Anda di halaman 1dari 16

Manajemen

Operasi
Publik :Sistem
Penganggaran
Publik
ANGGOTA 1. Alvin Syahrina 200222100149
KELOMPOK
2. Moh. Rauhul Faradis 200221100150
3. Naufal Raihan Saputra 200221100151
4. Lina Farhatul Ummah 200221100153
5. Fajrul Ardiansyah 200221100154
DEFINISI ANGGARAN

Anggaran berasal dari kata budget (Inggris), sebelumnya dari kata


bougette (Perancis) yang berarti ”sebuah tas kecil”. Anggaran dalam
arti luas meliputi jangka waktu anggaran direncanakan, dilaksanakan
dan dipertanggungjawabkan. Anggaran dalam arti sempit meliputi
rencana penerimaan dan pengeluaran dalam satu tahun saja.

Penganggaran (budgeting) merupakan aktivitas mengalokasikan


sumberdaya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja
organisasi yang cenderung tidak terbatas. Anggaran sektor publik
adalah rencana kegiatan dan keuangan periodik (biasanya dalam
periode tahunan) yang berisi program dan kegiatan dan jumlah dana
yang diperoleh (penerimaan/pendapatan).
KARAKTERISTIK ANGGARAN
Anggaran mempunyai beberapa karakteristik
yaitu:
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan
keuangan dan satuan selain keuangan;
2. Anggaran umumnya mencakup jangka
waktu tertentu, satu atau beberapa
tahun;
3. Anggaran berisi komitmen atau
kesanggupan manajemen untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan;
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui
oleh pihak yang berwenang lebih
tinggi dari penyusunan anggaran; dan
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat
diubah dalam kondisi tertentu.
PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Ada beberapa prinsip dasar anggaran sektor


publik, yaitu:

1. Otorisasi oleh legislatif


2. Komprehensif
3. Keutuhan anggaran
4. Nondiscretionary Appropriation
5. Periodik
6. Akurat
7. Jelas
8. Diketahui Publik
FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa


fungsi utama, yaitu:

• Anggaran Sebagai Alat Perecanaan


• Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
• Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal
• Anggaran Sebagai Alat Politik
• Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi
• Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja
• Anggaran Sebagai Alat Motivasi
• Anggaran Sebagai Alat Untuk Menciptakan Ruang Publik
ANGGARAN DENGAN PENDEKATAN TRADISIONAL (KONVENSIONAL)

Pendekatan penyusunan anggaran tradisional mempunyai


beberapa karakterisitik, yaitu:

√ Incrementalism
√ Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.
√ Cenderung sentralistis
√ Bersifat spesifikasi
√ Tahunan dan
√ Menggunakan prinsip anggaran bruto.
First Quarter Second Quarter Third Quarter Fourt
INCREMENTALISM

Anggaran yang bersifat incrementalism yaitu hanya


menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-
item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar
untuk menyesuaikan besarnya penambah pengawasan
dana atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang
mendalam. Pendekatan semacam ini tidak saja belum
menjamin terpenuhinya kebutuhan riil, namun juga dapat
mengakibatkan kesalahan yang terus berlanjut. Hal ini
disebabkan karena kita tidak pernah tahu apakah
pengeluaran periode sebelumnya yang dijadikan sebagai
tahun dasar penyusunan anggaran tahun juga telah
didasarkan atas kebutuhan yang wajar.
LINE ITEM

Karakteristik lain dari pendekatan anggaran tradisional adalah struktur


anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature)
dan penerimaan dan pengeluaran. Metode line-item budget tidak
memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau
pengeuaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun
sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk
digunakan pada periode sekarang. Karena sifatnya yang demikian,
penggunaan anggaran tradisional tidak memungkinkan untuk dilakukan
penilaian kinerja secara akurat, karena satu-satunya tolak ukur yang
dapat digunakan adalah semata-mata pada ketaatan dalam
menggunakan dana yang diusulkan.
ANGGARAN DENGAN PENDEKATAN NEW PUBLIC MANAGEMENT

Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik tersebut


cenderung memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
1. Komprehensif/komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit, termasuk opportunity
cost
7. Berorientasi output, dan outcome (value for money),
bukan sekedar input.
Adanya pengawasan kinerja.
Perubahan dalam pendekatan penyusunan anggaran harus
tetap berpegang pada prinsip-prinsip pengelolaan
keuangan yang baik. Prinsip manajemen keuangan
daerah yang diperlukan untuk mengontrol kebijakan
pengelolaan keuangan tersebut meliputi:
1. Akuntabilitas
2. Value for money
3. Kejujuran dalam mengelola keuangan publik (probity)
4. Transparansi
5. Pengendalian
ANGGARAN KINERJA
Anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan pada konsep value for money dan
pengawasan atas kinerja output. Pendekatan anggaran kinerja disusun untuk coba mengatasi
berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang
disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayan publik. Pendekatan kinerja juga
mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan yang
sistematik dan rasional dalam proses pembuatan keputusan. Untuk mengimplementasikan
hal-hal tersebut anggaran kinerja di lengkapi dengan teknik penganggaran analitis.

Sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan sistem yang mencakup kegiatan
penyusunan program dan tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan
sasaran program, Penerapan sistem anggaran kinerja dalam penyusunan anggaran dimulai
dengan perumusan program dan penyusunan struktur organisasi pemerintah yang sesuai
dengan program tersebut.
PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Ada 2 (dua) pendekatan dalam menyusun anggaran sektor publik yaitu


pendekatan tradisional dan pendekatan New Public Management (NPM)

Anggaran dengan pendekatan NPM sangat menekankan pada konsep


value for money dan pengawasan atas kinerja output. Perubahan dan
sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan pendekatan
NPM merupakan bagian penting dari reformasi anggaran (budgeting
reform). Reformasi anggaran sektor publik dilakukan untuk menjadikan
anggaran lebih berorientasi pada kepentingan publik dan menekankan
value for money.Beberapa jenis anggaran dengan pendekatan NPM,
seperli ZBB,PPBS, dan Anggaran Kinerja perlu dikaji lebih mendalam
sebelum diaplikasikan, karena pada masing-masing jenis anggaran
tersebut memiliki Kelebihan dan kelemahan. Penerapan sistem anggaran
juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, kultural,dan kesiapan
teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.
ZERO BASED BUDGETING (ZBB)

Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero


Based Budgeting dapat menghilangkan incrementalism dan
line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-
base).
ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk
menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan anggaran
didasarkan pada kebutuhan saat ini. Dengan ZBB seolah-olah
proses anggaran dimulai dan hal yang baru sama sekali. Item
anggaran yang sudah tidak relevan dan tidak mendukung
pencapaian tujuan organisasi dapat hilang dan struktur
anggaran akan mungkin juga muncul item baru.
PLANNING, PROGRAMMING, AND BUDGETING SYSTEM (PPBS)

Planning, programming, and budgeting system (PPBS)


merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada
teori sistem yang berorientasi riil output dan tujuan
dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya
berdasarkan analisis ekonomi. Model ini dikembangkan
dengan asumsi bahwa pembuatan keputusan didasarkan
pada perhitungan atau pendekatan ilmiah dari model
manajemen keuangan yang ada (cost and benefit
analysis). First Quarter Second Quarter Third Quarter Fourt
Thank You

Anda mungkin juga menyukai