Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah rahmat dan karunia kepada umat-Nya, sehingga dapat terselesaikan
makalah kami yang berjudul "Konsep Pasar Oligopoli".
Adapun tujuan pembuatan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro, yang telah ditugaskan
oleh Ibu Desak Ayu Sri Bhegawati, SE.,M.Si
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca mengenai konsep pasar monopoli pada mata kuliah
pengantar ekonomi mikro. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala
bentuk kritik dan saran yang dapat membagun dari berbagai pihak. Akhir
kata, kami berharap makalah ini bisa memberikan banyak manfaat untuk
dunia pendidikan dan juga pembaca.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Transaksi jual beli yang dilakukan oleh manusia di pasar tidak semuanya
sama, sehingga ada banyak sekali pedagang yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan para manusia. Banyaknya pedagang itu memunculkan suatu persaingan
antar produsen, hingga tak jarang memunculkan persaingan tidak sehat. Persaingan
yang tidak sehat ini biasanya hanya menguntungkan satu atau beberapa produsen
saja, sehingga kegiatan pasar menjadi tidak seimbang.
Pada dasarnya persaingan yang tidak sehat atau tidak sempurna ini ada
beberapa, salah satunya adalah oligopoli. Oligopoli bisa membuat suatu persaingan
dagang menjadi tidak sempurna karena harga bisa ditentukan sesukanya oleh
produsen atau penjual terutama bagi produsen yang sudah memiliki nama atau
mereka yang sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga produsen lainnya akan
kesulitan untuk bersaing.
1
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun masalah yang akan dikaji adalah
sebagai berikut ;
I.3 Tujuan
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bahkan, di dalam pasal yang sama dan tercantum pada ayat 2 juga
dijelaskan tentang produsen atau pelaku usaha yang diduga telah melakukan
perjanjian oligopoli. Pasal tersebut berbunyi “Pelaku usaha patut diduga
atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan
atau pemasaran barang dan atau jasa, apabila dua atau tiga pelaku usaha atau
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar atau satu
jenis barang atau jasa tertentu”.
Pasar oligopoli memang bisa dibilang sebagai salah satu kegiatan pasar
yang tidak sehat atau tidak sempurna, tetapi pada kenyataannya, pasar jenis
3
ini persaingan suatu produk yang sama antara produsen satu dengan
produsen lainnya sangat ketat. Hal ini dapat terjadi karena sesama produsen
saling menjaga kualitas produk agar nama atau mereknya tidak kalah
dengan produsen lainnya.
4
dipasarkan ke suatu pasar, maka akhirnya bisa dengan mudah
dipahami atau mungkin diminati oleh beberapa masyarakat dan tetap
memberikan keuntungan pada para pengusaha atau perusahaan.
5
D. Sifat Pasar Oligopoli
Adapun sifat – sifat dari pasar oligopoly sebagai berikut :
1. Harga produk relatif rendah
2. Perbedaan produk merupakan kunci sukses
3. Sulit masuk pasar karena butuh sumber daya yang cukup besar
Berikut ini adalah macam – macam Jenis Pasar Oligopoli secara Umum yakni;
6
lebih rendah, ini dapat berdampak pada penjualan pesaing yang serupa dengan
biaya produksi.
Dalam pasar oligopoli paling tidak dapat dibedakan dua keadaan yang
mempengaruhi analisis terhadap perilaku perusahaan dalam memaksimumkan
profit yaitu ;
Jika biaya marginal (marginal cost) mula-mula yang dihadapi oleh seorang
produsen oligopoli adalah MCo, maka agar diperoleh keuntungan maksimum,
perusahaan harus beroperasi pada tingkat output dimana MCo= MR. Dalam kondisi
yang demikian ini, jumlah output yang harus diproduksi= Q dengan harga jual= P.
7
yang dikontinu a1 a2, maka tingkat harga dan jumlah output yang diproduksi
Perusahaan oligopoli tersebut tidak akan mengalami perubahan.
Harga
--+------------------
Jumlah
8
Contoh lainnya adalah kurva Permintaan oligopoli yang patah APD
dengan garis putus-putus sebagai kurva Pendapatan Marginal pada Gambar
diatas Lihat pada tingkat output Q0, Pendapatan Marginal terputus
sementara kurva Permintaan patah pada titik P dengan harga sebesar P0.
Perusahaan oligopolis ingin memaksimumkan keuntungan. Ini dilakukan
dengan memproduksi pada tingkat output dan harga di mana pendapatan
Marginal sama dengan Biaya Marginal. Bila kurva Biaya Marginal maka ia
akan memproduksi sebanyak Q0 pada harga P0, karena di sini terjadi
perpotongan antara MR dan MC1 yaitu di titik F.
9
b. Ketergantungan antar perusahaan: Ketika perusahaan-perusahaan dalam
suatu pasar saling bereaksi terhadap perubahan harga yang dilakukan
oleh satu sama lain.
c. Harga yang kaku: Ketika perusahaan enggan untuk mengubah harga
mereka, meskipun permintaan berubah.
10
perusahaan dapat mempengaruhi permintaan dan penjualan produk oleh
perusahaan lainnya.
3. Barometrik
Model kepemimpinan harga barometrik terjadi ketika
perusahaan tertentu memiliki kemampuan yang lebih baik daripada
perusahaan lain dalam mengidentifikasi pergeseran kekuatan pasar
yang berlaku, seperti perubahan biaya produksi. Hal ini
memungkinkan perusahaan tersebut untuk merespons perubahan
pasar dengan lebih cepat dan efisien.
Sebagai contoh, perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil
dapat menjadi pemimpin harga barometrik jika mereka adalah
produsen yang baik dan selaras dengan tren pasar. Perusahaan lain
mungkin mengikuti langkah mereka, dengan asumsi bahwa
11
pemimpin harga memiliki informasi yang belum mereka ketahui.
Namun, karena pemimpin barometrik memiliki kekuatan yang
sangat terbatas untuk memaksa keputusan mereka pada perusahaan
lain dalam industri yang sama, kepemimpinannya mungkin tidak
bertahan lama.
4. Kolusif
Model kepemimpinan harga kolusif dapat muncul di pasar
yang memiliki struktur oligopolistik. Kepemimpinan harga kolusif
terjadi ketika perusahaan-perusahaan dominan dalam pasar
mencapai kesepakatan, baik secara eksplisit maupun implisit, untuk
menjaga harga mereka tetap konsisten.
Perusahaan-perusahaan kecil di pasar ini secara efektif
diharuskan untuk mengikuti perubahan harga yang diinisiasi oleh
perusahaan-perusahaan dominan. Praktik ini sering terjadi di
industri dengan biaya masuk yang tinggi dan biaya produksi yang
diketahui.
Perjanjian antara perusahaan ini, baik eksplisit maupun
implisit, dapat dianggap ilegal jika tujuannya adalah untuk menipu
konsumen. Ada batas yang halus antara kepemimpinan harga dan
tindakan kolusi ilegal. Kepemimpinan harga lebih mungkin
dianggap kolusif dan berpotensi ilegal jika perubahan harga suatu
produk tidak terkait dengan perubahan biaya operasional
perusahaan.
5. Dominan
Model kepemimpinan harga yang dominan terjadi ketika
satu perusahaan menguasai sebagian besar pangsa pasar dalam
industrinya. Dalam suatu industri, ada perusahaan lain yang lebih
kecil yang menawarkan produk atau layanan yang sama dengan
perusahaan terkemuka. Namun, dalam model ini, perusahaan-
perusahaan kecil tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
harga
12
Model ini kadang-kadang dikenal sebagai monopoli parsial.
Dalam model seperti ini, pemimpin harga mungkin melakukan
predator pricing, yaitu praktik menurunkan harga ke tingkat yang
membuat perusahaan kecil yang bersaing tidak mampu bertahan
dalam bisnisnya. Di sebagian besar negara, keputusan bisnis yang
menerapkan harga predator dan bertujuan merugikan perusahaan
kecil dianggap ilegal
a. Karena pasar memiliki banyak pilihan, konsumen dapat memilih produk sesuai
dengan keinginannya masing-masing.
b. Konsumen akan mendapatkan harga standar karena penguasaan harga oleh
produsen sangat lemah. Ini disebabkan oleh persaingan yang ketat.
c. Produsen akan lebih fokus untuk memuaskan konsumen dengan memberikan
kualitas terbaik dan harga terjangkau karena ketatnya persaingan antar sesama
penjual. Hal ini akan menguntungkan para konsumen.
d. Juga disebabkan persaingan yang ketat, produsen akan senantiasa melakukan
perkembangan dan inovasi produk agar produk dapat terus berkembang.
e. Dalam kegiatan proses pengolahan berjalan lebih efisien Kualitas produk di
pasar akan semakin maju dikarenakan adanya rasa berkompetensi anatara satu
perusahan dengan perusahaan lain sehingga menemukan ide yang berinovatif.
13
d. Memerlukan modal besar untuk melakukan promosi agar konsumen senantiasa
mengenali merek tersebut dan dapat membedakan produk satu dengan lainnya
e. Pemborosan sumber daya ekonomi
f. Dapat terjadi pemborosoan sumber bahan ekonomi karena terus menerus
digunakan
g. Sulitnya untuk mewujudkan pendapatan secara merata
h. Terjadinya eksploitasi yang berkelanjutan dalam kegiatan jual beli
i. Dalam pasar oligopoli terdapat banyak hak royalti dalam beberapa produk
mereka, hal inilah yang menyebabkan suatu perushaan lain akan sulit
mengembangkan produk yang sama
14
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dalam pasar oligopoli paling tidak dapat dibedakan dua keadaan yang
mempengaruhi analisis terhadap perilaku perusahaan dalam memaksimumkan
profit, perusahaan-perusahaan didalam pasar oligopoli secara diam-diam menjalin
kerjasama didalam menentukan harga dan tingkat output yang harus dijual. Kurva
permintaan patah (kinked demand curve) adalah kurva permintaan yang memiliki
bentuk patah atau terbelah menjadi dua bagian dengan kemiringan berbeda. Adapun
efek dari kurva permintaan patah adalah harga menjadi lebih stabil, persaingan non-
harga, keuntungan yang lebih tinggi. Sedangkan Konsep kepemimpinan harga
dalam pasar oligopoli merujuk pada situasi di mana satu perusahaan atau kelompok
perusahaan memiliki kekuatan untuk menentukan harga dalam pasar, yang
kemudian diikuti oleh perusahaan lainnya dengan tiga jenis kepemimpinan Harga
yaitu, barometrik, korusif, dan dominan. Pasar Oligopoli juga memiliki kekurangan
15
dan kelebihan yang tentunya dimiliki oleh setiap pasar yang harus bisa dipahami
dengan baik dan benar sebagai pembanding dengan pasar - pasar lainnya.
III.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/55424/BUKU%20EK
ONOMI%20MIKRO%20TERAPAN.pdf?sequence=3&isAllowed=y
Antaranews.com. (2023, August 19). Guru Besar UI sebut persaingan usaha dorong
pengembangan inovasi. Antara News.
https://m.antaranews.com/berita/3687996/guru-besar-ui-sebut-persaingan-
usaha-dorong-pengembangan-
inovasi?utm_source=antaranews&utm_medium=mobile&utm_campaign=l
atest_category
Kinked demand. (2023, March 14). Wikipedia, the free encyclopedia. Retrieved
March 27, 2024, from https://en.wikipedia.org/wiki/Kinked_demand_curve
17
(n.d.). LEMKOMINDO – lemkomindo.org. https://lemkomindo.org/
Price leadership: Definition, how it works, and types. (2010, December 21).
Investopedia. https://www.investopedia.com/terms/p/price-leadership.asp
Rosyda. (2023, June 26). Pasar Oligopoli: Pengertian, ciri-ciri, Jenis, & Contoh.
Gramedia Literasi. https://www.gramedia.com/literasi/pasar-oligopoli/
18