ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Retno Yuliana 15210003 ANGGARAN Pernyataan mengenai estimasi kenerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.
Anggaran Sektor Publik
suatu dokumen yang mengambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi mengenai informasi pendapatan, belanja dan aktivitas. Jenis Jenis Anggaran Sektor Publik Perkembangan Anggaran Sektor Publik Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan multifungsi yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Dua pendekatan utama perencanaan dan penyusunan anggaran publik: 1. Anggaran Tradisional / Konvensional 2. Anggaran Pendekatan New Public Manajement Anggaran Tradisional Anggaran tradisonal banyak digunakan di negara yang berkembang.
Ciri Ciri Utama Anggaran Tradisional
1) Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism. 2) Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item. Ciri Lain Anggaran Tradisional: a. Cenderung Sentralistis b. Bersifat Spesifikasi c. Tahunan d. Menggunakan prinsip anggaran bruto
Anggaran ini tidak mampu mengungakapkan
besarnya dana yang dikeluarkan dan juga gagal dalam memberikan informasi dalam rencana kegiatan. Pendekatan Incrementalism Penekanan dan Tujuan utama pendekatan ini adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat. Hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya, biasannya menggunakan data dua tahun sebelumnya. Masalah utama anggaran tradisional adalah tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money (ekonomi, efisiensi dan efektivitas) sehingga seringkali mengakibatkan pada akhir tahun aggaran terjadi kelebihan yang kemudian pengalokasiannya di paksakan pada aktivitas aktivitas yang kurang penting untuk dilaksanakan. Anggaran Pendekatan Incrementalism cenderung menerima konsep harga pokok pelayanan historis (historic cost of service) tanpa memperhatikan pertanyaan seperti: 1. Apakah pelayanan tertentu yang dibiayai dengan pengeluaran pemerintah masih dibutuhkan? 2. Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil dan merata diantara kelompok masyarakat? 3. Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien? Ini akan mengakibatkan suatu item, progam atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya. Struktur dan Susunan bersifat Line - Item Metode ini hanya didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran jadi tidak memungkinkan untuk menghilangkan item item penerimaan yang telah ada dalam struktur anggaran karena sifatnya yang demikian tidak memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara akurat, angaran ini sebagai tolak ukur semata mata pada ketaatan dalam menggunakan anggaran yang diusulkan. Kelemahan Anggaran Tradisional
1. Hubungannya tidak memadai antara anggaran
tahunan dan rencana jangka panjang 2. Pendekatan incremental menyebabkan besar pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektivitasnya. 3. Lebih berorientasi pada input dari pada output. 4. Sekat sekat antar departemen yang kaku sehingga sulit mencapai tujuan. 5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan modal / investasi 6. Anggaran Tradisional bersifat tahunan 7. Sentralisasi penyiapan anggaran serta informasi tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran 8. Persetujuan anggaran yang terlambat . 9. Aliran informasi yang tidak memadai Anggaran Publik dengan Pendekatan NPM (New Publik Manajement) New Publik Manajement berfokus pada kinerja organisasi bukan pada kebijakan. Salah satu model pemerintahan NPM yaitu yang diajukan oleh Osborne dan Geabler (1992) yang dikenal reinventing government dan mempunyai Perspektif 1. Pemerintah Katalis : Pemerintah sebagai pemberi arahan. 2. Pemerintah milik Masyarakat : Pemerintah memberikan wewenang kepada masyarakat. 3. Pemerintah yang kompetitif : satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. 4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi : organisasi yang digerakkan oleh peraturan diganti dengan misi. 5. Pemerintah yang berorientasi hasil : berusaha mengubah bentuk penghargaan dan insentif yaitu membiayai hasil dan bukan masukan. 6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan : akan mengidentifikasi pelanggan yang sesungguhnya, menciptakan sistem pertanggungjawaban ganda kepada legislatif dan masyarakat. 7. Pemerintahn wirausaha : mampu menciptakan pendapatan tidak sekedar membelanjakan. 8. Pemerintah Antisipatif : berupaya mencegah dari pada mengobati. 9. Pemerintah desentralisasi : pengambilan keputusan digesr ke tangan masyarakat, asosiasi, pelanggan dan LSM. 10. Pemerintah beoroientasi pada (mekanisme) pasar : pemerintah wirausahan tidak memerintahkan dan mengawasi tetapi mengembangkan dan menggunakan sistem insentif agar orang tidak melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat. Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran New Public Manjement
ANGGARAN TRADISONAL NEW PUBLIC MANAJEMENT
Sentralistis Desentralisasi & devolved manajement Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output, dan outcome (velue for money) Tidak terkait dengan perencanaan Utuh dan komprehensif dengan jangka panjang perencanaan jangka panjang Line item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kerja Batasan departemen yang kaku Lintas departemen Menggunakan aturan klasik : vote Zero-Base Budgeting, Planing accounting Progaming Budgeting System Prinsip anggaran bruto Sistematik dan Tradisional Bersifat tahunan Bottom-up budgeting Spesifik - Perubahan Pendekatan Anggaran Era New Public Manajement mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik. Seiring dengan perkembangan tersebut muncul beberapa teknik penganggaran misalnya teknik anggaran kinerja (performance budgeting), Zero Based Budgeting (ZBB), dan Palning, Progamming, and Budgeting System (PPBS) Karakteristik Pendekatan Baru Komprehensif / Komparatif Terintregasi dan Lintas departemen Proses pengambilan keputusan yang rasional Berjangka panjang Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost) Berorientasi input, output, dan outcome bukan sekedar input Adanya pengawasan kinerja Anggaran Kinerja Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan anggaran tradisional sehingga Anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output Dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melaui internet cost awareness, audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal Sistem anggaran kinerja : Sistem yang mencakup penyusunan progam dan tolak ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran. Zero Based Budgeting (ZBB) Konsep ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini.
Proses Implementasi ZBB
1. Identifikasi unit unit keputusan : Sruktur Organisasi pada dasarnya terdiri dari pusat pusat pertanggungjawaban dan setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan yang salah satunya untuk menyiapkan anggaran. 2. Penentuan paket Paket Keputusan : Gambaran komprehensif mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara individual mengenai detail estimasi biaya dan pendapatan. Terdapat dua jenis paket keputusan yaitu a. Paket keputusan mutually-exsclusive yaitu paket paket keputusan yang memiliki fungsi yang sama. b. Paket keputusan incremental yaitu merefleksikan tingkat usaha yang berbeda dalam melaksanakan aktivitas tertentu. 3. Merangking dan Mengevaluasi paket keputusan : jembatan untuk menuju proses alokasi sumber daya. Keunggulan ZBB 1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien. 2. ZBB berfokus pada value for money. 3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya efisiensi dan ketidakefektifan biaya. 4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer 5. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran. 6. Merupakan cara yang sistematis untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran. Kelemahan ZBB 1. Prosesnya memakan waktu lama, teoritis tidak praktis, membutuhkan biaya besar. 2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek 3. Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju 4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses merangking dan mereview paket keputusabn 5. Untuk melakukan perangkingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi 6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk dalam anggaran 7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi Planning, Progamming, ang Budgeting System (PPBS) Teknik penganggaran yang berorientasi pada output dan tujuan serta penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi. Proses Implementasi PPBS 1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas 2. Mengidentifikasi progam progam dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 3. Mengevaluasi berjbagai alternatifprogam dengan menghitung cost-benefit dari masing masing progam 4. Pemilihan progam yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil 5. Alokasi sumber daya ke masing masing progam yang di setujui Progam progam yang disusun harus terkait dengan tujuan organisasi dan tersebar ke seluruh bagian organisasi Karakteristik PPBS a. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (progam) untuk mencapai tujuan b. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang karena PPBS berorientasi pada masa depan c. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi d. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif progam meliputi : 1. Identifikasi tujuan 2. Identifikasi secara sistematik alternatif progam untuk mencapai tujuan 3. Estimasi biaya total dari masing masing alternatif progam 4. Estimasi hasil yang ingin diperoleh dari masing- masing alternatif progam Kelemahan PPBS 1. PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya sistem pengukuran dan staf berkapabilitas tinggi 2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar 3. PPBS bagus secara teori namun sulit untuk diimplementasikan 4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas dan organisasi sebagai kumpulan manusia yang kompleks 5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented 6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS 1. Bounded rationality keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif untuk melakukan aktivitas 2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif untuk melalukan aktifitas 3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan masa depan, perubahan politik dan ekonomi 4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban kerja yang sangat berat 5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perangkingan progam terutama ketika terdapat pertentangan kepentingan 6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan progam secara cepat dan tepat 7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk berubah Sekian dan Terima Kasih...