolistic tidak perlu dilakukan meskipun perusahaan
yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga
argument, antara lain :
a. Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead weight loss)
relatif kecil.
b. Permintaan ysng sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil.
c. Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroprasi dalam pasar persaingan
monopolistic diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragam produk , peningkatan
kualitas, dan meningkatnya kebebasab konsumen dalam memilih output.

B.  SARAN
Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen akan tetap setia
pada produk tersebut. Sehingga meskipun produsen menaikan harga barang tersebut, produsen
tidak lantas kehilangan banyak pelanggan. Karena konsumen sudah percaya dengan mutu produk
tersebut.
Selain itu pasar persaingan monopolistik juga menuntut produsen agar lebih inovatif lagi
dalam berproduksi. Baik inovatif dalam menciptakan suatu produk maupun inovatif dalam
efisiensi penggunaan faktor produksi.

DAFTAR PUSTAKA
         Lukman. 2007. “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: UIN Jakarta Press
         Pratama, Rahardja. dan Manurung, Mandala. 2006. “Teori Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar”. Jakarta: FE UI.
         Sugiarto. Dkk. 2007. “Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif”. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
         Pasar Monopolistik- 30 Nov
         www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp.../karakteristiK.html
         http://sites.google.com/site/nuhfil/Home/Mikro-baru.pdf?a=&attredirects=0

Anda mungkin juga menyukai