Anda di halaman 1dari 32

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

PENGANTAR EKONOMI MIKRO KIKI JOESYANA,SE,MM

“PASAR PERSAINGAN SEMPURNA”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

EWIL LINDASARI : 12170323701

MARIZTI AINUN JARIAH : 12170321813

SELLA SINTIA : 12170323415

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

T.A 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT karena atas izin dan
kehendaknya makalah sederhana ini dapat kami rangkum tepat pada waktunya.Penulisan dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.
Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai “ Pasar Persaingan Sempurna”.

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang


dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima
kasih kepada dosen kami yakni ibu KIKI JOESYANA,SE,MM . Yang telah memberikan ilmu
yang berguna kepada kami oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun
agar lebih maju di masa yang akan datang. Harapan kami agar makalah ini dapat menjadi
referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi orang lain yang membacanya.

Pekanbaru,15 September 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 2
C. TUJUAN PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
A. PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ..................................................... 3
B. CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA....................................................................... 4
C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ................... 5
D. MACAM MACAM PENERIMAAN .................................................................................. 7
E. KEUNTUNGAN MAKSIMUM ........................................................................................ 12
F. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK ........................................... 15
G. PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN .............................................................. 20
H. EKUILIBRIUM USAHA .................................................................................................. 24
BAB III......................................................................................................................................... 28
PENUTUP .................................................................................................................................... 28
A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 28
B. SARAN .............................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di pasar ini, kekuatan penawaran dan permintaan dapat mengalir dengan bebas.
Ada juga harga yang terbentuk, yang benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sedangkan penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terutama
terdapat pada produksi dan perdagangan hasil pertanian seperti beras, tepung terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Jenis pasar ini juga mencakup perdagangan skala kecil dan
penyediaan jasa yang tidak memerlukan keahlian khusus (pertukangan kayu, kerajinan
tangan).
Dalam persaingan sempurna ini, terdapat banyak pembeli dan penjual. Dengan
kata lain, jumlah pembeli dan penjual sangat banyak sehingga masing-masing pembeli
dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Oleh karena itu, setiap pembeli dan
penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai data atau fakta yang
tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian
kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang
sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila
menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.
Dalam ilmu ekonomi, pasar dibagi menjadi empat bentuk/organisasi: Ini disebut
struktur pasar. Struktur pasar adalah klasifikasi pola pasar Menurut karakteristik jenis
produk yang dihasilkan, jumlah perusahaan, dll. Dalam industri, apakah mudah untuk
masuk atau keluar dari industri, peran periklanan Dalam kegiatan industri, dll. Struktur
pasar dibagi menjadi 4 (4) Jenis, yaitu: pasar persaingan sempurna, pasar persaingan
monopolistik, Pasar monopoli dan pasar oligopoli.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dari pasar persaingan sempurna
2. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
3. Kelebihan dan Kelemahan pasar persaingan sempurna
4. Macam-macam Penerimaan
5. Keuntungan Maksimum
6. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
7. Permintaan Pasar dan perusahaan
8. Ekuilibrium Usaha

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar persaingan sempurna
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna
3. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kelemahan pasar persaingan sempurna
4. Untuk mengetahui Macam-macam Penerimaan
5. Untuk mengetahui Keuntungan Maksimum
6. Untuk mengetahui Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
7. Untuk Mengetahui Permintaan Pasar dan perusahaan
8. Untuk Mengetahui Ekuilibrium Usaha

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Apabila kita mendengar pasar tentu yang ada dipikiran kita adalah banyaknya
penjual dan juga pembeli yang ada di tempat tersebut. Sehingga secara sederhana pasar
dapat kita artikan sebagai suatu tempat di mana pembeli dan penjual bertemu untuk
melakukan aktivitas jual beli barang ataupun jasa. Sedangkan pasar menurut istilah
ekonomi dapat kita jelaskan bahwa pasar merupakan tempat bertemunya baik penujual
maupun pembeli guna melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang ataupun
jasa, sehingga nanti tercipta harga keseimbangan sebagai harga yang berlaku di pasar saat
itu dan juga dapat menetapkan jumlah yang nantinya diperdagangkan. Dengan demikian
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada setiap pertemuan atara penjual maupun
pembeli akan terbentuk suatu harga keseimbangan sebagai harga yang disepakati antara
pihak penjual dan juga pembeli.
Seringkali kita melihat pasar yang ada di sekitar kita dalam bentuk pasar kongkret
atau nyata bisa dilihat langsung oleh mata kita sendiri secara nyata. Misalnya pasar
barang kebutuhan pokok. Semua aktivitas yang dilakukan di pasar pada dasarnya
melibatkan dua pelaku utama, yaitu produsen dan juga konsumen. Keduanya memiliki
peran yang besar terhadap pembentukan harga barang yang ada di pasar. Pada
pembahasan ini kita hanya memfokuskan bahasan kita hanya pada satu konsep, yaitu
pasar persaingan sempurna.
Perlu kita pahami bersama bahwa suatu pasar persaingan sempurna merupakan
suatu pasar yang sangat ideal dalam ekonomi. Hal ini dikarenakan pasar tersebut
dianggap sebagai suatu pasar yang akan menjamin terwujudnya suatu kegiatan produksi
baik barang ataupun jasa dengan optimal dan efisien. Namun dalam prakteknya sangatlah
tidak mudah dalam menentukan jenis industry yang nantinya struktur organisasi
digolongkan ke dalam pasar persaingan sempurna secara murni. Dalam hal ini semua ciri
yang ada dalam pasar tersebut sepenuhnya sama dengan teori. Kita hanya menemukan

3
bahwa ciri-ciri tersebut hanya mendekati ciri-ciri pasar persaingan sempurna. Dalam hal
ini adalah struktur pasar dari berbagai macam kegiatan dalam sektor pertanian. Meskipun
demikian, dalam prakteknya pasar persaingan sempurna secara murni tidak pernah
terwujud.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar persaingan sempurna
merupakan suatu struktur pasar ataupun industri di mana di dalamnya terdiri dari banyak
penjual dan juga pembeli. Dalam hal ini baik penjual ataupun pembeli masing-masing
tidak bisa mempengaruhi harga pasar. Dapat dicontohkan pasar persaingan sempurna
adalah pasar yang ada di bursa efek, pasar modal atau juga pasar uang. (Banten, n.d.)

B. CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

a. Perusahaan di pasar adalah “pengambil harga”


Maksud dari pengambil harga disini ialah semua perusahaan yang terlibat dalam
pasar tentu tidak akan bisa mempengaruhi harga yang berlaku di pasar tersebut. Hal
ini dikarenakan harga bergerak dengan sendirinya tanpa bisa dikendalikan baik
produsen maupun konsumen. Harga barang di pasar ditentukan oleh adanya interaksi
antara produsen dan konsumen di pasar.

b. Semua perusahaan dapat dengan mudah keluar masuk pasar


Maksud dari pernyataan perusahaan akan mudah masuk dan juga keluar pasar
adalah perusahaan akan mudah atau keluar pasar apabila dimungkinkan terjadi
kerugian nantinya, dan mereka juga ingin meninggalkan industri itu. Langkah
tersebut akan dengan sangat mudah untuk dilakukan. Sedangkan bila ada seorang
produsen dari sebuah perusahaan ingin melaksanakan kegiatan pada industri itu,
maka produsen yang bersangkutan bisa dengan mudah untuk melakukan kegiatan itu.

4
c. Masing-masing perusahaan yang ada di pasar memproduksi barang yang relatif sama
Hal ini bisa diartikan bahwa semua barang yang sudah dihasilkan oleh berbagai
perusahaan tidak dengan mudah bisa dibedakan. Seorang pembeli tidak akan bisa
membedakan prodyk mana yang dihasilkan produsen A, produsen B atau produsen
lainnya.

d. Banyaknya perusahaan di dalam pasar


Banyaknya perusahaan dalam suatu pasar persaingan sempurna relatif lebih kecil
apabila kita bandingkan dengan jumlah produksi di dalam industri itu. Hal ini
menyebabkan adanya kenaikan ataupun penurunan harga di pasar, tidak
mempengaruhi harga yang berlaku sedikitpun di dalam pasar.

e. Pembeli sudah memiliki pengetahuan sempurna mengenai keadaan di dalam pasar


Dalam hal ini seorang pembeli sudah terlebih dahulu tahu mengenai tingkat harga
yang berlaku di pasar dan juga perubahan harga itu. Oleh karena itu seorang produsen
tidak akan bisa menjual barang yang diproduksinya dengan harga yang lebih tinggi
dari harga yang sudah berlaku di pasar tersebut.

C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


a. Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna
Banyak sekali kelebihan yang ada di dalam pasar persaingan sempurna, dalam hal
ini kita bisa mengelompokkannya ke dalam tiga hal pokok antara lain sebagai berikut.

1) Dalam pasar persaingan sempurna tidak adanya kekuasaan di dalamnya


Hampir semua barang yang dijual di pasar ini sama, sehingga tidak ada
seorang penjual pun yang mempunyai kekuasaan dalam pasar. Di dalam pasar
tidak akan terjadi persaingan murni, dikarenakan barang yang diperjualbelikan
tersebut sudah homogen. Harga yang berlaku di pasar juga cenderung stabil. Hal
tersebut karena keadaan pasar bisa dengan mudah diketahui sebelumnya.
Produsen maupun konsumen di pasar tersebut akan sangat mudah untuk

5
menentukan atau membuat pilihan tentang barang yang akan diperjualbelikan
nantinya.

2) Biaya promosi iklan sangat minim


Pada pasar persaingan sempurna seorang produsen bisa meminimalisir
biaya promosi iklan. Hal ini disebabkan karena produk yang dihasilkan sama atau
homogeny dan juga mempunyai kualitas yang sama pula. Hal ini juga yang
menyebabkan setiap konsumen tidak susah sekali untuk membedakan produk
yang dihasilkan oleh produsen A, B atau yang lain.

3) Informasi mengenai pasar sudah sangat lengkap dan jelas


Baik pihak penjual dan juga pembeli sudah mempunyai informasi yang
sangat jelas mengenai pasar. Dengan demikian sangat kecil sekali kemungkinan
bagi seorang pembeli rugi ataupun kecewa, disebabkan mereka sudah terlebih
dahulu mengetahui harga pasar yang berlaku saat itu. Semua aturan yang sudah
ada biasanya secara umum berlaku dan diikuti oleh penjual dan juga pembeli di
pasar pada saat transaksi jual beli berlangsung.

b. Kekurangan atau Kelemahan dari Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa kelemahan di dalamnya. Ada
beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam pasar persaingan sempurna, pada
pembahasan ini kita bisa mengelompokkan menjadi beberapa bagian antara lain
sebagai berikut.

1) Tidak adanya variasi produk yang diperjual belikan


Dalam pasar persaingan sempurna hanya membatasi pilihan seorang
konsumen dalam membeli suatu produk karena harga dan produk yang dijual di
pasar relatif sama. Selain itu dari sisi produsen sendiri akan menimbulkan konflik,
karena kesenjangan pendapatan yang diterima oleh produsen tersebut disebabkan
distribusi pendapatan yang tidak merata diantara mereka.

6
2) Sangat minimnya inovasi
Pasar persaingan sempurna tersebut tidak menyebabkan adanya dorongan
untuk melakukan inovasi. Hal tersebut disebabkan karena produk yang dijual
semua homogen.

3) Efisiensi dalam pasar sangat tinggi


Adanya efisiensi yang sangat tinggi di dalam pasar juga tidak baik. Hal ini
menyebabkan kondisi sosial di pasar buruk. Dengan demikian adakalanya dalam
suatu pasar persaingan sempurna akan memunculkan biaya sosial yang harus
ditanggung.

D. MACAM MACAM PENERIMAAN


a. Total Penerimaan (Total Revenue)
Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu
penerimaan dari hasil penjualan.
TR = P x Q

b. Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue)


Merupakan penerimaan rata-rata yang diterima oleh penjual dari per satuan
produk yang mereka jual atau sejumlah rata-rata penerimaan dari produk yang
dihasilkan. Penerimaan rata-rata ini diperoleh dengan cara membagi total penerimaan
dengan semua jumlah barang yang dijual. Oleh karena itulah untuk menghitung
penerimaan rata-rata dirumuskan dengan rumus berikut ini.
ATR =TR/Q

c. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)


Penerimaan marginal ialah sejumlah tambahan penerimaan sebagai akibat adanya
tambahan satu unit output yang dijual. Bisa kita rumuskan dalam rumus sebagai
berikut.
MRn = TRn – TRn-1

7
Dalam hal ini MRn adalah penerimaan marginal produk ke-n. TRn ialah total
penerimaan pada saat produksi sebanyak n, dan TRn-1 merupakan penerimaan total
saat produksi tersebut n-1. Lebih mudah dipahami, jumlah produksi n adalah jumlah
produksi saat ini. Sedangkan jumlah produksi n-1 adalah jumlah produksi
sebelumnya. Persamaan yang sering banyak digunakan untuk menghitung biaya
marginal adalah:
MRn = ΔTR/ΔQ

Di mana:
MRn : Penerimaan marginal produksi ke-n
ΔTR : Pertambahan penerimaan total
ΔQ : Pertambahan jumlah produksi

d. Pengaruh Pajak Pada Penawaran


Dalam perekonomian sekarang ini tidak ada perekonomian yang hanya digerakan
oleh produsen dan konsumen saja, tapi ada peran dari pemerintah dalam menggerakan
ekonomi lokal. Campur tangan pemerintah ini biasanya dalam bentuk pajak dan
retribusi. Dalam kasus ini kita akan melihat dampak pajak terhadap penawaran dalam
pasar persaingan sempurna.
Pajak dibagi dalam bentuk pajak tetap dan pajak proporsional. Dampak pajak
terhadap perekonomian akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi (TC
meningkat), dan karena biaya produksi meningkat dan diasumsikan anggaran
perusahaan tidak mengalami perubahan. Karena anggaran yang terbatas dan biaya
produksi meningkat maka perusahaan harus melakukan keputusan untuk mengurangi
jumlah faktor produksi, dampak pengurangan faktor produksi berdampak pada output
yang dihasilkan juga mengalami penurunan. Penurunan output ini berdampak kepada
peningkatan biaya produksi rata-rata dan akhirnya akan meningkatkan harga jual
output agar produsen tidak mengalami kerugian.

8
Jika kasus ini digambarkan dalam keseimbangan pasar maka kenaikan pajak menggeser
penawaran ke kiri dikarenakan output berkurang akibat kenaikan biaya produksi, karena
output yang ditawarkan berkurang sedangkan permintaan tetap maka berakibat kepada
kenaikan harga output. Dampak dari kenaikan harga output akan mengurangi keuntungan
produsen. Dari gambar diatas AFC meningkat menjadi AFC’, peningkatan AFC akan
meningkatkan AC menjadi AC’ ( karena kenaikan pada AFC maka MC tidak mengalami
pergeeran). Dampak dari peningkatan AC maka penawaran menjadi bergeser ke kiri, dan
mengakibatkan pergeseran keseimbangan dari E0 ke E1. Bergesernya keseimbangan
menyebabkan harga naik P0 ke Pt dan jumlah barang yang diminta menjadi berkurang.
Sebelum ada pembebanan pajak (pajak tetap) besarnya keuntungan Π sebagai berikut :

Π = TR – TC
Π = P. Q – (FC + VC)
Setelah adanya pajak tetap yang dikenakan pemerintah terhadap produsen, maka
besarnya keuntungan menjadi :

Πtx = P. Q – (FC + VC + Tx0)


Πtx = P. Q – ((FC + Tx0) + VC)
Dari formula Π dan Πtx dapat diambil kesimpulan Π > Πtx

Sebagai contoh diketahui harga barang di pasar persaingan sempurna adalah 100 satuan
dan biaya produksi TC = 1000 -20Q + 0.5 Q2. Keuntungan produsen adalah sebagai
berikut :
Π = TR – TC

9
Π = P. Q – (FC + VC)
Π = 100 Q – (1000 – 20 Q + 0.5 Q2)
Π = 120 Q -1000 – 0.5 Q2
Agar Π maksimum maka Π’ = 0 dan Π’’< 0
Π’ = 120 – Q = 0
Q = 120 maka Π = 100 (120) – ((1.000 – 20(120) + 0.5 (1202))
Π = 12.000 – 1.000 + 2.400 – 7.200
Π = 14.400 – 8.200
Π = 6.200
Jika pemerintah mengenakan pajak tetap sebesar 500, maka keuntungan produsen
menjadi :
Πtx = P. Q – ((FC + 500) + VC)
Πtx = 100 Q – ((1000 + 500) – 20 Q + 0.5 Q2)
Πtx = 120 Q -1.500 – 0.5 Q2
Agar Π maksimum maka Πtx’ = 0 dan Πtx’’< 0
Πtx’ = 120 – Q = 0
Q = 120 maka Πtx = 100 (120) – ((1.500 – 20(120) + 0.5 (1202))
Πtx = 12.000 – 1.500 + 2.400 – 7.200
Πtx = 14.400 – 8.700
Πtx = 5.800
Jadi terbukti Π (6.200) > Πtx (5.800)

Sedangkan jika perubahan penawaran diakibatkan karena adanya pajak proporsional.


Dari gambar dibawah ini, akibat adanya pajak proporsional maka AVC meningkat (AFC
tidak berubah), peningkatan AVC akan meningkatkan AC menjadi AC’ (karena kenaikan
pada AVC), karena AVC meningkat maka MC bergeser kekiri. Dampak dari peningkatan
AC dan MC maka penawaran menjadi bergeser ke kiri, dan mengakibatkan pergeseran
keseimbangan dari E0 ke E1. Bergesernya keseimbangan menyebabkan harga naik P0 ke
Pt dan jumlah barang yang diminta menjadi berkurang.

10
Adanya pajak proporsional yang dikenakan pemerintah terhadap produsen, maka
besarnya keuntungan menjadi :
Πtx = P. Q – (FC + (VC + Tx))
Πtx = P. Q – (FC + (VC + Tx))

Jika pemerintah mengenakan pajak proporsional sebesar 10Q, maka keuntungan


produsen menjadi :
Πtx = 100 Q – (1000 – 20 Q + 0.5 Q2 + 10Q)
Πtx = 110 Q -1.500 – 0.5 Q2

Agar Π maksimum maka Πtx’ = 0 dan Πtx’’< 0


Πtx’ = 110 – Q = 0
Q = 110 maka Πtx = 100 (110) – ((1.000 – 10(110) + 0.5 (1102))
Πtx = 11.000 – 1.000 + 1.100 – 6.050
Πtx = 12.100 – 7.050
Πtx = 5.050
Jadi terbukti Π (6.200) > Πtx (5.050)

11
E. KEUNTUNGAN MAKSIMUM
a. Permintaan dan Hasil Penjualan
Dalam upaya untuk melakukan analisis terhadap usaha suatu perusahaan dalam
memaksimalkan keuntungan yang diperolehnya, maka ada dua hal penting yang harus
menjadi perhatian utama, yakni sebagai berikut.
1) Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
2) Hasil penjualan barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

b. Permintaan Pasar dan Perusahaan


Adapun hasil dari penjualan marginal, rata-rata dan juga total, dapat dibagi
menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut.
1) Pendekatan total.
2) Pendekatan marginal.
3) Pendekatan rata-rata.

Tabel 12.1 Menghitung Keuntungan Maksimum melalui Pendekatan Total


Q P TR TC LABA MAKSIMUM
0 30 0 50 -50
10 30 300 400 -100
20 30 600 650 -50
30 30 900 875 25
40 30 1200 1025 175
50 30 1500 1225 275
60 30 1800 1525 275
70 30 2100 1925 175
80 30 2400 2425 -25

12
Tabel 12.2 Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

LABA
Q TR TC AC MR MC
MAKSIMUM
0 0 50 40 30 35
10 300 400 32,5 30 25
20 600 650 29,2 30 22,5
30 900 875 25,6 30 15
40 1200 1025 24,5 30 20
50 1500 1225 25,4 30 30
60 1800 1525 27,5 30 40 Keuntungan
70 2100 1925 30,3 30 50 Maksimum
80 2400 2425

Gambar 12.1. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

13
Contoh soal:
Dari kurva di atas, misalnya diketahui:
Harga di pasar (P) = $30.
Average Cost (AC) = $22,5
Kuantitas (Q) = 55
Maka berapa keuntungan/kerugian yang diterima oleh produsen?

Jawaban:
Dari data diketahui bahwa P > AC menunjukkan produsen mengalami keuntungan.
Syarat keseimbangan masimum MR = MC. Maka cara mengetahui keuntungan
maksimum berikut langkahnya.
a. Langkah 1 mencari besarnya total penerimaan (Total Revenue/TR)
TR = P x Q
TR = 30 x 55
TR = 1.650

b. Langkah 2 mencari besarnya (Total Cost/TC)


ΔC = TC/Q
22,5= TC/55
TC = 1.237,5

c. langkah 3 menentukan laba maksimum


TR > TC = laba (Л)
laba (Л) = TR – TC
laba (Л) = 1.650 - 1.237,5
laba (Л) = 412,5
jadi segi empat yang diarsir dari kurva di atas dapat diketahui bahwa
laba/keuntungan yang diterima produsen sebesar 412,5.

14
F. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh seorang produsen untuk memaksimumkan
keuntungan yang nantinya bisa diperoleh oleh perusahaan.
a. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Dalam waktu jangka pendek, maka untuk memaksimumkan keuntungannya
seorang produsen dapat melakukan dua cara berikut ini.
1) Produsen dapat melakukan perbandingan antara hasil penjualan totalnya dengan
biaya total yang dikeluarkan selama proses produksi barang yang terkait.
2) Produsen dapat melihat suatu keadaan di mana hasil dari penjualan marginal sama
besarnya dengan biaya marginal.

Dengan cara pertama yang dipilih oleh seorang produsen, keuntungan dapat
diperoleh dari hasil penjualan total atau total penjualan dengan biaya totalnya. Dalam hal
ini keuntungan merupakan sejumlah pendapatan yang diperoleh produsen atau pengusaha
dari perbedaan antara hasil total penjualan dengan seluruh total biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi. Keuntungan tersebut akan mencapai tingkat maksimum apabila
perbedaan antara keduanya paling maksimum. Melalui cara pertama inilah, maka
keuntungan maksimum dicapai jika perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan
total biaya yang paling maksimal atau tinggi.
Selanjutnya cara kedua ialah dengan mempergunakan bantuan kurva atau dengan
data dari biaya rata-rata dan juga biaya marginal. Dari data-data tersebut kita bisa melihat
apabila Penjualan Marginal (MR) sama dengan Biaya Marginal (MC), maka pada kondisi
itulah pemaksimuman keuntungan tercapai. Dengan kata lain bisa dirumuskan
pemaksimuman keuntungan terjadi pada saat MR=MC. Tentunya suatu perusahaan
nantinya akan menambah keuntungan jika menambah produksi pada kondisi MR>MC,
yakni hasil penjualan marginal (MR) yang lebih besar atau melebihi dari Biaya Marginal
(MC). Pada kondisi inilah adanya tambahan produksi dan juga penjualan pastinya akan
menambah keuntungan. Sedangkan sebaliknya jika MR<MC, produsen akan mengurangi
jumlah produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa keuntungan maksimum akan tercapai pada kondisi di mana
MR=MC.

15
Tabel 7.2
Jumlah produksi dan biaya produksi
Biaya Biaya Biaya
Jumlah Biaya Biaya Biaya
Biaya tetap tetap berubah total
produksi variabel total marginal
rata-rata rata-rata rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8
0 100 0 100 100 - - -
1 100 100 200 80 100 100 200
2 100 180 280 60 50 90 140
3 100 240 340 40 33.3 80 113.3
4 100 280 380 20 25 70 95
5 100 300 400 80 20 60 80
6 100 380 480 150 17.7 63.3 80
7 100 530 630 250 14.3 75.7 90
8 100 780 880 380 12.5 97.5 110
9 100 1160 1260 540 11.1 128.9 140
10 100 1700 1800 10 170 180
Pada dasarnya data tersebut menjelaskan:
 Dalam kolom(1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.
 Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
membeli input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
 Kolom(3) menunjukkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang
dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
 Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh
biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
 Kolom (5) menunjukkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.
 Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan
jumlah produksi.
 Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi
jumlah produksi.

16
 Biaya total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit
untuk menghasilkan barang.

b. Grafik Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek


Grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan
dua cara, yaitu:
Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total
Dengan grafik yang menunjukkan biaya marginal dan hasil penjualan marginal.

c. Pendekatan Biaya Total Hasil Penjualan Total


Kurva TC (biaya total) dan TR (hasil penjualan total) dibuat berdasarkan data yang
terdapat dalam table 7.2 dan 7.3. kurva TC bermula di atas kurva TR dan ini terus
berlangsung sehingga tingkat produksi hamper 2 unit. Keadaan di mana kurva TC
berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian.
Pada waktu produksi mencapai di antara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah
kurva TR dan ini menggambarkan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan.

d. Pendekatan Biaya Marginal – Hasil Penjualan Marginal


Kegiatan perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila pada jumlah produksi
tercapai keadaan di mana MC=MR. Dengan demikian perusahaan mencapai
keuntungan maksimum apabila produksi adalah 7 unit.
Walaupun setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan,
tidaklah berarti bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat untung dalam
kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak
keuntungan atau kerugian perusahaan:
-Mendapat untung yang luar biasa
-Mendapat untung normal
-Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
-Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan. (Basuki et al., 2016)

17
Untuk memahami kita bahas kasus berikut ini, harga barang dipasar persaingan
sempurna sebesar 25 dan untuk memproduksi barang tersebut dibutuhkan biata tetap
sebesar 75 dan biaya variabel VC = -5Q+0,25Q2+0,15Q3.

harga barang dipasar persaingan sempurna sebesar 5 dan untuk memproduksi barang
tersebut dibutuhkan biata tetap sebesar 75 dan biaya variabel VC = -5Q+0,25Q2+0,15Q3.

18
harga barang dipasar persaingan sempurna sebesar 5 dan untuk memproduksi barang
tersebut dibutuhkan biata tetap sebesar 75 dan biaya variabel VC = -5Q+0,25Q2+0,15Q3.

19
G. PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN
Perusahaan adalah sebagai pengambil harga, yaitu sebuah perusahaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh
pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar dan seorang produsen hanya
menerima saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Hal ini menunjukkan seberapa
banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak dapat
mengubah harga yang telah ditentukan pasar, karena jumlah yang diproduksikan hanya
sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.
Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil, sehingga bentuk
kurva permintaan dan penawaran pada pasar sempurna berupa garis lurus mendatar
sejajar dengan sumbu jumlah barang (OQ). Berapa pun jumlah barang yang dibeli atau
yang ditawarkan tidak akan menaikkan atau menurunkan harga barang. Dan kurva

20
tersebut juga merupakan kurva pendapatan rata-rata atau AR (Average Revenue) dan
pendapatan marginal atau MR (Marginal Revenue).
Marilah kita pehatikan perbedaan kurve permintaan bagi seorang konsumen dan
seorang produsen. Dilihat dari kacamata seorang produsen permintaan konsumen
merupakan sumber pendapatan, uang yang dikeluarkan oleh konsumen merupakan
pendapatan bagi seorang produsen. Jadi kurve permintaan konsumen merupakan kurva
pendapatan produsen.
Besarnya pendapatan produsen tergantung dari jumlah barang yang dijual dan berapa
harga barang yang dijual, secara ringkas pendapatan pengusaha sebagai berikut :

TR = P . Q

Dimana TR adalah total revenue


Dari rumusan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa tingginya harga menceminkan
tingginya pendapatan rata-rata produsen.
AR = TR / Q
AR = ( P . Q ) / Q
AR = P
Secara grafik hubungan antara permintaan konsumen dan pendapatan rata-rata produsen
dapat dilukiskan dengan kurva berikut ini.

21
Pada harga OPe, jumlah barang yang diminta oleh konsumen sebesar OQe, sehingga
pendapatan produsen sebesar :

TR = Pe . Qe

Pendapatan per satuan barang adalah :

AR = Pe

Kesamaan AR = Pe ini berlaku pada setiap harga dan kuantitas barang yang dijual,
akibatnya setiap titik pada kurva permintaan mencerminkan tingginya pendapatan rata-
rata produsen.

Hubungan antara TR, AR dan MR adalah sebagai berikut :

TR = P . Q
AR = TR / Q = ( P . Q ) / Q = P
MR = ∂ TR / ∂ Q = ∂ ( P . Q ) / ∂Q = P

Sehingga P = AR = MR

MR adalah Marginal Revenue (pendapatan marginal) dapat didefinisikan sebagai


tambahan pendapatan total yang diterima produsen akibat tambahan penjualan dengan
satu-satuan barang.

22
Untuk mudah memahami TR, AR dan MR marilah kita perhatikan ilustrasi dibawah ini.

Tabel 7.1.
Produksi dan penjualan
Jumlah Penjualan Penjualan Penjualan
Produksi Harga (P) Total rata-rata Marginal
(Q) (TR=PxQ) (AR) (MR)
0 150 - - -
1 150 150 150 150
2 150 300 150 150
3 150 450 150 150
4 150 600 150 150
5 150 750 150 150
6 150 900 150 150
7 150 1050 150 150
8 150 1200 150 150
9 150 1350 150 150
10 150 1500 150 150

Kurve Penerimaan Total Hubungan AR, MR dan P

23
 Hasil Penjualan Rata-rata(AR)
Kurva permintaan pada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan
tentang jumlah permintaan terhadap suatu barang pada berbagai tingkat harga. Di
samping itu, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan ia menunjukkan pula hasil
penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksinya.

 Hasil Penjualan Marginal(MR)


Satu konsep mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuh diketahui dalam
analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil
penjumlahan marginal(Marginal Revenue), yaitu tambahan hasil penjualan yang
diperoleh perusahaan perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang
diproduksinya. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut
harga=hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan marginal.

 Hasil Penjualan Total


Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang
diproduksinya dinamakan hasil penjualan total (Total Revenue). Telah diterangkan
bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun
banyaknyan jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan
total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik 0.

H. EKUILIBRIUM USAHA
Harga keseimbangan adalah harga pasar yang terbentuk karena adanya
keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Artinya harga yang ditawarkan sesuai
dengan harga permintaan atau jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang dibeli.
Untuk dapat memahami hubungan antara keseimbangan pasar dengan keseimbangan
usaha dalam pasar persaingan sempurna marilah kita kaji gambar dibawah ini.

24
Kedudukan keseimbangan di pasar persaingan sempurna ditunjukan dalam gambar diatas,
dimana keseimbangan tercermin dari perpotongan permintaan dengan biaya marginalnya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kedudukan keseimbangan
di pasar persaingan sempurna apakah kita harus beroperasi di titik A atau di titik B.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita gunakan proses optimalisasi.

TR = f (P . Q) dan TC = g (Q)

Proses optimalisasi dapat ditulis berdasarkan definisi keuntungan sebagai berikut :

Maksumumkan Z = f (P . Q) - ( TC – g(Q))
Syarat primer yang harus dipenuhi untuk memaximumkan adalah turunan dari Z harus
nol.

dZ/dQ = df (P.Q)/dQ – dg (Q)/Dq = 0

d f (P . Q) / dQ = d g(Q) / dQ
P = d g(Q) / dQ
P = MC

25
Oleh karena P = D = AR = MR maka kesamaan tersebut dapat kita tuliskan kembali MR
= MC.

Syarat untuk menjamin bahwa persamaan diatas adalah kasus maksimalisasi maka
dibutuhkan syarat skunder, yaitu :

Jadi agar titik A benar-benar mencerminkan keuntungan maksimum maka kurva biaya
marginal memotong MR atau P dari bawah (slope kurva MC positip).

Berikut ini contoh ekuilibrium di pasar persaingan sempurna :

Diketahui harga barang Q di pasar persaingan sempurna sebesar 50 perunit, dan untuk
menghasilkan barang tersebut dibutuhkan biaya tetap 1.000 dan biaya variabel sebesar
Q2-30Q. Berapakah Q akan dijual agar keuntungan produsen di pasar persaingan
sempurna maksimum.
TR = P . Q
TR = 50. Q
MR = P = 50

TC = FC + VC
TC = 1.000 + Q2-30 Q
MC = 2 Q – 30

26
Keuntungan maksimum terjadi apabila MR = MC
MR = MC
50 = 2 Q – 30
Maka Q = 40

Keuntungan produsen Π = TR - TC
Π = TR – TC
Π = 50 Q – (1.000 + Q2-30 Q)
Π = 50 Q – 1.000 – Q2 + 30 Q
Π = 80 Q – 1.000 – Q2 masukan 40 ke Q, sehingga diperoleh :

Π = 80 (40) – 1.000 - 402


Π = 3.200 – 1.000 – 1.600
Π = 60

27
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdiri atas banyak penjual dan
pembeli yang mana penjual menerima harga pasar karena output yang dihasilkan relatif
kecil. Ciri-ciri untuk pasar persaingan sempurna adalah: 1) Banyak pembeli/perusahaan
dalam pasar 2) Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga.3)
Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar dari pasar, 4) Setiap produsen
menghasilkan/menjual barang yang sama (homogen) dan 5) Pembeli mempunyai
pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar

B. SARAN
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh masyarakat
mengetahui seberapa pentingnya mengetahui arti dari pasar persaingan sempurna.

28
DAFTAR PUSTAKA

Banten, T. S. (n.d.). Teori ekonomi mikro (Issue 1).


Basuki, Prawoto, A. T., & Nano. (2016). Bagian Pertama : Pengantar Ekonomi Mikro. 1–405.

29

Anda mungkin juga menyukai