Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tasya Olivia Siahaan

NPM : C1C022094 (II C, S1 Akuntansi)


Dosen : Bapak Abdullah SE., M.Si., Ak., CA

RINGKASAN MINGGU 10 (JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK)

A. PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter
dan digunakan sebagai alat pengendalian. Pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan, yaitu:
• Anggaran tradisional atau anggaran konvensional;
• Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Publik Management.

B. ANGGARAN TRADISIONAL
Terdapat dua ciri pendekatan ini, yaitu; (a) cara penyusunan anggaran atas pendekatan
incrementalism dan (b) struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item, (c) cenderung
sentralistis; (d) bersifat spesifikasi; (e) tahunan; dan (f) menggunakan prinsip anggaran bruto.
• Incrementalism, yaitu menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item anggaran, dan
menggunakan data sebelumnya menyesuaikan penambahan atau pengurangan anggaran.
• Line-Item, ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang
didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran.

Metode penganggaran tradisional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:


• Hubungan tak memadai antara anggaran dan rencana pembangunan jangka panjang.
• Sekat antara departemen yang kaku membuat tujuan nasional seluruhnya sulit dicapai.
• Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu
pendek yang mendorong praktik-praktik yang tidak diinginkan (korupsi dan kolusi).
• Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai
menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran.
• Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme
pengendalian seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan manipulasi anggaran.
• Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai yang menjadi dasar
mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.

C. ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPM


Model New Publik Management mulai dikenal tahun 1980-an dan populer tahun 1990-an
yang mengalami beberapa bentuk inkarnasi, misalnya konsep “managerialism” (Pollit, 1993);
“market based public administration” (Lan, Zhiyong, and Rosenbloom, 1992); “Postbureaucratic
paradigm” dan “Entrepreneurial government” (Osborne and Gaebler).
D. ANGGARAN KINERJA
Sistem penganggaran yang berbasis kinerja (Performance Based Budgeting) merupakan
sistem yang saat ini berkembang pesat dan banyak dipakai oleh negara-negara maju di dunia
sebagai pengganti sistem penganggaran lama yaitu sistem Line Item Budgeting.
• Performance-based budgeting menetapkan tujuan atau sekumpulan tujuan yang akan
dikaitkan dengan atau yang digunakan untuk mengalokasikan pengeluaran uang.
• Performance-based budgeting menyediakan informasi mengenai kinerja dan hasil yang
dicapai, sehingga perbandingan antara kemajuan aktual dan yang direncanakan.
• Performance-based budgeting memberi peluang untuk dilakukannya evaluasi kinerja
secara reguler atau ad hoc yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan.
• Penganggaran berbasis kinerja (performance-based budgeting) hanya berhasil jika setiap
satuan kerja yang melakukan pengeluaran anggaran diharuskan untuk:

➢ Secara eksplisit, mendefinisikan outcome yang pelayanannya kepada masyarakat, dan


➢ Menyediakan indikator kinerja kunci untuk mengukur efektifitas dan efisiensi
pelayanannya dan keputusan politik kunci selama proses penyusunan anggaran

Anda mungkin juga menyukai