NAMA : MEGAWATI
NIM : E120018
PRODI : AKUNTANSI
SEMESTER : IV (GENAP)
MATA KULIAH : STUDI KELAYAKAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA
2023
E. INCREMENTAL BUDGETING
Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang
memungkinkan revisi selama satu tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan
usulan anggaran periode tahun yang akan datang. Angaka dipos pengeluaran
merupakan pembanding (kenaikan) dari angka periode sebelumnya. Permasalahan
yang harus diputuskan bersama adalah metode kenaikan/penurunan (incremental)
dari angka tahun sebelumnya logika sistem anggaran ini adalah bahwa seluruh
kegiatan yang dilaksanakan merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.
F. LINE ITEM
Line item didasarkan atas dasar sifat dari penerimaan dan pengeluaran
metode Line Item Budgeting tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-
otem penerimaan atau pengeluaran yang tidak ada dalam struktur anggaran.
Walaupun sebenarnya secarariil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk
digunakan pada periode sekarang. Penggunaan anggaran tradisional tidak
memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara akurat karena satu-
satunya tolak ukur yang dapat digunakan dana yang diusulkan.
Penyusunan anggaran yang menggunakan struktur line item dilandasi
alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol
pengeluaran. Anggaran tradisional di susun atas dasar sifat penerimaan dan
pengaluaran, misalnya pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak,
atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dsb, bukan
berdasar pada tujuan yang ingin di capai dengan pengeluaran yang di lakukan.
Kelemahan anggaran tradisional :
1. Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak
pernah diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.
3. Lebih berorientasi pada input daripada output.hal tersebut menyebabkan
anggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat
kebijakan dan pilihan sumber daya , atau monitor kerja.
4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara
keseluruhan dicapai.
5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal
investasi.
G. ANGGARAN KINERJA
Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for
money dan pengawasan atas kinerja output. Dominasi pemerintah akan dapat
diawasi dan dikendalikan melalui internal cost awarencess, audit keuangan, dan
audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal. Sistem anggaran kinerja yaitu
sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolak ukur kinerja
sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran.