Anda di halaman 1dari 10

PASAR MONOPOLISTIK

Nama : Najmi Muna


NRP : 2053024

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak zaman
dahulu kala. Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertukar
barang dengan orang lain yang memeliki barang yang ia butuhkan (barter). Namun, barter
bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena
terkadang barang yang ditukar tidak seimbang nilainya dengan barang yang didapat. Seiring
berkembangnya zaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah
orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah
sistem jual beli.
Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya
produsen dan konsumen adalah pasar. Seiring dengan perkembangan zaman pasar pun ada
bermacam-macam. Ada pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistic
dan pasar oligopoli.
Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup kemungkinan
usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh sumber daya alam yang
melimpah yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan
mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi
barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah
terjadi pasar persaingan monopolistik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik?
2. Apa saja ciri-ciri pasar persaingan monopolistik?
3. Apa corak yang ada pada pasar monopolistik?
4. Seperti apa contoh pasar persaingan monopolistik?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan pasar persaingan monopolistik?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MONOPOLISTIK


Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tak
sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap
daya analisis model persaingan pasar sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari
strukturnya pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna (dicirikan
dengan banyak perusahaan yang berpartisipasi di pasar, tanpa batasan masuk industri yang
serius) tetapi perusahaan yang berpartisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang
berbeda karakteristik.

Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang


menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut
juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan deferensi
produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.

Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan


karakteristik dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa
mencerminkan perbedaan yang sebenarnya diantara produk-produk yang mereka konsumsi
atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai contohnya
perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda fungsi, bentuk ataupun
kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun
kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang
terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan
dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, loasi perolehan komoditas, pelayanan dan
sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan
adalah contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.

B. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK


1. Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis , terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi
tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu
pasar terdapat banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan
tetapi ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain. Dengan kata lain
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya.
Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan
dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.

2. Barangnya bersifat berbeda corak


Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar
persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna . Seperti yang telah kita
ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang
sama. Oleh karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan
yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untuk membedakan
produk dari masing-masing perusahaan, karena perbedaan corak(different product) pada
produk tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu product , akan tanpak jelas perbedaan
tersebut. Maka kita dapat membedakan mana produk suatu perusahaan dengan product
perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan
dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara
membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang
di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna
akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.

3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga


Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu
harga , akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga
suatu barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar
monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang
yang dihasilkan bersifat berbeda corak (different product). Karena perbedaan corak inilah
yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai
product perusahaan satu dan kurang menyukai produk perusahaan yang lain. Maka apabila ia
menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan , walaupun tidak
sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya ,
apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya , tidaklah mudah
untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia
dengan produk yang telah lama ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.

4. Produsen lain mudah memasuki pasar


Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan
monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli
dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:

1. Karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
2. Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang
produksi yang telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat
untuk mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat
meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya
pasar dari perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini
memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang
produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik
banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh
barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang bersifat beda corak dengan barang
yang sudah tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk
mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga ( non
price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka
memperbaiki mutu dan desain barang , melakukan iklan yang terus menerus memberikan
syarat penjualan yang menarik.

C. KEUNTUNGAN MAKSIMUM PADA PASAR MONOPOLISTIK


Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik
lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar
persainagn sempurna.

1. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek


Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian
dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan
terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh
laba diatas normal pada jangka pendek.

2. Pemaksimuman keuntungan jangka panjang


Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan
dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan
yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin
menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari
biaya marjinal (MR<MC).

Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab


ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik, yaitu:

a. Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)


b. Kapasitas berlebih (Excess Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan keluar dari pasar.
Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit sehingga jumlah permintaan yang
dihadapi perusahaanperusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya
perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan
normal. Dalam keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga
tidak ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah yang disebut keseimbangan jangka panjang
perusahaan persaingan monopolistik.

D. CORAK PASAR MONOPOLISTIK


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan monopolistic itu berbeda
dengan pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa
corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal
yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistik.

1. Efesiensi dan Diferensiasi Produksi


Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak produk yang
dihasilkan sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design,
mode maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak
pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap perusahaan dalam pasr persaingan monopolistic akan berusaha memproduksi
produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan hasil
perusahaan lain. Terdapatnya berbagai varisi produk merupakan keistimewaan dari pasar
persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen dan
konsumen.

Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu


penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen
keuntungannya karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan
karakteristik yang berbeda-beda.

2. Perkembangan Teknologi dan Inovasi


Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk
melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya
memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek
dapat mendorong pada kegiatan pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika terlihat
keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu perusahaan-
perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut
dalm bidang yang sama maka keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang
berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi
dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.

3. Persaingan Bukan Harga


Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga yang
dilakukan oleh produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar
persaingan monopolistik harga bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan
harga dapat dilakukan dengaan diferensiasi produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi
penjualan.

4. Promosi Penjualan Melalui Iklan


Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan merupakan suatu
bagian penting dari usaha memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan adalah untuk
tercapainya salah satu dari target-target berikut.

a. Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan.


Jenis iklan ini biasanya digunakan perusahaan ketika memperkenalkan hasil-hasil
produksinya yang baru.
b. Memberi tahu konsumen bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik.
Jenis iklan ini digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
5. Distribusi pendapatan
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik
mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen
mampu menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini
akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak
produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang
mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah
terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom
berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan
yang lebih merata.

E. CONTOH PASAR MONOPOLISTIK


Contohnya adalah : sabun, shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua pasta gigi sama
yakni untuk membersihkan gigi, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki
ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR MONOPOLISTIK


Kelebihan pasar persaingan monopolistik :

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.

3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang
akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik :


1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.

2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan mendapatkan keuntungan di
atas normal pada periode jangka pendek. Keuntungan di atas normal tersebut menyebabkan
pertambahan jumlah perusahaan di pasar. Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut hanya
akan memperoleh keuntungan normal bahkan merugi pada periode jangka panjang.
Biaya produksi per unit perusahaan monopolistik dan harga komoditas yang relatif
tinggi, serta jumlah produksinya yang rendah. Menyebabkan kapasitas produksi yang
digunakan berada di bawah tingkat optimal. Sehingga kurang efisien.
Pengaturan pasar persaingan monopolistic tidak perlu dilakukan meskipun perusahaan
yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga
argument, antara lain :
a. Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead weight loss)
relatif kecil.
b. Permintaan ysng sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil.
c. Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroprasi dalam pasar persaingan
monopolistic diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragam produk , peningkatan
kualitas, dan meningkatnya kebebasab konsumen dalam memilih output.

B. SARAN
Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen akan tetap
setia pada produk tersebut. Sehingga meskipun produsen menaikan harga barang tersebut,
produsen tidak lantas kehilangan banyak pelanggan. Karena konsumen sudah percaya dengan
mutu produk tersebut.
Selain itu pasar persaingan monopolistik juga menuntut produsen agar lebih inovatif
lagi dalam berproduksi. Baik inovatif dalam menciptakan suatu produk maupun inovatif
dalam efisiensi penggunaan faktor produksi.
DAFTAR PUSTAKA
 Lukman. 2007. “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: UIN Jakarta Press
 Pratama, Rahardja. dan Manurung, Mandala. 2006. “Teori Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar”. Jakarta: FE UI.
 Sugiarto. Dkk. 2007. “Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif”. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
 Pasar Monopolistik- 30 Nov
 www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp.../karakteristiK.html
 http://sites.google.com/site/nuhfil/Home/Mikro-baru.pdf?a=&attredirects=0

Anda mungkin juga menyukai