Dosen Pembimbing:
Nur Rahmi Akbarini, S.Pd., M.Pd.
Kelompok 3 :
1. Lupita Arini (K7521049)
2. Margi Ayu Cahya Nigrum (K7521050)
3. Nabila Dwi Ningtyas (K7521056)
4. Nur Indrawati (K7521057)
5. Oktavia Mulat Sari (K7521059)
6. Rafida Rohma Nur Ababil (K7521061)
7. Rani Septiana (K7521063)
8. Salsabila Aurellia Putri Danuarta (K7521068)
9. Tyas Indasari (K7521077)
10. Zahidah (K7521085)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, kesabaran serta
kesehatan yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide materi pembahasan dan
juga bantuan lainnya yang tidak dapat diselesaikan satu persatu.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan
Bisnis pada semester ganjil Tahun Akademik 2021/2022 di Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta yang diampu oleh Ibu Nur Rahmi Akbarini S.Pd., M.Pd.
Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan untuk memberikan informasi kepada
para pembaca tentang Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Pasar Oligopoli).
Akhir kata, Penyusun meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
2.4 Model dan Karakteristik Pasar Oligopoli serta Hubungan antara Perusahaan dalam
Pasar Oligopoli ..................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar pada umumnya merupakan tempat bertemunya atau proses hubungan timbal balik
antara para penjual dan pembeli dimana di dalam pasar tersebut menjual berbagai macam
kebutuhan manusia seperti kebutuhan pangan, sandang dan papan. Pasar merupakan tulang
punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah
ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas.pasar kadangkalanya diartikan
hanya ada seorang atau sekelompok orang yang bersekutu untuk menguasai pasar tersebut.
Pasar dalam pengertian yang sederhana diartikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual
beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli pada waktu dan
tempat tertentu. Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau
jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh pihak pihak
yang melakukan jual beli. Selain itu, barang atau jasa yang dimaksud diatas berasal dari
kegiatan faktor produksi yaitu kegiatan yang melibatkan proses, pengolahan, dan menjadi
faktor-faktor produksi dari yang tidak bermanfaat menjadi memiliki nilai manfaat yang
lebih, dan terdapat banyak macam jenis pasar tergantung pada jenis kebutuhan dan yang
dijualnya.
Karena dari beberapa pengertian itulah pasar dapat digolongkan dari beberapa jenis
diantaranya pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli. Semua unsur yang berkaitan
dengan hal ekonomi berada di pasar oligopoli mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun
unsur konsumsi. Dinamika pasar di Indonesia jika dilihat dari jenis barang atau jasa tertentu
pada umumnya berbentuk pasar oligopoli. Bahkan kondisi pasar Indonesia dapat dikatakan
jauh dari pasar persaingan sempurna.
Adapun yang disebut dengan pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari hanya
beberapa produsen saja (few sellers). Untuk mengetahui pasar oligopoli tidak hanya dengan
jumlah produsen semata, namun ada beberapa indikasi yang menjadi corak pasar oligopoli.
Dalam pasar oligopoli pelaku usaha mempunyai kekuasaan menentukan harga ada kalanya
lemah dan ada kalanya sangat tangguh. Setiap pelaku usaha yang ada di dalam pasar yang
sama memiliki kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar dan perilaku
setiap perusahaan akan memperngaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam pasar. Dengan
sedikitnya jumlah pemain ini juga menyebabkan adanya saling ketergantungan (mutual
interdependence).
1
Saling ketergantungan (mutual interdependence) tersebut membuat iklim persaingan antar
produsen atau perusahaan jadi lemah atau bahkan tidak terjadi. Karena dalam pasar
oligopoli sangat mungkin terjadi antar pelaku usaha yang ada akan saling mempengaruhi
untuk menentukan harga pasar, menentukan angka produksi barang dan jasa yang
kemudian dapat mempengaruhi pelaku usaha lainnya, baik yang sudah ada dalam pasar
(existing firms) maupun pelaku usaha yang masih di luar pasar (potential firms).
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya setiap perusahaan
memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar,
dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.
Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di
bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan
kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak
ada.
Pasar oligopoli adalah tempat jual beli yang terdiri dari beberapa macam jenis
perusahaan, sehingga perilaku dari salah satu perusahaan cenderung akan berpengaruh
secara drastis terhadap pengusaha yang lain yang ikut didalamnya . Dan akhirnya akan ada
sifat yang saling ketergantungan diaantara perusahaan satu dengan perusahaan yang
lainnya yang ikut didalam pasar oligopoli. Sebagai contoh jika perusahaan pertama
menurunkan nominal harga dan perusahaan kedua tidak menurunkan nominal harga, maka
perusahaan-perusahaan yang kedua tidak menurunkan harga cenderung akan kehilangan
pelanggan secara drastis. Di beberapa macam bentuk pasar persaingan tidak sempurna, para
pelaku dalam pasar oligopoli cenderung menunjukkan perilaku berkompetitif yang paling
berat. Sebelum mengambil suatu keputusan atau langkah, sebuah perusahaan akan
memperhitungkan atau menunggu reaksi dari para pesaingnya. Tidak heran jika permainan
dalam suatu pasar oligopoli mirip dengan permainan catrur atau skak. Dan jika perusahaan
atau pengusaha mengambil langkah secara benar, maka perusahaan akan mendapatkan
keuntungan yang berlipat ganda, akan tetapi jika perusahaan atau pengusaha salah dalam
mengambil kebijakan, perusahaan bisa bangkrut atau tidak ada pemasukan kedalam
perusahaan tersebut.
2
Secara harfiah “oligopoly” berarti hanya ada beberapa penjual di pasar. Boleh dikatakan
oligopoli merupakan bagian tengah dari “monopolystyc competition.” Dalam monopoly,
perusahaan dapat menentukan nominal harga jasa atau barang tanpa harus
mengkhawatirkan ekspresi perusahaan lain. Dalam monopolistyc competition, perusahaan
atau pengusaha hanya dapat menetukan nominal harga pada angka tertentu karena apabila
ia kedapatan menjual di luar harga kisaran tersebut, pengusaha atau perusahan lain yang
menjual barang atau jasa yang sejenis akan merebut customernya. Didalam pasar oligopoli
di mana hanya terdapat beberapa sedikit penjual atau pengusaha yang menjual barang atau
jasa yang serupa, maka dari itu suatu aksi dari pengusaha tersebut harus memerhatikan
reaksi pengusaha yang satunya
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori
perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel
(kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai
dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya
digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan makalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan faktor lahirnya pasar oligopoli.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan fungsi dari pasar oligopoli.
3. Untuk mengetahui jenis dan tipe-tipe pasar oligopoli.
3
4. Untuk mengetahui model dan karakteristik pasar oligopoli serta mengetahui
bagaimana hubungan antara perusahaan dalam pasar oligopoli.
5. Untuk mengetahui bagaimana persaingan dalam pasar oligopoli dan mengetahui
kelebihan serta kekurangan dari pasar oligopoli.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Dalam industri mobil, untuk satu jenis, skala efisiensi baru tercapai jika
produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila
perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output minimal seluruhnya
antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila biaya produksi per
mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk memproduksi
sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya
investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus
menyiapkan dana triliunan rupiah. Keadaan tersebut merupakan hambatan
untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan – perusahaan pesaing. Tidak
mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,
dan persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan
kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat
memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli,
kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk
bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri
yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang
memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya
terdapat sedikit produsen.
6
2) Produk yang dijual homogen dan saling menggantikan
Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan
bisa saling menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana
produk yang dijual hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak. Selain itu, rokok
yang dianggap tidak laris dipasaran bisa digantikan oleh rokok yang lainnya. Karena
alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di pasar jenis ini.
3) Kebijakan produsen utama sebagai acuan produsen lainnya
Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen
lainnya (produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan
saja kebijakan tersebut. Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus
diikuti produsen lainnya adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk
yang baru. Termasuk juga pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk.
4) Harga barang di pasar relatif sama
Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun
ada perbedaan selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan
harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di toko
Barokah. Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen
utama. Sehingga produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga
tersebut. Karena jumlah produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang
muncul di pasaran juga tidak terlalu besar.
5) Produsen baru kesulitan masuk pasar
Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena
produsen yang lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen tidak
berpindah. Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi
tersebut. Memang perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru
tentu sangat riskan. Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.
6) Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang
Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang
matang. Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang
sedikit. Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif, konsumen
akan berpindah ke produk lain. Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu
untuk dijalankan dengan baik. Karena ini yang menentukan produk masih beredar atau
malah tenggelam.
7
B. Fungsi pasar oligopoli
1) Pembentukan kreatifitas
Kehadiran pasar dapat berarti kreativitas tingkat tinggi bagi produsen dan
konsumen. Kreativitas dan inovasi harus dilakukan produsen agar konsumen tetap
membeli produknya. Selain itu, kreativitas harus dilakukan dan sesuatu yang baru harus
diciptakan agar mereka dapat bersaing dan bertahan di pasar. Konsumen kreatif Anda
dilatih untuk melatih kepekaan mereka dalam memilih dan memutuskan produk atau
barang mana yang memenuhi kebutuhan mereka.
2) Mempererat tali silaturrahmi
Di pasar, pasti akan terjadi komunikasi atau interaksi antara pihak-pihak yang
berkepentingan, baik antara produsen dengan produsen maupun antara produsen dan
konsumen selama transaksi berlangsung. Tidak jelas apakah hal yang sederhana ini
dapat menghasilkan hal-hal yang manis yaitu persaudaraan atau persahabatan antar
individu yang menjadi lebih dekat.
3) Melatih daya juang dan saing
Di pasar semuanya sama tergantung pada apa yang dilakukan. Mereka yang
ingin sukses akan bekerja keras dan melakukan segalanya untuk bertahan dalam
persaingan, tetapi tetap dalam koridor yang benar. Dan bagi mereka yang malas atau
pasif, mereka juga tidak akan mendapatkan apapun. Bagi mereka yang terlatih dan
terbiasa berkelahi dan berkompetisi, keluar dari pasar akan menjadikan mereka individu
yang kuat dan mampu memecahkan masalah dalam hidup mereka.
4) Sarana pembangunan nasional
Pasar sangat erat kaitannya dengan pembangunan nasional karena terdapat
bahan, alat atau sumber daya lain di pasaran yang dapat digunakan sebagai bahan dasar
pembangunan. Selain itu, pasar juga menjadi penyedia sumber daya untuk
pembangunan yang ada, dari pajak yang mereka bayarkan. Hal inilah yang mendasari
fungsi pasar sebagai wahana pembangunan nasional.
5) Meningkatkan pemasukan negara
Pendapatan negara atau sering disebut dengan alokasi pemerintah merupakan
salah satu aset negara yang paling penting. Dana yang ada dapat digunakan untuk
keperluan pembangunan, membayar hutang pemerintah jika ada, bekerjasama dengan
pihak lain, dan lain-lain. Pemerintah menerima berbagai pendapatan termasuk pajak,
denda pajak, pelanggaran, penjualan, dan lain-lain.
8
Pasar adalah salah satu donor terbesar bagi negara, karena hampir semua yang ada di
pasar berkaitan dengan uang dan keuntungan.
6) Mengontrol kegiatan ekonomi
Kegiatan ekonomi merupakan salah satu aspek terpenting dalam suatu negara.
Dengan adanya pasar ini, sangat membantu pemerintah atau negara untuk mengontrol
segala aktivitas dan arus perekonomian negara. Bisa dibayangkan, ketika tidak ada
pasar, konsentrasi pemerintah akan terbagi dan ini akan membuat mereka sulit untuk
mengontrol dan mengatasi masalah yang muncul. Jadi dengan adanya pasar,
pemerintah dapat fokus pada pengelolaan arus ekonomi dengan pengawasan satu titik.
7) Sarana distribusi
Fungsi utama pasar adalah tempat dimana proses distribusi berlangsung baik
untuk produsen maupun konsumen. Dengan adanya pasar maka produsen dapat
memasarkan dan menjual barang yang dibuatnya, dan konsumen dapat memenuhi
kebutuhannya dengan barang yang ada di pasaran. Intinya, pasar menjadi jembatan
antara produsen dan konsumen.
8) Pembentuk harga atau penentu nilai
Harga merupakan aspek penting dalam berbisnis. Semua pihak yang terlibat
dalam kegiatan ekonomi harus memiliki harga yang telah disepakati dan disepakati
bersama untuk kepentingan semua pihak. Pasar digunakan untuk membentuk dan
menetapkan harga dengan tujuan kemana-mana, dan lingkaran harga tentunya sama,
dengan kondisi yang berlaku seperti harga yang disesuaikan secara geografis, kondisi
masyarakat, kondisi ekonomi dalam hal penawaran dan permintaan dan banyak lagi
lainnya.
9) Sarana untuk promosi
Dengan adanya pasar, produsen mendapatkan bantuan dan kemudahan dalam
hal periklanan yang biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk dimasukkan
dalam promosi media cetak maupun elektronik, namun ketika berada di pasar produsen
tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak, tetapi hanya memasarkan dan
memperkenalkan serta menjual produk yang mereka miliki. Inilah inti dari fungsi pasar
sebagai alat promosi yang memungkinkan produsen memperkenalkan produknya tanpa
kesulitan dan kondisi yang rumit.
9
10) Tempat mencari keuntungan
Di pasar ini, produsen dapat menjual barangnya, yang memberi mereka
pendapatan, produsen, dan pendapatan. Pasar disini sangat terbantu karena tidak semua
pihak perlu membangun jaringan konsumen dari awal atau sulit mencari konsumen,
namun di pasaran permasalahan akan hilang karena sudah ada persatuan antara
produsen dan konsumen di pasar manapun. Semua mengupayakan untuk saling
menguntungkan, baik moril maupun materil.
Jenis yang ketiga adalah pasar non kolusi. Jenis ini maksudnya adalah produsen
yang akan memainkan harga tetapi dengan membaca perkembangan produsen lainnya
sebagai pesaing usaha. Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba
eksis dengan harga yang dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan
mengikuti jejaknya. Biasanya produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan
dinaikkannya harga produk atau sebaliknya.
4) Pasar oligopoli kolusi
Jenis pasar yang terakhir adalah pasar kolusi. Maksudnya adalah kerjasama
produsen dengan produsen lainnya untuk menaikkan harga bersama-sama atau
membiarkannya stagnan.
10
Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap produsen
mencari celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen yang lain.
B. Tipe pasar oligopoli
Menurut Bain, tipe-tipe pasar oligopoli antara lain oligopoli dengan konsentrasi
tinggi, oligopoli dengan konsentrasi moderat. Oligopoli dengan konsentrasi tinggi
dibagi menjadi tiga tipe IA, IB dan tipe II. Tipe IA dan IB merupakan oligopoli penuh.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1) Tipe IA oligopoli penuh:
Jumlah perusahaan dalam industri sangat sedikit.
Konsentrasi 3 perusahaan terbesar menguasai lebih dari 87 persen pangsa
pasar.
Konsentrasi 9 perusahaan terbesar menguasai lebih dari 99 persen pangsa
pasar.
2) Tipe IB oligopoli penuh:
Sejumlah kecil dari perusahaan yang ada dalam industri saling bersaing.
Konsentrasi 4 perusahaan terbesar menguasai 90 persen pangsa pasar.
Konsentrasi 8 perusahaan terbesar menguasai 95 persen pangsa pasar.
Konsentrasi 20 perusahaan terbesar menguasai lebih dari 99 persen pangsa
pasar.
3) Tipe II oligopoli penuh:
Konsentrasi 4 perusahaan terbesar menguasai 65-75 persen pangsa pasar.
Konsentrasi 8 perusahaan terbesar menguasai 85-90 persen pangsa pasar.
Konsentrasi 20 perusahaan terbesar menguasai lebih dari 90 persen pangsa
pasar.
Sedangkan kelompok oligopoli dengan konsentrasi moderat dibagi menjadi
dua tipe, yaitu tipe III dan tipe IV. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1) Tipe III oligopoli moderat tinggi:
Konsentrasi 4 perusahaan terbesar menguasai 50-65 persen pangsa pasar.
Konsentrasi 8 perusahaan terbesar menguasai 70-85 persen pangsa pasar.
Konsentrasi 20 perusahaan terbesar menguasai 90 persen pangsa pasar.
2) Tipe IV oligopoli moderat rendah:
Konsentrasi 4 perusahaan terbesar menguasai 35-50 persen pangsa pasar.
11
Konsentrasi 8 perusahaan terbesar menguasai kurang dari 45-0 persen pangsa
pasar.
Konsentrasi 20 perusahaan terbesar menguasai lebih dari 70 persen pangsa
pasar.
Sedangkan kelompok oligopoli dengan konsentrasi rendah dibagi menjadi dua
tipe, yaitu tipe V dan tipe VI. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1) Tipe V oligopoli dengan konsentrasi rendah / Low–grade oligopoly:
Konsentrasi 4 perusahaan terbesar menguasai kurang dari 35 persen pangsa
pasar.
Konsentrasi 8 perusahaan terbesar menguasai kurang dari 45 persen pangsa
pasar.
2) Tipe VI oligopoli yang mendekati pasar kompetitif:
Tidak adanya penjual yang dapat mempengaruhi penjual lainnya.
2.4 Model dan Karakteristik Pasar Oligopoli serta Hubungan antara Perusahaan dalam
Pasar Oligopoli
A. Model pasar oligopoli
Pasar oligopoli memiliki sifat saling ketergantungan antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain, dengan adanya ketergantungan ini maka analisa terhadap
terhadap perusahaan tersebut sulit. Maka dari itu, kita membutuhkan model-model lain
yang umum untuk menjelaskan keadaan dalam pasar oligopoli secara rinci.
1) Duopoli
Duopoli adalah bentuk sederhana dari oligopoli dalam artian bentuk pasar
dimana penawaran suatu jenis barang hanya dikuasai oleh 2 perusahaan. Dalam duopoli
penjual pertama memperhatikan reaksi penjual kedua, penjual juga menentukan berapa
jumlah barang yang akan diproduksi, dan menentukan harga yang akan di tawarkan di
pasaran. Berikut penjelasan mengenai beberapa model duopoli yaitu:
Model cournot
Barang yang dihasilkan dari model cournot bersifat homogen dan struktur
biaya produksinya sama dengan biaya produksi marginal yang = 0. Model
cournot secara umum di katakan bahwa jika dipasar terdapat 2 perusahaan
maka masing-masing perusahaan menentukan berapa banyak kuantitas yang
akan diproduksi, setelah menentukan jumlah produksi maka perusahaan
menentukan harga yang bisa diterima di pasar.
12
Keseimbangan model Caurnot dapat terjadi jika:
- Perusahaan A dapat memaksimalkan keuntungannya.
- Perusahaan B juga dapat memaksimalkan keuntungannya juga.
- Seluruh produksi perusahaan A dan perusahaan B telah habis dalam
pasar.
- Keseimbangan dalam model Cournot ini hampir sama atau hampir
mendekati dengan keseimbangan pasar bersaing sempurna.
Model bertrand
Dalam model ini penjual menentukan harga dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan maksimal dengan cara hitung yang telah disepakati bersama.
Setiap perusahaan berharap pesaingnya tetapp mempertahankan tingkat harga
jualnya. jika produsen menurunkan harga maka masyarakat akan diuntungkan,
karena masyarakat mendapatkan barang yang mereka inginkan dengan harga
yang rendah. Keseimbangan akan terjadi jika produsen berhenti menurunkan
harga. Dalam Model bertrand ini, masing-masing perusahaan tidak mengarah
kepada keuntungan pasar yang maksimum dan juga tidak pada tingkat
keuntungan yang rendah.
Model chamberlin
Keseimbangan harga akan terjadi jika dalam pasar sepakat untuk memakai
satu harga. Hal ini terjadi karena perusahaan-perusahaan sadar bahwa saling
tergantung satu sama lain. Penetapan satu harga bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan masing-masing perusahaan.
Model kurva permintaan patah (kinked demand curve)
Keseimbangan suatu perusahaan ditentukan saat garis permintaan yang
dihadapi produsen patah. Jika terdapat perubahan struktur biaya produksi
maka hal tersebut tidak berpengaruh pada tingkat output dan harga
keseimbangan perusahaan. Jika produsen menurunkan harga, maka
perusahaan lain juga akan punya inisiatif yang sama untuk menurunkan harga
agar tidak kehilangan konsumen, tetapi jika satu produsen menaikan harga
maka produsen pesaingnya tidak akan ikut menaikan harga. Model ini
menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga itu selalu cenderung
tegar atau tidak berubah-ubah.
13
Model stackelberg
Dalam model ini produsen memiliki posisi yang kuat sehingga dapat memaksa
perusahaan pesaingnya untuk mengakui dan mengikuti segala aturannya.
Perusahaan yang terkuat bertindak seperti monopolis. Apabila di pasar
terdapat produsen yang posisinya kuat disebut dengan market leader, maka
kemingkinan keseimbangan dalam pasar akan terbentuk secara stabil.
2) Kartel
Kartel adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk pasar oligopoly yang
telah tergabung secara resmi dengan beberapa perusahaan dalam olligopoli. Perjanjian
tersebut untuk menetapkan harga dan menyepakati jumlah produksi masing-masing
anggota. Tujuan Kartel adalah memaksimumkan keuntungan bersama. Keuntungan
maksimum akan mudah dicapai jika kartel menaikan harga produk, mengurangi jumlah
output dipasar, dan menghalangi masuknya pesaing baru. Dalam hal ini konsumen akan
merasa di rugikan, karena harga menjadi lebih tinggi akibat output yang terbatas.
Laba kartel bersifat monopoli. Setelah penentuan harga masing-masing
anggota, biasanay masing-masing produsen akan melakukan kecurangan dengan secara
diam-diam memproduksi lebih banyak dari jumlah yang telah disepakati. Apabila hal
ini berlanjut maka model kartel akan hancur. Kartel tidak akan efektif jika produknya
terdeferensiasi antar perusahaan, biaya oprasional antar perusahaan itu berbeda, banyak
terdapat perusahaan-perusahan baru di dalam pasar, dan halangan masuk kedalam pasar
itu rendah, serta yang paling penting jika tindakan curang dan melanggar kesepakatan
itu meluas.
3) Oligopoli dan kesejahteraan masyarakat
14
B. Karakteristik pasar oligopoli
1) Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few number of firms)
Pasar oligopoli dilihat dari sifat output yang dihasilkan merupakan peralihan
antara persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan
akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal (laba
maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah
output (output strategy) untuk meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu
perusahaan yang mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli
bentuk persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan
bukan harga (non pricing strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk
diferensiasi adalah industri mobil, rokok, dan film kamera. Sedangkan yang
menghasilkan produk homogen adalah industri baja, pipa, paralon, seng dan kertas.
3) Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (interdependence decisions)
15
4) Kompetisi non harga (non pricing competition)
16
Kegiatan produksi menjadi lebih efektif.
Pengembangan produk diimbangi oleh kemajuan IPTEK
Perusahaan harus melakukan pengembangan teknologi untuk dapat bersaing
dengan perusahaan yang ada. Hal ini karena perusahaan tidak dapat bersaing
dari sisi harga, melainkan dari sisi non harga. Persaingan ini terbatas pada
perusahaan yang jumlahnya sedikit, karena memang tidak mudah masuk
dalam pasar oligopoli. Dibutuhkan modal yang besar untuk investasi.
Penjual leluasa menentukan harga
Perusahaan dapat mengendalikan harga karena jumlah penjual yang sedikit.
Pada saat perusahaan dalam oligopoli melakukan perang harga, maka yang
diuntungkan pihak konsumen. Perusahaan yang dapat memberikan harga
murah dan kualitas yang baik dapat menguasai pasar danbisa bertahan di pasar
persaingan oligopoli.
2) Kekurangan
Produsen baru akan kesulitan untuk masuk ke pasar ini karena persaingannya
sangat ketat
Modal yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam pasar oligopoli cukup besar
sehingga menghambat perusahaan baru untuk masuk ke dalam persaingan.
Perusahaan yang sudah eksis akan memiliki pangsa pasar tertentu dan
konsumen tertentu, pelanggan setia akan menghambat perusahaan baru yang
akan masuk persaingan.
Sering terjadi perang harga antar produsen untuk memikat lebih banyak
konsumen.
Perusahaan akan melakukan perang harga antarperusahaan, sehingga
perusahaan akan membuat kesepakatan dalam kerja sama (kartel) yang
dimungkinkan dapat merugikan konsumen.
Memerlukan modal besar untuk melakukan promosi/ iklan secara terus
menerus agar dikenal/ diingat oleh konsumen, dan produknya dapat dibedakan
dengan produk dari produsen lain.
Kebijakan produsen terbesar (biasanya terlaris) sangat mempengaruhi pasar
dibanding produsen lain di bawahnya.
17
Kemungkinan adanya konsumen yang loyal sangat besar terhadap satu merek,
sehingga perusahaan lain sulit untuk bersaing di pasar dengan konsumen yang
sama.
Memungkinkan banyak hak paten atas suatu produk tertentu sehingga
membatasi perusahaan lain untuk melakukan pengembangan produk yang
sama.
Cukup sulit untuk melakukan pemerataan pendapatan.
Peluang munculnya eksploitasi yang berlebihan dalam kegiatan pasar menjadi
lebih besar.
Perusahaan yang sudah memiliki jam terbang lebih memiliki peluang
menikmati skala ekonomis, sehingga bisa menurunkan biaya produksi dan
menurunkan harga pasar. Hal ini tentu merugikan perusahaan di bawahnya
atau pendatang.
B. Persaingan pasar oligopoli
Pasar oligopoli ini adalah pasar dengan persaingan tidak sempurna, yaitu
ditandai dengan adanya beberapa penjual saja dan adanya halangan untuk memasuki
pasar. Oleh karena hanya ada beberapa penjual saja, maka para penjual ini dapat
bergabung dan bertindak seolah mereka adalah penjual tunggal. Ketika mereka
melakukan kerjasama tersebut, mereka menghasilkan suatu efek monopoli. Oleh
karenanya, pasar oligopoli juga bertentangan dengan keadilan, prinsip utilitarian, dan
hak partisipan di pasar. Beberapa contoh pelanggaran etika pada pasar oligopoli adalah
penetapan harga, manipulasi persediaan barang, dan alokasi pasar (Velasquez, 2018).
Baik monopoli maupun oligopoli selalu berusaha merekayasa pasar dan melakukan
diskriminasi harga sesuai kehendaknya.
Ada satu teori yang disebut ‘fraud triangle‘ (segitiga penipuan) yang
menjelaskan kenapa seseorang melakukan tindakan bertentangan dengan hukum. Ada
tiga alasan yang melatarbelakanginya, yaitu: adanya tekanan, adanya kesempatan, dan
kemampuan untuk merasionalisasi tindakan tersebut (Velasquez, 2018). Pasar
oligopoli, seperti halnya dengan monopoli, bertentangan dengan hak moral dan hak
legal.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah/area. Jadi, pasar oligopoli merupakan salah satu
jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Terdapat 2 faktor yang menyebabkan
terbentuknya pasar oligopoli yaitu efisiensi skala besar yang mana di dalamnya terdapat
efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Faktor yang kedua yaitu
kompleksitas manajemen, struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non
harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing.
Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri yaitu dijalankan dua produsen atau lebih, produk yang
dijual homogen dan saling menggantikan, kebijakan produsen utama sebagai acuan
produsen lainnya, harga barang di pasar relatif sama. Produsen baru kesulitan masuk pasar,
dan membutuhkan strategi pemasaran yang matang. Pasar sangat erat kaitannya dengan
pembangunan nasional karena terdapat bahan, alat atau sumber daya lain di pasaran yang
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembangunan. Selain itu, pasar juga digunakan untuk
membentuk dan menetapkan harga dengan tujuan kemana-mana, dan lingkaran harga
tentunya sama dengan kondisi yang berlaku seperti harga yang disesuaikan secara
geografis, kondisi masyarakat, kondisi ekonomi dalam hal penawaran dan permintaan dan
banyak lagi lainnya.
3.2 Saran
Jika ada kekurangan dengan isi pembahasan makalah kami, harap dimaklumi karena
kami sebagai mahasiswa yang masih belajar. Oleh karena itu kami memerlukan kritik dan
saran agar dapat lebih berkembang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Gie. 2020. Mengetahui Pengertian Pasar Oligopoli, Ciri-Ciri, Contoh, dan Jenisnya.
Mengetahui Pengertian Pasar Oligopoli, Ciri-Ciri, Contoh, dan Jenisnya (accurate.id).
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2021.
Gischa, S. 2021. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/08/154100369/kelebihan-dan-
kekurangan-pasar-oligopoli. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
GuruIps.co.id. 2019. Pasar Oligopoli: Karakteristik, Model, Jenis dan Faktor Penyebab.
https://guruips.co.id/pasar-oligopoli/. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
http://digilib.uinsby.ac.id/8051/6/bab3.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2021.
Kelompok III. 2014. MAKALAH_PASAR_OLIGOPOLI.
https://www.academia.edu/9892512/MAKALAH_PASAR_OLIGOPOLI. Diakses
pada 19 Oktober 2021 pukul 21.30.
Martina. 2019. Pengertian, Contoh, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangan Pasar Oligopoli.
https://ukirama.com/en/blogs/pengertian-contoh-ciri-ciri-kelebihan-dan-kekurangan-
pasar-oligopoli. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
Pranoto, Y. Makalah Pasar Oligopoli. https://adoc.pub/makalah-pasar-oligopoli.html.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 pukul 11.30.
Prawiro, M. 2018. Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Kelebihan dan
Kekurangannya. https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pasar-oligopoli.html.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
Sonny Aleandro Wijaya. 2019. Tipe-Tipe Pasar Oligopoli. https://www.dictio.id/t/apa-yang-
dimaksud-dengan-pasar-oligopoli/13583. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2021.
20