Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HUKUM PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

DOSEN : MAMAM SUPARMAN. SH, MH

DISUSUN OLEH : EKA DEVIANA (2101220299)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS BUNG KARNO

JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan, sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktu yang telah direncanakan.

Tugas ini guna melengkapi nilai dan materi yang telah di tentukan pada semester
tiga ini. Tugas ini merupakan Mata Kuliah Hukum Persaingan Usaha Tidak Sehat tentang
penyusunan Makalah mengenai “MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK
SEHAT”

Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat petunjuk serta pelajaran
yang bermanfaat bagi penulis. Tugas ini jauh dari kata sempurna, penulis mengharapkan
kritik atau saran dari pembaca guna untuk memperbaiki kekurangan kekurangan ini tugas
ini.

Demikian Makalah disusun dengan harapan, mudah-mudahan guna dan manfaat bagi kita
semua khususnya insan pencipta dunia pendidikan dan penulis sangat berharap mudah-
mudahan Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhai kita semua.

Jakarta, 24 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………. 3

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
A. Pengertian Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ......................................... 5
B. Asas dan Tujuan ....................................................................................................... 8

C. Kegiatan yang Dilarang ............................................................................................ 8

D. Perjanjian yang Dilarang .........................................................................................11

E. Hal-hal yang dikecualikan dalam UU Monopoli .......................................................13

F. Komisi Pengawas .....................................................................................................14

BAB III PENUTUP .........................................................................................................18


A. Kesimpulan .............................................................................................................18

Daftar Pustaka ..............................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, banyak dari kita yang tidak paham betul dengan praktikmonopoli yang
sebenarnya. Kata monopoli sering kali diperdebatkan sebagai pasar yang tidak sehat.
Alasan yang paling tepat ialah kajian dari para ekonomislam yang menganggap bahwa
pasar monopoli merupakan praktik pasar yangmenguntungkan sepihak. Namun pada
praktiknya monopoli kadang terjadikarena disebabkan oleh tidak adanya pesaing dari
perusahaan lain yangmenyediakan jasa atau produk yang sama, bahkan ada beberapa
perusahaanmonopoli yang dipegang oleh Negara sendiri. Perusahaan monopoli
mampumenetapkan outputnya dalam jumlah yang dibawah titik keseimbangansehingga
permintaan menjadi sangat tinggi dan perusahaan memperolehkelebihan keuntungan
dengan menetapkan harga yang jauh diatas kurva persediaan dan dibawah harga
keseimbangan.1

Untuk mengetahui apa itu pasar monopoli, perjanjian apa saja yangdilarang,
mengapa terjadinya pasar monopoli bahkan sampai kegiatan apa sajayang dilakukan oleh
pasar monopoli dan sebagainya, maka semuanya akandibahas dalam makalah ini, dengan
pembahasan yang ada dalam makalah inidiharapkan agar kita dapat mengetahui dan lebih
paham lagi mengenai pasarmonopoli. Kita juga dapat mengetahui sistem pasar monopoli
dinegara kitasendiri

1
Budi Untung,Hukum dan Etika Bisnis, (Yogyakarta: CV. Andi, 2012) Hal. 82
3
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian monopoli dan persaingan usaha tidak sehat?

2. Apa asas dan tujuan?

3. Apa kegiatan yang dilarang?

4. Apa perjanjian yang dilarang?

5. Apa saja hal-hal yang dikecualikan dalam UU Monopoli?

6. Apa tugas dan wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Pasar monopoli dari Bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual.Pasar monopoli
adalah pasar dimana hanya ada satu penjual dan penjual laintidak bisa masuk. Penjual di
pasar monopoli dengan demikian mampumengendalikan harga atas barang-barang yang
tersedia. 2

Sebagai penentu harga (price-maker ), seorang monopolis dapatmenaikan atau


mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yangakan diproduksi, semakin
sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula
sebaliknya. Walaupun demikian, penjual jugamemiliki suatu keterbatasan dalam penetapan
harga. Apabila penetapan hargaterlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau
berusaha mencari ataumembuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih
buruk lagimencarinya di pasar gelap (black market).3

Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usahadalam menjalankan
kegiatan produksi pemasaran barang dan jasa yangdilakukan dengan cara tidak jujur atau
melawan hukum dan menghambat persaingan usaha. 4 Salah satu kegiatan yang dilarang
salah satunya yaitumonopoli karena pada prakteknya monopoli melakukan penguasaan atas
produksi dan pemasaran atas barang dan jasa yang dapat mengakibatkan persaingan usaha
tidak sehat.

Adapun Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut 5

1. Dalam industri hanya terdapat sebuah perusahaan


2. Produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna3.
3. Perusahaan baru sulit memasuki industri
4. Perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (pricemaker)
5. Promosi iklan kurang diperlukan

2
Budi Untung, Hukum dan Etika Bisnis, (Yogyakarta: CV. Andi, 2012) Hal. 82
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli
4
http://www.gresnews.com/berita/tips/80146 persaingan-usaha-tidak-sehat/0/
5
https://www.scribd.com/doc/24697819/Definisi-pasar-monopoli
5
Praktik monopoli mengakibatkan ketidak setabilan ekonomi secaranasional, yang
merugikan kepentingan masyarakat dan Negara yang padademikian pada tanggal 5 Maret
1999 Pemerintah dan DPR RepublikIndonesia telah memberikan Undang-undang No. 5
Tahun 1999 tentangLarangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha yang Tidak Sehat.
Akantetapi peraturan yang telah diundangkan tersebut berjalan lambat dan baru berlaku
efektif pada satu tahun kemudian atau tanggal 5 September 2000. 6

Monopoli dapat terjadi dalam suatu sistem ekonomi. Sistem perekonomiankapitalisme


dan liberalisme, dengan adanya instrumen mengakibatkankebebasan dalam perdagangan,
berdasarkan keluar masuk tanpa restriksi,serta informasi dalam pasar yang akomistik
monopolistik yang telah melahirkan monopoli sebagai anak kandungnya. Adanya
persaingan tersebutmengakibatkan lahirnya perusahaan-perusahaan yang secara naluriah
danmengalahkan pesaing-pesaingnya yang demikian ini mengakibatkanmonopolis sebagai
seseorang atau sekelompok orang yang paling besar, palinghebat, paling kuat serta paling
kaya.7

Persaingan usaha yang tidak terkendali akan menumbuhkan terjadinya praktek monopoli
sebagai suatu sistem yang berlawanan dengan prinsip-prinsip persaingan usaha itu sendiri.
Eksistensi monopoli dalam suatu kegiatanekonomi dapat terjadi dalam berbagai jenis, ada
yang merugikan dan ada yangmenguntungkan perekonomian masyarakatnya. Oleh karena
itu, pengertianmasing-masing jenis monopoli perlu dijelaskan untuk membedakan
manamonopoli yang dilarang karena merugikan masyarakat dan mana yangmemberikan
kontribusi positif bagi kesejahteran masyarakat.8

Oleh karena itu ada beberapa bentuk monopoli:.

1. Monopoli terjadi sebagai akibat dari superior skil, yang salah satunya dapatterwujud
dari pemberian hak paten secara ekslusif oleh negara.
2. Monopoli terjadi karena amanah Undang-Undang Dasar RepublikIndonesia Tahun
1945 pasal 33 menghendaki negara untuk menguasai bumidan air berikut kekayaan

6
Yani Ahmad & Wijaya Gunawan, Seri Hukum dan Bisnis: Anti Monopoli, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2000) hal 2
7
Suherman, Ade Maman, Aspek Hukum dalam Ekonomi Global, (Bogor: Ghalia, 2005)hal87
8
Johnny Ibrahim,Hukum Persaingan Usaha Filosofi, Teorodan Implikasi penerapannya di Indonesia,
(Bayumedia: Malang, 2009) hal. 40
6
alam yang terkandung di dalamnya, serta cabang-cabang produksi yang menguasai
hajat hidup orang banyak yang termaktubdalam pasal 51 UU nomor tahun 1999.
3. Monopoli karena historical accident dikatakan demikian, monopoli terjadisecara
alamiah, tidak sengaja dan berlangsung karena proses alamiah.9

Persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan aktifitas baik produksimaupun


pemasaran atau penjualan barang dan jasa yang dilakukan dengan caramengabaikan nilai-
nilai kejujuran, melawan hukum dan penetapan hargadengan cara yang dzalim, ini
merupakan bagian gejala pasar yang tidak sehat.Pasar yang sempurna adalah produsen
maupun konsumen mempunyai pengetahuan yang mapan terhadap harga dari berbagai
aspek antara lain utilitas,kualitas, dan metode produksi dari barang yang ada di pasar
tersebut.

Dalam praktiknya pasar monopoli juga memiliki kelebihan dan kekurangannya:10

1. Kelebihan pasar persaingan monopolistik:


a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagikonsumenuntuk
dapat memilih produk yang terbaik baginya.
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untukselalu
melakukan ino,asi dalam menghasilkan produknya.
c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selekti' dalammenentukan
produk yang akan dibelinya dan dapat membuat konsumenloyal terhadap
produk yang dipilihnya.
d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian
besarkebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik
2. Kekurangan pasar monopolistik:
a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik darisegiharga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidakmemiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasarmonopolistk
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomisyang cukup tinggi.

9
Ibid, hal. 40
10
https://www.academia.edu/18926249/Pasar_Monopolistik?auto=download
7
c. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga
akanmeningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produkyang
harus dibayar oleh konsumen

B. Asas dan Tujuan11

1. Asas

Dalam melakukan kegiatan usaha di Indonesia, pelaku usaha harus berasaskan demokrasi
ekonomi dalam menjalankan kegiatan usahanyadengan memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan pelaku usaha dankepentingan umum.2.

2. Tujuan

Tujuan yang terkandung di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun1999, adalah sebagai


berikut:

a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonominasional sebagai


salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraanrakyat.
b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persainganusaha yang
sehat, sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah,dan pelaku usaha kecil.
c. Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yangditimbulkan
oleh pelaku usaha.
d. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

C. Kegiatan yang Dilarang

Lahirnya Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1999 tentang LaranganPraktek Monopoli


dan Persaingan Usaha tidak Sehat, tidak terlepas daritekanan International Monetery Fund,
kepada pemerintah Indonesia agar pemerintah Indonesia segera memberantas praktek-
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang terjadi di Indonesia. Dengan cara

11
Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong, Hukum Dalam Ekonomi, (Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2007) hal 172
8
segeramemberlakukan undang-undang yang mengatur hal tersebut. Undang-undang Nomor
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan PersainganUsaha tidak Sehat,
mengacu pada Sherman Act, karena ketentuan AmerikaSerikat ini oleh dunia internasional
dianggap sebagai pelopor praktek usahayang sehat (fair competition), sehingga banyak
negara yang mengadopsiketentuan dari Sherman Anti Trust Act.12

Tujuan utama dari pembentukan UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat, yaitu: 13

1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasionalsebagai


salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang
sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusahayang sama bagi
pelaku usaha kecil.
3. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkan oleh pelaku usaha, dan
4. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

Tujuan tersebut dicapai dengan memberikan ketentuan mengenailarangan terhadap


beberapa hal yang dilakukan oleh para pelaku usaha.Larangan yang ditentukan oleh
undang- undang tersebut ialah mengenaihal-hal sebagai berikut:

1. Larangan mengadakan perjanjian dengan pelaku usaha lain yang


dapatmengakibatkan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. 14
2. Larangan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat
mengakibatkanterjadinya praktek monopoli dan atau persaingan tidak sehat.15

Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1999 tentangLarangan Praktek


Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat, bahwa yangmerupakan perjanjian yang
dilarang adalah :16

12
Elyta R. Ginting,Hukum Anti Monopoli Indonesia (Analisis & Perbandingan UU No. 5Tahun 1999),
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001) hal.23
13
Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat
14
ketentuan Pasal 4 sampai dengan Pasal 16 UU No. 5/1999 Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha tidak Sehat
15
ketentuan Pasal 17 sampai dengan Pasal 29 UU No. 5/1999 Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha tidak Sehat
9
A. Perjanjian-perjanjian tertentu yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar,
yang terdiri dari:
1. Oligopoli
2. Penetapan harga
3. Pembagian wilayah
4. Pemboikotan
5. Kartel
6. Trust
7. Oligopsoni
8. Integrasi vertical
9. Perjanjian tertutup
10. Perjanjian dengan pihak luar negeri

B. Kegiatan-kegiatan yang berdampak tidak baik untuk persaingan pasar yang meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Monopoli
2. Monopsoni
3. Penguasaan pasar
4. Persekongkolan
5. Posisi dominan, yang meliputi :
 Pencegahan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang
bersaing
 Pembatasan pasar dan pengembangan teknologi
 Menghambat pesaing untuk bisa masuk pasar
 Jabatan rangkap
 Pemilikan saham
 Merger, akuisisi, konsolidasi

Kegiatan yang dilarang dan perjanjian yang dilarang pernah diperiksa dandiselesaikan
melalui Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yaknidiantara beberapa operator

16
Akumulasi ketentuan UU No.5/1999 dan Chatamarrasjid, “UU Larangan Praktik Monopoli (Magna Charta
bagi kebebasan berusaha)”, Jurnal Hukum Bisnis, Vol.7, (Jakarta:Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis,
1999) Hal.43
10
(Telkomsel, XL, Mobile-8, Telkom, Bakrie).17 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) membuktikan dan meyakinkan bahwasannya ada tindakan pelanggaran yang
dilakukan oleh beberapaoperator tentang adanya perjanjian yang mengakibatkan terjadinya
kartel SMSdan ini masuk dalam kategori UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan
PraktekMonopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat.

D. Perjanjian yang Dilarang

Pengertian perjanjian ditentukan dalam Pasal 1 Huruf g UUPersaingan Usaha yang


menentukan bahwa perjanjian adalah suatu perbuatansatu atau lebih pelaku usaha untuk
mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik
tertulis maupun tidak tertulis.Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka dapat
disimpulkan melalui unsur-unsur perjanjian yang diatur dalam UU Persaingan Usaha
meliputi:

1. Adanya karena suatu perbuatan


2. Adanya pelaku usaha sebagai pihak dalam perjanjian
3. Berbentuk tertulis atau tidak tertulis

Perjanjian dalam teori persaingan usaha adalah upaya dua pelaku usahaatau lebih dalam
konteks strategi pasar, maka esensi perjanjian adalah saling bersepakatnya antar pesaing
tentang tingkah laku pasar mereka, baikseluruhnya ataupun menyepakati tingkah laku
bagian tertentu dari keseluruhantingkah laku pasar.18 Akibatnya pelaku usaha tidak lagi
tampil terpisah dantidak lagi mandiri di pasar. Setiap perjanjian mensyaratkan minimal dua
pihakyang saling bersepakat tentang prilaku di pasar. Latar belakang kesepakatantidak
diutamakan untuk diperhatikan, karena perjanjian dalam persainganusaha hanya didasarkan
pada pandangan ekonomi untuk menyamakan hargadan mengikuti pola pesaing lainya,
sehingga perjanjian juga dapat terjalintanpa memperhatikan apakah pihak yang menjalin
perjanjian melakukanyadengan sukarela atau tidak. Hal tersebut yang membedakan
perjanjian dalam pengertian Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt) dan dengan
perjanjian dalam hukum Persaingan Usaha. Hal pokok dari perjanjian dalamhukum anti
monopoli adalah ikatan. Pihak yang terikat perjanjian tidak harusmelibatkan semua pihak,

17
http/www/jawapos/Jawa
18
Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Usaha (teori dan praktiknya di Indonesia),(Jakarta: Raja
Grafindo Persada, Cet-2, 2012) hal. 86
11
jika hanya satu pihak yang terikat juga sudah cukup.UU Persaingan Usaha mengatur
bentuk-bentuk perjanjian yang dilarang,yaitu:19

1. Oligopoli keadaan pasar dengan produsen dan pembeli barang hanya berjumlah
sedikit,sehingga mereka atau seseorang dari mereka dapatmempengaruhi harga
pasar.20 Diatur dalam Pasal 4 Ayat (1) dan (2)
2. Penetapan harga, perjanjian pelaku usaha untuk bersama menentukan hargasuatu
barang/jasa di pasar untuk keuntungan pelaku usaha. Pasal 5 Ayat (1).
3. Pembagian Wilayah, perjanjian pelaku usaha untuk bersama
membagiwilayah/alokasi terhadap barang dan atau jasa sehingga
dapatmengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usahatidak
sehat. Pasal 9
4. Pemboikotan, perjanjian pelaku usaha untuk bersama menghalangi pelakuusaha lain
untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasardalam negeri maupun
pasar luar negeri. Pasal 10 Ayat (1) dan Ayat (2)
5. Kartel, perjanjian pelaku usaha untuk bersama mempengaruhi hargadengan
mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa,yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 11 f
6. Trust adalah perjanjian pelaku usaha untuk bersama melakukan kerjasama dengan
membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar, dengan tetap
menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidupmasing-masing perusahaan atau
perseroan anggotanya, yang bertujuanuntuk mengontrol produksi dan atau
pemasaran atas barang dan atau jasa,diatur dalam Pasal 12
7. Oligopsoni diatur pada Pasal 14
8. Perjanjian tertutup, Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa
hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut
kepada pihak tertentu dan atau padatempat tertentu. Pasal 15 Ayat (1) sampai (3)

19
Feardinan Zulkarnain, 2016, Pelanggaran Perjanjian Yang Dilarang Oleh Hukum Persaingan Usaha Dalam
Pemasaran Ban Di Indonesia(Studi Putusan Kppu Nomor 08/Kppu-I/2014)
20
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Anti Monopoli, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2006) hal.53
12
9. Perjanjian dengan pihak luar negeri, Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian
dengan pihak lain di luar negeri yang memuat ketentuan yangdapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persainganusaha tidak sehat. Pasal 16 UU
Persaingan Usaha

E. Hal-hal yang dikecualikan dalam UU Monopoli


Di dalam Undang-Undang Anti Monopoli Nomor 5 Tahun1999,terdapat hal-hal yang
dikecualikan, yaitu:21
1. Pasal 50a.
a. Perbuatan dan atau perjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual
sepertilisensi, paten, merek dagang, hak cipta, desain produk
industri,rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang, serta perjanjian
yang berkaitan dengan waralaba.
c. Perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yangtidak
mengekang dan atau menghalangi persaingan.
d. Perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat
ketentuanuntuk memasok kembali barang dan atau jasa dengan harga yang
lebihrendah daripada harga yang telah diperjanjikan.
e. Perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikanstandar
hidup masyarakat luas.
f. Perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh PemerintahRepublik
Indonesia.
g. Perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang
tidakmengganggu kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri.
h. Pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil.
i. Kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk
melayanianggotanya.

21
Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong, Hukum Dalam Ekonomi, (Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2007) hal 180
13
2. Pasal 51
Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksidan
atau pemasaran barang dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak
serta cabang-cabang produksi yang penting bagi negara diaturdengan undang-
undang dan diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara dan atau badan
atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah.22

F. Komisi Pengawas

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah sebuah lembagaindependen di


Indonesia yang dibentuk untuk memenuhi amanat Undang-Undang no. 5 tahun 1999
tentang larangan praktik monopoli dan persainganusaha tidak sehat.23

Undang-undang No 5 Tahun 1999 menjelaskan bahwa tugas danwewenang Komisi


Pengawas Persaingan Usaha adalah sebagai berikut:24

1. Tugas
a. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat
mengakibatkanterjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat.
b. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan
pelakuusaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat.

c. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan


posisi dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopolidan atau persaingan usaha tidak sehat
d. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenangnyae.

22
lsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong, Hukum Dalam Ekonomi, (Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2007) hal 180
23
http://kumpulan-jurnal-dunia-q.andrafarm.com/id1/2906-2783/Komisi-Pengawas-Persaingan-
Usaha_23999_malang_kumpulan-jurnal-dunia-q-andrafarm.html
24
http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/tugas-dan-wewenang/

14
e. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap komisi kebijakan
pemerintahan yang berkaitan dengan praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehatf.
f. Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan undang-
undang inig.
g. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi
kepadaPresiden dan Dewan Perwakilan Rakyat
2. Wewenang25
a. Menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha
tentangdugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidaksehat.
b. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan
atautindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktekmonopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yangdilaporkan
oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yangditemukan oleh
komisi sebagai hasil penelitiannya
d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang
adaatau tidak adanya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidaksehat
e. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan
pelanggaranterhadap ketentuan undang-undang ini
f. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang
yangdianggap mengetahuipelanggaran terhadap ketentuan undang-
undang ini
g. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha,
saksi,saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan
huruf f, yang tidak bersedia memenuhi panggilan komisi
h. Meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan
penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha
yangmelanggar ketentuan undang-undang ini

25
http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/tugas-dan-wewenang/
15
i. Mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti
lain guna penyelidikan dan atau pemeriksaan
j. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak
pelaku usaha lain atau masyarakat
k. Memberitahukan putusan komisi kepada pelaku usaha yang
didugamelakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat
l. Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku
usahayang melanggar ketentuan undang-undang ini.

3. Visi dan Misi KPPU


Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam melaksanakan tugas
danwewenangnya memerlukan adanya arah pandang yang jelas, sehingga
apayang menjadi tujuannya dapat dirumuskan dengan seksama dan
pencapaiannya dapat direncanakan dengan tepat dan terinci. Adapun arah
pandang KPPU tersebut kemudian dirumuskan dalam suatu visi dan misiKPPU
sebagai berikut:26

Visi KPPU sebagai lembaga independen yang mengembanamanat UU No. 5


Tahun 1999 adalah: “Terwujud Ekonomi Nasionalyang Efisien dan Berkeadilan
untuk Kesejahteraan Rakyat”.

Misi KPPU Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka dirumuskan


misiKPPU sebagai berikut:27

1. Pencegahan dan Penindakan


2. Internalisasi Nilai-nilai Persaingan Usaha
3. Penguatan Kelembagaan

26
http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/visi-dan-misi/
27
http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/visi-dan-misi/

16
4. Nilai-nilai Dasar28
a. Profesional adalah sikap pegawai yang bekerja sesuai denganstandar
moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan
tersebut.Implementasi nilai dasar adalah dengan membangun nilai-
nilai profesionalisme dengan menerapkan asas kehati-
hatian,kecermatan danketelitian, berdasarkan kepada standar moral
dan etika yang berlaku’
b. Independen adalah posisi yang mandiri dan bebas dari
sikapintervensi atau tekanan dari pihak lain. Implementasi nilai dasar
adalahdengan menjunjung tinggi independensi secara
kelembagaan,organisasi, maupun individu, yang berkaitan dengan
tugas dantanggungjawab sesuai dengan amanah Undang-undang
Nomor 5 Tahun1999
c. Kredibel adalah kualitas, kemampuan Pegawai atau KPPUuntuk
dapat menimbulkan kepercayaan dari pemangku kepentingan
d. Transparan adalah prinsip keterbukaan dalam mekanisme kerjaKPPU
untuk menjalankan tugas dan wewenangnya. Implementasi nilaidasar
adalah dengan menerapkan keterbukaan, obyektif, tegas
danmenjunjung tinggi nilai keadilan dalam setiap keputusan sesuai
denganamanah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
e. Bertanggungjawab adalah kesadaran untuk menanggung akibatyang
ditimbulkan. Nilai dasar tersebut diimplementasikan
dalammenjalankan tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh
setiap penyelenggara kegiatan di KPPU dengan selalu memegang
teguh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga dapat
dipertanggung jawabkan kepada pemangku kepentingan

28
http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/visi-dan-misi/

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atausegelintir
perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang
mirip dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusahalain untuk masuk dalam bidan
industri atau bisnis tersebut. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau segelintir
perusahaan, sementara pihak lain sulitmasuk didalamnya. Karena itu, hampir tidak ada
persaingan berarti.

Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usahadalam menjalankan
kegiatan produksi pemasaran barang dan jasa yangdilakukan dengan cara tidak jujur atau
melawan hukum dan menghambat persaingan usaha.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1999 tentang LaranganPraktek Monopoli


dan Persaingan Usaha tidak Sehat, tidak terlepas daritekanan International Monetery Fund,
kepada pemerintah Indonesia agar pemerintah Indonesia segera memberantas praktek-
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang terjadi di Indonesia.

.Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkanmelalui unsur-unsur


perjanjian yang diatur dalam UU Persaingan Usahameliputi:

a. Adanya karena suatu perbuatan


b. Adanya pelaku usaha sebagai pihak dalam perjanjian
c. Berbentuk tertulis atau tidak tertulis

18
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Yani. Wijaya Gunawan. 2000.Seri Hukum dan Bisnis: Anti Monopoli. Jakarta:PT
Raja Grafindo Persada

Ginting, Elyta R. 2001.Hukum Anti Monopoli Indonesia (Analisis & PerbandinganUU No.
5 Tahun 1999). Bandung: Citra Aditya Bakti

Ibrahim, Johnny. 2009 Hukum Persaingan Usaha Filosofi, teorodan Implikasi


penerapannya di Indonesia.Malang:Bayumedia

Maman, Suherman Ade. 2005.Aspek Hukum dalam Ekonomi Global. Bogor: Ghalia

Rokan, Mustafa Kamal. 2012.Hukum Persaingan Usaha (Teori dan Praktiknya Di


Indonesia). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sari, Elsi Kartika. Advendi Simangunsong. 2007.Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta:


PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Siswanto, Arie. 2002.Hukum Persaingan Usaha. Bogor: Ghalia Indonesia

Untung, Budi.Hukum dan Etika Bisnis. 2012. Yogyakarta: CV. Andi

Yani, Ahmad. Gunawan Widjaja. 2006.Seri Hukum Bisnis Anti Monopoli, Jakarta:Raja
Grafindo Persada

Chatamarrasjid,UU Larangan Praktik Monopoli (Magna Charta bagi kebebasanberusaha),


Jurnal Hukum Bisnis, Vol.7, (Jakarta:Yayasan PengembanganHukum Bisnis, 1999

https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli
https://www.scribd.com/doc/24697819/Definisi-pasar-monopoli
http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/tugas-dan-wewenang/
https://www.academia.edu/18926249/Pasar_Monopolistik?auto=download
http://kumpulan-jurnal-dunia-q.andrafarm.com/id1/2906-2783/Komisi-Pengawas-
Persaingan-Usaha_23999_malang_kumpulan-jurnal-dunia-q-andrafarm.html

19

Anda mungkin juga menyukai