Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM ASPEK

PASAR DAN PEMASARAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Dewi Sartika, S.E., M.M.

Disusun Oleh :

NAMA NIM

Adam Dzuhri 181010504823


Aisyah Lestari 181010504870
Alda Rosma Nabillah 181010504886
Alfiyando Wijaya 181010504888
Calvin Bettranady 181010504877
Dedi Dewantara 181010505543
Derfina Puspayanti Emil 181010504657

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis
dalam Aspek Pasar dan Pemasaran” makalah ini bertujuan menambah wawasan
dalam studi kelayakan bisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang
diampu oleh ibu Dewi Sartika, S.E., M.M.

Makalah ini kami buat atas bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dari


makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada para pembaca agar
memberikan saran atau kritik yang dapat membangun. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Depok, 08 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1. 2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1. 3 Tujuan Masalah .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar dan Pemasaran ................................................................. 2
2.2 Tujuan Perusahaan dalam Pemasaran ....................................................... 19
2.3 Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar ................................... 20
2.4 Strategi Bauran Pemasaran ........................................................................ 22
2.5 Peramalan di Masa yang Akan Datang ..................................................... 25
2.6 Cara Mengestimasi Pasar .......................................................................... 28
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 29
3.2 Saran .......................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan dalam suatu bisnis melibatkan banyak pihak yang mempunyai


kepentingan berbeda. Selain itu, kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian. Maka diperlukan adanya pertimbangan tertentu dalam memulai
suatu bisnis. Dasar dari pertimbangan dapat diperoleh dalam suatu studi terhadap
berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan. Sehingga
hasil studi dapat digunakan untuk memutuskan proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda bahkan dibatalkan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu studi
kelayakan dapat melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan
bidang atau aspek masing-masing, salah satunya adalah aspek pasar.

Sekarang ini perusahaan banyak yang bermunculan, sehingga persaingan


memperebutkan konsumen semakin tinggi. Keadaan seperti ini, aspek pasar
menempati kedudukan utama dalam pertimbangan investor. Keadaan seperti ini
dengan adanya kebebasan pembeli potensial dalam melakukan pilihan produk yang
diperlukan, sehingga peranan dalam pendirian analisa aspek pasar maupun
perluasan usaha pada studi kelayakan proyek bisnis merupakan kunci utama dalam
mendapatkan perhatian.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar dan pemasaran?
2. Bagaimana memahami tujuan perusahaan dalam pemasaran?
3. Bagaimana menganalisis peramalan pemasaran yang akan datang?
1. 3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pasar dan pemasaran.
2. Untuk memahami tujuan perusahaan dalam pemasaran.
3. Untuk menganalisis peramalan pemasaran yang akan datang.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar dan Pemasaran


Setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh adanya pemasaran dan setiap
kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar
secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki
tempat atau lokasi tertentu. Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih
luas lagi. Artinya pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk
melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik seperti, faksimili atau
melalui internet.

Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar nyata maksudnya adalah
himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu
produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini
disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta
memiliki pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat
apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses mereka akan membeli, kelompok
ini merupakan pasar potensial.

Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara
pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada
berbagai tingkatan suatu harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :

A. Harga barang itu sendiri

Pengaruh harga terhadap permintaan barang dan jasa tergolong kuat.


Pada kurva permintaan, perubahan harga akan menyebabkan pergerakan di
sepanjang kurva. Ketika harga suatu barang atau jasa naik, maka akan ada
penurunan permintaan terhadap barang atau jasa tersebut. Sebab itu, harga

2
memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap permintaan barang dan
jasa. Meski demikian, pengaruh harga pada permintaan juga tergantung pada
jenis barang dan jasanya. Untuk barang atau jasa yang sifatnya primer atau
kebutuhan utama dan penting, maka perubahan harga akan menggeser
permintaan walau hanya sedikit.

Misalnya, apabila harga beras mengalami kenaikan, penurunan


permintaan terhadap komoditas tersebut cenderung sedikit karena beras
merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Lain halnya jika kenaikan
harga terjadi pada produk-produk fashion branded, baik baju, tas, sepatu, dan
lain sebagainya. Kenaikan harga pada barang-barang tersebut akan
menyebabkan penurunan permintaan yang signifikan, karena bukan barang
kebutuhan yang mendesak untuk segera dipenuhi. Selain itu, konsumen akan
beralih ke barang-barang pengganti yang lebih murah.

Harga dipengaruhi oleh tingkat inflasi, sehingga berdampak


signifikan pada pengeluaran konsumen untuk barang dan jasa. Sebab itulah
indeks harga produsen dan indeks harga konsumen dijadikan sebagai indikator
ekonomi yang utama. Tingkat inflasi yang tinggi berisiko mengikis daya beli,
sehingga kecil kemungkinan konsumen memiliki pendapatan lebih untuk
dibelanjakan setelah digunakan untuk menutupi pengeluaran dasar seperti
makanan dan perumahan.

B. Harga barang lain yang memiliki hubungan

Barang substitusi atau pengganti merupakan produk atau layanan


yang memiliki kesamaan atau kemiripan fungsi dengan produk lain. Ketika
harga barang substitusi mengalami kenaikan, akan menyebabkan tingkat
permintaan terhadap komoditas yang memiliki fungsi sama semakin tinggi.
Demikian pula sebaliknya. Contohnya minuman kopi menjadi substitusi dari
minuman teh. Apabila harga minuman kopi semakin mahal, maka permintaan
terhadap minuman teh akan meningkat. Sebaliknya, jika harga minuman teh
lebih tinggi, maka permintaan terhadap minuman kopi akan lebih banyak.

3
Dengan demikian, permintaan komoditas tertentu secara langsung dapat
dipengaruhi oleh perubahan harga dari barang substitusinya.

Hal yang sama terjadi pada barang komplementer atau pelengkap.


Barang komplementer dapat dipahami sebagai barang atau jasa yang digunakan
secara bersama-sama dengan barang atau layanan lain sebagai pelengkapnya.
Biasanya, barang komplementer cenderung kurang memiliki nilai ketika
dikonsumsi sendiri. Namun, saat dikombinasikan dengan barang atau layanan
lain, akan menambah nilai keseluruhan dari barang tersebut. Misalnya susu
menjadi barang komplementer dari kopi. Susu dan kopi masing-masing
memiliki nilai tersendiri, dan ketika keduanya digabung maka kombinasinya
akan bernilai lebih tinggi. Namun, peningkatan harga barang komplementer
menyebabkan penurunan permintaan terhadap komoditas tertentu. Pada contoh
kopi susu, ketika harga susu naik akan menyebabkan harga kopi susu menjadi
lebih mahal. Akibatnya, permintaan terhadap kopi menjadi turun. Jadi,
permintaan akan komoditas tertentu juga dipengaruhi perubahan harga barang
komplementer atau pelengkap.

C. Pendapatan

Tingkat pendapatan mencerminkan kemampuan atau daya beli


konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan konsumen, maka daya belinya
terhadap barang dan jasa juga tinggi. Demikian pula sebaliknya. Tinggi
rendahnya permintaan akan barang dan jasa juga tergantung pada pendapatan
konsumen. Ketika pendapatan konsumen semakin besar, maka semakin besar
permintaan mereka. Meskipun demikian, pengaruh perubahan pendapatan
pada permintaan tergantung pada jenis barang dan jasanya. Jika jenis barang
adalah normal atau bersifat primer dan kualitas barang bagus, maka
peningkatan pendapatan akan mendongkrak peningkatan permintaan.
Sementara untuk jenis barang inferior, semakin tinggi pendapatan maka
permintaan justru akan semakin menurun. Sebab, konsumen yang
pendapatannya semakin tinggi, mereka akan beralih pada barang-barang

4
dengan kualitas yang lebih baik. Sebaliknya, ketika pendapatan menurun,
permintaan terhadap barang-barang inferior ini justru akan meningkat.

Sebagai contoh komoditas susu krimer dengan susu kental manis


(full cream). Dilihat dari kandungan susunya, susu full cream lebih banyak
dibandingkan dengan krimer. Oleh sebab itu, susu krimer termasuk barang
inferior, sedangkan susu full cream adalah barang normal atau primer. Dari
harganya, jelas susu full cream lebih mahal daripada krimer. Ketika pendapatan
konsumen rendah atau turun, permintaan susu full cream akan menurun dan
sebaliknya permintaan susu krimer akan lebih banyak atau meningkat. Namun,
pada saat pendapatan konsumen lebih tinggi, maka permintaan terhadap susu
full cream cenderung naik, sedangkan permintaan untuk susu krimer akan
menurun. Intinya, semakin tinggi pendapatan yang diperoleh konsumen,
kecenderungan untuk memiliki barang dan jasa yang lebih baik kualitasnya pun
akan semakin tinggi.

Pendapatan memiliki kaitan yang erat dengan angkatan kerja.


Artinya, semakin banyak lapangan kerja yang tersedia, maka semakin banyak
pula pekerja yang berpeluang memperoleh pendapatan tetap. Secara kumulatif,
pendapatan yang diterima oleh pekerja secara otomatis akan meningkatkan
daya belinya. Daya beli yang semakin tinggi akan meningkatkan permintaan
terhadap barang dan jasa dengan kualitas yang lebih baik. Berkenaan dengan
hal tersebut, laporan tingkat pengangguran bulanan menjadi salah satu
indikator utama ekonomi yang memberikan petunjuk terkait dengan
permintaan barang konsumen. Tingkat upah atau pendapatan berpengaruh pada
pengeluaran konsumen. Ketika upah atau pendapatan semakin meningkat,
konsumen akan memiliki lebih banyak pendapatan untuk dibelanjakan.
Sebaliknya, apabila upah turun bahkan hilang, maka mengindikasikan
banyaknya pengangguran, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa
cenderung mengalami penurunan.

5
D. Selera

Kebiasaan atau selera pada konsumen juga berpengaruh terhadap


permintaan atas suatu barang. Semakin tingginya selera konsumen terhadap
suatu barang, maka permintaan terhadap barang tersebut pun akan meningkat
pula. Kebanyakan konsumen akan tertarik untuk membeli barang atau jasa
yang sedang tren. Di Indonesia pernah booming tanaman hias dan batu akik
yang begitu diincar dan digilai oleh banyak konsumen, meskipun harganya
melonjak tinggi di luar kewajaran. Inilah yang dimaksudkan dengan selera dan
preferensi konsumen.

Ketika suatu barang sedang ngetrend digunakan oleh public figure,


maka akan memicu gelombang permintaan yang tinggi terhadap barang
tersebut. Tak heran jika produsen memanfaatkan ketenaran tokoh-tokoh
tertentu seperti selebritis untuk mendongkrak penjualan produknya. Tujuan
jelas untuk meningkatkan permintaan sehingga volume penjualannya pun
meningkat. Namun, ketika konsumen tidak memiliki selera atau preferensi
terhadap produk yang ditawarkan, maka permintaan terhadap produk tersebut
akan menurun.

E. Jumlah penduduk

Semakin besar jumlah penduduk yang ada dalam suatu daerah atau
negara, maka semakin tinggi pula jumlah permintaan atas suatu barang untuk
harga tertentu. Semakin banyak populasi di suatu wilayah, peluang pasar akan
semakin besar. Artinya, tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga
semakin tinggi. Jangkauan pasar yang semakin luas, berpotensi meningkatkan
permintaan. Populasi yang bertumbuh dan berkembang memang memiliki
dampak negatif, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan. Sebab, jumlah
populasi yang semakin banyak akan meningkatkan kepadatan penduduk,
persaingan kerja, dan kerawanan sosial karena gesekan sosial yang memicu
tindak kriminalitas semakin besar.

6
Namun di sisi ekonomi, jumlah populasi yang bertambah justru
memberikan peluang terciptanya pasar baru dengan jangkauan yang lebih luas.
Semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi mengindikasikan akan
semakin banyak permintaan akan barang dan jasa. Hal ini tentu menjadi
peluang bagi para produsen untuk bersaing merebut pasar dengan
memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan atau diminta pasar. Jadi, jumlah
konsumen yang semakin banyak berpengaruh terhadap tingkat permintaan
yang semakin tinggi.

F. Suku bunga

Suku bunga sebenarnya melekat pada harga barang yang


diperjualbelikan secara kredit. Semakin tinggi tingkat suku bunga yang
dibebankan atas pembelian barang secara non-tunai atau kredit, maka harga
barang secara akumulatif juga akan semakin tinggi. Sederhananya, barang yang
dibeli secara kredit, harganya akan lebih mahal dibandingkan dengan harga
barang yang dibeli secara tunai. Adanya suku bunga tentu akan berdampak
pada tingkat pengeluaran untuk barang-barang konsumsi secara substansional.
Banyak barang konsumen yang umumnya dibeli secara kredit, misalnya motor,
mobil, rumah, smartphone, barang-barang elektronik, laptop, dan lain
sebagainya. Suku bunga yang tinggi akan berdampak pada harga barang yang
lebih tinggi, sehingga memaksa konsumen untuk merogok kocek lebih dalam.
Harga barang yang tinggi akibat suku bunga yang tinggi akan menghalangi
pengeluaran konsumen, sehingga tingkat permintaan terhadap barang-barang
tersebut cenderung menurun.

Tak hanya itu, suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan


persyaratan pengajuan permohonan kredit atau pembiayaan menjadi lebih
ketat, sehingga menyulitkan konsumen untuk mendapatkan pembiayaan yang
diperlukan guna membeli barang yang diinginkannya. Akibatnya, konsumen
memilih untuk menunda pembelian barang hingga persyaratan kredit yang
lebih menguntungkan tersedia, atau tingkat suku bunga mengalami penurunan.

7
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-
faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah :

A. Harga barang itu sendiri

Harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi pasokan barang


dan jasa secara lebih luas. Tidak seperti permintaan, antara harga barang dan
jasa dengan penawarannya memiliki hubungan secara langsung. Apabila harga
suatu barang atau jasa meningkat, maka penawaran akan barang dan jasa
tersebut juga akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika harga barang atau
jasa menurun, maka penawaran akan barang dan jasa tersebut pun akan
menurun. Penawaran yang berubah sehubungan dengan harga yang juga
berubah disebut sebagai variasi penawaran barang dan jasa. Bicara mengenai
harga suatu barang atau jasa memang cenderung sensitif. Bahkan spekulasi
tentang harga barang dan jasa di masa mendatang pun dapat mempengaruhi
pasokannya. Ketika harga suatu barang atau jasa diprediksi akan mengalami
kenaikan di masa depan, pasokan barang tersebut di pasar akan berkurang,
karena produsen lebih mengharapkan perolehan keuntungan di masa depan.
Namun sebaliknya, anjloknya harga suatu barang atau jasa di masa mendatang
justru akan meningkatkan pasokan produksi di pasar saat ini.

Tidak hanya harga barang atau jasa utama yang mempengaruhi


penawaran suatu barang atau jasa, tetapi juga harga barang substitusi
(pengganti) dan komplementer (pelengkap). Misalnya, harga gandum
mengalami kenaikan yang cukup tajam, sehingga petani tergiur untuk lebih
memilih menanam gandum lebih banyak dibandingkan dengan padi yang
menjadi beras. Kondisi ini memicu potensi penurunan pasokan beras di pasar,
dan peningkatan pasokan gandum. Dengan demikian, harga memiliki pengaruh
yang kuat terhadap penawaran atau pasokan barang dan jasa. Harga barang atau
jasa menjadi dasar dari perolehan pendapatan dan keuntungan. Oleh sebab itu
harga merupakan faktor terpenting yang menentukan penawaran suatu barang
atau jasa. Semakin tinggi harga, peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih

8
besar. Tak heran jika produsen terdorong untuk menawarkan barang atau jasa
dengan kuantitas yang lebih banyak untuk dijual di pasar.

B. Kebijakan pemerintah

Transaksi perdagangan yang memicu adanya permintaan dan


penawaran menjadi bagian dari aktivitas ekonomi yang disorot oleh pemerintah
dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai regulator, yakni pihak yang
memiliki otoritas untuk mengambil suatu kebijakan ekonomi agar roda
perekonomian nasional terus berputar. Salah satu kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan aktivitas ekonomi, utamanya terkait dengan pasokan atau
penawaran barang dan jasa adalah regulasi tentang pajak. Bagi pemerintah,
pajak merupakan sumber pendapatan guna membiayai belanja negara.
Sementara bagi produsen, pajak merupakan biaya yang jelas akan mengurangi
pendapatannya. Oleh sebab itu, semakin tinggi pajak yang dibebankan kepada
produsen akan berdampak pada semakin rendahnya jumlah pasokan barang
yang tersedia dan ditawarkan kepada pasar. Sebaliknya, pajak yang semakin
rendah justru akan memicu peningkatan pasokan barang.

Tak hanya pajak, bea cukai juga merupakan kebijakan fiskal


pemerintah di bidang ekonomi yang memiliki dampak terhadap penawaran
suatu barang. Kenaikan pajak dan bea cukai yang dibebankan pada suatu
produk, menjadikan pasokan atau penawaran produk tersebut ke pasar akan
berkurang. Demikian pula sebaliknya.

C. Teknologi

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi yang semakin


pesat sekarang ini juga memberi dampak positif bagi produsen dalam
melakukan proses produksi. Teknologi mendorong jalannya proses produksi
barang atau jasa semakin efektif dan efisien. Dengan adanya teknologi, suatu
proses menghasilkan suatu produk dapat dilakukan dengan lebih cepat dan
volume produksi pun semakin banyak. Produsen membutuhkan biaya produksi

9
dan penggunaan mesin-mesin berteknologi tinggi untuk menghasilkan barang
atau jasa dengan cepat dan berkualitas. Semakin tingginya biaya produksi yang
dikeluarkan, maka harga barang akan cenderung naik. Dan jika suatu produsen
mengurangi jumlah produksinya, maka jumlah penawarannya pun akan
berkurang, begitu pula sebaliknya. Dengan penggunaan mesin berteknologi
tinggi juga akan membuat biaya produksi menjadi semakin murah. Sehingga
mengakibatkan peningkatan hasil produksi dan biaya produksi yang semakin
murah. Hal ini akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak pada tingkat harga tertentu.

Misalnya dalam pembuatan produk susu. Bayangkan berapa lama


waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan bakunya, di mana susu harus
diperah dari sapi sebagai sumber utamanya. Adanya teknologi, proses untuk
memperoleh bahan baku susu semakin mudah dan cepat dilakukan. Pemerahan
susu sapi tidak perlu lagi dilakukan secara manual, tetapi menggunakan alat
khusus sehingga prosesnya menjadi lebih cepat. Kemajuan teknologi jelas
mampu meningkatkan efisiensi produksi sehingga dapat menekan biaya
produksi. Sebut saja komputer dan peralatan komunikasi yang semakin
canggih merupakan contoh nyata dari dampak teknologi yang semakin
mempermudah pelaksanaan pekerjaan dan aktivitas produksi. Di tengah-
tengah modernitas seperti sekarang ini, banyak aktivitas yang serba digital dan
terkomputerisasi. Perangkat komputer menjadi sangat penting untuk
disediakan. Komputer yang dulu harganya mahal dan dianggap sebagai barang
mewah karena hanya segelintir orang yang bisa memilikinya, kini dapat dibeli
dengan harga yang lebih murah. Imbasnya, suplai atau pasokan untuk
komputer saat ini akan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Teknologi
yang semakin maju dan canggih akan meningkatkan produksi suatu barang
atau jasa. Akibatnya, pasokan atau penawaran barang akan meningkat pula.

D. Harga input

Harga input atau biaya produksi merupakan biaya-biaya yang


dikeluarkan produsen untuk melakukan proses produksi guna menghasilkan

10
barang atau jasa yang akan ditawarkan dan dijual ke pasar. Biaya produksi
terdiri dari banyak komponen, seperti upah tenaga kerja dan harga bahan baku.
Ketika upah tenaga kerja dan harga bahan baku murah, produsen akan
terdorong untuk meningkatkan volume produksi sehingga jumlah pasokan
barang yang ditawarkan ke pasar semakin banyak, sehingga mampu
menjangkau pasar yang lebih luas. Sebaliknya, ketika upah tenaga kerja dan
harga bahan baku mengalami kenaikan, maka produsen cenderung memilih
untuk menurunkan volume produksi. Biaya produksi dengan penawaran atau
pasokan barang dan jasa memiliki hubungan yang bersifat negatif. Bagi
produsen, apabila biaya produksi meningkat, maka mereka akan menurunkan
pasokan barang atau jasa guna menghemat sumber daya. Sebab itulah biaya
produksi dapat mempengaruhi adanya suatu penawaran barang dan jasa.

Misalnya, produsen menghadapi peningkatan upah tenaga kerja dan


pajak serta biaya transportasi yang semakin tinggi. Di saat yang bersamaan
juga menghadapi kenyataan bahwa harga bahan baku naik karena dipicu oleh
kondisi alam yang buruk sehingga menyebabkan gagal panen yang menjadikan
bahan baku langka. Kondisi tersebut jelas mengarah pada kenaikan biaya
produksi. Meskipun terjadi lonjakan harga barang, namun situasinya kurang
menguntungkan jika produsen meningkatkan volume produksi. Oleh sebab itu,
produsen cenderung memilih untuk mengurangi pasokan atau penawaran
barang ke pasar. Apalagi jika harga barang stabil atau bahkan cenderung
menurun, maka mengurangi jumlah barang yang ditawarkan ke pasar jelas akan
menjadi langkah yang lebih menguntungkan bagi produsen. Opsi lain yang bisa
diterapkan produsen adalah menyimpan barang hingga harga pasar mengalami
peningkatan.

E. Tujuan perusahaan

Perusahaan tentu saja memiliki tujuan untuk mencari keuntungan


sebesar-besarnya. Sehingga, perusahaan tersebut akan menjual produk dengan
marjin keuntungan besar dan harga jual pun menjadi semakin tinggi. Apabila

11
perusahaan menginginkan produknya menguasai pasar, maka tetapkan harga
yang lebih rendah. Tingkat keuntungan yang rendah akan membuat harga jual
menjadi rendah. Konsumen pun akan lebih tertarik membelinya.

F. Kondisi transportasi

Transportasi tidak bisa dilepaskan dari rantai pasokan atau


penawaran barang. Mulai dari proses mendapatkan bahan baku, suku cadang,
dan penawaran produk jadi ke pasar membutuhkan transportasi. Sebab itu,
kondisi transportasi akan mempengaruhi penawaran barang. Kondisi
transportasi sering kali menjadi kendala dalam penyediaan produk, karena
produk tidak tersedia tepat waktu akibat fasilitas dan kondisi transportasi yang
buruk. Oleh sebab itu, kelancaran rantai pasokan atau penawaran barang
bergantung pada manajemen transportasi dan logistik yang efektif dan efisien.
Manajemen transportasi dan logistik yang kurang memadai dapat
menyebabkan tersendatnya proses pengiriman bahan baku ke pabrik. Fasilitas
transportasi yang kurang juga akan menjadi penghalang bagi produsen untuk
mendistribusikan produknya kepada konsumen ketika terjadi lonjakan
permintaan. Hal ini tidak hanya berdampak pada penurunan potensi suatu
keuntungan yang dapat diperoleh produsen, tetapi juga menurunkan daya saing
produsen dalam merebut dan menguasai pasar yang buruk. Oleh sebab itu,
kelancaran rantai pasokan atau penawaran barang bergantung pada manajemen
transportasi dan logistik yang efektif dan efisien. Manajemen transportasi dan
logistik yang kurang memadai dapat menyebabkan tersendatnya proses
pengiriman bahan baku ke pabrik. Fasilitas transportasi yang kurang juga akan
menjadi penghalang bagi produsen untuk mendistribusikan produknya kepada
konsumen ketika terjadi lonjakan permintaan. Hal ini tidak hanya berdampak
pada penurunan potensi keuntungan yang dapat diperoleh produsen, tetapi juga
menurunkan daya saing produsen dalam merebut dan menguasai pasar.

Pengelolaan transportasi penting bagi produsen agar proses


pengangkutan dan pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar. Selain
dapat menyediakan stok barang tepat waktu, juga meminimalisir risiko

12
kerugian akibat kerusakan barang selama dalam proses distribusi dan
pengiriman. Semakin baik fasilitas dan kondisi transportasi akan dapat memicu
peningkatan pasokan atau penawaran produk kepada konsumen. Bicara tentang
fasilitas dan kondisi transportasi ini, tentu tidak hanya sebatas pada armadanya
saja, tetapi juga infrastrukturnya. Armada transportasi yang memadai tetapi
tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai pula, tetap saja tidak
menguntungkan bagi produsen. Infrastruktur yang tidak memadai seperti jalan
raya yang rusak atau bahkan belum dilapisi dengan aspal, tentu akan
menghambat proses distribusi dan pengiriman barang ke berbagai pelosok
daerah. Kondisi tersebut menyebabkan penyediaan pasokan barang terhambat
sehingga tidak bisa tepat waktu. Hal ini jelas dapat merugikan produsen. Selain
itu dapat menjadi risiko kehilangan konsumen karena keterlambatan
pengiriman produk, juga terancam mengalami kerusakan produk baik secara
fisik maupun kualitasnya. Dengan demikian, fasilitas dan kondisi transportasi
yang baik dan memadai baik secara armada maupun infrastruktur dapat
meningkatkan pasokan atau penawaran barang. Sebaliknya, jika fasilitas dan
kondisi transportasi buruk, maka produsen lebih aman untuk menurunkan
pasokan atau penawaran barang.

Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar saat
ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk atau jasa
tersebut. Adapun struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam :

A. Pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna di dalam teori ekonomi mikro pada


umumnya adalah suatu pasar yang ditandai oleh tidak adanya sama sekali
persaingan yang bersifat pribadi diantara perusahaan-perusahaan individu yang
ada didalamnya. Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna :

a. Jumlah penjual dan pembeli masing-masing banyak dan mereka masing


masing bertindak sebagai penerima harga.
b. Jenis barang yang diperjualbelikan bersifat homogen atau sama.

13
c. Adanya kebebasan bagi penjual dan pembeli untuk keluar masuk pada
bidang usaha atau pasar barang yang bersangkutan.
d. Setiap pembeli dan penjual memiliki pengetahuan yang sempurna
tentang keadaan pasar.
e. Adanya mobilitas sumber daya yang ada secara sempurna, artinya
pembeli mudah untuk mendapatkan sumber daya produksi.

Pada pasar yang bersaing sempurna terdapat kebebasan keluar


masuk dalam pasar atau industri. Seorang produsen yang memandang bahwa
dalam pasar suatu produk menguntungkan, bebas memasuki pasar tanpa ada
rintangan apapun. Tantangan yang dihadapi adalah harus berani bersaing. Jika
keuntungan yang diperoleh merupakan keuntungan yang cukup baik menurut
pandangan mereka, maka mereka tetap dalam pasar.

B. Pasar persaingan monopolistik

Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan


memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilkan
berbeda corak. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan
dan mempengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang
tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.

Model pasar persaingan monopolistis dibandingkan dengan model


pasar persaingan sempurna atau monopoli relatif masih baru. Ciri-cirinya
adalah di pasar terdapat cukup banyak penjual dan juga pembeli, produk yang
dihasilkan produsen heterogen, terdapat kebebasan bagi perusahaan untuk
masuk dan keluar dari pasar, dalam batas-batas tertentu produsen dapat
mempengaruhi harga meskipun tidak sekuat monopoli, dan diperlukan promosi
untuk memperluas pasar.

C. Pasar oligopoli

Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari beberapa produsen saja,
namun ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja, yang
dinamakan duopoli (Sukirno, 2000). Dalam pasar oligopoli tidak terdapat

14
keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri. Sebagian perusahaan
menghasilkan barang yang sangat bersamaan, tetapi ada pula perusahaan-
perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak. Biasanya struktur
industri dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang
menguasai sebagian besar pasar oligopoli, antara 70% sampai 80% dari seluruh
nilai penjualan.

Ciri-ciri pasar ologopoli yaitu jika dalam pasar hanya terdapat dua
penjual disebut duopoly, jika produk yang dijual homogen disebut pure
poligopoly, jika produk yang dijual adalah berbeda disebut differentiated
oligopoly, kemungkinan produsen baru dapat masuk dalam pasar atau industri,
dan kemudian masuknya produsen tersebut tidak sulit seperti monopoli dan
tindakan seorang produsen dalam pasar oligopoli akan mempengaruhi
produsen lain.

D. Pasar monopoli

Struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang
dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit
memasuki industri ini karena adanya hambatan penguasaan bahan mentah yang
strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat skala ekonomi, dan terdapat
peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang maksimal
perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk yang
harus dijual secara bersamaan.

Kemudian pengertian pemasaran seperti yang dikemukakan oleh philip


kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Pemasaran
dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada
berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan
mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.
Dalam kaitannya dengan pemasaran, pasar dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :

15
A. Pasar konsumen

Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli barang-barang dan


jasa-jasa untuk dikonsumsi dan bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.
Barang-barang yang dikonsumsi oleh pembeli pasar ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan dan memuaskan diri, terdapat 4O yang akan timbul
dalam pasar konsumen, yaitu :

a. Obyek pasar konsumen, adalah barang dan jasa konsumsi.

b. Obyektivitas pasar konsumen, adalah ingin terpenuhinya kebutuhan dan


ingin merasakan kepuasan.

c. Organisasasi pasar konsumen, adalah orang-orang yang termasuk dalam


golongan pasar konsumen. Setiap pembelian dapat dilakukan oleh satu
atau beberapa golongan.

d. Operasi pasar konsumen, adalah cara yang akan dipakai konsumen untuk
membeli barang atau jasa tersebut.

B. Pasar industrial

Pasar yang terdiri atas individu dan orgasisasi yang memerlukan


barang dan jasa untuk diproses atau diproduksi lebih lanjut dan kemudian dijual
atau disewakan disebut pasar produsen atau industri. Barang-barang yang
dibeli ditujukan untuk memperlancar usaha. Contoh pembeli bisnis atau
industri pabrik, produsen pertanian dan perusahaan jasa. Terdapat 4O yang
akan timbul dalam pasar produsen, yaitu :

a. Obyek pasar produsen, adalah bahan dasar dan komponen-komponen,


barang modal, jasa industri.

b. Obyektivitas pasar produsen, adalah untuk diproses lagi atau untuk


membantu memperlancar usahanya dengan tujuan mendapatkan laba.

c. Organisasi pasar produsen, adalah orang-orang atau departemen-


departemen yang turut berperan dalam pembelian yaitu inisiator,
influencer, decider dan user.

16
d. Operasi pasar produsen, adalah cara pembelian secara keseluruhan atau
sebagian, dan berusaha mempertemukan keinginan pembeli dan penjual.

C. Pasar reseller

Pasar yang terdiri dari individu dan organisasasi yang biasanya


disebut perantara penjualan atau distributor ataupun reseller yang memerlukan
barang-barang untuk dijual lagi dengan tujuan memperoleh laba disebut pasar
penjual atau pedagang perantara, terdapat 4O yang akan timbul dalam pasar
reseller, yaitu :

a. Obyek pasar penjual, adalah barang-barang untuk dijual lagi dan barang-
barang atau jasa untuk operasinya.

b. Obyektivitas pasar penjual, adalah ingin mendapatkan laba dari usahanya.

c. Organisasi pasar penjual adalah bagian pembelian, orang-orang yang juga


melakukan fungsi-fungsi yang lain dalam perusahaan.

d. Operasi pasar penjual, adalah melalui penyedia atau produsen yang paling
baik.

D. Pasar pemerintah

Pasar dimana terdapat suatu lembaga-lembaga pemerintah, seperti


departemen-departemen, direktorat, kantor dan instansi lainnya disebut pasar
pemerintah. Terdapat 4O yang akan timbul dari pasar pemerintah, yaitu :

a. Obyek pasar perintah, adalah barang-barang dan jasa untuk keperluan di


bidang pertahanan, pendidikan dan kebudayaan, pekerjaan umum,
kesehatan dan kesejahteraan rakyat, dan lain sebagainya.

b. Obyektivitas pasar pemerintah, adalah untuk kepentingan dan


kesejahteraan masyarakatnya.

c. Organisasi pasar pemerintah, adalah pemerintah pusat, perintah daerah


sesuai dengan otonomi daerah.

17
d. Operasi pasar pemerintah, adalah adalah penawaran terbuka, memilih
pasar secara terbuka.

Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan adalah untuk


memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan, untuk
mempengaruhi keputusan membeli konsumen, dan untuk menciptakan nilai
ekonomis suatu barang. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia
yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia. Fungsi pemasaran dibagi
menjadi tiga, yaitu :

A. Fungsi Pertukaran

Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen


baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan
produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.

B. Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut


serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan
konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan
produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat
dibutuhkan.

C. Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan


konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan
aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara
lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta
standarisasi atau penggolongan produk.

2.2 Tujuan Perusahaan dalam Pemasaran

Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan
baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan
produknya dapat dikategorikan sebagai berikut :

18
1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka dapat diharapkan
keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.

2. Untuk mengusai pasar

Menguasai pasar yang ada dengan cara mempebesar market


sharenya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat
dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari peluang baru
maupun merebut market share pesaing yang ada.

3. Untuk mengurangi saingan

Menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga


lebih rendah dari produk utama merupakan cara untuk mengurangi persaingan

dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam
industri tersebut.

4. Untuk menaikkan prestise produk tertentu dipasaran

Dalam hal produk tertentu, terutama untuk produk kelas tinggi.


Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkatkan prestise produk di
depan pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya seperti dengan
meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.

5. Untuk memenuhi pihak tertentu

Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak


tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan
pemerintah atau lembaga tertentu.

2.3 Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa


kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau

19
marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri
dari beberapa variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah
dilakukan tepatsasaran.

Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar


konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan
segmentasi menurut philip kotler, antara lain :

A. Segmentasi berdasarkan geografis yakni bangsa, provinsi, kabupaten,


kecamatan, iklim.

B. Segmentasi berdasarkan demografis yakni umur, jenis kelamin, ukuran


keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras.

C. Segmentasi berdasarkan psikografis yakni kelas sosial, gaya hidup,


karakteristik, kepribadian.

D. Segmentasi yang berdasarkan perilaku yakni pengetahuaan, sikap,


kegunaan, tanggap terhadap suatu produk.
2. Pasar Sasaran
Secara umum pengertian menetapkan pada pasar sasaran adalah
mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari
segmen pasar atau yang lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar
meliputi :
A. Evaluasi segmen pasar
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir,
proyeksi lajupertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.
b. Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
c. Sasaran dan sumber daya perusahaan.
B. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki
nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa
banyak yang dapat dilayani.

20
a. Pemasaran serba sama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar
dalam arti tidakada perbedaan.
b. Pemasaran serba aneka, merancang tawaran untuk semua
pendapatan, tujuan ataukepribadian. Seperti beda desain untuk
industri mobil.
c. Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang
terbatas.
3. Posisi Pasar
Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar.
Tujuan pada penetapan posisi pasar adalah untuk dapat membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam
benak konsumen.

2.4 Strategi Bauran Pemasaran


1. Strategi Produk

Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih,


dan mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang dan jasa. Strategi
produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk
adalah sebagai berikut :
A. Penentuan logo dan moto.
B. Menciptakan merek.
C. Menciptakan kemasan.
D. Keputusan label.
2. Strategi Harga

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,


mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang
ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap
produk yang ditawarkan dan berakibat pada tidak lakunya produk tersebut
dipasar. Terdapat 3 hal dalam penentuan harga, yaitu :

21
A. Skimming pricing

Skimming pricing yaitu harga awal produk yang ditetapkan


setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki
kualitas tinggi. Strategi skimming pricing diterapkan untuk menutup
biaya riser dan pengembangan serta untuk memaksimalkan pendapatan
maksimum dari konsumen. Selain itu, skimming pricing juga bertujuan
untuk memperoleh citra sebagai produk berkelas dan bermutu tinggi.
Strategi skimming pricing ini biasanya diterapkan pada produk-produk
yang berkaitan dengan teknologi, seperti handphone atau laptop, yang
memang membutuhkan biaya riset dan pengembangan yang besar untuk
dapat meluncurkan sebuah produk baru. Sebelum menerapkan strategi
skimming pricing, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
penjual, yaitu :

a. Pertama, kualitas dan citra produk tidak terlalu timpang dengan


harga yang ditawarkan.

b. Pihak penjual sudah bisa memprediksi jumlah pelanggan yang akan


membeli produk pada harga yang telah ditentukan.

c. Pihak penjual harus bisa memastikan bahwa para pesaing sulit untuk
memasuki pasar apalagi sampai melemahkan harga tinggi yang telah
ditentukan.

B. Penetration pricing

Penetration pricing yaitu strategi dengan menetapkan harga


di awal yang cukup rendah. Harapannya, pelanggan akan beralih ke
merek baru karena harganya yang lebih rendah. Penetrasi harga
umumnya berkaitan dengan tujuan pemasaran. Yakni memperbesar
pangsa pasar serta mengeksploitasi skala ekonomi. Penetrasi harga mirip
seperti loss leader pricing dimana bisa menjadi strategi pemasaran sukses
jika diterapkan secara benar. Salah satu manfaatnya dapat meningkatkan
suatu pangsa pasar serta dalam suatu volume dalam penjualan. Jumlah

22
penjualan pun lebih tinggi sehingga menyebabkan biaya produksi lebih
rendah dan perputaran persediaan cepat. Sebuah strategi pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan. Salah satu kerugian utamanya adalah tidak
mampu menghasilkan untung yang tinggi. Sebab mesti berkorban
menyisihkan sebagian laba untuk mendapatkan harga yang rendah. Bisa
jadi harga rendah juga hanya dijadikan sebagai kampanye pengantar.
Mungkin pertama kali pelanggan akan penasaran dengan harga yang
rendah. Namun jika harga tersebut mulai naik hingga sejajar dengan
merek pesaing, kemungkinan beralih kembali ke pesaing juga tidak bisa
dihindari.

C. Status quo pricing

Status quo pricing yaitu harga ditetapkan sesuai dengan


harga pesaing. Artinya pembebanan harga identik dengan atau sangat
mendekati dengan harga pesaing. Untuk perusahaan kecil harga yang
sesuai dengan tingkat persaingan menjadi jalan yang teraman untuk
kelangsungan hidup produk jangka panjang.

3. Strategi Lokasi dan Distribusi


Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi
adalah dengan pertimbangan sebagai berikut :
A. Dekat dengan kawasan industri.
B. Dekat dengan lokasi perkantoran.
C. Dekat dengan lokasi pasar.
D. Dekat dengan pusar pemerintahan.
E. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
F. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
G. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).

23
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam
kegiatan ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau
jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam
mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana
promosi itu adalah :
A. Periklanan (advertising).
B. Promosi penjualan (sales promotion).
C. Publisitas (publicity).
D. Penjualan pribadi (personal selling).

2.5 Peramalan di Masa yang Akan Datang


Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa
yang akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus
mencari data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan
perilaku yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu. Kondisi
yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi
kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini perlu dilakukan mengingat
di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Untuk melakukan
peramalan permintaan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :

A. Survei niat pembeli.

B. Gabungan pendapat tenaga penjual.

C. Pendapat ahli.

D. Metode tes pasar analisis deret waktu.

E. Analisis permintaan secara statistik.

24
Penyusunan ramalan dapat dilakukan atas dasar, antara lain :

A. Apa kata orang, penelitian atas pendapat pembeli, tenaga penjual, dan
pendapatpara ahli.

B. Apa yang dilakukan orang, uji pasar, dan tanggapan pembeli.

C. Apa yang telah dilakukan orang, perilaku pembeli dimasa lalu, dengan
deretwaktu atau analisis regresi.

Agar peramlan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah


mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan.
Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak
dapat menghindarai kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai berikut :

A. Mengumpulkan data

Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa


periode. Pengumpulan data bisa dilakukan dengan pengumpulan data sekunder
yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah,
serta laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari
lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan
kuesioner.

B. Mengolah data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data


sehingga akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk
melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.

C. Menentukan metode peramalan

Peramalan yang diinginkan adalah dengan menggunkan suatu


metode yang paling tepat. Pemilihan metode peramalan adalah dengan
mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor
biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.

25
D. Memproyeksikan data

Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka


perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti
perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya untuk
beberapa periode.

E. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang telah dilakukan digunkan untuk mengambil


keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang.

Jenis-jenis metode peramalan yaitu :

A. Deret waktu

Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang


dicari (independent) dengan variabel yang memengaruhinya (dependent
variable), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan,
caturwulan, semester atau tahun. Dalam analisis time series ini yang menjadi
variabel adalah waktu. Metode peramalan ini terdiri dari :

a. Metode Smooting, jenis peramalan jangka pendek seperti perencanaan


persediaan, perencanaan keuangan.

b. Metode Boy Jenkins, merupakan deret waktu dengan menggunakan


metode matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek.

c. Metode proyeksi tren dengan regresi, metode yang digunakan baik jangka
pendekmaupun jangka panjang. Metode ini menggunakan data minimal 2
tahun dan semakin banyak semakin baik.

26
B. Sebab akibat

Metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara


variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang memengaruhinya tetapi
bukan waktu. Metode peramalan ini terdiri dari :

a. Metode Regresi dan korelasi, metode yang digunakan baik untuk


peramalan permintaan maupun penjualan.

b. Metode input ouput, metode yang digunakan untuk ramalan jangka


panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka
panjang. Data yang digunakan biasanya lebih dari sepuluh tahun.

c. Metode ekonometri, peramalan ini didasarkan pada sistem pemasaran


regresi yang diestimasi secara simultan. Data yang digunakan biasanya
data kuartalan.
2.6 Cara Mengestimasi Pasar
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar dalam
suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan
untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survei,
kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai sumber.
Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan
beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode
survei.

Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi


pertimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi juga
sangat menunjang. Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi serta
meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan lebih
lanjut. Analisis ini menuntut kebutuhan manajer pemasaran dalam memahami
berbagai produk alternatif dan substitusi yang tersedia bagi para pelanggan
potensial dan prosesproses yang digunakan konsumen dalam memutuskan
pemilihan merek dan produk. Secara garis besar, analisis pasar terdiri atas enam
langkah yang saling terkait :

27
A. Menentukan pasar relevan

Dalam menganalisis pasar, manajer pertama-tama harus


menetapkan atau mendefinisikan pasarnya terlebih dahulu. Umumnya terdapat
beraneka macam produk dan jasa yang bisa dipilih konsumen untuk
memuasakan kebutuhan dan keinginannya. Sebagian besar produk dan jasa
memiliki substitusi langsung dan pilihan alternatif.

B. Menganalisis permintaan primer untuk pasar relevan

Permintaan primer mencakup permintaan pada level kelas produk.


Dalam langkah kedua ini, manajer berusaha menggambarkan profil atau
karakteristik pembeli dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelian untuk semua merk dan produk dalam pasar relevan. Dengan kata
lain, manajer berupaya mendiagnosis siapa pembeli dan non-pembeli dalam
pasar relevan dan mengapa mereka membeli atau tidak membeli produk.

C. Menganalisis permintaan selektif dalam pasar relevan

Dalam langkah ini, manajer harus memahami proses yang dilalui


pembeli dalam memilih merek spesifik atau pemasok tertentu dalam batas-
batas pasar relevan.

D. Menetapkan segmen pasar

Dalam langkah ini, manajer memahami berbagai cara untuk


mengelompokkan konsumen ke dalam segmen-segmen yang para anggotanya
memiliki respon yang sama terhadap program pemasaran spesifik.

E. Menilai persaingan

Manajer menilai produk atau mereknya dibandingkan dengan


tawaran dari pada pesaingnya. Manajer harus mencermati persepsi konsumen
terhadap produk atau mereknya dibandingkan para pesaing. Salah satu cara
efektif untuk mendapatkan informasi penting mengenai pesaing adalah melalui
competitive intelligence.

28
F. Mengidentifikasi pasar sasaran potensial

Tujuan akhir dari tahap ini adalah mengidentifikasi peluang terbaik


guna menciptakan pelanggan yang puas dan loyal.

Pasar relevan merupakan serangkaian produk dan atau jasa di dalam struktur
pasar produk total yang dinilai pihak manajemen sangat penting dan strategis.
Penentuan pasar relevan meliputi 2 langkah pokok :

A. Manajemen berusaha menggambarkan struktur pasar relevan.

B. Menggambarkan struktur pasar-produk (product market structure) beserta


batas-batas pasar relevan.

Permintaan primer adalah permintaan akan bentuk produk atau kelas produk
yang ditetapkan sebagai pasar relevan. Dengan menganalisis permintaan primer,
manager dapat mempelajari mengapa dan bagaimana pelanggan membeli suatu
kelas produk atau bentuk produk dan siapa pembeli di pasar relevan. Alasan penting
untuk menganalisis permintaan primer adalah untuk mengidentifikasi peluang
pertumbuhan dari bentuk produk atau kelas produk. Dalam mengidentifikasi
peluang pertumbuhan dan tindakan-tindakan yang harus diambil, para manajer
harus mencoba menjawab serangkaian pertanyaan-pertanyaan diagnostik tentang
proses pembelian, yaitu pertanyaan tentang identifikasi pembeli dan pertanyaan
tentang kesediaan dan kemampuan pembeli.

Penentuan dan pengukuran pasar yaitu setiap tipe pengukuran permintaan


memiliki tujuan spesifik, misalnya jaringan pasar swalayan A dapat memprediksi
permintaan jangka panjang untuk pasar swalayan B sebagai basis perancangan
strategi ekspansi pasar. Istilah pasar, sebenarnya mengandung makna berbeda-beda.
Pada mulanya pasar diartikan sebagai tempat fisik bertemunya penjual dan pembeli
untuk saling mempertukarkan barang dan jasa. Pasar merupakan sekumpulan
pembeli, sedangkan industri adalah sekumpulan suatu penjual. Implikasinya,
ukuran pasar bergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada unuk penawaran
produk atau jasa tertentu. Mereka yang menjadi pasar untuk produk tertentu
memiliki empat karakteristik utama yaitu minat, pendapatan, akses, dan kualifikasi.

29
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aspek pasar dan pemasaran merupakan studi untuk mengetahui situasi serta
kondisi pasar dan seberapa besarnya permintaan dengan jumlah produk yang akan
diproduksi. Pada zaman sekarang ini, banyaknya persaingan-persaingan pasar
membuat studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan. Adanya studi kelayakan dan
pertimbangan-pertimbangan yang terjadi akan membuat bisnis berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.

Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek terpenting dalam
studi kelayakan bisnis. Jadi hidup matinya suatu perusahaan ditentukan oleh aspek
pasar dan pemasaran. Aspek pasar dan pemasaran harus diteliti secara benar agar
semua tujuan perusahaan tercapai, karena kalau tidak benar bisa saja kondisi
perusahaan akan terancam.

Jadi bagi perusahaan baru ataupun perusahaan yang sudah berjalan sejak
lama, sangat perlu mempelajari studi kelayakan bisnis. Pada produk yang
dipasarkan juga harus memiliki studi apakah produk tersebut untuk semua kalangan
atau tidak. Karena hal tersebut akan mempengaruhi besarnya biaya yang akan
dikeluarkan.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami atau
mengambil ilmu pengetahuan dari makalah ini. Kami juga masih menyadari masih
banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami harapkan agar
pembaca memberikan kritikan ataupun masukkan yang sifatnya membangun.

30
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenad Media Group:
Jakarta.

Lia Atika. 2019. Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran.


https://www.simulasikredit.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
penawaran/
Nip Nip. 2010. Jenis Pasar Yang Bisa Di Bidik.
https://www.dokterbisnis.net/2010/05/11/4-jenis-pasar-yang-bisa-anda-
bidik/
Setijowati. 2017. Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran.
https://accurate.id/marketing-manajemen/faktor-yang-mempengaruhi-
penawaran/
Hidayat, Rahmat. 2018. Strategi Penetapan Harga Produk Baru.
https://www.kitapunya.net/strategi-penetapan-harga-produk-baru/
Rahmalia, Nadiyah. 2020. Segmen Pasar.
https://glints.com/id/lowongan/segmen-pasar-adalah/
Rusminah. 2016. Aspek Pasar Dan Pemasaran.
https://rusminah23.wordpress.com/2016/04/26/aspek-pasar-dan-
pemasaran/
Lerbi, Mountuing. 2013. Analisis Pasar dan Pengukuran Pasar.
https://cerialoupatty.files.wordpress.com/2013/05/analisis-pasar-dan-
pengukuran-pasar1.pdf
Setiyo. 2015. Aspek Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.
https://grapadikonsultan.co.id/aspek-pemasaran-dalam-studi-kelayakan-
bisnis/

31

Anda mungkin juga menyukai