Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PASAR MONOOLISTIK DAN OLIGOPOLI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi

DOSEN PENGAMPU :
VENITA SOFIANI, S.E., M.SI.

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUKABUMI
Jl. R. Syamsudin, S.H. No. 50, Cikole, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43113
DAFTAR NAMA-NAMA KELOMPOK 2
Ketua: Fitriannisa Maulidina (2330611072)

Anggota:

1. Gilang Mighfar (2330611037)


2. Delia Febrianti (2330611040)
3. Siti Salma Apriyantri (2330611041)
4. Indri Suci Ramadhani (2330611043)
5. N. Rahma Julianti (2330611044)
6. Ghifary Rizkia (2330611053)
7. Sabila Isnaeni (2330611054)
8. Reysida Agustina (2330611058)
9. Atnic Amelysta (2330611059)
10. Salsabila Azrianti (2330611071)
11. Sela Aliviah (2330611073)
12. Levina Ismawanti (2330611074)
13. Nurul Azizah (2330611075)
14. Diva Kaunang (2330611076)
15. Liswanti (2330611082)
16. Sri Wahyuni (2330611083)
17. Rindi Auliya (2330611086)
18. Sultan Ridho (2330611087)

i
KATA PENGANTAR
Dengan segala rasa syukur, kami memulai dengan ungkapan puji kepada Allah Swt.,
yang telah memberikan berbagai nikmat, kesehatan, dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah “ Pengantar Ilmu Ekonomi " ini. Shalawat dan salam
kami persembahkan kepada Nabi besar, Muhammad saw., yang telah memberikan petunjuk
dalam Al-Qur'an dan sunnahnya, sebagai pedoman hidup bagi keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus kami selesaikan dalam mata
kuliah pengantar ekonomi Dasar di program studi akuntansi di Fakultas ekonomi ,
Universitas Muhamadiyah sukabumi Kami juga ingin menyampaikan penghargaan yang
besar kepada ibu Venita Sopiani, S.E., M.SI., selaku dosen pembimbing kami dalam mata
kuliah pengantar ekonomi.

Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
meningkatkan kualitas makalah ini.

Sukabumi, 15 November 2023

(Kelompok 2)

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR NAMA-NAMA KELOMPOK 2.............................................................................i


KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
I.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
I.2 Tujuan........................................................................................................................1
I.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
II.1 PASAR MONOPOLISTIK.......................................................................................2
II.1.1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLISTIK....................................................2
II.1.2 CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK...........................................................2
II.1.3 KURVA PASAR MONOPOLISTIK................................................................5
II.1.4 CONTOH SOAL: PASAR MONOPOLISTIK...............................................5
II.2 PASAR OLIGOPOLI...............................................................................................7
II.2.1 PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI............................................................7
II.2.2 CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI....................................................................8
II.2.3 KURVA PASAR OLIGOPOLI......................................................................10
II.2.4 CONTOH SOAL: PASAR OLIGOPOLI......................................................10
II.3 PERBEDAAN..........................................................................................................11
II.3.1 PASAR MONOPOLISTIK DAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA. .11
II.3.2 PASAR MONOPOLI DAN ALIGOPOLI.....................................................11
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
III.1 KESIMPULAN........................................................................................................13
III.2 SARAN.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah


Pasar menurut ilmu ekonomi merupakan tempat atau proses transaksi antara
konsumen (permintaan) dan produsen (penawaran) dari suatu produk atau jasa. Dalam hal
ini, pasar oligopoli dan monopolistik adalah dua struktur pasar yang memiliki beberapa
perbedaan dalam karakteristik, jumlah pelaku, jenis persaingan, dan pengaruhnya
terhadap perekonomian.
Menganalisis poin poin penting antara kedua jenis pasar ini memberikan pemahaman
yang baik tentang bagaimana kekuatan pasar beroperasi, pengaruhnya terhadap
konsumen, serta terhadap ekonomi. Dengan memahami dinamika ini, bisnis dapat
membuat keputusan yang lebih baik untuk memasuki pasar, menetapkan harga yang
sesuai, dan mengembangkan strategi yang efektif.

I.2 Tujuan
Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memahami definisi, ciri-ciri, dan perbedaan
dari jenis jenis pasar sehingga memberikan wawasan yang menyeluruh mengenai
dinamika pasar dalam konteks oligopoli dan monopolistik dalam perekonomian.

I.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari masing masing jenis pasar oligopoli dan monopolistik?
2. Bagaimana karakteristik kedua jenis pasar tersebut?
3. Mengapa kedua jenis pasar tersebut termasuk kedalam pasar dengan persaingan tidak
sempurna?
4. Bagaimana pengaruh pasar tersebut terhadap perekonomian negara?

1
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 PASAR MONOPOLISTIK


II.1.1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLISTIK
Pasar monopolistik adalah bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang saling berkompetisi dengan produk yang hampir serupa namun
memiliki beberapa perbedaan. Dalam pasar ini, harga tidak menjadi faktor
utama dalam menentukan angka penjualan, melainkan bagaimana persepsi
konsumen terhadap produk yang dijual. Pasar monopolistik memiliki
kelebihan, seperti jumlah produsen atau penjual tidak terbatas, memungkinkan
inovasi produk yang berkualitas, dan membuat konsumen menjadi semakin
selektif saat membeli produk. Namun, pasar ini juga memiliki kekurangan,
seperti persaingan yang sangat ketat baik pada segi harga, kualitas, maupun
pelayanannya, serta kesulitan bagi produsen dengan modal kecil dan biaya
produksi tinggi untuk bersaing.

II.1.2 CIRI-CIRI PASAR MONOPOLISTIK


Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada
di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan
monopoli. Oleh sebab itu sifat- sifatnya mengandung unsur- unsur sifat pasar
monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan
monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak.(differentiated
products). Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan monopolistis adalah
seperti yang diuraikan di bawah ini.
1. Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan
monopolistis, namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar
persaingan sempurna. Apabila di dalam pasar sudah terdapat beberapa
puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin
wujud. Yang penting, tidak satu pun dari perusahaan-perusahaan tersebut
ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya.

2
Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relatif
sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu peru- sahaan
relatif sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam
keseluruhan pasar.

2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak


Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara
pasar persaingan monopolistis dan persaingan sempurna. Seperti telah
diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan
adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk membedakan yang mana yang
merupakan produksi sesuatu perusahaan, dan yang mana pula produksi
perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis
berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah
dibedakan di antara produksi sesuatu perusahaan dengan produksi
perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang
tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya,
perbedaan dalam bentuk jasa perusahaan setelah penjualan" (after-sale
service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Sebagai
akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh
perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis bukanlah
barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect substitute) kepada
barang yang diproduksikan perusahaan lain. Mereka hanya merupakan
pengganti yang dekat atau close substitute. Perbedaan dalam sifat barang
yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan
monopoli, walaupun kecil, yang dimiliki oleh perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistis.

3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan


Mempengaruhi Harga Berbeda dengan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna, yang kekuasaan dalam mempengaruhi harga,
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi
harga. Namun demikian pengaruhnya ini relatif kecil kalau dibandingkan
dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi
harga oleh perusahaan mono- polistis bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated

3
product. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu
lebih menyukai barang dari sesuatu perusahaan tertentu dan kurang
menyukai barang yang perusahaan lainnya. Maka apabila sesuatu
perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli
walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan
harga. Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah
untuk menjual semua barang yang diproduksikannya. Banyak di antara
konsumen di pasar masih tetap membeli barang yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah menjadi relatif
lebih mahal.

4. Kemasukan ke dalam Industri Relatif Mudah


Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam
pasar persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran.
Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam oligopoli dan
monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti dalam pasar
persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang pertama
ialah karena modal yang diperlu- kan adalah relatif besar kalau
dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar per- saingan
sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan
barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia di pasar, dan
mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan. Maka
perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha memproduksikan barang
yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus dapat
meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut.

5. Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif


Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari
perusahaan-perusahaan dalam persaingan monopolistis. Sesuatu
perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi
masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu perusahaan lain
mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan.
Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan,
yaitu barang yang bersifat berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik yang
berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi citarasa

4
pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non-price
competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam
memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang
terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik, dan
sebagainya.

II.1.3 KURVA PASAR MONOPOLISTIK

Gambar 1 Kurva Pasar Persaingan Monopolistik (Sumber: slideshare.net/Arief


Anzarullah)

II.1.4 CONTOH SOAL: PASAR MONOPOLISTIK


 Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur
biaya produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q –
10Q2+ Q3. Persamaan kurva permintaan pasar terhadap produk (barang
X) yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tersebut adalah P = 500 –
10Q.

Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:

a. Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.

5
b. .Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli
agar tercapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan
tersebut diperoleh laba maksimum/rugi minimum).
c. Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.

Jawaban:

a. Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli sama


dengan persamaan kurva permintaan pasar, yaitu: P = 500 – 10Q.
Karena di pasar monopoli hanya ada satu perusahaan yang beroperasi.
b. Harga dan jumlah barang pada kondisi keseimbangan perusahaan
monopoli tercapai pada saat MR = MC.
MR = ∂TR/∂Q
TR = P x Q = (500 – 10Q)Q = 500Q – 10Q2
MR = ∂TR/∂Q = 500 – 20Q TC = 250 + 200Q – 10Q2+ Q3
MC = ∂TC/∂Q = 200 – 20Q + 3Q2
500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q 2
3Q2= 300
Q2= 100
Q = ± 10
Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara sistematis
adalah Q = - 10 dan Q = 10. Jumlah barang yang tidak mungkin
bernilai negative, maka jumlah barang keseimbangan perusahaan
monopoli adalah 10 unit.
Harga keseimbangan perusahaan monopoli dapat ditentukan dengan
memasukkan jumlah barang (Q) ke dalam persamaan permintaan
perusahaan monopoli, yaitu:
P = 500 – 10Q
= 500 – 10(10)
= 400
c. .Menentukan keuntungan maksimum/kerugian minimum.
π= TR – TC
TR = P x Q = 400 (10)
= 4.000
TC = 250 + 200Q – 10 Q2+ Q3

6
= 250 + 200(10) – 10(10)2+ (10)3
= 2.250 π = 4.000 – 2.250
= 1.750
Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli

II.2 PASAR OLIGOPOLI


II.2.1 PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pasar oligopoli adalah
keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit,
sehingga mereka dapat memengaruhi harga pasar atau keadaan pasar yang
tidak seimbang karena dipengaruhi oleh sejumlah pembeli.

Sementara, dikutip dari Investopedia, pasar oligopoli adalah suatu


struktur pasar yang di dalamnya hanya terdapat kapasitas kecil atau hanya
segelintir saja, tetapi bisa memengaruhi kondisi pasar secara signifikan.
Sebagai ilustrasi, pasar monopoli adalah pasar dengan hanya satu produsen
atau perusahaan. Pasar duopoli adalah pasar yang dikuasai dua perusahaan.
Sedangkan pasar oligopoli adalah pasar yang dikuasasi oleh dua perusahaan
atau lebih. Sampai saat ini, belum ada ketentuan pasti tentang banyaknya
jumlah perusahaan yang tergabung dalam suatu pasar oligopoli. Namun,
jumlahnya harus cukup rendah sehingga tindakan satu perusahaan secara
signifikan memengaruhi yang lain.

Pasar Oligopoli adalah salah satu jenis pasar yang memiliki persaingan
tidak sempurna. Sebab, dalam pasar oligopoli, produk atau barang dijual
bersifat homogen walaupun jumlah penjualnya banyak dan berbeda-beda.

Dalam arti lain, pasar oligopoli adalah kondisi pasar di mana komoditas
dikuasai oleh beberapa perusahaan. Hal ini membuat persaingan harga di pasar
menjadi tidak seimbang.

Secara sederhana, pasar oligopoli adalah jenis pasar yang memiliki


jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang. Umumnya, jumlah
produsen lebih sedikit dibandingkan konsumennya.

Di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, oligopoli termasuk


ke dalam suatu perjanjian yang dilarang oleh pemerintah. Hal ini tercantum

7
pada pasal 4 yang berbunyi ”Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian
dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha yang tidak sehat.

Bahkan, di dalam pasal yang sama dan tercantum pada ayat 2 juga
dijelaskan tentang produsen atau pelaku usaha yang diduga telah melakukan
perjanjian oligopoli. Pasal tersebut berbunyi “Pelaku usaha patut diduga atau
dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa, apabila dua atau tiga pelaku usaha atau
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar atau satu jenis
barang atau jasa tertentu.

Meski pasar oligopoli adalah salah satu kegiatan pasar yang tidak sehat
atau tidak sempurna, tetapi pada kenyataannya, pasar jenis ini persaingan
suatu produk yang sama antara produsen satu dengan produsen lainnya sangat
ketat. Hal ini dapat terjadi karena sesama produsen saling menjaga kualitas
produk agar nama atau mereknya tidak kalah dengan produsen lainnya. Bisa
dikatakan, pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan perdagangan yang
tidak sempurna atau tidak sehat karena sebagian penjual atau produsen sudah
memiliki banyak pembeli.

II.2.2 CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI


Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan.
Biasanya struktur dari industri alam pasar oligopoli adalah: terdapat beberapa
perusahaan raksasa yang menguasai sebagian esar pasar oligopoli - katakanlah
70 sampai 80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan dan di samping
itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan golongan
ang pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama
lain, karena keputusan dan tindakan oleh salah satu daripadanya sangat
mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya.

Sifat ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan


yang berhati-hati di dalam mengubah harga, membuat desain, mengubah
teknik memproduksi dan sebagainya. Sifat saling mempengaruhi (mutual

8
interdependence) ini merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam
pasar oligopoli, yang tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya.

Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak


terdapat karena teknologi udah sangat modern. Teknologi modern mencapai
efisiensi yang optimum hanya sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang
sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah
perusahaan dalam industri.

Disamping sifat penting yang baru diterangkan ini, pasar oligopoli


mempunyai beberapa ciri khas lain. Ciri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian
berikut.

1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak Adakalanya


perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar
(standardized product). Industri pasar oligopoli demikian sifatnya banyak
dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah seperti
produsen bensin, industri baja dan aluminium dan industri bahan baku-
rbeda seperti industri semen dan bahan bangunan. Di samping itu banyak
pula pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang berbeda corak (differentiated product). Barang
seperti itu pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli
yang menghasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri
rokok, dan industri sabun cuci dan sabun mandi.
2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat
tangguh Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud
tergantung kepada bentuk kerjasama di antara perusahaan-perusahaan
dalam pasar oligopoli. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga
menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga,
dalam yang singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang
kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan dengan mengurangi
harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya
perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan.
Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoli bekerja sama dalam
menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka

9
kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka untuk menentukan harga
adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.
3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara
iklan Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan
oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran
untuk iklan biasanya besar sekali untuk perusahaan- perusahaan yang
seperti itu. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah
untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan
pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang standar
membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih sedikit. Iklan tersebut
terutama untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

II.2.3 KURVA PASAR OLIGOPOLI

Gambar 2 Kurva Pasar Oligopoli (Sumber: www.maglearning.id)

II.2.4 CONTOH SOAL: PASAR OLIGOPOLI

MODEL KURVA PERMINTAAN BENGKOK (THE KINKED DEMAND


CURVE)
 Misalnya seorang produsen oligopoly (non collusive oligopoly) apabila ia
menaikkan harga produk yang dijualnya, maka kurva yang dihadapinya
mempunya fungsi: Q, = 280-40P, atau P, 7-0,025Q,. Dan untuk penurunan
harag, fungsi permintaannya: Q₂ = 100 10P2 atau P₂ = 10- 0,1Q2. Dimana
Q = output, dan P = harag dalam milyar rupiah. Jika fungsi biaya produksi

10
totalnya adalah: TC = 2Q + 0.025Q₂, maka : Berapakah jumlah output
yang terjual dan harga penjualan output produsen oligopoly?
Karena produsen non collusive oligopoly menghadapi kinked demand
curve, maka berapakah batas atas dan batas bawah dari terputusnya MR?

PENYELESAIAN:
 Patahan kurva terjadi pada titik potong antara kurva demand D, dan
D₂. Sehingga pada titik potong tersebut akan diperoleh Q,=Q=Q dan
D₁ =D₂. Dan jika P, P2, sehingga : 7-0,025Q = 10-0,1Q atau 0,075 =
32 Q 3:0,07540 unit, P₁ =7-0,025 (40) = 6 M, P2=10-0,1 (40) = 6 M.
 Batas atas dan batas bawah dari terputusnya kurva MR yang
diskontinyu.
MR,=dTR,/dQ, Karena TR, P, Q, =(7-0,025Q,)Q, = 7Q, -0,025Q,
maka: MR, 7-0,025Q.
Karena TR, P₂. Q₂ = (10-0.1Q2)Q₂ = 10Q2-0,1Q22 MR2 10-0,2Q2
Jadi, MR,7-0,05 (40) = 7-2=3M, dan MR2 10-0,2 (40) = 10-8 2M.

II.3 PERBEDAAN
II.3.1 PASAR MONOPOLISTIK DAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna mempunyai jumlah penjual (produsen) dan
pembeli (konsumen) yang sangat banyak dan produk atau barang yang di
tawarkan itu biasanya sejenis atau homogen. Dalam pasar persaingan
sempurna, beberapa perusahaan yang masing-masing bersaing satu sama lain
untuk menjual barang mereka kepada pembeli. Dalam hal ini, harga dijaga
tetap rendah melalui persaingan, dan hambatan masuk juga rendah.
Di sisi lain, pasar monopolistik biasanya mempunyai cukup banyak
penjual, namun tidak sebanyak dalam pasar persaingan sempurna. Produk
yang dijual di pasar monopolistik bervariasi, dan secara fisik mudah
dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan
lainnya.

II.3.2 PASAR MONOPOLI DAN ALIGOPOLI

11
Pasar monopoli hanya dikuasai satu produsen atau satu penjual dan
tidak memiliki pesaing,karena adanya hambatan bagi perusahaan baru
memasuki industri,dan penjual dapat menetapkan harga.
Adapun pasar oligopoli hanya terdapat beberapa perusahaan (2-10)
yang menguasai pasar.Kalau pasar di kuasai oleh 2 perusahaan disebut pasar
(Duopoly),di pasar oligopoli perusahaan yang satu dengan yang lain dapat
saling memengaruhi harga

12
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pasar monopolistik
merupakan suatu pasar yang dikembangkan karena tidak adanya kepuasan dalam
pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dengan kata lain, pasar monopolistik
adalah gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Sedangkan pasar oligopoli merupakan salah satu jenis pasar yang memiliki
persaingan tidak sempurna. Sebab, meski jumlah penjual atau produsen banyak dan
beragam, namun sebagian besar sudah memiliki pembeli dalam jumlah besar dan
produk yang dijual seragam. Berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, variasi harga tidak
tercipta karena oligopolis saling mempengaruhi karekteristik dan perilaku dalam
pasar.

III.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya diajukan beberapa saran yang
berguna yang dapat dijadikan pertimbangan:
1. Regulasi yang bijaksana dengan menerapkan regulasi yang mendorong persaingan
sehat tanpa menghambat inovasi.
2. Pengawasan ketat dengan memastikan lembaga pengawas memiliki kekuatan yang
cukup untuk mencegah perilaku kolusi dan praktek bisnis yang tidak etis.
3. Pemberian lisensi dengan menggunakan pemberian lisensi dengan bijaksana untuk
mendorong inovasi dan persaingan tanpa menghasilkan monopoli yang
merugikan.
4. Dukungan inovasi memberikan insentif untuk riset dan pengembangan baru guna
memastikan ada dorongan terus-menerus untuk meningkatkan produk atau
layanan.

Demikian penyusunan makalah mengenai pasar monopolistik dan oligopoli


telah kelompok 2 selesaikan. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi tulisan maupun bahasan yang kami sajikan. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan kualitas

13
makalah ini. Akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. (2013). MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR EDISI KETIGA.


Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Malihah, Lutfatul. (2023). Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri, dan Contohnya, Lengkap!.
Diakses pada 15 November 2023, dari https://www.bee.id/blog/pasar-monopolistik-
pengertian-ciri-dan-contohnya-lengkap/

Kurniati Rusli, R. (2022) . Resume Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Monopolistik dan
Oligopoli. Diakses dari https://scholar.google.com/scholar?
q=related:su7xedMbsiIJ:scholar.google.com/
&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1699954390367&u=%23p%3DIm0k4OvL1dkJ

Anzarullah, Arief. (2013). Persaingan Monopolistik. Diakses pada 15 November 2023, dari
https://images.app.goo.gl/uRNzYXAQRY7FuJRdA

AnidaFajriati, Nur. (2022). Mengenal Apa Itu Pasar Ooligopoli dan Monopolistik. Diakses
pada 15 November 2023, dari https://images.app.goo.gl/RJ5PaLmDkJjQ5MBu8

Syakilah, K. (2019). PASAR OLIGOPOLI. Diakses dari


https://www.academia.edu/38120070/PASAR_OLIGOPOLI_Syakilah

BrigadierTiger264. (2020). 396789286-Latihan-Soal-Pasar-Monopolidocx. Diakses pada 15


November 2023, dari https://www.coursehero.com/file/63696050/396789286-
Latihan-Soal-Pasar-Monopolidocx/

K Maharani, N. (2018). PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI,


MONOPOLISTIK, DAN OLIGOPOLI. (Dosen Pengantar Ilmu Ekonomi, Universitas
Esa Unggul, 2018) Diakses dari https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?
file=%2F78804%2Fmod_resource%2Fcontent
%2F1%2Fsesi6_6558_KUM104_102018_doc.doc

Fathnanda, Ariel. Resume Ekonomi Mikro, KLPL 8, Pasar Monopoli Khaerul Anwar.
Diakses pada 15 November 2023, dari
https://id.scribd.com/document/644982179/Resume-Ekonomi-Mikro-Klpk-8-Pasar-
monopoli-Khaerul-Anwar

15

Anda mungkin juga menyukai