D I B U AT O L E H K E L O M P O K 3 C P 5 : 1. HE R U S UWA RN O 1 71 114 45 2 . B R ATA D I N ATA 1 7 1 1 1 4 5 1 3. YUNIDA 17111468 4. A N TO N I G UN AWA N 17111454 5. ANDRIA FRANSISCA 17111461 PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama dalam
perencanaan dan penyususnan anggaran sector public yang memiliki perbedaan mendasar, yaitu: Anggaran tradisional atau anggaran konvensional. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management ANGGARAN TRADISIONAL Ciri-ciri : Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item Cenderung sentralistis Bersifat spesifikasi Tahunan Menggunakan prinsip anggaran bruto Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item KELEMAHAN ANGGARAN TRADISIONAL Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang. Pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektifitasnya Lebih berorientasi pada input daripada output Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi. NEW PUBLIK MANAGEMENT (NPM)
New Public Management berfokus pada manajemen sektor
publik yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigma New Public Management tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerintah di antaranya adalah tuntutan untuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya (cost cutting), dan kompetisi tender. Salah satu model pemerintahan di era NPM adalah model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) dalam Mardiasmo (2002), yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal dengan konsep ‘reinventing government”. 10 PERSPEKTIF BARU PEMERINTAH MENURUT OSBORNE DAN GAEBLER TERSEBUT ADALAH : Pemerintahan katalis, fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik. Pemerintahan milik masyarakat, memberdayakan masyarakat daripada melayani. Pemerintah yang kompetitif, menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik. Pemerintah yang digerakkan oleh misi, mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi. Pemerintah yang berorientasi hasil, membiayai hasil bukan masukan. Pemerintah berorientasi pada pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi. Pemerintahan wirausaha, mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan. Pemerintah antisipatif, pemerintah wirausaha tidak hanya mencoba untuk mencegah masalah, tetapi juga berupaya keras untuk mengantisipasi masa depan. Pemerintah desentralisasi, dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar, mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar dan bukan dengan mekanisme administratif. KARAKTERISTIK UMUM Komprehensif/ komparatif Terintegrasi dan lintas departemen Proses pengambilan keputusan yang rasional Berjangka panjang Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas Analisis total cost dan benefit Berorientasi input, output, dan outcome Adanya pengawasan kinerja PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN Teknik penganggaran yang muncul di era NPM adalah : Teknik anggaran kinerja (Performance budgeting) Zero Based Budgeting (ZBB) Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS). Anggaran Tradisional New Public Management Sentralistis Desentralisasi dan devolved management Berorientasi pada input, output & Berorientasi pada input outcome (value for money)
Tak terkait dengan perencanaan Utuh dan komprehensif dengan
jangka perencanaan panjang jangka panjang
Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja
Batasan departemen yang kaku (rigid Lintas departemen (cross department) department)
Gunakan aturan klasik: vote Zero Based Accounting, Planning
accounting Programming Budgeting System Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasional Bersifat tahunan Bottom-up budgeting Spesifik