Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
JURUSAN AKUNTANSI
T.A 2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT karena atas izin dan
kehendaknya makalah sederhana ini dapat kami rangkum tepat pada waktunya.Penulisan dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.
Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai “ Pasar Persaingan Sempurna”.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di pasar ini, kekuatan penawaran dan permintaan dapat mengalir dengan bebas.
Ada juga harga yang terbentuk, yang benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sedangkan penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terutama
terdapat pada produksi dan perdagangan hasil pertanian seperti beras, tepung terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Jenis pasar ini juga mencakup perdagangan skala kecil dan
penyediaan jasa yang tidak memerlukan keahlian khusus (pertukangan kayu, kerajinan
tangan).
Dalam persaingan sempurna ini, terdapat banyak pembeli dan penjual. Dengan
kata lain, jumlah pembeli dan penjual sangat banyak sehingga masing-masing pembeli
dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Oleh karena itu, setiap pembeli dan
penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai data atau fakta yang
tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian
kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang
sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila
menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.
Dalam ilmu ekonomi, pasar dibagi menjadi empat bentuk/organisasi: Ini disebut
struktur pasar. Struktur pasar adalah klasifikasi pola pasar Menurut karakteristik jenis
produk yang dihasilkan, jumlah perusahaan, dll. Dalam industri, apakah mudah untuk
masuk atau keluar dari industri, peran periklanan Dalam kegiatan industri, dll. Struktur
pasar dibagi menjadi 4 (4) Jenis, yaitu: pasar persaingan sempurna, pasar persaingan
monopolistik, Pasar monopoli dan pasar oligopoli.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dari pasar persaingan sempurna
2. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
3. Kelebihan dan Kelemahan pasar persaingan sempurna
4. Macam-macam Penerimaan
5. Keuntungan Maksimum
6. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
7. Permintaan Pasar dan perusahaan
8. Ekuilibrium Usaha
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar persaingan sempurna
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna
3. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kelemahan pasar persaingan sempurna
4. Untuk mengetahui Macam-macam Penerimaan
5. Untuk mengetahui Keuntungan Maksimum
6. Untuk mengetahui Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
7. Untuk Mengetahui Permintaan Pasar dan perusahaan
8. Untuk Mengetahui Ekuilibrium Usaha
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bahwa ciri-ciri tersebut hanya mendekati ciri-ciri pasar persaingan sempurna. Dalam hal
ini adalah struktur pasar dari berbagai macam kegiatan dalam sektor pertanian. Meskipun
demikian, dalam prakteknya pasar persaingan sempurna secara murni tidak pernah
terwujud.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar persaingan sempurna
merupakan suatu struktur pasar ataupun industri di mana di dalamnya terdiri dari banyak
penjual dan juga pembeli. Dalam hal ini baik penjual ataupun pembeli masing-masing
tidak bisa mempengaruhi harga pasar. Dapat dicontohkan pasar persaingan sempurna
adalah pasar yang ada di bursa efek, pasar modal atau juga pasar uang. (Banten, n.d.)
4
c. Masing-masing perusahaan yang ada di pasar memproduksi barang yang relatif sama
Hal ini bisa diartikan bahwa semua barang yang sudah dihasilkan oleh berbagai
perusahaan tidak dengan mudah bisa dibedakan. Seorang pembeli tidak akan bisa
membedakan prodyk mana yang dihasilkan produsen A, produsen B atau produsen
lainnya.
5
menentukan atau membuat pilihan tentang barang yang akan diperjualbelikan
nantinya.
6
2) Sangat minimnya inovasi
Pasar persaingan sempurna tersebut tidak menyebabkan adanya dorongan
untuk melakukan inovasi. Hal tersebut disebabkan karena produk yang dijual
semua homogen.
7
Dalam hal ini MRn adalah penerimaan marginal produk ke-n. TRn ialah total
penerimaan pada saat produksi sebanyak n, dan TRn-1 merupakan penerimaan total
saat produksi tersebut n-1. Lebih mudah dipahami, jumlah produksi n adalah jumlah
produksi saat ini. Sedangkan jumlah produksi n-1 adalah jumlah produksi
sebelumnya. Persamaan yang sering banyak digunakan untuk menghitung biaya
marginal adalah:
MRn = ΔTR/ΔQ
Di mana:
MRn : Penerimaan marginal produksi ke-n
ΔTR : Pertambahan penerimaan total
ΔQ : Pertambahan jumlah produksi
8
Jika kasus ini digambarkan dalam keseimbangan pasar maka kenaikan pajak menggeser
penawaran ke kiri dikarenakan output berkurang akibat kenaikan biaya produksi, karena
output yang ditawarkan berkurang sedangkan permintaan tetap maka berakibat kepada
kenaikan harga output. Dampak dari kenaikan harga output akan mengurangi keuntungan
produsen. Dari gambar diatas AFC meningkat menjadi AFC’, peningkatan AFC akan
meningkatkan AC menjadi AC’ ( karena kenaikan pada AFC maka MC tidak mengalami
pergeeran). Dampak dari peningkatan AC maka penawaran menjadi bergeser ke kiri, dan
mengakibatkan pergeseran keseimbangan dari E0 ke E1. Bergesernya keseimbangan
menyebabkan harga naik P0 ke Pt dan jumlah barang yang diminta menjadi berkurang.
Sebelum ada pembebanan pajak (pajak tetap) besarnya keuntungan Π sebagai berikut :
Π = TR – TC
Π = P. Q – (FC + VC)
Setelah adanya pajak tetap yang dikenakan pemerintah terhadap produsen, maka
besarnya keuntungan menjadi :
Sebagai contoh diketahui harga barang di pasar persaingan sempurna adalah 100 satuan
dan biaya produksi TC = 1000 -20Q + 0.5 Q2. Keuntungan produsen adalah sebagai
berikut :
Π = TR – TC
9
Π = P. Q – (FC + VC)
Π = 100 Q – (1000 – 20 Q + 0.5 Q2)
Π = 120 Q -1000 – 0.5 Q2
Agar Π maksimum maka Π’ = 0 dan Π’’< 0
Π’ = 120 – Q = 0
Q = 120 maka Π = 100 (120) – ((1.000 – 20(120) + 0.5 (1202))
Π = 12.000 – 1.000 + 2.400 – 7.200
Π = 14.400 – 8.200
Π = 6.200
Jika pemerintah mengenakan pajak tetap sebesar 500, maka keuntungan produsen
menjadi :
Πtx = P. Q – ((FC + 500) + VC)
Πtx = 100 Q – ((1000 + 500) – 20 Q + 0.5 Q2)
Πtx = 120 Q -1.500 – 0.5 Q2
Agar Π maksimum maka Πtx’ = 0 dan Πtx’’< 0
Πtx’ = 120 – Q = 0
Q = 120 maka Πtx = 100 (120) – ((1.500 – 20(120) + 0.5 (1202))
Πtx = 12.000 – 1.500 + 2.400 – 7.200
Πtx = 14.400 – 8.700
Πtx = 5.800
Jadi terbukti Π (6.200) > Πtx (5.800)
10
Adanya pajak proporsional yang dikenakan pemerintah terhadap produsen, maka
besarnya keuntungan menjadi :
Πtx = P. Q – (FC + (VC + Tx))
Πtx = P. Q – (FC + (VC + Tx))
11
E. KEUNTUNGAN MAKSIMUM
a. Permintaan dan Hasil Penjualan
Dalam upaya untuk melakukan analisis terhadap usaha suatu perusahaan dalam
memaksimalkan keuntungan yang diperolehnya, maka ada dua hal penting yang harus
menjadi perhatian utama, yakni sebagai berikut.
1) Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
2) Hasil penjualan barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
12
Tabel 12.2 Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal
LABA
Q TR TC AC MR MC
MAKSIMUM
0 0 50 40 30 35
10 300 400 32,5 30 25
20 600 650 29,2 30 22,5
30 900 875 25,6 30 15
40 1200 1025 24,5 30 20
50 1500 1225 25,4 30 30
60 1800 1525 27,5 30 40 Keuntungan
70 2100 1925 30,3 30 50 Maksimum
80 2400 2425
13
Contoh soal:
Dari kurva di atas, misalnya diketahui:
Harga di pasar (P) = $30.
Average Cost (AC) = $22,5
Kuantitas (Q) = 55
Maka berapa keuntungan/kerugian yang diterima oleh produsen?
Jawaban:
Dari data diketahui bahwa P > AC menunjukkan produsen mengalami keuntungan.
Syarat keseimbangan masimum MR = MC. Maka cara mengetahui keuntungan
maksimum berikut langkahnya.
a. Langkah 1 mencari besarnya total penerimaan (Total Revenue/TR)
TR = P x Q
TR = 30 x 55
TR = 1.650
14
F. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh seorang produsen untuk memaksimumkan
keuntungan yang nantinya bisa diperoleh oleh perusahaan.
a. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Dalam waktu jangka pendek, maka untuk memaksimumkan keuntungannya
seorang produsen dapat melakukan dua cara berikut ini.
1) Produsen dapat melakukan perbandingan antara hasil penjualan totalnya dengan
biaya total yang dikeluarkan selama proses produksi barang yang terkait.
2) Produsen dapat melihat suatu keadaan di mana hasil dari penjualan marginal sama
besarnya dengan biaya marginal.
Dengan cara pertama yang dipilih oleh seorang produsen, keuntungan dapat
diperoleh dari hasil penjualan total atau total penjualan dengan biaya totalnya. Dalam hal
ini keuntungan merupakan sejumlah pendapatan yang diperoleh produsen atau pengusaha
dari perbedaan antara hasil total penjualan dengan seluruh total biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi. Keuntungan tersebut akan mencapai tingkat maksimum apabila
perbedaan antara keduanya paling maksimum. Melalui cara pertama inilah, maka
keuntungan maksimum dicapai jika perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan
total biaya yang paling maksimal atau tinggi.
Selanjutnya cara kedua ialah dengan mempergunakan bantuan kurva atau dengan
data dari biaya rata-rata dan juga biaya marginal. Dari data-data tersebut kita bisa melihat
apabila Penjualan Marginal (MR) sama dengan Biaya Marginal (MC), maka pada kondisi
itulah pemaksimuman keuntungan tercapai. Dengan kata lain bisa dirumuskan
pemaksimuman keuntungan terjadi pada saat MR=MC. Tentunya suatu perusahaan
nantinya akan menambah keuntungan jika menambah produksi pada kondisi MR>MC,
yakni hasil penjualan marginal (MR) yang lebih besar atau melebihi dari Biaya Marginal
(MC). Pada kondisi inilah adanya tambahan produksi dan juga penjualan pastinya akan
menambah keuntungan. Sedangkan sebaliknya jika MR<MC, produsen akan mengurangi
jumlah produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa keuntungan maksimum akan tercapai pada kondisi di mana
MR=MC.
15
Tabel 7.2
Jumlah produksi dan biaya produksi
Biaya Biaya Biaya
Jumlah Biaya Biaya Biaya
Biaya tetap tetap berubah total
produksi variabel total marginal
rata-rata rata-rata rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8
0 100 0 100 100 - - -
1 100 100 200 80 100 100 200
2 100 180 280 60 50 90 140
3 100 240 340 40 33.3 80 113.3
4 100 280 380 20 25 70 95
5 100 300 400 80 20 60 80
6 100 380 480 150 17.7 63.3 80
7 100 530 630 250 14.3 75.7 90
8 100 780 880 380 12.5 97.5 110
9 100 1160 1260 540 11.1 128.9 140
10 100 1700 1800 10 170 180
Pada dasarnya data tersebut menjelaskan:
Dalam kolom(1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.
Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
membeli input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
Kolom(3) menunjukkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang
dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh
biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
Kolom (5) menunjukkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.
Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan
jumlah produksi.
Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi
jumlah produksi.
16
Biaya total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit
untuk menghasilkan barang.
17
Untuk memahami kita bahas kasus berikut ini, harga barang dipasar persaingan
sempurna sebesar 25 dan untuk memproduksi barang tersebut dibutuhkan biata tetap
sebesar 75 dan biaya variabel VC = -5Q+0,25Q2+0,15Q3.
harga barang dipasar persaingan sempurna sebesar 5 dan untuk memproduksi barang
tersebut dibutuhkan biata tetap sebesar 75 dan biaya variabel VC = -5Q+0,25Q2+0,15Q3.
18
harga barang dipasar persaingan sempurna sebesar 5 dan untuk memproduksi barang
tersebut dibutuhkan biata tetap sebesar 75 dan biaya variabel VC = -5Q+0,25Q2+0,15Q3.
19
G. PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN
Perusahaan adalah sebagai pengambil harga, yaitu sebuah perusahaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh
pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar dan seorang produsen hanya
menerima saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Hal ini menunjukkan seberapa
banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak dapat
mengubah harga yang telah ditentukan pasar, karena jumlah yang diproduksikan hanya
sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.
Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil, sehingga bentuk
kurva permintaan dan penawaran pada pasar sempurna berupa garis lurus mendatar
sejajar dengan sumbu jumlah barang (OQ). Berapa pun jumlah barang yang dibeli atau
yang ditawarkan tidak akan menaikkan atau menurunkan harga barang. Dan kurva
20
tersebut juga merupakan kurva pendapatan rata-rata atau AR (Average Revenue) dan
pendapatan marginal atau MR (Marginal Revenue).
Marilah kita pehatikan perbedaan kurve permintaan bagi seorang konsumen dan
seorang produsen. Dilihat dari kacamata seorang produsen permintaan konsumen
merupakan sumber pendapatan, uang yang dikeluarkan oleh konsumen merupakan
pendapatan bagi seorang produsen. Jadi kurve permintaan konsumen merupakan kurva
pendapatan produsen.
Besarnya pendapatan produsen tergantung dari jumlah barang yang dijual dan berapa
harga barang yang dijual, secara ringkas pendapatan pengusaha sebagai berikut :
TR = P . Q
21
Pada harga OPe, jumlah barang yang diminta oleh konsumen sebesar OQe, sehingga
pendapatan produsen sebesar :
TR = Pe . Qe
AR = Pe
Kesamaan AR = Pe ini berlaku pada setiap harga dan kuantitas barang yang dijual,
akibatnya setiap titik pada kurva permintaan mencerminkan tingginya pendapatan rata-
rata produsen.
TR = P . Q
AR = TR / Q = ( P . Q ) / Q = P
MR = ∂ TR / ∂ Q = ∂ ( P . Q ) / ∂Q = P
Sehingga P = AR = MR
22
Untuk mudah memahami TR, AR dan MR marilah kita perhatikan ilustrasi dibawah ini.
Tabel 7.1.
Produksi dan penjualan
Jumlah Penjualan Penjualan Penjualan
Produksi Harga (P) Total rata-rata Marginal
(Q) (TR=PxQ) (AR) (MR)
0 150 - - -
1 150 150 150 150
2 150 300 150 150
3 150 450 150 150
4 150 600 150 150
5 150 750 150 150
6 150 900 150 150
7 150 1050 150 150
8 150 1200 150 150
9 150 1350 150 150
10 150 1500 150 150
23
Hasil Penjualan Rata-rata(AR)
Kurva permintaan pada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan
tentang jumlah permintaan terhadap suatu barang pada berbagai tingkat harga. Di
samping itu, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan ia menunjukkan pula hasil
penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksinya.
H. EKUILIBRIUM USAHA
Harga keseimbangan adalah harga pasar yang terbentuk karena adanya
keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Artinya harga yang ditawarkan sesuai
dengan harga permintaan atau jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang dibeli.
Untuk dapat memahami hubungan antara keseimbangan pasar dengan keseimbangan
usaha dalam pasar persaingan sempurna marilah kita kaji gambar dibawah ini.
24
Kedudukan keseimbangan di pasar persaingan sempurna ditunjukan dalam gambar diatas,
dimana keseimbangan tercermin dari perpotongan permintaan dengan biaya marginalnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kedudukan keseimbangan
di pasar persaingan sempurna apakah kita harus beroperasi di titik A atau di titik B.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita gunakan proses optimalisasi.
TR = f (P . Q) dan TC = g (Q)
Maksumumkan Z = f (P . Q) - ( TC – g(Q))
Syarat primer yang harus dipenuhi untuk memaximumkan adalah turunan dari Z harus
nol.
d f (P . Q) / dQ = d g(Q) / dQ
P = d g(Q) / dQ
P = MC
25
Oleh karena P = D = AR = MR maka kesamaan tersebut dapat kita tuliskan kembali MR
= MC.
Syarat untuk menjamin bahwa persamaan diatas adalah kasus maksimalisasi maka
dibutuhkan syarat skunder, yaitu :
Jadi agar titik A benar-benar mencerminkan keuntungan maksimum maka kurva biaya
marginal memotong MR atau P dari bawah (slope kurva MC positip).
Diketahui harga barang Q di pasar persaingan sempurna sebesar 50 perunit, dan untuk
menghasilkan barang tersebut dibutuhkan biaya tetap 1.000 dan biaya variabel sebesar
Q2-30Q. Berapakah Q akan dijual agar keuntungan produsen di pasar persaingan
sempurna maksimum.
TR = P . Q
TR = 50. Q
MR = P = 50
TC = FC + VC
TC = 1.000 + Q2-30 Q
MC = 2 Q – 30
26
Keuntungan maksimum terjadi apabila MR = MC
MR = MC
50 = 2 Q – 30
Maka Q = 40
Keuntungan produsen Π = TR - TC
Π = TR – TC
Π = 50 Q – (1.000 + Q2-30 Q)
Π = 50 Q – 1.000 – Q2 + 30 Q
Π = 80 Q – 1.000 – Q2 masukan 40 ke Q, sehingga diperoleh :
27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdiri atas banyak penjual dan
pembeli yang mana penjual menerima harga pasar karena output yang dihasilkan relatif
kecil. Ciri-ciri untuk pasar persaingan sempurna adalah: 1) Banyak pembeli/perusahaan
dalam pasar 2) Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga.3)
Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar dari pasar, 4) Setiap produsen
menghasilkan/menjual barang yang sama (homogen) dan 5) Pembeli mempunyai
pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar
B. SARAN
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh masyarakat
mengetahui seberapa pentingnya mengetahui arti dari pasar persaingan sempurna.
28
DAFTAR PUSTAKA
29